Ancaman Krisis Energi, Bagaimana Kondisinya di Indonesia?

Ancaman Krisis Energi, Bagaimana Kondisinya di Indonesia?

Ancaman krisis energi merupakan salah satu isu yang dapat menimbulkan kekhawatiran bagi banyak pihak. Pada saat krisis energi terjadi, pasokan energi tidak dapat cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan industri. Baca Juga: Untung Rugi Teknologi Energi Bersih Sejak tahun 2021, International Energy Agency (IEA) melihat bahwa pasar energi mulai mengetat karena berbagai faktor. Pemulihan ekonomi akibat pandemi menjadi salah satu penyebabnya. Baca Juga: Konservasi Energi: Pengertian, Tujuan, dan Langkah untuk Mewujudkannya Selain itu, IEA juga menyebut bahwa terjadinya perang antara Rusia dan Ukraina pada Februari 2022 berperan meningkatkan kondisi krisis energi secara global. Harga gas alam mencapai rekor tertinggi sejak 2020, harga minyak pun turut menyentuh level tertinggi sejak 2008. Bagaimana Krisis Energi Terjadi? Krisis energi adalah suatu kondisi ketika terjadinya kelangkaan sumber daya alam sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan industri yang berakibat pada meningkatnya harga jual sumber daya. Istilah ini sering kali merujuk pada salah satu sumber energi, khususnya energi yang menyuplai jaringan listrik nasional atau yang energi digunakan sebagai bahan bakar dalam kegiatan industri. Terjadinya krisis energi dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Beberapa di antaranya adalah: Dari sini, krisis energi dapat menimbulkan dampak yang signifikan dan berpengaruh terhadap kondisi kehidupan juga ekonomi. Mulai dari terjadinya gangguan pasokan dan distribusi energi, kenaikan harga, ketidakstabilan ekonomi, penghentian operasi bisnis, hingga kecemasan dapat timbul akibat dari kondisi yang tidak pasti. Oleh karena itu, krisis energi membutuhkan tanggapan yang cepat dan terkoordinasi dari pemerintah, industri, dan masyarakat untuk mengurangi dampak negatifnya dan mengembangkan solusi yang berkelanjutan untuk masalah energi. Indonesia Menghadapi Krisis Energi Dikutip dari CNN Indonesia, menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif mengungkapkan, Indonesia rawan terancam terhadap krisis energi. Penyebabnya, ketergantungan Indonesia terhadap energi fosil saat ini yang cukup besar. Disampaikan bahwa saat ini 42,4 persen energi tanah air dipasok oleh batu bara dan 31,4 persen dari minyak bumi. Tapi, di tengah tingginya porsi itu, produksi minyak justru kurang. Jika kebutuhan nasional tidak terpenuhi, ketahanan energi di Indonesia akan semakin kritis. Untuk mengantisipasi isu ini, Indonesia mulai melakukan upaya transisi energi sebagai langkah menjaga ketahanan energi dan mewujudkan ekonomi hijau di Indonesia. Pemerintah juga melakukan peningkatan terhadap bauran sumber Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 23% di tahun 2025, hingga 31% di tahun 2030. Your All-in-One Sustainability Platform Satuplatform hadir untuk mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku. Satuplatform adalah platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG Management, Carbon Accounting, dan Sustainability Reporting. Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang! Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform. Similar Article Berbagai Sumber Energi Biomassa dan Proses Konversinya Biomassa merupakan salah satu wujud dari energi alternatif yang hadir untuk dapat mengurangi ketergantungan manusia terhadap energi konvensional. Baca juga: Energi Biomassa: Keuntungan dan Kerugian Tingginya penggunaan energi konvensional, termasuk bahan bakar fosil, dalam kegiatan sehari-hari, dapat berdampak pada ketersediaannya yang semakin menipis karena cenderung tidak terbarukan. Penggunaannya yang berlebih pun juga berkontribusi pada perubahan iklim dan dampak lingkungan lainnya. Oleh karena itu, para ilmuwan terus berupaya mengembangkan sumber energi alternatif untuk dapat mengatasi isu-isu tersebut. Biomassa menjadi salah satunya. Apa Itu Energi Biomassa?  Biomassa merupakan energi yang bersumber dari berbagai jenis bahan-bahan organik seperti limbah pertanian, sampah organik, kayu, alga,… Energi Biomassa: Keuntungan dan Kekurangan Biomassa menjadi salah satu bentuk dari sumber energi alternatif yang diyakini dapat membantu mengurangi ketergantungan manusia terhadap energi konvensional. Namun, sama seperti energi lainnya, terdapat keuntungan dan kerugian dari penggunaan biomassa. Sebagaimana yang telah diketahui, energi konvensional termasuk bahan bakar fosil yang menjadi sumber utama energi di dunia berkontribusi terhadap perubahan iklim. Penggunaannya yang masif juga menjadikan energi tersebut semakin terbatas.  Sifatnya yang tidak terbarukan menjadikan bahan bakar fosil menurun ketersediannya. Berdasarkan penelitian oleh The Millennium Alliance for Humanity and the Biosphere (MAHB) Universitas Stanford, dengan tingkat konsumsi sekarang, persediaan bahan bakar fosil akan habis dalam waktu 51 tahun. Bisa… Potensi Energi Surya bagi Kesejahteraan di Indonesia Energi surya atau tenaga surya menjadi salah satu opsi yang dipertimbangkan banyak negara dalam melakukan transisi energi sebagai upaya mengatasi krisis energi yang mengancam dunia. Indonesia adalah salah satunya yang berupaya mengembangkan solusi ini. Terletak di garis khatulistiwa, Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki iklim tropis. Sebagai negara tropis, Indonesia bisa dibilang beruntung sebab memperoleh limpahan sinar matahari yang besar setiap tahunnya sehingga kaya akan sumber energi surya dan angin. Menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, Indonesia saat ini memiliki potensi akan pemanfaatan energi terbarukan sebesar lebih dari 3.600 Giga Watt (GW). Energi surya disebut-sebut mendominasi… 3 Negara dengan Sistem Tenaga Surya Paling Maju di Dunia Ancaman krisis energi yang kian meningkat, mendorong berbagai negara untuk segera beradaptasi dan mencari solusi mengatasi isu ini. Selain menghindari konsumsi energi fosil berlebih, pemanfaatan energi terbarukan juga menjadi pilihan sebagai opsi energi alternatif yang berkelanjutan. Salah satu jenis energi terbarukan yang dapat dimanfaatkan ialah energi surya. Energi surya diyakini memiliki potensi yang besar untuk dipertimbangkan penggunaannya. Sebuah sumber energi bersih yang tidak hanya ramah lingkungan, namun juga bersifat tidak terbatas. Saat ini, energi surya semakin berkembang pesat dan banyak di terapkan oleh banyak negara di seluruh dunia. Bahkan, China sebagai salah satu negara yang memanfaatkan tenaga surya, telah memiliki… Inovasi Green Product sebagai Strategi Berkelanjutan Green Product – Ide menuju masa depan yang berkelanjutan merupakan suatu diskursus yang banyak muncul di seluruh dunia. Tidak dapat dipungkiri, untuk mencapai kondisi lingkungan yang lebih lestari diperlukan berbagai usaha yang diiringi oleh komitmen. Baca Juga: Walkable City untuk Transformasi Menuju Nol Emisi Komitmen untuk lingkungan yang lebih baik salah satunya tertuang dalam Paris Agreement melalui penahanan laju kenaikan suhu rata-rata global di bawah 2°C. Di samping itu, komitmen juga perlu didukung oleh berbagai strategi berkelanjutan yang feasible untuk diimplementasikan oleh para perusahaan, pelaku bisnis, maupun entitas lainnya. Strategi Berkelanjutan Gagasan mengenai sustainability atau konsep berkelanjutan secara umum terdiri… Begini Etika Bisnis Bertanggungjawab Terhadap Lingkungan Menjaga kelestarian lingkungan merupakan tanggung jawab bagi setiap …

