Alam sejatinya memiliki berbagai mekanisme untuk menyembuhkan dirinya sendiri dari dampak perubahan iklim. Salah satunya ialah hutan yang mampu mitigasi pemanasan global melalui berbagai fungsinya.
Hutan dapat membantu memperlambat laju perubahan iklim dengan menyerap gas rumah kaca, utamanya karbon dioksida (CO2), dari atmosfer kemudian menyimpannya. Melalui proses fotosintesis, hutan mengubah CO2 yang diserap menjadi oksigen dan biomassa yang lebih berguna. Mengurangi konsentrasi gas rumah kaca di alam.
Baca Juga: Hutan Konservasi: Pengertian, Manfaat, hingga Contohnya
Table of Contents
ToggleHutan dan Perannya dalam Mengatasi Perubahan Iklim
Hutan memiliki peran yang penting dalam perubahan iklim. Hutan dapat menyerap emisi karbon dalam jumlah yang besar, kemudian menyimpannya dalam bentuk biomassa hutan.

Karbon yang tersimpan dalam pohon dan tanah hutan dapat bertahan selama ratusan hingga ribuan tahun. Dilansir dari laman World Resources Institute, berdasarkan penelitian oleh Nature Climate Change yang terbit tahun 2021, hutan di dunia menyerap sekitar dua kali lebih banyak karbon dioksida daripada yang dilepaskannya. Dengan kata lain, hutan menyediakan “penyerap karbon” yang menyerap 7,6 miliar metrik ton CO2 per tahun.
Kemampuan alami yang dimiliki hutan dalam menyerap karbon, tentunya bergantung pada jenis hutan dan kondisi lingkungannya. Semakin asri sebuah wilayah hutan, maka semakin kuat pula perannya dalam membantu memitigasi pemanasan global.
Sayangnya, peristiwa deforestasi dan degradasi lahan hutan merupakan ancaman yang dapat mengurangi fungsi hutan. Sejak tahun 1990, diperkirakan 420 juta hektar hutan telah hilang akibat kegiatan alih fungsi lahan, dengan 10 juta hektar lahan mengalami deforestasi setiap tahunnya, antara tahun 2015 dan 2020. Kondisi ini dapat menjadikan hutan sebagai sumber karbon, alih-alih penyerap karbon, jika melepaskan lebih banyak karbon daripada yang diserapnya.
Oleh karena itu, mencegah penebangan hutan (deforestasi) menjadi upaya yang bisa dilakukan juga untuk mengurangi emisi CO2 yang terjadi ketika hutan ditebang dan dibakar. Reboisasi dan aforestasi (penanaman hutan baru) akan meningkatkan kapasitas penyerap karbon global dan memperbaiki ekosistem yang terdegradasi.
Baca Juga: Ancaman yang Bisa Timbul dari Tindakan Pembabatan Hutan Papua
Melestarikan Hutan Konservasi dalam Mengatasi Perubahan Iklim
Hutan konservasi adalah jenis hutan yang ditetapkan untuk tujuan perlindungan dan pelestarian keanekaragaman hayati, ekosistem, dan jasa lingkungan. Hutan ini dikelola dengan pendekatan yang memastikan keberlanjutan dan perlindungan terhadap flora, fauna, dan ekosistem di dalamnya.
Melalui aktivitas tersebut, serangkaian upaya dan strategi yang bertujuan untuk melindungi, mengelola, dan memulihkan hutan dilakukan, agar dapat terus memberikan manfaat ekologi, ekonomi, dan sosial. Selain demi mencegah penebangan hutan yang tidak terkendali dan memaksimalkan fungsi hutan sebagai penyerap karbon alami, hadirnya hutan konservasi juga penting untuk membantu menahan air hujan dan mengurangi limpasan permukaan. Membantu mencegah banjir dan mengisi ulang sumber air tanah.
Konservasi hutan adalah upaya penting untuk melindungi ekosistem hutan yang vital bagi kehidupan di bumi. Melalui perlindungan, pengelolaan berkelanjutan, dan partisipasi masyarakat, hutan dapat terus memberikan manfaat lingkungan, ekonomi, dan sosial yang tak ternilai.
