IMG 20250212 WA0063

Pengunjung ISPE 2025, Menarik Banyak Pengunjung ke Booth Satuplatform 

Jakarta, 12 Februari 2025 – Satuplatform, perusahaan yang berfokus pada pengelolaan karbon dan ESG (Environmental, Social, and Governance), berhasil menarik perhatian banyak pengunjung di Indonesia Sustainable Procurement Expo (ISPE) 2025 yang berlangsung pada tanggal 11-12 Februari 2025 di Jakarta. Pameran ini mengangkat tema “Mendorong Pengadaan Berkelanjutan Melalui Transformasi Digital,” yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk dalam negeri, efisiensi UMKM, transparansi pengadaan, dan implementasi e-Katalog Versi 6.0 di Indonesia. Baca juga artikel lainnya : Satuplatform Ikut Meramaikan Indonesia Sustainable Procurement Expo (ISPE) 2025 sebagai Exhibitor Di tengah tren transformasi digital yang semakin pesat, Satuplatform turut memperkenalkan solusi inovatif untuk mengelola karbon dan inisiatif keberlanjutan perusahaan. Dengan kecanggihan teknologi AI dan machine learning, Satuplatform memamerkan showcase demo produk yang memperlihatkan cara kerja platform mereka dalam menghitung emisi karbon dan membantu perusahaan dalam merancang strategi keberlanjutan yang lebih efisien dan akurat. Pada hari kedua pameran, 12 Februari 2025, booth Satuplatform mengalami lonjakan pengunjung yang signifikan. Para pengunjung menunjukkan antusiasme yang tinggi terhadap solusi yang ditawarkan, memanfaatkan kesempatan untuk belajar lebih dalam mengenai pengelolaan emisi karbon dan keberlanjutan yang dapat diimplementasikan dalam bisnis mereka. “Satuplatform ini ternyata memiliki keunggulan dalam memberikan solusi yang terintegrasi, mudah diakses, dan sangat mendukung penghitungan emisi karbon secara akurat. Platform ini membantu kami dalam merancang strategi keberlanjutan dengan lebih efisien,” ungkap salah satu pengunjung yang mengunjungi booth Satuplatform. Selain itu, Satuplatform juga berupaya memberikan kesadaran yang lebih besar mengenai pentingnya menghitung emisi karbon dalam rangka menghadapi tantangan perubahan iklim global. Dengan menghitung emisi karbon, perusahaan tidak hanya dapat mengetahui besaran jejak karbon mereka, tetapi juga memiliki gambaran yang lebih jelas dalam merancang kebijakan pengurangan emisi yang lebih efektif. Satuplatform percaya bahwa penghitungan karbon yang tepat dan transparan akan menjadi langkah awal yang penting bagi setiap perusahaan dalam mencapai target keberlanjutan yang lebih ambisius. Melalui adopsi teknologi canggih seperti AI dan machine learning, Satuplatform membantu perusahaan untuk memantau dan mengurangi dampak lingkungan yang dihasilkan dari aktivitas operasional mereka. Sebagai salah satu exhibitor dalam ISPE 2025, Satuplatform berharap dapat terus mendorong transformasi digital di sektor keberlanjutan dan menyediakan solusi yang relevan bagi berbagai industri di Indonesia untuk mencapai pengadaan yang lebih berkelanjutan dan bertanggung jawab. Untuk informasi lebih lanjut mengenai Satuplatform dan produk-produk inovatifnya, kunjungi website kami di satuplatform.com dan dapatkan akses FREE DEMO sekarang juga.

6149920734810587512

Satuplatform Ikut Meramaikan Indonesia Sustainable Procurement Expo (ISPE) 2025 sebagai Exhibitor

Satuplatform sebagai perusahaan yang berfokus pada pengelolaan karbon dan ESG (Environmental, Social, and Governance) untuk bisnis/perusahaan, turut berpartisipasi sebagai salah satu exhibitor dalam Indonesia Sustainable Procurement Expo (ISPE) 2025. ISPE merupakan pameran terbesar di Indonesia yang berfokus pada pengadaan barang dan jasa berkelanjutan. Acara ini oleh Asosiasi Katalog Elektronik Nasional (AKEN) dan bertujuan untuk menghubungkan penyedia barang dan jasa dengan pejabat pengadaan dari berbagai instansi pemerintah, BUMN, BUMD, serta sektor swasta. Pameran ini dilaksanakan 11-12 Februari 2025 di SMESCO Indonesia, Jakarta. Baca juga artikel lainnya : Optimalkan Pengelolaan Karbon: Solusi Cerdas untuk Mengurangi Emisi Scope 1, 2, dan 3 Mengusung tema “Mendorong Pengadaan Berkelanjutan Melalui Transformasi Digital dengan Meningkatkan Kualitas Produk Dalam Negeri, Efisiensi UMKM, dan Optimalisasi Transparansi Pengadaan Barang dan Jasa”, ISPE 2025 menyoroti pentingnya penggunaan produk dalam negeri, pemberdayaan UMKM, serta inovasi dalam proses pengadaan yang transparan dan efisien. Acara ini juga menghadirkan sejumlah program unggulan, di antaranya: Dalam acara ISPE 2025, Satuplatform tidak hanya memamerkan solusi yang membantu perusahaan dan instansi dalam menyusun laporan keberlanjutan yang transparan dan akurat, tetapi juga berbagi wawasan tentang pentingnya aspek kebelanjutan dalam konteks digitalisasi dan transparansi. Pada hari pertama acara, Satuplatform mendapat antusiasme yang luar biasa dari pengunjung. Lebih dari 2.000 orang hadir, termasuk pejabat pengadaan, pemangku kepentingan e-katalog, dan pelaku bisnis dari berbagai sektor. Kehadiran pengunjung yang begitu ramai menandakan tingginya minat terhadap topik pengadaan berkelanjutan dan teknologi yang mendukungnya. Dalam kesempatan ini, Satuplatform berhasil menjalin berbagai kemitraan dan membuka dialog dengan banyak instansi pemerintah, BUMN, serta sektor swasta yang sangat tertarik dengan layanan sustainability report yang ditawarkan. Melalui keikutsertaannya di ISPE 2025, Satuplatform berkomitmen untuk berkontribusi dalam mendorong pengadaan yang lebih efisien dan berkelanjutan, serta membantu para pemangku kepentingan untuk mencapai tujuan keberlanjutan yang lebih tinggi di masa depan. Similar Article Waste to Energy (WTE) : Negara Swedia Lakukan Impor Sampah Di tengah kondisi bumi yang semakin ‘overwhelmed’ dengan limbah di lingkungan, impor sampah menjadi suatu mekanisme yang kini mulai semakin diperhitungkan. Impor sampah merujuk pada praktik suatu negara menerima limbah dari negara lain untuk diolah, didaur ulang, atau digunakan sebagai sumber energi.  Beberapa negara-negara di dunia melakukan impor sampah, termasuk Swedia. Dalam artikel ini akan dibahas bagaimana Swedia mengimpor sampah dan apa dampaknya secara lingkungan maupun secara ekonomi.  Waste-to-energy (WTE) Swedia telah lama menjadi pelopor dalam pengelolaan limbah yang efisien dan berkelanjutan. Negara ini dikenal dengan sistem waste-to-energy (WTE) yang memungkinkan mereka mengkonversi sampah menjadi energi listrik dan panas.  Menurut… Bagaimana Kerjasama Sister-City untuk Dukung Fasilitas Kota yang Ramah Lingkungan? Dalam menghadapi tantangan lingkungan perkotaan, banyak kota di dunia menjalin hubungan sister-city guna bertukar pengalaman dan teknologi dalam membangun fasilitas yang lebih ramah lingkungan. Konsep sister-city tidak hanya bertujuan mempererat hubungan diplomatik, tetapi juga menjadi platform untuk berbagi solusi inovatif dalam mengatasi permasalahan perkotaan seperti polusi udara, pengelolaan limbah, dan efisiensi energi.  Artikel ini akan membahas lima aspek utama dari kerjasama sister-city dalam mendukung pembangunan kota yang berkelanjutan. Implementasi Teknologi Hijau dalam Infrastruktur Perkotaan Melalui kerjasama sister-city, banyak kota mengadopsi teknologi hijau untuk meningkatkan kualitas lingkungan. Misalnya, Jakarta yang bermitra dengan Rotterdam dalam pengelolaan air dan tata kota berbasis ekologi.… Gen Z’s Initiatives Towards A Better Environment As environmental concerns continue to escalate, Generation Z (Gen Z) has emerged as a driving force in the movement toward sustainability. Characterized by their digital savviness, social consciousness, and commitment to change, Gen Z is leveraging innovation, activism, and business strategies to foster a more sustainable future.  Gen Z initiatives span from personal lifestyle changes to large-scale advocacy and corporate engagement. This article explores five key areas where Gen Z is making an impactful difference. Sustainable and Ethical Spending Gen Z is reshaping consumer behavior by prioritizing sustainability in their purchasing decisions. Research titled “The State of Consumer Spending: Gen… Kerjasama Bilateral Indonesia untuk Dukung Keberlanjutan Lingkungan Dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan degradasi lingkungan, Indonesia telah menjalin berbagai kerjasama bilateral dengan negara-negara mitra guna mempercepat transisi menuju pembangunan berkelanjutan. Kerjasama ini mencakup berbagai aspek, mulai dari pengelolaan hutan dan energi terbarukan hingga pengurangan emisi karbon serta pendanaan hijau. Artikel ini akan membahas berbagai bentuk kerjasama bilateral Indonesia dalam mendukung keberlanjutan lingkungan dengan data dan analisis terkini. Program REDD+ dengan Norwegia Indonesia dan Norwegia telah menjalin kerjasama bilateral dalam program REDD+ (Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation) sejak 2010. Melalui skema ini, Norwegia berkomitmen memberikan insentif keuangan kepada Indonesia berdasarkan pencapaian dalam pengurangan deforestasi. Seperti pada… 5 Perusahaan Ini Sukses Melakukan Investasi Karbon Dalam era di mana aspek keberlanjutan menjadi faktor utama dalam strategi bisnis global, investasi karbon telah menjadi bagian penting dalam upaya perusahaan mengurangi dampak lingkungan mereka. Investasi karbon tidak hanya berkontribusi terhadap mitigasi perubahan iklim, tetapi juga dapat meningkatkan efisiensi operasional dan reputasi perusahaan.  Beberapa perusahaan telah menunjukkan upaya mereka dengan mengadopsi strategi inovatif dan menanamkan modal besar dalam teknologi rendah karbon serta proyek kompensasi emisi. Berikut adalah contoh lima perusahaan yang sukses melakukan investasi karbon, mari simak ulasannya!  Microsoft: Pengurangan Jejak Karbon Salah satu perusahaan yang berinvestasi pada pengurangan karbon adalah Microsoft. Perusahaan ini telah menetapkan target ambisius untuk… Carbon Markets Trend Among ASEAN Countries The global movement toward carbon neutrality has accelerated the adoption of carbon markets as a tool for mitigating greenhouse gas (GHG) emissions including in ASEAN countries. Characterized by rapid economic growth and increasing environmental concerns, ASEAN member states are progressively engaging in carbon trading mechanisms.  This article explores the trends of carbon markets within each ASEAN country, by seeing its challenges, opportunity, and economic impacts. Carbon Markets in ASEAN Carbon markets operate as platforms where carbon credits are bought and sold, allowing countries and corporations to offset emissions. ASEAN nations have shown a growing interest in carbon pricing mechanisms, either…

