Diskriminasi dan Pelecehan Seksual di Lingkungan Tempat Kerja

Diskriminasi dan Pelecehan Seksual di Lingkungan Tempat Kerja

Lingkungan tempat kerja menjadi tempat menghabiskan waktu umumnya sebanyak 8 jam dalam satu hari atau 40 jam dalam satu minggu. Lingkungan tempat kerja yang aman sangat mendukung produktivitas karyawannya. Sehingga perlu untuk memastikan bahwa tempat kerja bebas dari segala bentuk diskriminasi termasuk pelecehan seksual. Pengertian Pelecehan seksual adalah salah satu bentuk diskriminasi bersifat seksual yang dilakukan oleh seseorang kepada korbannya. Hal ini membuat si korban merasa tersinggung, terintimadasi, dan dipermalukan. Pelecehan seksual dapat terjadi dimana saja, salah satunya adalah di kantor atau tempat kerja. Pelecehan seksual di tempat kerja secara undang-undang diatur di dalam pasal 294 ayat 2 KUHP. Bentuk Pelecehan Seksual Secara umum, pelecehan seksual di tempat kerja dibagi menjadi 5 (lima) bentuk, diantaranya: Contoh Pelecehan di Lingkungan Tempat Kerja Sebagian besar kasus pelecehan yang terjadi di lingkungan tempat kerja adalah sebagai berikut: Dampak Pelecehan Seksual Dampak negatif terhadap korban maupun lingkungan tempat kerja, diantaranya: Pencegahan Pelecehan Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut: Mekanisme Pelaporan Insiden Pelecehan Mekanisme atau prosedur dalam penanganan pelecehan harus didasari oleh kebijakan atau peraturan yang jelas terhadap perlindungan pekerja yang dibuat resmi oleh tempat kerja atau perusahaan. Kebijakan tersebut dapat berisi larangan, peringatan, dan pemberian sanksi terhadap pelaku pelecehan yang dapat berujung kepada pemecatan hingga pidana. Selain itu, perusahaan dapat menunjuk seorang koordinator khusus yang bertanggung jawab untuk memberikan pelatihan, pencegahan, dan membuat mekanisme untuk menangani pengaduan tentang pelecehan seksual yang terjadi di tempat kerja. Mekanisme penanganan terhadap pelaporan atau pengaduan pelecehan terdiri dari 4 (empat) tahap, diantaranya: 1. Mekanisme secara informal Korban diberikan waktu untuk menjelaskan keberatannya terhadap perlakuan pelaku, mencari nasihat dari orang terpercaya dan meminta penasihat untuk berbicara langsung kepada pelaku atas nama korban yang bersangkutan. 2. Mekanisme secara formal Melakukan wawancara terhadap korban dan pelaku secara formal di dalam sebuah pertemuan, setelah itu dibuatkan laporan tertulis dari hasil wawancara dan investigasi oleh koordinator khusus yang bertanggung jawab dan memutuskan tindakan yang tepat. 3. Tindakan disiplin dan sanksi Dapat berupa pemberian pelatihan dan penyuluhan terkait pelanggaran tindakan pelecehan, peringatan dalam bentuk teguran maupun tertulis, pemotongan upah atau gaji sampai dengan pemecatan. 4. Tindakan perlindungan dan pemulihan Tuntutan permohonan maaf dari pelaku dan kompensasi untuk kerugian secara moril maupun materiil merupakan tindakan utama yang dapat dilakukan. Your All-in-One Sustainability Platform Satuplatform hadir untuk mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku. Satuplatform adalah platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG management, carbon accounting, dan sustainability reporting. Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Mengumpulkan dan menganalisis data ESG secara akurat dan efisien Melacak emisi karbon dan menetapkan target pengurangan emisi Menyusun laporan ESG yang memenuhi standar internasional dan nasional Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang! Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform. Similar Article Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Lingkungan Perusahaan Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan upaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan atau penyakit akibat kerja. Menurut PP Nomor 50 Tahun 2012, K3 adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Sedangkan berdasarkan OHSAS 18001:2007, K3 didefinisikan sebagai kondisi dan faktor yang mempengaruhi atau akan mempengaruhi keselamatan dan kesehatan pekerja, tamu atau orang lain di tempat kerja. Baca Juga: Dampak Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Peraturan yang mengatur terkait pelaksanaan K3 antara lain: Undang-Undang Nomor… Company Culture Suatu Perusahaan Company Culture  Company culture adalah nilai, tujuan, sikap, dan praktik bersama yang menjadi nilai dan ciri perusahaan atau organisasi. Aspek-aspek yang dapat dilihat seperti lingkungan kerja, kebijakan perusahaan, dan perilaku karyawan. Budaya perusahaan seringkali hanya tersirat, tidak difefinisikan secara tertulis dan tegas, mengikuti perkembangan dari waktu ke waktu. Baca Juga: Green Supply Chain Dalam Perusahaan Company Culture Faktor yang Mempengaruhi  Company culture tidak terlepas dari beberapa faktor berikut:  Nilai perusahaan Sejarah perusahaan Visi dan misi perusahaan Praktik nilai-nilai perusahaan Sumber daya manusia  Tempat kerja  Jenis Budaya Perusahaan Kebudayaan Klan (Clan Culture) Budaya perusahaan klan biasanya terjadi di perusahaan dimana anggota staf… Hak Asasi Manusia Bagi Setiap Individu Pengertian Menurut UU Nomor 39 Tahun 1999, Hak Asasi Manusia (HAM) atau human rights merupakan seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Setiap orang wajib untuk menghormati, menjunjung tinggi dan melindungi haknya setiap individu manusia serta tidak dapat dirampas oleh siapapun karena dilindungi secara nasional (Undang-Undang) maupun internasional (PBB). Baca Juga: Hak Pekerja yang Dilindungi UU Ketenagakerjaan Hak Asasi Manusia Hal yang perlu diperhatikan terkait HAM antara lain: Tidak dapat dicabut Tidak dapat dipisahkan Semua hak saling bergantung Cerminan dari kebutuhan hidup Selain hak, setiap orang juga memiliki tanggung jawab untuk menghormati… Supply Chain Management Apa Itu Supply Chain Management? Supply chain management adalah proses mengelola flow barang dan jasa suatu bisnis, termasuk setiap langkah yang terlibat dalam mengubah bahan baku dan komponen menjadi produk akhir serta mengirimkannya kepada pelanggan utama. Supply chain management dikatakan efektif apabila dapat membantu menyederhanakan aktivitas perusahaan agar dapat menghilangkan pemborosan, memaksimalkan nilai pelanggan, dan memperoleh keunggulan kompetitif di market. Baca Juga: Green Supply Chain Dalam Perusahaan supply chain management Bagaimana Fase Supply Chain Management?  Perencanaan (Planning) Pada tahap ini, meliputi proses menyusun perencanaan agar dapat membantu flow Supply Chain agar lebih efisien. Proses ini umumnya berkaitan dengan pengumpulan data dan… Sustainability Report dan Fungsinya Apa Itu Sustainability Report?  Sustainability report atau laporan keberlanjutan merupakan sebuah praktik terkait pengukuran, pengungkapan, dan upaya akuntabilitas kinerja perusahaan atau organisasi dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) yang ditujukan kepada pemangku kepentingan secara internal maupun eksternal. Singkatnya, sustainability report merupakan laporan yang didasarkan pada konsep sustainability development. Baca Juga: Sustainability dan Sustainable Business Sustainability Report Untuk implementasinya, laporan ini didukung oleh UU Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007. Secara global mengacu pada Global Reporting Initiative (GRI), sementara di Indonesia mengacu pada National Center for Corporate Reporting (NCSR) yang merupakan organisasi pertama yang mengembangkan sustainability report di Indonesia. Baca Juga:… …

