Melawan Polusi Sampah Plastik
Polusi akibat sampah plastik merupakan satu dari sekian masalah lingkungan utama yang hingga saat ini masih terus melanda banyak negara, salah satunya Indonesia. Baca Juga: Marpol 73/78, Upaya Mencegah Pencemaran Laut akibat Sampah UN Environment Program (UNEP) menyebut Indonesia sebagai negara pencemar plastik terbesar kedua di dunia setelah China. Ada sekitar 3,2 juta ton sampah plastik yang tidak terkelola setiap tahunnya di sini, dan sekitar 1,29 juta ton lainnya berakhir di lautan. Pencemaran akibat sampah plastik memiliki dampak yang sangat luas dan serius. Tidak hanya dapat merusak lingkungan, baik mencemari tanah juga laut, sampah plastik yang tidak terkelola juga dapat mengganggu kesehatan manusia serta berkontribusi terhadap perubahan iklim. Baca Juga: Inovasi Green Product sebagai Strategi Berkelanjutan Kondisi Sampah Plastik di Indonesia Masyarakat Indonesia diketahui menghasilkan berbagai jenis sampah dari kegiatannya sehari-hari. Beberapa di antaranya ialah sampah organik, sampah kertas, sampai dengan sampah plastik. Dikutip dari InSWA, berdasarkan data statistik persampahan domestik Indonesia, sampah plastik menempati peringkat kedua sebesar 14 persen dari total produksi sampah tahunan di Indonesia. Awalnya, sampah plastik berada di posisi ketiga setelah sampah kertas, akan tetapi jumlah sampah plastik yang kian meningkat menjadikan sampah plastik sebagai jenis sampah kedua yang paling banyak diproduksi di Indonesia. Pengelolaan Sampah Plastik di Indonesia Menurut laporan oleh lembaga Sustainable Waste Indonesia (SWI), tingkat daur ulang (recycling rate) sampah plastik di Indonesia baru menyentuh angka 7% saja. Plastik PET (jenis plastik pada kemasan AMDK botol dan galon) menjadi jenis plastik yang paling tinggi tingkat daur ulangnya mencapai 75%. Tingkat daur ulang yang rendah ini tidak sebanding dengan jumlah produksi sampah plastik yang dihasilkan. Menunjukkan bahwa belum banyak pihak yang turut serta dalam kegiatan daur ulang dan sadar akan pentingnya kegiatan daur ulang plastik bagi banyak hal. Bisa jadi, masih banyak orang yang merasa bahwa sampah plastik tidak berguna. Padahal, plastik PET punya peran yang besar dalam ekonomi sirkular di Indonesia. Menjadi bahan baku yang paling dibutuhkan oleh industri daur ulang. Melawan Polusi Sampah Plastik Untuk dapat mengatasi dampak pencemaran akibat sampah plastik, diperlukan tindakan yang komprehensif dan kolaboratif dari berbagai pihak. Hal ini termasuk kolaborasi antara pemerintah, industri, masyarakat, dan organisasi lingkungan. Berbagai langkah yang dapat diambil untuk melawan polusi sampah plastik di antaranya: Dengan mengambil langkah-langkah yang tepat dan secara bersama-sama, bukan tidak mungkin kita dapat melawan polusi sampah plastik dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan untuk generasi mendatang. Industri dan entitas penghasil emisi juga dapat berkontribusi dalam upaya menjaga lingkungan dan melawan perubahan iklim, salah satunya dengan melakukan pengukuran emisi yang dihasilkan dan menciptakan solusi dari data-data tersebut. Miliki pencatatan dan pelacakan yang layak dan komprehensif dengan memanfaatkan platform all-in-one dari Satuplatform. Dapatkan DEMO GRATIS nya di sini!. /*! elementor – v3.18.0 – 20-12-2023 */ .elementor-heading-title{padding:0;margin:0;line-height:1}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title[class*=elementor-size-]>a{color:inherit;font-size:inherit;line-height:inherit}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-small{font-size:15px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-medium{font-size:19px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-large{font-size:29px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xl{font-size:39px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xxl{font-size:59px} Similar Article Transisi Energi: Wawasan bagi Pemangku