emisi karbon

Optimalkan Pengelolaan Karbon: Solusi Cerdas untuk Mengurangi Emisi Scope 1, 2, dan 3

Dalam menghadapi krisis iklim global, pengelolaan karbon menjadi isu yang semakin mendesak bagi berbagai sektor industri. Dengan meningkatnya regulasi lingkungan dan tekanan dari pemangku kepentingan, perusahaan harus mampu mengelola dan mengurangi emisi karbon mereka secara efektif.  Emisi karbon dikategorikan ke dalam tiga kelompok utama: Scope 1, Scope 2, dan Scope 3. Pemahaman mendalam tentang masing-masing kategori ini serta penerapan strategi yang tepat sangat penting untuk mencapai target keberlanjutan. Baca Juga: Emisi Gas Rumah Kaca Scope 1, 2 dan 3 Kategori Emisi Karbon Emisi Scope 1 mencakup semua emisi langsung dari sumber yang dimiliki atau dikendalikan oleh perusahaan, seperti pembakaran bahan bakar dalam operasional pabrik atau kendaraan perusahaan.  Emisi Scope 2 berasal dari energi tidak langsung yang dikonsumsi oleh perusahaan, seperti listrik yang dibeli dari penyedia energi.  Emisi Scope 3 mencakup semua emisi tidak langsung yang terjadi dalam rantai nilai perusahaan, mulai dari aktivitas pemasok hingga penggunaan produk oleh pelanggan akhir. Berdasarkan laporan Carbon Disclosure Project (CDP), emisi Scope 3 sering kali menyumbang lebih dari 70% dari total jejak karbon perusahaan. Oleh karena itu, strategi yang komprehensif diperlukan untuk mengurangi dampak lingkungan secara signifikan. Beberapa tantangan utama dalam pengelolaan karbon meliputi kurangnya transparansi data, keterbatasan teknologi pemantauan, serta hambatan dalam mengintegrasikan strategi keberlanjutan ke dalam proses bisnis utama.  Banyak perusahaan masih kesulitan dalam mengumpulkan dan menganalisis data terkait emisi, terutama untuk Scope 3 yang melibatkan banyak pihak eksternal dalam rantai pasokan. Di Indonesia, keterbatasan infrastruktur energi terbarukan juga menjadi kendala dalam upaya transisi menuju sumber energi rendah karbon. Menurut data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), bauran energi nasional masih didominasi oleh bahan bakar fosil, meskipun ada upaya untuk meningkatkan porsi energi terbarukan dalam beberapa tahun terakhir. Solusi Cerdas untuk Mengurangi Emisi Karbon Untuk mengoptimalkan pengelolaan karbon, perusahaan dapat menerapkan berbagai strategi, mulai dari peningkatan efisiensi energi, transisi ke energi terbarukan, hingga optimalisasi rantai pasokan. Digitalisasi dan teknologi berbasis data juga memainkan peran penting dalam meningkatkan akurasi pemantauan dan pelaporan emisi. Salah satu pendekatan yang efektif adalah penggunaan perangkat lunak manajemen karbon yang dapat membantu perusahaan dalam melacak, menganalisis, dan mengelola emisi mereka secara lebih sistematis. Beberapa perusahaan global telah berhasil mengurangi emisi mereka dengan mengadopsi teknologi ini.  Sebagai contoh, perusahaan manufaktur besar seperti Unilever dan Siemens telah menerapkan solusi berbasis AI untuk memantau konsumsi energi dan mengidentifikasi peluang efisiensi yang sebelumnya tidak terdeteksi. Di sektor energi, transisi dari bahan bakar fosil ke sumber energi terbarukan menjadi langkah krusial. Data dari International Energy Agency (IEA) menunjukkan bahwa pemanfaatan energi terbarukan dapat mengurangi emisi karbon hingga 50% dalam beberapa dekade mendatang.  Perusahaan dapat berinvestasi dalam pembangkit listrik tenaga surya atau angin, serta mengadopsi strategi efisiensi energi seperti penggunaan pencahayaan LED dan sistem pendingin hemat energi. Selain itu, pendekatan ekonomi sirkular dapat diterapkan untuk mengurangi emisi Scope 3.  Dengan mendesain ulang produk agar lebih mudah didaur ulang atau menggunakan bahan baku yang lebih ramah lingkungan, perusahaan dapat menekan emisi yang berasal dari proses produksi dan distribusi. Menurut laporan Ellen MacArthur Foundation, penerapan ekonomi sirkular di sektor manufaktur dapat mengurangi emisi karbon global hingga 45%. Mengelola dan mengurangi emisi karbon tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga dapat meningkatkan efisiensi operasional dan daya saing perusahaan di pasar global. Dengan memahami perbedaan Scope 1, 2, dan 3 serta menerapkan strategi berbasis teknologi, energi terbarukan, dan ekonomi sirkular, perusahaan dapat mencapai target keberlanjutan yang lebih ambisius. Dalam menghadapi tantangan perubahan iklim, kolaborasi antara sektor swasta, pemerintah, dan masyarakat menjadi kunci utama. Dengan regulasi yang lebih ketat, inovasi teknologi, serta kesadaran yang meningkat, pengurangan emisi karbon dapat menjadi langkah nyata dalam menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan. Satuplatform Membantu dalam Perhitungan Karbon Satuplatform merupakan platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG management, carbon accounting, dan sustainability reporting. Kami dapat membantu Anda mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku.  Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Mengumpulkan dan menganalisis data ESG secara akurat dan efisien Melacak emisi karbon dan menetapkan target pengurangan emisi Menyusun laporan ESG yang memenuhi standar internasional dan nasional Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang!  Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform.  Similar Article Optimalkan Pengelolaan Karbon: Solusi Cerdas untuk Mengurangi Emisi Scope 1, 2, dan 3 Dalam menghadapi krisis iklim global, pengelolaan karbon menjadi isu yang semakin mendesak bagi berbagai sektor industri. Dengan meningkatnya regulasi lingkungan dan tekanan dari pemangku kepentingan, perusahaan harus mampu mengelola dan mengurangi emisi karbon mereka secara efektif.  Emisi karbon dikategorikan ke dalam tiga kelompok utama: Scope 1, Scope 2, dan Scope 3. Pemahaman mendalam tentang masing-masing kategori ini serta penerapan strategi yang tepat sangat penting untuk mencapai target keberlanjutan. Baca Juga: Emisi Gas Rumah Kaca Scope 1, 2 dan 3 Kategori Emisi Karbon Emisi Scope 1 mencakup semua emisi langsung dari sumber yang dimiliki atau dikendalikan oleh perusahaan, seperti pembakaran bahan… Greenwashing atau Nyata, Mengenal Perusahaan yang Benar-Benar Ramah Lingkungan Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak perusahaan yang mengklaim diri sebagai entitas ramah lingkungan. Label “hijau”, “sustainable”, dan “eco-friendly” menjadi bagian dari strategi pemasaran yang menarik perhatian konsumen yang semakin peduli terhadap keberlanjutan.  Namun, di balik janji-janji tersebut, muncul fenomena yang dikenal sebagai greenwashing, yakni praktik perusahaan yang memberikan kesan peduli lingkungan tanpa benar-benar berkomitmen terhadap upaya keberlanjutan. Baca Juga: Memahami Greenwashing: Taktik dan Dampaknya Greenwashing pertama kali didefinisikan pada tahun 1986 oleh seorang pegiat lingkungan, Jay Westerveld, yang mengamati bagaimana industri hotel mengajak tamu untuk menggunakan kembali handuk sebagai langkah “ramah lingkungan”, padahal motivasi utamanya adalah untuk menghemat biaya… Ancaman Limbah Batu Baterai: Masalah yang Belum Terselesaikan di Indonesia Penggunaan baterai terus meningkat seiring dengan berkembangnya teknologi dan meningkatnya permintaan terhadap perangkat elektronik serta kendaraan listrik. Namun, di balik manfaatnya, limbah baterai menjadi ancaman lingkungan yang serius, terutama di Indonesia, yang masih belum memiliki sistem pengelolaan limbah baterai yang efektif.  Limbah ini mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3) yang dapat mencemari tanah, air, dan udara jika tidak ditangani dengan baik. Baterai, terutama jenis baterai isi …