9

Untung Rugi Teknologi Energi Bersih

Energi Bersih Manusia umumnya sangat bergantung pada energi untuk dapat menjalankan aktivitasnya.  Akan tetapi, pemanfaatan energi tersebut perlu memiliki dampak yang tidak membahayakan lingkungan sebagai bagian dari upaya menjaga keberlanjutan alam.  Clean Energy atau energi bersih menjadi sumber energi yang dihasilkan tanpa atau dengan emisi karbon yang rendah, serta memiliki dampak lingkungan yang minimal.  Ini termasuk energi surya, energi angin, energi hidro, energi geotermal, biomassa, dan lain sebagainya.  Hadirnya energi bersih dianggap sebagai solusi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan dibandingkan energi fosil untuk dimanfaatkan secara berkepanjangan oleh masyarakat. Saat ini, semakin banyak negara yang melakukan transisi menuju masa depan yang lebih ramah lingkungan. Kapasitas energi terbarukan global pun disebut terus meningkat dari tahun ke tahun.  Dikutip dari The Eco Experts, menurut The International Energy Agency (IEA), pangsa energi terbarukan dalam bentuk pembangkit listrik global melonjak hingga 29% pada tahun 2020 – naik dari 27% pada tahun 2019. IEA memperkirakan bahwa energi terbarukan akan dapat menyumbang hampir 95% peningkatan kapasitas listrik global pada 2026 dengan teknologi solar photovaltaic (PV) menyediakan lebih dari setengahnya. Dengan daya tarik yang tinggi ini memberikan keuntungan yang banyak bukan? Baca juga: Apa Itu Clean Energy dan Urgensinya bagi Bumi? Kira-kira bagaimana dengan kerugiannya? Mari kita lihat perbandingan di antara keduanya Keuntungan Energi Bersih Energi bersih diyakini memiliki beragam keuntungan yang menjanjikan dan bermanfaat bagi lingkungan juga manusia. Dikutip dari berbagai sumber, keuntungan tersebut di antaranya. 1. Sumber Energi Bersih yang Bebas Emisi Salah satu keuntungan utama energi bersih adalah kemampuannya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan kontribusi terhadap perubahan iklim global. Oleh karena berasal dari bahan alami, seperti matahari, angin, hingga laut, energi ini dapat mengurangi kontribusi produksi emisi gas rumah kaca dari sektor energi dan menjadikannya lebih ramah lingkungan. Mendukung upaya dekarbonisasi dan pencapaian net zero emission target. 2. Sumber Daya Tidak Terbatas Salah satu manfaat utama sumber energi terbarukan seperti matahari, angin, dan air adalah sumber energi tersebut tidak akan pernah habis.  Sumber daya energi bersih merupakan sumber daya alam yang terbarukan dan dapat diperbaharui secara terus-menerus. Membantu mengurangi ketergantungan pada sumber daya fosil yang tidak dapat diperbarui. 3. Mendukung Lingkungan yang Bersih dan Sehat  Sebagian besar sumber energi terbarukan bersifat bersih karena tidak menimbulkan polusi. Pembakaran bahan bakar fosil, seperti batu bara, melepaskan polutan ke udara seperti nitrogen oksida dan sulfur dioksida. Belum lagi penambangan sumber daya ini dapat mengakibatkan polusi air dan merusak ekosistem flora dan fauna. Dengan memanfaatkan energi terbarukan, kita dapat membantu mengurangi polutan dan ancaman risiko terhadap kesehatan makhluk hidup. Sekaligus membantu menciptakan masa depan yang lebih sehat. 4. Keberlanjutan Ekonomi  Industri energi ini menciptakan lapangan kerja baru dalam bidang teknologi terbarukan, infrastruktur hijau, dan manajemen energi, serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Energi ini juga membuka peluang bagi produksi energi lokal suatu negara. Mengurangi ketergantungan akan impor bahan bakar yang membantu memberikan ketahanan energi yang lebih stabil dan tangguh. Kerugian Energi Bersih Terlepas dari semua manfaatnya, clean energy masih memiliki beberapa kelemahan. Namun, dengan memahami kelemahan tersebut diharapkan dapat membantu banyak pihak menciptakan perencanaan yang lebih baik agar implementasi energi bersih dapat dilakukan secara meluas. 1. Biaya Dimuka yang Tinggi Tidak dapat dipungkiri bahwa investasi awal dalam infrastruktur clean energy seperti pembangkit listrik tenaga surya atau angin bisa sangat mahal. Namun, undang-undang mengenai insentif, kredit pajak dan berbagai rabat diharapkan dapat membantu mengimbangi biaya-biaya ini. 2. Keterbatasan Teknologi Beberapa teknologi energi bersih mungkin masih dalam tahap pengembangan atau memiliki keterbatasan dalam hal efisiensi atau ketersediaan sumber daya. 3. Ketergantungan pada Cuaca Sesuai sumbernya, energi bersih yang berasal dari sumber terbarukan seperti energi surya dan angin tergantung pada kondisi cuaca dan cuaca yang dapat berubah-ubah. Kondisi ini tentu dapat memengaruhi ketersediaan energi secara konsisten.  Oleh karena itu, menjamin jumlah energi yang dihasilkan pada waktu tertentu merupakan sebuah tantangan. Para pengembang dalam sektor ini diharapkan dapat menemukan solusi adaptasi untuk membantu mengatasi kendala ini. 4. Keterbatasan Kapasitas Beberapa sumber energi bersih seperti energi surya dan angin memiliki keterbatasan kapasitas dalam hal penyimpanan energi atau produksi energi yang konsisten, terutama saat tidak ada sinar matahari atau angin yang cukup. Karena sifat energi terbarukan yang bersifat intermitten, baterai diharuskan mengumpulkan energi selama periode puncak produksi untuk didistribusikan secara terkendali dan konsisten selama periode rendah hingga non-produksi.  Meskipun ada beberapa kerugian yang perlu diatasi, manfaat jangka panjang dari pengembangan energi bersih lebih sering dianggap lebih signifikan daripada kerugian-kerugian tersebut.  Dengan inovasi teknologi yang terus berlanjut dan dukungan yang kuat dari masyarakat dan pemerintah, energi bersih diharapkan dapat menjadi solusi utama dalam menyediakan energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Selain energi bersih, Anda juga dapat mulai berkontribusi dalam mencegah dampak emisi karbon dengan melakukan pengukuran untuk menemukan solusi penanganan yang tepat. Manfaatkan platform all-in-one dari Satuplatform dan dapatkan DEMO GRATIS di sini! Similar Article Berbagai Sumber Energi Biomassa dan Proses Konversinya Biomassa merupakan salah satu wujud dari energi alternatif yang hadir untuk dapat mengurangi ketergantungan manusia terhadap energi konvensional. Baca juga: Energi Biomassa: Keuntungan dan Kerugian Tingginya penggunaan energi konvensional, termasuk bahan bakar fosil, dalam kegiatan sehari-hari, dapat berdampak pada ketersediaannya yang semakin menipis karena cenderung tidak terbarukan. Penggunaannya yang berlebih pun juga berkontribusi pada perubahan iklim dan dampak lingkungan lainnya. Oleh karena itu, para ilmuwan terus berupaya mengembangkan sumber energi alternatif untuk dapat mengatasi isu-isu tersebut. Biomassa menjadi salah satunya. Apa Itu Energi Biomassa?  Biomassa merupakan energi yang bersumber dari berbagai jenis bahan-bahan organik seperti limbah pertanian, sampah organik, kayu, alga,… Energi Biomassa: Keuntungan dan Kekurangan Biomassa menjadi salah satu bentuk dari sumber energi alternatif yang diyakini dapat membantu mengurangi ketergantungan manusia terhadap energi konvensional. Namun, sama seperti energi lainnya, terdapat keuntungan dan kerugian dari penggunaan biomassa. Sebagaimana yang telah diketahui, energi konvensional termasuk bahan bakar fosil yang menjadi sumber utama energi di dunia berkontribusi terhadap perubahan iklim. Penggunaannya yang masif juga menjadikan energi tersebut semakin terbatas.  Sifatnya yang tidak terbarukan menjadikan bahan bakar fosil menurun ketersediannya. Berdasarkan penelitian oleh The Millennium Alliance for Humanity and the Biosphere (MAHB) Universitas Stanford, dengan tingkat konsumsi sekarang, persediaan bahan bakar fosil akan habis dalam waktu 51 tahun. Bisa… Potensi Energi Surya bagi Kesejahteraan di …

Apa Itu Clean Energy dan Urgensinya bagi Bumi?

Apa Itu Clean Energy dan Urgensinya bagi Bumi?

Seiring dengan meningkatnya dampak dari perubahan iklim, semakin banyak orang menyadari pentingnya mengurangi produksi emisi karbon secara tepat.  Clean energy menjadi suatu sumber daya pilihan yang dianggap dapat mengatasi kekhawatiran akan efek penggunaan bahan bakar fosil terutama terkait dengan dampak lingkungan dan kesehatan manusia. Baca Juga:Dekarbonisasi untuk Energi Bersih  Seiring dengan meningkatnya dampak perubahan iklim dan pengaruh emisi gas rumah kaca bagi bumi, masyarakat dunia didorong untuk mulai beralih ke sesuatu yang lebih aman bagi bumi. Clean energy atau energi bersih menjadi salah satu contohnya. Pengertian Clean Energy Clean energy atau energi bersih didefinisikan sebagai jenis energi yang dihasilkan dari sumber terbarukan dan diproduksi tanpa emisi atau dengan emisi karbon yang rendah.  Berbeda dari energi fosil yang penggunaannya dapat menghasilkan emisi gas rumah kaca dan polutan lainnya, energi ini dianggap bersih karena tidak menghasilkan karbon dioksida dan polusi udara. Meminimalisasi kontribusi terhadap pemanasan global. Energi surya, angin, hidrogen, geotermal, biomassa, dan lain sebagainya adalah beberapa contoh dari clean energy. Energi ini jumlahnya tidak terbatas, alami, dan dapat diperbarui secara terus-menerus. Pada dasarnya, pemanfaatan macam-macam energi di atas telah lama dilakukan dalam banyak kegiatan. Baik dalam hal pemanasan, transportasi, penerangan, dan banyak lagi. Namun, saat Revolusi Industri dimulai, manusia pun kian beralih ke sumber energi yang dianggap lebih mudah. Baca Juga: Penerapan Energi Bersih di Indonesia Manfaat Penerapan Clean Energy Faktor penting dari adanya energi bersih tidak hanya karena penggunaannya tidak terbatas, namun juga karena sumber daya ini membantu mengurangi risiko krisis iklim yang tengah menjadi kekhawatiran dunia saat ini. Clean energy memiliki peran yang penting dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan mitigasi perubahan iklim. Peralihan ke penggunaan energi bersih dan berkelanjutan berarti mendukung tercapainya tujuan keberlanjutan global. Beberapa manfaat dari penggunaan energi bersih di antaranya: Dengan beragam manfaatnya, hadirnya energi bersih diharapkan mampu menjadi sebuah solusi mumpuni yang tentunya berkelanjutan, ramah lingkungan, serta aman bagi ekosistem alam. Mendukung terciptanya dunia yang lebih baik bagi generasi mendatang. Contoh Implementasi Teknologi Clean Energy Implementasi teknologi energi bersih saat ini mulai banyak dilakukan oleh pemerintah dari berbagai negara.  Mulai dari pembangkit listrik, biogas dan biomassa, kendaraan listrik, pemanfaatan hidrogen, dan contoh lainnya, semakin menarik perhatian. International Energy Agency (IEA) menyebut bahwa terdapat kemajuan dari penerapan energi bersih yang selaras dengan target pemcapaian emisi nol bersih pada 2050. IEA juga mengungkapkan adanya kemajuan terkait penjualan mobil listrik yang melebihi 10 juta unit pada 2022. Amerika Serikat juga disebut sudah melakukan peralihan penggunaan pembangkit listrik guna tenaga air dan angin. Dalam skala yang lebih kecil, banyak masyarakat dunia mulai memanfaatkan sinar matahari untuk memberi daya pada seluruh rumah. Beberapa rumah bertenaga surya bahkan menghasilkan listrik lebih dari cukup, sehingga pemilik rumah dapat menjual kelebihan listriknya kembali ke jaringan listrik. Dibalik manfaatnya, implementasi energi bersih perlu melalui banyak tahapan dan didukung oleh ketersediaan infrastruktur, teknologi, dan dukungan investasi yang baik. Oleh karena itu, diharapkan energi bersih dapat benar-benar dimanfaatkan dalam kehidupan. Selain memanfaatkan energi bersih, Anda juga dapat mulai berkontribusi dalam mencegah dampak emisi karbon dengan melakukan pengukuran untuk menemukan solusi penanganan yang tepat. Manfaatkan platform all-in-one dari Satuplatform dan dapatkan DEMO GRATIS di sini! Similar Article Berbagai Sumber Energi Biomassa dan Proses Konversinya Biomassa merupakan salah satu wujud dari energi alternatif yang hadir untuk dapat mengurangi ketergantungan manusia terhadap energi konvensional. Baca juga: Energi Biomassa: Keuntungan dan Kerugian Tingginya penggunaan energi konvensional, termasuk bahan bakar fosil, dalam kegiatan sehari-hari, dapat berdampak pada ketersediaannya yang semakin menipis karena cenderung tidak terbarukan. Penggunaannya yang berlebih pun juga berkontribusi pada perubahan iklim dan dampak lingkungan lainnya. Oleh karena itu, para ilmuwan terus berupaya mengembangkan sumber energi alternatif untuk dapat mengatasi isu-isu tersebut. Biomassa menjadi salah satunya. Apa Itu Energi Biomassa?  Biomassa merupakan energi yang bersumber dari berbagai jenis bahan-bahan organik seperti limbah pertanian, sampah organik, kayu, alga,… Energi Biomassa: Keuntungan dan Kekurangan Biomassa menjadi salah satu bentuk dari sumber energi alternatif yang diyakini dapat membantu mengurangi ketergantungan manusia terhadap energi konvensional. Namun, sama seperti energi lainnya, terdapat keuntungan dan kerugian dari penggunaan biomassa. Sebagaimana yang telah diketahui, energi konvensional termasuk bahan bakar fosil yang menjadi sumber utama energi di dunia berkontribusi terhadap perubahan iklim. Penggunaannya yang masif juga menjadikan energi tersebut semakin terbatas.  Sifatnya yang tidak terbarukan menjadikan bahan bakar fosil menurun ketersediannya. Berdasarkan penelitian oleh The Millennium Alliance for Humanity and the Biosphere (MAHB) Universitas Stanford, dengan tingkat konsumsi sekarang, persediaan bahan bakar fosil akan habis dalam waktu 51 tahun. Bisa… Potensi Energi Surya bagi Kesejahteraan di Indonesia Energi surya atau tenaga surya menjadi salah satu opsi yang dipertimbangkan banyak negara dalam melakukan transisi energi sebagai upaya mengatasi krisis energi yang mengancam dunia. Indonesia adalah salah satunya yang berupaya mengembangkan solusi ini. Terletak di garis khatulistiwa, Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki iklim tropis. Sebagai negara tropis, Indonesia bisa dibilang beruntung sebab memperoleh limpahan sinar matahari yang besar setiap tahunnya sehingga kaya akan sumber energi surya dan angin. Menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, Indonesia saat ini memiliki potensi akan pemanfaatan energi terbarukan sebesar lebih dari 3.600 Giga Watt (GW). Energi surya disebut-sebut mendominasi… 3 Negara dengan Sistem Tenaga Surya Paling Maju di Dunia Ancaman krisis energi yang kian meningkat, mendorong berbagai negara untuk segera beradaptasi dan mencari solusi mengatasi isu ini. Selain menghindari konsumsi energi fosil berlebih, pemanfaatan energi terbarukan juga menjadi pilihan sebagai opsi energi alternatif yang berkelanjutan. Salah satu jenis energi terbarukan yang dapat dimanfaatkan ialah energi surya. Energi surya diyakini memiliki potensi yang besar untuk dipertimbangkan penggunaannya. Sebuah sumber energi bersih yang tidak hanya ramah lingkungan, namun juga bersifat tidak terbatas. Saat ini, energi surya semakin berkembang pesat dan banyak di terapkan oleh banyak negara di seluruh dunia. Bahkan, China sebagai salah satu negara yang memanfaatkan tenaga surya, telah memiliki… Inovasi Green Product sebagai Strategi Berkelanjutan Green Product – Ide menuju masa depan yang berkelanjutan merupakan suatu diskursus yang banyak muncul di seluruh dunia. Tidak dapat dipungkiri, untuk mencapai kondisi lingkungan yang lebih lestari diperlukan berbagai usaha yang diiringi oleh komitmen. Baca Juga: Walkable City untuk Transformasi Menuju Nol Emisi Komitmen untuk lingkungan yang lebih baik salah satunya …

