Walkable City untuk Transformasi Menuju Nol Emisi

Walkable City untuk Transformasi Menuju Nol Emisi

Walkable City – Kota-kota di seluruh dunia semakin menyadari pentingnya mengubah pola transportasi mereka untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan memerangi perubahan iklim. Tidak dapat dipungkiri, transportasi selama ini memang telah menyumbang emisi dalam jumlah besar kepada lingkungan.  Berdasarkan data dari Institute for Essential Services Reform (IESR) per tahun 2021, sektor transportasi diketahui menyumbang 23% efek gas rumah kaca di lingkungan, di mana transportasi darat menyumbang 90% dari emisi sektor tersebut, dengan total emisi dalam sektor energi mendekati 600 juta ton CO2 setara. Dalam kondisi ini, muncul suatu pendekatan untuk mengurangi emisi dari sektor transportasi yaitu konsep Walkable City atau kota yang ramah bagi pejalan kaki. Dalam artikel ini akan dibahas mengenai konsep Walkable City dan manfaat dari penerapannya. Baca Juga: 4 Cara Tepat Kurangi Jejak Karbon Pribadi Konsep Walkable City Walkable City merupakan suatu konsep dalam perencanaan kota yang memberikan ruang bagi pejalan kaki untuk melakukan kegiatan kesehariannya dan menjangkau area yang ingin dituju dengan tanpa perlu selalu menggunakan mode transportasi. Baca Juga: Transportasi Berkelanjutan sebagai Fasilitas Kendaraan Umum Untuk suatu kota jika ingin mengadopsi konsep Walkable City maka penting untuk memperhatikan beberapa elemen kunci seperti; infrastruktur pejalan kaki, keamanan, aksesibilitas, serta ruang terbuka hijau dan fasilitas umum. Dengan memperhatikan elemen-elemen tersebut maka penerapan Walkable City dapat berjalan secara harmonis di dalam suatu area kota. Penerapan Walkable City Konsep Walkable City saat ini tengah diadopsi oleh berbagai negara-negara di dunia termasuk oleh negara-negara maju seperti di Amerika Serikat dan di Cina. Merujuk pada Walk Score, suatu situs web yang menilai peringkat berjalan kaki di kota-kota, dilaporkan bahwa sebanyak 141 kota di Amerika Serikat memiliki skor walkability rata-rata 48 dari 100. Sementara itu, di China 95% kotanya memiliki skor walkability sekitar 60 poin. Dari segi manfaat, transformasi menuju kota yang dapat dijangkau dengan berjalan kaki tidak hanya mengurangi polusi udara tetapi juga menghasilkan berbagai manfaat lainnya. Kota-kota yang dirancang untuk pejalan kaki mendorong mobilitas yang berkelanjutan dan meningkatkan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.  Dengan lebih banyak orang yang berjalan kaki, tingkat kebugaran fisik meningkat, dan risiko penyakit yang terkait dengan gaya hidup tidak aktif, seperti obesitas dan penyakit jantung, dapat berkurang. Selain itu, berjalan kaki juga dapat meningkatkan kesejahteraan mental, mengurangi tingkat stres dan meningkatkan kualitas hidup. Dengan jalan yang lebih aman dan lebih ramah pejalan kaki, orang lebih cenderung berjalan atau menggunakan sepeda untuk kegiatan sehari-hari mereka, mengurangi ketergantungan pada kendaraan bermotor.  Hal ini akan memberikan manfaat kepada lingkungan. Secara signifikan Walkable City berpengaruh terhadap pengurangan emisi karbon. Suatu publikasi yang diterbitkan oleh CNU Jurnal mengungkapkan bahwa lingkungan yang walkable dapat mengurangi emisi gas rumah kaca sampai 4 ton per tahun, dibandingkan dengan lingkungan sub-urban yang bergantung pada kendaraan bermotor. Dengan semangat untuk menuju emisi nol, penerapan Walkable City dapat menjadi salah satu pendekatan yang baik. Di samping itu, penting pula untuk tiap entitas maupun industri untuk menghitung emisi gas sisa yang dihasilkannya. Saat ini, telah hadir Satuplatform sebagai all-in-one sustainability platform yang memberikan FREE DEMO kepada perusahaan dan entitas untuk menghitung simulasi emisi karbon. Cek sekarang juga! /*! elementor – v3.18.0 – 20-12-2023 */ .elementor-heading-title{padding:0;margin:0;line-height:1}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title[class*=elementor-size-]>a{color:inherit;font-size:inherit;line-height:inherit}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-small{font-size:15px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-medium{font-size:19px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-large{font-size:29px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xl{font-size:39px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xxl{font-size:59px} Similar Article Begini Cara Bisnis Bertanggungjawab Terhadap Pelestarian Lingkungan Menjaga kelestarian lingkungan merupakan tanggungjawab bagi setiap elemen individu, masyarakat, maupun pelaku bisnis. Dalam hal ini, setiap perusahaan dan pelaku bisnis memiliki peran yang signifikan terutama di negara dengan aktivitas industri yang pesat. Mengingat bahwa aktivitas industri yang dilakukan pelaku bisnis telah menunjukkan banyaknya dampak yang kurang baik terhadap lingkungan, maka diperlukan kesadaran dan kemauan dari para perusahaan untuk menerapkan etika bisnis yang ramah terhadap lingkungan. Etika bisnis yang ramah lingkungan tersebut agar kemudian dapat dijalankan secara berkelanjutan dan berkesinambungan. Sehingga, dapat memberikan dampak yang positif baik itu bagi lingkungan maupun bagi segi ekonomi dan bisnis itu sendiri. Mari simak,… Walkable City untuk Transformasi Menuju Nol Emisi Kota-kota di seluruh dunia semakin menyadari pentingnya mengubah pola transportasi mereka untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan memerangi perubahan iklim. Tidak dapat dipungkiri, transportasi selama ini memang telah menyumbang emisi dalam jumlah besar kepada lingkungan.  Berdasarkan data dari Institute for Essential Services Reform (IESR) per tahun 2021, sektor transportasi diketahui menyumbang 23% efek gas rumah kaca di lingkungan, di mana transportasi darat menyumbang 90% dari emisi sektor tersebut, dengan total emisi dalam sektor energi mendekati 600 juta ton CO2 setara. Dalam kondisi ini, muncul suatu pendekatan untuk mengurangi emisi dari sektor transportasi yaitu konsep Walkable City atau kota yang… Waspada! Zat Berbahaya dari Asap Kendaraan Bermotor Kendaraan bermotor menghasilkan sisa pembakaran dari proses yang terjadi pada mesin pembakaran dalam atau internal combustion engine. Sisa pembakaran ini menjadi asap kendaraan yang mengandung berbagai zat kimia berbahaya. Per tahun 2022, jumlah kendaraan di Indonesia mencapai 148.212.865 menurut Badan Pusat Statistik (BPS). Tingginya jumlah kendaraan terkadang tidak diiringi dengan kesadaran akan bahaya dari zat kimia yang dihasilkan. Baca Juga: Ancaman Polusi Udara dari Asap Industri Dalam artikel ini akan dibahas mengenai zat-zat berbahaya dari asap kendaraan bermotor dan dampaknya terhadap kesehatan maupun lingkungan. Karbon Monoksida (CO) dari Asap Kendaraan Bermotor Salah satu senyawa yang muncul dari hasil pembakaran tidak… Ancaman Polusi Udara dari Asap Industri Industri modern telah membawa kemajuan signifikan dalam berbagai bidang, namun bersamaan dengan itu juga muncul tantangan serius terkait polusi udara. Salah satu sumber utama polusi udara adalah asap industri, yang dihasilkan dari proses manufaktur, produksi energi, dan aktivitas industri lainnya. Baca Juga: Energi Terbarukan untuk Atasi Krisis Bahan Bakar Fosil Ancaman polusi udara dari asap industri bukan hanya berdampak negatif pada kesehatan manusia, tetapi juga pada lingkungan secara keseluruhan. Asap industri mengandung berbagai zat berbahaya, termasuk partikel debu, gas buang, senyawa organik volatil, dan logam berat seperti merkuri dan timbal.  Dalam artikel ini akan dibahas mengenai sumber dan dampak dari… Energi Terbarukan untuk Atasi Krisis Bahan Bakar Fosil Bahan bakar fosil seperti bensin maupun minyak bumi, kini mengalami krisis yang semakin mencekik dengan meningkatnya kebutuhan energi global dan dampak lingkungan yang semakin buruk. Menurut laporan terbaru dari Badan Energi Internasional (IEA), konsumsi bahan bakar fosil terus meningkat setiap tahunnya, menyumbang lebih dari 75% emisi gas rumah kaca …