greenwashing

Greenwashing atau Nyata, Mengenal Perusahaan yang Benar-Benar Ramah Lingkungan

Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak perusahaan yang mengklaim diri sebagai entitas ramah lingkungan. Label “hijau”, “sustainable”, dan “eco-friendly” menjadi bagian dari strategi pemasaran yang menarik perhatian konsumen yang semakin peduli terhadap keberlanjutan.  Namun, di balik janji-janji tersebut, muncul fenomena yang dikenal sebagai greenwashing, yakni praktik perusahaan yang memberikan kesan peduli lingkungan tanpa benar-benar berkomitmen terhadap upaya keberlanjutan. Baca Juga: Memahami Greenwashing: Taktik dan Dampaknya Greenwashing pertama kali didefinisikan pada tahun 1986 oleh seorang pegiat lingkungan, Jay Westerveld, yang mengamati bagaimana industri hotel mengajak tamu untuk menggunakan kembali handuk sebagai langkah “ramah lingkungan”, padahal motivasi utamanya adalah untuk menghemat biaya operasional.  Sejak itu, istilah ini berkembang menjadi deskripsi bagi berbagai strategi pemasaran menyesatkan yang bertujuan untuk membentuk citra hijau tanpa langkah konkret dalam praktik bisnis. Fenomena ini terjadi di berbagai sektor, mulai dari industri mode yang mengklaim menggunakan bahan daur ulang, hingga perusahaan energi yang mengaku mengurangi emisi karbon padahal tetap berinvestasi dalam bahan bakar fosil. Berdasarkan laporan dari TerraChoice, sekitar 98% dari produk yang diklaim sebagai “ramah lingkungan” ternyata memiliki unsur greenwashing. Indikator Greenwashing dalam Praktik Bisnis Ada beberapa tanda yang dapat digunakan untuk mengenali apakah sebuah perusahaan benar-benar berkomitmen pada keberlanjutan atau sekadar melakukan greenwashing: Klaim Tanpa Bukti KonkretBanyak perusahaan menggunakan istilah yang terdengar ramah lingkungan seperti “alami”, “hijau”, atau “berkelanjutan” tanpa memberikan data pendukung. Misalnya, sebuah merek fashion cepat saji (fast fashion) yang mengklaim menggunakan kain ramah lingkungan tetapi tidak mengungkapkan secara transparan proses produksinya. Fokus pada Satu Aspek, Mengabaikan yang LainPerusahaan bisa saja menggunakan bahan ramah lingkungan tetapi tetap mempraktikkan kebijakan lain yang tidak mendukung keberlanjutan, seperti eksploitasi tenaga kerja atau produksi yang tetap menghasilkan limbah berlebihan. Sertifikasi yang Tidak KredibelBanyak perusahaan menggunakan label sertifikasi yang tidak diakui secara luas atau dibuat oleh pihak internal. Perusahaan yang benar-benar memiliki komitmen akan mendapatkan sertifikasi dari lembaga independen yang terpercaya seperti FSC (Forest Stewardship Council) atau LEED (Leadership in Energy and Environmental Design). Kampanye yang Tidak Sejalan dengan Praktik NyataBeberapa perusahaan meluncurkan kampanye pemasaran “hijau” dengan menanam pohon atau mengurangi plastik sekali pakai, tetapi tetap menjadi penyumbang utama emisi karbon atau limbah industri. Bagaimana Cara Membedakan Perusahaan yang Benar-Benar Ramah Lingkungan? Untuk mengidentifikasi perusahaan yang memiliki komitmen nyata terhadap keberlanjutan, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan: Periksa Laporan KeberlanjutanPerusahaan yang serius dalam menerapkan kebijakan lingkungan biasanya menerbitkan laporan keberlanjutan tahunan yang mengungkapkan data emisi karbon, penggunaan sumber daya, serta dampak sosialnya. Beberapa perusahaan besar sudah mulai mengadopsi standar Global Reporting Initiative (GRI) atau Sustainability Accounting Standards Board (SASB) dalam pelaporan mereka. Analisis Kebijakan dan Praktik PerusahaanSelain laporan, kebijakan perusahaan dalam pengelolaan sumber daya, limbah, dan dampak sosial perlu diteliti lebih dalam. Contoh perusahaan yang benar-benar menerapkan keberlanjutan adalah Patagonia, yang secara aktif mengurangi limbah tekstil, menggunakan bahan daur ulang, dan berinvestasi dalam ekonomi sirkular. Cek Reputasi di Media IndependenSumber berita dan organisasi independen sering kali mengungkap praktik bisnis perusahaan yang tidak sesuai dengan klaim keberlanjutannya. Greenpeace, CDP (Carbon Disclosure Project), dan Ethical Consumer adalah beberapa organisasi yang kerap menilai transparansi perusahaan dalam aspek keberlanjutan. Lihat Komitmen dalam Jangka PanjangPerusahaan yang benar-benar peduli terhadap lingkungan tidak hanya menjalankan program keberlanjutan sesaat atau kampanye temporer. Mereka memiliki rencana jangka panjang untuk mengurangi dampak lingkungan, meningkatkan efisiensi energi, dan berinvestasi dalam inovasi hijau. Dampak Positif Membedakan Greenwashing dan Perusahaan Asli Ramah Lingkungan Masyarakat dan konsumen yang semakin cerdas dalam memilih produk dapat mendorong lebih banyak perusahaan untuk berkomitmen pada keberlanjutan dengan tindakan nyata. Selain itu, regulasi yang semakin ketat dari pemerintah di berbagai negara, seperti kebijakan European Green Deal, memaksa perusahaan untuk lebih transparan dalam operasionalnya. Dengan meningkatnya kesadaran akan praktik greenwashing, konsumen dapat mengalihkan preferensi mereka ke perusahaan yang benar-benar memiliki kepedulian terhadap lingkungan.  Transparansi dan akuntabilitas menjadi kunci dalam memastikan bahwa inisiatif hijau yang dilakukan bukan sekadar strategi pemasaran, tetapi langkah konkret menuju dunia yang lebih berkelanjutan. Greenwashing telah menjadi tantangan besar dalam era pemasaran berbasis keberlanjutan. Untuk menghindari jebakan strategi hijau yang menyesatkan, konsumen perlu lebih kritis dalam menilai klaim perusahaan dengan melihat bukti konkret, laporan keberlanjutan, serta transparansi kebijakan mereka.  Dengan demikian, transformasi menuju bisnis yang benar-benar ramah lingkungan dapat lebih cepat terwujud, bukan hanya sebagai sekadar janji, tetapi sebagai perubahan nyata. Tentang Satuplatform Satuplatform merupakan platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG management, carbon accounting, dan sustainability reporting. Kami dapat membantu Anda mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku.  Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Mengumpulkan dan menganalisis data ESG secara akurat dan efisien Melacak emisi karbon dan menetapkan target pengurangan emisi Menyusun laporan ESG yang memenuhi standar internasional dan nasional Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang!  Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform.  Similar Article Optimalkan Pengelolaan Karbon: Solusi Cerdas untuk Mengurangi Emisi Scope 1, 2, dan 3 Dalam menghadapi krisis iklim global, pengelolaan karbon menjadi isu yang semakin mendesak bagi berbagai sektor industri. Dengan meningkatnya regulasi lingkungan dan tekanan dari pemangku kepentingan, perusahaan harus mampu mengelola dan mengurangi emisi karbon mereka secara efektif.  Emisi karbon dikategorikan ke dalam tiga kelompok utama: Scope 1, Scope 2, dan Scope 3. Pemahaman mendalam tentang masing-masing kategori ini serta penerapan strategi yang tepat sangat penting untuk mencapai target keberlanjutan. Baca Juga: Emisi Gas Rumah Kaca Scope 1, 2 dan 3 Kategori Emisi Karbon Emisi Scope 1 mencakup semua emisi langsung dari sumber yang dimiliki atau dikendalikan oleh perusahaan, seperti pembakaran bahan… Greenwashing atau Nyata, Mengenal Perusahaan yang Benar-Benar Ramah Lingkungan Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak perusahaan yang mengklaim diri sebagai entitas ramah lingkungan. Label “hijau”, “sustainable”, dan “eco-friendly” menjadi bagian dari strategi pemasaran yang menarik perhatian konsumen yang semakin peduli terhadap keberlanjutan.  Namun, di balik janji-janji tersebut, muncul fenomena yang dikenal sebagai greenwashing, yakni praktik perusahaan yang memberikan kesan peduli lingkungan tanpa benar-benar berkomitmen terhadap upaya keberlanjutan. Baca Juga: Memahami Greenwashing: Taktik dan Dampaknya Greenwashing pertama kali didefinisikan pada tahun 1986 oleh seorang pegiat lingkungan, Jay Westerveld, yang mengamati bagaimana industri hotel mengajak tamu …