Navigating the Crossroads: Understanding the Complex Dynamics of Deforestation in Indonesia

Navigating the Crossroads: Understanding the Complex Dynamics of Deforestation in Indonesia

Indonesia, with its lush rainforests and diverse ecosystems, has long been at the forefront of global environmental concerns due to alarming deforestation rates. Read More: 5 Big Threats of Deforestation Its tens of thousands of species find a home above, below, and within the canopy of the forests that span 921 thousand square kilometres, or 49% of the total land area, now are under the threat of dangerous deforestation and climate change. In this article, we delve into the multifaceted nature of deforestation in Indonesia, exploring its impacts, and environmental dynamics and policies at play. Read More: 5 Daerah di Indonesia dengan Deforestasi Terparah Tahun 2023 Deforestation Deforestation – Unraveling the Drivers According to an analysis of the World Research Institute to Global Forest Watch, it shows that oil palm and wood fibre plantations, mainly for pulp and paper industries, were the two largest contributors to forest loss in Indonesia.  Cultivating more area than the permit allows, or from excessive timber harvesting is also a driver for deforestation. This occurs with the massive forest fires, logging roads, agricultural expansion, and infrastructure projects that often require clearing large areas of forest. Deforestation – Climate Change Implications Indonesian mangrove forests and peatlands are one of the largest in the world, which makes Indonesia one of the mega biodiversity countries in the world. Hence, the act of deforestation in Indonesia will directly impact the global environment. Currently, climate change is a discourse that arises in the world when it comes to deforestation. Forests act as carbon sinks, absorbing carbon dioxide (CO2) from the atmosphere and storing it in biomass (trees, plants) and soil.  When forests are cleared or degraded through deforestation, the stored carbon is released back into the atmosphere in the form of CO2 emissions. This process significantly contributes to the greenhouse effect, trapping heat in the Earth’s atmosphere and leading to global warming and climate change. Deforestation – Government Policies and International Collaboration In addressing deforestation, government policies, conservation initiatives, as well as international collaboration are crucial aspects. The amended Indonesian Constitution explicitly mentions environmental protection and forest management. First, it states that “every person shall have the right … to enjoy a good and healthy environment”. Additionally, the Constitution dictates that public resources such as forests are to be considered state property in many circumstances – specifically, that public land and any forest resources within it “shall be under the powers of the State and shall be used to the greatest benefit of the people.” Align with the amended Indonesian constitution, some conservation initiatives also be a strategy to combat deforestation in Indonesia. One example is the Social Forestry Programme launched by the Indonesian government, which allows communities to manage and protect forests while managing the economic benefit of it. Besides, the international collaborations such as REDD+ (Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation) adopted in Indonesia will also contribute to the success of promoting sustainable forest management. Concerning the effort of combating deforestation that now is a big matter in Indonesia, Satuplatform presents an all-in-one solution that gives reliable ESG reports and calculations for entities to be more aware when projecting their business to forest environment.  Consult the ESG efforts of now with Satuplatform FREE DEMO!  Similar Article Navigating the Crossroads: Understanding the Complex Dynamics of Deforestation in Indonesia Indonesia, with its lush rainforests and diverse ecosystems, has long been at the forefront of global environmental concerns due to alarming deforestation rates. Read More: 5 Big Threats of Deforestation Its tens of thousands of species find a home above, below, and within the canopy of the forests that span 921 thousand square kilometres, or 49% of the total land area, now are under the threat of dangerous deforestation and climate change. In this article, we delve into the multifaceted nature of deforestation in Indonesia, exploring its impacts, and environmental dynamics and policies at play. Read More: 5 Daerah di… Catat, Cara Ikutan Bursa Perdagangan Karbon Perdagangan karbon merupakan salah satu bentuk manifestasi dari Nilai Ekonomi Karbon (NEK) untuk mendukung perubahan iklim. Saat ini, Indonesia sudah memiliki bursa karbonnya sendiri yaitu IDX Carbon yang berada di naungan PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Baca Juga: Bursa Karbon: Pengertian, Cara Kerja, dan Dampaknya Melalui IDXCarbon, perusahaan yang berhasil menekan emisi karbon dapat menjual kredit karbonnya ke perusahaan yang melewati batas emisi yang diperbolehkan. Mari simak bagaimana cara ikut ke dalam bursa perdagangan karbon, berikut ini: Perdagangan Karbon Penuhi Syarat Bursa Perdagangan Karbon Untuk dapat mengikuti bursa karbon, ada syarat yang harus dipenuhi oleh perusahaan maupun instansi yang memiliki… Transportasi Berkelanjutan sebagai Fasilitas Kendaraan Umum Penggunaan kendaraan umum digadang-gadang sebagai solusi dari fenomena tingginya mobilitas penduduk dan kemacetan yang terjadi di kota-kota besar. Namun sedikit disadari bahwa memilih kendaraan umum saja tidak cukup untuk menjadi solusi terbaik di tengah kondisi iklim yang semakin mengkhawatirkan. Baca Juga: Bangga! Inisiatif Indonesia Wujudkan Transportasi Umum dan Berkelanjutan Dalam hal ini, infrastruktur kendaraan umum dan angkutan publik yang ramah terhadap lingkungan sangat diperlukan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.  Kendaraan Umum Transportasi Berkelanjutan Transportasi berkelanjutan adalah suatu moda transportasi yang minim emisi, efisien dari segi energi, terjangkau secara ekonomi, juga meliputi moda transportasi listrik dan transportasi dengan energi alternatif.  Menurut World… Bangga! Inisiatif Indonesia Wujudkan Transportasi Umum dan Berkelanjutan Diskursus mengenai transportasi saat ini tidak cukup hanya melihat pada mode yang digunakan oleh orang-orang untuk mobilisasi. Namun, penting pula untuk memperhatikan dampak yang diberikan terhadap lingkungan. Sebab, tidak dapat dipungkiri bahwa kini, sekitar 90% transportasi masih berupa petroleum-based yang dapat menyisakan jejak karbon Mengingat bahwa transportasi menjadi objek yang perlu diperhatikan karena telah memberikan dampak emisi gas sisa terhadap lingkungan, maka setiap negara-negara di dunia perlu untuk memperhatikan mode transportasi yang berjalan, terutama yang digunakan sebagai transportasi umum. Baca Juga: Beralih ke Transportasi Umum untuk Kurangi Emisi Transportasi Umum Transportasi Umum di Indonesia Indonesia sejak dahulu memiliki berbagai kendaraan… 3 Perusahaan Capai Ambisi Kurangi Gas Rumah Kaca Gas rumah kaca merupakan salah satu ancaman yang nyata bagi bumi. Berbagai upaya dilakukan oleh negara-negara di dunia untuk mengurangi emisi …

