Bagaimana Kondisi Perkembangan Green Jobs di Indonesia?

Bagaimana Kondisi Perkembangan Green Jobs di Indonesia?

Data dari World Economic Forum menyebut bahwa lowongan green jobs yang tersedia di seluruh dunia terus meningkat hampir dua kali lipat, atau sekitar 22,4 persen, sampai dengan tahun 2023. Jenis pekerjaan ini semakin diminati karena dinilai mampu menanggulangi dampak buruk kerusakan lingkungan. Lantas, bagaimana ketersediaannya di Indonesia? Baca Juga: Green Jobs: Pengertian, Contoh, hingga Kondisinya Saat Ini  Perkembangan Green Jobs di Indonesia Green Jobs atau pekerjaan hijau adalah istilah yang mengacu pada pekerjaan yang berkontribusi pada pelestarian atau pemulihan lingkungan alam. Baca Juga: 6 Bidang Green Career yang Patut Dicoba Meningkatnya isu perubahan iklim dan degradasi lingkungan, menimbulkan respon yang beragam. Salah satunya kini telah banyak negara mulai mengadopsi kebijakan hijau yang mendorong pengembangan sektor-sektor ekonomi yang lebih ramah lingkungan. Menciptakan permintaan yang meningkat untuk pekerjaan hijau di berbagai industri seperti energi terbarukan, pertanian berkelanjutan, dan pengelolaan limbah. Di Indonesia sendiri, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional atau Bappenas menyebut, ekonomi hijau di Indonesia akan menciptakan 4,4 juta lapangan kerja baru di tahun 2030, dengan kualifikasi pekerjaan ramah lingkungan alias green jobs. Kajian IESR tentang Deep Decarbonization juga mengatakan bahwa akan ada sekitar 3,2 juta lapangan kerja baru yang berkaitan dengan green jobs yang mencakup berbagai sektor pekerjaan. Termasuk pekerjaan di sektor energi terbarukan, efisiensi energi, pengelolaan limbah, pertanian berkelanjutan, bangunan hijau, dan lain-lain. Kesiapan Talenta Bidang Green Jobs di Indonesia Meskipun ketersediaan lowongan pekerjaan di bidang pekerjaan ramah lingkungan atau green jobs semakin banyak dibuka, namun hal ini belum sebanding jumlahnya dengan sumber daya manusia yang siap untuk berkarir di bidang tersebut. Nampaknya, masih banyak masyarakat Indonesia belum mengenal pekerjaan ramah lingkungan. Sebagaimana dikutip dari VOA, berdasarkan hasil studi Yayasan Indonesia Cerah dan Suara Mahasiswa UI (SUMA UI) tahun 2023, sekitar 55 persen responden mahasiswa kurang dan belum familiar dengan konsep pekerjaan hijau. Generasi muda saat ini juga banyak yang belum dibekali dengan green skills atau keterampilan yang dibutuhkan dalam green jobs. Beberapa keahlian yang setidaknya perlu dikuasai ialah keahlian untuk mengambil keputusan berdasarkan data (data driven), memecahkan masalah secara efektif (design thinking), serta menerapkan prinsip keberlanjutan (sustainability). World Economic Forum juga menjelaskan, jumlah talenta yang memiliki keterampilan untuk membantu mengatasi krisis iklim hanya tumbuh sebesar 12,3 persen antara tahun 2022 dan 2023. Padahal, dibutuhkan lebih banyak jumlah talenta yang tersedia untuk dapat mengisi lowongan green jobs yang ada. Mengatasi Kesenjangan  Kemudian, untuk dapat mengatasi kesenjangan antara ketersediaan lapangan kerja dengan sumber daya manusia yang dibutuhkan, diperlukan partisipasi salah satunya dari perusahaan untuk dapat membuka peluang bagi generasi muda berkarir di sektor tersebut. Dikutip dari VOA, konsultan keberlanjutan dan perubahan iklim, Faiza Fauziah menjelaskan bahwa kalangan industri lah yang memegang peran penting untuk mengembangkan pekerjaan hijau. Sebab keterampilan mahasiswa dalam hal keberlanjutan biasanya akan mulai terbentuk apabila telah secara langsung terlibat dalam pekerjaannya. Selain itu, generasi muda juga diharapkan dapat secara mandiri belajar dan memahami keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan dalam pekerjaan ramah lingkungan. Sebab green jobs memerlukan berbagai keterampilan khusus yang mendukung upaya keberlanjutan dan pelestarian lingkungan. Beberapa keterampilan yang diharapkan di antaranya ialah pemahaman tentang teknologi energi terbarukan, efisiensi energi, pengelolaan limbah dan daur ulang, pertanian berkelanjutan dan lain-lain. Juga keterampilan analitis dan penelitian, manajerial, big data, dan lain sebagainya.  Mari mulai berkontribusi dalam upaya mitigasi ancaman lingkungan dan perubahan iklim, dengan melakukan pengukuran emisi yang dihasilkan oleh perusahaan atau industri Anda dan ciptakan solusi dari data-data tersebut. Miliki pencatatan dan pelacakan yang layak dan komprehensif dengan memanfaatkan platform all-in-one dari Satuplatform. Dapatkan DEMO GRATIS nya di sini! Similar Article 5 Istilah Penting yang Berkaitan dengan Perubahan Iklim Isu terkait perubahan iklim semakin menjadi pembahasan yang ramai diperbincangkan saat ini. Di seluruh dunia, masyarakat lintas generasi mulai menunjukkan ketertarikannya akan informasi tentang perubahan iklim. Hasil survei People’s Climate Vote 2024 menunjukkan bahwa sekitar 87 persen populasi dunia telah menaruh perhatian mereka pada isu ini. Sementara itu, 63 persen pengisi survei sudah mulai mempertimbangkan dampak perubahan iklim terhadap keputusan yang mereka buat. Melalui kondisi ini, bisa digambarkan bahwa perubahan iklim semakin memberikan pengaruhnya terhadap orang-orang di berbagai belahan dunia. Mengganggu mereka dengan beragam cara. Perubahan iklim tidak lagi sebatas konteks khusus bagi beberapa kalangan. Istilah ini perlu diumumkan lebih… Keuntungan Berlangganan Jasa Perhitungan Jejak Karbon bagi Perusahaan di Masa Kini Jejak karbon merupakan sejumlah emisi gas rumah kaca (GRK) yang lepas ke atmosfer dan bersumber dari berbagai kegiatan tertentu. Konsentrasi emisi karbon antropogenik atau yang dihasilkan dari aktivitas manusia adalah sumber yang paling dominan dalam menimbulkan dampak bagi lingkungan. Salah satunya berasal dari sektor industri yang disebut sebagai kontributor utama emisi karbon global.  Menurut laporan emisi CO2 tahun 2022 oleh IEA, emisi karbon dioksida global dari pembakaran energi dan proses industri telah mencapai level tertinggi sepanjang masa, yakni sebesar 36,8 Gt pada 2022. Meskipun produksi emisi karbon dari industri sempat menyusut 5 persen pada tahun 2020 karena pandemi Covid-19, akan… Pengertian Industri Hijau: Tujuan, Manfaat, dan Contohnya Penerapan industri hijau di tengah meningkatnya dampak perubahan iklim selayaknya angin segar yang memberikan kesejukan dalam upaya keberlanjutan. Sektor industri sebagai salah satu kontributor utama emisi gas rumah kaca (GRK) global seringkali didorong untuk dapat berkontribusi dalam langkah pengurangan emisi karbon atau dekarbonisasi. Maka dari itu, industri hijau sebagai bagian dari bisnis berkelanjutan dapat menjadi opsi yang bisa dipilih perusahaan dan entitas komersial lainnya dalam mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan keberlanjutan. Namun, apa itu industri hijau beserta tujuan, keuntungan, dan contohnya? Apa Itu Industri Hijau? Dilansir dari Tirto ID, menurut Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin RI), pengertian industri hijau adalah… Bagaimana Cara Tepat Memilih Carbon Accounting Software untuk Industri? Carbon Accounting – Seiring dengan meningkatnya sustainability awareness di berbagai kalangan, banyak pihak mulai turut serta menerapkan praktik-praktik kebelanjutan melalui berbagai cara.  Peningkatan dampak perubahan iklim seakan menjadi ‘alarm’ yang mendorong masyarakat untuk bergabung dalam upaya mitigasi iklim. Utamanya dari sektor industri sebagai salah satu kontributor utama emisi gas rumah kaca (GRK) global. Kegiatan industri diketahui menyumbang paling banyak emisi karbon ke atmosfer. Di Indonesia saja, sekitar 70 persen penyumbang emisi karbon adalah industri, sehingga sektor ini diharapkan mampu terlibat untuk mengurangi emisi karbon dan membantu mencapai Net Zero Emission yang direncanakan. Oleh karena itu, …