limbah baterai

Ancaman Limbah Batu Baterai: Masalah yang Belum Terselesaikan di Indonesia

Penggunaan baterai terus meningkat seiring dengan berkembangnya teknologi dan meningkatnya permintaan terhadap perangkat elektronik serta kendaraan listrik. Namun, di balik manfaatnya, limbah baterai menjadi ancaman lingkungan yang serius, terutama di Indonesia, yang masih belum memiliki sistem pengelolaan limbah baterai yang efektif.  Limbah ini mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3) yang dapat mencemari tanah, air, dan udara jika tidak ditangani dengan baik. Baterai, terutama jenis baterai isi ulang seperti lithium-ion dan nikel-kadmium, mengandung berbagai logam berat seperti merkuri, timbal, kadmium, dan litium.  Logam berat ini berpotensi mencemari lingkungan dan berdampak buruk pada kesehatan manusia. Menurut Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (EPA), paparan merkuri dapat menyebabkan gangguan saraf, sementara timbal dapat merusak sistem saraf dan menyebabkan gangguan perkembangan pada anak-anak. Baca Juga: Pengelolaan Limbah Industri: Upaya Mengurangi Emisi Karbon Laporan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menunjukkan bahwa Indonesia menghasilkan sekitar 10.000 ton limbah baterai setiap tahunnya, dengan sebagian besar berasal dari rumah tangga, industri, dan kendaraan bermotor. Sayangnya, hanya sebagian kecil yang berhasil didaur ulang dengan metode yang aman, sementara sisanya berakhir di tempat pembuangan sampah tanpa perlakuan khusus. Ketika baterai dibuang sembarangan, logam berat dan bahan kimia yang terkandung di dalamnya dapat meresap ke dalam tanah dan mencemari sumber air tanah. Studi dari Journal of Hazardous Materials menunjukkan bahwa cemaran logam berat dari baterai yang terbuang dapat bertahan di lingkungan selama puluhan tahun, menyebabkan akumulasi toksik di rantai makanan. Di Indonesia, kasus pencemaran akibat limbah baterai bukanlah hal baru. Beberapa penelitian menemukan tingginya kadar timbal di daerah sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang menerima limbah elektronik dan baterai.  Paparan timbal dalam jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan organ vital seperti ginjal, hati, dan otak. Selain itu, pembakaran baterai di lingkungan terbuka, yang sering dilakukan oleh pemulung untuk mengambil logam berharga, menghasilkan gas beracun yang mencemari udara. Tantangan dalam Pengelolaan Limbah Baterai di Indonesia Kurangnya Infrastruktur Daur UlangSaat ini, Indonesia hanya memiliki beberapa fasilitas daur ulang yang mampu menangani limbah baterai dengan standar yang aman. Banyak baterai bekas masih berakhir di tempat pembuangan sampah tanpa melalui proses pengolahan yang sesuai. Minimnya Kesadaran MasyarakatSebagian besar masyarakat masih membuang baterai bekas bersama dengan sampah rumah tangga biasa, tanpa menyadari bahaya yang ditimbulkannya. Kampanye edukasi mengenai pengelolaan limbah B3 masih terbatas. Regulasi yang Belum EfektifMeskipun pemerintah telah menerbitkan peraturan terkait limbah B3, implementasinya masih lemah. Pengawasan terhadap industri yang memproduksi dan mendaur ulang baterai masih perlu diperketat untuk memastikan kepatuhan terhadap standar lingkungan. Solusi untuk Mengatasi Limbah Batu Baterai Beberapa langkah dapat diambil untuk mengurangi dampak negatif limbah baterai di Indonesia: Peningkatan Infrastruktur Daur UlangInvestasi dalam fasilitas daur ulang baterai yang lebih modern dan aman sangat diperlukan. Pemerintah dapat bekerja sama dengan sektor swasta untuk mengembangkan sistem pengolahan limbah baterai yang lebih efisien. Program Pengumpulan Baterai BekasPembuatan sistem pengumpulan baterai bekas di tempat-tempat strategis seperti pusat perbelanjaan, sekolah, dan kantor dapat membantu masyarakat untuk membuang baterai dengan cara yang benar. Edukasi dan Kesadaran PublikKampanye edukasi tentang bahaya limbah baterai dan cara membuangnya dengan benar perlu ditingkatkan. Sekolah dan komunitas dapat menjadi agen perubahan dalam menciptakan kebiasaan yang lebih ramah lingkungan. Penerapan Regulasi yang KetatPemerintah harus memperketat regulasi terkait produksi, penggunaan, dan daur ulang baterai. Produsen baterai juga perlu diwajibkan untuk bertanggung jawab atas limbah yang mereka hasilkan melalui skema Extended Producer Responsibility (EPR). Dengan langkah-langkah ini, diharapkan pengelolaan limbah baterai di Indonesia dapat ditingkatkan, sehingga ancaman pencemaran lingkungan dan dampak buruk bagi kesehatan masyarakat dapat diminimalkan. Tentang Satuplatform Satuplatform merupakan platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG management, carbon accounting, dan sustainability reporting. Kami dapat membantu Anda mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku.  Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Mengumpulkan dan menganalisis data ESG secara akurat dan efisien Melacak emisi karbon dan menetapkan target pengurangan emisi Menyusun laporan ESG yang memenuhi standar internasional dan nasional Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang!  Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform.  Similar Article Ancaman Limbah Batu Baterai: Masalah yang Belum Terselesaikan di Indonesia Penggunaan baterai terus meningkat seiring dengan berkembangnya teknologi dan meningkatnya permintaan terhadap perangkat elektronik serta kendaraan listrik. Namun, di balik manfaatnya, limbah baterai menjadi ancaman lingkungan yang serius, terutama di Indonesia, yang masih belum memiliki sistem pengelolaan limbah baterai yang efektif.  Limbah ini mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3) yang dapat mencemari tanah, air, dan udara jika tidak ditangani dengan baik. Baterai, terutama jenis baterai isi ulang seperti lithium-ion dan nikel-kadmium, mengandung berbagai logam berat seperti merkuri, timbal, kadmium, dan litium.  Logam berat ini berpotensi mencemari lingkungan dan berdampak buruk pada kesehatan manusia. Menurut Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (EPA),… Satuplatform, Masuk Top 10 NextDev Academy Mewujudkan Keberlanjutan melalui Teknologi Telkomsel, melalui program CSR-nya yang dikenal sebagai NextDev, telah memainkan peran penting dalam mendukung perkembangan startup digital di Indonesia. Tahun ini, pada NextDev 10th Anniversary, Satuplatform menjadi salah satu startup yang berhasil mencuri perhatian, sehingga terpilih sebagai salah satu dari 10 besar pada kategori Emerging Technology, berkat solusi inovatif dan kecanggihan dalam penggunaan AI (Artificial Intelligence) dan machine learning dalam bidang keberlanjutan dan manajemen ESG (Environmental, Social, and Governance). Ikut Serta dalam Mewujudkan Inovasi Startup Digital Indonesia Sejak pertama kali diluncurkan, NextDev telah menjadi platform yang sangat mendukung bagi startup digital di Indonesia. Program ini bertujuan untuk mencari startup terbaik… 3 Ragam Standar Kerangka Sustainability Report Kehadiran Sustainability Report atau Laporan Keberlanjutan semakin penting bagi suatu organisasi atau perusahaan. Sustainability report merupakan sebuah praktik yang dilakukan untuk mengukur, mengungkap, serta menunjukkan upaya akuntabilitas kinerja perusahaan dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Laporan keberlanjutan memuat segala hal dalam aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola atau ESG di dalam kegiatan organisasi. Disebut juga sebagai bukti atas kontribusi mereka dalam mengelola dampak operasional demi mendukung pembangunan berkelanjutan. Sustainability report tidak lagi hanya sekedar dokumen tambahan, melainkan menjadi suatu kewajiban yang didukung dengan strategi organisasi dalam mewujudkan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Saat ini, terdapat beberapa contoh standar kerangka… Tips Mengelola Sampah Secara …

DSC 3536 2

Satuplatform, Masuk Top 10 NextDev Academy Mewujudkan Keberlanjutan melalui Teknologi