Catat, Cara Ikutan Bursa Perdagangan Karbon

Catat, Cara Ikutan Bursa Perdagangan Karbon

Perdagangan karbon merupakan salah satu bentuk manifestasi dari Nilai Ekonomi Karbon (NEK) untuk mendukung perubahan iklim. Saat ini, Indonesia sudah memiliki bursa karbonnya sendiri yaitu IDX Carbon yang berada di naungan PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Baca Juga: Bursa Karbon: Pengertian, Cara Kerja, dan Dampaknya Melalui IDXCarbon, perusahaan yang berhasil menekan emisi karbon dapat menjual kredit karbonnya ke perusahaan yang melewati batas emisi yang diperbolehkan. Mari simak bagaimana cara ikut ke dalam bursa perdagangan karbon, berikut ini: Perdagangan Karbon Penuhi Syarat Bursa Perdagangan Karbon Untuk dapat mengikuti bursa karbon, ada syarat yang harus dipenuhi oleh perusahaan maupun instansi yang memiliki aktivitas di Indonesia. Syarat utamanya adalah perusahaan maupun instansi harus terdaftar pada Sistem Registri Nasional Pengendalian Perubahan Iklim (SRN-PPI) milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Sementara untuk masyarakat umum maupun masyarakat hukum adat dapat pula ikut serta dalam bursa karbon, namun perlu untuk menggandeng mitra pendamping yang telah terdaftar ke dalam sistem registrasi. Mitra tersebut harus mampu bertindak sebagai narahubung yang memiliki pengalaman atau keahlian terkait pasar karbon. Baca Juga: Daftar Negara yang Menerapkan Inisiatif Bursa Karbon Daftar jadi Peserta Perdagangan Karbon Untuk perusahaan yang ingin ikut serta dalam bursa karbon, maka perlu terlebih dahulu menjadi Pengguna Jasa Bursa Karbon (PJBK) agar dapat ikut serta dalam perdagangan karbon di IDX Carbon. Dilansir dari laman resmi IDX Carbon, berikut adalah cara untuk mendaftar ke bursa karbon: Mendaftar dengan menghubungi PT Bursa Efek Indonesia ke alamat email support.idxcarbon@idx.co.id dengan mengirimkan formulir beserta dokumen kelengkapan. Dokumen lengkap yang perlu dikirimkan adalah; (1) Formulir Pendaftaran Pengguna Jasa IDXCarbon, dan (2) Surat Pernyataan Calon Pengguna Jasa IDXCarbon ditandatangi di atas materai (dengan lampiran sesuai informasi detail yang diminta dalam www.idxcarbon.co.id).  Mendaftar sebagai user pengguna dengan menggunakan Form kedua, yaitu Form Pendaftaran User Pengguna Jasa Bursa Karbon, dan melampirkan dokumen lengkap sesuai detail yang diminta dalam www.idxcarbon.co.id.  Mendapat konfirmasi pembukaan Rekening Efek dan menerima surat persetujuan dari IDXCarbon. Jika permohonan perusahaan disetujui, maka perusahaan telah dapat secara aktif ikut dalam perdagangan karbon Bursa Efek Indonesia.  Perdagangan karbon ini telah berada di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan yang mengedepankan transparansi, likuiditas, efisiensi, dan kemudahan akses.Sehingga terjamin legalitasnya. Mengingat bahwa Indonesia turut berkomitmen menuju masa depan yang rendah emisi melalui dokumen Enhance Nationally Determined Contribution (ENDC), maka untuk perusahaan yang ikut serta dalam IDX Carbon secara tidak langsung telah ikut berkontribusi dalamtarget penurunan emisi GRK sebesar 31,89% hingga 43,20% dibanding BAU pada 2030.  Jangan lupa pula, untuk konsultasikan target pengurangan emisi perusahaan Anda bersama Satuplatform sebagai all-in-one solution untuk ESG perusahaan Anda. Dapatkan FREE DEMO untuk simulasi perhitungan emisi sekarang juga! Similar Article Catat, Cara Ikutan Bursa Perdagangan Karbon Perdagangan karbon merupakan salah satu bentuk manifestasi dari Nilai Ekonomi Karbon (NEK) untuk mendukung perubahan iklim. Saat ini, Indonesia sudah memiliki bursa karbonnya sendiri yaitu IDX Carbon yang berada di naungan PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Baca Juga: Bursa Karbon: Pengertian, Cara Kerja, dan Dampaknya Melalui IDXCarbon, perusahaan yang berhasil menekan emisi karbon dapat menjual kredit karbonnya ke perusahaan yang melewati batas emisi yang diperbolehkan. Mari simak bagaimana cara ikut ke dalam bursa perdagangan karbon, berikut ini: Perdagangan Karbon Penuhi Syarat Bursa Perdagangan Karbon Untuk dapat mengikuti bursa karbon, ada syarat yang harus dipenuhi oleh perusahaan maupun instansi yang memiliki… Transportasi Berkelanjutan sebagai Fasilitas Kendaraan Umum Penggunaan kendaraan umum digadang-gadang sebagai solusi dari fenomena tingginya mobilitas penduduk dan kemacetan yang terjadi di kota-kota besar. Namun sedikit disadari bahwa memilih kendaraan umum saja tidak cukup untuk menjadi solusi terbaik di tengah kondisi iklim yang semakin mengkhawatirkan. Baca Juga: Bangga! Inisiatif Indonesia Wujudkan Transportasi Umum dan Berkelanjutan Dalam hal ini, infrastruktur kendaraan umum dan angkutan publik yang ramah terhadap lingkungan sangat diperlukan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.  Kendaraan Umum Transportasi Berkelanjutan Transportasi berkelanjutan adalah suatu moda transportasi yang minim emisi, efisien dari segi energi, terjangkau secara ekonomi, juga meliputi moda transportasi listrik dan transportasi dengan energi alternatif.  Menurut World… Bangga! Inisiatif Indonesia Wujudkan Transportasi Umum dan Berkelanjutan Diskursus mengenai transportasi saat ini tidak cukup hanya melihat pada mode yang digunakan oleh orang-orang untuk mobilisasi. Namun, penting pula untuk memperhatikan dampak yang diberikan terhadap lingkungan. Sebab, tidak dapat dipungkiri bahwa kini, sekitar 90% transportasi masih berupa petroleum-based yang dapat menyisakan jejak karbon Mengingat bahwa transportasi menjadi objek yang perlu diperhatikan karena telah memberikan dampak emisi gas sisa terhadap lingkungan, maka setiap negara-negara di dunia perlu untuk memperhatikan mode transportasi yang berjalan, terutama yang digunakan sebagai transportasi umum. Baca Juga: Beralih ke Transportasi Umum untuk Kurangi Emisi Transportasi Umum Transportasi Umum di Indonesia Indonesia sejak dahulu memiliki berbagai kendaraan… 3 Perusahaan Capai Ambisi Kurangi Gas Rumah Kaca Gas rumah kaca merupakan salah satu ancaman yang nyata bagi bumi. Berbagai upaya dilakukan oleh negara-negara di dunia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan. Termasuk pula dari negara-negara industri, mengingat bahwa sektor industri menyumbang sebanyak 23% emisi gas di dunia per tahun 2021. Baca Juga: Bursa Karbon Indonesia: Peluang dan Tantangan dalam Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) Emisi yang disumbangkan oleh industri tidak lain utamanya adalah datang dari aktivitas menghasilkan energi berbasis pembakaran bahan bakar fosil, serta dari reaksi-reaksi kimia tertentu dalam proses produksi bahan mentah. Baca Juga: Emisi Gas Rumah Kaca Scope 1, 2 dan 3… Terapkan Dekarbonisasi, 3 Perusahaan Ini Serius Tangani ESG Di tengah kondisi lingkungan yang semakin mengkhawatirkan karena masifnya dampak perubahan iklim, upaya untuk memperbaiki situasi perlu dilakukan secara bersama-sama oleh berbagai pihak. Mulai dari individu, entitas, maupun perusahaan. Terutama perusahaan dari sektor industri kelistrikan yang menyumbang sekitar 43% total emisi karbon terhadap lingkungan. Maupun juga untuk perusahaan dari sektor lainnya, penting untuk menyadari bahwa meningkatnya panas bumi akibat emisi gas karbon adalah hal yang serius. Dalam hal ini, praktik dekarbonisasi secara bertahap dapat mendorong perubahan ke arah yang lebih baik. Berikut 3 perusahaan yang sudah terapkan dekarbonisasi:  Dekarbonisasi: IKEA IKEA adalah salah satu contoh perusahaan yang secara serius tangani ESG… Beralih ke Transportasi Umum untuk Kurangi Emisi Dalam kehidupan, jejak karbon ditemukan dalam berbagai aktivitas. Salah satunya adalah dari aktivitas bepergian dengan menggunakan mode kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor sebagai bentuk transportasi memerlukan bahan bakar seperti bensin maupun …