Memaksimalkan Restorasi Hutan dalam Memerangi Perubahan Iklim
Restorasi hutan adalah upaya untuk memulihkan ekosistem hutan yang telah rusak atau terdegradasi agar dapat kembali ke kondisi alami atau mendekati kondisi alaminya. Proses ini melibatkan berbagai kegiatan untuk meningkatkan kesehatan dan fungsi ekosistem hutan.
Tujuan utama dari aksi ini ialah mengembalikan fungsi ekologis hutan. Selain sebagai media alami penyerapan karbon, pengaturan siklus air, dan pengurangan erosi, hutan juga menyediakan habitat untuk berbagai spesies flora dan fauna tumbuh dan lestari. Jika hutan rusak, fungsinya akan terganggu dan ekosistem beserta penghuni di dalamnya dapat terancam keberlangsungan hidupnya.
Sebuah studi yang dimuat oleh Mongabay menemukan bahwa hutan berpotensi menyimpan 226 miliar metrik ton karbon jika dilindungi dan dipulihkan. Angka tersebut setara dengan sekitar sepertiga dari kelebihan emisi sejak industrialisasi. Potensi ini disebut dapat dicapai apabila hutan tetap lestari hingga mencapai kematangannya.
Restorasi hutan menjadi bentuk khusus dari reboisasi. Metode yang bisa dilakukan ialah dengan mendukung regenerasi alami hutan dan melindunginya dari gangguan manusia dan hewan yang dapat merusak, melakukan penanaman bibit pohon di area target, hingga menerapkan pertanian berbasis hutan seperti menanam pohon bersama tanaman pangan untuk mengoptimalkan penggunaan lahan.
Berkontribusi Terhadap Keberlanjutan
Pelaku usaha, bisnis, perusahaan juga dapat turut serta dalam perubahan menuju keberlanjutan. Salah satunya dengan melakukan pengukuran dan pemantauan emisi karbon secara teratur serta melaporkannya secara transparan kepada publik untuk dapat membantu perusahaan memahami dampak lingkungan dari operasinya dan menetapkan target-target pengurangan emisi.
Agar kegiatan pengukuran dan analisa emisi gas rumah kaca dapat dikerjakan secara lebih efektif, lakukan semua prosesnya bersama Satuplatform!
Satuplatform merupakan platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG Management, Carbon Accounting, dan Sustainability Reporting. Kami dapat membantu Anda mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku.
Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat:
- Mengumpulkan dan menganalisis data ESG secara akurat dan efisien
- Melacak emisi karbon dan menetapkan target pengurangan emisi
- Menyusun laporan ESG yang memenuhi standar internasional dan nasional
Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang!
Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform.
Similar Article
5 Negara yang Terancam Tenggelam akibat Pemanasan Global
Pemanasan global nampaknya tidak lagi bisa dianggap sepele sebab pengaruhnya saat ini sudah semakin mengancam keberlangsungan hidup masyarakat dan makhluk…
Budaya Bersepeda di Belanda yang Sukses Kurangi Emisi Karbon
Belanda dikenal sebagai negara dengan budaya bersepeda yang sangat kuat. Budaya bersepeda di negeri ini sepertinya telah menjadi sebuah keunikan…
Waspada Produksi Jejak Karbon dari Limbah Rumah Tangga
Tidak dapat dipungkiri bahwa produksi limbah telah menjadi dampak dari kegiatan sehari-hari manusia yang tak terhindarkan, dapat bersumber dari aktivitas…
Peran Lahan Basah dalam Mitigasi Perubahan Iklim
Lahan basah merupakan salah satu ekosistem bumi yang punya peran penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan, salah satunya mendukung upaya mitigasi…
5 Cara Jadikan Kafe dan Restoran Ramah Lingkungan
Kafe dan restoran dengan konsep ramah lingkungan tidak lagi sekadar tren di zaman sekarang. Lebih dari itu, konsep ini semakin…
Cara Sederhana Melindungi Lingkungan dari Rumah
Jika bukan manusia sebagai penghuni bumi yang melindungi kelestarian lingkungan, siapa lagi yang bisa melakukan. Melindungi lingkungan bukan hanya tanggung…