Ancaman Polusi Udara dari Asap Industri

Ancaman Polusi Udara dari Asap Industri

Industri modern telah membawa kemajuan signifikan dalam berbagai bidang, namun bersamaan dengan itu juga muncul tantangan serius terkait polusi udara. Salah satu sumber utama polusi udara adalah asap industri, yang dihasilkan dari proses manufaktur, produksi energi, dan aktivitas industri lainnya. Baca Juga: Energi Terbarukan untuk Atasi Krisis Bahan Bakar Fosil Ancaman polusi udara dari asap industri bukan hanya berdampak negatif pada kesehatan manusia, tetapi juga pada lingkungan secara keseluruhan. Asap industri mengandung berbagai zat berbahaya, termasuk partikel debu, gas buang, senyawa organik volatil, dan logam berat seperti merkuri dan timbal.  Dalam artikel ini akan dibahas mengenai sumber dan dampak dari asap industri baik bagi kesehatan maupun bagi lingkungan, serta pengendalian dari polusi udara asap industri. Baca Juga: Apa Itu Clean Energy dan Urgensinya bagi Bumi? Sumber Asap Industri Di Indonesia, industri energi menyumbang polusi udara sampai dengan 31% dan industri manufaktur sebanyak 10%. Polusi udara dari industri salah satunya dapat terlihat dari cerobong-cerobong asap industri yang mengeluarkan gas sisa ke udara. Asap industri ini dihasilkan dari berbagai perusahaan yang beroperasi secara terus menerus terutama di kota-kota besar. Berdasarkan catatan Walhi pada 2020, setidaknya ada 900 cerobong asap aktif di sekitar Jakarta yang menghasilkan asap industri. Dari jumlah itu, hanya 400-an yang memiliki alat penyaring. Sehingga dampak dari asap industri tersebut dirasakan oleh masyarakat sekitar dan menjadi tanggungan berat bagi lingkungan. Sementara itu, berbicara mengenai emisi yang dihasilkan, menurut KLHK sektor industri energi adalah penghasil emisi sulfur dioksida kedua terbesar dengan angka 1.071 ton per tahun.  Dampak Asap Industri Asap industri merupakan asap yang beracun karena banyak mengandung senyawa kimia seperti sulfur dioksida dan partikel-partikel udara halus berbahaya lainnya. Terhadap kesehatan manusia, paparan asap industri dalam jangka panjang dapat menyebabkan masalah pernapasan, penyakit jantung, dan bahkan kematian. Polusi udara juga dapat berkontribusi pada masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis. Terhadap lingkungan, asap industri memiliki dampak yang signifikan pada menurunnya kualitas udara sekitar dan menyumbang terhadap pembentukan gas rumah kaca. Akumulasi emisi gas rumah kaca dari industri juga berkontribusi pada perubahan iklim global yang saat ini sudah semakin memburuk.  Pengendalian Asap Industri Menyadari akan dampak buruk dari asap industri terhadap kesehatan dan lingkungan, maka diperlukan upaya dan strategi untuk mengendalikan asap industri yang dihasilkan tersebut. Dalam hal ini, beberapa cara dapat ditempuh seperti dengan menerapkan teknologi penyaringan, penggunaan bahan bakar bersih, memastikan pengawasan dan regulasi diterapkan, serta melakukan pemantauan jumlah emisi. Saat ini, telah hadir Satuplatform sebagai all-in-one solution yang dapat memberikan panduan dan simulasi perhitungan emisi kepada para pelaku industri. Coba FREE DEMO-nya sekarang juga! Similar Article Berbagai Sumber Energi Biomassa dan Proses Konversinya Biomassa merupakan salah satu wujud dari energi alternatif yang hadir untuk dapat mengurangi ketergantungan manusia terhadap energi konvensional. Baca juga: Energi Biomassa: Keuntungan dan Kerugian Tingginya penggunaan energi konvensional, termasuk bahan bakar fosil, dalam kegiatan sehari-hari, dapat berdampak pada ketersediaannya yang semakin menipis karena cenderung tidak terbarukan. Penggunaannya yang berlebih pun juga berkontribusi pada perubahan iklim dan dampak lingkungan lainnya. Oleh karena itu, para ilmuwan terus berupaya mengembangkan sumber energi alternatif untuk dapat mengatasi isu-isu tersebut. Biomassa menjadi salah satunya. Apa Itu Energi Biomassa?  Biomassa merupakan energi yang bersumber dari berbagai jenis bahan-bahan organik seperti limbah pertanian, sampah organik, kayu, alga,… Energi Biomassa: Keuntungan dan Kekurangan Biomassa menjadi salah satu bentuk dari sumber energi alternatif yang diyakini dapat membantu mengurangi ketergantungan manusia terhadap energi konvensional. Namun, sama seperti energi lainnya, terdapat keuntungan dan kerugian dari penggunaan biomassa. Sebagaimana yang telah diketahui, energi konvensional termasuk bahan bakar fosil yang menjadi sumber utama energi di dunia berkontribusi terhadap perubahan iklim. Penggunaannya yang masif juga menjadikan energi tersebut semakin terbatas.  Sifatnya yang tidak terbarukan menjadikan bahan bakar fosil menurun ketersediannya. Berdasarkan penelitian oleh The Millennium Alliance for Humanity and the Biosphere (MAHB) Universitas Stanford, dengan tingkat konsumsi sekarang, persediaan bahan bakar fosil akan habis dalam waktu 51 tahun. Bisa… Potensi Energi Surya bagi Kesejahteraan di Indonesia Energi surya atau tenaga surya menjadi salah satu opsi yang dipertimbangkan banyak negara dalam melakukan transisi energi sebagai upaya mengatasi krisis energi yang mengancam dunia. Indonesia adalah salah satunya yang berupaya mengembangkan solusi ini. Terletak di garis khatulistiwa, Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki iklim tropis. Sebagai negara tropis, Indonesia bisa dibilang beruntung sebab memperoleh limpahan sinar matahari yang besar setiap tahunnya sehingga kaya akan sumber energi surya dan angin. Menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, Indonesia saat ini memiliki potensi akan pemanfaatan energi terbarukan sebesar lebih dari 3.600 Giga Watt (GW). Energi surya disebut-sebut mendominasi… 3 Negara dengan Sistem Tenaga Surya Paling Maju di Dunia Ancaman krisis energi yang kian meningkat, mendorong berbagai negara untuk segera beradaptasi dan mencari solusi mengatasi isu ini. Selain menghindari konsumsi energi fosil berlebih, pemanfaatan energi terbarukan juga menjadi pilihan sebagai opsi energi alternatif yang berkelanjutan. Salah satu jenis energi terbarukan yang dapat dimanfaatkan ialah energi surya. Energi surya diyakini memiliki potensi yang besar untuk dipertimbangkan penggunaannya. Sebuah sumber energi bersih yang tidak hanya ramah lingkungan, namun juga bersifat tidak terbatas. Saat ini, energi surya semakin berkembang pesat dan banyak di terapkan oleh banyak negara di seluruh dunia. Bahkan, China sebagai salah satu negara yang memanfaatkan tenaga surya, telah memiliki… Inovasi Green Product sebagai Strategi Berkelanjutan Green Product – Ide menuju masa depan yang berkelanjutan merupakan suatu diskursus yang banyak muncul di seluruh dunia. Tidak dapat dipungkiri, untuk mencapai kondisi lingkungan yang lebih lestari diperlukan berbagai usaha yang diiringi oleh komitmen. Baca Juga: Walkable City untuk Transformasi Menuju Nol Emisi Komitmen untuk lingkungan yang lebih baik salah satunya tertuang dalam Paris Agreement melalui penahanan laju kenaikan suhu rata-rata global di bawah 2°C. Di samping itu, komitmen juga perlu didukung oleh berbagai strategi berkelanjutan yang feasible untuk diimplementasikan oleh para perusahaan, pelaku bisnis, maupun entitas lainnya. Strategi Berkelanjutan Gagasan mengenai sustainability atau konsep berkelanjutan secara umum terdiri… Begini Etika Bisnis Bertanggungjawab Terhadap Lingkungan Menjaga kelestarian lingkungan merupakan tanggung jawab bagi setiap elemen individu, masyarakat, maupun pelaku bisnis. Dalam hal ini, setiap perusahaan dan pelaku bisnis memiliki etika dan peran yang signifikan terutama di negara dengan aktivitas industri yang pesat. Mengingat bahwa aktivitas industri yang dilakukan …

