Desain tanpa judul 4

A Commitment to Leading the Carbon Market Transition at Carbon Digital Conference 2024

Satuplatform is proud to announce its participation in the Carbon Digital Conference 2024, underscoring its commitment to sustainability and leadership in the evolving carbon market. As companies and governments worldwide push to meet ambitious carbon reduction goals, Satuplatform is taking a proactive stance in the fight against climate change by actively engaging in digital innovation and carbon market solutions. Satuplatform’s Commitment to a Sustainable Future As a leading player in digital solutions, Satuplatform has consistently demonstrated its dedication to advancing environmental sustainability. The company’s participation in the Carbon Digital Conference is a testament to its ongoing efforts to integrate carbon management tools, data-driven insights, and innovative solutions into the broader sustainability landscape. The carbon market is rapidly evolving, with businesses and organizations facing increasing pressure to track, manage, and reduce their carbon footprints. Satuplatform recognizes that technology and data play a crucial role in enabling transparent and efficient carbon market mechanisms. By actively engaging in the conference, Satuplatform aims to contribute to the global conversation on carbon reduction strategies, carbon offsetting, and the role of digital platforms in driving sustainable change. Contributing to the Digital Transformation of the Carbon Market Satuplatform is excited to showcase its digital solutions designed to simplify the complexities of carbon management and support businesses in their sustainability efforts. As part of its participation, Satuplatform will present innovative tools that help organizations accurately measure, track, and report their carbon emissions. These digital solutions are essential in meeting the growing demands for carbon accountability, offering businesses real-time data and actionable insights to reduce their environmental impact. Also read others article : Carbon Capture and Storage For Mitigating the Climate Change In addition, Satuplatform’s presence at the conference highlights the increasing role of technology in enhancing transparency and efficiency within the carbon market. The company is dedicated to providing its clients with robust platforms that support the purchasing of carbon credits, manage sustainability reports, and ensure compliance with global carbon regulations. Leading the Charge Toward a Low-Carbon Economy Satuplatform’s engagement in the Carbon Digital Conference 2024 aligns with its broader mission to lead the transition to a low-carbon economy. As carbon pricing mechanisms and market-based solutions become essential components of corporate sustainability strategies, Satuplatform is committed to helping organizations navigate the complexities of the carbon market. The conference will offer a valuable opportunity for Satuplatform to connect with industry leaders, policymakers, and sustainability experts. Through these discussions and collaborations, Satuplatform will continue to evolve its offerings and contribute to the development of sustainable solutions that will shape the future of the carbon market. Looking Ahead: A Future of Sustainability and Innovation As Satuplatform continues to strengthen its role in the carbon market, the Carbon Digital Conference 2024 serves as a crucial milestone in the company’s journey toward fostering a sustainable, low-carbon future. With a focus on innovation, transparency, and collaboration, Satuplatform is well-positioned to drive the adoption of digital tools that accelerate carbon reduction efforts across industries. “We believe that Satuplatform’s digital innovation is at the core of driving meaningful change in the fight against climate change, not only that, our participation in the Carbon Digital Conference 2024 is a reflection of our commitment to not only leading in the carbon market but also helping businesses navigate the complexities of carbon management through advanced, data-driven solutions” Bobby Simon, CEO Satuplatform. The participation in this event is just one of the many steps Satuplatform is taking to demonstrate its long-term commitment to addressing climate change. The company is excited to share its expertise, exchange ideas with global leaders, and help pave the way for a more sustainable and digitally-driven carbon market. Stay tuned for updates from Satuplatform as it leads the way in transforming the carbon market and empowering organizations to take meaningful action in the fight against climate change. Similar Article Digital Footprint dan Jejak Karbon: Mengurangi Emisi dari Penggunaan Internet dan Gadget Mengenal Digital Footprint Tidak hanya sampah organik, anorganik, atau pun B3, tetapi sampah digital juga perlu untuk dibersihkan. Aktivitas digital saat ini tidak lepas dari keseharian masyarakat, terlebih juga untuk mereka yang berkecimpung di dunia digital atau individu yang menggunakan gawai. Baca juga artikel lainnya : Jejak Karbon Digital: Pengertian, Sumber, dan Dampaknya terhadap Lingkungan Saat ini ada sekitar 4.1 miliar orang yang menggunakan internet. Sementara di Indonesia, pengguna internet mencapai 83,7 juta pada 2014. Tanpa disadari, aktivitas digital yang kita lakukan dapat memproduksi jejak karbon yang menyumbang penyebab perubahan iklim dikarenakan menghasilkan karbon digital yang setara dengan 3,7% emisi… Uzone Choice Award 2024: Uzone Gandeng Satuplatform untuk ESG Award Pada 11 Desember 2024, dunia industri digital dan keberlanjutan akan dipertemukan dalam sebuah acara bergengsi, Uzone Choice Award 2024, yang akan diselenggarakan di Fyne Jakarta. Salah satu kategori yang menjadi sorotan utama pada tahun ini adalah ESG (Environmental, Social, and Governance) Award, yang diinisiasi untuk memberikan penghargaan kepada perusahaan dan organisasi yang telah menunjukkan komitmen luar biasa dalam memajukan prinsip-prinsip keberlanjutan dan tanggung jawab sosial. Untuk memastikan keberhasilan dan objektivitas dalam penilaian, Uzone telah menjalin kolaborasi strategis dengan Satuplatform, sebuah platform data dan analisis terkemuka yang berfokus pada pengukuran dan pemantauan kinerja ESG. Kolaborasi ini bertujuan untuk memberikan referensi data… A Commitment to Leading the Carbon Market Transition at Carbon Digital Conference 2024 Satuplatform is proud to announce its participation in the Carbon Digital Conference 2024, underscoring its commitment to sustainability and leadership in the evolving carbon market. As companies and governments worldwide push to meet ambitious carbon reduction goals, Satuplatform is taking a proactive stance in the fight against climate change by actively engaging in digital innovation and carbon market solutions. Satuplatform’s Commitment to a Sustainable Future As a leading player in digital solutions, Satuplatform has consistently demonstrated its dedication to advancing environmental sustainability. The company’s participation in the Carbon Digital Conference is a testament to its ongoing efforts to integrate carbon… Dapur Ramah Lingkungan: Mengurangi Jejak Karbon dengan Mengelola Limbah Makanan Jumlah Sampah Rumah Tangga di Indonesia Berdasarkan data yang diperoleh dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yakni, selama 2023 terdapat …

