Meningkatnya inisiatif terkait sustainability telah menyasar banyak sektor, termasuk dalam hal konstruksi berkelanjutan yang punya hubungan erat dengan pembangunan berkelanjutan.
Beberapa tahun ke belakang, tren konstruksi berkelanjutan telah muncul di banyak wilayah di seluruh belahan dunia. Indonesia salah satunya, di mana pengembangan infrastruktur semakin masif dilaksanakan untuk mendukung urbanisasi yang kian pesat.
Konstruksi berkelanjutan merupakan metode atau pendekatan dalam industri pembangunan yang dilaksanakan secara penuh perhitungan dengan memprioritaskan kenyamanan dan keberlangsungan lingkungan. Bertujuan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan meningkatkan efisiensi sumber daya selama siklus hidup bangunan.
Baca Juga: Konstruksi Berkelanjutan: Tantangan dan Peluang

Dalam pelaksanaan konstruksi berkelanjutan, mulai dari perencanaan, pembangunan, pemeliharaan, renovasi, dan pembongkaran bangunan atau gedung akan mempertimbangkan aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi. Seluruh proses panjang yang dilakukan ini bisa dibilang merupakan bagian dari tanggung jawab menciptakan infrastruktur yang ramah lingkungan dan berkelanjutan dalam jangka panjang.
World Green Building Council menyatakan bahwa, industri pembangunan atau sektor konstruksi menyumbang sekitar 39 persen emisi karbon di dunia. Oleh karena itu, diperlukan perbaikan agar kegiatan di bidang ini dapat turut serta mengurangi dampaknya terhadap lingkungan.
Sebagai langkah mewujudkannya, terdapat tujuh prinsip konstruksi berkelanjutan yang dicetuskan, sebagai hasil dari inisiatif seperti Perjanjian Paris tahun 2015 dan skema untuk membangun menuju nol emisi bersih. Prinsip ini merupakan panduan yang bisa digunakan oleh sektor konstruksi dalam meminimalkan jejak karbon industri.
Baca Juga: Melihat Dampak Sektor Bangunan dan Konstruksi Terhadap Polusi Lingkungan
Table of Contents
ToggleDesain Berkelanjutan
Disebut juga desain hijau, prinsip ini hadir untuk menghindari atau meminimalkan dampak lingkungan yang merugikan. Bangunan dirancang tidak hanya nyaman dihuni, tetapi juga mencapai sasaran pembangunan berkelanjutan yang mempertimbangkan berbagai kategori, termasuk limbah, energi, transportasi, material, dan air.
Daya Tahan
Prinsip ini berfokus pada pembangunan infrastruktur yang tahan lama dan penekanan teknik konstruksi dan material yang kuat.
Ketahanan bangunan penting untuk dapat memastikannya berdiri kokoh dalam waktu yang lama, meminimalkan kebutuhan akan penggantian atau perawatan yang sering. Juga berkontribusi mendorong efisiensi sumber daya dan pengurangan produksi limbah.
Efisiensi Energi
Prinsip yang pertama mengacu pada teknik dan strategi yang perlu dilakukan untuk mengurangi penggunaan energi selama perencanaan, pembangunan, dan pemeliharaan proyek konstruksi atau bangunan.
Hal yang bisa dilakukan yakni seperti menggunakan bahan bangunan dan teknologi yang mengurangi konsumsi energi, melalui penyediaan isolasi yang baik, jendela efisien, dan sistem pemanas serta pendingin yang hemat energi.
Pengurangan Limbah
Untuk mencegah pembuangan yang tidak efisien, kegiatan konstruksi dapat mengimplementasikan strategi pengelolaan limbah konstruksi yang efektif, termasuk daur ulang dan penggunaan kembali bahan bangunan.
Kualitas Udara dalam Ruangan
Meningkatkan kualitas udara dalam ruangan menjadi salah satu prinsip yang penting dalam sebuah konstruksi berkelanjutan. Tujuannya adalah untuk menciptakan lingkungan dalam ruang yang nyaman dan sehat.