Daur Ulang Sampah: Pengertian, Cara, hingga Manfaatnya

Daur Ulang Sampah: Pengertian, Cara, hingga Manfaatnya

Daur ulang sampah menjadi langkah penting dalam upaya menangani sampah. Bertujuan untuk mencegah penumpukan sampah tidak terkelola yang berpotensi mencemari lingkungan. Baca Juga:  Terapkan Pengelolaan Sampah Domestik Di Perusahaan Sayangnya, masyarakat Indonesia belum seluruhnya menerapkan daur ulang sampah sebagai kebiasaan. Terutama dalam mengatasi sampah plastik. Dikutip dari Goodstats, berdasarkan data dari World Population Review, tingkat daur ulang sampah di Indonesia berada di angka 15,2%. Berbanding jauh dengan Singapura atau Filipina yang memiliki tingkat daur ulang sekitar 51,7% dan 49,9%. Hal ini menunjukkan bahwa sampah belum dilihat sebagai material yang menguntungkan. Sampah kebanyakan masih berakhir begitu saja di TPA atau bahkan dibuang sembarangan hingga akhirnya bocor ke lingkungan dan menimbulkan dampak yang tidak diinginkan. Untuk itu, dibutuhkan kesadaran untuk melakukan daur ulang sampah bagi setiap masyarakat. Diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan sampah yang ada. Baca Juga: Food Loss vs Food Waste Pengertian Daur Ulang Sampah Daur ulang sampah merupakan upaya mengolah kembali sisa produk habis pakai atau material yang tidak lagi dibutuhkan menjadi produk baru lain yang bermanfaat.  Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan daur ulang sebagai suatu kegiatan atau pemrosesan kembali bahan yang pernah dipakai. Bahan seperti plastik, kertas, kaleng, kaca, dan lainnya diproses kembali menjadi suatu material baru yang kembali memiliki manfaat. Terdapat hierarki atau urutan dalam penanganan sampah yang dimuat dalam piramida pengelolaan sampah 3R, 5R, dan 7R. Seluruhnya menempatkan recycle atau daur ulang sampah pada tahap atau langkah terakhir sebelum akhirnya sampah resmi dibuang atau dimusnahkan. Dalam 3R (Reduce, Reuse, Recycle), daur ulang sampah menjadi langkah terakhir dalam kegiatan pengelolaan sampah dimaksudkan agar masyarakat mengurangi terlebih dahulu produksi sampah mereka dengan menggunakan kembali barang-barang yang masih layak pakai.  Hal ini dilakukan mengingat tidak semua sampah bisa didaur ulang serta tidak seluruh daerah menyediakan fasilitas daur ulang sampah. Daur ulang sampah pun akan bergantung pada beberapa faktor pendukung. Cara Menerapkan Daur Ulang Sampah Pada dasarnya seluruh jenis sampah dapat didaur ulang jika tersedia fasilitas daur ulang. Aktivitas daur ulang setiap jenis sampah pun berbeda-beda. Manfaat Daur Ulang Sampah Daur ulang sampah dapat memberikan banyak manfaat yang tidak hanya menguntungkan manusia juga lingkungan. Selain mencegah penumpukan dan pencemaran sampah di alam, daur ulang sampah membantu menciptakan planet yang lebih sehat dan masa depan yang lebih baik bagi diri sendiri dan generasi selanjutnya. Dikutip dari Environment Protection Agency (US EPA), melakukan daur ulang sampah membantu kita mengurangi kebutuhan untuk terus mengekstraksi sumber daya alam seperti kayu, air, dan mineral bagi produk baru.  Kegiatan ini juga menghemat lebih dari 193 juta metrik ton karbon dioksida yang dapat berdampak pada kondisi iklim sehingga mencegah perubahan iklim yang lebih buruk. Maka dari itu, diharapkan masyarakat dan pemerintah juga swasta dapat saling bekerja sama menjalankan sistem daur ulang sampah yang optimal untuk mewujudkan Indonesia yang lebih bersih dan bebas sampah. Kelola Sampah Bertanggung Jawab di Kantor Mendorong pemilahan dan daur ulang sampah di kantor merupakan langkah penting dari praktik berkelanjutan di lingkungan kerja.  Pengelolaan sampah yang baik juga dapat berkontribusi secara signifikan pada pengurangan emisi gas rumah kaca dan polusi udara. Proses daur ulang membutuhkan energi yang lebih sedikit dibandingkan dengan produksi bahan baru, sehingga mengurangi emisi yang dihasilkan dari proses produksi. Begitu juga dengan menghindari produksi sampah sisa makanan yang berarti meminimalisasi timbulnya gas metana di lingkungan. Perusahaan dapat secara bertahap mengampanyekan aksi pengelolaan sampah bertanggung jawab, mulai dari mendorong pemilahan dan daur ulang sampah, pengurangan sampah sejak awal, pemanfaatan dokumen digital, dan sebagainya di kawasan kantor.  Dengan mengimplementasikan langkah-langkah ini, kantor dapat mengelola sampah dengan lebih efisien, mengurangi dampak lingkungan, dan berkontribusi pada upaya global untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih berkelanjutan. Your All-in-One Sustainability Platform Satuplatform hadir untuk mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku. Satuplatform adalah platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG Management, Carbon Accounting, dan Sustainability Reporting. Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang! Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform. /*! elementor – v3.18.0 – 20-12-2023 */ .elementor-heading-title{padding:0;margin:0;line-height:1}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title[class*=elementor-size-]>a{color:inherit;font-size:inherit;line-height:inherit}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-small{font-size:15px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-medium{font-size:19px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-large{font-size:29px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xl{font-size:39px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xxl{font-size:59px} Similar Article Marpol 73/78, Upaya Mencegah Pencemaran Laut akibat Sampah Tidak hanya di daratan, masalah pencemaran lingkungan akibat sampah juga memberikan ancaman serius terhadap kelestarian ekosistem perairan. Salah satunya adalah pencemaran laut. Menurut data dari Ocean Conservacy, diperkirakan ada lebih dari 11 juta metrik ton sampah bocor ke laut. Terdiri dari beragam jenis dan didominasi oleh sampah plastik yang seharusnya dikelola secara tepat atau bahkan bisa dimanfaatkan kembali menjadi produk lainnya. Bocornya sampah ke lautan tentu dapat mengganggu keseimbangan ekosistem laut, mengancam makhluk hidup di dalamnya, hingga menimbulkan kekhawatiran terhadap kondisi spesies yang terancam punah. Hal ini juga membahayakan manusia jika terkontaminasi zat berbahaya dari mengonsumsi hidangan laut. Sebagai upaya… Daur Ulang Sampah: Pengertian, Cara, hingga Manfaatnya Daur ulang sampah menjadi langkah penting dalam upaya menangani sampah. Bertujuan untuk mencegah penumpukan sampah tidak terkelola yang berpotensi mencemari lingkungan.  Sayangnya, masyarakat Indonesia belum seluruhnya menerapkan daur ulang sampah sebagai kebiasaan. Terutama dalam mengatasi sampah plastik. Dikutip dari Goodstats, berdasarkan data dari World Population Review, tingkat daur ulang sampah di Indonesia berada di angka 15,2%. Berbanding jauh dengan Singapura atau Filipina yang memiliki tingkat daur ulang sekitar 51,7% dan 49,9%.  Hal ini menunjukkan bahwa sampah belum dilihat sebagai material yang menguntungkan. Sampah kebanyakan masih berakhir begitu saja di TPA atau bahkan dibuang sembarangan hingga akhirnya bocor ke lingkungan dan… Local Solutions for Global Impact: Community Initiatives for Net Zero Emission Environmental issues are surely now being a global problem that impacts people all over the world as global citizens. The massive impact shows that environmental issues such as climate change or carbon emissions are a big problem to solve. When it comes to achieving Sustainable Development Goals (SDGs), people are mentioning the approach to ‘act locally, think globally’. This approach is manifested in local initiatives and community engagement that now becoming a thing around the world. In this article, we will go through to delve into …

Local Solutions for Global Impact: Community Initiatives for Net Zero Emission

Local Solutions for Global Impact: Community Initiatives for Net Zero Emission

Environmental issues are surely now being a global problem that impacts people all over the world as global citizens. The massive impact shows that environmental issues such as climate change or carbon emissions are a big problem to solve. When it comes to achieving Sustainable Development Goals (SDGs), people are mentioning the approach to ‘act locally, think globally’. This approach is manifested in local initiatives and community engagement that now becoming a thing around the world. In this article, we will go through to delve into how community initiatives that happen locally can contribute to Net Zero Emission that impact the global world. Read More: Building A Greener Tomorrow through Net Zero Emission Understanding Local Context Local contexts play a pivotal role in shaping the effectiveness and feasibility of community initiatives for achieving net zero emission. Furthermore, community initiatives not only reduce emissions but also foster resilience, equity, and sustainability at the local level.  These contexts encompass a myriad of factors, including socio-economic conditions, geographical characteristics, cultural norms, and historical backgrounds. Understanding these unique contexts is essential for tailoring initiatives to the specific needs and circumstances of each community. In understanding the local context for building community initiatives, it is also important to put geographical considerations in it. Because geographical factors such as climate, topography, and natural resources influence the availability and suitability of different emission reduction strategies.  For example, coastal communities may focus on resilience measures to address the impacts of sea-level rise, while rural communities may prioritize sustainable agriculture and land use practices. This analysis will then help a lot in resulting in an effective impact for achieving Net Zero. Read More: Dekarbonisasi: Menuju Emisi Nol Karbon (Zero Emisi) Global Impact from Successful Community Initiatives in Net Zero Emission The local context that manifested through community initiatives collectively will result in a better impact for global environment. Take notes from successful community initiatives, the effort to reduce emission is very possible to achieve for every country.  For instance, European communities, are embracing sustainable agriculture practices through community-supported agriculture (CSA) schemes, urban farming initiatives, and organic farming cooperatives. These projects reduce emissions associated with food production and distribution while trying to pursue Net Zero Emission. Successful community initiatives that impact the global environment is also can be seen through the initiatives done in Nepal. Community forest management has been instrumental in promoting reforestation, biodiversity conservation, and carbon sequestration.  Through collaborative management arrangements known as Community Forest User Groups (CFUGs), local communities in Nepal have regained control over forest resources, leading to improved livelihoods and ecosystem resilience. Initiatives like the Annapurna Conservation Area Project have empowered indigenous communities to protect forests and mitigate the impacts of climate change. In Indonesia itself, one of the initiatives to achieve Net Zero is through implementing the holistic vision of sustainable development brought by the Bali Provincial Government. This vision is widely referred to as “Nangun Sat Kerthi Loka Bali”, which is oriented to Bali’s Net Zero Emission 2045. After all, we can conclude that in resolving big issues of the environment all people can actually contribute by acting locally and strengthening the vision for a greener future. In this case, the calculation for emission is inevitably important to take into account. Now, everyone can check the emission calculation with Satuplatform as all-in-one sustainable solution. Get the FREE DEMO, now! /*! elementor – v3.18.0 – 20-12-2023 */ .elementor-heading-title{padding:0;margin:0;line-height:1}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title[class*=elementor-size-]>a{color:inherit;font-size:inherit;line-height:inherit}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-small{font-size:15px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-medium{font-size:19px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-large{font-size:29px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xl{font-size:39px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xxl{font-size:59px} Similar Article Local Solutions for Global Impact: Community Initiatives for Net Zero Emission Environmental issues are surely now being a global problem that impacts people all over the world as global citizens. The massive impact shows that environmental issues such as climate change or carbon emissions are a big problem to solve. When it comes to achieving Sustainable Development Goals (SDGs), people are mentioning the approach to ‘act locally, think globally’. This approach is manifested in local initiatives and community engagement that now becoming a thing around the world. In this article, we will go through to delve into how community initiatives that happen locally can contribute to Net Zero Emission that impact… Mencegah Rusaknya Ozon: Larangan Penggunaan CFC Isu terkait rusaknya lapisan ozon telah menjadi perhatian banyak pihak sejak tahun 1980-an. Penyebab utamanya diyakini yakni akibat penggunaan senyawa yang mengandung klorin dan bromin, seperti klorofluorokarbon (CFC), halon, dan bromofluorokarbon (halon). Baca Juga: Perjalanan Fenomena Global Warming Para ilmuwan, komunitas ilmiah, pemerintah, hingga organisasi internasional terus berupaya menemukan solusi untuk mencegah kondisi yang lebih buruk terjadi. Salah satunya dengan mendorong pengurangan penggunaan bahan-bahan di atas melalui Penetapan Protokol Montreal. Latar Belakang Penggunaan CFC dan Mengapa Berbahaya? CFC (Chloroflorocarbon) pertama kali disintesis pada 1928 oleh Thomas Midgley Jr. sebagai pengganti dari zat pendingin terdahulu, terdiri dari amonia (NH3), metil klorida… Bisakah Menjadikan Kegiatan Pertambangan Lebih Ramah Lingkungan? Pertambangan menjadi satu dari sekian aktivitas manusia yang termasuk ke dalam faktor yang dapat mempengaruhi kondisi iklim dan mengganggu lingkungan alam. Baca juga: Ancaman Kerusakan Lingkungan dari Aktivitas Pertambangan Pertambangan dilakukan untuk mendapatkan sumber daya alam yang berharga seperti mineral, logam, batu bara, dan bahan tambang lainnya. Industri ini masih diperlukan untuk mendukung berbagai sektor ekonomi juga memenuhi kebutuhan manusia. Meski begitu, aktivitas pertambangan memiliki dampak yang signifikan bagi lingkungan dan sosial. Pertambangan masih sering kali berjalan tanpa berorientasi pada alam sehingga menimbulkan sisa berupa pencemaran lingkungan dan berdampak negatif pada kesehatan manusia. Baca Juga: Jejak Karbon di Industri Pangan… Tips Mudik Lebaran Minim Sampah Mudik lebaran merupakan tradisi tahunan yang identik dengan perjalanan panjang dan berbagai persiapan. Di balik momen kebahagiaan ini, mudik juga berpotensi menghasilkan sampah yang signifikan. Hal ini menjadi keprihatinan bersama, mengingat dampak negatifnya terhadap lingkungan. Baca Juga: Mengurangi Sampah Plastik di Rumah Namun, jangan khawatir! Mudik tetap bisa dinikmati tanpa meninggalkan jejak yang berlebihan. Berikut tips mudik Lebaran minim sampah yang bisa kamu terapkan: Persiapan Mudik Minim Sampah Bawa tas belanja dan botol minum sendiri: Hindari penggunaan plastik sekali pakai dengan membawa tas belanja kain dan botol minum yang dapat digunakan berulang kali. Siapkan bekal: Memasak dan membawa …

Apa Itu Clean Energy dan Urgensinya bagi Bumi?

