Belanda dikenal sebagai negara dengan budaya bersepeda yang sangat kuat. Budaya bersepeda di negeri ini sepertinya telah menjadi sebuah keunikan sekaligus kebanggan bagi pemerintah dan warga setempat untuk memukau dunia.
Pasalnya, Sepeda bukan lagi sekadar alat transportasi di sana, tetapi juga bagian dari gaya hidup masyarakat. Tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan, budaya sepeda di sini juga membantu negara menciptakan lingkungan yang sehat dengan emisi karbon yang rendah.
Table of Contents
ToggleMengenal Budaya Bersepeda di Belanda
Belanda bisa dibilang juga sebagai surganya para pesepeda. Sebab, dibandingkan jumlah kendaraan bermotor, ada lebih banyak lalu lalang sepeda di beberapa kota di Belanda. Diperkirakan terdapat lebih dari 22 juta sepeda dengan populasi sekitar 17 juta jiwa di sini.
Tercatat kota-kota seperti Amsterdam, Zwolle, dan Groningen menjadi beberapa kota yang penggunaan sepeda sebagai alat transportasi utamanya sangat besar. Ada yang bahkan mencapai 46 persen.
Diketahui banyak penduduk menggunakan sepeda untuk berangkat kerja, sekolah, atau sekadar berbelanja. Bahkan, sekitar 36% perjalanan harian di Belanda dilakukan dengan sepeda.
Hal ini bisa terjadi, salah satunya karena infrastruktur yang memadai. Pemerintah Belanda menyiapkan lebih dari 35.000 km jalur sepeda yang dirancang khusus agar aman dan nyaman. Kota-kota besar seperti Amsterdam dan Utrecht memiliki fasilitas khusus bagi pengguna sepeda seperti jalur sepeda terpisah, parkiran khusus, serta lampu lalu lintas khusus untuk pesepeda.
Sejarah Budaya Bersepeda di Belanda
Budaya bersepeda di Belanda dimulai tepatnya pada tahun 1890an, di mana pemerintah setempat mulai membangun jalur khusus untuk pesepeda.
Baca juga artikel lainnya : YONO: Tren Gaya Hidup Ala Gen Z Tahun 2025
Beberapa tahun kemudian, di tahun 1911 sepeda pun mulai populer di kalangan masyarakat. Pada saat itu, diperkirakan bahwa Belanda memiliki lebih banyak sepeda di bandingkan negara lain di Eropa.
Meskipun sempat dianggap sebagai barang mewah yang hanya digunakan oleh orang kaya, seiring berjalannya waktu, produksi sepeda mulai dan terus meningkat. Menjadikan harganya lebih terjangkau, sehingga masyarakat kelas pekerja mulai menggunakannya.
Sepeda pun menjadi alat transportasi yang sangat diandalkan di Belanda pada saat itu karena murah dan praktis. Namun, kondisi ini tidak berlangsung lama ketika mobil menjadi lebih populer dan banyak kota mulai membangun jalan raya untuk kendaraan bermotor.
Sayangnya, meningkatnya penggunaan mobil turut meningkatkan jumlah kecelakaan lalu lintas yang melibatkan anak-anak pesepeda pada tahun 1960an. Tragedi ini memunculkan gerakan sosial berupa “Stop de Kindermoord” yang artinya Hentikan Pembunuhan Anak (mengacu pada banyaknya anak yang meninggal akibat kecelakaan lalu lintas).
Titik tersebut membuka sejarah besar berikutnya bagi budaya bersepeda di Belanda yang terus berjalan sampai saat ini. Pemerintah Belanda terus memperbaiki infrastrukturnya untuk mendukung pesepeda. Kota Amsterdam dan Utrecht pun sering disebut sebagai kota paling ramah sepeda di dunia.
Manfaat dari Hadirnya Budaya Bersepeda di Belanda
Hadirnya budaya bersepeda di Belanda tentu menghasilkan dampak berupa manfaat yang sangat berguna bagi negara dan masyarakat.
Karena banyak orang memilih sepeda daripada mobil, emisi karbon di kota-kota besar pun menjadi lebih rendah. Hal ini turut menyebabkan penurunan polutan udara yang membuat udara lebih bersih dan berkualitas.
Bersepeda juga menurunkan kebutuhan negara akan bahan bakar fosil. Meskipun Belanda masih membutuhkan bahan bakar fosil untuk mendukung infrastruktur negara, jumlahnya tidak terlalu besar dan dapat berjalan berdampingan dengan energi terbarukan.
Bersepeda juga mengurangi kemacetan lalu lintas, karena jarak perjalanan semakin pendek dan mobil juga hanya sedikit. Rutin bersepeda juga membuat masyarakat menjadi lebih sehat karena mendorong aktivitas fisik dan gaya hidup yang lebih sehat. Berkontribusi menurunkan risiko masalah kesehatan jantung.
Budaya bersepeda di Belanda bukan hanya terjadi secara alami, tetapi merupakan hasil dari perjuangan masyarakat dan kebijakan pemerintah yang mendukung transportasi ramah lingkungan.
Tentang Satuplatform
Satuplatform merupakan platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG management, carbon accounting, dan sustainability reporting. Kami dapat membantu Anda mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku.
Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat:
- Mengumpulkan dan menganalisis data ESG secara akurat dan efisien
- Menghitung & mengelola emisi karbon dan menetapkan target pengurangan emisi
- Menyusun laporan ESG yang memenuhi standar internasional dan nasional
Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang!
Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform.
Similar Article
5 Negara yang Terancam Tenggelam akibat Pemanasan Global
Pemanasan global nampaknya tidak lagi bisa dianggap sepele sebab pengaruhnya saat ini sudah semakin mengancam keberlangsungan hidup masyarakat dan makhluk…
Budaya Bersepeda di Belanda yang Sukses Kurangi Emisi Karbon
Belanda dikenal sebagai negara dengan budaya bersepeda yang sangat kuat. Budaya bersepeda di negeri ini sepertinya telah menjadi sebuah keunikan…
Waspada Produksi Jejak Karbon dari Limbah Rumah Tangga
Tidak dapat dipungkiri bahwa produksi limbah telah menjadi dampak dari kegiatan sehari-hari manusia yang tak terhindarkan, dapat bersumber dari aktivitas…
Peran Lahan Basah dalam Mitigasi Perubahan Iklim
Lahan basah merupakan salah satu ekosistem bumi yang punya peran penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan, salah satunya mendukung upaya mitigasi…
5 Cara Jadikan Kafe dan Restoran Ramah Lingkungan
Kafe dan restoran dengan konsep ramah lingkungan tidak lagi sekadar tren di zaman sekarang. Lebih dari itu, konsep ini semakin…
Cara Sederhana Melindungi Lingkungan dari Rumah
Jika bukan manusia sebagai penghuni bumi yang melindungi kelestarian lingkungan, siapa lagi yang bisa melakukan. Melindungi lingkungan bukan hanya tanggung…