2

Dapur Ramah Lingkungan: Mengurangi Jejak Karbon dengan Mengelola Limbah Makanan

Jumlah Sampah Rumah Tangga di Indonesia Berdasarkan data yang diperoleh dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yakni, selama 2023 terdapat 19,56 juta ton sampah yang dihasilkan di Indonesia. Angka tersebut merupakan himpunan data dari 96 kabupaten/kota, sehingga belum mencerminkan volume total sampah nasional. Meskipun begitu, jumlah sampah yang dihasilkan tidak bisa dianggap remeh dan tetap perlu perhatian khusus untuk penanganannya. Dari data tersebut, diketahui juga mayoritas sampah di Indonesia berasal dari rumah tangga dengan proporsi sebanyak 39,1% yang diikuti juga dengan sampah plastik sebanyak 18,6%, kemudian kayu/ranting/daun sebesar 11,5% terdapat juga sampah kertas/karton sebesar 10,5%. Besarnya sampah yang dihasilkan dapat menyebabkan kerugian secara ekonomi, dengan estimasi total kerugian mencapai Rp 213-551 Triliun/Tahun atau setara dengan 4-5% PDB di Indonesia. Kendati demikian, terdapat sebuah fakta yang cukup ironi yakni, tingkat kelaparan di Indonesia menurut Global Hunger Index 2021 menempati peringkat ketiga di Asia Tenggara. Hal tersebut cukup kontras dengan jumlah sampah yang dihasilkan, yang semestinya bisa membantu masyarakat yang membutuhkan.  Selain mendapat kerugian secara materi, terdapat potensi kerugian ekologi yang akan menghantui. Hal ini dikarenakan, sampah makanan atau organik yang terbuang di tanah dapat menyebabkan Gas Metana yang 23 kali lebih berbahaya daripada Karbondioksida (CO2) yang dapat menimbulkan ledakan seperti peristiwa yang terjadi di TPA Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat.  Sampah Dapur dan Jejak Karbon Sejatinya, limbah makanan yang tidak terkelola dengan baik dapat berkontribusi untuk menghasilkan jejak karbon (carbon footprint). Dimulai dari produksi bahan makanan, pengolahan, hingga penyajian makanan yang siap disantap di meja makan tidak luput dari jejak karbon yang dihasilkan. Baca juga artikel lainnya : Daur Ulang Sampah: Pengertian, Cara, hingga Manfaatnya Salah satu contoh yang bisa kita telisik bersama yakni produksi Daging Merah. Di peternakan, penggembalaan hewan ternak dapat menghasilkan emisi karbon dari gas yang berasal kotoran hewan tersebut misal, Sapi. Bahkan, menurut OurWorldinData.org, aktivitas peternakan menyumbang paling banyak karbon dari kotoran sapi dalam kategori produksi daging. Kemudian proses distribusi makanan juga menghasilkan jejak karbon dari penggunaan kendaraan selama perjalanan. Tidak jarang bahan makanan mengalami kerusakan, bahkan sebelum makanan tersebut sampai ke konsumen, sehingga menyebabkan food loss. Sedangkan sampah dapur seperti sisa makanan yang tidak dioptimalkan dengan baik, kulit buah yang tidak terpakai, sayur yang membusuk, hingga sisa makanan yang tidak dihabiskan dapat menyebabkan food waste.  Mengenal Food Loss dan Food Waste Menurut Food and Agriculture Organization (FAO) yang dimaksud dengan food loss yakni penurunan kualitas atau kuantitas makanan akibat keputusan dan perilaku pemasok makanan di luar retail, penyedia jasa makanan dan konsumen. Sedangkan, food waste adalah penurunan kualitas atau kuantitas makanan akibat keputusan perilaku retail, jasa makanan, dan konsumen.  Meskipun begitu, memang tidak semua makanan dapat dihindari untuk menjadi food waste. Masih ada beberapa bagian makanan yang memang tidak bisa dikonsumsi seperti, tulang, atau kulit. Sedangkan, sisa-sia konsumsi, makanan yang hanya dikonsumsi sebagian, makanan yang tidak dimakan (masih utuh, belum dibuka) bisa menjadi sampah makanan yang dapat dihindari, serta pengelolaan sampah dapur khususnya sampah organik juga perlu ditangani dengan benar. Pencegahan dan Penanganan Limbah Dapur Semestinya, setiap sampah yang dihasilkan merupakan tanggung jawab bagi semua Individu. Ungkapan “Sampahmu Tanggung Jawabmu” menjadi frasa yang harus digaungkan agar semua pihak memiliki kesadaran untuk mengelola sampah yang dihasilkan, termasuk juga dengan sampah dapur. Berikut beberapa hal yang bisa diterapkan untuk mengurangi sampah dapur (sampah organik). Pencegahan:  Penanganan:  Uzone Choice Award 2024: Uzone Gandeng Satuplatform untuk ESG Award Pada 11 Desember 2024, dunia industri digital dan keberlanjutan akan dipertemukan dalam sebuah acara bergengsi, Uzone Choice Award 2024, yang akan diselenggarakan di Fyne Jakarta. Salah satu kategori yang menjadi sorotan utama pada tahun ini adalah ESG (Environmental, Social, and Governance) Award, yang diinisiasi untuk memberikan penghargaan kepada perusahaan dan organisasi yang telah menunjukkan komitmen luar biasa dalam memajukan prinsip-prinsip keberlanjutan dan tanggung jawab sosial. Untuk memastikan keberhasilan dan objektivitas dalam penilaian, Uzone telah menjalin kolaborasi strategis dengan Satuplatform, sebuah platform data dan analisis terkemuka yang berfokus pada pengukuran dan pemantauan kinerja ESG. Kolaborasi ini bertujuan untuk memberikan referensi data… A Commitment to Leading the Carbon Market Transition at Carbon Digital Conference 2024 Satuplatform is proud to announce its participation in the Carbon Digital Conference 2024, underscoring its commitment to sustainability and leadership in the evolving carbon market. As companies and governments worldwide push to meet ambitious carbon reduction goals, Satuplatform is taking a proactive stance in the fight against climate change by actively engaging in digital innovation and carbon market solutions. Satuplatform’s Commitment to a Sustainable Future As a leading player in digital solutions, Satuplatform has consistently demonstrated its dedication to advancing environmental sustainability. The company’s participation in the Carbon Digital Conference is a testament to its ongoing efforts to integrate carbon… Dapur Ramah Lingkungan: Mengurangi Jejak Karbon dengan Mengelola Limbah Makanan Jumlah Sampah Rumah Tangga di Indonesia Berdasarkan data yang diperoleh dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yakni, selama 2023 terdapat 19,56 juta ton sampah yang dihasilkan di Indonesia. Angka tersebut merupakan himpunan data dari 96 kabupaten/kota, sehingga belum mencerminkan volume total sampah nasional. Meskipun begitu, jumlah sampah yang dihasilkan tidak bisa dianggap remeh dan tetap perlu perhatian khusus untuk penanganannya. Dari data tersebut, diketahui juga mayoritas sampah di Indonesia berasal dari rumah tangga dengan proporsi sebanyak 39,1% yang diikuti juga dengan sampah plastik sebanyak 18,6%, kemudian kayu/ranting/daun sebesar 11,5% terdapat juga sampah kertas/karton sebesar 10,5%. Besarnya sampah yang dihasilkan… Fun Run dan Aksi Cinta Lingkungan Kondisi lingkungan perkotaan banyak dikeluhkan oleh masyarakat yang bermukim di wilayah tersebut. Mulai dari penurunan kualitas udara sampai dengan polusi di air dan tanah akibat aktivitas industri. Di tengah kondisi ini, bermunculan event Fun Run yang merupakan ajang olahraga berlari bersama-sama. Uniknya, saat ini event Fun Run bukan hanya berfokus pada kesehatan manusia saja namun ada pula event Fun Run yang menggandeng paradigma kesadaran lingkungan. Kegiatan ini menggabungkan olahraga dengan aksi nyata untuk menjaga kelestarian lingkungan. Konsep ini tidak hanya meningkatkan kesadaran peserta akan pentingnya menjaga lingkungan, tetapi juga menjadi langkah kecil untuk mengurangi jejak karbon. Mari simak Fun Run… Jejak Karbon Digital: Pengertian, Sumber, dan Dampaknya terhadap Lingkungan Tidak hanya kegiatan manusia di dunia nyata yang dapat meninggalkan jejak karbon di …

1

Fun Run dan Aksi Cinta Lingkungan

Kondisi lingkungan perkotaan banyak dikeluhkan oleh masyarakat yang bermukim di wilayah tersebut. Mulai dari penurunan kualitas udara sampai dengan polusi di air dan tanah akibat aktivitas industri. Di tengah kondisi ini, bermunculan event Fun Run yang merupakan ajang olahraga berlari bersama-sama. Uniknya, saat ini event Fun Run bukan hanya berfokus pada kesehatan manusia saja namun ada pula event Fun Run yang menggandeng paradigma kesadaran lingkungan. Kegiatan ini menggabungkan olahraga dengan aksi nyata untuk menjaga kelestarian lingkungan. Konsep ini tidak hanya meningkatkan kesadaran peserta akan pentingnya menjaga lingkungan, tetapi juga menjadi langkah kecil untuk mengurangi jejak karbon. Mari simak Fun Run dengan aksi cinta lingkungan pada artikel ini. Baca juga artikel lainnya : 5 Masyarakat Adat Ini Punya Tradisi Cintai Lingkungan Mengenal Fun Run yang Ramah Lingkungan Fun Run pada dasarnya adalah event olahraga untuk berlari santai yang dapat diikuti oleh semua kalangan, mulai dari pemula hingga pelari profesional. Event Fun Run umumnya dibedakan dari jarak tempuh yang ingin dituju, seperti 3 KM, 5 KM, 7 KM atau 10 KM.  Adanya Fun Run yang ramah lingkungan, memberikan nilai tambah pada event yang tengah hype ini. Peserta Fun Run nantinya tidak hanya melakukan aktivitas berlari saja, namun juga melakukan kegiatan cinta lingkungan seperti memungut sampah yang mereka temui di sepanjang rute. Dari hal ini, dapat dimaknai bahwa setiap individu memiliki tanggung jawab terhadap kebersihan bumi. Tujuan Fun Run Ramah Lingkungan Untuk mencapai kualitas kesehatan manusia yang lebih baik, kualitas lingkungan alam juga perlu untuk didukung agar tetap asri. Hal inilah yang menjadi tujuan dari event Fun Run Ramah Lingkungan, yaitu menjaga keseimbangan antara makhluk hidup dan lingkungan tempat hidup. Oleh sebab itu, biasanya event Fun Run yang bertema ramah lingkungan seringkali diawali dengan kampanye edukasi mengenai isu-isu lingkungan, seperti pengurangan plastik sekali pakai, pentingnya daur ulang, atau pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Setelah berlari, peserta sering kali diajak mengikuti kegiatan lanjutan seperti menanam pohon, membuat kompos, atau menghadiri seminar lingkungan.   Event KLHK Fun Run Salah satu contoh event Fun Run yang mengusung tema ramah lingkungan adalah Fun Run yang diadakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Pada tahun 2023, KLHK mengadakan ajang lari Jakarta Marathon 2023 yang mengusung konsep lari carbon neutral pertama di Indonesia. Visi ini dimulai dengan penggunaan kendaraan listrik dari Electrum untuk memastikan transportasi nir emisi. Penyelenggara baru Jakarta Marathon kemudian tergabung pada Kelompok Lari Anak Bangsa (KLAB), yang mana kelompok ini akan lebih bertekad dalam menyiapkan standardisasi penyelenggaraan marathon yang lebih baik, risiko terendah, dan ramah lingkungan. Pengelolaan sampah juga menjadi fokus yang penting dalam acara Jakarta Marathon sebagaimana tahun-tahun sebelumnya. Event Pertamina Eco RunFest 2024 Selain datang dari kementerian, event Fun Run bertema lingkungan baru-baru ini juga datang dari pelaku industri. Contohnya adalah event Pertamina Eco RunFest 2024 yang berlangsung di Istora Senayan pada November 2024 dan diikuti oleh lebih dari 21 ribu peserta. Ajang lari ini juga mengikuti Carbon Neutral Event atau perdagangan karbon untuk dekarbonisasi, dengan estimasi pengurangan emisi hingga 876 ton Co2. Corporate Secretary Pertamina Eco RunFest 2024 tidak sekadar ajang lari, tetapi juga sarana untuk menyebarkan energi positif kepada masyarakat dan membentuk kesadaran akan pentingnya sustainable living, atau gaya hidup berkelanjutan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.  Bagaimana Industri dapat Lebih Mendukung Kelestarian Lingkungan? Dari adanya event Fun Run bertema lingkungan, menunjukkan bahwa upaya untuk membangun lingkungan yang lebih baik dapat dilakukan melalui berbagai cara dan oleh siapa saja. Hal ini juga menunjukkan bahwa kepedulian terhadap bumi sudah seharusnya ditanamkan kepada setiap orang dan dapat dilakukan dengan cara yang menyenangkan dan inklusif.  Termasuk untuk para industri, aktivitas olahraga dan cinta lingkungan juga sangat memungkinkan untuk menjadi inisiatif perusahaan. Secara lebih lanjut, saat ini telah hadir Satuplatform.com yang dapat membantu inisiatif lingkungan perusahaan. Sebagai all-in-one solution, Satuplatform.com menyediakan berbagai layanan dan konsultasi bagi perusahaan dari berbagai sektor industri. Mari coba FREE DEMO nya sekarang! Similar Article Digital Footprint dan Jejak Karbon: Mengurangi Emisi dari Penggunaan Internet dan Gadget Mengenal Digital Footprint Tidak hanya sampah organik, anorganik, atau pun B3, tetapi sampah digital juga perlu untuk dibersihkan. Aktivitas digital saat ini tidak lepas dari keseharian masyarakat, terlebih juga untuk mereka yang berkecimpung di dunia digital atau individu yang menggunakan gawai. Baca juga artikel lainnya : Jejak Karbon Digital: Pengertian, Sumber, dan Dampaknya terhadap Lingkungan Saat ini ada sekitar 4.1 miliar orang yang menggunakan internet. Sementara di Indonesia, pengguna internet mencapai 83,7 juta pada 2014. Tanpa disadari, aktivitas digital yang kita lakukan dapat memproduksi jejak karbon yang menyumbang penyebab perubahan iklim dikarenakan menghasilkan karbon digital yang setara dengan 3,7% emisi… Uzone Choice Award 2024: Uzone Gandeng Satuplatform untuk ESG Award Pada 11 Desember 2024, dunia industri digital dan keberlanjutan akan dipertemukan dalam sebuah acara bergengsi, Uzone Choice Award 2024, yang akan diselenggarakan di Fyne Jakarta. Salah satu kategori yang menjadi sorotan utama pada tahun ini adalah ESG (Environmental, Social, and Governance) Award, yang diinisiasi untuk memberikan penghargaan kepada perusahaan dan organisasi yang telah menunjukkan komitmen luar biasa dalam memajukan prinsip-prinsip keberlanjutan dan tanggung jawab sosial. Untuk memastikan keberhasilan dan objektivitas dalam penilaian, Uzone telah menjalin kolaborasi strategis dengan Satuplatform, sebuah platform data dan analisis terkemuka yang berfokus pada pengukuran dan pemantauan kinerja ESG. Kolaborasi ini bertujuan untuk memberikan referensi data… A Commitment to Leading the Carbon Market Transition at Carbon Digital Conference 2024 Satuplatform is proud to announce its participation in the Carbon Digital Conference 2024, underscoring its commitment to sustainability and leadership in the evolving carbon market. As companies and governments worldwide push to meet ambitious carbon reduction goals, Satuplatform is taking a proactive stance in the fight against climate change by actively engaging in digital innovation and carbon market solutions. Satuplatform’s Commitment to a Sustainable Future As a leading player in digital solutions, Satuplatform has consistently demonstrated its dedication to advancing environmental sustainability. The company’s participation in the Carbon Digital Conference is a testament to its ongoing efforts to integrate carbon… Dapur Ramah Lingkungan: Mengurangi Jejak Karbon dengan Mengelola Limbah Makanan Jumlah Sampah Rumah Tangga di Indonesia Berdasarkan data yang diperoleh dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yakni, selama 2023 terdapat 19,56 …