Apa Itu Clean Energy dan Urgensinya bagi Bumi?

Seiring dengan meningkatnya dampak dari perubahan iklim, semakin banyak orang menyadari pentingnya mengurangi produksi emisi karbon secara tepat.  Clean energy menjadi suatu sumber daya pilihan yang dianggap dapat mengatasi kekhawatiran akan efek penggunaan bahan bakar fosil terutama terkait dengan dampak lingkungan dan kesehatan manusia. Baca Juga:Dekarbonisasi untuk Energi Bersih  Seiring dengan meningkatnya dampak perubahan iklim dan pengaruh emisi gas rumah kaca bagi bumi, masyarakat dunia didorong untuk mulai beralih ke sesuatu yang lebih aman bagi bumi. Clean energy atau energi bersih menjadi salah satu contohnya. Pengertian Clean Energy Clean energy atau energi bersih didefinisikan sebagai jenis energi yang dihasilkan dari sumber terbarukan dan diproduksi tanpa emisi atau dengan emisi karbon yang rendah.  Berbeda dari energi fosil yang penggunaannya dapat menghasilkan emisi gas rumah kaca dan polutan lainnya, energi ini dianggap bersih karena tidak menghasilkan karbon dioksida dan polusi udara. Meminimalisasi kontribusi terhadap pemanasan global. Energi surya, angin, hidrogen, geotermal, biomassa, dan lain sebagainya adalah beberapa contoh dari clean energy. Energi ini jumlahnya tidak terbatas, alami, dan dapat diperbarui secara terus-menerus. Pada dasarnya, pemanfaatan macam-macam energi di atas telah lama dilakukan dalam banyak kegiatan. Baik dalam hal pemanasan, transportasi, penerangan, dan banyak lagi. Namun, saat Revolusi Industri dimulai, manusia pun kian beralih ke sumber energi yang dianggap lebih mudah. Baca Juga: Penerapan Energi Bersih di Indonesia Manfaat Penerapan Clean Energy Faktor penting dari adanya energi bersih tidak hanya karena penggunaannya tidak terbatas, namun juga karena sumber daya ini membantu mengurangi risiko krisis iklim yang tengah menjadi kekhawatiran dunia saat ini. Clean energy memiliki peran yang penting dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan mitigasi perubahan iklim. Peralihan ke penggunaan energi bersih dan berkelanjutan berarti mendukung tercapainya tujuan keberlanjutan global. Beberapa manfaat dari penggunaan energi bersih di antaranya: Dengan beragam manfaatnya, hadirnya energi bersih diharapkan mampu menjadi sebuah solusi mumpuni yang tentunya berkelanjutan, ramah lingkungan, serta aman bagi ekosistem alam. Mendukung terciptanya dunia yang lebih baik bagi generasi mendatang. Contoh Implementasi Teknologi Clean Energy Implementasi teknologi energi bersih saat ini mulai banyak dilakukan oleh pemerintah dari berbagai negara.  Mulai dari pembangkit listrik, biogas dan biomassa, kendaraan listrik, pemanfaatan hidrogen, dan contoh lainnya, semakin menarik perhatian. International Energy Agency (IEA) menyebut bahwa terdapat kemajuan dari penerapan energi bersih yang selaras dengan target pemcapaian emisi nol bersih pada 2050. IEA juga mengungkapkan adanya kemajuan terkait penjualan mobil listrik yang melebihi 10 juta unit pada 2022. Amerika Serikat juga disebut sudah melakukan peralihan penggunaan pembangkit listrik guna tenaga air dan angin. Dalam skala yang lebih kecil, banyak masyarakat dunia mulai memanfaatkan sinar matahari untuk memberi daya pada seluruh rumah. Beberapa rumah bertenaga surya bahkan menghasilkan listrik lebih dari cukup, sehingga pemilik rumah dapat menjual kelebihan listriknya kembali ke jaringan listrik. Dibalik manfaatnya, implementasi energi bersih perlu melalui banyak tahapan dan didukung oleh ketersediaan infrastruktur, teknologi, dan dukungan investasi yang baik. Oleh karena itu, diharapkan energi bersih dapat benar-benar dimanfaatkan dalam kehidupan. Selain memanfaatkan energi bersih, Anda juga dapat mulai berkontribusi dalam mencegah dampak emisi karbon dengan melakukan pengukuran untuk menemukan solusi penanganan yang tepat. Manfaatkan platform all-in-one dari Satuplatform dan dapatkan DEMO GRATIS di sini! Similar Article Berbagai Sumber Energi Biomassa dan Proses Konversinya Biomassa merupakan salah satu wujud dari energi alternatif yang hadir untuk dapat mengurangi ketergantungan manusia terhadap energi konvensional. Baca juga: Energi Biomassa: Keuntungan dan Kerugian Tingginya penggunaan energi konvensional, termasuk bahan bakar fosil, dalam kegiatan sehari-hari, dapat berdampak pada ketersediaannya yang semakin menipis karena cenderung tidak terbarukan. Penggunaannya yang berlebih pun juga berkontribusi pada perubahan iklim dan dampak lingkungan lainnya. Oleh karena itu, para ilmuwan terus berupaya mengembangkan sumber energi alternatif untuk dapat mengatasi isu-isu tersebut. Biomassa menjadi salah satunya. Apa Itu Energi Biomassa?  Biomassa merupakan energi yang bersumber dari berbagai jenis bahan-bahan organik seperti limbah pertanian, sampah organik, kayu, alga,… Energi Biomassa: Keuntungan dan Kekurangan Biomassa menjadi salah satu bentuk dari sumber energi alternatif yang diyakini dapat membantu mengurangi ketergantungan manusia terhadap energi konvensional. Namun, sama seperti energi lainnya, terdapat keuntungan dan kerugian dari penggunaan biomassa. Sebagaimana yang telah diketahui, energi konvensional termasuk bahan bakar fosil yang menjadi sumber utama energi di dunia berkontribusi terhadap perubahan iklim. Penggunaannya yang masif juga menjadikan energi tersebut semakin terbatas.  Sifatnya yang tidak terbarukan menjadikan bahan bakar fosil menurun ketersediannya. Berdasarkan penelitian oleh The Millennium Alliance for Humanity and the Biosphere (MAHB) Universitas Stanford, dengan tingkat konsumsi sekarang, persediaan bahan bakar fosil akan habis dalam waktu 51 tahun. Bisa… Potensi Energi Surya bagi Kesejahteraan di Indonesia Energi surya atau tenaga surya menjadi salah satu opsi yang dipertimbangkan banyak negara dalam melakukan transisi energi sebagai upaya mengatasi krisis energi yang mengancam dunia. Indonesia adalah salah satunya yang berupaya mengembangkan solusi ini. Terletak di garis khatulistiwa, Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki iklim tropis. Sebagai negara tropis, Indonesia bisa dibilang beruntung sebab memperoleh limpahan sinar matahari yang besar setiap tahunnya sehingga kaya akan sumber energi surya dan angin. Menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, Indonesia saat ini memiliki potensi akan pemanfaatan energi terbarukan sebesar lebih dari 3.600 Giga Watt (GW). Energi surya disebut-sebut mendominasi… 3 Negara dengan Sistem Tenaga Surya Paling Maju di Dunia Ancaman krisis energi yang kian meningkat, mendorong berbagai negara untuk segera beradaptasi dan mencari solusi mengatasi isu ini. Selain menghindari konsumsi energi fosil berlebih, pemanfaatan energi terbarukan juga menjadi pilihan sebagai opsi energi alternatif yang berkelanjutan. Salah satu jenis energi terbarukan yang dapat dimanfaatkan ialah energi surya. Energi surya diyakini memiliki potensi yang besar untuk dipertimbangkan penggunaannya. Sebuah sumber energi bersih yang tidak hanya ramah lingkungan, namun juga bersifat tidak terbatas. Saat ini, energi surya semakin berkembang pesat dan banyak di terapkan oleh banyak negara di seluruh dunia. Bahkan, China sebagai salah satu negara yang memanfaatkan tenaga surya, telah memiliki… Inovasi Green Product sebagai Strategi Berkelanjutan Green Product – Ide menuju masa depan yang berkelanjutan merupakan suatu diskursus yang banyak muncul di seluruh dunia. Tidak dapat dipungkiri, untuk mencapai kondisi lingkungan yang lebih lestari diperlukan berbagai usaha yang diiringi oleh komitmen. Baca Juga: Walkable City untuk Transformasi Menuju Nol Emisi Komitmen untuk lingkungan yang lebih baik salah satunya …

Navigating the Crossroads: Understanding the Complex Dynamics of Deforestation in Indonesia

Navigating the Crossroads: Understanding the Complex Dynamics of Deforestation in Indonesia

