
Table of Contents
TogglePengertian
Menurut SNI ISO 14040:2016 dan 14044:2017, Penilaian Daur Hidup atau Life Cycle Assessment (LCA) merupakan kompilasi dan evaluasi masukan (input), keluaran (output) serta dampak lingkungan potensial dari sistem produk/jasa di seluruh daur hidupnya secara kuantitatif. Baca Juga : Mengenal ISO 14001 Sebagai Sistem Manajemen Lingkungan
Kegunaan Penilaian Daur Hidup
Menjadi dasar pengambilan sebuah keputusan berbasis data dan fakta dengan berbagai macam kegunaan, diantaranya:
- Perancangan suatu produk/jasa
- Pengembangan proses produksi
- Inovasi proses dan produk
- Peningkatan sistem manajemen lingkungan
- Pemilihan proses, produk dan pemasok
- Penetapan strategi perusahaan
- Pengambilan keputusan terhadap kebijakan dalam pemerintahan
Prinsip Dasar Penilaian Daur Hidup
Terdapat 7 (tujuh) prinsip dasar yaitu sebagai berikut:
- Perspektif daur hidup
- Fokus lingkungan
- Pendekatan relatif dan unit fungsional
- Pendekatan interaktif
- Transparansi
- Bersifat komprehensif
- Prioritas pendekatan ilmiah
Kerangka Kerja Penilaian Daur Hidup
Kerangka kerjanya terdiri dari 4 (empat) tahapan, diantaranya:
- Penentuan tujuan dan lingkup
Penting dilakukan di awal sebagai dasar penilaian dampak lingkungan
- Inventori daur hidup
Dilakukan pengumpulan dan kuantifikasi (perhitungan) masukan dan keluaran dari suatu produk/jasa sepanjang daur hidupnya. Masukan terdiri dari:
- Bahan baku dan pendukung
- Air
- Energi
- Transportasi
Sedangkan keluaran terdiri dari:
- Produk, by-product (produk samping) dan co-product (produk sekutu)
- Emisi air, udara dan tanah
- Penilaian dampak daur hidup
Semua masukan dan keluaran yang telah dianalisis pada tahap sebelumnya akan digunakan untuk mengevaluasi besaran potensi dampak lingkungan sepanjang daur hidupnya.
- Interpretasi
Tahap akhir ini berisi terkait beberapa hal, diantaranya:
- Pembahasan hasil analisis
- Mengkaji penyebab dan dampak
- Mengidentifikasi isu penting
- Pengambilan kesimpulan
- Rekomendasi dan evaluasi
Penilaian Daur Hidup (LCA) Menjadi Bagian dari Penilaian PROPER
Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup atau PROPER merupakan evaluasi ketaatan dan kinerja suatu usaha dan/atau kegiatan sebagai bentuk tanggung jawab terhadap pengendalian pencemaran lingkungan. PROPER yang dicanangkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) ini dilakukan setiap tahun terhadap perusahaan yang terdaftar.
Pada tahun 2021, penilaian ini ditambahkan sebagai salah satu kriteria dalam PROPER dengan tujuan untuk mengidentifikasi:
- Perhitungan keberlanjutan penggunaan sumber daya alam;
- Pembuangan beban pencemaran ke lingkungan; dan
- Evaluasi dan penerapan kemungkinan perbaikan lingkungan
Your All-in-One Sustainability Platform
Dari sekian banyak dokumen lingkungan yang harus dipenuhi sebagai salah satu bentuk tanggung jawab terhadap pengendalian pencemaran lingkungan, maka diperlukan pemantauan terhadap penerapan LCA tersebut. Bersama Satuplatform, Anda dapat memantau kelengkapan dokumen lingkungan secara detail.
Satuplatform hadir untuk mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku. Satuplatform adalah platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG management, carbon accounting, dan sustainability reporting.
Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat:
- Mengumpulkan dan menganalisis data ESG secara akurat dan efisien
- Melacak emisi karbon dan menetapkan target pengurangan emisi
- Menyusun laporan ESG yang memenuhi standar internasional dan nasional
Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang! Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform.
Similar Article
Low GHG Emission, High Impact: Everyday Materials That Could Reshape Green Manufacturing
The shift toward sustainable production practices has spurred growing interest in low-carbon materials that support greener industrial processes. Emerging materials,…
Does “Eco-friendly” Labels Mean Green Product in Green Industry?
Businesses and consumers alike are navigating a flood of products claiming to be “eco-friendly” or “green.” These labels, often used…
Dilema Biomassa: Transisi Energi Berkelanjutan atau Perusakan Lingkungan?
Dalam upaya mencapai target net-zero emission pada 2060, Indonesia mendorong transisi energi dari bahan bakar fosil ke sumber energi terbarukan.…
Energi Terbarukan di Indonesia: Mengapa Surya dan Hidro Menjadi Pilihan Utama?
Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia menghadapi tantangan besar dalam memenuhi kebutuhan energinya. Di tengah komitmen untuk mencapai net…
Emisi Karbon Penerbangan Meningkat: Tantangan Baru bagi Industri Aviasi
Emisi Karbon Sektor Penerbangan Setelah mengalami penurunan drastis selama pandemi COVID-19, industri penerbangan global kini menunjukkan pemulihan yang signifikan. Namun,…
Adaptasi Bisnis di Era Krisis Energi
Pasokan bahan bakar menjadi semakin terbatas, dengan harga yang melambung tinggi, merupakan salah satu bukti bahwa dunia sedang mengalami krisis…