Persetujuan Teknis (Pertek) Pembuangan Emisi Sesuai dengan Baku Mutu

Persetujuan Teknis (Pertek) Pembuangan Emisi Sesuai dengan Baku Mutu

 Persetujuan Teknis Emisi – Satuplatfrom Informasi dan Dasar Hukum Persetujuan Teknis (Pertek) Pembuangan Emisi dan SLO Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Persetujuan Teknis (Pertek) adalah persetujuan dari Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah berupa ketentuan mengenai standar perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan/atau analisis mengenai dampak lalu lintas usaha dan/atau kegiatan sesuai peraturan perundang-undangan, salah satunya adalah Persetujuan Teknis Emisi. Baca Juga : Persetujuan Teknis Pengelolaan Limbah B3. Kegiatan usaha wajib AMDAL/UKL-UPL yang melakukan pembuangan emisi, diwajibkan untuk: Mengajukan Persetujuan Teknis (Pertek) Pembuangan Emisi. Mengajukan Permohonan Surat Kelayakan Operasional (SLO) Pembuangan Emisi. Bagi usaha wajib AMDAL, kedua permohonan di atas dapat dilakukan bersamaan atau sebelum mengajukan permohonan lingkungan. Bagi usaha wajib UKL-UPL, kedua permohonan di atas dilakukan sebelum mengajukan permohonan lingkungan.  Surat Kelayakan Operasional (SLO) Pembuangan Emisi Sedangkan Surat Kelayakan Operasional (SLO) merupakan surat yang memuat pernyataan pemenuhan mengenai standar perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup usaha dan/atau kegiatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Untuk mendapatkan SLO (Surat Kelayakan Operasional) Pembuangan Emisi, penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan harus menunjukkan bahwa fasilitas atau sistem pengendalian emisi berhasil diselesaikan sesuai rekomendasi. Dokumen permohonan SLO Pembuangan Emisi dapat dilihat pada website Kementerian Lingkungan Hidup. Dasar Hukum Persetujuan Teknis Emisi dan SLO Pembuangan Emisi Dasar hukum Persetujuan Teknis Emisi dan SLO pemenuhan Baku Mutu Emisi adalah sebagai berikut: Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 4 Tahun 2021 tentang Daftar Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Memiliki AMDAL, UKL-UPL atau SPPL. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 5 Tahun 2021 tentang Tata Cara Penerbitan Persetujuan Teknis dan Sertifikat Kelayakan Operasional Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan. Pengajuan Persetujuan Teknis (Pertek) Baku Mutu Emisi Pengajuan permohonan Persetujuan Teknis (Pertek) Emisi akan mendapatkan persetujuan apabila memenuhi: standar teknis pemenuhan BME (Baku Mutu Emisi) standar kompentensi sumber daya manusia sistem manajemen lingkungan periode waktu uji coba fasilitas pengendali emisi Pengajuan permohonan dapat dilakukan pada website Kementerian Lingkungan Hidup. Syarat dan Dokumen pemberian Persetujuan Teknis (Pertek) Emisi Persetujuan Teknis Pembuangan Emisi dibagi menjadi 2 jenis: Persetujuan Teknis Pembuangan Emisi dengan Standar Teknis (Dokumen persyaratan). Persetujuan Teknis Pembuangan Emisi dengan Kajian Teknis (Dokumen persyaratan). Kriteria Usaha yang Wajib Melakukan Persetujuan Teknis (Pertek) Emisi dengan Kajian Teknis Lokasi usaha dan/atau kegiatan yang menghasilkan pencemaran udara termasuk dalam Wilayah Perlindungan dan Pengelolaan Mutu Udara (WPPMU). WPPMU terdiri dari 3 (tiga) kelas wilayah, di antaranya: Kelas 1 (Pelestarian dan pencadangan udara bersih) Kelas 2 (Kawasan pemukiman, komersial, pertanian, perkebunan, dan/atau kelas lain yang mempersyaratkan sama) Kelas 3 (Kawasan industri dan/atau kelas lain yang mempersyaratkan sama) Masuk dalam daftar usaha dan/atau kegiatan dengan dampak emisi yang tinggi. Tidak memiliki baku mutu emisi spesifik. Jika tidak termasuk dalam kriteria di atas, maka proses Persetujuan Teknis tidak memerlukan adanya Kajian Teknis, cukup menyesuaikan dengan Standar Teknis yang ada.  Kajian Persetujuan Teknis (Pertek) Pembuangan Emisi Parameter emisi Laju alir gas buang Analisis bahan bakar Spesifikasi cerobong Pengaruh terhadap udara ambien Periode pemantauan Sampling point Mekanisme Penerbitan SLO dan Persetujuan Teknis Emisi Sebelum penerbitan Pertek dan SLO Emisi, diperlukan kelengkapan dokumen untuk mengajukan permohonan Pertek. Penerbitan Pertek dan SLO Emisi mengikuti mekanisme atau prosedur sebagai berikut: Kelengkapan dokumen untuk mengajukan permohonan Pertek Pemeriksaan dokumen kajian teknis/standar teknis; Penerbitan Pertek; Pengajuan Persetujuan Lingkungan; Penerbitan Persetujuan Lingkungan; Penerbitan Perizinan Berusaha; Verifikasi sarana dan prasarana pengendalian pencemaran udara; dan Penerbitan SLO. Your All-in-One Sustainability Platform Satuplatform hadir untuk mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku. Satuplatform adalah platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG management, carbon accounting, dan sustainability reporting. Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Mengumpulkan dan menganalisis data ESG secara akurat dan efisien Melacak emisi karbon dan menetapkan target pengurangan emisi Menyusun laporan ESG yang memenuhi standar internasional dan nasional Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang! Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform. Similar Article CollaborAction Satuplatform dalam Langkah Membumi Festival Satuplatform, platform yang mendukung inisiatif keberlanjutan khususnya pada Carbon & ESG Management, dengan bangga mengumumkan keterlibatannya sebagai Ecopreneur Partner dalam acara Langkah Membumi Festival, yang diselenggarakan oleh Ecoxyztem dan Blibli Tiket Action pada 2-3 November 2024 di Senayan Park, Jakarta. Acara ini bertujuan untuk memperkuat kesadaran akan pentingnya keberlanjutan lingkungan dan menginspirasi tindakan positif untuk bumi melalui berbagai kegiatan, diskusi, dan aksi nyata. Dalam festival yang penuh semangat ini, untuk itu Satuplatform berkomitmen dalam memperkenalkan dan mendukung berbagai produk serta inisiatif ramah lingkungan yang berfokus pada perhitungan reduksi emisi karbon dan arah keberlanjutan. Tak hanya itu, Satuplatform juga mengkampanyekan aksi… 5 Istilah Penting yang Berkaitan dengan Perubahan Iklim Isu terkait perubahan iklim semakin menjadi pembahasan yang ramai diperbincangkan saat ini. Di seluruh dunia, masyarakat lintas generasi mulai menunjukkan ketertarikannya akan informasi tentang perubahan iklim. Hasil survei People’s Climate Vote 2024 menunjukkan bahwa sekitar 87 persen populasi dunia telah menaruh perhatian mereka pada isu ini. Sementara itu, 63 persen pengisi survei sudah mulai mempertimbangkan dampak perubahan iklim terhadap keputusan yang mereka buat. Melalui kondisi ini, bisa digambarkan bahwa perubahan iklim semakin memberikan pengaruhnya terhadap orang-orang di berbagai belahan dunia. Mengganggu mereka dengan beragam cara. Perubahan iklim tidak lagi sebatas konteks khusus bagi beberapa kalangan. Istilah ini perlu diumumkan lebih… Keuntungan Berlangganan Jasa Perhitungan Jejak Karbon bagi Perusahaan di Masa Kini Jejak karbon merupakan sejumlah emisi gas rumah kaca (GRK) yang lepas ke atmosfer dan bersumber dari berbagai kegiatan tertentu. Konsentrasi emisi karbon antropogenik atau yang dihasilkan dari aktivitas manusia adalah sumber yang paling dominan dalam menimbulkan dampak bagi lingkungan. Salah satunya berasal dari sektor industri yang disebut sebagai kontributor utama emisi karbon global.  Menurut laporan emisi CO2 tahun 2022 oleh IEA, emisi karbon dioksida global dari pembakaran energi dan proses industri telah mencapai level tertinggi sepanjang masa, yakni sebesar 36,8 Gt pada 2022. Meskipun produksi emisi karbon dari industri sempat menyusut 5 persen pada tahun 2020 karena pandemi Covid-19, …

Dekarbonisasi: Menuju Emisi Nol Karbon (Zero Emisi)

Dekarbonisasi: Menuju Emisi Nol Karbon (Zero Emisi)