2

Jejak Karbon Digital: Pengertian, Sumber, dan Dampaknya terhadap Lingkungan

Tidak hanya kegiatan manusia di dunia nyata yang dapat meninggalkan jejak karbon di atmosfer, faktanya, emisi karbon juga dapat dihasilkan dari aktivitas digital kita sehari-hari. Jejak karbon sendiri ialah istilah yang mengacu pada jumlah total gas rumah kaca (GRK) yang dihasilkan dari berbagai kegiatan individu atau organisasi. Dapat dihasilkan secara langsung maupun tidak langsung.  Melihat pesatnya kemajuan internet dan penggunaan perangkat digital yang semakin masif, digital footprint atau jejak karbon digital memiliki kemungkinan besar menyumbang emisi global yang signifikan bagi bumi. Namun, sebenarnya apa itu jejak karbon digital? Dari mana sumber utama dari digital footprint dan apa dampaknya bagi lingkungan? Baca juga artikel lainnya : 5 Tantangan dalam Menerapkan Dekarbonisasi Sektor Industri  Apa Itu Jejak Karbon Digital? Pengertian jejak karbon digital merupakan jumlah emisi GRK yang dikeluarkan dari penggunaan teknologi digital, seperti internet, perangkat elektronik, dan layanan cloud, mencakup proses pembangunan juga penyediaannya. Penggunaan internet dan digital saat ini mengalami perkembangan yang sangat cepat. Laporan terbaru We Are Social menyatakan bahwa pengguna internet secara individu telah mencapai 5,35 miliar orang di seluruh dunia pada Januari 2024   Setiap aktivitas digital, termasuk mengirim email, streaming video, atau menyimpan data di cloud, memerlukan energi, yang sebagian besar masih bersumber dari bahan bakar fosil. Kondisi ini yang membuat aktivitas digital tidak lepas dari menghasilkan emisi karbon. UNICEF juga menyebut bahwa aktivitas manusia secara digital menyumbang empat persen dari emisi gas rumah kaca global dunia. Angka ini diperkirakan dapat terus tumbuh secara eksponensial karena ketergantungan terhadap teknologi ini kedepannya juga akan semakin tinggi. Bagaimana Aktivitas Digital Menghasilkan Emisi Karbon? Ada banyak cara layanan digital dapat menciptakan emisi karbonnya sendiri. Dapat terbentuk dari konsumsi energi yang diperlukan untuk menjalankan perangkat elektronik, pusat data, dan infrastruktur digital. Data Centers atau Pusat Data ialah fasilitas penting dalam sektor digital yang berfungsi menyimpan, mengelola, dan mendistribusikan data. Umumnya, pusat data perlu beroperasi setiap saat, 30 persen di antaranya bahkan beroperasi 24/7.  Akibat dari kondisi tersebut, pusat data yang sebagian besar listriknya masih mengandalkan bahan bakar fosil, masih akan terus membutuhkan listrik untuk menjalankan server dan pendinginan, sehingga menghasilkan emisi karbon. Kemudian, kegiatan produksi sampai dengan pembuangan perangkat elektronik juga turut menghasilkan emisi karbon dan berkontribusi pada polusi lingkungan. Infrastruktur seperti stasiun pemancar, menara telekomunikasi, dan jaringan nirkabel juga membutuhkan energi untuk menjalankan dan memelihara operasinya. Penggunaan jaringan internet juga membutuhkan energi untuk pengolahan sinyal dan pemeliharaan infrastruktur jaringan. Belum lagi dengan aktivitas digital harian, seperti streaming video, mengirim email, pencarian internet, yang seluruhnya mengandalkan energi untuk dapat beroperasi. Mengirim satu email dengan lampiran besar dapat menghasilkan hingga 50 gram CO2. Apa Dampak Lingkungan dari Terbentuknya Jejak Karbon Digital? Berdasarkan laporan oleh Ericsson berjudul ‘Deconstructing Information and Communication Technology’s Carbon Emissions’, sektor teknologi informasi dan komunikasi dapat berdampak pada iklim dalam tiga cara: Emisi karbon langsung yang terkait dengan produksi, penggunaan, dan pembuangan TIK Efek emisi positif atau negatif tidak langsung dari penggunaan TIK (misalnya substitusi perjalanan dan optimalisasi transportasi) Mempengaruhi perilaku dan preferensi (membentuk kembali cara bermasyarakat manusia) Aktivitas digital tentu bergantung pada energi. Sayangnya, mayoritas energi yang digunakan masih berasal dari bahan bakar fosil. Perlu waktu untuk dapat beralih ke energi terbarukan secara penuh. Dengan meningkatnya transformasi digital dan penggunaan teknologi, jejak karbon digital akan terus menjadi perhatian penting dalam upaya mitigasi perubahan iklim. Upaya seperti transisi ke energi terbarukan dan efisiensi energi dapat membantu mengurangi dampaknya. Sebagai langkah nyata dalam menghadapi tantangan ini, layanan perhitungan karbon dari Satuplatform hadir untuk membantu perusahaan dan individu dalam memonitor, mengukur, dan mengelola jejak karbon digital mereka. Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai dampak lingkungan dari aktivitas digital, kita dapat mengambil langkah-langkah proaktif untuk mengurangi emisi karbon, beralih ke sumber energi terbarukan, serta menciptakan ekosistem digital yang lebih berkelanjutan. Mari bersama-sama berperan aktif dalam mewujudkan transformasi digital yang ramah lingkungan, demi menjaga keseimbangan alam dan masa depan yang lebih hijau. Similar Article Digital Footprint dan Jejak Karbon: Mengurangi Emisi dari Penggunaan Internet dan Gadget Mengenal Digital Footprint Tidak hanya sampah organik, anorganik, atau pun B3, tetapi sampah digital juga perlu untuk dibersihkan. Aktivitas digital saat ini tidak lepas dari keseharian masyarakat, terlebih juga untuk mereka yang berkecimpung di dunia digital atau individu yang menggunakan gawai. Baca juga artikel lainnya : Jejak Karbon Digital: Pengertian, Sumber, dan Dampaknya terhadap Lingkungan Saat ini ada sekitar 4.1 miliar orang yang menggunakan internet. Sementara di Indonesia, pengguna internet mencapai 83,7 juta pada 2014. Tanpa disadari, aktivitas digital yang kita lakukan dapat memproduksi jejak karbon yang menyumbang penyebab perubahan iklim dikarenakan menghasilkan karbon digital yang setara dengan 3,7% emisi… Uzone Choice Award 2024: Uzone Gandeng Satuplatform untuk ESG Award Pada 11 Desember 2024, dunia industri digital dan keberlanjutan akan dipertemukan dalam sebuah acara bergengsi, Uzone Choice Award 2024, yang akan diselenggarakan di Fyne Jakarta. Salah satu kategori yang menjadi sorotan utama pada tahun ini adalah ESG (Environmental, Social, and Governance) Award, yang diinisiasi untuk memberikan penghargaan kepada perusahaan dan organisasi yang telah menunjukkan komitmen luar biasa dalam memajukan prinsip-prinsip keberlanjutan dan tanggung jawab sosial. Untuk memastikan keberhasilan dan objektivitas dalam penilaian, Uzone telah menjalin kolaborasi strategis dengan Satuplatform, sebuah platform data dan analisis terkemuka yang berfokus pada pengukuran dan pemantauan kinerja ESG. Kolaborasi ini bertujuan untuk memberikan referensi data… A Commitment to Leading the Carbon Market Transition at Carbon Digital Conference 2024 Satuplatform is proud to announce its participation in the Carbon Digital Conference 2024, underscoring its commitment to sustainability and leadership in the evolving carbon market. As companies and governments worldwide push to meet ambitious carbon reduction goals, Satuplatform is taking a proactive stance in the fight against climate change by actively engaging in digital innovation and carbon market solutions. Satuplatform’s Commitment to a Sustainable Future As a leading player in digital solutions, Satuplatform has consistently demonstrated its dedication to advancing environmental sustainability. The company’s participation in the Carbon Digital Conference is a testament to its ongoing efforts to integrate carbon… Dapur Ramah Lingkungan: Mengurangi Jejak Karbon dengan Mengelola Limbah Makanan Jumlah Sampah Rumah Tangga di Indonesia Berdasarkan data yang diperoleh dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yakni, selama 2023 terdapat 19,56 juta …