Indonesia, with its lush rainforests and diverse ecosystems, has long been at the forefront of global environmental concerns due to alarming deforestation rates. Read More: 5 Big Threats of Deforestation Its tens of thousands of species find a home above, below, and within the canopy of the forests that span 921 thousand square kilometres, or 49% of the total land area, now are under the threat of dangerous deforestation and climate change. In this article, we delve into the multifaceted nature of deforestation in Indonesia, exploring its impacts, and environmental dynamics and policies at play. Read More: 5 Daerah di Indonesia dengan Deforestasi Terparah Tahun 2023 Deforestation Deforestation – Unraveling the Drivers According to an analysis of the World Research Institute to Global Forest Watch, it shows that oil palm and wood fibre plantations, mainly for pulp and paper industries, were the two largest contributors to forest loss in Indonesia.  Cultivating more area than the permit allows, or from excessive timber harvesting is also a driver for deforestation. This occurs with the massive forest fires, logging roads, agricultural expansion, and infrastructure projects that often require clearing large areas of forest. Deforestation – Climate Change Implications Indonesian mangrove forests and peatlands are one of the largest in the world, which makes Indonesia one of the mega biodiversity countries in the world. Hence, the act of deforestation in Indonesia will directly impact the global environment. Currently, climate change is a discourse that arises in the world when it comes to deforestation. Forests act as carbon sinks, absorbing carbon dioxide (CO2) from the atmosphere and storing it in biomass (trees, plants) and soil.  When forests are cleared or degraded through deforestation, the stored carbon is released back into the atmosphere in the form of CO2 emissions. This process significantly contributes to the greenhouse effect, trapping heat in the Earth’s atmosphere and leading to global warming and climate change. Deforestation – Government Policies and International Collaboration In addressing deforestation, government policies, conservation initiatives, as well as international collaboration are crucial aspects. The amended Indonesian Constitution explicitly mentions environmental protection and forest management. First, it states that “every person shall have the right … to enjoy a good and healthy environment”. Additionally, the Constitution dictates that public resources such as forests are to be considered state property in many circumstances – specifically, that public land and any forest resources within it “shall be under the powers of the State and shall be used to the greatest benefit of the people.” Align with the amended Indonesian constitution, some conservation initiatives also be a strategy to combat deforestation in Indonesia. One example is the Social Forestry Programme launched by the Indonesian government, which allows communities to manage and protect forests while managing the economic benefit of it. Besides, the international collaborations such as REDD+ (Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation) adopted in Indonesia will also contribute to the success of promoting sustainable forest management. Concerning the effort of combating deforestation that now is a big matter in Indonesia, Satuplatform presents an all-in-one solution that gives reliable ESG reports and calculations for entities to be more aware when projecting their business to forest environment.  Consult the ESG efforts of now with Satuplatform FREE DEMO!  Similar Article Navigating the Crossroads: Understanding the Complex Dynamics of Deforestation in Indonesia Indonesia, with its lush rainforests and diverse ecosystems, has long been at the forefront of global environmental concerns due to alarming deforestation rates. Read More: 5 Big Threats of Deforestation Its tens of thousands of species find a home above, below, and within the canopy of the forests that span 921 thousand square kilometres, or 49% of the total land area, now are under the threat of dangerous deforestation and climate change. In this article, we delve into the multifaceted nature of deforestation in Indonesia, exploring its impacts, and environmental dynamics and policies at play. Read More: 5 Daerah di… Catat, Cara Ikutan Bursa Perdagangan Karbon Perdagangan karbon merupakan salah satu bentuk manifestasi dari Nilai Ekonomi Karbon (NEK) untuk mendukung perubahan iklim. Saat ini, Indonesia sudah memiliki bursa karbonnya sendiri yaitu IDX Carbon yang berada di naungan PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Baca Juga: Bursa Karbon: Pengertian, Cara Kerja, dan Dampaknya Melalui IDXCarbon, perusahaan yang berhasil menekan emisi karbon dapat menjual kredit karbonnya ke perusahaan yang melewati batas emisi yang diperbolehkan. Mari simak bagaimana cara ikut ke dalam bursa perdagangan karbon, berikut ini: Perdagangan Karbon Penuhi Syarat Bursa Perdagangan Karbon Untuk dapat mengikuti bursa karbon, ada syarat yang harus dipenuhi oleh perusahaan maupun instansi yang memiliki… Transportasi Berkelanjutan sebagai Fasilitas Kendaraan Umum Penggunaan kendaraan umum digadang-gadang sebagai solusi dari fenomena tingginya mobilitas penduduk dan kemacetan yang terjadi di kota-kota besar. Namun sedikit disadari bahwa memilih kendaraan umum saja tidak cukup untuk menjadi solusi terbaik di tengah kondisi iklim yang semakin mengkhawatirkan. Baca Juga: Bangga! Inisiatif Indonesia Wujudkan Transportasi Umum dan Berkelanjutan Dalam hal ini, infrastruktur kendaraan umum dan angkutan publik yang ramah terhadap lingkungan sangat diperlukan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.  Kendaraan Umum Transportasi Berkelanjutan Transportasi berkelanjutan adalah suatu moda transportasi yang minim emisi, efisien dari segi energi, terjangkau secara ekonomi, juga meliputi moda transportasi listrik dan transportasi dengan energi alternatif.  Menurut World… Bangga! Inisiatif Indonesia Wujudkan Transportasi Umum dan Berkelanjutan Diskursus mengenai transportasi saat ini tidak cukup hanya melihat pada mode yang digunakan oleh orang-orang untuk mobilisasi. Namun, penting pula untuk memperhatikan dampak yang diberikan terhadap lingkungan. Sebab, tidak dapat dipungkiri bahwa kini, sekitar 90% transportasi masih berupa petroleum-based yang dapat menyisakan jejak karbon Mengingat bahwa transportasi menjadi objek yang perlu diperhatikan karena telah memberikan dampak emisi gas sisa terhadap lingkungan, maka setiap negara-negara di dunia perlu untuk memperhatikan mode transportasi yang berjalan, terutama yang digunakan sebagai transportasi umum. Baca Juga: Beralih ke Transportasi Umum untuk Kurangi Emisi Transportasi Umum Transportasi Umum di Indonesia Indonesia sejak dahulu memiliki berbagai kendaraan… 3 Perusahaan Capai Ambisi Kurangi Gas Rumah Kaca Gas rumah kaca merupakan salah satu ancaman yang nyata bagi bumi. Berbagai upaya dilakukan oleh negara-negara di dunia untuk mengurangi emisi …