Pengertian Dekarbonisasi Dekarbonisasi adalah suatu proses pengurangan emisi karbon dioksida dan gas-gas rumah kaca lainnya dari aktivitas manusia. Proses ini bertujuan untuk mengurangi kontribusi manusia terhadap perubahan iklim global yang semakin memprihatinkan. Mengapa Dekarbonisasi itu Penting? Perubahan iklim global yang semakin terasa dampaknya seperti kenaikan suhu bumi, peningkatan intensitas bencana alam, serta ancaman terhadap keberlangsungan ekosistem, menjadi bukti bahwa tindakan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca harus dilakukan secepatnya. Dekarbonisasi merupakan salah satu cara untuk menurunkan emisi gas rumah kaca yang berasal dari berbagai sektor, seperti industri, transportasi, dan sektor energi. Bagaimana Kontribusi Emisi Karbon Terhadap Perubahan Iklim? Emisi karbon berasal dari deforestasi dan penggunaan bahan bakar fosil. Sedangkan emisi gas rumah kaca berasal dari berbagai sektor, seperti industri, transportasi, dan sektor energi. Semakin tinggi tingkat emisi karbon, semakin besar dampaknya terhadap perubahan iklim global.  Perubahan iklim global menyebabkan kenaikan suhu bumi dan perubahan pola cuaca yang tidak terduga, yang berakibat pada terjadinya bencana alam seperti banjir, tanah longsor, kekeringan, dan naiknya permukaan air laut.  Dampak dari perubahan iklim juga meliputi berkurangnya jumlah air bersih, berkurangnya lahan pertanian, dan ancaman terhadap keanekaragaman hayati. Roadmap Dekarbonisasi atau Tahapan Menuju Emisi Nol Karbon (Zero Emisi) Berikut adalah beberapa langkah yang dapat ditempuh untuk mencapai Emisi Nol Karbon, kondisi di mana tidak ada lagi emisi karbon atau gas rumah kaca lainnya dari aktivitas manusia. Terwujudnya Emisi Nol Karbon memerlukan kerjasama dan komitmen dari berbagai pihak. Evaluasi Emisi untuk Dekarbonisasi Pertama-tama, kita perlu mengevaluasi emisi dari berbagai sektor, seperti industri, transportasi, dan sektor energi. Hal ini akan memberikan gambaran mengenai sumber emisi dan tingkat emisi dari masing-masing sektor, sehingga bisa dilakukan tindakan yang tepat untuk mengurangi emisi. Meningkatkan Efisiensi Energi Meningkatkan efisiensi energi adalah langkah penting untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Ini bisa dilakukan dengan cara menggunakan teknologi yang lebih efisien, melakukan perawatan secara teratur pada mesin dan peralatan, serta mengadopsi praktik ramah lingkungan dalam aktivitas sehari-hari. Beralih ke Energi Terbarukan untuk Dekarbonisasi Beralih ke energi terbarukan seperti energi matahari, angin, dan air dapat mengurangi emisi karbon dioksida. Energi terbarukan merupakan sumber energi yang tidak terbatas dan tidak menghasilkan emisi karbon dioksida atau gas rumah kaca lainnya. Mengadopsi Teknologi Hijau dalam Menerapkan Dekarbonisasi Mengadopsi teknologi hijau seperti kendaraan listrik, baterai yang dapat didaur ulang, dan teknologi pengolahan limbah yang lebih efektif dapat membantu mengurangi emisi karbon dioksida. Mengubah Perilaku Konsumen Mengubah perilaku konsumen dalam penggunaan energi dan sumber daya juga sangat penting. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengedukasi konsumen tentang praktik yang ramah lingkungan, seperti penggunaan kantong belanja yang dapat digunakan kembali, mematikan peralatan listrik ketika tidak digunakan, dan mengurangi konsumsi daging. Kolaborasi Global Kolaborasi global dalam mencapai zero emisi sangat penting. Semua negara harus bekerja sama dalam mengurangi emisi karbon dan memperkenalkan kebijakan yang mendukung penggunaan energi terbarukan dan teknologi hijau. Kolaborasi global juga dapat mendorong investasi dalam teknologi hijau dan mempercepat proses dekarbonisasi secara global. Pengendalian Emisi Gas Rumah Kaca Terakhir, pengendalian emisi gas rumah kaca juga merupakan langkah penting untuk mencapai zero emisi. Hal ini bisa dilakukan dengan cara menangkap dan menyimpan gas-gas tersebut agar tidak masuk ke atmosfer, atau dengan cara memperkenalkan teknologi baru yang mengurangi emisi gas rumah kaca.   