Telkomsel, melalui program CSR-nya yang dikenal sebagai NextDev, telah memainkan peran penting dalam mendukung perkembangan startup digital di Indonesia. Tahun ini, pada NextDev 10th Anniversary, Satuplatform menjadi salah satu startup yang berhasil mencuri perhatian, sehingga terpilih sebagai salah satu dari 10 besar pada kategori Emerging Technology, berkat solusi inovatif dan kecanggihan dalam penggunaan AI (Artificial Intelligence) dan machine learning dalam bidang keberlanjutan dan manajemen ESG (Environmental, Social, and Governance). Ikut Serta dalam Mewujudkan Inovasi Startup Digital Indonesia Sejak pertama kali diluncurkan, NextDev telah menjadi platform yang sangat mendukung bagi startup digital di Indonesia. Program ini bertujuan untuk mencari startup terbaik yang memiliki potensi besar untuk berkembang, melalui berbagai rangkaian kegiatan seperti Startup Scouting, Academy, dan Summit. Setelah berhasil terpilih, Satuplatform mengikuti serangkaian kegiatan di Academy, yang merupakan bootcamp intensif baik online maupun offline. Di sini, para founder dan tim startup mendapatkan akses ke berbagai sesi onboarding, mentoring, dan expert talks dari berbagai profesional dan praktisi berpengalaman. Program Academy ini berfokus pada penguatan keterampilan teknis serta fundamental bisnis startup, yang mencakup strategi pemasaran, pengembangan produk, serta peningkatan model bisnis. Dengan mentoring dari para ahli, startup memiliki kesempatan untuk meningkatkan kualitas serta nilai tambah produk mereka, agar siap menghadapi tantangan pasar yang lebih besar. Summit: Puncak Prestasi dan Kesempatan untuk Berkembang Setelah melewati program Academy, para peserta berkesempatan untuk berpartisipasi dalam Summit, yang merupakan puncak dari rangkaian acara NextDev. Dalam acara ini, startup yang terpilih akan melalui Final Pitching, di mana mereka mempresentasikan ide dan solusi mereka di hadapan panel investor, mitra bisnis, serta audiens yang lebih luas. Selain Final Pitching, Summit juga menyediakan sesi Business Matching, Talkshow, dan Inspiring Speakers yang memberikan wawasan dan inspirasi kepada peserta. Tidak hanya itu, acara ini juga menjadi ajang untuk menentukan siapa yang akan dinobatkan sebagai Best of The Best Startup, yang akan mendapatkan dukungan lebih lanjut dalam pengembangan bisnis mereka. Tentang Satuplatform: Carbon & ESG Management Solutions Satuplatform, sebagai salah satu startup yang terpilih dalam kategori Emerging Technology, menawarkan solusi yang sangat relevan di era digital saat ini, terutama terkait dengan keberlanjutan dan dampak lingkungan. Satuplatform adalah platform all-in-one untuk manajemen ESG (Environmental, Social, and Governance), yang juga mencakup pengelolaan karbon dan pembuatan laporan keberlanjutan. Dalam dunia yang semakin menuntut transparansi dan akuntabilitas terhadap isu lingkungan, Satuplatform memberikan solusi yang memudahkan perusahaan untuk melaporkan dampak lingkungan mereka secara terintegrasi dan efisien. Dengan platform ini, perusahaan dapat memantau dan mengelola aspek-aspek sosial, lingkungan, serta governance mereka, yang tidak hanya bermanfaat bagi kelangsungan bisnis, tetapi juga untuk menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan bumi. Satuplatform membantu perusahaan agar lebih transparan dalam melaporkan dan mengelola emisi karbon mereka serta memastikan mereka mematuhi regulasi terkait keberlanjutan. Dengan pendekatan berbasis teknologi, Satuplatform juga memungkinkan proses pengumpulan data dan pelaporan yang lebih terstruktur, sehingga perusahaan dapat lebih mudah dalam memenuhi tuntutan sustainability report dari para pemangku kepentingan. Dampak Satuplatform terhadap Ekosistem Startup dan Lingkungan Terpilihnya Satuplatform sebagai salah satu startup terpilih dalam NextDev bukan hanya menandakan potensi bisnis yang besar, tetapi juga menunjukkan dampak positif yang dapat diberikan oleh teknologi terhadap masalah keberlanjutan global. Startup seperti Satuplatform memiliki kemampuan untuk mendorong perusahaan-perusahaan di Indonesia agar lebih bertanggung jawab terhadap keberlanjutan lingkungan mereka. Dengan bergabung dalam NextDev, Satuplatform berpeluang untuk meningkatkan jejaring ekosistem startup, mendapatkan lebih banyak dukungan dari investor dan mitra bisnis, serta memperkuat fundamental bisnis mereka agar dapat terus berkembang dan berinovasi. Tak hanya itu, mereka juga mendapat akses untuk berkolaborasi dengan startup lainnya yang memiliki visi serupa dalam menciptakan perubahan positif di dunia digital dan lingkungan. NextDev sebagai Katalisator bagi Startup Berkelanjutan Program NextDev Telkomsel telah terbukti menjadi katalisator yang sangat penting bagi pertumbuhan startup digital di Indonesia. Terlebih lagi, startup dengan fokus pada teknologi keberlanjutan seperti Satuplatform yang memberikan dampak begitu luas, tidak hanya bagi para pemangku kepentingan bisnis, tetapi juga bagi lingkungan dan masyarakat. Melalui dukungan dari Telkomsel dan program NextDev, Satuplatform berharap dapat memiliki kesempatan untuk meng-elevate ke level yang lebih tinggi, memperluas jaringan, dan mendapatkan akses ke berbagai peluang yang akan mendorong untuk menjadi pemimpin dalam menciptakan solusi inovatif dan berdampak. Similar Article Food Loss dan Dampaknya terhadap Iklim dan Lingkungan Food loss atau kehilangan pangan adalah salah satu masalah besar yang sering luput dari perhatian. Food loss mengacu pada makanan yang hilang di sepanjang rantai pasok sebelum mencapai konsumen, seperti saat panen, penyimpanan, transportasi, dan distribusi.  Berbeda dengan food waste, yang merujuk pada makanan yang dibuang oleh konsumen atau ritel, food loss lebih banyak terjadi di hulu rantai pasok. Meski tidak selalu disadari, kehilangan pangan memiliki dampak signifikan terhadap lingkungan dan perubahan iklim. Baca Juga: Food Loss vs Food Waste Fakta dan Data Mengenai Food Loss Menurut laporan Food and Agriculture Organization (FAO), sekitar 14% dari seluruh makanan yang diproduksi… YONO: Tren Gaya Hidup Ala Gen Z Tahun 2025 Di tahun 2025, tren gaya hidup terus berkembang, terutama di kalangan Gen Z yang dikenal adaptif terhadap perubahan sosial dan teknologi. Salah satu fenomena terbaru yang menjadi perbincangan hangat adalah YONO, sebuah konsep hidup yang semakin populer di berbagai belahan dunia.  YONO, singkatan dari You Only Need One, adalah filosofi hidup yang menekankan kesederhanaan, efisiensi, dan keberlanjutan dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari fashion, teknologi, hingga kebiasaan konsumsi. Baca Juga: Gen Z’s Initiatives Towards A Better Environment Asal Usul dan Filosofi YONO Konsep YONO lahir dari kesadaran generasi muda terhadap konsumsi berlebihan dan dampak lingkungan yang ditimbulkan. Dibandingkan dengan tren… Penyerap Karbon Luar Biasa: Pohon Mangrove, Petai, dan Durian Dalam menghadapi perubahan iklim dan meningkatnya kadar karbon dioksida (CO2) di atmosfer, peran pohon sebagai penyerap karbon alami menjadi semakin penting. Beberapa spesies pohon memiliki kapasitas luar biasa dalam menyerap dan menyimpan karbon, membantu menyeimbangkan ekosistem serta mengurangi dampak pemanasan global. Di antara banyaknya pohon yang memiliki fungsi ini, mangrove, petai, dan durian menonjol sebagai spesies yang efektif sebagai penyerap karbon. Baca Juga: Program Rehabilitasi Mangrove, Mengapa Penting dan Cerita dari Kampung Laut Cilacap 1. Pohon Penyerap Karbon Mangrove: Sang Penjaga Pesisir Mangrove adalah salah satu jenis pohon yang paling efisien dalam menyerap karbon. Hutan mangrove dapat menyimpan karbon 3–5… Waste to Energy (WTE) …

2

3 Ragam Standar Kerangka Sustainability Report

Kehadiran Sustainability Report atau Laporan Keberlanjutan semakin penting bagi suatu organisasi atau perusahaan. Sustainability report merupakan sebuah praktik yang dilakukan untuk mengukur, mengungkap, serta menunjukkan upaya akuntabilitas kinerja perusahaan dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Laporan keberlanjutan memuat segala hal dalam aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola atau ESG di dalam kegiatan organisasi. Disebut juga sebagai bukti atas kontribusi mereka dalam mengelola dampak operasional demi mendukung pembangunan berkelanjutan. Sustainability report tidak lagi hanya sekedar dokumen tambahan, melainkan menjadi suatu kewajiban yang didukung dengan strategi organisasi dalam mewujudkan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Saat ini, terdapat beberapa contoh standar kerangka sustainability report yang sering digunakan dalam skala internasional untuk menyajikan laporan keberlanjutan. Berikut adalah tiga ragamnya :  1. Global Reporting Initiative (GRI) Global Reporting Initiative (GRI) menjadi salah satu standar sustainability report yang paling umum digunakan perusahaan di dunia. GRI menghadirkan tiga model struktur standar laporan keberlanjutan yang bersifat modular dan relevan. Dapat diimplementasikan untuk berbagai jenis organisasi di dunia.  Tiga model tersebut terdiri dari GRI Universal Standards, GRI Sector Standards, dan GRI Topic Standards. Berfungsi membantu perusahaan meningkatkan praktik keberlanjutan dan menciptakan keunggulan. Sampai dengan tahun 2023, sustainability report GRI telah diadopsi oleh lebih dari 10.000 organisasi di seluruh dunia dan membantu mereka mengumpulkan informasi yang penting tentang dampak lingkungan, sosial, dan ekonomi. 2. The International Sustainability Standards Board (ISSB) Dewan Standar Keberlanjutan Internasional atau ISSB merupakan badan independen yang salah satu tugasnya adalah mengembangkan standar laporan keberlanjutan. Badan ini berada di bawah yayasan IFRS Foundation dan telah sejak tahun 2021 mengembangkan standar pelaporan keberlanjutan global yang terintegrasi dengan standar akuntansi keuangan. ISSB telah merilis IFRS S1 dan IFRS S2 yang berfungsi sebagai standar umum dalam pengungkapan keberlanjutan dan pengungkapan risiko dan peluang terkait perubahan iklim. ISSB menyediakan panduan standar bagi perusahaan untuk melaporkan aspek keberlanjutan dengan cara yang dapat diperbandingkan secara global 3. Task Force on Climate-related Financial Disclosures (TCFD) TCFD hadir menyajikan kerangka kerja dan standar pelaporan dalam mengungkapkan risiko iklim oleh perusahaan. Sejak pembentukannya di tahun 2015, TCFD telah diadopsi oleh banyak organisasi di lebih dari 120 negara dan dipercaya memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan transparansi dan konsistensi pelaporan risiko iklim. Saat ini, TCFD dialihtugaskan kepada IFRS Foundation yang tetap memiliki tugas pemantauan atas kemajuan pengungkapan terkait iklim oleh organisasi.  Laporan Status TCFD tahun 2022 menunjukkan bahwa lebih dari 80% perusahaan yang ditinjau telah mengungkapkan setidaknya satu rekomendasi TCFD untuk tahun fiskal 2021. Tips Mempersiapkan Laporan ESG Perusahaan Mempersiapkan laporan ESG tentu memerlukan waktu dan proses yang panjang. Sebagaimana laporan perusahaan lainnya, unsur keakuratan dan ketelitian adalah hal yang dibutuhkan agar dapat mencakup semua aspek dalam laporan. Namun, semua proses pembuatan laporan ESG dapat lebih mudah dilakukan bersama Satuplatform! Satuplatform merupakan platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG management, carbon accounting, dan sustainability reporting. Kami dapat membantu Anda mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku.  Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Mengumpulkan dan menganalisis data ESG secara akurat dan efisien Melacak emisi karbon dan menetapkan target pengurangan emisi Menyusun laporan ESG yang memenuhi standar internasional dan nasional Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang!  Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform. Similar Article 3 Ragam Standar Kerangka Sustainability Report Kehadiran Sustainability Report atau Laporan Keberlanjutan semakin penting bagi suatu organisasi atau perusahaan. Sustainability report merupakan sebuah praktik yang dilakukan untuk mengukur, mengungkap, serta menunjukkan upaya akuntabilitas kinerja perusahaan dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Laporan keberlanjutan memuat segala hal dalam aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola atau ESG di dalam kegiatan organisasi. Disebut juga sebagai bukti atas kontribusi mereka dalam mengelola dampak operasional demi mendukung pembangunan berkelanjutan. Sustainability report tidak lagi hanya sekedar dokumen tambahan, melainkan menjadi suatu kewajiban yang didukung dengan strategi organisasi dalam mewujudkan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Saat ini, terdapat beberapa contoh standar kerangka… Tips Mengelola Sampah Secara Bertanggung Jawab di Lingkungan Pedesaan Indonesia sampai saat ini masih terus berupaya menyelesaikan masalah persampahan dari hulu ke hilir dengan berbagai metode dan teknologi dengan cara mengelola nya. Tidak dapat dipungkiri bahwa produksi sampah masih mungkin terus terjadi di tengah ramainya kehidupan masyarakat, terlebih bagi daerah dengan populasi penduduk yang tinggi salah satunya di wilayah pedesaan. Masalah sampah yang umum terjadi di lingkungan pedesaan bisa berupa keterbatasan infrastruktur pengelolaan sampah, kurangnya dukungan pemerintah, sampai dengan minimnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat untuk mengelola sampah secara bertanggung jawab. Jika kita melihat banyaknya inovasi teknologi persampahan di lingkup perkotaan, hal ini tidak serupa terjadi di wilayah desa atau… Contoh Inovasi Pengelolaan Sampah di Indonesia Inovasi pengolahan sampah menjadi sebuah hal yang dibutuhkan untuk dapat mengatasi masalah terkait persampahan di Indonesia. Seiring dengan berkembangnya teknologi dan kesadaran masyarakat akan kelestarian lingkungan, pengelolaan sampah memerlukan penanganan yang lebih maju dari sebelumnya.  Baca Juga: Mengenal Prinsip Hirarki Pengelolaan Sampah Bertanggung Jawab Dalam beberapa tahun ke belakang, terhitung telah banyak ide dan inovasi yang dihasilkan anak bangsa untuk mengolah sampah-sampah yang setiap hari dihasilkan masyarakat. Ketahui 5 contoh inovasi pengelolaan sampah di Indonesia selengkapnya dalam paparan di bawah ini. 1. Pengolahan Sampah Organik Guna Biofertilizer oleh Fakultas Biologi UGM Mahasiswa di Fakultas Biologi Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta,… Mengenal Prinsip Hirarki Pengelolaan Sampah Bertanggung Jawab Prinsip hirarki atau tingkatan pengelolaan sampah menjadi salah satu pengetahuan yang penting kita ketahui untuk dapat menangani sampah dengan cara yang bertanggung jawab. Pengelolaan sampah bertanggung jawab memiliki banyak manfaat. Tujuan utamanya adalah untuk mencegah potensi pencemaran akibat kandungan dari limbah yang mungkin dapat mengkontaminasi dan membahayakan kesehatan. Baca Juga: Contoh Inovasi Pengelolaan Sampah di Indonesia Pada artikel ini, kita akan mengenal lebih dalam mengenai prinsip hirarki pengelolaan sampah bertanggung jawab sehingga dapat dipraktikkan dalam kehidupan nyata. Apa Itu Prinsip Hirarki Pengelolaan Sampah? Menurut wastemission.com, hirarki atau tingkatan pengelolaan sampah merupakan panduan praktis untuk mengelola sampah dengan cara yang paling… Pro Kontra Metode Insinerasi sebagai Solusi Pengelolaan Sampah Insinerasi atau pembakaran sampah merupakan salah satu metode pengolahan limbah yang memanfaatkan …