2

Bagaimana Cara Mengurangi Jejak Karbon Digital?

Jejak Karbon Digital – Penggunaan internet menjadi salah satu aktivitas yang hampir setiap hari banyak orang lakukan, baik untuk berkomunikasi, belanja, mencari informasi, atau kegiatan lainnya. Aktivitas harian yang kita lakukan menggunakan internet, selain dapat meninggalkan jejak digital atau riwayat, juga dapat meninggalkan jejak karbon digital yang jumlahnya bahkan melebihi kegiatan industri penerbangan global. Jejak karbon digital merupakan jumlah total gas rumah kaca (GRK) yang dapat dihasilkan dari konsumsi energi aktivitas digital, mencakup juga proses pembangunan dan pemeliharaan jaringan, layanan, dan penggunaan perangkat digital. Menurut UNICEF, rata-rata seseorang menerima email dalam setahun dapat menambah 136 kg emisi pada jejak karbon tahunannya. Selain itu, tingginya penggunaan internet oleh masyarakat dunia turut menyumbang sekitar empat persen emisi GRK dan diperkirakan akan terus tumbuh mengikuti perkembangan cara hidup yang semakin digital. Jejak karbon digital juga dapat berasal dari perkembangan teknologi pada perangkat elektronik. Pada tahun 2021, UNICEF mencatat sekitar 15 miliar smartphone terjual secara global yang dapat memberikan dampak ke lingkungan dengan cara yang beragam. Smartphone yang laku keras ini berdampak terhadap penggunaan air dan material yang tinggi dalam proses produksi, serta menghasilkan polusi dan emisi dari sampah elektronik yang tidak terkelola dengan baik. Maka dari itu, mengurangi jejak karbon digital merupakan langkah penting yang dapat dilakukan dalam berkontribusi mengurangi emisi karbon bagi lingkungan. Berikut adalah tiga langkah strategis untuk mengurangi jejak karbon digital dilansir dari berbagai sumber: 1. Mengoptimalkan Penggunaan Internet dan Perangkat Penyimpanan data di server cloud membutuhkan energi yang signifikan.  Semakin banyak email yang diterima dan disimpan, maka akan semakin banyak pula energi yang diperlukan yang berdampak pada jumlah jejak karbon digital. Kita bisa mulai dengan menghapus email yang tidak diperlukan secara berkala dan berhenti langganan buletin yang tidak diinginkan.  Baca juga artikel lainnya : 3 Teknologi Atasi Perubahan Iklim Selain itu, gunakan perangkat elektronik dengan awet dan hindari membeli perangkat baru hanya untuk mengikuti tren. Membeli perangkat elektronik dengan bijak dapat membantu mengurangi potensi sampah elektronik baru. 2. Menghemat Konsumsi Energi Perangkat Nonaktifkan perangkat saat tidak digunakan. Perangkat seperti router, komputer, atau televisi pintar terus mengonsumsi daya jika sengaja dibiarkan menyala.  Pilih perangkat elektronik bersertifikasi hemat energi seperti Energy Star. Tutup aplikasi dan tab serta nonaktifkan layanan lokasi saat tidak menggunakannya. Cabut juga pengisi daya saat tidak lagi digunakan 3. Bersihkan File dan Aplikasi Aktivitas atau kunjungan kita di suatu situs biasanya meninggalkan jejak, riwayat, hingga cookies yang bersarang dan menetap di perangkat. Namun, jejak tersebut umumnya tidak akan digunakan lagi dan hanya akan menambah kapasitas ruang di server sehingga memerlukan energi untuk mengaktifkannya kembali. Oleh karena itu, tinjau dan bersihkan file di aplikasi atau peranti pencarian secara berkala. Kurangi ukuran file dokumen, gambar, video, dan aset multimedia lainnya. Berhenti menyimpan dan menimbun data yang kemungkinan besar tidak akan pernah digunakan lagi. Turut Serta dalam Keberlanjutan Selain mengurangi jejak karbon digital, kita juga dapat turut berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan dengan memerhatikan jejak karbon kita di dunia nyata. Pelaku usaha, bisnis, dan perusahaan dapat turut serta dengan melakukan pengukuran dan pemantauan emisi karbon secara teratur serta melaporkannya secara transparan kepada publik. Aktivitas ini juga dapat membantu perusahaan memahami dampak lingkungan dari operasinya dan menetapkan target-target pengurangan emisi. Agar kegiatan pengukuran dan analisa emisi gas rumah kaca dapat dikerjakan secara lebih efektif, lakukan semua prosesnya bersama Satuplatform! Satuplatform merupakan platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG Management, Carbon Accounting, dan Sustainability Reporting. Kami dapat membantu Anda mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku.  Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang!  Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform. Similar Article Digital Footprint dan Jejak Karbon: Mengurangi Emisi dari Penggunaan Internet dan Gadget Mengenal Digital Footprint Tidak hanya sampah organik, anorganik, atau pun B3, tetapi sampah digital juga perlu untuk dibersihkan. Aktivitas digital saat ini tidak lepas dari keseharian masyarakat, terlebih juga untuk mereka yang berkecimpung di dunia digital atau individu yang menggunakan gawai. Baca juga artikel lainnya : Jejak Karbon Digital: Pengertian, Sumber, dan Dampaknya terhadap Lingkungan Saat ini ada sekitar 4.1 miliar orang yang menggunakan internet. Sementara di Indonesia, pengguna internet mencapai 83,7 juta pada 2014. Tanpa disadari, aktivitas digital yang kita lakukan dapat memproduksi jejak karbon yang menyumbang penyebab perubahan iklim dikarenakan menghasilkan karbon digital yang setara dengan 3,7% emisi… Uzone Choice Award 2024: Uzone Gandeng Satuplatform untuk ESG Award Pada 11 Desember 2024, dunia industri digital dan keberlanjutan akan dipertemukan dalam sebuah acara bergengsi, Uzone Choice Award 2024, yang akan diselenggarakan di Fyne Jakarta. Salah satu kategori yang menjadi sorotan utama pada tahun ini adalah ESG (Environmental, Social, and Governance) Award, yang diinisiasi untuk memberikan penghargaan kepada perusahaan dan organisasi yang telah menunjukkan komitmen luar biasa dalam memajukan prinsip-prinsip keberlanjutan dan tanggung jawab sosial. Untuk memastikan keberhasilan dan objektivitas dalam penilaian, Uzone telah menjalin kolaborasi strategis dengan Satuplatform, sebuah platform data dan analisis terkemuka yang berfokus pada pengukuran dan pemantauan kinerja ESG. Kolaborasi ini bertujuan untuk memberikan referensi data… A Commitment to Leading the Carbon Market Transition at Carbon Digital Conference 2024 Satuplatform is proud to announce its participation in the Carbon Digital Conference 2024, underscoring its commitment to sustainability and leadership in the evolving carbon market. As companies and governments worldwide push to meet ambitious carbon reduction goals, Satuplatform is taking a proactive stance in the fight against climate change by actively engaging in digital innovation and carbon market solutions. Satuplatform’s Commitment to a Sustainable Future As a leading player in digital solutions, Satuplatform has consistently demonstrated its dedication to advancing environmental sustainability. The company’s participation in the Carbon Digital Conference is a testament to its ongoing efforts to integrate carbon… Dapur Ramah Lingkungan: Mengurangi Jejak Karbon dengan Mengelola Limbah Makanan Jumlah Sampah Rumah Tangga di Indonesia Berdasarkan data yang diperoleh dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yakni, selama 2023 terdapat 19,56 juta ton sampah yang dihasilkan di Indonesia. Angka tersebut merupakan himpunan data dari 96 kabupaten/kota, …

