Menghangatnya Benua Antartika akibat perubahan iklim telah lama menimbulkan kekhawatiran bagi para ilmuwan akan banyak hal. Tidak hanya semakin mengurangi jumlah lapisan es laut di Kutub, kondisi ini juga berperan dalam mempercepat permafrost mencair.
Permafrost menyimpan bukti sejarah yang kuat atas sisa-sisa kehidupan terdahulu yang pernah berlangsung di Kutub Utara. Termasuk tanaman, hewan, dan mikroba, yang apabila terurai dapat turut melepaskan gas rumah kaca dalam jumlah besar dan berdampak signifikan bagi kehidupan.
Baca Juga: Waspadai Peningkatan Penyakit Akibat Perubahan Iklim
Table of Contents
ToggleApa Itu Permafrost dan Mengapa Penting?
Permafrost yang merupakan singkatan dari permanent frost, adalah lapisan tanah yang membeku secara permanen di bawah permukaan bumi, terdiri dari berbagai macam tanah, kerikil, dan pasir, yang diikat oleh es.
Permafrost mengandung bahan organik yang telah terperangkap selama ribuan tahun. Dilansir dari laman Earth.org, permafrost menyimpan cadangan karbon global yang sangat besar. Jumlahnya diperkirakan sekitar 1.400 miliar ton karbon, hampir dua kali lipat jumlah yang ada di atmosfer. Berdasarkan studi oleh Knoblauch et al . 2018, tanah permafrost dari kutub utara akan menghasilkan satu gigaton, atau 1000 juta ton metana pada tahun 2100.
Ketika permafrost mencair dan mulai terurai, ia akan turut melepaskan sejumlah besar gas rumah kaca, terutama karbon dioksida (CO2) dan metana (CH4), ke atmosfer. Metana, khususnya, adalah gas rumah kaca yang jauh lebih kuat daripada karbon dioksida dalam hal potensial pemanasan global.
Metana bertanggung jawab atas sekitar seperenam dari pemanasan global yang terjadi beberapa dekade terakhir. Mengutip dari Earth.org, perkiraan emisi metana Arktik telah meningkat dari 0,5 juta ton menjadi 3,8 juta ton per tahun pada tahun 2006, kemudian naik menjadi 17 juta ton pada tahun 2013.
Apa Dampak dari Permafrost yang Mencair terhadap Lingkungan dan Perubahan Iklim?
Para ilmuwan menyatakan bahwa permafrost yang mencair merupakan ancaman yang perlu diwaspadai. Permafrost memainkan peran penting dalam ekosistem kutub hingga memperlambat laju terjadinya perubahan iklim.
Pemanasan global yang menyebabkan permafrost mencair lebih cepat dapat mengakibatkan pelepasan gas rumah kaca dan berkontribusi pada perubahan iklim lebih lanjut. Pembekuan yang terjadi pada permafrost membantu bumi menyimpan cadangan karbon yang besar di bawah tanah.
Permafrost yang mencair juga dapat menyebabkan tanah menjadi tidak stabil, mengakibatkan kerusakan pada infrastruktur seperti jalan, bangunan, dan pipa. Berdampak pula terhadap kondisi ekosistem, menyebabkan tanah longsor dan erosi, mempengaruhi pola aliran sungai dan danau, serta mengubah habitat dan mempengaruhi ekosistem lokal.
Jika mencairnya permafrost terjadi di hutan atau vegetasi lebat, tanah akan bergelombang dan pohon menjadi tidak beraturan. Disebut juga sebagai hutan mabuk. Berbagai ekosistem di dalamnya, termasuk satwa liar akan turut terganggu.
Langkah Mitigasi dan Adaptasi
Para ilmuwan memperingatkan bahwa percepatan pencairan permafrost akan terus terjadi seiring dengan naiknya suhu bumi. Kondisi ini disebut akan menghilangkan dua pertiga bagian permafrost di permukaan pada tahun 2100.
Dikutip dari laman VOA Indonesia, berdasarkan laporan studi yang dirilis Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), jika emisi bahan bakar fosil masih terus meningkat hingga 50 tahun ke depan, maka diperkirakan sebanyak 70 persen permafrost dapat menghilang sepenuhnya.
Oleh karena itu, mengurangi jejak karbon dan berkomitmen tinggi terhadap Perjanjian Paris dalam menurunkan emisi karbon dunia merupakan salah satu hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi potensi mencairnya permafrost.
Pelaku usaha, bisnis, perusahaan juga dapat turut serta dalam melakukan pengukuran dan pemantauan emisi karbon secara teratur serta melaporkannya secara transparan kepada publik untuk dapat membantu perusahaan memahami dampak lingkungan dari operasinya dan menetapkan target-target pengurangan emisi.
Agar kegiatan pengukuran dan analisa emisi gas rumah kaca dapat dikerjakan secara lebih efektif, lakukan semua prosesnya bersama Satuplatform!
Satuplatform merupakan platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG Management, Carbon Accounting, dan Sustainability Reporting. Kami dapat membantu Anda mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku.
Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat:
- Mengumpulkan dan menganalisis data ESG secara akurat dan efisien
- Melacak emisi karbon dan menetapkan target pengurangan emisi
- Menyusun laporan ESG yang memenuhi standar internasional dan nasional
Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang!
Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform.
Similar Article
5 Istilah Penting yang Berkaitan dengan Perubahan Iklim
Isu terkait perubahan iklim semakin menjadi pembahasan yang ramai diperbincangkan saat ini. Di seluruh dunia, masyarakat lintas generasi mulai menunjukkan…
Keuntungan Berlangganan Jasa Perhitungan Jejak Karbon bagi Perusahaan di Masa Kini
Jejak karbon merupakan sejumlah emisi gas rumah kaca (GRK) yang lepas ke atmosfer dan bersumber dari berbagai kegiatan tertentu. Konsentrasi…
Pengertian Industri Hijau: Tujuan, Manfaat, dan Contohnya
Penerapan industri hijau di tengah meningkatnya dampak perubahan iklim selayaknya angin segar yang memberikan kesejukan dalam upaya keberlanjutan. Sektor industri…
Bagaimana Cara Tepat Memilih Carbon Accounting Software untuk Industri?
Carbon Accounting – Seiring dengan meningkatnya sustainability awareness di berbagai kalangan, banyak pihak mulai turut serta menerapkan praktik-praktik kebelanjutan melalui…
Memahami Istilah Global Stocktake dalam Aksi Iklim Internasional
Di berbagai belahan dunia, negara-negara terus berlomba mencapai ambisi iklim sebagai respons terhadap peningkatan dampak perubahan iklim sekaligus komitmen sesuai…
Bahaya Bakar Sampah Hasilkan Zat Beracun dan Perparah Krisis Iklim
Kegiatan membakar sampah nampaknya masih menjadi salah satu opsi penanganan sampah yang paling banyak dilakukan masyarakat saat ini. Hal ini…