3

Tips Mengelola Sampah Secara Bertanggung Jawab di Lingkungan Pedesaan

Indonesia sampai saat ini masih terus berupaya menyelesaikan masalah persampahan dari hulu ke hilir dengan berbagai metode dan teknologi dengan cara mengelola nya. Tidak dapat dipungkiri bahwa produksi sampah masih mungkin terus terjadi di tengah ramainya kehidupan masyarakat, terlebih bagi daerah dengan populasi penduduk yang tinggi salah satunya di wilayah pedesaan. Masalah sampah yang umum terjadi di lingkungan pedesaan bisa berupa keterbatasan infrastruktur pengelolaan sampah, kurangnya dukungan pemerintah, sampai dengan minimnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat untuk mengelola sampah secara bertanggung jawab. Jika kita melihat banyaknya inovasi teknologi persampahan di lingkup perkotaan, hal ini tidak serupa terjadi di wilayah desa atau pelosok terpencil. Akibatnya, sampah berpotensi besar mencemari lingkungan desa dan merusak kualitas hidup masyarakat setempat. Lalu, bagaimana seharusnya masyarakat pedesaan menangani sampah mereka dengan cara yang tepat? Baca Juga: Mengenal Prinsip Hirarki Pengelolaan Sampah Bertanggung Jawab Berikut adalah tips mengelola sampah secara bertanggung jawab di lingkungan pedesaan. 1. Mengelola dengan Melakukan Pemilahan Sampah dari Sumber Baik masyarakat desa maupun kota, melakukan pemilahan sampah dari sumber sangatlah penting untuk dapat mempermudah proses pengolahan sampah dan mengurangi pencemaran. Memilah sampah dapat dibagi ke dalam kategori di antaranya: Sampah Organik, yang terdiri dari sampah sisa makanan, kebun, dedaunan, sisa panen, sayur, dan buah. Sampah Anorganik, yang terdiri dari sampah plastik, kresek, besi, kaca, botol/kaleng, kertas, dan logam Sampah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun), yang terdiri dari barang elektronik bekas, baterai, produk mengandung kimia, aerosol, dsb. Dengan memilah sampah, kita membantu memperpanjang umur barang bekas yang masih bisa didaur ulang sekaligus menjadikannya lebih bernilai. 2. Mengelola dengan Cara Pengolahan Sampah Organik Terdapat beragam metode pengolahan sampah organik yang dapat membantu masyarakat desa menangani sampah yang mereka hasilkan. Sampah organik dapat diolah menjadi kompos sehingga dapat digunakan sebagai pupuk alami untuk kegiatan pertanian. Pembuatan kompos umumnya menggunakan metode lubang biopori dan komposter di dalam ember. Selain itu, sampah organik juga bisa diolah menjadi eco enzyme di mana cairannya dapat digunakan secara efektif sebagai pembersih serta pestisida alami. Eco enzyme merupakan cairan hasil fermentasi limbah organik, seperti sisa buah dan sayur. Cara pembuatan eco enzyme cukup mudah yakni dengan merendah sisa-sisa buah dan sayuran dengan air gula, kemudian tempatkan di dalam wadah bertutup rapat. Tunggu sampai proses fermentasi selesai sekitar 3 bulan, jangan lupa untuk membuka tutup wadah selama 1 minggu pertama untuk merilis gas yang ada. Terdapat juga metode biogas untuk mengolah sampah kotoran ternak secara lebih aman. Biogas dapat dimanfaatkan sebagai sumber energu untuk memasak atau peneranagan. 3. Mengelola Dengan Mengandalkan Daur Ulang dan Bank Sampah Bank sampah menjadi sebuah inovasi yang cocok hadir di wilayah pedesaan untuk mendukung warga mengelola sampah secara bertanggung jawab. Hadirnya bank sampah akan memaksimalkan upaya daur ulang dengan mengumpulkan dan menjual sampah anorganik. Selain dapat mengurangi pencemaran lingkungan, bank sampah bisa menjadi solusi alternatif untuk menambah penghasilan. Bank sampah umumnya mengumpulkan jenis-jenis sampah seperti sampah plastik, kertas, dan kaca untuk kemudian diolah kembali menjadi produk baru atau dijual ke fasilitas daur ulang yang lebih besar. Seluruh upaya di atas tidak dapat terjadi tanpa adanya pengetahuan dan kesadaran dari masyarakat untuk menangani sampah dengan cara yang berkelanjutan.  Oleh karena itu, penting untuk mendorong kebiasaan mengelola sampah secara tepat serta mengadakan pelatihan pengelolaan sampah yang baik untuk mendukung terciptanya budaya mengolah sampah bertanggung jawab. Similar Article 3 Ragam Standar Kerangka Sustainability Report Kehadiran Sustainability Report atau Laporan Keberlanjutan semakin penting bagi suatu organisasi atau perusahaan. Sustainability report merupakan sebuah praktik yang dilakukan untuk mengukur, mengungkap, serta menunjukkan upaya akuntabilitas kinerja perusahaan dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Laporan keberlanjutan memuat segala hal dalam aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola atau ESG di dalam kegiatan organisasi. Disebut juga sebagai bukti atas kontribusi mereka dalam mengelola dampak operasional demi mendukung pembangunan berkelanjutan. Sustainability report tidak lagi hanya sekedar dokumen tambahan, melainkan menjadi suatu kewajiban yang didukung dengan strategi organisasi dalam mewujudkan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Saat ini, terdapat beberapa contoh standar kerangka… Tips Mengelola Sampah Secara Bertanggung Jawab di Lingkungan Pedesaan Indonesia sampai saat ini masih terus berupaya menyelesaikan masalah persampahan dari hulu ke hilir dengan berbagai metode dan teknologi dengan cara mengelola nya. Tidak dapat dipungkiri bahwa produksi sampah masih mungkin terus terjadi di tengah ramainya kehidupan masyarakat, terlebih bagi daerah dengan populasi penduduk yang tinggi salah satunya di wilayah pedesaan. Masalah sampah yang umum terjadi di lingkungan pedesaan bisa berupa keterbatasan infrastruktur pengelolaan sampah, kurangnya dukungan pemerintah, sampai dengan minimnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat untuk mengelola sampah secara bertanggung jawab. Jika kita melihat banyaknya inovasi teknologi persampahan di lingkup perkotaan, hal ini tidak serupa terjadi di wilayah desa atau… Contoh Inovasi Pengelolaan Sampah di Indonesia Inovasi pengolahan sampah menjadi sebuah hal yang dibutuhkan untuk dapat mengatasi masalah terkait persampahan di Indonesia. Seiring dengan berkembangnya teknologi dan kesadaran masyarakat akan kelestarian lingkungan, pengelolaan sampah memerlukan penanganan yang lebih maju dari sebelumnya.  Baca Juga: Mengenal Prinsip Hirarki Pengelolaan Sampah Bertanggung Jawab Dalam beberapa tahun ke belakang, terhitung telah banyak ide dan inovasi yang dihasilkan anak bangsa untuk mengolah sampah-sampah yang setiap hari dihasilkan masyarakat. Ketahui 5 contoh inovasi pengelolaan sampah di Indonesia selengkapnya dalam paparan di bawah ini. 1. Pengolahan Sampah Organik Guna Biofertilizer oleh Fakultas Biologi UGM Mahasiswa di Fakultas Biologi Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta,… Mengenal Prinsip Hirarki Pengelolaan Sampah Bertanggung Jawab Prinsip hirarki atau tingkatan pengelolaan sampah menjadi salah satu pengetahuan yang penting kita ketahui untuk dapat menangani sampah dengan cara yang bertanggung jawab. Pengelolaan sampah bertanggung jawab memiliki banyak manfaat. Tujuan utamanya adalah untuk mencegah potensi pencemaran akibat kandungan dari limbah yang mungkin dapat mengkontaminasi dan membahayakan kesehatan. Baca Juga: Contoh Inovasi Pengelolaan Sampah di Indonesia Pada artikel ini, kita akan mengenal lebih dalam mengenai prinsip hirarki pengelolaan sampah bertanggung jawab sehingga dapat dipraktikkan dalam kehidupan nyata. Apa Itu Prinsip Hirarki Pengelolaan Sampah? Menurut wastemission.com, hirarki atau tingkatan pengelolaan sampah merupakan panduan praktis untuk mengelola sampah dengan cara yang paling… Pro Kontra Metode Insinerasi sebagai Solusi Pengelolaan Sampah Insinerasi atau pembakaran sampah merupakan salah satu metode pengolahan limbah yang memanfaatkan proses termal pada suhu tinggi untuk menghancurkan limbah. Metode ini seringkali digunakan untuk menangani timbulan …