1

5 Masyarakat Adat Ini Punya Tradisi Cintai Lingkungan

Di tengah kondisi lingkungan yang dihadapi dengan berbagai permasalahan, keseimbangan lingkungan tetap perlu dijaga untuk mendukung masa depan kehidupan di bumi yang lebih baik. Sedikit disadari, bahwa masyarakat yang bermukim di bumi bukan hanya datang dari masyarakat urban saja. Namun, di beberapa belahan dunia masih terdapat masyarakat adat yang  telah lama hidup selaras dengan alam.  Tradisi masyarakat adat banyak mengajarkan pentingnya menjaga keseimbangan lingkungan, bukan hanya untuk generasi saat ini, tetapi juga demi kelangsungan hidup generasi mendatang. Simak, berikut adalah beberapa masyarakat adat yang memiliki tradisi kuat dalam mencintai dan melindungi lingkungan. 1. Masyarakat Adat Baduy (Indonesia) Di Indonesia, terdapat masyarakat adat baduy yang bermukim di kawasan Pegunungan Kendeng, Banten. Masyarakat ini terkenal dengan filosofi pikukuh karuhun (memegang teguh aturan leluhur). Dengan menjunjung filosofi tersebut, masyarakat baduy melarang penebangan hutan sembarangan, penggunaan teknologi modern yang merusak, dan mempraktikkan pola hidup sederhana. Wilayah hutan adat mereka dijaga dengan ketat sebagai sumber air bersih dan keseimbangan ekosistem. Tradisi yang dipegang teguh oleh masyarakat Baduy telah menjadikan mereka salah satu contoh nyata pelestarian lingkungan yang efektif. 2. Suku Maori (Selandia Baru) Di Selandia Baru, hidup Suku Maori sebagai masyarakat adat yang memiliki konsep kaitiakitanga. Konsep ini berarti penjagaan alam sebagai tanggung jawab spiritual. Suku Maori memandang alam sebagai bagian dari keluarga besar (whānau), sehingga sungai, gunung, dan hutan dianggap sebagai entitas yang hidup.  Dalam praktiknya, masyarakat adat suku Maori melindungi wilayah-wilayah tertentu dengan cara tradisional, seperti membatasi penangkapan ikan atau kegiatan eksploitasi lain demi menjaga keseimbangan ekosistem. 3. Suku Yanomami (Amazon) Masyarakat adat berikutnya yang juga menjalani kehidupan selaras dengan alam adalah Suku Yanomami di Hutan Amazon. Kehidupan Suku Yanomami sangat bergantung pada alam. Mereka menggunakan hasil hutan tanpa merusaknya, karena Suku Yanomami memiliki pengetahuan yang baik mengenai botani dan mempraktikkan pertanian ladang berpindah yang ramah lingkungan. Hutan bagi Suku Yanomami bukan sekadar sumber pangan, melainkan rumah yang suci. Mereka juga menjadi garda terdepan dalam melawan perusakan hutan oleh penebangan liar dan pertambangan ilegal. 4. Suku Kogi (Kolombia) Masyarakat adat Suku Kogi merupakan sekumpulan masyarakat yang tinggal di Kolombia, khususnya di kawasan pegunungan Sierra Nevada de Santa Marta, yang dianggap sebagai “jantung dunia” oleh mereka. Sebagai “penjaga bumi,”  Sebagai masyarakat adat, Suku Kogi memiliki hubungan spiritual yang sangat mendalam dengan alam. Suku ini percaya bahwa bumi adalah makhluk hidup yang harus dilindungi, dan setiap tindakan manusia memiliki dampak terhadap keseimbangan alam semesta.  Sistem kepercayaan Suku Kogi berpusat pada ajaran Mamos, pemimpin spiritual yang bertindak sebagai penjaga kebijaksanaan tradisional. Dalam pertanian, Suku Kogi mempraktikan keberlanjutan lingkungan melalui metode tradisional yang tidak merusak tanah, seperti rotasi tanaman, tidak menggunakan bahan kimia, dan memanfaatkan keanekaragaman hayati untuk mencegah degradasi tanah.  5. Masyarakat Adat Ainu (Jepang) Masyarakat adat berikutnya yang juga memiliki kepedulian terhadap kelestarian alam adalah masyarakat adat Ainu di Hokkaido, Jepang. Mereka memiliki tradisi spiritual yang menghormati alam sebagai entitas yang hidup. Suku Ainu memandang hewan, tumbuhan, dan bahkan fenomena alam sebagai kamuy (roh dewa) yang harus dihormati. Dalam kehidupan sehari-hari, Suku Ainu mengatur pemanfaatan sumber daya secara hati-hati agar tidak merusak keseimbangan ekosistem. Baca juga artikel lainnya : Kebakaran TPA: Dampak Lingkungan dan Kesehatan yang Tak Terhindarkan Dengan menyadari eksistensi dari masyarakat adat yang dengan keterbatasan hidup yang tradisional namun mampu mendukung kelestarian alam, maka seharusnya masyarakat modern dapat juga lebih berperan dalam menjaga lingkungan. Masyarakat modern dapat memanfaatkan teknologi untuk membangun masa depan lingkungan yang lebih baik. Terutama bagi pelaku industri, saat ini telah hadir Satuplatform.com yang dapat membantu inisiatif lingkungan perusahaan. Sebagai all-in-one solution, Satuplatform.com menyediakan berbagai layanan dan konsultasi bagi perusahaan dari berbagai sektor industri. Mari coba FREE DEMO nya sekarang! Similar Article Digital Footprint dan Jejak Karbon: Mengurangi Emisi dari Penggunaan Internet dan Gadget Mengenal Digital Footprint Tidak hanya sampah organik, anorganik, atau pun B3, tetapi sampah digital juga perlu untuk dibersihkan. Aktivitas digital saat ini tidak lepas dari keseharian masyarakat, terlebih juga untuk mereka yang berkecimpung di dunia digital atau individu yang menggunakan gawai. Baca juga artikel lainnya : Jejak Karbon Digital: Pengertian, Sumber, dan Dampaknya terhadap Lingkungan Saat ini ada sekitar 4.1 miliar orang yang menggunakan internet. Sementara di Indonesia, pengguna internet mencapai 83,7 juta pada 2014. Tanpa disadari, aktivitas digital yang kita lakukan dapat memproduksi jejak karbon yang menyumbang penyebab perubahan iklim dikarenakan menghasilkan karbon digital yang setara dengan 3,7% emisi… Uzone Choice Award 2024: Uzone Gandeng Satuplatform untuk ESG Award Pada 11 Desember 2024, dunia industri digital dan keberlanjutan akan dipertemukan dalam sebuah acara bergengsi, Uzone Choice Award 2024, yang akan diselenggarakan di Fyne Jakarta. Salah satu kategori yang menjadi sorotan utama pada tahun ini adalah ESG (Environmental, Social, and Governance) Award, yang diinisiasi untuk memberikan penghargaan kepada perusahaan dan organisasi yang telah menunjukkan komitmen luar biasa dalam memajukan prinsip-prinsip keberlanjutan dan tanggung jawab sosial. Untuk memastikan keberhasilan dan objektivitas dalam penilaian, Uzone telah menjalin kolaborasi strategis dengan Satuplatform, sebuah platform data dan analisis terkemuka yang berfokus pada pengukuran dan pemantauan kinerja ESG. Kolaborasi ini bertujuan untuk memberikan referensi data… A Commitment to Leading the Carbon Market Transition at Carbon Digital Conference 2024 Satuplatform is proud to announce its participation in the Carbon Digital Conference 2024, underscoring its commitment to sustainability and leadership in the evolving carbon market. As companies and governments worldwide push to meet ambitious carbon reduction goals, Satuplatform is taking a proactive stance in the fight against climate change by actively engaging in digital innovation and carbon market solutions. Satuplatform’s Commitment to a Sustainable Future As a leading player in digital solutions, Satuplatform has consistently demonstrated its dedication to advancing environmental sustainability. The company’s participation in the Carbon Digital Conference is a testament to its ongoing efforts to integrate carbon… Dapur Ramah Lingkungan: Mengurangi Jejak Karbon dengan Mengelola Limbah Makanan Jumlah Sampah Rumah Tangga di Indonesia Berdasarkan data yang diperoleh dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yakni, selama 2023 terdapat 19,56 juta ton sampah yang dihasilkan di Indonesia. Angka tersebut merupakan himpunan data dari 96 kabupaten/kota, sehingga belum mencerminkan volume total sampah nasional. Meskipun begitu, jumlah sampah yang dihasilkan tidak bisa dianggap remeh dan tetap perlu perhatian khusus untuk penanganannya. Dari …

IMG 4105

Satuplatform di Electricity Connect 2024 untuk Mendukung Inovasi dan Keberlanjutan Energi