Transportasi Berkelanjutan sebagai Fasilitas Kendaraan Umum

Transportasi Berkelanjutan sebagai Fasilitas Kendaraan Umum

Penggunaan kendaraan umum digadang-gadang sebagai solusi dari fenomena tingginya mobilitas penduduk dan kemacetan yang terjadi di kota-kota besar. Namun sedikit disadari bahwa memilih kendaraan umum saja tidak cukup untuk menjadi solusi terbaik di tengah kondisi iklim yang semakin mengkhawatirkan. Baca Juga: Bangga! Inisiatif Indonesia Wujudkan Transportasi Umum dan Berkelanjutan Dalam hal ini, infrastruktur kendaraan umum dan angkutan publik yang ramah terhadap lingkungan sangat diperlukan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.  Kendaraan Umum Transportasi Berkelanjutan Transportasi berkelanjutan adalah suatu moda transportasi yang minim emisi, efisien dari segi energi, terjangkau secara ekonomi, juga meliputi moda transportasi listrik dan transportasi dengan energi alternatif.  Menurut World Bank, transportasi merupakan salah satu sumber emisi karbon dengan pertumbuhan tercepat. Transportasi dapat menyumbang sampai dengan 70% polusi udara perkotaan.  Oleh karena emisi yang dihasilkan tersebut, mode transportasi berkelanjutan atau yang sering kali disebut green transportation mulai mencuat ke dalam diskursus di berbagai negara. Dimulai dari transportasi sederhana yang sejak dahulu banyak digunakan, yaitu sepeda. Sampai dengan transportasi berbasis listrik dan berwawasan masa depan. Baca Juga: Beralih ke Transportasi Umum untuk Kurangi Emisi Kendaraan Umum yang Berkelanjutan Untuk menciptakan fasilitas transportasi umum dengan mode transportasi berkelanjutan perlu didukung oleh kesiapan tata kota yang baik. Dalam hal ini, pertimbangan terhadap aspek ekonomi, lingkungan hidup, dan sosial perlu menjadi dasar kerangka kerja yang terencana dan terpelihara. Dari segi ekonomi, biaya untuk transportasi umum berkelanjutan harus terjangkau untuk berbagai kalangan masyarakat sehingga dapat digunakan secara massal. Dari aspek sosial, pengembangan pilihan mode transportasi berkelanjutan harus terjamin keamanannya termasuk dapat diakses oleh masyarakat tanpa memandang jenis kelamin, usia, maupun keterbatasan fisik mereka. Berikutnya dari segi lingkungan, tentu transportasi berkelanjutan harus dapat mengurangi polusi udara serta menciptakan lingkungan hidup yang lebih hijau. Tantangan Implementasi Transportasi Umum Berkelanjutan Untuk dapat menerapkan transportasi umum yang berkelanjutan, tidak dapat dipungkiri memang masih didapati berbagai tantangan. Utamanya adalah dari segi biaya peralihan dari energi berbasis minyak konvensional ke energi bersih dan kendaraan rendah emisi. Khususnya untuk Indonesia, perlu untuk memetakan Total Cost of Ownership (TCO) dari kendaraan umum ramah lingkungan yang akan diimplementasikan. Tantangan lainnya adalah terkait dengan jaringan transportasi umum yang perlu untuk dipastikan keterjangkauannya oleh berbagai daerah dan masyarakat yang bermukim di rute tersebut. Pada akhirnya, gerakan menuju transportasi berkelanjutan memang memerlukan komitmen dari berbagai pihak. Mulai dari pemerintah, sektor publik dan swasta, hingga pada masyarakat selaku individu. Dalam hal ini, Satuplatform hadir sebagai all-in-one solution yang dapat membantu menghitung jumlah emisi karbon yang dihasilkan agar tujuan strategis menuju transportasi berkelanjutan dapat terlihat hasilnya secara konkret. Coba FREE DEMO dari Satuplatform sekarang juga! /*! elementor – v3.18.0 – 20-12-2023 */ .elementor-heading-title{padding:0;margin:0;line-height:1}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title[class*=elementor-size-]>a{color:inherit;font-size:inherit;line-height:inherit}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-small{font-size:15px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-medium{font-size:19px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-large{font-size:29px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xl{font-size:39px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xxl{font-size:59px} Similar Article Transportasi Berkelanjutan sebagai Fasilitas Kendaraan Umum Penggunaan kendaraan umum digadang-gadang sebagai solusi dari fenomena tingginya mobilitas penduduk dan kemacetan yang terjadi di kota-kota besar. Namun sedikit disadari bahwa memilih kendaraan umum saja tidak cukup untuk menjadi solusi terbaik di tengah kondisi iklim yang semakin mengkhawatirkan. Baca Juga: Bangga! Inisiatif Indonesia Wujudkan Transportasi Umum dan Berkelanjutan Dalam hal ini, infrastruktur kendaraan umum dan angkutan publik yang ramah terhadap lingkungan sangat diperlukan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.    Transportasi Berkelanjutan Transportasi berkelanjutan adalah suatu moda transportasi yang minim emisi, efisien dari segi energi, terjangkau secara ekonomi, juga meliputi moda transportasi listrik dan transportasi dengan energi alternatif.  Menurut World Bank,… Bangga! Inisiatif Indonesia Wujudkan Transportasi Umum dan Berkelanjutan Diskursus mengenai transportasi saat ini tidak cukup hanya melihat pada mode yang digunakan oleh orang-orang untuk mobilisasi. Namun, penting pula untuk memperhatikan dampak yang diberikan terhadap lingkungan. Sebab, tidak dapat dipungkiri bahwa kini, sekitar 90% transportasi masih berupa petroleum-based yang dapat menyisakan jejak karbon Mengingat bahwa transportasi menjadi objek yang perlu diperhatikan karena telah memberikan dampak emisi gas sisa terhadap lingkungan, maka setiap negara-negara di dunia perlu untuk memperhatikan mode transportasi yang berjalan, terutama yang digunakan sebagai transportasi umum. Baca Juga: Beralih ke Transportasi Umum untuk Kurangi Emisi Transportasi Umum Transportasi Umum di Indonesia Indonesia sejak dahulu memiliki berbagai kendaraan… 3 Perusahaan Capai Ambisi Kurangi Gas Rumah Kaca Gas rumah kaca merupakan salah satu ancaman yang nyata bagi bumi. Berbagai upaya dilakukan oleh negara-negara di dunia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan. Termasuk pula dari negara-negara industri, mengingat bahwa sektor industri menyumbang sebanyak 23% emisi gas di dunia per tahun 2021. Baca Juga: Bursa Karbon Indonesia: Peluang dan Tantangan dalam Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) Emisi yang disumbangkan oleh industri tidak lain utamanya adalah datang dari aktivitas menghasilkan energi berbasis pembakaran bahan bakar fosil, serta dari reaksi-reaksi kimia tertentu dalam proses produksi bahan mentah. Baca Juga: Emisi Gas Rumah Kaca Scope 1, 2 dan 3… Terapkan Dekarbonisasi, 3 Perusahaan Ini Serius Tangani ESG Di tengah kondisi lingkungan yang semakin mengkhawatirkan karena masifnya dampak perubahan iklim, upaya untuk memperbaiki situasi perlu dilakukan secara bersama-sama oleh berbagai pihak. Mulai dari individu, entitas, maupun perusahaan. Terutama perusahaan dari sektor industri kelistrikan yang menyumbang sekitar 43% total emisi karbon terhadap lingkungan. Maupun juga untuk perusahaan dari sektor lainnya, penting untuk menyadari bahwa meningkatnya panas bumi akibat emisi gas karbon adalah hal yang serius. Dalam hal ini, praktik dekarbonisasi secara bertahap dapat mendorong perubahan ke arah yang lebih baik. Berikut 3 perusahaan yang sudah terapkan dekarbonisasi:  Dekarbonisasi: IKEA IKEA adalah salah satu contoh perusahaan yang secara serius tangani ESG… Beralih ke Transportasi Umum untuk Kurangi Emisi Dalam kehidupan, jejak karbon ditemukan dalam berbagai aktivitas. Salah satunya adalah dari aktivitas bepergian dengan menggunakan mode kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor sebagai bentuk transportasi memerlukan bahan bakar seperti bensin maupun solar untuk dapat beroperasi.  Sedikit disadari, bahwa transportasi dalam bentuk kendaraan bermesin dapat memberikan dampak buruk terhadap lingkungan dibandingkan transportasi umum. Baca Juga: Selebriti Dunia Ini Disebut Punya Jejak Emisi Jet Pribadi Terburuk Penyumbang utama emisi karbon Mengutip dari World Resource Institute pada tahun 2016, emisi karbon dioksida yang dihasilkan dari transportasi menyumbangkan seperlima dari total emisi karbon dioksida global. Diiringi dengan jumlah penggunaan transportasi pribadi yang tinggi, gas sisa… Fast Fashion dan Efeknya bagi Bumi Istilah fast fashion belakangan semakin dikenal seiring dengan meningkatnya pilihan akan tren dan mode dalam berpakaian. Silih berganti tren fashion mendorong pada meningkatnya limbah …