5

Contoh Inovasi Pengelolaan Sampah di Indonesia

Inovasi pengolahan sampah menjadi sebuah hal yang dibutuhkan untuk dapat mengatasi masalah terkait persampahan di Indonesia. Seiring dengan berkembangnya teknologi dan kesadaran masyarakat akan kelestarian lingkungan, pengelolaan sampah memerlukan penanganan yang lebih maju dari sebelumnya.  Baca Juga: Mengenal Prinsip Hirarki Pengelolaan Sampah Bertanggung Jawab Dalam beberapa tahun ke belakang, terhitung telah banyak ide dan inovasi yang dihasilkan anak bangsa untuk mengolah sampah-sampah yang setiap hari dihasilkan masyarakat. Ketahui 5 contoh inovasi pengelolaan sampah di Indonesia selengkapnya dalam paparan di bawah ini. 1. Pengolahan Sampah Organik Guna Biofertilizer oleh Fakultas Biologi UGM Mahasiswa di Fakultas Biologi Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, pada tahun 2023 lalu memperkenalkan sejumlah teknologi untuk mengolah limbah organik rumah tangga. Salah satu temuannya ialah penggunaan biofertilizer dalam pengolahan sampah menjadi pupuk (kompos).   Dilansir dari siaran resmi UGM, penambahan biofertilizer dari urine ternak dapat menjadikan proses degradasi sampah berlangsung lebih cepat dibanding cara konvensional. Memanfaatkan sembilan spesies mikrobia. Temuan tersebut diharapkan dapat dengan mudah diaplikasikan masyarakat dalam mengolah sampah organik di rumah. Membantu mengurangi timbulan sampah organik rumah tangga di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). 2. Teknologi MASARO dari ITB Manajemen Sampah Zero (MASARO) menjadi sebuah teknologi di bidang pertanian, peternakan, dan perikanan yang diperkenalkan ITB dalam mengatasi permasalahan sampah. Dikutip dari situs resmi ITB, Masaro merupakan pengelolaan sampah yang menghasilkan zero waste. Teknologi tersebut mengubah paradigma sampah menjadi profit center, terdiri dari proses pilah-angkut-proses-jual. Tujuan utama dari teknologi ini adalah mengolah barang bekas menjadi produk baru yang lebih berguna. Sampah dijadikan bahan baku untuk berbagai bidang, mulai dari pertanian hingga penguat jalan aspal. 3. Teknologi TOSS Listrik Kerakyatan Inovasi yang satu ini merupakan hasil kerjasama Pemerintah Daerah Klungkung, Bali, dengan Indonesia Power dan STT PLN. TOSS (Tempat Olah Sampah Setempat) Listrik Kerakyatan hadir dengan konsep pembangunan pembangkit listrik skala kecil yang tenaganya berasal dari sampah organik masyarakat setempat. Dengan menggunakan teknologi ini, sampah dari masyarakat akan diolah untuk digunakan sebagai sumber listrik tambahan lingkungan sekitar. Jika konsepnya berjalan lancar, TOSS Listrik Kerakyatan dapat menjadi sumber ekonomi alternatif bagi warga. 4. Inovasi Waste to Energy Waste-to-Energy (WTE) menjadi salah satu inovasi yang membantu menangani sampah dalam jumlah signifikan untuk menghindari penumpukan sampah. Terdapat berbagai metode dalam WTE, di antaranya pirolisis, gasifikasi, anaerobic disgestion, hingga Refuse-Derived Fuel (RDF) sebagai bagian dari inovasi pengelolaan sampah menjadi sumber energi. 5. Start-Up Pengelolaan Sampah Selama 10 tahun belakangan, bermunculan banyak startup pengelolaan sampah di Indonesia yang punya ciri khas dan layanan persampahan yang beragam. Selain menyediakan layanan pengangkutan dan pengolahan sampah bertanggung jawab, terdapat juga startup yang khusus menyediakan layanan jual beli makanan sisa layak konsumsi, layanan daur ulang sampah, dan lain sebagainya. Melihat inovasi yang ada, sudah sepatutnya bagi kita untuk turut menyukseskan upaya pengelolaan sampah bertanggung jawab di Indonesia, salah satunya dengan mengurangi produksi sampah dan menggiatkan langkah daur ulang untuk meminimalkan sampah berakhir di TPA. Bagaimana denganmu, apakah kamu sudah mencoba salah satu inovasi di atas? Similar Article 3 Ragam Standar Kerangka Sustainability Report Kehadiran Sustainability Report atau Laporan Keberlanjutan semakin penting bagi suatu organisasi atau perusahaan. Sustainability report merupakan sebuah praktik yang dilakukan untuk mengukur, mengungkap, serta menunjukkan upaya akuntabilitas kinerja perusahaan dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Laporan keberlanjutan memuat segala hal dalam aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola atau ESG di dalam kegiatan organisasi. Disebut juga sebagai bukti atas kontribusi mereka dalam mengelola dampak operasional demi mendukung pembangunan berkelanjutan. Sustainability report tidak lagi hanya sekedar dokumen tambahan, melainkan menjadi suatu kewajiban yang didukung dengan strategi organisasi dalam mewujudkan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Saat ini, terdapat beberapa contoh standar kerangka… Tips Mengelola Sampah Secara Bertanggung Jawab di Lingkungan Pedesaan Indonesia sampai saat ini masih terus berupaya menyelesaikan masalah persampahan dari hulu ke hilir dengan berbagai metode dan teknologi dengan cara mengelola nya. Tidak dapat dipungkiri bahwa produksi sampah masih mungkin terus terjadi di tengah ramainya kehidupan masyarakat, terlebih bagi daerah dengan populasi penduduk yang tinggi salah satunya di wilayah pedesaan. Masalah sampah yang umum terjadi di lingkungan pedesaan bisa berupa keterbatasan infrastruktur pengelolaan sampah, kurangnya dukungan pemerintah, sampai dengan minimnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat untuk mengelola sampah secara bertanggung jawab. Jika kita melihat banyaknya inovasi teknologi persampahan di lingkup perkotaan, hal ini tidak serupa terjadi di wilayah desa atau… Contoh Inovasi Pengelolaan Sampah di Indonesia Inovasi pengolahan sampah menjadi sebuah hal yang dibutuhkan untuk dapat mengatasi masalah terkait persampahan di Indonesia. Seiring dengan berkembangnya teknologi dan kesadaran masyarakat akan kelestarian lingkungan, pengelolaan sampah memerlukan penanganan yang lebih maju dari sebelumnya.  Baca Juga: Mengenal Prinsip Hirarki Pengelolaan Sampah Bertanggung Jawab Dalam beberapa tahun ke belakang, terhitung telah banyak ide dan inovasi yang dihasilkan anak bangsa untuk mengolah sampah-sampah yang setiap hari dihasilkan masyarakat. Ketahui 5 contoh inovasi pengelolaan sampah di Indonesia selengkapnya dalam paparan di bawah ini. 1. Pengolahan Sampah Organik Guna Biofertilizer oleh Fakultas Biologi UGM Mahasiswa di Fakultas Biologi Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta,… Mengenal Prinsip Hirarki Pengelolaan Sampah Bertanggung Jawab Prinsip hirarki atau tingkatan pengelolaan sampah menjadi salah satu pengetahuan yang penting kita ketahui untuk dapat menangani sampah dengan cara yang bertanggung jawab. Pengelolaan sampah bertanggung jawab memiliki banyak manfaat. Tujuan utamanya adalah untuk mencegah potensi pencemaran akibat kandungan dari limbah yang mungkin dapat mengkontaminasi dan membahayakan kesehatan. Baca Juga: Contoh Inovasi Pengelolaan Sampah di Indonesia Pada artikel ini, kita akan mengenal lebih dalam mengenai prinsip hirarki pengelolaan sampah bertanggung jawab sehingga dapat dipraktikkan dalam kehidupan nyata. Apa Itu Prinsip Hirarki Pengelolaan Sampah? Menurut wastemission.com, hirarki atau tingkatan pengelolaan sampah merupakan panduan praktis untuk mengelola sampah dengan cara yang paling… Pro Kontra Metode Insinerasi sebagai Solusi Pengelolaan Sampah Insinerasi atau pembakaran sampah merupakan salah satu metode pengolahan limbah yang memanfaatkan proses termal pada suhu tinggi untuk menghancurkan limbah. Metode ini seringkali digunakan untuk menangani timbulan sampah di wilayah perkotaan, sebab dapat mengurangi volume sampah sampai dengan 90 persen sehingga meminimalisir terjadinya penumpukan sampah. Meskipun insinerasi dianggap solusi praktis dan cepat dalam ‘menghilangkan’ sampah, metode ini juga masih menimbulkan perdebatan dan penolakan di kalangan ahli dan masyarakat. Pembakaran sampah dianggap tidak sepenuhnya menyelesaikan masalah, akan tetapi menambah masalah baru berupa pencemaran yang dapat berdampak …