Jakarta, 20 November 2024 – Satuplatform, sebagai salah satu platform terkemuka dalam mendukung keberlanjutan dan transformasi digital, dengan bangga mengumumkan kehadirannya di acara Electricity Connect 2024, yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC) pada tanggal 20-22 November 2024. Sebagai bagian dari komitmen untuk mendorong inovasi dan solusi keberlanjutan energi, Satuplatform akan berpartisipasi dalam pameran ini, memperkenalkan berbagai inisiatif dan teknologi yang dapat berkontribusi pada transisi energi bersih di Indonesia. Electricity Connect 2024 adalah acara tahunan yang mempertemukan para pemangku kepentingan utama dalam industri kelistrikan, termasuk pengembang teknologi, penyedia solusi energi terbarukan, serta pemimpin sektor publik dan swasta. Acara ini bertujuan untuk memperkenalkan solusi inovatif yang dapat mendukung peningkatan efisiensi dan keberlanjutan di sektor kelistrikan, sekaligus membangun jaringan yang kuat di antara para profesional industri. Komitmen Satuplatform Mendukung Keberlanjutan Energi Satuplatform berkomitmen untuk memainkan peran aktif dalam mendorong perubahan menuju sistem energi yang lebih ramah lingkungan. Dengan fokus pada keberlanjutan dan transformasi digital, Satuplatform membawa solusi digital yang membantu perusahaan, pemerintah, dan organisasi masyarakat untuk mengelola dan memantau jejak karbon mereka, sekaligus berpartisipasi dalam inisiatif global untuk mengurangi dampak perubahan iklim. “Kami sangat senang dapat berpartisipasi dalam Electricity Connect 2024 dan berbagi visi kami untuk masa depan yang lebih berkelanjutan,” kata Bunga Asih Pratiwi, Event & Sustainability Partnership Manager Satuplatform. “Kami percaya bahwa teknologi digital dan solusi berbasis data adalah kunci untuk mendorong efisiensi energi yang lebih baik dan mengurangi dampak lingkungan, dan kami berharap dapat berkolaborasi dengan para mitra untuk mewujudkan perubahan positif di sektor energi,” lanjut Mira D. Pangesti, Business Development & Operational Manager, Satuplatform. Selama acara ini, Satuplatform memperkenalkan berbagai inisiatif dan solusi digital yang dirancang untuk mendukung efisiensi energi dan pengelolaan keberlanjutan dengan kolega bisnis. Electricity Connect 2024 menjadi platform yang sangat penting bagi industri energi Indonesia untuk menunjukkan kemajuan dan inovasi terkini dalam menciptakan solusi energi yang lebih bersih dan efisien. Kehadiran Satuplatform di acara ini mencerminkan komitmen kami untuk mendukung transformasi digital dan keberlanjutan dalam sektor energi Indonesia. Tentang Satuplatform Satuplatform adalah platform digital yang memiliki peranan penting dalam mendorong keberlanjutan dan efisiensi energi dengan platform perhitungan karbon yang mengintegrasikan teknologi Artificial Intelligence (AI) dan machine learning. Dengan menggabungkan teknologi canggih dan pendekatan berbasis data, Satuplatform membantu bisnis dan organisasi dalam merencanakan, mengelola, dan mengurangi jejak karbon mereka untuk menciptakan masa depan yang lebih hijau dan lebih efisien. Kunjungi www.satuplatform.com untuk mengenal lebih jauh Satuplatform dalam memberikan dampak dan membantu bisnis Anda. Similar Article Jejak Karbon Digital: Pengertian, Sumber, dan Dampaknya terhadap Lingkungan Tidak hanya kegiatan manusia di dunia nyata yang dapat meninggalkan jejak karbon di atmosfer, faktanya, emisi karbon juga dapat dihasilkan dari aktivitas digital kita sehari-hari. Jejak karbon sendiri ialah istilah yang mengacu pada jumlah total gas rumah kaca (GRK) yang dihasilkan dari berbagai kegiatan individu atau organisasi. Dapat dihasilkan secara langsung maupun tidak langsung.  Melihat pesatnya kemajuan internet dan penggunaan perangkat digital yang semakin masif, digital footprint atau jejak karbon digital memiliki kemungkinan besar menyumbang emisi global yang signifikan bagi bumi. Namun, sebenarnya apa itu jejak karbon digital? Dari mana sumber utama dari digital footprint dan apa dampaknya bagi lingkungan?… Bagaimana Cara Mengurangi Jejak Karbon Digital? Penggunaan internet menjadi salah satu aktivitas yang hampir setiap hari banyak orang lakukan, baik untuk berkomunikasi, belanja, mencari informasi, atau kegiatan lainnya. Aktivitas harian yang kita lakukan menggunakan internet, selain dapat meninggalkan jejak digital atau riwayat, juga dapat meninggalkan jejak karbon digital yang jumlahnya bahkan melebihi kegiatan industri penerbangan global. Jejak karbon digital merupakan jumlah total gas rumah kaca (GRK) yang dapat dihasilkan dari konsumsi energi aktivitas digital, mencakup juga proses pembangunan dan pemeliharaan jaringan, layanan, dan penggunaan perangkat digital. Menurut UNICEF, rata-rata seseorang menerima email dalam setahun dapat menambah 136 kg emisi pada jejak karbon tahunannya. Selain itu, tingginya… 5 Masyarakat Adat Ini Punya Tradisi Cintai Lingkungan Di tengah kondisi lingkungan yang dihadapi dengan berbagai permasalahan, keseimbangan lingkungan tetap perlu dijaga untuk mendukung masa depan kehidupan di bumi yang lebih baik. Sedikit disadari, bahwa masyarakat yang bermukim di bumi bukan hanya datang dari masyarakat urban saja. Namun, di beberapa belahan dunia masih terdapat masyarakat adat yang  telah lama hidup selaras dengan alam.  Tradisi masyarakat adat banyak mengajarkan pentingnya menjaga keseimbangan lingkungan, bukan hanya untuk generasi saat ini, tetapi juga demi kelangsungan hidup generasi mendatang. Simak, berikut adalah beberapa masyarakat adat yang memiliki tradisi kuat dalam mencintai dan melindungi lingkungan. 1. Masyarakat Adat Baduy (Indonesia) Di Indonesia, terdapat… Satuplatform di Electricity Connect 2024 untuk Mendukung Inovasi dan Keberlanjutan Energi Jakarta, 20 November 2024 – Satuplatform, sebagai salah satu platform terkemuka dalam mendukung keberlanjutan dan transformasi digital, dengan bangga mengumumkan kehadirannya di acara Electricity Connect 2024, yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC) pada tanggal 20-22 November 2024. Sebagai bagian dari komitmen untuk mendorong inovasi dan solusi keberlanjutan energi, Satuplatform akan berpartisipasi dalam pameran ini, memperkenalkan berbagai inisiatif dan teknologi yang dapat berkontribusi pada transisi energi bersih di Indonesia. Electricity Connect 2024 adalah acara tahunan yang mempertemukan para pemangku kepentingan utama dalam industri kelistrikan, termasuk pengembang teknologi, penyedia solusi energi terbarukan, serta pemimpin sektor publik dan swasta. Acara ini bertujuan… Fenomena Degradasi Tanah Akibat Aktivitas Industri Kondisi lingkungan saat ini sangat memerlukan perhatian khusus dikarenakan permasalahan lingkungan semakin hari menjadi semakin kompleks. Salah satu permasalahan lingkungan adalah degradasi tanah. Terutama di wilayah industri, fenomena degradasi tanah kerap terjadi namun kurang mendapatkan perhatian. Degradasi tanah sendiri merupakan kondisi dimana terjadi penurunan kualitas fisik, kimia, maupun biologis tanah. Sehingga, fungsi tanah tidak lagi optimal dalam mendukung ekosistem. Dalam artikel ini akan dibahas lebih lanjut mengenai penyebab degradasi tanah dan apa upaya yang dapat dilakukan oleh para pelaku industri untuk mengatasi permasalahan lingkungan ini.  Degradasi Tanah Akibat Limbah Industri Salah satu penyebab utama dari fenomena degradasi tanah adalah karena… Sustainable Efforts to Maintain Water Resources One of the most valuable resources on Earth is water. All living things depend on the utilization of water. Water quality and availability are essential for industry, agriculture, biodiversity, and human survival. However, misuse, pollution, and climate change are putting more and more strain on it. It is crucial to make sustainable efforts to …