Transportasi Berkelanjutan sebagai Fasilitas Kendaraan Umum

Transportasi Berkelanjutan sebagai Fasilitas Kendaraan Umum

Penggunaan kendaraan umum digadang-gadang sebagai solusi dari fenomena tingginya mobilitas penduduk dan kemacetan yang terjadi di kota-kota besar. Namun sedikit disadari bahwa memilih kendaraan umum saja tidak cukup untuk menjadi solusi terbaik di tengah kondisi iklim yang semakin mengkhawatirkan. Baca Juga: Bangga! Inisiatif Indonesia Wujudkan Transportasi Umum dan Berkelanjutan Dalam hal ini, infrastruktur kendaraan umum dan angkutan publik yang ramah terhadap lingkungan sangat diperlukan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.  Kendaraan Umum Transportasi Berkelanjutan Transportasi berkelanjutan adalah suatu moda transportasi yang minim emisi, efisien dari segi energi, terjangkau secara ekonomi, juga meliputi moda transportasi listrik dan transportasi dengan energi alternatif.  Menurut World Bank, transportasi merupakan salah satu sumber emisi karbon dengan pertumbuhan tercepat. Transportasi dapat menyumbang sampai dengan 70% polusi udara perkotaan.  Oleh karena emisi yang dihasilkan tersebut, mode transportasi berkelanjutan atau yang sering kali disebut green transportation mulai mencuat ke dalam diskursus di berbagai negara. Dimulai dari transportasi sederhana yang sejak dahulu banyak digunakan, yaitu sepeda. Sampai dengan transportasi berbasis listrik dan berwawasan masa depan. Baca Juga: Beralih ke Transportasi Umum untuk Kurangi Emisi Kendaraan Umum yang Berkelanjutan Untuk menciptakan fasilitas transportasi umum dengan mode transportasi berkelanjutan perlu didukung oleh kesiapan tata kota yang baik. Dalam hal ini, pertimbangan terhadap aspek ekonomi, lingkungan hidup, dan sosial perlu menjadi dasar kerangka kerja yang terencana dan terpelihara. Dari segi ekonomi, biaya untuk transportasi umum berkelanjutan harus terjangkau untuk berbagai kalangan masyarakat sehingga dapat digunakan secara massal. Dari aspek sosial, pengembangan pilihan mode transportasi berkelanjutan harus terjamin keamanannya termasuk dapat diakses oleh masyarakat tanpa memandang jenis kelamin, usia, maupun keterbatasan fisik mereka. Berikutnya dari segi lingkungan, tentu transportasi berkelanjutan harus dapat mengurangi polusi udara serta menciptakan lingkungan hidup yang lebih hijau. Tantangan Implementasi Transportasi Umum Berkelanjutan Untuk dapat menerapkan transportasi umum yang berkelanjutan, tidak dapat dipungkiri memang masih didapati berbagai tantangan. Utamanya adalah dari segi biaya peralihan dari energi berbasis minyak konvensional ke energi bersih dan kendaraan rendah emisi. Khususnya untuk Indonesia, perlu untuk memetakan Total Cost of Ownership (TCO) dari kendaraan umum ramah lingkungan yang akan diimplementasikan. Tantangan lainnya adalah terkait dengan jaringan transportasi umum yang perlu untuk dipastikan keterjangkauannya oleh berbagai daerah dan masyarakat yang bermukim di rute tersebut. Pada akhirnya, gerakan menuju transportasi berkelanjutan memang memerlukan komitmen dari berbagai pihak. Mulai dari pemerintah, sektor publik dan swasta, hingga pada masyarakat selaku individu. Dalam hal ini, Satuplatform hadir sebagai all-in-one solution yang dapat membantu menghitung jumlah emisi karbon yang dihasilkan agar tujuan strategis menuju transportasi berkelanjutan dapat terlihat hasilnya secara konkret. Coba FREE DEMO dari Satuplatform sekarang juga! /*! elementor – v3.18.0 – 20-12-2023 */ .elementor-heading-title{padding:0;margin:0;line-height:1}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title[class*=elementor-size-]>a{color:inherit;font-size:inherit;line-height:inherit}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-small{font-size:15px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-medium{font-size:19px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-large{font-size:29px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xl{font-size:39px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xxl{font-size:59px} Similar Article Transportasi Berkelanjutan sebagai Fasilitas Kendaraan Umum Penggunaan kendaraan umum digadang-gadang sebagai solusi dari fenomena tingginya mobilitas penduduk dan kemacetan yang terjadi di kota-kota besar. Namun sedikit disadari bahwa memilih kendaraan umum saja tidak cukup untuk menjadi solusi terbaik di tengah kondisi iklim yang semakin mengkhawatirkan. Baca Juga: Bangga! Inisiatif Indonesia Wujudkan Transportasi Umum dan Berkelanjutan Dalam hal ini, infrastruktur kendaraan umum dan angkutan publik yang ramah terhadap lingkungan sangat diperlukan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.    Transportasi Berkelanjutan Transportasi berkelanjutan adalah suatu moda transportasi yang minim emisi, efisien dari segi energi, terjangkau secara ekonomi, juga meliputi moda transportasi listrik dan transportasi dengan energi alternatif.  Menurut World Bank,… Bangga! Inisiatif Indonesia Wujudkan Transportasi Umum dan Berkelanjutan Diskursus mengenai transportasi saat ini tidak cukup hanya melihat pada mode yang digunakan oleh orang-orang untuk mobilisasi. Namun, penting pula untuk memperhatikan dampak yang diberikan terhadap lingkungan. Sebab, tidak dapat dipungkiri bahwa kini, sekitar 90% transportasi masih berupa petroleum-based yang dapat menyisakan jejak karbon Mengingat bahwa transportasi menjadi objek yang perlu diperhatikan karena telah memberikan dampak emisi gas sisa terhadap lingkungan, maka setiap negara-negara di dunia perlu untuk memperhatikan mode transportasi yang berjalan, terutama yang digunakan sebagai transportasi umum. Baca Juga: Beralih ke Transportasi Umum untuk Kurangi Emisi Transportasi Umum Transportasi Umum di Indonesia Indonesia sejak dahulu memiliki berbagai kendaraan… 3 Perusahaan Capai Ambisi Kurangi Gas Rumah Kaca Gas rumah kaca merupakan salah satu ancaman yang nyata bagi bumi. Berbagai upaya dilakukan oleh negara-negara di dunia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan. Termasuk pula dari negara-negara industri, mengingat bahwa sektor industri menyumbang sebanyak 23% emisi gas di dunia per tahun 2021. Baca Juga: Bursa Karbon Indonesia: Peluang dan Tantangan dalam Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) Emisi yang disumbangkan oleh industri tidak lain utamanya adalah datang dari aktivitas menghasilkan energi berbasis pembakaran bahan bakar fosil, serta dari reaksi-reaksi kimia tertentu dalam proses produksi bahan mentah. Baca Juga: Emisi Gas Rumah Kaca Scope 1, 2 dan 3… Terapkan Dekarbonisasi, 3 Perusahaan Ini Serius Tangani ESG Di tengah kondisi lingkungan yang semakin mengkhawatirkan karena masifnya dampak perubahan iklim, upaya untuk memperbaiki situasi perlu dilakukan secara bersama-sama oleh berbagai pihak. Mulai dari individu, entitas, maupun perusahaan. Terutama perusahaan dari sektor industri kelistrikan yang menyumbang sekitar 43% total emisi karbon terhadap lingkungan. Maupun juga untuk perusahaan dari sektor lainnya, penting untuk menyadari bahwa meningkatnya panas bumi akibat emisi gas karbon adalah hal yang serius. Dalam hal ini, praktik dekarbonisasi secara bertahap dapat mendorong perubahan ke arah yang lebih baik. Berikut 3 perusahaan yang sudah terapkan dekarbonisasi:  Dekarbonisasi: IKEA IKEA adalah salah satu contoh perusahaan yang secara serius tangani ESG… Beralih ke Transportasi Umum untuk Kurangi Emisi Dalam kehidupan, jejak karbon ditemukan dalam berbagai aktivitas. Salah satunya adalah dari aktivitas bepergian dengan menggunakan mode kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor sebagai bentuk transportasi memerlukan bahan bakar seperti bensin maupun solar untuk dapat beroperasi.  Sedikit disadari, bahwa transportasi dalam bentuk kendaraan bermesin dapat memberikan dampak buruk terhadap lingkungan dibandingkan transportasi umum. Baca Juga: Selebriti Dunia Ini Disebut Punya Jejak Emisi Jet Pribadi Terburuk Penyumbang utama emisi karbon Mengutip dari World Resource Institute pada tahun 2016, emisi karbon dioksida yang dihasilkan dari transportasi menyumbangkan seperlima dari total emisi karbon dioksida global. Diiringi dengan jumlah penggunaan transportasi pribadi yang tinggi, gas sisa… Fast Fashion dan Efeknya bagi Bumi Istilah fast fashion belakangan semakin dikenal seiring dengan meningkatnya pilihan akan tren dan mode dalam berpakaian. Silih berganti tren fashion mendorong pada meningkatnya limbah …

Bangga! Inisiatif Indonesia Wujudkan Transportasi Umum dan Berkelanjutan

Bangga! Inisiatif Indonesia Wujudkan Transportasi Umum dan Berkelanjutan

Diskursus mengenai transportasi saat ini tidak cukup hanya melihat pada mode yang digunakan oleh orang-orang untuk mobilisasi. Namun, penting pula untuk memperhatikan dampak yang diberikan terhadap lingkungan. Sebab, tidak dapat dipungkiri bahwa kini, sekitar 90% transportasi masih berupa petroleum-based yang dapat menyisakan jejak karbon Mengingat bahwa transportasi menjadi objek yang perlu diperhatikan karena telah memberikan dampak emisi gas sisa terhadap lingkungan, maka setiap negara-negara di dunia perlu untuk memperhatikan mode transportasi yang berjalan, terutama yang digunakan sebagai transportasi umum. Baca Juga: Beralih ke Transportasi Umum untuk Kurangi Emisi Transportasi Umum Transportasi Umum di Indonesia Indonesia sejak dahulu memiliki berbagai kendaraan umum sebagai transportasi publik. Mulai dari bus kota, mikrolet, kereta api, commuter line, hingga saat ini terdapat kereta cepat. Namun minat masyarakat untuk menggunakan transportasi publik tidak selalu tinggi. Bahkan, berdasarkan survei Litbang Kompas yang bertajuk Peningkatan Layanan Transportasi Umum Atasi Kemacetan Ibu Kota pada tahun 2023 diketahui bahwa sebanyak 40,9% dari total responden mengaku jarang memanfaatkan fasilitas publik. Kemudian 31,9% responden mengaku tidak pernah sama sekali menggunakan mode transportasi umum. Baca Juga: 4 Cara Tepat Kurangi Jejak Karbon Pribadi Kehadiran transportasi umum untuk menekan jumlah gas sisa kendaraan bermotor pada akhirnya masih kurang efektif. Oleh sebab itu, selain terus menghimbau penggunaan transportasi umum, pemerintah juga mulai beralih ke kendaraan umum yang lebih ramah lingkungan atau dikenal sebagai transportasi berkelanjutan. Menuju Transportasi Umum Berkelanjutan Indonesia merupakan salah satu negara yang berinisiatif untuk mewujudkan transportasi berkelanjutan di ASEAN. Di lingkup ASEAN sendiri transportasi berkelanjutan tengah menjadi perhatian utama dan dimuat dalam rencana strategis ASEAN 2016 – 2025. Adapun strategi yang dilakukan adalah meliputi penggunaan transportasi rendah emisi, efisiensi energi, sampai dengan penggunaan lahan yang terintegrasi. Indonesia sendiri menjalankan inisiatif transportasi berkelanjutan dengan melakukan dua upaya, yaitu dekarbonisasi dan pembiayaan kreatif non APBN. Sebagai contoh konkret dalam mengimplementasikan transportasi berkelanjutan adalah dengan membangun LRT, MRT, serta kereta cepat sebagai kendaraan umum masyarakat yang berbasis listrik dan berwawasan masa depan. Kendaraan umum berbasis transportasi berkelanjutan dapat mengurangi emisi dari sektor transportasi yang selama ini telah berkontribusi terhadap perubahan iklim dunia. Pada akhirnya, gerakan menuju transportasi berkelanjutan memang memerlukan komitmen dari berbagai pihak. Mulai dari pemerintah, sektor publik dan swasta, hingga pada masyarakat selaku individu.  Terutama untuk perusahaan transportasi, penting untuk memperhatikan perhitungan karbon yang dihasilkan. Agar penggunaan bahan bakar transportasi yang masih memakai bahan fosil dapat secara gradual beralih ke energi alternatif secara lebih efisien. Coba simulasi FREE DEMO dari Satuplatform sekarang juga Similar Article Bangga! Inisiatif Indonesia Wujudkan Transportasi Umum dan Berkelanjutan Diskursus mengenai transportasi saat ini tidak cukup hanya melihat pada mode yang digunakan oleh orang-orang untuk mobilisasi. Namun, penting pula untuk memperhatikan dampak yang diberikan terhadap lingkungan. Sebab, tidak dapat dipungkiri bahwa kini, sekitar 90% transportasi masih berupa petroleum-based yang dapat menyisakan jejak karbon Mengingat bahwa transportasi menjadi objek yang perlu diperhatikan karena telah memberikan dampak emisi gas sisa terhadap lingkungan, maka setiap negara-negara di dunia perlu untuk memperhatikan mode transportasi yang berjalan, terutama yang digunakan sebagai transportasi umum. Baca Juga: Beralih ke Transportasi Umum untuk Kurangi Emisi Transportasi Umum Transportasi Umum di Indonesia Indonesia sejak dahulu memiliki berbagai kendaraan… 3 Perusahaan Capai Ambisi Kurangi Gas Rumah Kaca Gas rumah kaca merupakan salah satu ancaman yang nyata bagi bumi. Berbagai upaya dilakukan oleh negara-negara di dunia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan. Termasuk pula dari negara-negara industri, mengingat bahwa sektor industri menyumbang sebanyak 23% emisi gas di dunia per tahun 2021. Baca Juga: Bursa Karbon Indonesia: Peluang dan Tantangan dalam Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) Emisi yang disumbangkan oleh industri tidak lain utamanya adalah datang dari aktivitas menghasilkan energi berbasis pembakaran bahan bakar fosil, serta dari reaksi-reaksi kimia tertentu dalam proses produksi bahan mentah. Baca Juga: Emisi Gas Rumah Kaca Scope 1, 2 dan 3… Terapkan Dekarbonisasi, 3 Perusahaan Ini Serius Tangani ESG Di tengah kondisi lingkungan yang semakin mengkhawatirkan karena masifnya dampak perubahan iklim, upaya untuk memperbaiki situasi perlu dilakukan secara bersama-sama oleh berbagai pihak. Mulai dari individu, entitas, maupun perusahaan. Terutama perusahaan dari sektor industri kelistrikan yang menyumbang sekitar 43% total emisi karbon terhadap lingkungan. Maupun juga untuk perusahaan dari sektor lainnya, penting untuk menyadari bahwa meningkatnya panas bumi akibat emisi gas karbon adalah hal yang serius. Dalam hal ini, praktik dekarbonisasi secara bertahap dapat mendorong perubahan ke arah yang lebih baik. Berikut 3 perusahaan yang sudah terapkan dekarbonisasi:  Dekarbonisasi: IKEA IKEA adalah salah satu contoh perusahaan yang secara serius tangani ESG… Beralih ke Transportasi Umum untuk Kurangi Emisi Dalam kehidupan, jejak karbon ditemukan dalam berbagai aktivitas. Salah satunya adalah dari aktivitas bepergian dengan menggunakan mode kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor sebagai bentuk transportasi memerlukan bahan bakar seperti bensin maupun solar untuk dapat beroperasi.  Sedikit disadari, bahwa transportasi dalam bentuk kendaraan bermesin dapat memberikan dampak buruk terhadap lingkungan dibandingkan transportasi umum. Baca Juga: Selebriti Dunia Ini Disebut Punya Jejak Emisi Jet Pribadi Terburuk Penyumbang utama emisi karbon Mengutip dari World Resource Institute pada tahun 2016, emisi karbon dioksida yang dihasilkan dari transportasi menyumbangkan seperlima dari total emisi karbon dioksida global. Diiringi dengan jumlah penggunaan transportasi pribadi yang tinggi, gas sisa… Fast Fashion dan Efeknya bagi Bumi Istilah fast fashion belakangan semakin dikenal seiring dengan meningkatnya pilihan akan tren dan mode dalam berpakaian. Silih berganti tren fashion mendorong pada meningkatnya limbah pakaian yang sayangnya dapat berdampak buruk bagi bumi. Bahkan, limbah fashion akibat tren ini disebut-sebut menyumbang polusi yang tinggi. Oleh sebab itu, tren ini dianggap membahayakan sebab limbahnya yang belum dapat tertangani dengan baik. Baca Juga: Merek Fashion Berkelanjutan dari Seluruh Dunia Fast Fashion Apa Itu Fast Fashion? Industri mode cepat atau fast fashion merupakan istilah yang digunakan untuk mendefinisikan pakaian murah dan trendi yang diproduksi dan dipasarkan secara cepat dan massal untuk memaksimalkan tren saat… 5 Daerah di Indonesia dengan Deforestasi Terparah Tahun 2023 Deforestasi menjadi satu dari sekian masalah terkait lingkungan di Indonesia yang perlu mendapat perhatian serius. Sebab berdasarkan data terbaru, luas hutan alam di Indonesia terus mengalami penyusutan setiap tahunnya dan mengancam keberlangsungan ekosistem. Baca Juga: Deforestasi: Apa itu, Penyebab, Dampak, dan Pencegahan Dikutip dari data perhitungan Deforestasi Indonesia 2023 oleh Auriga …

