Sustainable Business: Apa itu, Konsep, Faktor, dan Contoh

Konsep Sustainable Business

Sustainable business merupakan bisnis yang memberikan manfaat (selain untuk dirinya sendiri) untuk masyarakat dan lingkungan.

Praktik sustainable business atau bisnis yang berkelanjutan bertujuan untuk mencapai keseimbangan antara faktor ekonomi, sosial, dan lingkungan. 

Konsep ini melibatkan pengembangan strategi bisnis yang bertanggung jawab terhadap lingkungan, masyarakat, dan karyawan, sehingga dapat memenuhi kebutuhan generasi masa depan tanpa merusak sumber daya alam dan sosial yang ada saat ini. 

Sustainable business mencakup semua aspek bisnis, mulai dari produksi, distribusi, pemasaran, hingga penggunaan produk dan layanan, dan memperhatikan bagaimana dampak bisnis terhadap masyarakat dan lingkungan dapat diminimalkan. 

Konsep sustainable business juga melibatkan pengembangan inovasi dan teknologi yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas bisnis, serta menciptakan nilai tambah bagi pelanggan dan masyarakat. 

Dalam konsep sustainable business, keuntungan ekonomi tidak lagi menjadi satu-satunya tujuan bisnis, tetapi juga memperhatikan dampak sosial dan lingkungan sebagai bagian dari tanggung jawab bisnis yang berkelanjutan.

Baca Juga : Sustainability : Konsep dan Hubungannya dengan Sustainable Business

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Bisnis Berkelanjutan / Sustainable Business

Beberapa faktor yang mempengaruhi sustainable business antara lain:

  1. Kepedulian dan tanggung jawab sosial. Perusahaan yang memiliki kesadaran dan tanggung jawab sosial yang tinggi cenderung mempertimbangkan dampak bisnisnya terhadap masyarakat dan lingkungan.
  2. Ketersediaan teknologi dan inovasi. Teknologi dan inovasi yang memungkinkan pengembangan praktik bisnis yang berkelanjutan, seperti energi terbarukan, manajemen limbah, dan material daur ulang, dapat mempengaruhi sustainable business.
  3. Regulasi dan kebijakan pemerintah. Kebijakan dan regulasi yang mendukung praktik bisnis yang berkelanjutan, seperti kebijakan energi bersih atau larangan penggunaan bahan kimia berbahaya, dapat mendorong perusahaan untuk mengembangkan bisnis yang berkelanjutan.
  4. Permintaan pasar dan kebutuhan konsumen. Permintaan pasar yang semakin tinggi untuk produk dan layanan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, dapat mendorong perusahaan untuk mengembangkan bisnis yang berkelanjutan.
  5. Ketersediaan sumber daya. Sumber daya alam dan sosial yang terbatas dapat mempengaruhi bisnis untuk mempertimbangkan praktik bisnis yang lebih berkelanjutan dan bertanggung jawab.
  6. Iklim investasi. Investor yang semakin peduli dengan praktik bisnis yang berkelanjutan dapat memberikan dorongan pada perusahaan untuk mempertimbangkan praktik bisnis yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan sosial.

Aspek yang Diperhatikan dalam Praktik Bisnis Berkelanjutan / Sustainable Business

Semakin banyak perusahaan yang mulai beralih untuk menerapkan konsep yang mengedepankan dampak positif bagi people, profit dan planet (3P) ini. Dalam penerapannya, ada 4 (empat) aspek yang menjadi fokus utama sustainable business.

Aspek Lingkungan

Lingkungan menjadi aspek yang penting dikarenakan terdapat banyak komponen yang harus dipenuhi di dalam sustainable business, yakni:

  1. Pengelolaan terhadap kualitas air atau air limbah
  2. Pengelolaan terhadap emisi yang dihasilkan
  3. Pengelolaan sampah serta limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (limbah B3)
  4. Penggunaan dan penghematan energi
  5. Perhitungan gas rumah kaca
  6. Komponen lainnya berdasarkan aktivitas setiap Perusahaan atau bisnis tersebut

Regulasi dan standar terkait pengelolaan lingkungan yang ditetapkan di Indonesia cukup beragam, mulai dari peraturan atau standar nasional maupun internasional. Beberapa Peraturan atau standar yang diterapkan adalah sebagai berikut:

  1. Peraturan Pemerintah No 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
  2. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No 1 Tahun 2021 terkait dengan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) bagi Perusahaan yang diwajibkan untuk mengikuti PROPER
  3. ISO 14001 versi 2015 terkait dengan Sistem Manajemen Lingkungan
  4. Global Reporting Index (GRI) dalam pembuatan laporan keberlanjutan
  5. Platform dengan topik keberlanjutan lainnya berdasarkan Carbon Disclosure Project (CDP) atau Task Force on Climate-related Financial Disclosure (TCFD)

Komitmen Perusahaan dalam memenuhi dan mematuhi seluruh aspek terhadap kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh kegiatan operasional akan memberikan dampak positif. Hal inilah yang akan menjadi nilai positif penerapan konsep sustainable businessBaca Juga : Audit Lingkungan, Langkah Awal Mewujudkan Bisnis Berkelanjutan

Aspek Tenaga Kerja dan HAM

Tenaga kerja adalah asset Perusahaan yang paling berharga sebagai tonggak jalannya sebuah bisnis. Kolaborasi antara Indonesia dengan Organisasi Buruh Internasional atau International Labour Organization (ILO) pada 12 Juni 1950 merupakan bentuk komitmen atas perhatian Indonesia terhadap hak-hak tenaga kerja. ILO pun bekerja sama dengan Kementerian Tenaga Kerja, Organisasi Pengusaha Indonesia (APINDO) dan Serikat Pekerja Utama.

3 (tiga) bidang prioritas telah diidentifikasi dalam Program Kerja Layak Negara (Decent Work Country Program/DWCP) untuk Indonesia tahun 2020-2025 adalah sebagai berikut:

  1. Dialog sosial efektif yang mempromosikan bisnis berkelanjutan dan kesejahteraan pekerja
  2. Penciptaan lapangan kerja dan lapangan kerja bagi kaum muda
  3. Meningkatkan perlindungan bagi kelompok pekerja yang rentan

Pada 14 Juni 2021, Indonesia dipercaya sebagai Anggota Reguler Governing Body (GB) ILO periode 2021-2024 dan ini merupakan bentuk pengakuan internasional atas komitmen Indonesia dalam memajukan keadilan sosial dan mempromosikan kerja layak yang merupakan mandat utama dari ILO.

Perusahaan dapat menggunakan standar yang dikeluarkan oleh ILO dan/atau peraturan ketenagakerjaan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia dalam membuat kebijakan ataupun program yang akan diterapkan. Sebuah sustainable business yang memiliki perhatian dan bergerak aktif serta mendalami isu, hak ataupun kendala yang terjadi pada karyawannya akan memiliki citra positif dan menghasilkan performa yang baik terhadap bisnis yang dilakukan.

Aspek Etika

Aspek etika adalah aspek yang memfokuskan pada bagaimana Perusahaan memiliki proses pengelolaan yang baik secara internal yang bergantung pada aktivitas manajemen dan pemilik Perusahaan dalam pemenuhan etika bisnis yang akan dijalankan. Perusahaan yang menerapkan etika bisnis yang baik akan memiliki keuntungan terutama di mata pemangku kepentingan atau investor. 6 (enam) etika sustainable business yakni:

  1. Menjunjung nilai moral
  2. Memperhatikan kepentingan bersama sehingga menciptakan suasana hubungan yang adil dan sehat, baik di lingkup internal maupun eksternal
  3. Penerapan kode etik perusahaan
  4. Sistem manajemen anti penyuapan berdasarkan ISO 37001 versi 2016
  5. Sistem Manajemen Keamanan Informasi berdasarkan ISO 27001 versi 2013
  6. Penerapkan prosedur pengaduan atau lebih dikenal dengan whistleblowing system

Aspek Rantai Suplai

Dalam menjalankan sebuah bisnis memerlukan bantuan atau kerja sama dengan pihak ketiga lainnya agar barang/jasa yang dihasilkan dapat diterima atau digunakan sebagaimana mestinya. Rantai pasok/rantai suplai yang dimaksudkan untuk mengelola semua proses yang terjadi menggunakan masukan (input) yang ramah lingkungan dan mengubah masukan tersebut melalui teknologi yang dapat meningkatkan potensi daur ulang. Sehingga proses rantai pasok/rantai suplai ini mengembangkan keluaran (output) yang dapat digunakan kembali pada akhir siklus hidup produk (rantai suplai yang berkelanjutan).