Bangga! Inisiatif Indonesia Wujudkan Transportasi Umum dan Berkelanjutan

Bangga! Inisiatif Indonesia Wujudkan Transportasi Umum dan Berkelanjutan

Diskursus mengenai transportasi saat ini tidak cukup hanya melihat pada mode yang digunakan oleh orang-orang untuk mobilisasi. Namun, penting pula untuk memperhatikan dampak yang diberikan terhadap lingkungan. Sebab, tidak dapat dipungkiri bahwa kini, sekitar 90% transportasi masih berupa petroleum-based yang dapat menyisakan jejak karbon Mengingat bahwa transportasi menjadi objek yang perlu diperhatikan karena telah memberikan dampak emisi gas sisa terhadap lingkungan, maka setiap negara-negara di dunia perlu untuk memperhatikan mode transportasi yang berjalan, terutama yang digunakan sebagai transportasi umum. Baca Juga: Beralih ke Transportasi Umum untuk Kurangi Emisi Transportasi Umum Transportasi Umum di Indonesia Indonesia sejak dahulu memiliki berbagai kendaraan umum sebagai transportasi publik. Mulai dari bus kota, mikrolet, kereta api, commuter line, hingga saat ini terdapat kereta cepat. Namun minat masyarakat untuk menggunakan transportasi publik tidak selalu tinggi. Bahkan, berdasarkan survei Litbang Kompas yang bertajuk Peningkatan Layanan Transportasi Umum Atasi Kemacetan Ibu Kota pada tahun 2023 diketahui bahwa sebanyak 40,9% dari total responden mengaku jarang memanfaatkan fasilitas publik. Kemudian 31,9% responden mengaku tidak pernah sama sekali menggunakan mode transportasi umum. Baca Juga: 4 Cara Tepat Kurangi Jejak Karbon Pribadi Kehadiran transportasi umum untuk menekan jumlah gas sisa kendaraan bermotor pada akhirnya masih kurang efektif. Oleh sebab itu, selain terus menghimbau penggunaan transportasi umum, pemerintah juga mulai beralih ke kendaraan umum yang lebih ramah lingkungan atau dikenal sebagai transportasi berkelanjutan. Menuju Transportasi Umum Berkelanjutan Indonesia merupakan salah satu negara yang berinisiatif untuk mewujudkan transportasi berkelanjutan di ASEAN. Di lingkup ASEAN sendiri transportasi berkelanjutan tengah menjadi perhatian utama dan dimuat dalam rencana strategis ASEAN 2016 – 2025. Adapun strategi yang dilakukan adalah meliputi penggunaan transportasi rendah emisi, efisiensi energi, sampai dengan penggunaan lahan yang terintegrasi. Indonesia sendiri menjalankan inisiatif transportasi berkelanjutan dengan melakukan dua upaya, yaitu dekarbonisasi dan pembiayaan kreatif non APBN. Sebagai contoh konkret dalam mengimplementasikan transportasi berkelanjutan adalah dengan membangun LRT, MRT, serta kereta cepat sebagai kendaraan umum masyarakat yang berbasis listrik dan berwawasan masa depan. Kendaraan umum berbasis transportasi berkelanjutan dapat mengurangi emisi dari sektor transportasi yang selama ini telah berkontribusi terhadap perubahan iklim dunia. Pada akhirnya, gerakan menuju transportasi berkelanjutan memang memerlukan komitmen dari berbagai pihak. Mulai dari pemerintah, sektor publik dan swasta, hingga pada masyarakat selaku individu.  Terutama untuk perusahaan transportasi, penting untuk memperhatikan perhitungan karbon yang dihasilkan. Agar penggunaan bahan bakar transportasi yang masih memakai bahan fosil dapat secara gradual beralih ke energi alternatif secara lebih efisien. Coba simulasi FREE DEMO dari Satuplatform sekarang juga Similar Article Bangga! Inisiatif Indonesia Wujudkan Transportasi Umum dan Berkelanjutan Diskursus mengenai transportasi saat ini tidak cukup hanya melihat pada mode yang digunakan oleh orang-orang untuk mobilisasi. Namun, penting pula untuk memperhatikan dampak yang diberikan terhadap lingkungan. Sebab, tidak dapat dipungkiri bahwa kini, sekitar 90% transportasi masih berupa petroleum-based yang dapat menyisakan jejak karbon Mengingat bahwa transportasi menjadi objek yang perlu diperhatikan karena telah memberikan dampak emisi gas sisa terhadap lingkungan, maka setiap negara-negara di dunia perlu untuk memperhatikan mode transportasi yang berjalan, terutama yang digunakan sebagai transportasi umum. Baca Juga: Beralih ke Transportasi Umum untuk Kurangi Emisi Transportasi Umum Transportasi Umum di Indonesia Indonesia sejak dahulu memiliki berbagai kendaraan… 3 Perusahaan Capai Ambisi Kurangi Gas Rumah Kaca Gas rumah kaca merupakan salah satu ancaman yang nyata bagi bumi. Berbagai upaya dilakukan oleh negara-negara di dunia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan. Termasuk pula dari negara-negara industri, mengingat bahwa sektor industri menyumbang sebanyak 23% emisi gas di dunia per tahun 2021. Baca Juga: Bursa Karbon Indonesia: Peluang dan Tantangan dalam Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) Emisi yang disumbangkan oleh industri tidak lain utamanya adalah datang dari aktivitas menghasilkan energi berbasis pembakaran bahan bakar fosil, serta dari reaksi-reaksi kimia tertentu dalam proses produksi bahan mentah. Baca Juga: Emisi Gas Rumah Kaca Scope 1, 2 dan 3… Terapkan Dekarbonisasi, 3 Perusahaan Ini Serius Tangani ESG Di tengah kondisi lingkungan yang semakin mengkhawatirkan karena masifnya dampak perubahan iklim, upaya untuk memperbaiki situasi perlu dilakukan secara bersama-sama oleh berbagai pihak. Mulai dari individu, entitas, maupun perusahaan. Terutama perusahaan dari sektor industri kelistrikan yang menyumbang sekitar 43% total emisi karbon terhadap lingkungan. Maupun juga untuk perusahaan dari sektor lainnya, penting untuk menyadari bahwa meningkatnya panas bumi akibat emisi gas karbon adalah hal yang serius. Dalam hal ini, praktik dekarbonisasi secara bertahap dapat mendorong perubahan ke arah yang lebih baik. Berikut 3 perusahaan yang sudah terapkan dekarbonisasi:  Dekarbonisasi: IKEA IKEA adalah salah satu contoh perusahaan yang secara serius tangani ESG… Beralih ke Transportasi Umum untuk Kurangi Emisi Dalam kehidupan, jejak karbon ditemukan dalam berbagai aktivitas. Salah satunya adalah dari aktivitas bepergian dengan menggunakan mode kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor sebagai bentuk transportasi memerlukan bahan bakar seperti bensin maupun solar untuk dapat beroperasi.  Sedikit disadari, bahwa transportasi dalam bentuk kendaraan bermesin dapat memberikan dampak buruk terhadap lingkungan dibandingkan transportasi umum. Baca Juga: Selebriti Dunia Ini Disebut Punya Jejak Emisi Jet Pribadi Terburuk Penyumbang utama emisi karbon Mengutip dari World Resource Institute pada tahun 2016, emisi karbon dioksida yang dihasilkan dari transportasi menyumbangkan seperlima dari total emisi karbon dioksida global. Diiringi dengan jumlah penggunaan transportasi pribadi yang tinggi, gas sisa… Fast Fashion dan Efeknya bagi Bumi Istilah fast fashion belakangan semakin dikenal seiring dengan meningkatnya pilihan akan tren dan mode dalam berpakaian. Silih berganti tren fashion mendorong pada meningkatnya limbah pakaian yang sayangnya dapat berdampak buruk bagi bumi. Bahkan, limbah fashion akibat tren ini disebut-sebut menyumbang polusi yang tinggi. Oleh sebab itu, tren ini dianggap membahayakan sebab limbahnya yang belum dapat tertangani dengan baik. Baca Juga: Merek Fashion Berkelanjutan dari Seluruh Dunia Fast Fashion Apa Itu Fast Fashion? Industri mode cepat atau fast fashion merupakan istilah yang digunakan untuk mendefinisikan pakaian murah dan trendi yang diproduksi dan dipasarkan secara cepat dan massal untuk memaksimalkan tren saat… 5 Daerah di Indonesia dengan Deforestasi Terparah Tahun 2023 Deforestasi menjadi satu dari sekian masalah terkait lingkungan di Indonesia yang perlu mendapat perhatian serius. Sebab berdasarkan data terbaru, luas hutan alam di Indonesia terus mengalami penyusutan setiap tahunnya dan mengancam keberlangsungan ekosistem. Baca Juga: Deforestasi: Apa itu, Penyebab, Dampak, dan Pencegahan Dikutip dari data perhitungan Deforestasi Indonesia 2023 oleh Auriga …

3 Perusahaan Capai Ambisi Kurangi Gas Rumah Kaca

3 Perusahaan Capai Ambisi Kurangi Gas Rumah Kaca

Gas rumah kaca merupakan salah satu ancaman yang nyata bagi bumi. Berbagai upaya dilakukan oleh negara-negara di dunia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan. Termasuk pula dari negara-negara industri, mengingat bahwa sektor industri menyumbang sebanyak 23% emisi gas di dunia per tahun 2021. Baca Juga: Bursa Karbon Indonesia: Peluang dan Tantangan dalam Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) Emisi yang disumbangkan oleh industri tidak lain utamanya adalah datang dari aktivitas menghasilkan energi berbasis pembakaran bahan bakar fosil, serta dari reaksi-reaksi kimia tertentu dalam proses produksi bahan mentah. Baca Juga: Emisi Gas Rumah Kaca Scope 1, 2 dan 3 Gas Rumah Kaca Dengan kondisi tersebut, kini tiap-tiap perusahaan mulai berambisi untuk kurangi emisi gas rumah kaca, seperti 3 perusahaan berikut ini: Nestlé Dalam Mengurangi Gas Rumah Kaca Mengingat kondisi gas rumah kaca yang tengah terjadi saat ini, Nestlé merupakan salah satu perusahaan yang berkomitmen secara serius untuk mengurangi emisi yang dihasilkan. Ditargetkan pada 2030, Nestlé akan mengurangi separuh emisinya dan mencapai Net Zero Emission di 2050 di tengah pertumbuhan perusahaannya. Sebagai hasil dari penandatanganan Komitmen UN Business Ambition for 1.5ºC, Nestle merealisasikan kontribusi pengurangan gas rumah kaca melalui dukungan kepada para petani dan pemasok untuk mengembangkan pertanian regeneratif, penanaman jutaan pohon untuk 10 tahun ke depan dan penyelesaian transisi perusahaan menggunakan energi listrik terbarukan. Salah satu contohnya adalah pada penandatanganan perjanjian kerja sama antara  PT Nestlé Indonesia dan PT Tasma Bioenergy Bioenergy (Berkeley Energy Commercial Industry Services – BECIS) untuk pembangunan 2 biomass boilers di Pabrik Nestllé Kejayan, Jawa Timur dan Pabrik Nestlé Karawang, Jawa Barat, yang menggunakan gabah sebagai sumber energi terbarukan.  Frisian Flag Indonesia Tangani Emisi Gas Rumah Kaca Perusahaan berikutnya yang juga telah berkomitmen untuk menciptakan bumi yang lebih ramah lingkungan adalah Frisian Flag Indonesia. Menyadari kondisi bumi yang tengah menghadapi tantangan lingkungan global dan emisi gas rumah kaca, Frisian Flag Indonesia telah berhasil menurunkan Index Emisi Gas Rumah Kaca hingga 38%. Keberhasilan ini dicapai oleh Frisian Flag Indonesia melalui berbagai inisiasi. Seperti dengan menghemat pemakaian listrik hingga 1,5 juta Kwh (2017-2021), menghemat penggunaan air sebanyak 42.778m³ air (2017-2021), serta melakukan terobosan dengan memodifikasi kemasan produknya. Kemasan produk yang telah mempertimbangkan dampak lingkungan dari Frisian Flag Indonesia adalah kemasan yang dapat didaur ulang sebanyak 84% kemasan. Frisian Flag Indonesia juga menyerukan ajakan kepada masyarakat dengan menyelenggarakan program pengumpulan kemasan bekas pakai untuk kemudian dimanfaatkan kembali sebagai bahan dasar produk yang bermanfaat. Indofood Berhasil Menurunkan Emisi Gas Rumah Kaca Di tengah risiko krisis pangan global, Indofood merupakan suatu perusahaan yang telah sadar akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Indofood telah menerapkan praktik agrikultur yang berkelanjutan guna mendukung target pemerintah Indonesia untuk mencapai Net Sink dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan di tahun 2030. Penerapan berkelanjutan yang telah diterapkan oleh Grup Indofood mencakup penggunaan energi terbarukan, di mana sekitar 67% sumber energi berasal dari biomassa (cangkang) dan energi surya. Grup Indofood juga mengoptimalkan penggunaan air dengan teknologi Sea Water Reverse Osmosis guna mengurangi penggunaan air tanah (ground water) dan berupaya mengurangi emisi gas rumah kaca.  Pada dasarnya, tiap-tiap perusahaan maupun entitas perlu untuk menyadari jumlah emisi gas rumah kaca yang dihasilkannya. Oleh karena itu, perhitungan emisi penting untuk dilakukan. Dalam hal ini, Satuplatform hadir sebagai all-in-one sustainability platform yang memberikan FREE DEMO kepada perusahaan dan entitas untuk menghitung simulasi emisi karbon. Cek sekarang juga! Similar Article 3 Perusahaan Capai Ambisi Kurangi Gas Rumah Kaca Gas rumah kaca merupakan salah satu ancaman yang nyata bagi bumi. Berbagai upaya dilakukan oleh negara-negara di dunia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan. Termasuk pula dari negara-negara industri, mengingat bahwa sektor industri menyumbang sebanyak 23% emisi gas di dunia per tahun 2021. Baca Juga: Bursa Karbon Indonesia: Peluang dan Tantangan dalam Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) Emisi yang disumbangkan oleh industri tidak lain utamanya adalah datang dari aktivitas menghasilkan energi berbasis pembakaran bahan bakar fosil, serta dari reaksi-reaksi kimia tertentu dalam proses produksi bahan mentah. Baca Juga: Emisi Gas Rumah Kaca Scope 1, 2 dan 3… Terapkan Dekarbonisasi, 3 Perusahaan Ini Serius Tangani ESG Di tengah kondisi lingkungan yang semakin mengkhawatirkan karena masifnya dampak perubahan iklim, upaya untuk memperbaiki situasi perlu dilakukan secara bersama-sama oleh berbagai pihak. Mulai dari individu, entitas, maupun perusahaan. Terutama perusahaan dari sektor industri kelistrikan yang menyumbang sekitar 43% total emisi karbon terhadap lingkungan. Maupun juga untuk perusahaan dari sektor lainnya, penting untuk menyadari bahwa meningkatnya panas bumi akibat emisi gas karbon adalah hal yang serius. Dalam hal ini, praktik dekarbonisasi secara bertahap dapat mendorong perubahan ke arah yang lebih baik. Berikut 3 perusahaan yang sudah terapkan dekarbonisasi:  Dekarbonisasi: IKEA IKEA adalah salah satu contoh perusahaan yang secara serius tangani ESG… Beralih ke Transportasi Umum untuk Kurangi Emisi Dalam kehidupan, jejak karbon ditemukan dalam berbagai aktivitas. Salah satunya adalah dari aktivitas bepergian dengan menggunakan mode kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor sebagai bentuk transportasi memerlukan bahan bakar seperti bensin maupun solar untuk dapat beroperasi.  Sedikit disadari, bahwa transportasi dalam bentuk kendaraan bermesin dapat memberikan dampak buruk terhadap lingkungan dibandingkan transportasi umum. Baca Juga: Selebriti Dunia Ini Disebut Punya Jejak Emisi Jet Pribadi Terburuk Penyumbang utama emisi karbon Mengutip dari World Resource Institute pada tahun 2016, emisi karbon dioksida yang dihasilkan dari transportasi menyumbangkan seperlima dari total emisi karbon dioksida global. Diiringi dengan jumlah penggunaan transportasi pribadi yang tinggi, gas sisa… Fast Fashion dan Efeknya bagi Bumi Istilah fast fashion belakangan semakin dikenal seiring dengan meningkatnya pilihan akan tren dan mode dalam berpakaian. Silih berganti tren fashion mendorong pada meningkatnya limbah pakaian yang sayangnya dapat berdampak buruk bagi bumi. Bahkan, limbah fashion akibat tren ini disebut-sebut menyumbang polusi yang tinggi. Oleh sebab itu, tren ini dianggap membahayakan sebab limbahnya yang belum dapat tertangani dengan baik. Baca Juga: Merek Fashion Berkelanjutan dari Seluruh Dunia Fast Fashion Apa Itu Fast Fashion? Industri mode cepat atau fast fashion merupakan istilah yang digunakan untuk mendefinisikan pakaian murah dan trendi yang diproduksi dan dipasarkan secara cepat dan massal untuk memaksimalkan tren saat… 5 Daerah di Indonesia dengan Deforestasi Terparah Tahun 2023 Deforestasi menjadi satu dari sekian masalah terkait lingkungan di Indonesia yang perlu mendapat perhatian …