Beralih ke Transportasi Umum untuk Kurangi Emisi

Dalam kehidupan, jejak karbon ditemukan dalam berbagai aktivitas. Salah satunya adalah dari aktivitas bepergian dengan menggunakan mode kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor sebagai bentuk transportasi memerlukan bahan bakar seperti bensin maupun solar untuk dapat beroperasi.  Sedikit disadari, bahwa transportasi dalam bentuk kendaraan bermesin dapat memberikan dampak buruk terhadap lingkungan dibandingkan transportasi umum. Baca Juga: Selebriti Dunia Ini Disebut Punya Jejak Emisi Jet Pribadi Terburuk Penyumbang utama emisi karbon Mengutip dari World Resource Institute pada tahun 2016, emisi karbon dioksida yang dihasilkan dari transportasi menyumbangkan seperlima dari total emisi karbon dioksida global. Diiringi dengan jumlah penggunaan transportasi pribadi yang tinggi, gas sisa pembakaran dari bahan bakar fosil seperti bensin secara akumulatif menyumbangkan jejak karbon ke lingkungan dalam jumlah yang signifikan. Bahan bakar fosil sendiri memiliki berbagai macam bentuk, seperti gas alam, batu bara, maupun minyak bumi (petroleum). Dalam bentuk minyak bumi, bahan bakar tersebut didapatkan dari hasil ekstraksi melalui pengeboran sumur minyak dan kemudian diolah menjadi berbagai produk, termasuk bensin, diesel, dan minyak tanah. Produk-produk tersebut yang kemudian digunakan oleh mode transportasi, mengalami proses pembakaran hingga menghasilkan gas sisa ke atmosfer. Baca Juga: 5 Perusahaan yang Berkomitmen Kurangi Emisi Karbon Bahan Bakar Fosil dalam Proses Industri Di samping bensin sebagai bahan bakar fosil yang paling umum dikenal untuk kendaraan bermotor, bahan bakar fosil lainnya juga sering digunakan untuk proses industri dan ikut menyumbang kontribusi nilai jejak karbon di lingkungan. Seperti contohnya untuk pembangkit listrik, bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak bumi, maupun gas alam, digunakan secara luas untuk menghasilkan energi listrik di pembangkit termal. Contoh lainnya adalah dalam industri kimia dan manufaktur, minyak bumi digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan plastik, pelumas, dan produk kimia lainnya. Penggunaan Transportasi Umum Di tengah aktivitas industri dan gas sisa kendaraan bermotor yang dihasilkan setiap hari, bertransformasi ke transportasi umum merupakan salah satu bentuk upaya untuk mengurangi jumlah emisi yang dihasilkan. Studi dari Greenpeace pada tahun 2022 menunjukkan bahwa pengurangan emisi maksimal yang dapat dicapai pada tahun 2050 adalah sebesar sekian 88,5% atau sebesar 20,2 juta ton CO2e lebih sedikit dibandingkan emisi saat ini. Untuk mencapai kondisi tersebut salah satunya perlu didukung oleh transportasi publik atau umum sebagai mode kendaraan yang paling rendah emisi.  Dalam kurun waktu hampir 5 tahun ini, jumlah mode transportasi umum mengalami peningkatan. Seperti contohnya untuk transportasi di Jakarta yaitu bus Transjakarta, yang mencapai 4.395 unit bus beroperasi sepanjang Januari 2024, meningkat 14,07 persen dibanding Januari 2023. Sebelumnya, pada saat Pandemi Covdid di 2020 bus Transjakarta beroperasi sebanyak 2.725 unit.  Berbicara mengenai saat ini, telah banyak pula inisiatif pemerintah untuk memfasilitasi transportasi melalui berbagai mode seperti kereta cepat dan kereta listrik untuk mendorong transformasi secara berkelanjutan.  Di samping itu, menuju emisi nol, bagi pelaku industri penting pula untuk mulai menghitung besaran emisi yang ditimbulkan dari beragam aktivitas industri untuk dapat memproyeksikan rencana pengurangan emisi karbon yang lebih terukur.  Saat ini, telah hadir Satuplatform sebagai all-in-one sustainability platform yang memberikan FREE DEMO kepada perusahaan dan entitas untuk menghitung simulasi emisi karbon. Cek sekarang juga! Similar Article Beralih ke Transportasi Umum untuk Kurangi Emisi Dalam kehidupan, jejak karbon ditemukan dalam berbagai aktivitas. Salah satunya adalah dari aktivitas bepergian dengan menggunakan mode kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor sebagai bentuk transportasi memerlukan bahan bakar seperti bensin maupun solar untuk dapat beroperasi.  Sedikit disadari, bahwa transportasi dalam bentuk kendaraan bermesin dapat memberikan dampak buruk terhadap lingkungan dibandingkan transportasi umum. Baca Juga: Selebriti Dunia Ini Disebut Punya Jejak Emisi Jet Pribadi Terburuk Penyumbang utama emisi karbon Mengutip dari World Resource Institute pada tahun 2016, emisi karbon dioksida yang dihasilkan dari transportasi menyumbangkan seperlima dari total emisi karbon dioksida global. Diiringi dengan jumlah penggunaan transportasi pribadi yang tinggi, gas sisa… Fast Fashion dan Efeknya bagi Bumi Istilah fast fashion belakangan semakin dikenal seiring dengan meningkatnya pilihan akan tren dan mode dalam berpakaian. Silih berganti tren fashion mendorong pada meningkatnya limbah pakaian yang sayangnya dapat berdampak buruk bagi bumi. Bahkan, limbah fashion akibat tren ini disebut-sebut menyumbang polusi yang tinggi. Oleh sebab itu, tren ini dianggap membahayakan sebab limbahnya yang belum dapat tertangani dengan baik. Baca Juga: Merek Fashion Berkelanjutan dari Seluruh Dunia Fast Fashion Apa Itu Fast Fashion? Industri mode cepat atau fast fashion merupakan istilah yang digunakan untuk mendefinisikan pakaian murah dan trendi yang diproduksi dan dipasarkan secara cepat dan massal untuk memaksimalkan tren saat… 5 Daerah di Indonesia dengan Deforestasi Terparah Tahun 2023 Deforestasi menjadi satu dari sekian masalah terkait lingkungan di Indonesia yang perlu mendapat perhatian serius. Sebab berdasarkan data terbaru, luas hutan alam di Indonesia terus mengalami penyusutan setiap tahunnya dan mengancam keberlangsungan ekosistem. Baca Juga: Deforestasi: Apa itu, Penyebab, Dampak, dan Pencegahan Dikutip dari data perhitungan Deforestasi Indonesia 2023 oleh Auriga Nusantara, sepanjang tahun 2023, Indonesia telah mengalami kehilangan wilayah hutan seluas 257.384 ha.  Angka deforestasi tersebut mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya yakni tahun 2022, di mana ada sekitar 230.760 ha luas hutan alam Indonesia yang hilang. Indonesia yang dikenal sebagai salah satu paru-paru dunia karena memiliki wilayah hutan yang… 3 Perkembangan Teknologi terkait Iklim di Asia Berbagai inovasi teknologi terus dikembangkan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, meningkatkan efisiensi energi, dan memperkuat adaptasi terhadap dampak perubahan iklim. Baca Juga: 3 Teknologi Atasi Perubahan Iklim Teknologi memainkan peran penting dan membuka jalan bagi masa depan bumi yang berkelanjutan. Dunia bahkan terus berlomba-lomba dalam menciptakan solusi ramah lingkungan untuk mengatasi krisis iklim yang semakin melanda. Teknologi Iklim Berdasarkan informasi dari Earth, berikut adalah tiga perkembangan teknologi terkait iklim di Asia. Baca Juga: 3 Mitos dan Fakta terkait Perubahan Iklim 1. Perdagangan Kredit Karbon Penerapan perdagangan karbon di Asia kini telah banyak dilakukan oleh negara-negara yang mewakili lebih dari… 3 Teknologi Atasi Perubahan Iklim Iklim di bumi pada dasarnya telah mengalami perubahan berkali-kali sejak waktu yang lama. Terjadi dalam kurun waktu ratusan bahkan hingga ribuan tahun. Baca Juga: Sejauh Mana Upaya Indonesia Melawan Krisis Perubahan Iklim? Akan tetapi, ilmuwan meyakini bahwa laju perubahan iklim semakin terus mengalami percepatan dalam beberapa dekade terakhir. Kenaikan suhu global mempercepat peningkatan permukaan laut, penyusutan es abadi dan gletser, juga salah satunya meningkatkan potensi terjadinya cuaca esktrem.   Meningkatnya fenomena perubahan …

