5 Cara Menjadikan Rumah Sejuk Tanpa AC
Menciptakan rumah sejuk tanpa AC sepertinya menjadi upaya yang membutuhkan usaha besar di kondisi sekarang ini. Khususnya bagi masyarakat yang tinggal di wilayah perkotaan dengan minim vegetasi. Baca Juga: Panduan Memulai Kebiasaan Ramah Lingkungan dalam Keseharian Dilihat secara total, tercatat sekitar 1,6 miliar unit AC beroperasi di seluruh dunia, menurut laporan International Energy Agency (IEA). Cuaca panas yang kian terasa mendorong konsumsi akan barang ini semakin tinggi. Kini, AC pun sudah menjadi barang penting yang dibutuhkan masyarakat dan diperkirakan jumlah penggunaannya akan melonjak tiga kali lipat selama 30 tahun ke depan. Di Indonesia sendiri, konsumsi masyarakat terhadap pendingin udara modern ini juga berada dalam angka yang tinggi. Tingginya suhu udara di Indonesia pada siang, bahkan malam hari turut mendorong setidaknya 240 ribu unit AC terjual setiap tahunnya. Penggunaan AC di rumah pun dipilih sebagai sebuah solusi untuk menurunkan suhu dan menjadikan ruangan lebih nyaman. Namun, di sisi lain penggunaan AC yang tidak terkendali juga dapat menimbulkan bahaya bagi iklim. Sebab AC mengonsumsi banyak energi dan refrigerantnya berpotensi menyebabkan pemanasan global. World Economic Forum bahkan menyebut bahwa, pada akhir abad ini, emisi gas rumah kaca dari AC akan menyebabkan kenaikan suhu global hingga 0,5 derajat Celcius. Baca Juga: Capai Gaya Hidup Ramah Lingkungan Lewat Gadget, Ini Caranya! Lalu, bisakah kita menjadikan rumah sejuk tanpa AC? Atau setidaknya menggunakan AC secara efisien untuk berkontribusi menyelamatkan iklim. Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan. 1. Maksimalkan Sirkulasi Udara Ventilasi rumah merupakan bagian penting sebagai jalan keluar masuknya udara secara alami dan hemat energi. Sebab ventilasi rumah yang buruk dapat membuat ruangan terasa pengap dan menimbulkan hawa panas. Optimalkan ventilasi di rumah dengan memasang jendela besar dan lubang angin untuk memaksimalkan sirkulasi udara. Selain menjadikan rumah sejuk tanpa AC berkat udara alami, hadirnya ventilasi yang baik mendukung terciptanya lingkungan yang sehat dan nyaman. 2. Gunakan Kipas Angin dan Exhaust Fan Kipas angin telah menjadi salah satu pilihan lainnya untuk pendingin udara yang juga banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia selain AC. Melalui pemasangan kipas angin di titik yang tepat, seperti langit-langit, dapat membantu menurunkan suhu ruangan menjadi lebih sejuk. Kipas angin juga memiliki daya listrik yang lebih kecil sehingga lebih hemat energi. Dikutip dari The Conversation, mengurangi penggunaan AC dengan memanfaatkan kipas angin dalam mendinginkan rumah dapat mengurangi konsumsi energi rumah tangga hingga lebih dari 20 persen. Selain itu, memasang exhaust fan atau kipas jendela juga bisa mendukung terjadinya sirkulasi udara yang baik di rumah. Exhaust fan membantu menghisap keluar udara pengap di dalam ruangan menjadikannya lebih bersih dan segar. 3. Pakai Tirai Anti Tembus Pandang Penggunaan tirai jendela dengan material yang dapat menghalangi sinar matahari masuk ke rumah, merupakan hal yang bisa dilakukan untuk menjadikan rumah lebih sejuk. Beberapa jenis tirai seperti tirai roller shade dengan bahan solar window, tirai jendela louvered, dan tirai tebal atau gorden blackout berfungsi menghalangi sinar matahari masuk ke dalam rumah. Memungkinkan sedikit saja sinar UV matahari dan panas memerangkap ruangan. 4. Tanam Pohon dan Tanaman Lainnya Selain menghalangi sinar matahari dengan penggunaan tirai yang tepat, pemanfaatan tanaman juga dapat membantu menciptakan penghalang antara bangunan dan sinar matahari secara langsung. Menanam pohon di depan rumah dapat menjadikan area rumah lebih teduh dan mengurangi suhu udara di sekitarnya. Tidak hanya itu, tanaman rambat pada dinding atau pergola juga bisa menjadi media yang menahan rumah terpapar langsung sinar matahari. Dikutip dari Science Direct, tanaman terbukti menurunkan suhu permukaan dinding hingga 9 derajat Celcius. 