Oleh karena itu, kelayakan ventilasi alami perlu diperhatikan dalam pembuatannya. Sejumlah fitur lain dapat dimanfaatkan dalam hal ini, meliputi menara angin, ventilasi bubungan, cerobong surya, transom, dan lainnya.
Konservasi Air
Pembangunan sebuah infrastruktur tidak terlepas dari konsumsi air yang berlebih. Akan tetapi, hal ini bisa dicegah melalui pemanfaatan air hujan, irigasi yang efisien, serta melakukan pengawasan terhadap penggunaan air untuk meminimalkan konsumsi air.
Material Bangunan Berkelanjutan
Pemanfaatan bahan bangunan yang berasal dari sumber daya terbarukan dan daur ulang, seperti kayu yang bersertifikat FSC dan bahan bangunan daur ulang, juga dapat menjadi langkah efektif memperpanjang masa pakai suatu material.
Turut Serta Meminimalkan Dampak Bangunan terhadap Lingkungan
Konstruksi berkelanjutan merupakan langkah penting menuju masa depan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Adopsi konstruksi berkelanjutan bukan hanya tanggung jawab para profesional di industri ini, tetapi juga masyarakat luas untuk mendukung dan mendorong penerapan praktik-praktik yang lebih berkelanjutan.
Siapa pun dapat berkontribusi dalam melawan dampak perubahan iklim. Berlaku luas bagi individu, organisasi, hingga perusahaan dunia yang dalam kegiatannya masih menghasilkan jejak karbon yang signifikan bagi bumi.
Pelaku usaha, bisnis, perusahaan juga dapat turut serta dalam melakukan pengukuran dan pemantauan emisi karbon secara teratur serta melaporkannya secara transparan kepada publik untuk dapat membantu perusahaan memahami dampak lingkungan dari operasinya dan menetapkan target-target pengurangan emisi.
Agar kegiatan pengukuran dan analisa emisi gas rumah kaca dapat dikerjakan secara lebih efektif, lakukan semua prosesnya bersama Satuplatform!
Satuplatform merupakan platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG Management, Carbon Accounting, dan Sustainability Reporting. Kami dapat membantu Anda mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku.
Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat:
- Mengumpulkan dan menganalisis data ESG secara akurat dan efisien
- Melacak emisi karbon dan menetapkan target pengurangan emisi
- Menyusun laporan ESG yang memenuhi standar internasional dan nasional
Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang!
Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform.
Similar Article
Food Loss dan Dampaknya terhadap Iklim dan Lingkungan
Food loss atau kehilangan pangan adalah salah satu masalah besar yang sering luput dari perhatian. Food loss mengacu pada makanan…
YONO: Tren Gaya Hidup Ala Gen Z Tahun 2025
Di tahun 2025, tren gaya hidup terus berkembang, terutama di kalangan Gen Z yang dikenal adaptif terhadap perubahan sosial dan…
Penyerap Karbon Luar Biasa: Pohon Mangrove, Petai, dan Durian
Dalam menghadapi perubahan iklim dan meningkatnya kadar karbon dioksida (CO2) di atmosfer, peran pohon sebagai penyerap karbon alami menjadi semakin…
Waste to Energy (WTE) : Negara Swedia Lakukan Impor Sampah
Di tengah kondisi bumi yang semakin ‘overwhelmed’ dengan limbah di lingkungan, impor sampah menjadi suatu mekanisme yang kini mulai semakin…
Bagaimana Kerjasama Sister-City untuk Dukung Fasilitas Kota yang Ramah Lingkungan?
Dalam menghadapi tantangan lingkungan perkotaan, banyak kota di dunia menjalin hubungan sister-city guna bertukar pengalaman dan teknologi dalam membangun fasilitas…
Gen Z’s Initiatives Towards A Better Environment
As environmental concerns continue to escalate, Generation Z (Gen Z) has emerged as a driving force in the movement toward…