Fast Fashion dan Efeknya bagi Bumi

Fast Fashion dan Efeknya bagi Bumi

Istilah fast fashion belakangan semakin dikenal seiring dengan meningkatnya pilihan akan tren dan mode dalam berpakaian. Silih berganti tren fashion mendorong pada meningkatnya limbah pakaian yang sayangnya dapat berdampak buruk bagi bumi. Bahkan, limbah fashion akibat tren ini disebut-sebut menyumbang polusi yang tinggi. Oleh sebab itu, tren ini dianggap membahayakan sebab limbahnya yang belum dapat tertangani dengan baik. Baca Juga: Merek Fashion Berkelanjutan dari Seluruh Dunia Fast Fashion Apa Itu Fast Fashion? Industri mode cepat atau fast fashion merupakan istilah yang digunakan untuk mendefinisikan pakaian murah dan trendi yang diproduksi dan dipasarkan secara cepat dan massal untuk memaksimalkan tren saat ini. Menurut Earth, istilah ini pertama kali digunakan pada awal tahun 1990-an oleh New York Times untuk menggambarkan kegiatan produksi dan penjualan pakaian yang singkat. Produsen fast fashion terbesar di dunia meliputi Zara, UNIQLO, Forever 21, dan H&M. Tren ini umumnya menghadirkan pakaian atau mode yang sangat dibutuhkan oleh tren pada masa itu. Karena diproduksi secara massal, persediaannya pun banyak dengan koleksi yang beragam. Sayangnya, ketika tren berganti dan produk tidak lagi diminati, produk tersebut akan disingkirkan dan diganti dengan tren yang baru. Baca Juga: Tanda-Tanda Perusahaan Lakukan Greenwashing Dampak Fast Fashion Meskipun tren ini dianggap memiliki demand yang tinggi dan pakaian memang merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditinggalkan, namun fast fashion memiliki dampak yang kurang baik bagi keberlanjutan lingkungan Menurut analisis UNECE PBB, industri fashion menyumbang sampai dengan 10% dari total emisi karbon global. Berasal dari beragam proses salah satunya proses produksi dan penanganan limbah pasca pakai. Angka ini lebih besar jika dibandingkan dengan gabungan emisi dari sektor penerbangan dan pelayaran. Tren ini juga dikatakan mengonsumsi air dan energi dalam jumlah besar untuk memenuhi demand-nya. Dibutuhkan sekitar 700 galon air untuk memproduksi satu kemeja katun. Belum lagi dengan penggunaan serat alami seperti kapas yang jumlahnya tidak sedikit. Begitu tren berganti, pakaian-pakaian yang tidak lagi diminati kebanyakan belum dikelola dengan baik. Menyebabkan penumpukan limbah dan sampah pakaian yang tidak sedikit. BBC menjelaskan bahwa baru sekitar 12% saja sampah fashion yang berhasil didaur ulang secara global.  Mengurangi Dampak dari Fast Fashion Masyarakat diharapkan dapat lebih bijak dalam berpakaian dengan memaksimalkan apa-apa saja yang ada dalam lemari mereka. Menerapkan capsule wardrobe dan membeli pakaian yang timeless dapat membantu individu mengoptimalkan masa pakai pakaian yang dimiliki. Dalam rangka mencegah dampak dari industri fashion, PBB mendorong setiap produsen di industri ini untuk dapat mulai menerapkan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam kegiatan produksi. Beberapa hal yang bisa dilakukan misalnya mengerem produksi yang berlebihan, bijak terhadap penggunaan sumber daya alam, memanfaatkan material dan sumber daya terbarukan, dan menghindari pembuangan limbah yang tidak semestinya. Ditambah dengan memastikan kondisi kerja yang aman dan adil serta memperhatikan hak-hak bagi para pekerja. Dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip ESG ke dalam strategi bisnis, produsen fashion dapat memainkan peran penting dalam mengurangi dampak negatif fast fashion. Berkontribusi pada pembangunan industri fashion yang lebih berkelanjutan dan bertanggung jawab.  Your All-in-One Sustainability Platform Dalam upaya mengoptimalkan dan mengelola pencapaian ESG secara tepat, Satuplatform hadir membantu perusahaan mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku.  Satuplatform sebagai platform all-in-one menyediakan solusi komprehensif untuk ESG Management, Carbon Accounting, dan Sustainability Reporting. Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Mengumpulkan dan menganalisis data ESG secara akurat dan efisien Melacak emisi karbon dan menetapkan target pengurangan emisi Menyusun laporan ESG yang memenuhi standar internasional dan nasional Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang! Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform. /*! elementor – v3.18.0 – 20-12-2023 */ .elementor-heading-title{padding:0;margin:0;line-height:1}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title[class*=elementor-size-]>a{color:inherit;font-size:inherit;line-height:inherit}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-small{font-size:15px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-medium{font-size:19px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-large{font-size:29px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xl{font-size:39px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xxl{font-size:59px} Similar Article Fast Fashion dan Efeknya bagi Bumi Istilah fast fashion belakangan semakin dikenal seiring dengan meningkatnya pilihan akan tren dan mode dalam berpakaian. Silih berganti tren fashion mendorong pada meningkatnya limbah pakaian yang sayangnya dapat berdampak buruk bagi bumi. Bahkan, limbah fashion akibat tren fast fashion disebut-sebut menyumbang polusi yang tinggi. Oleh sebab itu, fast fashion dianggap membahayakan sebab limbahnya yang belum dapat tertangani dengan baik. Apa Itu Fast Fashion? Industri mode cepat atau fast fashion merupakan istilah yang digunakan untuk mendefinisikan pakaian murah dan trendi yang diproduksi dan dipasarkan secara cepat dan massal untuk memaksimalkan tren saat ini. Menurut Earth, istilah fast fashion pertama kali digunakan… 5 Daerah di Indonesia dengan Deforestasi Terparah Tahun 2023 Deforestasi menjadi satu dari sekian masalah terkait lingkungan di Indonesia yang perlu mendapat perhatian serius. Sebab berdasarkan data terbaru, luas hutan alam di Indonesia terus mengalami penyusutan setiap tahunnya dan mengancam keberlangsungan ekosistem. Baca Juga: Deforestasi: Apa itu, Penyebab, Dampak, dan Pencegahan Dikutip dari data perhitungan Deforestasi Indonesia 2023 oleh Auriga Nusantara, sepanjang tahun 2023, Indonesia telah mengalami kehilangan wilayah hutan seluas 257.384 ha.  Angka deforestasi tersebut mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya yakni tahun 2022, di mana ada sekitar 230.760 ha luas hutan alam Indonesia yang hilang. Indonesia yang dikenal sebagai salah satu paru-paru dunia karena memiliki wilayah hutan yang… 3 Perkembangan Teknologi terkait Iklim di Asia Berbagai inovasi teknologi terus dikembangkan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, meningkatkan efisiensi energi, dan memperkuat adaptasi terhadap dampak perubahan iklim. Baca Juga: 3 Teknologi Atasi Perubahan Iklim Teknologi memainkan peran penting dan membuka jalan bagi masa depan bumi yang berkelanjutan. Dunia bahkan terus berlomba-lomba dalam menciptakan solusi ramah lingkungan untuk mengatasi krisis iklim yang semakin melanda. Teknologi Iklim Berdasarkan informasi dari Earth, berikut adalah tiga perkembangan teknologi terkait iklim di Asia. Baca Juga: 3 Mitos dan Fakta terkait Perubahan Iklim 1. Perdagangan Kredit Karbon Penerapan perdagangan karbon di Asia kini telah banyak dilakukan oleh negara-negara yang mewakili lebih dari… 3 Teknologi Atasi Perubahan Iklim Iklim di bumi pada dasarnya telah mengalami perubahan berkali-kali sejak waktu yang lama. Terjadi dalam kurun waktu ratusan bahkan hingga ribuan tahun. Baca Juga: Sejauh Mana Upaya Indonesia Melawan Krisis Perubahan Iklim? Akan tetapi, ilmuwan meyakini bahwa laju perubahan iklim semakin terus mengalami percepatan dalam beberapa dekade terakhir. Kenaikan suhu global mempercepat peningkatan permukaan laut, penyusutan es abadi dan gletser, juga salah satunya meningkatkan …