Panduan Memulai Kebiasaan Ramah Lingkungan dalam Keseharian

Panduan Memulai Kebiasaan Ramah Lingkungan dalam Keseharian

Bagaimana kegiatan sehari-hari kamu berjalan? Pernahkah kamu memerhatikan bagaimana caramu menjalankan aktivitasmu setiap hari? Apakah kebiasaan yang kamu lakukan sudah ramah lingkungan atau justru berpotensi menambah masalah bagi alam sekitar? Baca Juga: Upaya Mengurangi Emisi Karbon di Wilayah Perkotaan Sebab setiap tindakan manusia dapat memberikan dampak yang signifikan bagi bumi. Misalnya tentang cara kita menangani sampah atau material sisa kegiatan sehari-hari. Apabila dikelola secara tepat, material tersebut masih bisa didaur ulang dan dimanfaatkan kembali. Mencegah terjadinya penumpukan sampah di TPA. Akan tetapi, apabila sampah dibuang begitu saja tanpa ada penanganan setelahnya, sampah berpotensi menumpuk tidak terkelola. Bisa jadi sampah bocor ke lingkungan dan mencemari alam sekitar. Kemungkinan akan muncul berbagai dampak lainnya dari sebuah sampah yang tidak ditangani dengan baik. Dengan menyadari dampak dari aktivitas kita, kita bisa mengambil langkah-langkah untuk meminimalkan jejak ekologis dan berkontribusi pada pelestarian lingkungan. Setiap tindakan kecil, jika dilakukan oleh banyak orang, dapat menghasilkan perubahan besar. Baca Juga: 4 Cara Tepat Kurangi Jejak Karbon Pribadi Lalu, bagaimana ya caranya menerapkan kebiasaan ramah lingkungan dalam keseharian? Mari simak penjelasan di bawah ini! #1 Penggunaan Energi Listrik telah menjadi salah satu kebutuhan dasar yang penting dan sangat diperlukan dalam mendukung aktivitas manusia di seluruh dunia. Berdasarkan data dari Statista, konsumsi listrik global pada tahun 2022 telah mencapai sekitar 25.500 terawatt. Meningkat lebih dari tiga kali lipat sejak tahun 1980. Pertumbuhan industrialisasi dan akses listrik di seluruh dunia pun akan semakin meningkatkan permintaan listrik. Sayangnya, konsumsi listrik yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan emisi gas rumah kaca karena banyak listrik dihasilkan dari pembangkit listrik berbahan bakar fosil. Berperan meningkatkan suhu rata-rata dunia dan menyebabkan pemanasan global. Solusi: Oleh karena itu, mulailah untuk hemat dan bijak dalam menggunakan listrik. Matikan perangkat elektronik yang tidak digunakan, gunakan perangkat hemat energi, dan beralih ke sumber energi terbarukan jika memungkinkan.  #2 Penggunaan Plastik Sekali Pakai Ada banyak sekali informasi yang beredar tentang sampah plastik dan dampaknya bagi lingkungan.  Dampak sampah plastik terhadap lingkungan dan kesehatan kita bersifat global dan bisa sangat drastis. Produk plastik sekali pakai lebih mungkin berakhir di laut dibandingkan produk yang dapat digunakan kembali. Sampah plastik yang tidak terkelola di lingkungan butuh waktu yang sangat lama untuk dapat hancur sepenuhnya. Sementara itu, partikelnya dapat mencemari tidak hanya lingkungan tapi juga rantai makanan bagi makhluk hidup. Solusi: Oleh karena itu, mari mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, gunakan tas kain atau barang guna ulang yang bisa dipakai jangka panjang, dan jangan lupa untuk pisahkan sampah dan daur ulang plastik dan jenis sampah lainnya untuk dapat memaksimalkan materialnya. #3 Penggunaan Transportasi Selain pembangkit listrik dan industri, emisi kendaraan bermotor menjadi yang paling banyak dihasilkan dan berkontribusi dalam peningkatan gas rumah kaca.  KLHK menjelaskan bahwa emisi kendaraan bermotor berkontribusi sebesar 70% terhadap pencemaran lingkungan. Penggunaan kendaraan bermotor berbahan bakar fosil yang menghasilkan emisi CO2 yang tinggi, berperan pada perubahan iklim dan polusi udara. Tidak hanya itu, hal ini berdampak juga bagi kesehatan manusia. UNEP menyatakan, ada sebanyak 6,5 juta orang meninggal setiap tahunnya akibat paparan kualitas udara yang buruk. Solusi: Oleh karena itu, bersepeda, berjalan kaki, atau menggunakan transportasi umum dapat dilakukan untuk membantu mengurangi emisi dari sektor transportasi. Jika memungkinkan, gunakan kendaraan listrik atau hybrid sebagai pendukung transportasi sehari-hari. Mengadopsi kebiasaan ramah lingkungan memerlukan perubahan kecil dalam kebiasaan sehari-hari, namun dapat memberikan dampak besar dalam menjaga kelestarian lingkungan. Dengan komitmen dan konsistensi, setiap orang dapat berkontribusi pada upaya pelestarian lingkungan dan menciptakan masa depan yang lebih hijau. Apabila industri Anda ingin juga berkontribusi dalam upaya mitigasi ancaman lingkungan dan perubahan iklim, Anda dapat melakukan pengukuran emisi yang dihasilkan dan menciptakan solusi dari data-data tersebut. Miliki pencatatan dan pelacakan yang layak dan komprehensif dengan memanfaatkan platform all-in-one dari Satuplatform. Dapatkan DEMO GRATIS nya di sini! Similar Article 5 Istilah Penting yang Berkaitan dengan Perubahan Iklim Isu terkait perubahan iklim semakin menjadi pembahasan yang ramai diperbincangkan saat ini. Di seluruh dunia, masyarakat lintas generasi mulai menunjukkan ketertarikannya akan informasi tentang perubahan iklim. Hasil survei People’s Climate Vote 2024 menunjukkan bahwa sekitar 87 persen populasi dunia telah menaruh perhatian mereka pada isu ini. Sementara itu, 63 persen pengisi survei sudah mulai mempertimbangkan dampak perubahan iklim terhadap keputusan yang mereka buat. Melalui kondisi ini, bisa digambarkan bahwa perubahan iklim semakin memberikan pengaruhnya terhadap orang-orang di berbagai belahan dunia. Mengganggu mereka dengan beragam cara. Perubahan iklim tidak lagi sebatas konteks khusus bagi beberapa kalangan. Istilah ini perlu diumumkan lebih… Keuntungan Berlangganan Jasa Perhitungan Jejak Karbon bagi Perusahaan di Masa Kini Jejak karbon merupakan sejumlah emisi gas rumah kaca (GRK) yang lepas ke atmosfer dan bersumber dari berbagai kegiatan tertentu. Konsentrasi emisi karbon antropogenik atau yang dihasilkan dari aktivitas manusia adalah sumber yang paling dominan dalam menimbulkan dampak bagi lingkungan. Salah satunya berasal dari sektor industri yang disebut sebagai kontributor utama emisi karbon global.  Menurut laporan emisi CO2 tahun 2022 oleh IEA, emisi karbon dioksida global dari pembakaran energi dan proses industri telah mencapai level tertinggi sepanjang masa, yakni sebesar 36,8 Gt pada 2022. Meskipun produksi emisi karbon dari industri sempat menyusut 5 persen pada tahun 2020 karena pandemi Covid-19, akan… Pengertian Industri Hijau: Tujuan, Manfaat, dan Contohnya Penerapan industri hijau di tengah meningkatnya dampak perubahan iklim selayaknya angin segar yang memberikan kesejukan dalam upaya keberlanjutan. Sektor industri sebagai salah satu kontributor utama emisi gas rumah kaca (GRK) global seringkali didorong untuk dapat berkontribusi dalam langkah pengurangan emisi karbon atau dekarbonisasi. Maka dari itu, industri hijau sebagai bagian dari bisnis berkelanjutan dapat menjadi opsi yang bisa dipilih perusahaan dan entitas komersial lainnya dalam mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan keberlanjutan. Namun, apa itu industri hijau beserta tujuan, keuntungan, dan contohnya? Apa Itu Industri Hijau? Dilansir dari Tirto ID, menurut Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin RI), pengertian industri hijau adalah… Bagaimana Cara Tepat Memilih Carbon Accounting Software untuk Industri? Carbon Accounting – Seiring dengan meningkatnya sustainability awareness di berbagai kalangan, banyak pihak mulai turut serta menerapkan praktik-praktik kebelanjutan melalui berbagai cara.  Peningkatan dampak perubahan iklim seakan menjadi ‘alarm’ yang mendorong masyarakat untuk bergabung dalam upaya mitigasi iklim. Utamanya dari sektor industri sebagai salah satu kontributor utama emisi gas rumah kaca …

6 Bidang Green Career yang Patut Dicoba

6 Bidang Green Career yang Patut Dicoba

Green Career – Mencari pekerjaan selepas menempuh masa pendidikan umumnya menjadi waktu yang dinanti banyak orang. Terdapat jutaan pekerjaan yang bisa dicoba, salah satunya ialah pekerjaan ramah lingkungan atau green jobs yang saat ini tengah ramai diminati. Baca Juga: Green Jobs: Pengertian, Contoh, hingga Kondisinya Saat Ini Berdasarkan survei yang dilakukan Deloitte, lebih dari 40% generasi pekerja saat ini, yang mencakup Generasi Z dan Millenial, akan berganti pekerjaan karena masalah iklim. Kemudian, ada sekitar 70% responden tertarik untuk terlibat secara aktif dalam upaya meminimalkan dampak iklim terhadap lingkungan melalui pekerjaan mereka. Green Jobs dan Generasi Sekarang Generasi sekarang terus tumbuh dengan kesadaran tinggi akan krisis lingkungan yang dihadapi dunia. Paparan terhadap pendidikan lingkungan, gerakan iklim global, dan akses informasi yang luas melalui internet dan media sosial telah membentuk pemahaman dan kepedulian mereka terhadap keberlanjutan. Baca Juga: Bagaimana Kondisi Perkembangan Green Jobs di Indonesia? Oleh karena itu, menemukan pekerjaan yang memberikan gaji dan keamanan tidak selalu menjadi yang paling utama di zaman sekarang. Mereka mulai mencari cara untuk dapat berkontribusi secara positif hingga mengadopsi dan mengembangkan teknologi baru yang mendukung keberlanjutan, sehingga mereka dapat terlibat dalam pekerjaan yang selaras dengan nilai pribadi mereka dan memberikan makna, lebih dari sekadar manfaat finansial. Bidang Bidang Green Career Green career mencakup berbagai pekerjaan yang mendukung pelestarian dan restorasi lingkungan, peningkatan efisiensi energi, pengurangan emisi karbon, serta pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan. Tidak hanya itu, green career juga termasuk pekerjaan di sektor energi terbarukan, efisiensi energi, pengelolaan limbah, pertanian berkelanjutan, dan lain-lain. Berikut adalah beberapa bidangnya: 1. Energi Terbarukan  Melibatkan pekerjaan di bidang tenaga surya, angin, biomassa, hidroelektrik, dan energi panas bumi. Pekerjaan ini termasuk insinyur energi terbarukan, teknisi pemasangan panel surya, dan manajer proyek energi terbarukan. 2. Efisiensi Energi Mencakup pekerjaan yang fokus pada pengembangan dan penerapan teknologi dan praktik yang mengurangi konsumsi energi. Contohnya adalah konsultan efisiensi energi, auditor energi, dan manajer bangunan hijau. 3. Pertanian Berkelanjutan Berhubungan dengan praktik pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Ini termasuk agronomis, petani organik, dan ahli pertanian berkelanjutan. 4. Pengelolaan Limbah dan Daur Ulang Melibatkan pekerjaan dalam pengelolaan limbah padat, daur ulang, dan pengurangan limbah. Pekerjaan ini termasuk manajer fasilitas daur ulang, spesialis pengelolaan limbah, dan insinyur lingkungan. 5. Konservasi dan Pengelolaan Sumber Daya Alam Termasuk pekerjaan yang bertujuan untuk melindungi dan mengelola sumber daya alam seperti hutan, air, dan keanekaragaman hayati. Contohnya adalah ahli biologi konservasi, manajer taman nasional, dan spesialis pengelolaan air. 6. Bangunan Hijau dan Arsitektur Berkelanjutan Melibatkan desain dan konstruksi bangunan yang ramah lingkungan dan efisien energi. Pekerjaan ini termasuk arsitek hijau, insinyur bangunan hijau, dan manajer proyek konstruksi berkelanjutan. Meskipun green career berfokus pada upaya melindungi lingkungan dan mempromosikan keberlanjutan, akan tetapi pekerjaan tersebut harus merupakan pekerjaan yang layak dan dapat menyejahterakan pekerjanya. Baik secara ekonomi dan sosial. ILO menjelaskan pekerjaan yang termasuk ke dalam green career perlu secara efektif berhubungan dengan Millenium Development Goals (MDGs) atau Tujuan Pembangunan Milenium 1 (pengurangan kemiskinan) dan Tujuan Pembangunan Milenium 7 (menjamin kelestarian lingkungan). Saling melengkapi dan bukan bertentangan satu sama lain. Memulai Pekerjaan di Bidang Green Career Green career adalah jalur karir yang tidak hanya menawarkan peluang pekerjaan yang menarik dan bermanfaat, tetapi juga memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan dan masyarakat. Untuk dapat memulai mencoba bidang pekerjaan ramah lingkungan, terdapat 4 langkah yang bisa dilakukan sebagaimana dikutip dari Forbes. Langkah pertama ialah dengan mengejar pendidikan dan sertifikasi khusus terkait sektor lingkungan untuk dapat meningkatkan kualifikasi dan peluang mendapatkan pekerjaan. Kemudian adalah dengan mengembangkan keahlian dan keterampilan yang kuat untuk dapat bersaing secara efektif dan unggul di antara banyaknya kandidat. Menurut laporan The 2023 LinkedIn Global Green Skills, meskipun lowongan pekerjaan hijau terus meningkat setiap tahunnya, sayangnya pasokan kandidat yang tersedia tidaklah cukup. Kesenjangan ini menyulitkan perusahaan menemukan orang yang pas yang dapat mengisi posisi. Selanjutnya yakni dengan memperluas koneksi dan relasi dengan para profesional di industri hijau. Bergabunglah dengan organisasi profesional dan jaringan yang fokus pada keberlanjutan untuk membangun koneksi dan menemukan peluang kerja. Anda juga dapat berpartisipasi dalam komunitas yang berfokus pada inisiatif ramah lingkungan, seperti BSR, ClimateAction.tech, dan Work on Climate untuk dapat lebih mendukung pengembangan karier di industri keberlanjutan. Langkah terakhir yaitu dengan memanfaatkan sosial media Anda dan promosikan diri secara tepat menyesuaikan dengan bidang yang dilamar. Kembangkan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menerapkan praktik berkelanjutan dalam pekerjaan sehari-hari. Apabila industri Anda ingin juga berkontribusi dalam upaya mitigasi ancaman lingkungan dan perubahan iklim, Anda dapat melakukan pengukuran emisi yang dihasilkan dan menciptakan solusi dari data-data tersebut. Miliki pencatatan dan pelacakan yang layak dan komprehensif dengan memanfaatkan platform all-in-one dari Satuplatform. Dapatkan DEMO GRATIS nya di sini!