1

Fenomena Degradasi Tanah Akibat Aktivitas Industri

Kondisi lingkungan saat ini sangat memerlukan perhatian khusus dikarenakan permasalahan lingkungan semakin hari menjadi semakin kompleks. Salah satu permasalahan lingkungan adalah degradasi tanah. Terutama di wilayah industri, fenomena degradasi tanah kerap terjadi namun kurang mendapatkan perhatian. Degradasi tanah sendiri merupakan kondisi dimana terjadi penurunan kualitas fisik, kimia, maupun biologis tanah. Sehingga, fungsi tanah tidak lagi optimal dalam mendukung ekosistem. Dalam artikel ini akan dibahas lebih lanjut mengenai penyebab degradasi tanah dan apa upaya yang dapat dilakukan oleh para pelaku industri untuk mengatasi permasalahan lingkungan ini.  Degradasi Tanah Akibat Limbah Industri Salah satu penyebab utama dari fenomena degradasi tanah adalah karena kebiasaan membuang limbah industri secara sembarangan. Masih banyak ditemui di kawasan industri sekumpulan sampah yang dibuang langsung ke tanah tanpa ada pengolahan yang memadai. Limbah-limbah industri tersebut seringkali mengandung bahan kimia berbahaya dan beracun seperti logam berat, senyawa organik sintetis, serta zat-zat beracun lainnya yang mencemari kualitas alamiah tanah.  Contoh lainnya adalah dari industri minyak dan gas yang seringkali menyebabkan tumpahan hidrokarbon. Minyak yang meresap ke tanah menciptakan lapisan kedap air sehingga mengganggu kemampuan tanah dalam hal menyerap air dan udara. Degradasi Tanah Akibat Eksploitasi Alam Penyebab lainnya dari degradasi tanah adalah akibat dari eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan. Seperti contohnya aktivitas penambangan batu bara, logam, maupun sumber daya mineral lainnya. Dari aktivitas tersebut, tidak jarang menimbulkan bekas lahan kritis. Tanah di lokasi bekas penambangan tersebut menjadi kehilangan struktur dan kandungan organiknya. Sehingga tanah menjadi tidak subur dan rentan terhadap erosi.  Dampak Degradasi Tanah pada Lingkungan Ketika suatu lahan mengalami degradasi tanah, setidaknya ada 2 dampak besar utama yang dihasilkan pada lingkungan. Sebagai berikut: Tanah kehilangan kesuburan Pada lahan yang terkontaminasi limbah industri secara terus menerus, tanah akan kehilangan nutrisi alaminya sehingga tanah menjadi kurang mampu dalam mendukung pertumbuhan tanaman dan tumbuhan lainnya.  Ketidakseimbangan ekosistem Tanah merupakan salah satu komponen yang penting di ekosistem lingkungan. Adanya gangguan kualitas tanah pada fenomena degradasi tanah menyebabkan organisme tanah seperti seperti cacing dan mikroba mati akibat kontaminasi, sehingga rantai makanan di ekosistem terganggu. Baca juga artikel lainnya : Potensi Jejak Karbon dari Degradasi Lahan Gambut  Dampak Degradasi Tanah pada Manusia Selain dampak langsung terhadap lingkungan, degradasi tanah secara tidak langsung juga mempengaruhi manusia sebagai makhluk hidup di bumi, setidaknya ada 2 dampak besar utama yang dihasilkan degradasi tanah terhadap manusia. Sebagai berikut: Risiko Kesehatan Fenomena degradasi tanah dapat memicu potensi risiko kesehatan. Manusia yang terpapar tanah yang terkontaminasi akan dapat menderita berbagai penyakit, terutama jika tanah tersebut terkontaminasi logam berat atau senyawa beracun. Risiko Bencana Alam Degradasi tanah juga dapat meningkatkan risiko bencana alam yang perlu diwaspadai oleh manusia. Erosi tanah akibat degradasi meningkatkan risiko banjir dan tanah longsor. Tanah yang tidak stabil kehilangan kemampuan menyerap air, sehingga aliran air permukaan meningkat dan membawa material yang dapat merusak infrastruktur. Apa yang Dapat Dilakukan? Dari fenomena degradasi tanah, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan agar kondisi tersebut tidak terus menerus terjadi dan menjadi ancaman dalam lingkungan. Berikut hal-hal yang bisa dilakukan: Bagi warga sekitar, secara bersama-sama dapat menggalakkan reklamasi dan rehabilitasi lahan yang tercemar. Hal ini dapat mendukung tanah untuk memperbaiki struktur yang rusak, setelah itu tanah dapat ditanami vegetasi baru agar mengembalikan keseimbangan ekosistem.  Bagi industri, penting untuk lebih sadar dalam melakukan pengelolaan limbah yang lebih baik. Penggunaan teknologi mungkin dapat menjadi alternatif solusi untuk mendukung manajemen limbah yang lebih modern sehingga dapat mengurangi kontaminasi limbah industri pada tanah. Dalam hal ini, bagi perusahaan maupun industri yang ingin lebih konsisten dalam mendukung lingkungan hijau, saat ini telah hadir Satuplatform.com yang dapat membantu inisiatif lingkungan perusahaan. Sebagai all-in-one solution, Satuplatform.com menyediakan berbagai layanan dan konsultasi bagi perusahaan dari berbagai sektor industri. Mari coba FREE DEMO nya sekarang! Similar Article Satuplatform di Electricity Connect 2024 untuk Mendukung Inovasi dan Keberlanjutan Energi Jakarta, 20 November 2024 – Satuplatform, sebagai salah satu platform terkemuka dalam mendukung keberlanjutan dan transformasi digital, dengan bangga mengumumkan kehadirannya di acara Electricity Connect 2024, yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC) pada tanggal 20-22 November 2024. Sebagai bagian dari komitmen untuk mendorong inovasi dan solusi keberlanjutan energi, Satuplatform akan berpartisipasi dalam pameran ini, memperkenalkan berbagai inisiatif dan teknologi yang dapat berkontribusi pada transisi energi bersih di Indonesia. Electricity Connect 2024 adalah acara tahunan yang mempertemukan para pemangku kepentingan utama dalam industri kelistrikan, termasuk pengembang teknologi, penyedia solusi energi terbarukan, serta pemimpin sektor publik dan swasta. Acara ini bertujuan… Fenomena Degradasi Tanah Akibat Aktivitas Industri Kondisi lingkungan saat ini sangat memerlukan perhatian khusus dikarenakan permasalahan lingkungan semakin hari menjadi semakin kompleks. Salah satu permasalahan lingkungan adalah degradasi tanah. Terutama di wilayah industri, fenomena degradasi tanah kerap terjadi namun kurang mendapatkan perhatian. Degradasi tanah sendiri merupakan kondisi dimana terjadi penurunan kualitas fisik, kimia, maupun biologis tanah. Sehingga, fungsi tanah tidak lagi optimal dalam mendukung ekosistem. Dalam artikel ini akan dibahas lebih lanjut mengenai penyebab degradasi tanah dan apa upaya yang dapat dilakukan oleh para pelaku industri untuk mengatasi permasalahan lingkungan ini.  Degradasi Tanah Akibat Limbah Industri Salah satu penyebab utama dari fenomena degradasi tanah adalah karena… Sustainable Efforts to Maintain Water Resources One of the most valuable resources on Earth is water. All living things depend on the utilization of water. Water quality and availability are essential for industry, agriculture, biodiversity, and human survival. However, misuse, pollution, and climate change are putting more and more strain on it. It is crucial to make sustainable efforts to preserve water resources because of the expanding global population and the stress that climate change is placing on water systems. This article will be explaining what are the key sustainable practices and strategies to ensure the long-term water resources. Water-Efficient Appliance Water conservation is one of… 5 Tantangan dalam Menerapkan Dekarbonisasi Sektor Industri Dekarbonisasi industri merupakan sebuah upaya yang dilakukan untuk mengurangi produksi emisi karbon atau gas rumah kaca secara bertahap di sektor industri. Kegiatan ini menjadi satu dari beragam solusi yang paling dibutuhkan untuk membatasi peningkatan suhu global. Dilansir dari ESMAP, sektor industri diketahui bertanggung jawab atas 70 persen emisi CO2 global saat ini. Tiga jenis industri, yakni besi dan baja, mineral non-logam (semen, kaca, kapur), …

sTOCK PHOTO

Sustainable Efforts to Maintain Water Resources

One of the most valuable resources on Earth is water. All living things depend on the utilization of water. Water quality and availability are essential for industry, agriculture, biodiversity, and human survival. However, misuse, pollution, and climate change are putting more and more strain on it. It is crucial to make sustainable efforts to preserve water resources because of the expanding global population and the stress that climate change is placing on water systems. This article will be explaining what are the key sustainable practices and strategies to ensure the long-term water resources. Water-Efficient Appliance Water conservation is one of the most straightforward yet effective strategies to preserve water supplies. Overall water availability may be significantly impacted by lowering water waste and promoting responsible use at all scales, from large-scale businesses to individual homes. Water consumption in households can be considerably decreased at the consumer level by utilizing water-efficient equipment such as dual-flush toilets, water-efficient dishwashers, and low-flow showerheads. By offering incentives for the installation of such devices, governments and municipalities can further promote conservation. Recycling and Reusing Water Water reclamation, sometimes referred to as recycling water, is becoming a more important practice, particularly in places where water is scarce. Greywater systems, which clean and repurpose water from showers, sinks, and washing machines for irrigation and other non-potable uses, are becoming more and more common. Larger-scale applications for treated wastewater include industrial operations, groundwater replenishment, and agriculture. Although it is still expensive and energy-intensive, desalination of saltwater is becoming more popular in some areas as a sustainable way to increase the amount of water available. Agriculture Water Use Approximately 70% of freshwater withdrawals worldwide occur in agriculture, making it one of the most crucial industries for water conservation initiatives. Water use can be cut by up to 50% with methods like drip irrigation, which puts water straight into plant roots. Crop rotation and the promotion of drought-resistant crop varieties can also assist reduce the amount of water needed for farming. Addressing Water Pollution from Plastics Read related articles : Technology in Sustainable Business Freshwater and marine ecosystems are increasingly under risk from plastic waste, especially microplastics. This issue can be lessened by implementing laws that restrict the manufacturing and use of plastics, such as those that encourage recycling and outlaw single-use plastics. Reducing the quantity of plastic that enters larger bodies of water is another benefit of community-driven initiatives to clean up contaminated waterways. Behavior Change Understanding that promoting a culture of water conservation is equally vital, tt is also crucial to run educational efforts that motivate people to repair leaks, use less water in gardens, and take shorter showers. Millions of gallons of water can be saved annually by making little behavioral changes like only running washing machines with full loads or shutting off the faucets when brushing your teeth. What Can Be Done? Preserving water resources requires a multifaceted approach that combines technological innovation, policy measures, and individual behavioral changes. Implementing water-efficient appliances, recycling and reusing water, optimizing agricultural practices, and addressing water pollution are all crucial strategies for ensuring sustainable water availability. Especially for industries which involve massive water use, it is important to conduct sustainable efforts towards water conservation. In this case, companies can utilize Satuplatform service as an all-in-one solution for industry’s sustainable efforts. Find out the FREE DEMO here! Similar Article Sustainable Efforts to Maintain Water Resources One of the most valuable resources on Earth is water. All living things depend on the utilization of water. Water quality and availability are essential for industry, agriculture, biodiversity, and human survival. However, misuse, pollution, and climate change are putting more and more strain on it. It is crucial to make sustainable efforts to preserve water resources because of the expanding global population and the stress that climate change is placing on water systems. This article will be explaining what are the key sustainable practices and strategies to ensure the long-term water resources. Water-Efficient Appliance Water conservation is one of… 5 Tantangan dalam Menerapkan Dekarbonisasi Sektor Industri Dekarbonisasi industri merupakan sebuah upaya yang dilakukan untuk mengurangi produksi emisi karbon atau gas rumah kaca secara bertahap di sektor industri. Kegiatan ini menjadi satu dari beragam solusi yang paling dibutuhkan untuk membatasi peningkatan suhu global. Dilansir dari ESMAP, sektor industri diketahui bertanggung jawab atas 70 persen emisi CO2 global saat ini. Tiga jenis industri, yakni besi dan baja, mineral non-logam (semen, kaca, kapur), dan industri kimia, menjadi yang tertinggi di antara yang lainnya. Angka yang tinggi menunjukkan betapa sektor industri punya andil yang besar dalam mencapai target pengurangan emisi gas rumah kaca. Tanpanya, segala usaha yang diupayakan dapat berjalan… Hindari 5 Kesalahan Ini dalam Upaya Mengurangi Emisi Karbon Mengurangi emisi karbon merupakan salah satu upaya yang bisa dilakukan dalam mencapai target Net Zero Emission Indonesia.  Pengurangan karbon didefinisikan sebagai proses mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) dengan menekan jumlah gas karbon dioksida (CO2) dan gas GRK lainnya yang dilepaskan ke atmosfer dari berbagai aktivitas manusia.   Nah, kegiatan ini utamanya perlu dilakukan oleh organisasi, perusahaan, dan entitas lain yang aktivitasnya memiliki keterkaitan dengan pembakaran bahan bakar fosil dan proses industri. Tujuannya guna mengurangi dampak perubahan iklim serta menjaga suhu global di bawah 1,5 derajat Celcius. Kamu perlu tahu bahwa, terdapat berbagai metode mengurangi emisi karbon yang dapat diterapkan. Mulai… CollaborAction Satuplatform dalam Langkah Membumi Festival Satuplatform, platform yang mendukung inisiatif keberlanjutan khususnya pada Carbon & ESG Management, dengan bangga mengumumkan keterlibatannya sebagai Ecopreneur Partner dalam acara Langkah Membumi Festival, yang diselenggarakan oleh Ecoxyztem dan Blibli Tiket Action pada 2-3 November 2024 di Senayan Park, Jakarta. Acara ini bertujuan untuk memperkuat kesadaran akan pentingnya keberlanjutan lingkungan dan menginspirasi tindakan positif untuk bumi melalui berbagai kegiatan, diskusi, dan aksi nyata. Dalam festival yang penuh semangat ini, untuk itu Satuplatform berkomitmen dalam memperkenalkan dan mendukung berbagai produk serta inisiatif ramah lingkungan yang berfokus pada perhitungan reduksi emisi karbon dan arah keberlanjutan. Tak hanya itu, Satuplatform juga mengkampanyekan aksi… 5 Istilah Penting yang Berkaitan dengan Perubahan Iklim Isu terkait perubahan iklim semakin menjadi pembahasan …

