Kemitraan bisnis berkelanjutan semakin menjadi fokus utama dalam strategi perusahaan di seluruh dunia. Melalui kemitraan ini, perusahaan dapat menjalin kolaborasi yang kokoh dengan para mitra yang sejalan dengan nilai-nilai keberlanjutan. Munculnya kemitraan bisnis berkelanjutan ini didorong oleh meningkatnya kesadaran akan pentingnya keberlanjutan dan tuntutan konsumen untuk praktik bisnis yang lebih ramah lingkungan.
Menyusun rencana kemitraan bisnis berkelanjutan memerlukan perencanaan strategis dan kolaborasi yang efektif antara semua pihak yang terlibat. Dengan merancang kemitraan yang terstruktur dan berkomitmen, perusahaan dapat memperluas dampak positif mereka dalam mengurangi jejak karbon, mempromosikan keadilan sosial, dan meningkatkan efisiensi ekonomi secara bersama-sama.
Baca Juga: 5 Perusahaan yang Mendorong Kemitraan Bisnis yang Berkelanjutan

Berikut hal-hal yang penting untuk diperhatikan ketika perusahaan ingin membangun kemitraan bisnis yang berkelanjutan:
Table of Contents
ToggleIdentifikasi Mitra Strategis
Langkah awal yang krusial dalam implementasi kemitraan bisnis untuk keberlanjutan lingkungan adalah identifikasi mitra strategis. Mitra strategis ini harus memiliki komitmen yang kuat terhadap praktik bisnis berkelanjutan dan nilai-nilai yang sejalan dengan visi perusahaan.
Mitra strategis dapat datang dari pemasok berkelanjutan, komunitas lokal, universitas dan lembaga riset, atau Non-Governmental Organization (NGO). Ketika perusahaan hendak membangun kemitraan dengan pihak-pihak tersebut, pastikan pula mitra telah memiliki track record sustainability yang baik, sehingga hubungan kemitraan ke depannya dapat terhindar dari risiko-risiko yang tak terduga.
Menyusun Rencana Keberlanjutan Bersama
Setelah perusahaan menemukan mitra bisnis berkelanjutan yang tepat, berikutnya perusahaan dan mitra perlu melakukan penyusunan dan pengembangan rencana keberlanjutan bersama. Pada rencana yang disusun secara bersama-sama oleh kedua belah pihak ini, perlu mencakup setidaknya: tujuan yang ingin dicapai, aktivitas/tindakan dari inisiatif keberlanjutan, indikator keberhasilan, dan cost dari tiap inisiatif yang dijalankan.
Rencana keberlanjutan tersebut sangat krusial untuk disusun dengan penuh perhatian yang mendetail. Sebab, rencana yang telah disusun nantinya akan menjadi ‘baseline’ atau panduan yang jelas untuk perusahaan dan mitra agar dapat fokus pada langkah-langkah yang membawa dampak nyata.
Monitoring dan Evaluasi Kemitraan
Poin berikutnya yang juga penting dalam membangun kemitraan bisnis yang berkelanjutan adalah monitoring dan evaluasi. Untuk mendukung kemitraan bisnis berjalan efektif, perusahaan perlu untuk memiliki monitoring dan evaluasi yang baik.
Dari adanya monitoring dan evaluasi terhadap program kemitraan yang dijalankan, ini memungkinkan perusahaan dan mitra untuk melacak kemajuan, mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan, dan memastikan bahwa tujuan keberlanjutan tercapai dengan efisien.
Komunikasi Terbuka dan Transparan
Membangun kemitraan bisnis berkelanjutan juga tidak boleh mengabaikan komunikasi yang terbuka dan transparan. Sebab salah satu kunci sukses dari kemitraan yang berkelanjutan adalah berkat adanya komunikasi yang terbuka antara semua pihak terkait, termasuk mitra, karyawan, dan pemangku kepentingan lainnya. Dari adanya keterbukaan ini, akan tercipta pemahaman bersama dan mendukung kolaborasi yang efektif.
Di samping itu, membangun komunikasi yang transparan juga berarti bahwa perusahaan dan mitra harus membuat laporan ESG serta laporan hasil kemitraan bisnis berkelanjutan dengan jelas. Sehingga, hasil dari kemitraan dapat diketahui bersama dan menjadi tolok ukur keberhasilan bisnis dalam menjalankan inisiatif berkelanjutan.
Refreshment Keberlanjutan
Di samping langkah-langkah untuk membangun kemitraan bisnis berkelanjutan di atas, perusahaan juga perlu untuk mempertimbangkan aktivitas refreshment untuk membekali mitra dan karyawan dengan informasi dan pengetahuan ter-update mengenai inisiatif berkelanjutan.
Pembekalan ini juga berfungsi untuk memastikan bahwa semua pihak terlibat memahami dan menerapkan praktik-praktik yang mendukung keberlanjutan lingkungan. Refreshment melalui pembekalan maupun pelatihan dapat mencakup aspek teknis maupun aspek non-teknis untuk lebih meningkatkan wawasan berkelanjutan. Sehingga seluruh pihak dapat lebih ’aware’ akan pentingnya penerapan nilai-nilai keberlanjutan pada aktivitas bisnis di tengah era globalisasi dan perubahan iklim akibat jejak karbon dan emisi dari proses industri dan aktivitas sehari-hari.
Untuk mendukung kemitraan bisnis berkelanjutan, saat ini telah hadir Satuplatform sebagai all-in-one solution yang memberikan simulasi perhitungan emisi bagi perusahaan agar dapat mendukung inisiatif dan program ESGnya. Coba FREE DEMO dari Satuplatform sekarang juga!
Similar Article
Pemanfaatan AI dalam Upaya Pelestarian Lingkungan
Tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi kecerdasan buatan atau Artficial Intelligence (AI) telah mengalami kemajuan yang sangat pesat dan menjadi bagian…
Mengenal Agbogbloshie ‘Tempat Penampungan’ Sampah Elektronik Dunia
Pernahkah kamu mendengar tentang tempat pembuangan sampah Agbogbloshie? Tempat ini pernah menjadi salah satu tempat pembuangan sampah terbesar di dunia…
Air Minum Kemasan Plastik Dilarang di Bali, Apa yang Terjadi?
Pemerintah Provinsi Bali baru saja melakukan langkah yang besar dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan, yakni dengan melakukan pelarangan penjualan air…
Masa Depan Bisnis Adalah Bertanggung Jawab, Benarkah?
Sustainability atau Keberlanjutan bukan hanya sekadar tren musiman di era sekarang ini, melainkan telah menjadi suatu kewajiban yang dapat mendorong…
Berbagai Inovasi dalam Pengelolaan Sampah yang Bisa Dimanfaatkan
Indonesia bisa dibilang masih sangat memerlukan berbagai inovasi dan kemajuan dalam kegiatan pengelolaan sampah untuk membantu sampah ditangani dengan cara…
Indonesia Siap Pensiunkan Dini PLTU Batu Bara
Pemerintah Indonesia bersiap untuk melakukan langkah besar dalam upaya mencapai netralitas karbon atau Carbon Neutral pada 2060 dengan menerapkan pensiun…