Green Jobs: Pengertian, Contoh, hingga Kondisinya Saat Ini

Green Jobs: Pengertian, Contoh, hingga Kondisinya Saat Ini

Green jobs nampaknya tidak lagi menjadi sebuah istilah asing bagi banyak orang saat ini. Istilah ini identik dengan kegiatan seseorang atau organisasi dalam upaya melestarikan alam sekitar dan untuk mendukung terciptanya lingkungan yang berkelanjutan. Baca Juga: Inovasi Green Product sebagai Strategi Berkelanjutan Masyarakat di generasi sekarang, semakin menyadari pentingnya isu-isu lingkungan dan keberlanjutan. Mereka tidak hanya sekedar mencari pekerjaan yang dapat memberikan gaji yang menguntungkan atau menghadirkan keamanan, tetapi juga mencari pekerjaan yang memungkinkan mereka untuk berkontribusi positif terhadap lingkungan dan masyarakat. Oleh karena itulah, pekerjaan ini dikenal sebagai green jobs. Diartikan sebagai pekerjaan hijau. Mari simak penjelasan lebih lengkap tentang green jobs pada pembahasan di bawah. Apa Itu Green Jobs? Menurut International Labour Organizations (ILO) atau Organisasi Perburuhan Internasional, green jobs dimaksudkan sebagai pekerjaan yang dapat membantu mengurangi dampak lingkungan yang diakibatkan oleh perusahaan dan sektor ekonomi, hingga ke tingkat yang mampu melestarikan lingkungan hidup. Baca Juga: Emisi Karbon dari Industri Fashion Terdapat kriteria pekerjaan yang dapat dikategorikan atau termasuk ke dalam green jobs. Pekerjaan tersebut perlu mencakup seperti: Akan tetapi, ILO menyebut bahwa jenis pekerjaan yang pada prinsipnya hijau belum tentu bisa disebut sebagai green jobs apabila praktiknya tidak tepat. Green jobs harus berupa pekerjaan yang layak dan ramah lingkungan. Maksudnya dapat menyejahterakan secara sosial dan melestarikan lingkungan hidup. Hal ini sebagaimana dengan harapan bahwa pekerjaan tersebut perlu secara efektif berhubungan dengan Millenium Development Goals (MDGs) atau Tujuan Pembangunan Milenium 1 (pengurangan kemiskinan) dan Tujuan Pembangunan Milenium 7 (menjamin kelestarian lingkungan). Bidang Bidang Green Jobs Sesuai namanya, green jobs atau pekerjaan hijau akan berisikan tentang kegiatan yang tujuan utamanya ialah berkontribusi pada pelestarian atau pemulihan lingkungan alam. Peningkatan kesadaran akan isu global seperti perubahan iklim dan degradasi lingkungan, ikut mendorong peningkatan permintaan untuk pekerjaan hijau di berbagai industri seperti energi terbarukan, pertanian berkelanjutan, dan pengelolaan limbah.  ILO menjelaskan, bidang-bidang pekerjaan yang berpotensi menjawab masalah perubahan iklim serta masalah lingkungan lainnya di antaranya seperti: Pentingkah Hadirnya Green Jobs? Green jobs diyakini dapat menjadi salah satu upaya dalam mengatasi isu lingkungan. Kehadirannya juga dapat mendorong manusia mengubah cara mereka hidup dan berinteraksi dengan lingkungan. Green jobs tidak hanya penting untuk mendukung keberlanjutan lingkungan, tetapi juga untuk menciptakan peluang ekonomi baru. Transisi ke ekonomi rendah karbon dan berkelanjutan dapat menghasilkan jutaan pekerjaan hijau, yang dapat membantu mengurangi pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Beberapa manfaat lain dari green jobs ialah: Kondisi Green Jobs Saat Ini Pekerjaan ramah lingkungan atau green jobs memainkan peran penting dalam mengatasi tantangan lingkungan saat ini dan membentuk masa depan yang berkelanjutan di masa mendatang. Generasi sekarang, yang mencakup Generasi Z dan millenial, juga tumbuh dengan kesadaran tinggi akan krisis lingkungan yang dihadapi dunia. Green jobs telah dianggap sebagai kesempatan untuk tidak hanya membangun karir yang sukses tetapi juga untuk berperan aktif dalam menyelamatkan planet dan menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan. Dengan komitmen untuk keberlanjutan, inovasi teknologi, dan nilai-nilai sosial yang kuat, generasi ini siap untuk memimpin perubahan positif melalui pekerjaan hijau dan transformasi ekonomi global menuju keberlanjutan. Industri Anda juga dapat berkontribusi dalam upaya mitigasi ancaman lingkungan dan perubahan iklim dengan melakukan pengukuran emisi yang dihasilkan dan menciptakan solusi dari data-data tersebut. Miliki pencatatan dan pelacakan yang layak dan komprehensif dengan memanfaatkan platform all-in-one dari Satuplatform. Dapatkan DEMO GRATIS nya di sini!. Similar Article 5 Istilah Penting yang Berkaitan dengan Perubahan Iklim Isu terkait perubahan iklim semakin menjadi pembahasan yang ramai diperbincangkan saat ini. Di seluruh dunia, masyarakat lintas generasi mulai menunjukkan ketertarikannya akan informasi tentang perubahan iklim. Hasil survei People’s Climate Vote 2024 menunjukkan bahwa sekitar 87 persen populasi dunia telah menaruh perhatian mereka pada isu ini. Sementara itu, 63 persen pengisi survei sudah mulai mempertimbangkan dampak perubahan iklim terhadap keputusan yang mereka buat. Melalui kondisi ini, bisa digambarkan bahwa perubahan iklim semakin memberikan pengaruhnya terhadap orang-orang di berbagai belahan dunia. Mengganggu mereka dengan beragam cara. Perubahan iklim tidak lagi sebatas konteks khusus bagi beberapa kalangan. Istilah ini perlu diumumkan lebih… Keuntungan Berlangganan Jasa Perhitungan Jejak Karbon bagi Perusahaan di Masa Kini Jejak karbon merupakan sejumlah emisi gas rumah kaca (GRK) yang lepas ke atmosfer dan bersumber dari berbagai kegiatan tertentu. Konsentrasi emisi karbon antropogenik atau yang dihasilkan dari aktivitas manusia adalah sumber yang paling dominan dalam menimbulkan dampak bagi lingkungan. Salah satunya berasal dari sektor industri yang disebut sebagai kontributor utama emisi karbon global.  Menurut laporan emisi CO2 tahun 2022 oleh IEA, emisi karbon dioksida global dari pembakaran energi dan proses industri telah mencapai level tertinggi sepanjang masa, yakni sebesar 36,8 Gt pada 2022. Meskipun produksi emisi karbon dari industri sempat menyusut 5 persen pada tahun 2020 karena pandemi Covid-19, akan… Pengertian Industri Hijau: Tujuan, Manfaat, dan Contohnya Penerapan industri hijau di tengah meningkatnya dampak perubahan iklim selayaknya angin segar yang memberikan kesejukan dalam upaya keberlanjutan. Sektor industri sebagai salah satu kontributor utama emisi gas rumah kaca (GRK) global seringkali didorong untuk dapat berkontribusi dalam langkah pengurangan emisi karbon atau dekarbonisasi. Maka dari itu, industri hijau sebagai bagian dari bisnis berkelanjutan dapat menjadi opsi yang bisa dipilih perusahaan dan entitas komersial lainnya dalam mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan keberlanjutan. Namun, apa itu industri hijau beserta tujuan, keuntungan, dan contohnya? Apa Itu Industri Hijau? Dilansir dari Tirto ID, menurut Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin RI), pengertian industri hijau adalah… Bagaimana Cara Tepat Memilih Carbon Accounting Software untuk Industri? Carbon Accounting – Seiring dengan meningkatnya sustainability awareness di berbagai kalangan, banyak pihak mulai turut serta menerapkan praktik-praktik kebelanjutan melalui berbagai cara.  Peningkatan dampak perubahan iklim seakan menjadi ‘alarm’ yang mendorong masyarakat untuk bergabung dalam upaya mitigasi iklim. Utamanya dari sektor industri sebagai salah satu kontributor utama emisi gas rumah kaca (GRK) global. Kegiatan industri diketahui menyumbang paling banyak emisi karbon ke atmosfer. Di Indonesia saja, sekitar 70 persen penyumbang emisi karbon adalah industri, sehingga sektor ini diharapkan mampu terlibat untuk mengurangi emisi karbon dan membantu mencapai Net Zero Emission yang direncanakan. Oleh karena itu, untuk dapat berkontribusi dalam upaya… Memahami Istilah Global Stocktake dalam Aksi Iklim Internasional Di berbagai belahan dunia, negara-negara terus berlomba mencapai ambisi iklim sebagai respons terhadap peningkatan dampak perubahan iklim sekaligus …