5. Gunakan Material Bangunan Pilihan Beberapa material bangunan memiliki fungsi yang andal dalam mendinginkan rumah secara alami. Seperti batu bata yang memiliki kemampuan menyerap dan melepaskan panas secara perlahan, dapat membantu menjaga suhu dalam rumah tetap stabil. Kemudian kayu, bambu, dan tanah liat yang memiliki sifat isolasi yang baik sehingga mampu mencegah panas ke dalam rumah. Melalui langkah yang tepat, kita dapat menciptakan rumah sejuk tanpa perlu mengandalkan AC sebagai pilihan utama, sekaligus berkontribusi pada pengurangan konsumsi energi dan emisi karbon. /*! elementor – v3.18.0 – 20-12-2023 */ .elementor-heading-title{padding:0;margin:0;line-height:1}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title[class*=elementor-size-]>a{color:inherit;font-size:inherit;line-height:inherit}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-small{font-size:15px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-medium{font-size:19px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-large{font-size:29px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xl{font-size:39px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xxl{font-size:59px} Similar Article 5 Fakta Terkait Gas Metana Sebagai Kontributor Pemanasan Global Kita mengenal karbon dioksida (CO2) sebagai penyebab meningkatnya suhu rata-rata bumi. Akan tetapi, terdapat senyawa utama lain yaitu metana (CH4) yang juga merupakan kontributor utama pemanasan global. Gas metana merupakan komponen utama gas alam yang bersifat sangat mudah terbakar, tidak memiliki warna serta bau. Metana umumnya dapat diproduksi secara alami oleh alam melalui proses metanogenesis, terutama dari dekomposisi anaerob, juga dipengaruhi oleh aktivitas manusia, disebut juga antropogenik, meliputi kegiatan pertanian, tempat pembuangan sampah, dan lainnya. Keberadaan metana di atmosfer dapat mempengaruhi suhu dan sistem iklim bumi. Para ilmuwan menemukan bahwa metana telah berkontribusi besar atas terjadinya 30 persen pemanasan global… 5 Cara Menjadikan Rumah Sejuk Tanpa AC Menciptakan rumah sejuk tanpa AC sepertinya menjadi upaya yang membutuhkan usaha besar di kondisi sekarang ini. Khususnya bagi masyarakat yang tinggal di wilayah perkotaan dengan minim vegetasi. Dilihat secara total, tercatat sekitar 1,6 miliar unit AC beroperasi di seluruh dunia, menurut laporan International Energy Agency (IEA). Cuaca panas yang kian terasa mendorong konsumsi akan barang ini semakin tinggi. Kini, AC pun sudah menjadi barang penting yang dibutuhkan masyarakat dan diperkirakan jumlah penggunaannya akan melonjak tiga kali lipat selama 30 tahun ke depan. Di Indonesia sendiri, konsumsi masyarakat terhadap pendingin udara modern ini juga berada dalam angka yan tinggi. Tingginya suhu… 4 Negara di Asia dengan Suhu Tertinggi Akibat Gelombang Panas Sebagian besar negara-negara di wilayah Asia, terutama Asia Tenggara dan Asia Selatan, terus dilanda gelombang panas belakangan ini. Beberapa daerah bahkan telah memecahkan rekor suhu tertinggi atau ekstrem yang berdampak pada banyak aktivitas masyarakat dan kondisi kehidupan. Menurut Organisasi Meteorologi Dunia PBB, Asia memanas lebih cepat daripada rata-rata global. Panas ekstrem telah menyebabkan ratusan juta jiwa kepanasan dalam suhu di atas 40 derajat Celcius. Kondisi ini bahkan berlangsung dalam beberapa minggu di sebagian besar wilayah Asia. Baca Juga: 5 Hewan yang Paling Terdampak dan Terancam Punah Akibat Perubahan Iklim Di salah satu daerah di India, suhu sempat mencapai hampir 46… Membangun Kemitraan Bisnis yang Berkelanjutan Kemitraan bisnis berkelanjutan semakin menjadi fokus utama dalam strategi …