Peran Pemerintah dan Masyarakat dalam Mewujudkan Dekarbonisasi Apa saja peran pemerintah dalam mewujudkan Emisi Nol Karbon? Pemerintah sebagai Pengatur. Pemerintah dapat mengambil peran sebagai pengatur dalam mengurangi emisi gas rumah kaca. Pemerintah dapat memperkenalkan peraturan dan kebijakan yang mendukung dekarbonisasi, seperti peraturan tentang penggunaan energi terbarukan, teknologi hijau, dan pengurangan emisi gas rumah kaca. Pemerintah sebagai Investor. Pemerintah juga dapat berperan sebagai investor dalam membiayai inovasi teknologi hijau dan infrastruktur yang mendukung dekarbonisasi. Investasi ini dapat membantu mempercepat proses dekarbonisasi dan menciptakan lapangan kerja baru di sektor hijau. Pemerintah sebagai Penggerak. Pemerintah dapat berperan sebagai penggerak dalam mempercepat proses dekarbonisasi dengan memperkenalkan program yang mendukung penggunaan energi terbarukan dan beralih dari sumber energi fosil ke sumber energi terbarukan. Apa saja peran masyarakat dalam mewujudkan Emisi Nol Karbon? Masyarakat sebagai Konsumen. Masyarakat dapat berperan dalam dekarbonisasi dengan mengubah perilaku konsumen. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memilih produk yang lebih berkelanjutan, mengadopsi praktik yang ramah lingkungan, dan mengurangi penggunaan energi. Masyarakat sebagai Investor. Masyarakat juga dapat berperan sebagai investor dalam membiayai teknologi hijau dan infrastruktur yang mendukung dekarbonisasi. Investasi ini dapat membantu mempercepat proses dekarbonisasi dan menciptakan lapangan kerja baru di sektor hijau. Masyarakat sebagai Penggerak. Masyarakat dapat menjadi penggerak dalam dekarbonisasi dengan memperjuangkan kebijakan dan peraturan yang mendukung pengurangan emisi gas rumah kaca, serta mengedukasi orang lain tentang cara mengurangi emisi karbon dan gas rumah kaca. Hal ini dapat dilakukan melalui gerakan sosial, kampanye, dan aksi lingkungan. Tantangan Dekarbonasi Dalam rangka mewujudkan Emisi Nol Karbon, kita memiliki banyak tantangan, mulai dari masalah teknis hingga politik dan sosial. Teknologi dan Infrastruktur. Dekarbonisasi memerlukan teknologi dan infrastruktur yang tepat dan terintegrasi untuk beralih dari sumber energi fosil. Biaya. Dekarbonisasi memerlukan biaya yang besar, baik untuk investasi dalam teknologi terbarukan dan infrastruktur, maupun untuk biaya operasional dan pemeliharaan. Kebijakan dan Regulasi. Kebijakan dan regulasi yang mendukung dekarbonisasi sangat penting untuk mempercepat proses dekarbonisasi. Diperlukan kebijakan dan regulasi yang tepat dan memastikan bahwa mereka diterapkan secara konsisten, agar praktik emisi nol karbon terwujud diterapkan di seluruh sektor. Perilaku Konsumen. Perilaku konsumen dapat menjadi penghalang dalam dekarbonisasi, terutama jika konsumen kurang peduli dengan lingkungan dan tidak memiliki kesadaran tentang pentingnya pengurangan emisi gas rumah kaca. Peran Negara Berkembang. Negara-negara berkembang seringkali mengalami tantangan dalam mengadopsi teknologi terbarukan dan mendapatkan akses ke dana dan sumber daya yang diperlukan untuk dekarbonisasi.  Resistensi Politik. Tantangan politik juga dapat menjadi penghalang dalam dekarbonisasi, terutama jika ada kelompok yang dirugikan dari gerakan dekarbonisasi.  Penerapan Dekarbonasi Bagi Perusahaan Dekarbonisasi berarti pengurangan total emisi karbon, pada semua lingkup emisi karbon. Setiap perusahaan harus menetapkan strategi dekarbonisasi yang sejalan dengan industrinya. Penting bagi perusahaan untuk mengevaluasi jumlah emisi yang secara langsung atau tidak langsung dihasilkan dari operasi bisnisnya, lalu mengidentifikasi opsi untuk menguranginya. Banyak perusahaan yang menghasilkan produk pasti menghasilkan karbon dan mengidentifikasi sumber dan cara mengurangi karbon. Suatu perusahaan memiliki konsultan untuk mengukur dan mengatur karbon yang dikeluarkan. Melalui konsultasi tersebut, suatu perusahaan dapat membangun jalur dekarbonisasi. Baca Juga : Mengenal …