8 Daftar Software Bisnis untuk Perusahaan yang Efektif

8 Daftar Software Bisnis untuk Perusahaan yang Efektif

Software bisnis untuk perusahaan merupakan salah satu aplikasi atau sistem komputer yang telah dirancang secara khusus. Tujuannya untuk membantu mengelola berbagai aspek operasional serta fungsional perusahaan. Software ini juga berfungsi untuk memungkinkan perusahaan untuk beradaptasi dengan perubahan pasar. Baca Juga: Sustainable Business dan 5 Pelatihan Online Jenis software bisnis yang sering digunakan manajemen sumber daya manusia (HRM), manajemen hubungan pelanggan (CRM), dan masih banyak lainnya. Daftar Software Bisnis untuk Perusahaan Secara umum, manfaat penggunaan software bisnis untuk perusahaan sangatlah beragam, mulai dari meningkatkan efisiensi operasional sampai memperbaiki pengambilan keputusan. Melalui software tepat, perusahaan bisa mengotomatisasi proses-proses yang repetitive. Selain itu, software bisnis juga akan membantu perusahaan untuk bisa mengumpulkan serta menganalisis data lebih efektif. Sehingga manajemen bisa membuat keputusan yang lebih baik berdasarkan informasi yang akurat dan real-time. Baca Juga: 3 Teknologi Atasi Perubahan Iklim Software Bisnis: Satuplatform SatuPlatform menawarkan perangkat lunak khusus yang dirancang untuk membantu perusahaan dalam mengelola dan melaporkan kinerja lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) serta akuntansi karbon. Di SatuPlatform.com, mereka menyediakan solusi ESG yang memungkinkan bisnis untuk melacak dan menganalisis data terkait keberlanjutan, mengidentifikasi area untuk perbaikan, dan memenuhi standar pelaporan ESG.   Selain itu, perangkat lunak akuntansi karbon mereka membantu perusahaan mengukur, melaporkan, dan mengurangi jejak karbon mereka, memastikan kepatuhan terhadap regulasi lingkungan, serta mendukung inisiatif pengurangan emisi dan keberlanjutan jangka panjang. Software Bisnis: WhatsApp Business WhatsApp Business merupakan versi khusus dari aplikasi WhatsApp yang telah dirancanguntuk kebutuhan berbagai bisnis. Platform ini nantinya akan memungkinkan bisnis untuk bisa berkomunikasi dengan pelanggan melalui panggilan suara, pesan teks, serta obrolan grup. Fitur-fitur yang tersedia termasuk pesan otomatis untuk tanggapan cepat, analitik untuk melacak kinerja pesan, serta pengaturan label untuk mengorganisir kontak. WhatsApp Business sendiri akan mendukung integrasi dengan sistem manajemen pelanggan (CRM). Hal ini juga berguna untuk menyimpan riwayat percakapan dengan pelanggan. Software Bisnis Absensi Software absensi berfungsi untuk bisa memantau serta mengelola kehadiran karyawan. Melalui adanya software absensi, perusahan bisa mencatat waktu masuk dan keluar karyawan secara otomatis. Selain itu, juga dapat mencegah kecurangan, dan mengoptimalkan penggunaan waktu. Fitur-fitur yang tersedia disini termasuk catatan absensi, pemantauan waktu online, laporan kehadiran, serta integrasi dengan sistem penggajian. Sebagian besar dari software absensi juga telah mendukung fitur seperti absensi melalui pengenal wajah atau sidik jari. Gunanya untuk keamanan yang lebih tinggi. Software Bisnis: Inventory Management IMS atau software stok merupakan aplikasi atau sistem yang akan membantu perusahaan dalam mengelola serta mengawasi persediaan barang. Software ini nantinya akan memungkinkan perusahaan untuk mengelola pesanan pembelian dan penjualan, serta melacak stok barang, bahkan juga dapat memantau pergerakan barang secara efisien. IMS nantinya juga akan membantu mengoptimalkan level persediaan, dan menghindari kekurangan atau kelebihan stok. Selain itu, dapat meningkatkan efisiensi dalam rantai pasok. Enterprise Resource Planning (ERP) ERP merupakan sistem perangkat lunak terintegrasi yang akan merangkum semua proses bisnis dalam satu platform. Hal ini mencakup fungsi-fungsi seperti akuntansi, produksi, manajemen keuangan, manajemen persediaan, manajemen proyek, dan lain-lain. ERP ini memungkinkan para perusahaan untuk bisa mengintegrasikan data dan proses dari berbagai departemen. Selain itu, memungkinkan visibilitas dan koordinasi yang lebih baik antar bagian perusahaan. Customer Relationship Management (CRM) CRM terkenal sebagai aplikasi yang akan membantu perusahaan dalam mengelola interaksi dengan pelanggan dan prospek. Software ini mampu melacak penawaran dan transaksi, mencatat riwayat komunikasi dengan pelanggan, serta memungkinkan personalisasi layananpelanggan. CRM ini juga akan membantu perusahaan dalam memahami kebutuhan dan preferensi pelanggan. Selain itu, dapat mempertahankan hubungan yang baik, serta meningkatkan retensi pelanggan. Human Resources Management System (HRMS) HRMS merupakan sistem yang akan membantu perusahaan untuk bisa mengelola informasi karyawan serta proses sumber daya manusia (SDM). Ini mencakup fitur seperti pelatihan, perekrutan, evaluasi kinerja, manajemen absensi, serta penggajian. HRMS juga memungkinkan perusahaan untuk bisa mengelola tenaga kerja dengan lebih efisien. Selain itu, dapat memastikan kepatuhan terhadap peraturan, serta meningkatkan kinerja dan retensi karyawan. Software Bisnis: Financial Program Software keuangan merupakan aplikasi yang akan membantu perusahaan dalam mengelola keuangan. Hal ini mencakup fungsi-fungsi seperti pembayaran tagihan, penagihan, pelaporan pajak, pembukuan, serta analisis keuangan. Software keuangan nantinya akan membantu perusahaan dalam memastikan kesehatan keuangan. Selain itu, dapat mematuhi peraturan perpajakan, serta membuat keputusan keuangan yang tepat. Software bisnis ini memang akan membantu perusahaan dalam berbagai aspek operasional, manajemen, pertumbuhan, serta memainkan peran kunci dalam kesuksesan bisnis modern. Selain itu, juga dapat meningkatkan kolaborasi antar tim, serta mengoptimalkan penggunaan sumber daya. Melalui kombinasi software yang sesuai, perusahaan nantinya dapat meningkatkan efisiensi. Selain itu, dapat memperkuat strategi bisnis, sekaligus mempertahankan daya saing yang ada di pasar. Similar Article 5 Istilah Penting yang Berkaitan dengan Perubahan Iklim Isu terkait perubahan iklim semakin menjadi pembahasan yang ramai diperbincangkan saat ini. Di seluruh dunia, masyarakat lintas generasi mulai menunjukkan ketertarikannya akan informasi tentang perubahan iklim. Hasil survei People’s Climate Vote 2024 menunjukkan bahwa sekitar 87 persen populasi dunia telah menaruh perhatian mereka pada isu ini. Sementara itu, 63 persen pengisi survei sudah mulai mempertimbangkan dampak perubahan iklim terhadap keputusan yang mereka buat. Melalui kondisi ini, bisa digambarkan bahwa perubahan iklim semakin memberikan pengaruhnya terhadap orang-orang di berbagai belahan dunia. Mengganggu mereka dengan beragam cara. Perubahan iklim tidak lagi sebatas konteks khusus bagi beberapa kalangan. Istilah ini perlu diumumkan lebih… Keuntungan Berlangganan Jasa Perhitungan Jejak Karbon bagi Perusahaan di Masa Kini Jejak karbon merupakan sejumlah emisi gas rumah kaca (GRK) yang lepas ke atmosfer dan bersumber dari berbagai kegiatan tertentu. Konsentrasi emisi karbon antropogenik atau yang dihasilkan dari aktivitas manusia adalah sumber yang paling dominan dalam menimbulkan dampak bagi lingkungan. Salah satunya berasal dari sektor industri yang disebut sebagai kontributor utama emisi karbon global.  Menurut laporan emisi CO2 tahun 2022 oleh IEA, emisi karbon dioksida global dari pembakaran energi dan proses industri telah mencapai level tertinggi sepanjang masa, yakni sebesar 36,8 Gt pada 2022. Meskipun produksi emisi karbon dari industri sempat menyusut 5 persen pada tahun 2020 karena pandemi Covid-19, akan… Pengertian Industri Hijau: Tujuan, Manfaat, dan Contohnya Penerapan industri hijau di tengah meningkatnya dampak perubahan iklim selayaknya angin segar yang memberikan kesejukan dalam upaya keberlanjutan. Sektor industri sebagai salah satu kontributor utama emisi gas rumah kaca (GRK) global seringkali didorong untuk dapat berkontribusi dalam langkah pengurangan emisi karbon atau dekarbonisasi. Maka dari …

