Satuplatform Bersama DLH Jabar Gelar Webinar Perhitungan Emisi Karbon 

Jakarta, 14 Maret 2024 – Untuk dukung Implementasi menuju Net Zero Emission 2060, Satuplatform gandeng DLH Jawa Barat untuk bersama tingkatkan kesadaran pentingnya menghitung besaran produksi emisi karbon dengan memanfaatkan peran teknologi dalam perhitungan dan pengelolaan emisi industri. Pelaksanaan webinar bertemakan “Perhitungan Emisi Karbon Industri & Peran Teknologi dalam Era Pengelolaan Karbon” ini turut dihadiri oleh berbagai perusahaan di Jawa Barat dan sekitarnya dengan total peserta sebanyak 1.009. Pemaparan materi disampaikan oleh Carbon Expert, Randy Ismail dan CEO Satuplatform, Bobby Simon. 

Atas tujuan dukung implementasi Net Zero Emission 2060, webinar ini diharapkan mampu memberikan aksi nyata dari para pemegang keputusan mulai dari perusahaan yang tersebar di Jawa Barat untuk mulai menghitung produksi emisi karbon dari semua hasil aktivitas industri. Selain itu, melalui kemudahan teknologi, perhitungan karbon dapat dengan mudah dikalkulasikan dan menghasilkan laporan berupa Sustainability Report dan Greenhouse Gas Report yang sesuai dengan standar Internasional.

“Kita harus mengidentifikasi kira-kira kegiatan apa saja yang mengemisikan Gas Rumah Kaca. Kebanyakan perusahaan sudah familiar, bahwa kalau kita menggunakan bahan bakar fosil maka akan ada Gas Rumah Kaca,” ujar Carbon Expert, Randy Ismail dalam pemaparannya. Baca Juga: Upaya Uni Eropa Melawan Perubahan Iklim

Randy Ismail (Carbon Expert)

Selanjutnya, Randy memaparkan terkait Greenhouse Gas Inventory dilanjutkan dengan pemaparannya yang menekankan agar perusahaan dapat mengidentifikasi aktivitas mana saja yang menghasilkan emisi karbon. Selanjutnya, Randy memberikan penjelasan terkait  tata cara menghitung timbulan emisi karbon dengan mengkategorikan sesuai dengan concept of scope (scope 1, scope 2, dan scope 3). 

“Sebetulnya kenapa perusahaan-perusahaan melakukan inventarisasi gas rumah kaca, ternyata kalau dilihat di sini ada banyak faktor. Terutama, untuk perusahaan-perusahaan yang masuk kategori terbuka, maka Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Indonesia meminta perusahaan2 terbuka itu untuk melaporkan laporan keberlanjutan, dan di dalamnya ada item terkait Gas Rumah Kaca,” lanjut Randy. Baca Juga:  Emisi Karbon dari Industri Fashion

Peran Teknologi dalam Memudahkan Perhitungan Emisi Karbon

Dalam pengelolaan dan perhitungan karbon, ada berbagai tantangan untuk dapat dikonversi menjadi Sustainability Report atau Greenhouse Gas Report, beberapa di antaranya: identifikasi sumber emisi, pengumpulan data, pengukuran & pemantauan, dan kekurangan SDM berpengalaman dalam pengelolaannya. 

Untuk memberikan solusi yang tepat untuk berbagai tantangan tersebut, CEO Satuplatform, Bobby Simon menjelaskan adanya platform yang mampu membantu perusahaan menghitung besaran emisi karbon yang dihasilkan sekaligus memberikan pelaporan berupa Sustainability Report atau Greenhouse Gas Report yang berstandar ISO 14064.

“Kalau laporan pemerintah kan kita harus submit inventory juga, kita masukin ke dalam sign smart atau inventory pemerintahan (KLHK) itu nanti bisa kami sediakan layanan, jadi begitu isi data di platform kami, nanti kami bisa bantu input kan di sign smart juga, untuk laporan di KLHK,” Jelas CEO Satuplatform, Bobby Simon terkait laporan yang dihasilkan Satuplatform untuk bisa sampai ke pemerintah.

Tentang Satuplatform

Satuplatform membantu bisnis mengelola jejak karbon mereka & mencapai tujuan ESG perusahaan. 

Platform all-in-one untuk tujuan keberlanjutan perusahaan: 

  1. Mengelola, mengukur, dan meningkatkan kinerja ESG perusahaan; 
  2. Lacak karbon perusahaan, dekarbonisasi bisnis perusahaan, dan tetapkan target pengurangan emisi; 
  3. Menyederhanakan Pelaporan dan pengungkapan ESG untuk memenuhi standar global.

Similar Article

5 Brand Kosmetik yang Dukung ESG

Berbagai jenis dan varian dari produk kosmetik yang tersebar luas, menimbulkan potensi sampah kemasan yang menumpuk di landfill. Tidak hanya…