ISO 9001: Standar Manajemen Mutu

ISO 9001: Standar Manajemen Mutu

Sejarah Singkat ISO 9001 Standar ISO 9001 adalah bagian dari seri standar ISO 9000 yang pertama kali diterbitkan oleh International Organization for Standardization (ISO) pada tahun 1987. Setelah dirilis, standar ISO 9001 menjadi populer di seluruh dunia dan digunakan oleh organisasi dari berbagai sektor. Standar ini telah mengalami beberapa revisi sejak pertama kali diterbitkan, termasuk revisi pada tahun 1994, 2000, 2008, dan 2015. Revisi ini bertujuan untuk memperbaiki dan memperkuat persyaratan standar serta memastikan relevansi dan kesesuaian dengan lingkungan bisnis yang terus berubah. Revisi terbaru pada tahun 2015, ISO 9001:2015, menambahkan beberapa elemen baru ke dalam standar, seperti konteks organisasi, pemikiran berbasis risiko, dan pemantauan dan evaluasi kinerja. Standar ini juga menekankan pentingnya manajemen risiko, keterlibatan karyawan, kepemimpinan, dan perbaikan terus-menerus. Sejarah ISO 9001 menunjukkan bahwa standar ini telah menjadi instrumen penting bagi organisasi di seluruh dunia untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan mereka serta meningkatkan kepuasan pelanggan. Revisi terbaru pada tahun 2015 menunjukkan bahwa ISO 9001 akan terus berkembang dan memperbaiki persyaratan standarnya untuk tetap relevan dan efektif dalam lingkungan bisnis yang terus berubah. Baca Juga : Mengenal ISO 14001 Sebagai Sistem Manajemen Lingkungan Konsep Dasar / Prinsip Manajemen Mutu ISO 9001    ISO 9001 berdasar pada 7 prinsip manajemen mutu atau QMP (Quality Management Principles). ISO 9001 Prinsip 1 – Fokus pada Pelanggan Pada prinsip pertama yaitu untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan berusaha untuk melebihi apa yang diharapkan oleh pelanggan. Ketika sebuah organisasi menarik dan mempertahankan kepercayaan pelanggan prinsip pertama ini dikatakan berhasil karena setiap aspek dari interaksi pelanggan memberikan kesempatan untuk menciptakan nilai lebih bagi pelanggan.  Manfaat  ISO 9001 Prinsip 2 – Kepemimpinan ISO 9001 menekankan pentingnya peran dan tanggung jawab pimpinan dalam memastikan bahwa sistem manajemen mutu diterapkan secara efektif di seluruh organisasi. Kepemimpinan harus memimpin dengan contoh, membangun budaya yang mendukung kinerja yang tinggi, dan memberikan sumber daya yang memadai untuk mencapai tujuan organisasi. Manfaat  Prinsip 3 – Keterlibatan Karyawan Prinsip ISO 9001 yang ketiga mengharuskan organisasi untuk melibatkan karyawan mereka dalam pengembangan dan implementasi sistem manajemen mutu. Hal ini meningkatkan komitmen dan motivasi karyawan serta memberikan mereka kesempatan untuk memberikan masukan tentang bagaimana operasi dapat ditingkatkan. Manfaat  Prinsip 4 – Pendekatan Berbasis Proses ISO 9001 menekankan pendekatan berbasis proses dalam pengembangan dan implementasi sistem manajemen mutu. Pendekatan ini melibatkan identifikasi dan pengendalian proses inti yang mendukung tujuan organisasi, serta pemantauan dan perbaikan terus-menerus dari kinerja proses. Manfaat Prinsip 5 – Peningkatan Terus-menerus / Berkelanjutan ISO 9001 mendorong organisasi untuk melakukan perbaikan terus-menerus pada sistem manajemen mutu mereka. Ini dilakukan dengan cara mengidentifikasi peluang perbaikan dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja organisasi. Manfaat Prinsip 6 – Pengambilan Keputusan Berdasarkan Bukti Pengambilan keputusan dapat menjadi proses yang kompleks dan sering melibatkan beberapa jenis dan sumber masukan, serta interpretasi yang subjektif. Sangat penting untuk memahami hubungan sebab dan akibat serta konsekuensi yang tidak diinginkan. Fakta, bukti dan analisis data menyebabkan objektivitas yang lebih besar dan kepercayaan terhadap keputusan yang dibuat. Manfaat Prinsip 7 – Manajemen Relasi Prinsip ISO 9001 yang terakhir menekankan pada kemampuan organisasi untuk mengelola hubungan mereka dengan pihak yang berkepentingan, seperti pemasok. Pihak yang dapat mempengaruhi kinerja organisasi.  