Sustainable Business dan 5 Pelatihan Online

Sustainable Business dan 5 Pelatihan Online

Apa itu Sustainable Business? Sustainable business atau bisnis berkelanjutan merupakan bisnis yang mampu memberikan manfaat, tidak hanya dalam hal profit tetapi juga secara sosial dan lingkungan. Baca Juga: Tantangan dan Peluang Etika Bisnis Ramah Lingkungan Saat ini, sustainable business atau bisnis berkelanjutan menjadi sebuah konsep yang didorong untuk dapat diterapkan secara luas. Sebagaimana pelaku usaha diharapkan dapat berkontribusi menjaga kelestarian alam dan lingkungan sekitarnya, sehingga dapat mencegah krisis iklim yang terus terjadi. Konsep keberlanjutan dalam bisnis juga semakin diminati oleh konsumen serta pemangku kepentingan lainnya. Konsep ini diyakini berperan meningkatkan kredibilitas bisnis dan kepercayaan konsumen. Pelatihan Online untuk Memulai Sustainable Business Lalu bagaimana menerapkannya? Bagaimana pelaku usaha dapat memulai menerapkan konsep sustainable dalam usaha mereka? Sebagaimana dikutip dari Future Learn, berikut ini adalah sejumlah online course atau pelatihan online yang dapat dimanfaatkan untuk membantu Anda memahami prinsip sustainable dan menerapkannya ke dalam usaha untuk menjalankan sustainable business. Baca Juga: Begini Etika Bisnis Bertanggungjawab Terhadap Lingkungan 1. Climate Change: Transforming your Organisation for Sustainability Microcredential by The Open University Kita mengetahui bahwa perubahan iklim merupakan sebuah tantangan besar lingkungan yang saat ini perlu dihadapi manusia. Masyarakat dunia berperan penting dalam mengatasi hal tersebut. Begitu juga pelaku bisnis yang diharapkan dapat mulai memahami penyebab dan konsekuensi dari bisnis mereka lalu mengambil tindakan untuk mencegah peningkatan krisis iklim. Seperti mengatasi masalah gas rumah kaca, pencemaran laut, dan sebagainya. Oleh karena itu, pelatihan berjudul Climate Change: Transforming your Organisation for Sustainability Microcredential oleh The Open University ini akan memberikan Anda keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan dalam mengubah organisasi, bisnis, atau perusahan ke arah yang lebih berkelanjutan. Anda akan belajar tentang bagaimana organisasi Anda berkontribusi dalam agenda keberlanjutan, merancang rencana aksi keberlanjutan, serta mengembangkan pemikiran kritis dan keterampilan kepemimpinan yang diperlukan untuk membuat perubahan nyata. 2. Building a Sustainable Future with Technology by UAL: Creative Computing Institute and Feminist Internet Kemajuan teknologi, selain dapat memberikan manfaat juga tanpa disadari punya dampak yang besar terhadap lingkungan. Terlebih jika penggunaannya tidak dilakukan secara berkelanjutan. Namun, ada hal-hal yang bisa dihindari agar penggunaan teknologi tidak memberikan menimbulkan kerugian. Seperti memanfaatkan teknologi dalam hal memitigiasi bencana alam dan dampak perubahan iklim. Dalam pelatihan ini, Anda akan belajar mengenai pendekatan berkelanjutan terhadap teknologi untuk membantu bisnis Anda mengurangi dampaknya ke lingkungan. Juga belajar memahami bagaimana teknologi berperan dalam kehidupan manusia juga lingkungan alam sekitar. Untuk membantu menerapkan keberlanjutan dalam kehidupan sehari-hari, Anda akan mempelajari berbagai praktik keberlanjutan untuk mengetahui mana yang memenuhi kebutuhan. Serta mempertimbangkan bagaimana Anda hidup dengan teknologi dan bereksperimen dengan proyek kreatif Anda sendiri. 3. Communicating Climate Change for Effective Climate Action by the University of Glasgow Meskipun sudah banyak yang sadar akan kondisi perubahan iklim saat ini, masih banyak juga pihak-pihak yang belum paham bahkan tau apa yang sedang terjadi.  Oleh karena itu, perlu cara komunikasi yang tepat dan efektif agar penyampaian informasi terkait perubahan iklim dapat dipahami dengan jelas sehingga dapat timbul kesadaran dan tindakan pencegahan oleh banyak orang. Pemahaman bahwa siapapun dapat membuat perubahan dapat menginsiprasi orang-orang untuk turut serta dalam perjuangan melawan perubahan iklim. Melalui pelatihan ini, Anda akan belajar lebih tentang komunikasi terkait perubahan iklim. Membantu Anda memahami tantangan yang seringkali muncul dalam penyampaian pesan dan informasi di topik ini. Dari memahami peran emosi dalam komunikasi perubahan iklim hingga menggunakan cara bercerita untuk melibatkan masyarakat, kursus ini akan memberi Anda keterampilan dan pengetahuan yang Anda perlukan untuk meningkatkan keterlibatan dalam aksi iklim. 4. Environmental Entrepreneurs: Strategies for Green Business by the Adam Smith Centre Tidak hanya berfokus menghasilkan keuntungan, pelaku usaha diyakini punya peran yang besar dalam membuat perubahan. Salah satunya ialah melawan krisis iklim. Saat ini, telah banyak bisnis yang turut melibatkan keberlanjutan dalam bisnisnya. Berupaya meminimalisir dampak negatif sembari menciptakan dampak positif bagi lingkunga. Didorong inovasi dan penerapan model bisnis keberlanjutan. Jika Anda tertarik menjadi salah satunya, Anda dapat memanfaatkan pelatihan ini untuk belajar tentang inovasi kewirausahaan, bagaimana menerapkan prinsip-prinsip teoritis kewirausahaan terhadap masalah lingkungan, dan mengidentifikasi karakteristik kewirausahaan lingkungan yang efektif. 5. Tackling Climate Change: Sustainable Business Models for a Circular Economy by the University of Glasgow Ekonomi sirkular tengah naik daun saat ini. Model bisnis yang bertujuan meminimalkan kerusakan sosial dan lingkungan ini menjadi opsi yang tepat dalam menjalankan sebuah bisnis yang berkelanjutan. Melalui model bisnis ekonomi sirkular, bisnis bekerja secara tertutup dan berfokus pada bahan-bahan yang digunakan kembali dan didaur ulang. Pendekatan ini bertujuan untuk mengurangi limbah, melestarikan sumber daya, dan menghasilkan lebih sedikit polusi.  Melalui pelatihan ini, Anda akan mendapatkan pengenalan yang kuat tentang konsep ekonomi sirkular dan mengeksplorasi bagaimana bisnis dapat bertransisi ke model ini. Anda juga akan mempelajari manfaat dan tantangan yang terkait dengan ekonomi sirkular, dan cara menilai apakah pendekatan ini tepat untuk bisnis Anda.  Bagaimana, tertarik mempelajari lebih dalam dan menerapkannya ke dalam bisnis Anda? Industri Anda juga dapat berkontribusi dalam upaya mitigasi ancaman lingkungan dan perubahan iklim dengan melakukan pengukuran emisi yang dihasilkan dan menciptakan solusi dari data-data tersebut. Miliki pencatatan dan pelacakan yang layak dan komprehensif dengan memanfaatkan platform all-in-one dari Satuplatform. Dapatkan DEMO GRATIS nya di sini!. Similar Article 5 Istilah Penting yang Berkaitan dengan Perubahan Iklim Isu terkait perubahan iklim semakin menjadi pembahasan yang ramai diperbincangkan saat ini. Di seluruh dunia, masyarakat lintas generasi mulai menunjukkan ketertarikannya akan informasi tentang perubahan iklim. Hasil survei People’s Climate Vote 2024 menunjukkan bahwa sekitar 87 persen populasi dunia telah menaruh perhatian mereka pada isu ini. Sementara itu, 63 persen pengisi survei sudah mulai mempertimbangkan dampak perubahan iklim terhadap keputusan yang mereka buat. Melalui kondisi ini, bisa digambarkan bahwa perubahan iklim semakin memberikan pengaruhnya terhadap orang-orang di berbagai belahan dunia. Mengganggu mereka dengan beragam cara. Perubahan iklim tidak lagi sebatas konteks khusus bagi beberapa kalangan. Istilah ini perlu diumumkan lebih… Keuntungan Berlangganan Jasa Perhitungan Jejak Karbon bagi Perusahaan di Masa Kini Jejak karbon merupakan sejumlah emisi gas rumah kaca (GRK) yang lepas ke atmosfer dan bersumber dari berbagai kegiatan tertentu. Konsentrasi emisi karbon antropogenik atau yang dihasilkan dari aktivitas manusia adalah sumber yang paling dominan dalam menimbulkan dampak bagi lingkungan. Salah satunya berasal dari sektor industri yang disebut sebagai kontributor utama …