7

Mengenal Prinsip Hirarki Pengelolaan Sampah Bertanggung Jawab

Prinsip hirarki atau tingkatan pengelolaan sampah menjadi salah satu pengetahuan yang penting kita ketahui untuk dapat menangani sampah dengan cara yang bertanggung jawab. Pengelolaan sampah bertanggung jawab memiliki banyak manfaat. Tujuan utamanya adalah untuk mencegah potensi pencemaran akibat kandungan dari limbah yang mungkin dapat mengkontaminasi dan membahayakan kesehatan. Baca Juga: Contoh Inovasi Pengelolaan Sampah di Indonesia Pada artikel ini, kita akan mengenal lebih dalam mengenai prinsip hirarki pengelolaan sampah bertanggung jawab sehingga dapat dipraktikkan dalam kehidupan nyata. Apa Itu Prinsip Hirarki Pengelolaan Sampah? Menurut wastemission.com, hirarki atau tingkatan pengelolaan sampah merupakan panduan praktis untuk mengelola sampah dengan cara yang paling berkelanjutan, dengan memprioritaskan metode yang paling direkomendasikan (pencegahan) sampai yang paling dihindari (pembuangan). Sesuai namanya, tingkatan ini dibayangkan seperti sebuah piramida dengan puncaknya memiliki peranan penting dalam mengurangi atau mencegah timbulnya sampah. Setiap langkah yang ditetapkan pada piramida tersebut menunjukkan prioritas berdasarkan keefisienan dan dampak lingkungan yang mungkin terjadi. Implementasi hirarki ini dapat memberikan beragam manfaat, utamanya meminimalisir terjadinya pencemaran lingkungan. Oleh karena itu, masyarakat biasanya disarankan mengikuti langkah yang ada untuk meminimalkan dampak dari timbulan sampah yang dihasilkan. Apa Saja Langkah dalam Hirarki Pengelolaan Sampah? Terdapat berbagai langkah dalam prinsip hirarki pengelolaan sampah yang umumnya dibagi ke dalam konsep Reduce, Reuse, Recycle (3R). Konsep 3R juga dapat berkembang menjadi 5R, 7R, dan bahkan lebih tergantung pada aspek yang diperhitungkan, ketersediaan teknologi, serta pendekatan terhadap ekonomi sirkular. Konsep 3R: Reduce, Reuse, Recycle 3R menjadi konsep dasar yang paling dikenal dalam pengelolaan sampah bertanggung jawab. Dalam konsep 3R, terdapat upaya Reduce berupa mengurangi produksi sampah sejak awal, Reuse dengan memanfaatkan kembali barang dan material sisa sebelum menjadi sampah, dan Recycle atau daur ulang untuk mengolah kembali sampah menjadi bahan baku baru. Konsep 5R: Refuse, Reduce, Reuse, Recycle, Recover Konsep 5R berkembang dengan menambahkan pendekatan yang lebih proaktif demi menghindari konsumsi berlebih dan memaksimalkan pemanfaatan limbah. Terdapat upaya Refuse atau menolak dan menghindari produk atau barang sekali pakai yang berpotensi menjadi limbah. Kemudian ada Recover atau memanfaatkan kembali sampah untuk menjadikannya sumber energi, seperti waste-to-energy atau biogas dari limbah organik. Konsep 7R: Refuse, Reduce, Reuse, Repair, Recycle, Recover, Replant Lebih lanjut, konsep 7R hadir untuk semakin menekankan tanggung jawab individu dan industri dalam menjaga keseimbangan lingkungan. Terdapat dua aspek tambah, yakni upaya Repair atau memperbaiki produk untuk memperpanjang usia pakainya serta Replant atau merestorasi ekosistem untuk mengembalikan keseimbangan alam. Apa Manfaat dari Mematuhi Hirarki Pengelolaan Sampah? Hirarki pengelolaan sampah adalah panduan yang baik untuk membantu kita menemukan langkah yang pas dalam mengolah sampah. Dengan mengikuti urutan yang ada, kita turut serta menghemat sumber daya,, mencegah terbuangnya bahan baku secara sia-sia, meminimalisir dampak dari penumpukan sampah yang tidak terkendali, serta menjaga kesehatan makhluk hidup. Seiring dengan meningkatnya kesadaran manusia akan pentingnya kelestarian lingkungan, strategi pengolahan sampah juga akan turut berkembang ke cara yang lebih sesuai dan komprehensif. Untuk saat ini, mari kita mematuhi panduan yang ada dan senantiasa mengelola sampah yang kita hasilkan dengan cara yang baik bagi alam. Similar Article 3 Ragam Standar Kerangka Sustainability Report Kehadiran Sustainability Report atau Laporan Keberlanjutan semakin penting bagi suatu organisasi atau perusahaan. Sustainability report merupakan sebuah praktik yang dilakukan untuk mengukur, mengungkap, serta menunjukkan upaya akuntabilitas kinerja perusahaan dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Laporan keberlanjutan memuat segala hal dalam aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola atau ESG di dalam kegiatan organisasi. Disebut juga sebagai bukti atas kontribusi mereka dalam mengelola dampak operasional demi mendukung pembangunan berkelanjutan. Sustainability report tidak lagi hanya sekedar dokumen tambahan, melainkan menjadi suatu kewajiban yang didukung dengan strategi organisasi dalam mewujudkan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Saat ini, terdapat beberapa contoh standar kerangka… Tips Mengelola Sampah Secara Bertanggung Jawab di Lingkungan Pedesaan Indonesia sampai saat ini masih terus berupaya menyelesaikan masalah persampahan dari hulu ke hilir dengan berbagai metode dan teknologi dengan cara mengelola nya. Tidak dapat dipungkiri bahwa produksi sampah masih mungkin terus terjadi di tengah ramainya kehidupan masyarakat, terlebih bagi daerah dengan populasi penduduk yang tinggi salah satunya di wilayah pedesaan. Masalah sampah yang umum terjadi di lingkungan pedesaan bisa berupa keterbatasan infrastruktur pengelolaan sampah, kurangnya dukungan pemerintah, sampai dengan minimnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat untuk mengelola sampah secara bertanggung jawab. Jika kita melihat banyaknya inovasi teknologi persampahan di lingkup perkotaan, hal ini tidak serupa terjadi di wilayah desa atau… Contoh Inovasi Pengelolaan Sampah di Indonesia Inovasi pengolahan sampah menjadi sebuah hal yang dibutuhkan untuk dapat mengatasi masalah terkait persampahan di Indonesia. Seiring dengan berkembangnya teknologi dan kesadaran masyarakat akan kelestarian lingkungan, pengelolaan sampah memerlukan penanganan yang lebih maju dari sebelumnya.  Baca Juga: Mengenal Prinsip Hirarki Pengelolaan Sampah Bertanggung Jawab Dalam beberapa tahun ke belakang, terhitung telah banyak ide dan inovasi yang dihasilkan anak bangsa untuk mengolah sampah-sampah yang setiap hari dihasilkan masyarakat. Ketahui 5 contoh inovasi pengelolaan sampah di Indonesia selengkapnya dalam paparan di bawah ini. 1. Pengolahan Sampah Organik Guna Biofertilizer oleh Fakultas Biologi UGM Mahasiswa di Fakultas Biologi Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta,… Mengenal Prinsip Hirarki Pengelolaan Sampah Bertanggung Jawab Prinsip hirarki atau tingkatan pengelolaan sampah menjadi salah satu pengetahuan yang penting kita ketahui untuk dapat menangani sampah dengan cara yang bertanggung jawab. Pengelolaan sampah bertanggung jawab memiliki banyak manfaat. Tujuan utamanya adalah untuk mencegah potensi pencemaran akibat kandungan dari limbah yang mungkin dapat mengkontaminasi dan membahayakan kesehatan. Baca Juga: Contoh Inovasi Pengelolaan Sampah di Indonesia Pada artikel ini, kita akan mengenal lebih dalam mengenai prinsip hirarki pengelolaan sampah bertanggung jawab sehingga dapat dipraktikkan dalam kehidupan nyata. Apa Itu Prinsip Hirarki Pengelolaan Sampah? Menurut wastemission.com, hirarki atau tingkatan pengelolaan sampah merupakan panduan praktis untuk mengelola sampah dengan cara yang paling… Pro Kontra Metode Insinerasi sebagai Solusi Pengelolaan Sampah Insinerasi atau pembakaran sampah merupakan salah satu metode pengolahan limbah yang memanfaatkan proses termal pada suhu tinggi untuk menghancurkan limbah. Metode ini seringkali digunakan untuk menangani timbulan sampah di wilayah perkotaan, sebab dapat mengurangi volume sampah sampai dengan 90 persen sehingga meminimalisir terjadinya penumpukan sampah. Meskipun insinerasi dianggap solusi praktis dan cepat dalam ‘menghilangkan’ sampah, metode ini juga masih menimbulkan perdebatan dan penolakan di kalangan ahli dan masyarakat. Pembakaran sampah dianggap tidak sepenuhnya menyelesaikan masalah, …