Keberhasilan berkelanjutan lebih mungkin untuk dicapai ketika sebuah organisasi mengelola hubungan dengan pihak berkepentingan untuk mengoptimalkan dampaknya terhadap kinerjanya. manajemen hubungan dengan pemasok dan jaringan mitra sering penting tertentu Manfaat Tujuan Penerapan ISO 9001:2015 Bagi Perusahaan Tujuan utama dari penerapan ISO 9001:2015 adalah untuk membantu organisasi dalam meningkatkan kualitas produk dan layanan mereka serta meningkatkan kepuasan pelanggan. Beberapa tujuan lainnya dari penerapan ISO 9001:2015 antara lain: Meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional. ISO 9001:2015 membantu organisasi untuk mengidentifikasi dan menghilangkan proses yang tidak efisien, serta meningkatkan proses yang efektif. Hal ini dapat membantu organisasi meningkatkan produktivitas dan mengurangi biaya produksi. Memperkuat manajemen risiko. ISO 9001:2015 mendorong organisasi untuk mengidentifikasi dan mengelola risiko yang terkait dengan proses mereka. Dengan demikian, organisasi dapat meminimalkan risiko dan meningkatkan kemampuan mereka untuk mengatasi masalah yang muncul. Meningkatkan kualitas produk dan jasa. ISO 9001:2015 membantu organisasi untuk meningkatkan manajemen kualitas mereka melalui implementasi sistem manajemen mutu yang terstruktur. Hal ini dapat membantu organisasi untuk meningkatkan konsistensi dan kualitas produk dan layanan mereka. Menyesuaikan dengan kebijakan Pemerintah setempat. ISO 9001:2015 membantu organisasi untuk mematuhi persyaratan peraturan dan hukum yang berlaku. Hal ini dapat membantu organisasi untuk menghindari masalah hukum dan meningkatkan citra mereka di mata pelanggan dan stakeholder. Cara Mendapatkan Sertifikasi ISO 9001:2015 di Indonesia Untuk mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2015 di Indonesia, organisasi harus mengikuti serangkaian langkah sebagai berikut:   Persiapan. Organisasi harus melakukan persiapan untuk memastikan bahwa mereka memenuhi semua persyaratan ISO 9001:2015. Ini dapat meliputi identifikasi area yang memerlukan perbaikan, pelatihan karyawan, dan penyusunan dokumentasi yang diperlukan. Memilih badan penerbit sertifikasi ISO 9001:2015. Organisasi harus memilih badan sertifikasi yang terakreditasi di Indonesia. Badan sertifikasi harus memiliki akreditasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) atau badan akreditasi internasional yang diakui oleh KAN. Pendaftaran. Organisasi harus mendaftar dengan badan sertifikasi yang dipilih dan menyerahkan dokumen persyaratan seperti laporan audit internal dan dokumen manajemen mutu. Proses audit. Setelah pendaftaran, badan sertifikasi akan melakukan audit tahap pertama dan kedua. Audit tahap pertama bertujuan untuk mengevaluasi kesiapan organisasi terhadap sertifikasi, sedangkan audit tahap kedua bertujuan untuk mengevaluasi implementasi sistem manajemen mutu. Evaluasi. Setelah audit tahap kedua, badan sertifikasi akan mengevaluasi hasil audit dan memberikan rekomendasi untuk sertifikasi. Jika organisasi dinyatakan memenuhi persyaratan ISO 9001:2015, mereka akan diberikan sertifikasi ISO 9001:2015. Tindak lanjut. Organisasi harus melakukan tindak lanjut atas temuan audit dan menjaga sistem manajemen mutu mereka agar tetap memenuhi persyaratan ISO 9001:2015. Badan sertifikasi akan melakukan audit berkala untuk memastikan bahwa organisasi tetap memenuhi persyaratan sertifikasi. Badan / Organisasi yang Dapat Mengeluarkan Sertifikasi ISO 9001:2015 di Indonesia Di Indonesia, sertifikasi ISO 9001:2015 dapat dikeluarkan oleh badan sertifikasi yang terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) atau badan akreditasi internasional yang diakui oleh KAN. Beberapa badan sertifikasi yang terakreditasi oleh KAN untuk ISO 9001:2015 di Indonesia antara lain:   PT TUV Rheinland Indonesia PT SGS Indonesia PT DQS Certification Indonesia PT Bureau Veritas Indonesia PT Mutuagung Lestari PT TUV Nord Indonesia PT Sucofindo-Surveyor Indonesia PT United Registrar of Systems Indonesia Your All-in-One Sustainability Platform Satuplatform …