Upaya Mengurangi Emisi Karbon di Wilayah Perkotaan

Upaya Mengurangi Emisi Karbon di Wilayah Perkotaan

Kota Jakarta pada beberapa kesempatan sering kali dinobatkan menjadi salah satu kota dengan polusi udara tertinggi se-Asia Tenggara. Tingkat emisi karbon di Jakarta banyak tercatat melebihi ambang batas AQI dan dianggap tidak sehat untuk dihirup. Baca Juga: Emisi Karbon dari Industri Fashion Dikutip dari Katadata, berdasarkan Laporan Inventarisasi Profil Emisi Gas Rumah Kaca DKI Jakarta oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi DKI Jakarta tahun 2019, terdapat beberapa sektor yang menjadi sumber penghasil emisi langsung atau direct emission gas rumah kaca di sana. Menurut laporan, sektor transportasi punya andil yang besar dengan menghasilkan emisi GRK dengan kisaran 7,5 juta ton sampai 13,3 juta ton ekuivalen karbon dioksida (CO2e) per tahun. Diikuti dengan sektor lainnya, yakni pembangkit listrik, industri manufaktur, limbah, rumah tangga, serta bangunan komersil. Dengan kondisi ini, diperlukan perubahan demi menciptakan wilayah perkotaan yang aman dan sehat untuk ditinggali warga. Tidak hanya itu, mengurangi emisi karbon di wilayah perkotaan juga menjadi langkah krusial dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan mengatasi perubahan iklim. Baca Juga: 5 Perusahaan yang Berkomitmen Kurangi Emisi Karbon Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menciptakan wilayah perkotaan yang minim emisi karbon: #1 Memaksimalkan Transportasi Umum Ramah Lingkungan dapat Mengurangi Emisi Karbon Banyak penelitian menyebut bahwa kendaraan bermotor merupakan penyebab utama dari terjadinya polusi udara di perkotaan dan wilayah lainnya. Gas buang kendaraan mengandung partikel-partikel berbahaya yang tidak hanya dapat berdampak pada manusia juga kondisi iklim. Oleh karena itu, cara kita bepergian mempunyai dampak besar terhadap emisi karbon. Maka, sangat penting bagi pemerintah di kota-kota di seluruh dunia untuk memperkenalkan transportasi umum yang ramah lingkungan. Mendorong penggunaan transportasi ramah lingkungan seperti transportasi umum, sepeda, dan berjalan kaki dapat mengurangi emisi karbon dari kendaraan bermotor. Investasi dalam infrastruktur transportasi yang ramah lingkungan merupakan cara yang efisien melawan peningkatan emisi GRK. #2 Mempromosikan Energi Bersih dan Berkelanjutan untuk Kurangi Emisi Karbon Perjuangan melawan pemanasan global terutama bergantung pada kemampuan kita untuk menggeneralisasi energi terbarukan.  Dengan upaya memperluas penggunaan energi bersih seperti listrik dari sumber terbarukan (surya, angin, hidro) untuk keperluan rumah tangga, komersial, dan industri diyakini dapat mengurangi emisi karbon dari sektor energi. #3 Melakukan Penghijauan Kota untuk Menyerap Emisi Karbon Ruang terbuka hijau, pepohonan, hingga taman kota faktanya sangat berperan dalam menciptakan kehidupan perkotaan yang sejahtera. Dikutip dari Forest Digest, penelitian oleh FAO menyatakan bahwa pohon-pohon di perkotaan punya kegunaan yang signifikan dalam memitigasi perubahan iklim. Sebab satu pohon dewasa bisa menyerap emisi 150 kilogram setara CO2 setahun.  Meningkatkan jumlah ruang hijau di kota-kota, seperti taman, taman kota, dan jalur hijau, tidak hanya memberikan manfaat lingkungan fisik (menyerap karbon, menyediakan habitat bagi flora dan fauna), tetapi juga memberikan manfaat psikologis dan kesehatan bagi penduduk. #4 Mengelola Limbah secara Berkelanjutan Menerapkan ekonomi sirkular dalam kegiatan pengelolaan limbah merupakan langkah krusial untuk dapat mengurangi produksi emisi karbon di perkotaan. Penumpukan sampah di TPA tanpa disadari berkontribusi memperparah kondisi iklim. Dengan menerapkan praktik-praktik pengelolaan limbah yang berkelanjutan, seperti daur ulang, kompos, dan pengurangan limbah, perkotaan dapat mengurangi emisi metana dari pembuangan sampah serta mengurangi kebutuhan untuk bahan mentah baru. #5 Membangun dengan Lebih Baik United Nations for Climate Change menyebut bahwa bangunan yang tidak hemat energi memberikan kontribusi besar terhadap perubahan iklim. Oleh karena itu penting bagi berbagai pihak untuk menjadikan bangunan kita lebih hemat karbon atau bahkan lebih baik lagi sampai ke tahap nihil karbon sama sekali.  Implementasi kebijakan dan regulasi yang mendukung pengurangan emisi karbon, seperti pajak karbon, insentif bagi teknologi hijau, dan standar efisiensi energi, juga sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung aksi perubahan menuju kota yang lebih hijau dan berkelanjutan. Kerja sama antara pemerintah, sektor swasta, masyarakat sipil, dan lembaga akademis dalam mengadopsi langkah-langkah ini secara holistik akan menjadi kunci keberhasilan dalam mengurangi emisi karbon di wilayah perkotaan. Industri dan entitas penghasil emisi juga dapat berkontribusi dalam upaya mitigasi ancaman lingkungan dan perubahan iklim dengan melakukan pengukuran emisi yang dihasilkan dan menciptakan solusi dari data-data tersebut. Miliki pencatatan dan pelacakan yang layak dan komprehensif dengan memanfaatkan platform all-in-one dari Satuplatform. Dapatkan DEMO GRATIS nya di sini!. Similar Article 5 Istilah Penting yang Berkaitan dengan Perubahan Iklim Isu terkait perubahan iklim semakin menjadi pembahasan yang ramai diperbincangkan saat ini. Di seluruh dunia, masyarakat lintas generasi mulai menunjukkan ketertarikannya akan informasi tentang perubahan iklim. Hasil survei People’s Climate Vote 2024 menunjukkan bahwa sekitar 87 persen populasi dunia telah menaruh perhatian mereka pada isu ini. Sementara itu, 63 persen pengisi survei sudah mulai mempertimbangkan dampak perubahan iklim terhadap keputusan yang mereka buat. Melalui kondisi ini, bisa digambarkan bahwa perubahan iklim semakin memberikan pengaruhnya terhadap orang-orang di berbagai belahan dunia. Mengganggu mereka dengan beragam cara. Perubahan iklim tidak lagi sebatas konteks khusus bagi beberapa kalangan. Istilah ini perlu diumumkan lebih… Keuntungan Berlangganan Jasa Perhitungan Jejak Karbon bagi Perusahaan di Masa Kini Jejak karbon merupakan sejumlah emisi gas rumah kaca (GRK) yang lepas ke atmosfer dan bersumber dari berbagai kegiatan tertentu. Konsentrasi emisi karbon antropogenik atau yang dihasilkan dari aktivitas manusia adalah sumber yang paling dominan dalam menimbulkan dampak bagi lingkungan. Salah satunya berasal dari sektor industri yang disebut sebagai kontributor utama emisi karbon global.  Menurut laporan emisi CO2 tahun 2022 oleh IEA, emisi karbon dioksida global dari pembakaran energi dan proses industri telah mencapai level tertinggi sepanjang masa, yakni sebesar 36,8 Gt pada 2022. Meskipun produksi emisi karbon dari industri sempat menyusut 5 persen pada tahun 2020 karena pandemi Covid-19, akan… Pengertian Industri Hijau: Tujuan, Manfaat, dan Contohnya Penerapan industri hijau di tengah meningkatnya dampak perubahan iklim selayaknya angin segar yang memberikan kesejukan dalam upaya keberlanjutan. Sektor industri sebagai salah satu kontributor utama emisi gas rumah kaca (GRK) global seringkali didorong untuk dapat berkontribusi dalam langkah pengurangan emisi karbon atau dekarbonisasi. Maka dari itu, industri hijau sebagai bagian dari bisnis berkelanjutan dapat menjadi opsi yang bisa dipilih perusahaan dan entitas komersial lainnya dalam mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan keberlanjutan. Namun, apa itu industri hijau beserta tujuan, keuntungan, dan contohnya? Apa Itu Industri Hijau? Dilansir dari Tirto ID, menurut Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin RI), pengertian industri hijau adalah… Bagaimana Cara Tepat Memilih Carbon Accounting Software untuk Industri? Carbon Accounting – …

Bagaimana Pelaku Industri Melawan Perubahan Iklim?

Bagaimana Pelaku Industri Melawan Perubahan Iklim?

Tahukah kamu bahwa sektor swasta, perusahaan, pelaku industri, dan bisnis mempunyai peran yang penting dalam memerangi perubahan iklim. Bagaimana bisa? Baca Juga: Upaya Indonesia Atasi Krisis Iklim Hal ini dapat terjadi sebab mereka merupakan salah satu pemain utama dalam aktivitas ekonomi yang dapat berdampak besar terhadap lingkungan. Mereka memiliki pengaruh dan kemampuan dalam menciptakan perubahan yang berdampak bagi alam. Selain perannya yang besar, perusahaan, terutama yang beroperasi dalam industri-industri besar seperti energi, transportasi, manufaktur, dan pertanian, dapat menjadi penyumbang utama emisi gas rumah kaca. Langkah-langkah untuk mengurangi emisi karbon dari operasi mereka akan memiliki dampak signifikan terhadap pengurangan emisi global. Dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip berkelanjutan ke dalam operasi dan strategi bisnis mereka, perusahaan dapat menjadi kekuatan positif dalam melawan perubahan iklim dan membantu menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan bagi semua. Baca Juga: Upaya Uni Eropa Melawan Perubahan Iklim Lalu bagaimana pelaku industri berkontribusi melawan perubahan iklim? #1 Mengukur dan Menganalisis Emisi Gas Rumah Kaca untuk Kurangi Perubahan Iklim Hal pertama yang bisa dilakukan oleh perusahaan/pelaku industri/bisnis dalam upaya melawan perubahan iklim ialah dengan melakukan pengukuran emisi gas rumah kaca. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membantu perusahaan mengetahui berapa emisi karbon dioksida yang mereka produksi selama operasional berjalan. Kemudian, setelah emisi GRK diketahui, emisi tersebut harus dianalisis untuk melihat aktivitas perusahaan mana yang merupakan polutan tertinggi. Setelah analisis ini dilakukan, perusahaan dapat mulai mempertimbangkan solusi untuk mengurangi emisi mereka. Melakukan pengukuran dan pemantauan emisi karbon secara teratur serta melaporkannya secara transparan kepada publik dapat membantu perusahaan memahami dampak lingkungan dari operasinya dan menetapkan target-target pengurangan emisi. Agar kegiatan pengukuran dan analisa emisi gas rumah kaca dapat dikerjakan secara lebih efektif, lakukan semua prosesnya bersama Satuplatform! Satuplatform merupakan platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG Management, Carbon Accounting, dan Sustainability Reporting. Kami dapat membantu Anda mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku.  Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang! Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform. #2 Mengurangi Konsumsi Energi dalam Menangani Perubahan Iklim Tanpa disadari, perusahaan mengonsumsi banyak sekali energi listrik selama jam kerja berlangsung. Listrik digunakan untuk banyak hal dan hal ini menjadi salah satu cara emisi gas rumah kaca dihasilkan. Untuk membantu menghindari hal tersebut, perusahaan dapat mengajak karyawan untuk mematikan lampu di kantor jika tidak diperlukan, menurunkan sedikit suhu pemanas atau AC, atau mencabut perangkat dari stopkontak saat tidak diperlukan adalah beberapa tindakan baik yang dapat diterapkan oleh perusahaan. Selain itu, dengan lebih memperhatikan tindakan rutin sehari-hari lainnya, dunia usaha dapat sedikit mengurangi konsumsi energi dan dampaknya terhadap iklim. Meningkatkan efisiensi penggunaan energi dalam operasi perusahaan, mulai dari penggunaan teknologi hemat energi hingga praktik manajemen energi yang efisien, dapat membantu mengurangi jejak karbon perusahaan. #3 Memanfaatkan Energi Terbarukan Kurangi Perubahan Iklim Banyak orang menyadari bahwa sumber daya konvensional yang kita gunakan saat ini bersifat terbatas dan semakin berkurang. Maka dari itu, beberapa pihak sudah mulai memanfaatkan sumber energi terbarukan seperti energi surya, angin, atau hidro, sebagai salah satu sumber alternatif energi mereka. Ini merupakan solusi menarik dan berkelanjutan yang dapat diterapkan oleh perusahaan dalam mendukung kegiatan operasional. Beralih ke sumber energi bersih dan terbarukan seperti energi surya, angin, hidro, dan biomassa dapat mengurangi emisi karbon yang dihasilkan dari penggunaan energi konvensional. #4 Menghindari Pemborosan dan Pembuangan Cara lain untuk mengurangi jejak iklim suatu bisnis adalah dengan mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan. Dikutip dari Katadata, menurut data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Indonesia menghasilkan sebanyak 19,45 juta ton timbulan sampah sepanjang 2022. Sekitar 57,07% diproduksi oleh kegiatan industri/usaha.  Mengadopsi praktik-praktik pengelolaan limbah yang berkelanjutan seperti daur ulang, kompos, dan pengurangan limbah dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dari pembuangan limbah. #5 Memilih Infrastruktur dan Peralatan Ramah Lingkungan Melalui upaya ini, perusahaan dapat mendukung efisiensi energi dan mengurangi emisi karbon dari energi. Selain itu, dengan memperhatikan desain bangunan yang ramah lingkungan, penggunaan bahan bangunan yang berkelanjutan, dan penerapan praktik-praktik hemat energi dalam bangunan kantor atau pabrik dapat mengurangi konsumsi energi dan emisi karbon. Dengan mengambil langkah-langkah ini dan mengintegrasikan praktik-praktik berkelanjutan ke dalam operasi dan strategi bisnis mereka, perusahaan dapat berperan penting dalam upaya global untuk mengurangi emisi karbon dan menjaga keberlangsungan lingkungan. Similar Article 5 Istilah Penting yang Berkaitan dengan Perubahan Iklim Isu terkait perubahan iklim semakin menjadi pembahasan yang ramai diperbincangkan saat ini. Di seluruh dunia, masyarakat lintas generasi mulai menunjukkan ketertarikannya akan informasi tentang perubahan iklim. Hasil survei People’s Climate Vote 2024 menunjukkan bahwa sekitar 87 persen populasi dunia telah menaruh perhatian mereka pada isu ini. Sementara itu, 63 persen pengisi survei sudah mulai mempertimbangkan dampak perubahan iklim terhadap keputusan yang mereka buat. Melalui kondisi ini, bisa digambarkan bahwa perubahan iklim semakin memberikan pengaruhnya terhadap orang-orang di berbagai belahan dunia. Mengganggu mereka dengan beragam cara. Perubahan iklim tidak lagi sebatas konteks khusus bagi beberapa kalangan. Istilah ini perlu diumumkan lebih… Keuntungan Berlangganan Jasa Perhitungan Jejak Karbon bagi Perusahaan di Masa Kini Jejak karbon merupakan sejumlah emisi gas rumah kaca (GRK) yang lepas ke atmosfer dan bersumber dari berbagai kegiatan tertentu. Konsentrasi emisi karbon antropogenik atau yang dihasilkan dari aktivitas manusia adalah sumber yang paling dominan dalam menimbulkan dampak bagi lingkungan. Salah satunya berasal dari sektor industri yang disebut sebagai kontributor utama emisi karbon global.  Menurut laporan emisi CO2 tahun 2022 oleh IEA, emisi karbon dioksida global dari pembakaran energi dan proses industri telah mencapai level tertinggi sepanjang masa, yakni sebesar 36,8 Gt pada 2022. Meskipun produksi emisi karbon dari industri sempat menyusut 5 persen pada tahun 2020 karena pandemi Covid-19, akan… Pengertian Industri Hijau: Tujuan, Manfaat, dan Contohnya Penerapan industri hijau di tengah meningkatnya dampak perubahan iklim selayaknya angin segar yang memberikan kesejukan dalam upaya keberlanjutan. Sektor industri sebagai salah satu kontributor utama emisi gas rumah kaca (GRK) global seringkali didorong untuk dapat berkontribusi dalam langkah pengurangan emisi karbon atau dekarbonisasi. Maka dari itu, industri hijau sebagai bagian dari …