Kepentingan dan Konsumen Energi di Indonesia Transisi energi tengah memperoleh banyak perhatian dalam beberapa tahun terakhir. Terdapat banyak narasi dari berbagai sumber, khususnya pemangku kepentingan, terkait transisi energi yang muncul di banyak media daring. Clean, Affordable, and Secure Energy atau CASE Indonesia secara khusus menganalisis dan menghadirkan berbagai opini yang muncul terkait transisi energi yang diharapkan dapat membantu membentuk pemahaman seragam di antara para pemangku kepentingan dan masyarakat dalam menyikapi transisi energi yang disusun dalam sebuah laporan berjudul “Narrative Trends in Energy Transition: Insights for State Actors and Energy Consumers in Indonesia”. Berikut ini merupakan sedikit pembahasan dari laporan di atas. Tren 1: Net Zero Emission… Menciptakan Masa Depan Berkelanjutan Melalui Transformasi Energi Peningkatan krisis iklim global yang terjadi belakangan ini memaksa manusia untuk mulai bergerak melakukan perubahan. Sebab mulai dari cara kita hidup, bekerja, juga berinteraksi dengan lingkungan bisa jadi punya dampak yang signifikan bagi keseimbangan lingkungan. Mengurangi produksi emisi gas rumah kaca (GRK) adalah salah satu upaya global yang semakin gencar dilakukan sebagai respons terhadap krisis iklim. Hal ini juga menunjukkan bahwa kesadaran dunia akan pentingnya keberlanjutan lingkungan turut meningkat. Begitu pula yang terjadi di Indonesia. Penandatanganan Paris Agreement yang dilakukan perwakilan Indonesia pada acara high-level Signature Ceremony for the Paris Agreement beberapa tahun lalu menandai komitmen Indonesia dalam upaya mengurangi… Sekilas Tentang Transisi Energi di Indonesia Ide terkait transisi energi mulai menjadi topik yang ramai dibahas setelah kesadaran akan dampak negatif perubahan iklim semakin meningkat di seluruh dunia. Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, para ilmuwan menemukan bahwa kegiatan pembakaran bahan bakar fosil terbukti menghasilkan emisi yang jauh lebih besar. Peningkatan emisi ini nyatanya berkontribusi pada meningkatnya polusi udara, kerusakan lingkungan, pemanasan global, dan bencana iklim yang sering terjadi belakangan ini. Kekhawatiran akan dampak tersebut pun mendorong upaya yang lebih luas tentang urgensi mengurangi emisi gas rumah kaca. Apa Itu Transisi Energi? Dalam konteks energi, “transisi energi” mengacu pada perubahan penggunaan sumber energi dominan dari satu jenis… Bagaimana Cara CFC Merusak Lapisan Ozon? Kita pasti tidak asing dengan senyawa kimia Chlorofluorocarbons atau CFC yang sering sering dibicarakan sebagai salah satu dari bahan perusak lapisan ozon di atmosfer. CFC adalah senyawa kimia yang terdiri dari unsur klorin, fluorin, dan karbon. Pada masa lalu, CFC banyak digunakan sebagai agen pendingin dalam AC dan kulkas, propelan dalam produk semprot seperti aerosol, dan sebagai bahan kimia dalam proses produksi. Pertama kali ditemukan oleh Thomas Midgeley pada tahun 1930an. Meskipun punya kegunaan yang diakui, sayangnya keberadaan CFC sangat berdampak pada kondisi bumi dan iklim. Berdasarkan berbagai penelitian oleh para ilmuwan di masa lalu, ditemukan bahwa CFC termasuk ke… Ketahui Hukuman Bagi Perusahaan Pelaku Pencemaran Lingkungan Baik sengaja maupun tidak disengaja, siapapun yang berperan sebagai ‘pelaku’ pencemaran lingkungan perlu bertanggung jawab mengatasi apa yang mereka lakukan demi memulihkan kondisi. Sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang. Berdasarkan Pasal 1 angka 14 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (“UU PPLH”), pencemaran lingkungan hidup mengacu pada masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan. Kemudian, setiap orang yang melakukan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan, wajib menanggulangi pencemaran dan/atau kerusakan serta melakukan oemulihan. Pencemaran lingkungan merupakan masalah serius. Sebab ada… Melawan Polusi Sampah Plastik Polusi …