Mengenal Corporate Social Responsibility

Mengenal Corporate Social Responsibility

Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR) adalah bentuk pertanggungjawaban sosial dari perusahaan kepada setiap stakeholder dan juga seluruh pihak lain yang memiliki kepentingan. Tiap pihak yang dimaksud di sini termasuk pemegang saham, karyawan perusahaan, konsumen, pemerintahan, dan juga masyarakat dan lingkungan sekitar yang ada di lingkup perusahaan tersebut. Menurut Suharto, Corporate Social Responsibility (CSR) adalah kepedulian perusahaan yang menyisihkan sebagian keuntungan (profit) bagi kepentingan pembangunan manusia (people) dan lingkungan (planet) secara berkelanjutan berdasarkan prosedur yang tepat dan profesional. Baca Juga : Penilaian Daur Hidup Untuk Menciptakan Bisnis Berkelanjutan Corporate Social Responsibility Menurut PP 47 Tahun 2012 Pada PP No. 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan, Perseroan Terbatas menyatakan tanggung jawab sosial dan lingkungan yang bertujuan mewujudkan pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat bagi komunitas setempat, masyarakat, dan Perseroan itu sendiri dalam rangka terjalinnya hubungan Perseroan yang serasi, seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakat setempat.  Pengaturan Corporate Social Responsibility Pengaturan tanggung jawab sosial dan lingkungan tersebut dimaksudkan untuk: Peraturan Pemerintah Tentang Corporate Social Responsibility Peraturan Pemerintah mengatur mengenai: Manfaat Corporate Social Responsibility Bagi Lingkungan Hidup Manfaat program CSR untuk membantu melakukan upaya pelestarian dan menjaga lingkungan hidup. Perusahaan dapat aktif berkontribusi melalui program yang dapat meningkatkan kualitas lingkungan. Bagi Masyarakat Program CSR juga bermanfaat untuk masyarakat khususnya masyarakat sekitar dengan menyerap tenaga kerja dari warga di lingkungan perusahaan agar dapat membantu meningkatkan kesejahteraan. Program yang dapat dilakukan misalnya melalui pemberdayaan dan pengembangan yang disediakan oleh pihak perusahan. Bagi Pemerintah CSR dapat berperan dalam mendukung program-program pemerintah guna kemajuan bangsa dan negara. CSR juga membantu pemerintah dalam menangani berbagai masalah sosial seperti pencemaran lingkungan, pengangguran, kemiskinan, minimnya fasilitas kesehatan, pendidikan, dan sebagainya.  Baca Juga : Mengenal Konservasi Energi dan Pelaksanaannya Bagi Perusahaan Jenis Corporate Social Responsibility Your All-in-One Sustainability Platform Satuplatform hadir untuk mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku. Satuplatform adalah platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG management, carbon accounting, dan sustainability reporting. Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Mengumpulkan dan menganalisis data ESG secara akurat dan efisien Melacak emisi karbon dan menetapkan target pengurangan emisi Menyusun laporan ESG yang memenuhi standar internasional dan nasional   Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang! Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform. Similar Article Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Lingkungan Perusahaan Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan upaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan atau penyakit akibat kerja. Menurut PP Nomor 50 Tahun 2012, K3 adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Sedangkan berdasarkan OHSAS 18001:2007, K3 didefinisikan sebagai kondisi dan faktor yang mempengaruhi atau akan mempengaruhi keselamatan dan kesehatan pekerja, tamu atau orang lain di tempat kerja. Baca Juga: Dampak Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Peraturan yang mengatur terkait pelaksanaan K3 antara lain: Undang-Undang Nomor… Company Culture Suatu Perusahaan Company Culture  Company culture adalah nilai, tujuan, sikap, dan praktik bersama yang menjadi nilai dan ciri perusahaan atau organisasi. Aspek-aspek yang dapat dilihat seperti lingkungan kerja, kebijakan perusahaan, dan perilaku karyawan. Budaya perusahaan seringkali hanya tersirat, tidak difefinisikan secara tertulis dan tegas, mengikuti perkembangan dari waktu ke waktu. Baca Juga: Green Supply Chain Dalam Perusahaan Company Culture Faktor yang Mempengaruhi  Company culture tidak terlepas dari beberapa faktor berikut:  Nilai perusahaan Sejarah perusahaan Visi dan misi perusahaan Praktik nilai-nilai perusahaan Sumber daya manusia  Tempat kerja  Jenis Budaya Perusahaan Kebudayaan Klan (Clan Culture) Budaya perusahaan klan biasanya terjadi di perusahaan dimana anggota staf… Hak Asasi Manusia Bagi Setiap Individu Pengertian Menurut UU Nomor 39 Tahun 1999, Hak Asasi Manusia (HAM) atau human rights merupakan seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Setiap orang wajib untuk menghormati, menjunjung tinggi dan melindungi haknya setiap individu manusia serta tidak dapat dirampas oleh siapapun karena dilindungi secara nasional (Undang-Undang) maupun internasional (PBB). Baca Juga: Hak Pekerja yang Dilindungi UU Ketenagakerjaan Hak Asasi Manusia Hal yang perlu diperhatikan terkait HAM antara lain: Tidak dapat dicabut Tidak dapat dipisahkan Semua hak saling bergantung Cerminan dari kebutuhan hidup Selain hak, setiap orang juga memiliki tanggung jawab untuk menghormati… Supply Chain Management Apa Itu Supply Chain Management? Supply chain management adalah proses mengelola flow barang dan jasa suatu bisnis, termasuk setiap langkah yang terlibat dalam mengubah bahan baku dan komponen menjadi produk akhir serta mengirimkannya kepada pelanggan utama. Supply chain management dikatakan efektif apabila dapat membantu menyederhanakan aktivitas perusahaan agar dapat menghilangkan pemborosan, memaksimalkan nilai pelanggan, dan memperoleh keunggulan kompetitif di market. Baca Juga: Green Supply Chain Dalam Perusahaan supply chain management Bagaimana Fase Supply Chain Management?  Perencanaan (Planning) Pada tahap ini, meliputi proses menyusun perencanaan agar dapat membantu flow Supply Chain agar lebih efisien. Proses ini umumnya berkaitan dengan pengumpulan data dan… Sustainability Report dan Fungsinya Apa Itu Sustainability Report?  Sustainability report atau laporan keberlanjutan merupakan sebuah praktik terkait pengukuran, pengungkapan, dan upaya akuntabilitas kinerja perusahaan atau organisasi dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) yang ditujukan kepada pemangku kepentingan secara internal maupun eksternal. Singkatnya, sustainability report merupakan laporan yang didasarkan pada konsep sustainability development. Baca Juga: Sustainability dan Sustainable Business Sustainability Report Untuk implementasinya, laporan ini didukung oleh UU Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007. Secara global mengacu pada Global Reporting Initiative (GRI), sementara di Indonesia mengacu pada National Center for Corporate Reporting (NCSR) yang merupakan organisasi pertama yang mengembangkan sustainability report di Indonesia. Baca Juga:… Jejak Karbon : Cara Perhitungan dalam Perusahaan Pengertian Jejak karbon adalah ukuran total emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh suatu aktivitas, baik individu maupun organisasi. Emisi gas rumah kaca ini dapat berasal dari berbagai sumber, seperti konsumsi energi, transportasi, produksi makanan, dan pengelolaan limbah. Baca Juga: Dampak Peningkatan Gas Rumah Kaca Terhadap Dunia Jejak karbon Cara Menghitung Jejak Karbon dalam Sebuah Perusahaan Ada beberapa cara untuk menghitung jejak karbon …