Terapkan Dekarbonisasi, 3 Perusahaan Ini Serius Tangani ESG

Di tengah kondisi lingkungan yang semakin mengkhawatirkan karena masifnya dampak perubahan iklim, upaya untuk memperbaiki situasi perlu dilakukan secara bersama-sama oleh berbagai pihak. Mulai dari individu, entitas, maupun perusahaan. Terutama perusahaan dari sektor industri kelistrikan yang menyumbang sekitar 43% total emisi karbon terhadap lingkungan. Maupun juga untuk perusahaan dari sektor lainnya, penting untuk menyadari bahwa meningkatnya panas bumi akibat emisi gas karbon adalah hal yang serius. Dalam hal ini, praktik dekarbonisasi secara bertahap dapat mendorong perubahan ke arah yang lebih baik. Berikut 3 perusahaan yang sudah terapkan dekarbonisasi:  Dekarbonisasi: IKEA IKEA adalah salah satu contoh perusahaan yang secara serius tangani ESG dengan menerapkan prinsip dekarbonisasi. Strategi yang dijalankan oleh IKEA Foundation salah satunya adalah dengan meluncurkan kemitraan baru senilai $12 juta untuk mempercepat aksi iklim di Indonesia bersama dengan ClimateWorks Foundation. Baca Juga: Dekarbonisasi: Menuju Emisi Nol Karbon (Zero Emisi) Kemitraan baru dengan ClimateWorks akan berfokus pada mendukung kemajuan kebijakan di sektor ekonomi yang paling banyak menggunakan energi, yaitu transportasi, bangunan, peralatan, dan industri berat. Di samping itu, strategi lainnya adalah dengan aktif ikut serta dalam forum-forum lingkungan. Seperti yang dideklarasikan oleh Pemprov Bali di tahun 2023, IKEA juga ikut serta mendukung Rencana Aksi Bali Menuju Net Zero Emissions 2045. Rencana aksi ini merupakan wujud dari inisiatif menuju dekarbonisasi khususnya pada aspek ketenagalistrikan.  Dekarbonisasi: PT Pertamina (Persero) Perusahaan berikutnya yang juga menerapkan dekarbonisasi adalah PT Pertamina (Persero). Perusahaan ini telah berhasil mencapai targetnya pada 2023, dan bahkan melampaui dari nilai pengurangan emisi karbon dioksida setara sebesar 1,13 juta ton, atau 124 persen dari target 910 ribu ton. Baca Juga: Dekarbonisasi untuk Energi Bersih Menurut lembaga ESG Rating Sustainalytics, Pertamina menduduki peringkat pertama dunia pada sub-sektor Minyak dan Gas Terintegrasi dari sebanyak 61 perusahaan dunia. Dengan dilakukan pada operasional Pertamina, ini telah berdampak positif bagi Environmental, Social, Governance (ESG).  Inovasi ini dijalankan dengan mengimplementasikan teknologi Carbon Capture Storage (CCS)/Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS). Hal lainnya yang dilakukan Pertamina adalah dengan penjualan produk biodiesel B35 yang ramah lingkungan. Produk ini diperkirakan dapat menurunkan emisi sekitar 29 juta ton COE per tahunnya.  Dekarbonisasi: PGN Saka Perusahaan berikutnya yang memastikan bahwa bisnisnya telah mewujudkan dekarbonisasi adalah PT Saka Energi Indonesia (PGN Saka). Perusahaan ini telah secara bertahap mengganti bahan bakar fosil yang digunakannya dengan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan. Langkah ini dilakukan demi mencapai target Net Zero Emission pada 2030. Dalam upaya untuk memastikan bahwa perusahaannya menjalankan aksi iklim dengan baik, dibentuk pula Panduan Dasar Dekarbonisasi: Basic-Better-Best untuk digalakkan oleh perusahaan. Dalam panduan ini, terdapat penilaian strategi pengurangan emisi cakupan 1, 2, dan 3 dan juga untuk membandingkan kemajuan perusahaan menyongsong ambisi untuk dekarbonisasi. Strategi yang dijalankan oleh perusahaan-perusahaan tersebut tidak terlepas dari analisa terhadap ESG perusahaan dan proyeksi perhitungan karbon yang dapat dieliminasi dalam kapasitas perusahaan. Saat ini, simulasi perhitungan emisi karbon sudah dapat Anda lakukan secara lebih mudah dengan kehadiran Satuplatform sebagai all-in-one sustainability platform. Coba FREE DEMOnya sekarang juga! Similar Article Navigating the Crossroads: Understanding the Complex Dynamics of Deforestation in Indonesia Indonesia, with its lush rainforests and diverse ecosystems, has long been at the forefront of global environmental concerns due to alarming deforestation rates. Read More: 5 Big Threats of Deforestation Its tens of thousands of species find a home above, below, and within the canopy of the forests that span 921 thousand square kilometres, or 49% of the total land area, now are under the threat of dangerous deforestation and climate change. In this article, we delve into the multifaceted nature of deforestation in Indonesia, exploring its impacts, and environmental dynamics and policies at play. Read More: 5 Daerah di… Catat, Cara Ikutan Bursa Perdagangan Karbon Perdagangan karbon merupakan salah satu bentuk manifestasi dari Nilai Ekonomi Karbon (NEK) untuk mendukung perubahan iklim. Saat ini, Indonesia sudah memiliki bursa karbonnya sendiri yaitu IDX Carbon yang berada di naungan PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Baca Juga: Bursa Karbon: Pengertian, Cara Kerja, dan Dampaknya Melalui IDXCarbon, perusahaan yang berhasil menekan emisi karbon dapat menjual kredit karbonnya ke perusahaan yang melewati batas emisi yang diperbolehkan. Mari simak bagaimana cara ikut ke dalam bursa perdagangan karbon, berikut ini: Perdagangan Karbon Penuhi Syarat Bursa Perdagangan Karbon Untuk dapat mengikuti bursa karbon, ada syarat yang harus dipenuhi oleh perusahaan maupun instansi yang memiliki… Transportasi Berkelanjutan sebagai Fasilitas Kendaraan Umum Penggunaan kendaraan umum digadang-gadang sebagai solusi dari fenomena tingginya mobilitas penduduk dan kemacetan yang terjadi di kota-kota besar. Namun sedikit disadari bahwa memilih kendaraan umum saja tidak cukup untuk menjadi solusi terbaik di tengah kondisi iklim yang semakin mengkhawatirkan. Baca Juga: Bangga! Inisiatif Indonesia Wujudkan Transportasi Umum dan Berkelanjutan Dalam hal ini, infrastruktur kendaraan umum dan angkutan publik yang ramah terhadap lingkungan sangat diperlukan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.  Kendaraan Umum Transportasi Berkelanjutan Transportasi berkelanjutan adalah suatu moda transportasi yang minim emisi, efisien dari segi energi, terjangkau secara ekonomi, juga meliputi moda transportasi listrik dan transportasi dengan energi alternatif.  Menurut World… Bangga! Inisiatif Indonesia Wujudkan Transportasi Umum dan Berkelanjutan Diskursus mengenai transportasi saat ini tidak cukup hanya melihat pada mode yang digunakan oleh orang-orang untuk mobilisasi. Namun, penting pula untuk memperhatikan dampak yang diberikan terhadap lingkungan. Sebab, tidak dapat dipungkiri bahwa kini, sekitar 90% transportasi masih berupa petroleum-based yang dapat menyisakan jejak karbon Mengingat bahwa transportasi menjadi objek yang perlu diperhatikan karena telah memberikan dampak emisi gas sisa terhadap lingkungan, maka setiap negara-negara di dunia perlu untuk memperhatikan mode transportasi yang berjalan, terutama yang digunakan sebagai transportasi umum. Baca Juga: Beralih ke Transportasi Umum untuk Kurangi Emisi Transportasi Umum Transportasi Umum di Indonesia Indonesia sejak dahulu memiliki berbagai kendaraan… 3 Perusahaan Capai Ambisi Kurangi Gas Rumah Kaca Gas rumah kaca merupakan salah satu ancaman yang nyata bagi bumi. Berbagai upaya dilakukan oleh negara-negara di dunia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan. Termasuk pula dari negara-negara industri, mengingat bahwa sektor industri menyumbang sebanyak 23% emisi gas di dunia per tahun 2021. Baca Juga: Bursa Karbon Indonesia: Peluang dan Tantangan dalam Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) Emisi yang disumbangkan oleh industri tidak lain utamanya adalah datang dari aktivitas menghasilkan energi berbasis pembakaran bahan bakar fosil, …