1

5 Tantangan dalam Menerapkan Dekarbonisasi Sektor Industri

Dekarbonisasi industri merupakan sebuah upaya yang dilakukan untuk mengurangi produksi emisi karbon atau gas rumah kaca secara bertahap di sektor industri. Kegiatan ini menjadi satu dari beragam solusi yang paling dibutuhkan untuk membatasi peningkatan suhu global. Dilansir dari ESMAP, sektor industri diketahui bertanggung jawab atas 70 persen emisi CO2 global saat ini. Tiga jenis industri, yakni besi dan baja, mineral non-logam (semen, kaca, kapur), dan industri kimia, menjadi yang tertinggi di antara yang lainnya. Angka yang tinggi menunjukkan betapa sektor industri punya andil yang besar dalam mencapai target pengurangan emisi gas rumah kaca. Tanpanya, segala usaha yang diupayakan dapat berjalan sangat lambat. Belum lagi dengan kemungkinan meningkatnya potensi industrialisasi di berbagai wilayah dan negara. Oleh karena itu, diperlukan adanya peluang untuk membentuk inovasi berkelanjutan, salah satunya di sektor industri, demi mencapai target emisi bersih di masa depan. World Research Institute (WRI) Indonesia juga menyebut bahwa keterlibatan dan partisipasi industri dalam pengurangan emisi adalah hal yang sangat penting.. Mengurangi emisi di sektor industri akan mengubah pola produksi dan mendorong konsumsi berkelanjutan yang baik bagi bumi dan kehidupan di dalamnya. Saat ini, inisiatif dekarbonisasi industri sudah mulai banyak diterapkan pelaku industri di seluruh dunia. Dibalik peluang dan keuntungannya yang besar, dekarbonisasi industri juga masih mungkin dihadapkan pada berbagai tantangan dalam pengoperasiannya. Berikut ini adalah beberapa tantangan utama yang mungkin terjadi dalam dekarbonisasi industri dan dapat dijadikan informasi yang penting untuk membantu memaksimalkan prosesnya. 1. Biaya Dekarbonisasi Cukup Mahal Baca juga artikel lainnya : Dekarbonisasi Industri Untuk Kejar Target Net Zero Emission Indonesia Tidak dapat dihindari bahwa biaya penerapan dekarbonisasi industri bisa sangat tinggi sehingga dibutuhkan investasi yang besar untuk mendukung operasionalnya. Berdasarkan laporan McKinsey terhadap potensi dekarbonisasi empat sektor industri, semen, baja, amonia, dan etilena, diperkirakan dibutuhkan sekitar $21 triliun hingga 2050 untuk mendukung langkah dekarbonisasi seluruhnya. Biaya tersebut mencakup penggantian bahan bakar fosil ke energi biomassa, penyediaan material atau bahan produksi ke material ramah lingkungan, peningkatan teknologi penangkap karbon, dan masih banyak lainnya. Segala rencana jangka pendek dan jangka panjang juga memerlukan dukungan biaya yang tidak murah. Oleh karena itu, investasi yang besar dibutuhkan untuk mengembangkan teknologi baru yang hemat energi dan rendah karbon, yang bisa menjadi hambatan bagi perusahaan dengan anggaran terbatas. 2. Teknologi Pendukung Masih Terbatas Teknologi rendah karbon adalah instrumen yang penting dalam melancarkan dekarbonisasi industri. Sayangnya, teknologi tersebut belum banyak tersedia dan membutuhkan biaya yang cukup kompetitif. Seperti teknologi penangkapan karbon yang berfungsi menangkap CO2 dari udara secara langsung, memisahkannya, untuk kemudian disimpan secara permanen di tempat yang aman seperti di bawah tanah. Teknologi ini dan macam lainnya masih sangat terbatas jumlahnya. Beberapa industri bahkan perlu mengeluarkan upaya yang lebih besar untuk dapat menghadirkannya di perusahaan. 3. Rantai Pasok yang Kompleks Langkah dekarbonisasi memerlukan perubahan yang signifikan, salah satunya dalam rantai pasok. Hal ini mencakup dari sisi bahan baku, produksi, hingga pengelolaan limbah yang menjadi proses akhir.  Untuk industri yang memiliki rantai pasok panjang dan kompleks, mencapai netralitas karbon pada semua tahapan produksi dapat menjadi tantangan yang besar. Contohnya, pada kegiatan di sektor manufaktur otomotif. 4. Kurangnya Keahlian dan Sumber Daya Dekarbonisasi bisa dibilang merupakan inisiatif yang masih cukup awam dan perlu proses try and error bagi sebagian kalangan. Banyak perusahaan yang kekurangan keahlian khusus dan sumber daya yang mumpuni untuk mewujudkan inisiatif dekarbonisasi.   Pengetahuan teknis untuk merancang, menerapkan, dan memelihara teknologi rendah karbon tentu diperlukan. Ini bisa menjadi tantangan besar terutama untuk perusahaan kecil. 5. Ketergantungan pada Energi Fosil Tidak dapat dipungkiri bahwa ketergantungan global akan energi fosil sangatlah tinggi sehingga butuh waktu untuk beralih secara bertahap. Banyak industri yang masih sangat bergantung pada bahan bakar fosil. Terlebih karena sumber energi terbarukan belum cukup memadai dalam hal ketersediaan dan stabilitas untuk mendukung operasi besar-besaran.  Pengalihan ke energi terbarukan memerlukan infrastruktur dan investasi baru. Kondisi ini akan memerlukan waktu dan komitmen yang besar untuk dapat terlaksana dengan optimal.. Dibalik berbagai tantangan yang ada, dekarbonisasi industri menghantarkan beragam manfaat ekonomi positif berupa penghematan energi, peningkatan reputasi merek, serta kepatuhan investor dan peraturan yang menyertai mitigasi risiko. Kebijakan yang tepat, subsidi, dan insentif untuk inovasi energi bersih dapat membantu industri beralih ke jalur yang lebih hijau. —- Referensi: – Decarbonizing industry will take time and money—but here’s how to get a head start – The challenges of decarbonization Similar Article Sustainable Efforts to Maintain Water Resources One of the most valuable resources on Earth is water. All living things depend on the utilization of water. Water quality and availability are essential for industry, agriculture, biodiversity, and human survival. However, misuse, pollution, and climate change are putting more and more strain on it. It is crucial to make sustainable efforts to preserve water resources because of the expanding global population and the stress that climate change is placing on water systems. This article will be explaining what are the key sustainable practices and strategies to ensure the long-term water resources. Water-Efficient Appliance Water conservation is one of… 5 Tantangan dalam Menerapkan Dekarbonisasi Sektor Industri Dekarbonisasi industri merupakan sebuah upaya yang dilakukan untuk mengurangi produksi emisi karbon atau gas rumah kaca secara bertahap di sektor industri. Kegiatan ini menjadi satu dari beragam solusi yang paling dibutuhkan untuk membatasi peningkatan suhu global. Dilansir dari ESMAP, sektor industri diketahui bertanggung jawab atas 70 persen emisi CO2 global saat ini. Tiga jenis industri, yakni besi dan baja, mineral non-logam (semen, kaca, kapur), dan industri kimia, menjadi yang tertinggi di antara yang lainnya. Angka yang tinggi menunjukkan betapa sektor industri punya andil yang besar dalam mencapai target pengurangan emisi gas rumah kaca. Tanpanya, segala usaha yang diupayakan dapat berjalan… Hindari 5 Kesalahan Ini dalam Upaya Mengurangi Emisi Karbon Mengurangi emisi karbon merupakan salah satu upaya yang bisa dilakukan dalam mencapai target Net Zero Emission Indonesia.  Pengurangan karbon didefinisikan sebagai proses mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) dengan menekan jumlah gas karbon dioksida (CO2) dan gas GRK lainnya yang dilepaskan ke atmosfer dari berbagai aktivitas manusia.   Nah, kegiatan ini utamanya perlu dilakukan oleh organisasi, perusahaan, dan entitas lain yang aktivitasnya memiliki keterkaitan dengan pembakaran bahan bakar fosil dan proses industri. Tujuannya guna mengurangi dampak perubahan …