Upaya Indonesia Atasi Krisis Iklim

Upaya Indonesia Atasi Krisis Iklim

Banyak negara di seluruh belahan dunia tengah menghadapi kondisi krisis iklim yang menghasilkan dampak serius dan merusak terhadap lingkungan, ekonomi, kesehatan manusia, dan kehidupan secara keseluruhan. Baca Juga: 3 Perkembangan Teknologi terkait Iklim di Asia Hal tersebut mencakup fenomena seperti pemanasan global, peningkatan suhu rata-rata bumi, dan perubahan pola cuaca yang ekstrem. Ditambah dengan terjadinya kenaikan permukaan air laut, pencairan es di kutub, dan kenaikan tingkat kejadian bencana alam yang terkait dengan iklim.  Untuk mencegah kondisi yang lebih buruk terjadi, negara-negara dunia pun turut serta bekerja sama menyepakati berbagai aturan demi memperlambat terjadinya perubahan iklim. Salah satunya berupa kesepakatan pencegahan perubahan iklim yang tertuang dalam Perjanjian Paris. Dibentuk juga komitmen bersama yakni Nationally Determined Contribution (NDC) sebagai target yang hendak dicapai. Krisis Iklim di Indonesia Indonesia juga menjadi salah satu negara yang tidak terlepas dari terkena dampak dari krisis iklim. Baca Juga: 3 Teknologi Atasi Perubahan Iklim Hal ini dibuktikan juga oleh pernyataan dari Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, yang mengatakan bahwa perubahan iklim di Indonesia ditandai dari berbagai aspek. Seperti kenaikan suhu akibat perubahan iklim yang menyebabkan cairnya gletser atau lapisan es tropis di Puncak Jaya, Papua. Akibatnya, luas tutupan salju abadi di ketinggian 4.884 mdpl tersebut menyusut sampai dengan 98%. Berkurang dari yang awalnya 19,23 km2 pada tahun 1850 menjadi tersisa 0,23 km2 saja pada April 2022. Bukti lainnya yakni suhu Indonesia yang terus meningkat dan hampir mendekati batas yang disepakati bersama pada Perjanjian Paris COP21 sebesar 1,5 derajat Celcius. Menurut BMKG, terdapat laju kenaikan sebesar 0,15 derajat Celcius per dekade di Indonesia. Belum lagi dengan ancaman kekeringan yang kian melanda. Dwikorita menyebut bahwa ketahanan air yang melemah dapat berdampak serius terhadap banyak hal, terutama bagi kondisi ketahanan pangan dan energi bagi masyarakat Indonesia. Bukti-bukti terjadinya krisis iklim di Indonesia di atas dan contoh lain yang belum disebutkan seharusnya menjadi peringatan bagi kita untuk merespons kondisi yang ada serta bergerak melakukan perubahan demi menciptakan kehidupan yang aman. Hal ini juga yang dilakukan pemerintah Indonesia sebagai pemangku kepentingan dalam mengatasi dampak krisis iklim yang terjadi. Upaya Pemerintah Atasi Krisis Iklim di Indonesia Dikutip dari Kompas, Indonesia diketahui telah sejak lama menaruh perhatian terhadap perubahan iklim yang ditandai dengan meratifikasi UNFCC pada tahun 1994. Beberapa tahun ke belakang, pemerintah pun semakin serius untuk berkontribusi melawan kondisi yang ada dengan turut mengeluarkan Undang Undang Nomor 16 Tahun 2016, tentang Pengesahan Paris Agreement To The United Nations Framework Convention On Climate Change.  Indonesia juga turut menyusun target NDC dengan menetapkan target penurunan gas rumah kaca dalam NDC Indonesia berupa penurunan emisi sebesar 29 persen dengan upaya sendiri dan 41 persen dengan dukungan internasional hingga 2030. Kemudian, dalam upaya mengatasi krisis iklim, pemerintah memasukkan adaptasi perubahan iklim dalam UU Perlindungan dan Pengelolaan, serta Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020—2024.  Dalam RPJMN, pemerintah menargetkan tiga adaptasi perubahan iklim. Pertama adalah dengan mengurangi kerentanan sekitar 30-40 persen dengan mengelola risiko perubahan iklim melalui peningkatan kapasitas sosial, ekonomi, dan peri-kehidupan. Lalu yang kedua, mendukung program adaptasi perubahan iklim dalam berbagai sektor pembangunan pada sedikitnya 17 kementerian atau lembaga dan 60 persen kabupaten atau kota. Kemudian yang ketiga adalah dengan meningkatkan layanan jasa freshwater ecosystem pada 15 daerah aliran sungai (DAS) dan danau di kabupaten atau kota. Pemerintah juga membentuk Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPLDH) untuk mengelola pendanaan yang berasal dari dalam negeri, internasional, hingga sektor swasta yang nantinya akan digunakan dalam kegiatan restorasi, konservasi, dan pencegahan. Lebih lanjut, Indonesia mengajak seluruh negara untuk terus melanjutkan pembangunan hijau guna menjadikan dunia yang lebih baik. Diimplementasikan melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan Food Estate. Kedua program tersebut juga merupakan inisiatif pemerintah Indonesia untuk meningkatkan ketahanan nasional terhadap pandemi Covid-19. Semua upaya di atas merupakan empat langkah strategis yang diambil Indonesia dalam tujuan menciptakan dunia yang lebih bersahabat untuk generasi mendatang. Industri dan entitas penghasil emisi juga dapat berkontribusi dalam upaya mencapai keberlanjutan melakukan pengukuran emisi dan pencatatan laporan ESG perusahaan Anda. Miliki pencatatan dan pelacakan yang layak dan komprehensif dengan memanfaatkan platform all-in-one dari Satuplatform. Dapatkan DEMO GRATIS nya di sini! Similar Article 5 Pelatihan Online Untuk Memulai Bisnis yang Berkelanjutan Sustainable business atau bisnis berkelanjutan merupakan bisnis yang mampu memberikan manfaat, tidak hanya dalam hal profit tetapi juga secara sosial dan lingkungan. Saat ini, sustainable business atau bisnis berkelanjutan menjadi sebuah konsep yang didorong untuk dapat diterapkan secara luas. Sebagaimana pelaku usaha diharapkan dapat berkontribusi menjaga kelestarian alam dan lingkungan sekitarnya, sehingga dapat mencegah krisis iklim yang terus terjadi. Konsep keberlanjutan dalam bisnis juga semakin diminati oleh konsumen serta pemangku kepentingan lainnya. Konsep ini diyakini berperan meningkatkan kredibilitas bisnis dan kepercayaan konsumen. Lalu bagaimana menerapkannya? Bagaimana pelaku usaha dapat memulai menerapkan konsep sustainable dalam usaha mereka? Sebagaimana dikutip dari Future… Upaya Mengurangi Emisi Karbon di Wilayah Perkotaan Kota Jakarta pada beberapa kesempatan seringkali dinobatkan menjadi salah satu kota dengan polusi udara tertinggi se-Asia Tenggara. Tingkat polusi di Jakarta banyak tercatat melebihi ambang batas AQI dan dianggap tidak sehat untuk dihirup. Dikutip dari Katadata, berdasarkan Laporan Inventarisasi Profil Emisi Gas Rumah Kaca DKI Jakarta oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi DKI Jakarta tahun 2019, terdapat beberapa sektor yang menjadi sumber penghasil emisi langsung atau direct emission gas rumah kaca di sana. Menurut laporan, sektor transportasi punya andil yang besar dengan menghasilkan emisi GRK dengan kisaran 7,5 juta ton sampai 13,3 juta ton ekuivalen karbon dioksida (CO2e) per tahun.… Bagaimana Pelaku Industri Berkontribusi Melawan Perubahan Iklim? Tahukah kamu bahwa sektor swasta, perusahaan, pelaku industri, dan bisnis mempunyai peran yang penting dalam memerangi perubahan iklim. Bagaimana bisa? Hal ini dapat terjadi sebab mereka merupakan salah satu pemain utama dalam aktivitas ekonomi yang dapat berdampak besar terhadap lingkungan. Mereka memiliki pengaruh dan kemampuan dalam menciptakan perubahan yang berdampak bagi alam. Selain perannya yang besar, perusahaan, terutama yang beroperasi dalam industri-industri besar seperti energi, transportasi, manufaktur, dan pertanian, dapat menjadi penyumbang utama emisi gas rumah kaca. Langkah-langkah untuk mengurangi emisi karbon dari operasi mereka akan memiliki dampak signifikan terhadap pengurangan emisi global. Dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip berkelanjutan ke dalam operasi… Upaya Indonesia Atasi Krisis Iklim …