Beralih ke Transportasi Umum untuk Kurangi Emisi

Dalam kehidupan, jejak karbon ditemukan dalam berbagai aktivitas. Salah satunya adalah dari aktivitas bepergian dengan menggunakan mode kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor sebagai bentuk transportasi memerlukan bahan bakar seperti bensin maupun solar untuk dapat beroperasi.  Sedikit disadari, bahwa transportasi dalam bentuk kendaraan bermesin dapat memberikan dampak buruk terhadap lingkungan dibandingkan transportasi umum. Baca Juga: Selebriti Dunia Ini Disebut Punya Jejak Emisi Jet Pribadi Terburuk Penyumbang utama emisi karbon Mengutip dari World Resource Institute pada tahun 2016, emisi karbon dioksida yang dihasilkan dari transportasi menyumbangkan seperlima dari total emisi karbon dioksida global. Diiringi dengan jumlah penggunaan transportasi pribadi yang tinggi, gas sisa pembakaran dari bahan bakar fosil seperti bensin secara akumulatif menyumbangkan jejak karbon ke lingkungan dalam jumlah yang signifikan. Bahan bakar fosil sendiri memiliki berbagai macam bentuk, seperti gas alam, batu bara, maupun minyak bumi (petroleum). Dalam bentuk minyak bumi, bahan bakar tersebut didapatkan dari hasil ekstraksi melalui pengeboran sumur minyak dan kemudian diolah menjadi berbagai produk, termasuk bensin, diesel, dan minyak tanah. Produk-produk tersebut yang kemudian digunakan oleh mode transportasi, mengalami proses pembakaran hingga menghasilkan gas sisa ke atmosfer. Baca Juga: 5 Perusahaan yang Berkomitmen Kurangi Emisi Karbon Bahan Bakar Fosil dalam Proses Industri Di samping bensin sebagai bahan bakar fosil yang paling umum dikenal untuk kendaraan bermotor, bahan bakar fosil lainnya juga sering digunakan untuk proses industri dan ikut menyumbang kontribusi nilai jejak karbon di lingkungan. Seperti contohnya untuk pembangkit listrik, bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak bumi, maupun gas alam, digunakan secara luas untuk menghasilkan energi listrik di pembangkit termal. Contoh lainnya adalah dalam industri kimia dan manufaktur, minyak bumi digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan plastik, pelumas, dan produk kimia lainnya. Penggunaan Transportasi Umum Di tengah aktivitas industri dan gas sisa kendaraan bermotor yang dihasilkan setiap hari, bertransformasi ke transportasi umum merupakan salah satu bentuk upaya untuk mengurangi jumlah emisi yang dihasilkan. Studi dari Greenpeace pada tahun 2022 menunjukkan bahwa pengurangan emisi maksimal yang dapat dicapai pada tahun 2050 adalah sebesar sekian 88,5% atau sebesar 20,2 juta ton CO2e lebih sedikit dibandingkan emisi saat ini. Untuk mencapai kondisi tersebut salah satunya perlu didukung oleh transportasi publik atau umum sebagai mode kendaraan yang paling rendah emisi.  Dalam kurun waktu hampir 5 tahun ini, jumlah mode transportasi umum mengalami peningkatan. Seperti contohnya untuk transportasi di Jakarta yaitu bus Transjakarta, yang mencapai 4.395 unit bus beroperasi sepanjang Januari 2024, meningkat 14,07 persen dibanding Januari 2023. Sebelumnya, pada saat Pandemi Covdid di 2020 bus Transjakarta beroperasi sebanyak 2.725 unit.  Berbicara mengenai saat ini, telah banyak pula inisiatif pemerintah untuk memfasilitasi transportasi melalui berbagai mode seperti kereta cepat dan kereta listrik untuk mendorong transformasi secara berkelanjutan.  Di samping itu, menuju emisi nol, bagi pelaku industri penting pula untuk mulai menghitung besaran emisi yang ditimbulkan dari beragam aktivitas industri untuk dapat memproyeksikan rencana pengurangan emisi karbon yang lebih terukur.  Saat ini, telah hadir Satuplatform sebagai all-in-one sustainability platform yang memberikan FREE DEMO kepada perusahaan dan entitas untuk menghitung simulasi emisi karbon. Cek sekarang juga! Similar Article Beralih ke Transportasi Umum untuk Kurangi Emisi Dalam kehidupan, jejak karbon ditemukan dalam berbagai aktivitas. Salah satunya adalah dari aktivitas bepergian dengan menggunakan mode kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor sebagai bentuk transportasi memerlukan bahan bakar seperti bensin maupun solar untuk dapat beroperasi.  Sedikit disadari, bahwa transportasi dalam bentuk kendaraan bermesin dapat memberikan dampak buruk terhadap lingkungan dibandingkan transportasi umum. Baca Juga: Selebriti Dunia Ini Disebut Punya Jejak Emisi Jet Pribadi Terburuk Penyumbang utama emisi karbon Mengutip dari World Resource Institute pada tahun 2016, emisi karbon dioksida yang dihasilkan dari transportasi menyumbangkan seperlima dari total emisi karbon dioksida global. Diiringi dengan jumlah penggunaan transportasi pribadi yang tinggi, gas sisa… Fast Fashion dan Efeknya bagi Bumi Istilah fast fashion belakangan semakin dikenal seiring dengan meningkatnya pilihan akan tren dan mode dalam berpakaian. Silih berganti tren fashion mendorong pada meningkatnya limbah pakaian yang sayangnya dapat berdampak buruk bagi bumi. Bahkan, limbah fashion akibat tren ini disebut-sebut menyumbang polusi yang tinggi. Oleh sebab itu, tren ini dianggap membahayakan sebab limbahnya yang belum dapat tertangani dengan baik. Baca Juga: Merek Fashion Berkelanjutan dari Seluruh Dunia Fast Fashion Apa Itu Fast Fashion? Industri mode cepat atau fast fashion merupakan istilah yang digunakan untuk mendefinisikan pakaian murah dan trendi yang diproduksi dan dipasarkan secara cepat dan massal untuk memaksimalkan tren saat… 5 Daerah di Indonesia dengan Deforestasi Terparah Tahun 2023 Deforestasi menjadi satu dari sekian masalah terkait lingkungan di Indonesia yang perlu mendapat perhatian serius. Sebab berdasarkan data terbaru, luas hutan alam di Indonesia terus mengalami penyusutan setiap tahunnya dan mengancam keberlangsungan ekosistem. Baca Juga: Deforestasi: Apa itu, Penyebab, Dampak, dan Pencegahan Dikutip dari data perhitungan Deforestasi Indonesia 2023 oleh Auriga Nusantara, sepanjang tahun 2023, Indonesia telah mengalami kehilangan wilayah hutan seluas 257.384 ha.  Angka deforestasi tersebut mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya yakni tahun 2022, di mana ada sekitar 230.760 ha luas hutan alam Indonesia yang hilang. Indonesia yang dikenal sebagai salah satu paru-paru dunia karena memiliki wilayah hutan yang… 3 Perkembangan Teknologi terkait Iklim di Asia Berbagai inovasi teknologi terus dikembangkan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, meningkatkan efisiensi energi, dan memperkuat adaptasi terhadap dampak perubahan iklim. Baca Juga: 3 Teknologi Atasi Perubahan Iklim Teknologi memainkan peran penting dan membuka jalan bagi masa depan bumi yang berkelanjutan. Dunia bahkan terus berlomba-lomba dalam menciptakan solusi ramah lingkungan untuk mengatasi krisis iklim yang semakin melanda. Teknologi Iklim Berdasarkan informasi dari Earth, berikut adalah tiga perkembangan teknologi terkait iklim di Asia. Baca Juga: 3 Mitos dan Fakta terkait Perubahan Iklim 1. Perdagangan Kredit Karbon Penerapan perdagangan karbon di Asia kini telah banyak dilakukan oleh negara-negara yang mewakili lebih dari… 3 Teknologi Atasi Perubahan Iklim Iklim di bumi pada dasarnya telah mengalami perubahan berkali-kali sejak waktu yang lama. Terjadi dalam kurun waktu ratusan bahkan hingga ribuan tahun. Baca Juga: Sejauh Mana Upaya Indonesia Melawan Krisis Perubahan Iklim? Akan tetapi, ilmuwan meyakini bahwa laju perubahan iklim semakin terus mengalami percepatan dalam beberapa dekade terakhir. Kenaikan suhu global mempercepat peningkatan permukaan laut, penyusutan es abadi dan gletser, juga salah satunya meningkatkan potensi terjadinya cuaca esktrem.   Meningkatnya fenomena perubahan …