Konsep Penilaian Daur Hidup atau Life Cycle Assessment (LCA) berdasarkan SNI ISO 14040 versi 2016 dan SNI ISO 14044 versi 2017 adalah pendekatan yang dapat diterapkan. Kompilasi dan evaluasi masukan (bahan baku, bahan pendukung, air, energi, transportasi ke dalam proses), keluaran (produk, by-product, co-product, emisi) dan dampak lingkungan potensial dari sistem produk di seluruh daur hidupnya adalah hal yg dilakukan pada proses LCA.

LCA merupakan suatu alat ukur kuantitatif untuk pembangunan berkelanjutan. Penilaian LCA pun sudah dilakukan sebagai penilaian PROPER bagi Perusahaan yang memiliki target dalam pencapaian kategori beyond compliance. Sehingga, rantai suplai menjadi hal yang harus diperhatikan dalam mencapai sustainable business.

Contoh Perusahaan / Brand yang Menerapkan Konsep Bisnis Berkelanjutan / Sustainability Business di Dunia

  1. Patagonia. Perusahaan pakaian outdoor yang mengembangkan praktik bisnis yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Mereka menggunakan bahan daur ulang, menerapkan sistem produksi yang bertanggung jawab terhadap lingkungan, dan memberikan kontribusi pada organisasi lingkungan.
  2. Interface. Perusahaan karpet yang memimpin dalam pengembangan praktik bisnis yang bertanggung jawab terhadap lingkungan. Mereka menggunakan bahan-bahan daur ulang, memperhatikan manajemen limbah, dan mengurangi dampak karbon.
  3. Tesla. Perusahaan mobil listrik asal Amerika yang dipimpin oleh Elon Musk mengembangkan teknologi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Mereka memproduksi mobil listrik dan panel surya, serta mengembangkan sistem penyimpanan energi yang dapat membantu mengurangi emisi karbon.
  4. Danone. Perusahaan makanan dan minuman yang memperhatikan faktor sosial dan lingkungan dalam praktik bisnisnya. Mereka menerapkan program untuk mendukung petani lokal, menggunakan bahan-bahan yang berkelanjutan, dan mengurangi limbah plastik.
  5. IKEA. Perusahaan furnitur yang mengembangkan praktik bisnis yang berkelanjutan dan bertanggung jawab terhadap lingkungan. Mereka menggunakan bahan-bahan daur ulang, mengurangi limbah, dan memperhatikan manajemen energi dan emisi karbon.

Tujuan Menerapkan Konsep Bisnis Berkelanjutan / Sustainability Business

  1. Menciptakan nilai jangka panjang secara ekonomi, sosial, dan lingkungan: Bisnis berkelanjutan mempertimbangkan nilai jangka panjang dengan memperhatikan faktor ekonomi, sosial, dan lingkungan agar dapat memenuhi kebutuhan saat ini tanpa merusak sumber daya untuk generasi berikutnya.
  2. Mengembangkan praktik bisnis yang bertanggung jawab dan berkelanjutan secara lingkungan: Bisnis berkelanjutan mengembangkan praktik bisnis yang bertanggung jawab terhadap lingkungan, seperti penggunaan energi terbarukan, manajemen limbah yang baik, dan pencegahan polusi, untuk menciptakan bisnis yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
  3. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan bisnis: Bisnis berkelanjutan memperhatikan faktor efisiensi dan efektivitas dalam mencapai tujuan bisnisnya, seperti mengurangi biaya produksi dan meningkatkan produktivitas, agar dapat mencapai tujuan bisnisnya dengan cara yang lebih berkelanjutan dan berdampak positif bagi lingkungan dan masyarakat.
  4. Mengurangi dampak bisnis terhadap lingkungan, masyarakat, dan kesejahteraan karyawan: Bisnis berkelanjutan memperhatikan dampak dari kegiatan bisnisnya terhadap lingkungan, masyarakat, dan kesejahteraan karyawan, dengan meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif bagi semua pihak yang terlibat.

Your All-in-One Sustainability Platform

Satuplatform hadir untuk mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku. Satuplatform adalah platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG management, carbon accounting, dan sustainability reporting.

Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat:

  1. Mengumpulkan dan menganalisis data ESG secara akurat dan efisien
  2. Melacak emisi karbon dan menetapkan target pengurangan emisi
  3. Menyusun laporan ESG yang memenuhi standar internasional dan nasional

Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang! Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform.

Similar Article

5 Brand Kosmetik yang Dukung ESG

Berbagai jenis dan varian dari produk kosmetik yang tersebar luas, menimbulkan potensi sampah kemasan yang menumpuk di landfill. Tidak hanya…