Mengenal Tingkatan Pengelolaan Sampah yang Tepat

Mengenal Tingkatan Pengelolaan Sampah yang Tepat

Kegiatan pengelolaan sampah menjadi sebuah proses yang penting dalam upaya menangani sampah. Melalui pengelolaan sampah yang bertanggung jawab, kita dapat mencegah terjadinya kebocoran dan pencemaran lingkungan akibat sampah. Baca Juga: Daur Ulang Sampah: Pengertian, Cara, hingga Manfaatnya Akan tetapi, mengelola sampah tidak terbatas pada kegiatan membuang sampah pada tempatnya saja. Ada banyak proses yang perlu diperhatikan dan dipatuhi agar sampah dapat secara maksimal ditangani secara berkelanjutan. Hierarki atau tingkatan pengelolaan sampah adalah konsep yang digunakan untuk mengatur prioritas dalam penanganan sampah. Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan efisiensi pengelolaan sampah. Baca Juga: Terapkan Pengelolaan Sampah Domestik Di Perusahaan #1 Pengelolaan Sampah: Pencegahan (Prevention) Langkah pertama mengelola sampah menurut tingkatan atau hierarki pengelolaan sampah ialah melakukan pencegahan. Misalnya adalah dengan mencegah aktivitas kita menghasilkan sampah, mencegah suatu produk terbuang menjadi sampah, atau mencegah timbulnya sampah sebanyak mungkin. Meski tampak tidak mudah, namun melalui pencegahan kita dapat menghindari potensi-potensi sampah tidak terkelola secara tepat. Kita dapat melakukannya dengan menerapkan praktik-praktik seperti penggunaan kemasan yang ramah lingkungan, mengurangi pemborosan bahan, dan mengedukasi masyarakat tentang penggunaan barang atau produk secara efisien. #2 Pengelolaan Sampah: Pengurangan (Reduction) Langkah kedua yakni dengan mengurangi produksi sampah. Jika mencegah timbulnya sampah tidak memungkinkan untuk dilakukan, kita dapat mulai dengan melakukan pengurangan sampah sedar awal. Dalam hal ini melibatkan praktik-praktik seperti mendaur ulang produk atau kemasan, mengurangi pemakaian barang sekali pakai, dan mempromosikan penggunaan produk dengan masa pakai yang lebih panjang. Salah satunya seperti membawa kantung belanja sendiri ketika berbelanja untuk menghindari kantong plastik baru terbawa pulang ke rumah dan terbuang begitu saja. #3 Pengelolaan Sampah: Penggunaan Kembali (Reuse) Langkah ketiga dalam tingkatan atau hierarki pengelolaan sampah yakni dengan melakukan penggunaan kembali produk atau barang yang dimiliki. Setelah berupaya mengurangi sampah, kita kemudian dapat mulai mempromosikan penggunaan kembali barang-barang atau kemasan yang masih dapat digunakan. Kegiatan ini merupakan cara yang efektif untuk memperpanjang usia pakai suatu produk dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya mempertahankan sumber daya alam yang terbatas. Misalnya, seperti menggunakan botol minuman guna ulang, menggunakan kantong belanja kain yang dapat digunakan berulang kali, atau menerapkan upcycling. #4 Pengelolaan Sampah: Daur Ulang (Recycling) Langkah berikutnya adalah menerapkan daur ulang bahan. Daur ulang merupakan proses mengubah sampah menjadi bahan baku baru yang dapat digunakan untuk membuat produk baru. Ini termasuk daur ulang kertas, plastik, logam, dan kaca untuk mengurangi penggunaan bahan mentah baru. Melalui kegiatan daur ulang, kita dapat membantu memaksimalkan masa pakai suatu material, mengurangi kebutuhan akan bahan baku, serta mencegah terjadinya penumpukan sampah di TPA. Perlu diketahui, bahwa sebagian besar sampah yang kita buang berakhir begitu saja di TPA. #5 Pengolahan Energi (Recovery) Langkah yang satu ini menjadi pilihan pertama ketika suatu produk atau material tidak memungkinkan untuk digunakan kembali. Sampah yang tidak dapat didaur ulang atau digunakan kembali dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi, seperti melalui proses pembakaran sampah untuk menghasilkan listrik atau panas. Disebut juga dengan teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa). Jenis-jenis sampah yang digunakan dalam proses ini merupakan sampah jenis residu. Residu merupakan sampah yang materialnya berkualitas sangat rendah atau tidak lagi memiliki nilai. #6 Pembuangan (Disposal) Langkah terakhir ini dilakukan apabila sampah atau residu selesai digunakan secara maksimal. Merupakan proses recovery dari material yang umumnya berupa abu atau material sisa lainnya, dibawa ke TPA untuk diolah dan diproses agar tidak merusak lingkungan. Dalam praktiknya, hierarki ini diterapkan dalam pengelolaan sampah untuk memprioritaskan upaya-upaya yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan, serta untuk meminimalkan jumlah sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir.  Penting untuk diingat bahwa setiap langkah dalam hierarki ini saling terkait dan dapat saling mendukung dalam upaya mengelola sampah secara efektif. /*! elementor – v3.18.0 – 20-12-2023 */ .elementor-heading-title{padding:0;margin:0;line-height:1}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title[class*=elementor-size-]>a{color:inherit;font-size:inherit;line-height:inherit}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-small{font-size:15px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-medium{font-size:19px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-large{font-size:29px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xl{font-size:39px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xxl{font-size:59px} Similar Article 5 Pelatihan Online Untuk Memulai Bisnis yang Berkelanjutan Sustainable business atau bisnis berkelanjutan merupakan bisnis yang mampu memberikan manfaat, tidak hanya dalam hal profit tetapi juga secara sosial dan lingkungan. Saat ini, sustainable business atau bisnis berkelanjutan menjadi sebuah konsep yang didorong untuk dapat diterapkan secara luas. Sebagaimana pelaku usaha diharapkan dapat berkontribusi menjaga kelestarian alam dan lingkungan sekitarnya, sehingga dapat mencegah krisis iklim yang terus terjadi. Konsep keberlanjutan dalam bisnis juga semakin diminati oleh konsumen serta pemangku kepentingan lainnya. Konsep ini diyakini berperan meningkatkan kredibilitas bisnis dan kepercayaan konsumen. Lalu bagaimana menerapkannya? Bagaimana pelaku usaha dapat memulai menerapkan konsep sustainable dalam usaha mereka? Sebagaimana dikutip dari Future… Upaya Mengurangi Emisi Karbon di Wilayah Perkotaan Kota Jakarta pada beberapa kesempatan seringkali dinobatkan menjadi salah satu kota dengan polusi udara tertinggi se-Asia Tenggara. Tingkat polusi di Jakarta banyak tercatat melebihi ambang batas AQI dan dianggap tidak sehat untuk dihirup. Dikutip dari Katadata, berdasarkan Laporan Inventarisasi Profil Emisi Gas Rumah Kaca DKI Jakarta oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi DKI Jakarta tahun 2019, terdapat beberapa sektor yang menjadi sumber penghasil emisi langsung atau direct emission gas rumah kaca di sana. Menurut laporan, sektor transportasi punya andil yang besar dengan menghasilkan emisi GRK dengan kisaran 7,5 juta ton sampai 13,3 juta ton ekuivalen karbon dioksida (CO2e) per tahun.… Bagaimana Pelaku Industri Berkontribusi Melawan Perubahan Iklim? Tahukah kamu bahwa sektor swasta, perusahaan, pelaku industri, dan bisnis mempunyai peran yang penting dalam memerangi perubahan iklim. Bagaimana bisa? Hal ini dapat terjadi sebab mereka merupakan salah satu pemain utama dalam aktivitas ekonomi yang dapat berdampak besar terhadap lingkungan. Mereka memiliki pengaruh dan kemampuan dalam menciptakan perubahan yang berdampak bagi alam. Selain perannya yang besar, perusahaan, terutama yang beroperasi dalam industri-industri besar seperti energi, transportasi, manufaktur, dan pertanian, dapat menjadi penyumbang utama emisi gas rumah kaca. Langkah-langkah untuk mengurangi emisi karbon dari operasi mereka akan memiliki dampak signifikan terhadap pengurangan emisi global. Dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip berkelanjutan ke dalam operasi… Upaya Indonesia Atasi Krisis Iklim Banyak negara di seluruh belahan dunia tengah menghadapi kondisi krisis iklim yang menghasilkan dampak serius dan merusak terhadap lingkungan, ekonomi, kesehatan manusia, dan kehidupan secara keseluruhan. Hal tersebut mencakup fenomena seperti pemanasan global, peningkatan suhu rata-rata bumi, dan perubahan pola cuaca yang ekstrem. Ditambah dengan terjadinya kenaikan permukaan air laut, pencairan es di kutub, dan kenaikan tingkat kejadian bencana alam yang terkait dengan iklim.  Untuk mencegah kondisi yang lebih buruk terjadi, negara-negara …