Dekarbonisasi untuk Energi Bersih

Urgensi untuk menciptakan transformasi menuju kondisi iklim yang lebih baik merupakan suatu fokus yang penting dan menjadi perhatian seluruh dunia. Hal ini bertujuan untuk menjaga kelangsungan bumi dan seluruh makhluk yang hidup di dalamnya agar terhindar dari dampak buruk perubahan iklim.

Aksi untuk menciptakan kondisi iklim yang lebih ramah lingkungan juga sejalan dengan Paris Agreement tahun 2015 yang sampai saat ini telah mendorong semangat untuk menciptakan masa depan energi bersih dengan mengurangi jejak karbon. Berkaitan dengan pengurangan jejak karbon, dikenal pula proses dekarbonisasi yang saat ini mulai bertahap diterapkan oleh berbagai negara-negara di dunia. 

Apa itu Dekarbonisasi?

Dekarbonisasi merupakan suatu proses pengurangan atau penghilangan gas-gas Karbon Dioksida (CO2) dan emisi gas rumah kaca (GRK) lainnya dari atmosfer. Aktivitas dekarbonisasi dapat mencakup berbagai tindakan, seperti beralih ke sumber energi bersih dan terbarukan, meningkatkan efisiensi energi, transportasi berkelanjutan, sampai pada pengelolaan limbah dan penanaman pohon. Baca juga.

Berbagai tindakan tersebut bermuara pada tujuan untuk mereduksi jejak karbon yang pada akhirnya akan membantu mengurangi dampak perubahan iklim. Sebagaimana pada Paris Agreement, di mana hampir 200 negara berkomitmen untuk membatasi emisi karbon di bawah 2°C (3,6°F) di atas tingkat praindustri. Penerapan dekarbonisasi dapat mendukung ke arah komitmen tersebut secara signifikan. 

Apa Manfaat Dekarbonisasi?

Dengan memahami bahwa dekarbonisasi dapat mengurangi emisi gas rumah kaca yang terpapar ke atmosfer, hal ini juga dapat membawa manfaat bagi lingkungan seperti menciptakan udara yang lebih baik karena emisi gas beracun seperti sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen oksida (NOx) yang beredar semakin berkurang. Selain itu, dekarbonisasi juga berdampak bagi pemulihan ekosistem dan konservasi sumber daya alam (SDA) yang kerap terganggu oleh aktivitas industri.

Di samping itu, dekarbonisasi juga membawa keuntungan dari segi ekonomi. Contohnya dalam kasus Indonesia, menurut laporan World Bank yang berjudul Indonesia’s Low-Carbon Development Pathway yang terbit di 2022 dinyatakan bahwa dekarbonisasi dapat menghasilkan manfaat ekonomi bagi Indonesia senilai RP 7.000 triliun pada 2060. Kemudian dari segi lapangan kerja, World Bank menyatakan bahwa dekarbonisasi di Indonesia berpeluang untuk menciptakan sebanyak 11 juta lapangan kerja baru pada tahun 2060. 

Bagaimana Implementasi Dekarbonisasi di Indonesia?

Sebagai negara yang ikut menandatangani Paris Agreement 2015 dalam United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC), Indonesia ikut serta mengimplementasikan praktik dekarbonisasi melalui para pelaku industri. Sebagai contoh, Kementerian BUMN yang melaksanakan Program Dekarbonisasi dan Penyelenggarakan Nilai Ekonomi Karbon melalui pilot project pada 7 perusahaan BUMN yang memenuhi kriteria. 

Di samping itu, pada tahun 2021 pemerintah Indonesia telah menetapkan  Strategi Jangka Panjang Rendah Karbon dan Ketahanan Iklim (Long-Term Strategy for Low Carbon Climate Resilience/LTS-LCCR) di tahun 2050 dan target Net Zero Emission pada tahun 2060 atau lebih cepat. 

Pada dasarnya, untuk mendukung terimplementasinya langkah-langkah dekarbonisasi, perlu pula didukung dengan perhitungan karbon yang dihasilkan. Dalam hal ini, Satuplatform hadir sebagai all-in-one sustainability platform yang memberikan FREE DEMO kepada perusahaan dan entitas untuk menghitung simulasi emisi karbon. Cek sekarang juga!

Similar Article

5 Brand Kosmetik yang Dukung ESG

Berbagai jenis dan varian dari produk kosmetik yang tersebar luas, menimbulkan potensi sampah kemasan yang menumpuk di landfill. Tidak hanya…