Terapkan Pengelolaan Sampah Domestik Di Perusahaan

Terapkan Pengelolaan Sampah Domestik Di Perusahaan

Sampah domestik atau juga dikenal dengan sampah rumah tangga. Menurut PP Nomor 81 Tahun 2012, merupakan suatu zat atau bahan buangan yang berasal dari kegiatan sehari-hari yang bersumber dari kawasan rumah tangga, komersil, pendidikan, budidaya dan fasilitas masyarakat.  Dalam pelaksanaan pengelolaan sampah domestik di perusahaan diperlukan beberapa hal, yaitu: Tempat Penampungan Sampah Domestik Sementara  Tempat Penampungan Sementara (TPS) adalah tempat penampungan sebelum sampah domestik diangkut ke tempat pendauran ulang, pengolahan, Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST), Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R), hingga TPA. Dalam penyediaan TPS harus memenuhi kriteria teknis sebagai berikut:  Pemilahan Sampah Domestik Dalam pemilahan sampah dilakukan sesuai dengan jenis sampah yang dihasilkan. Berikut adalah jenis sampah domestik berdasarkan wujudnya.  Sampah Cair Merupakan sampah berwujud cair yang sifatnya selalu berpindah mengikuti suatu ruang dan berasal dari kegiatan sehari-hari. Dengan sifat yang mudah terlarut menyebabkan pengelolaan perlu dilakukan sejak dini untuk menghindari adanya kerusakan lingkungan lebih cepat. Sampah Padat Limbah padat ini memiliki sifat yang mudah terurai oleh mikroorganisme dimana wujudnya dapat berubah bentuk atau keras. Kandungannya ini biasanya berasal dari bahan-bahan biologis yang terdapat unsur karbon (C) dalam bentuk karbohidrat sehingga rantai senyawa pada limbah ini tidak terlalu kompleks.  Memiliki sifat yang sulit terurai sehingga membutuhkan waktu hingga berpuluh-puluh hingga ratusan tahun. Hal tersebut disebabkan karena rantai senyawanya yang kompleks dan cenderung tidak memiliki unsur karbon di dalamnya. Secara umum limbah jenis ini dihasilkan dari industri, terdiri dari berbagai jenis sampah yang berbahaya dan beracun sehingga dibutuhkan penanganan khusus dalam pengelolaannya. Contohnya seperti masker, jarum suntik, dan kain kasa, dan obat-obatan kedaluwarsa. Kelola Sampah Domestik Dengan Prinsip 3R Prinsip 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle) dalam pengolahan sampah adalah urutan langkah yang diperlukan untuk memastikan pengelolaan sampah yang baik. Tujuan prinsip 3R adalah untuk mengurangi atau mencegah produksi sampah lebih awal. Baca Juga : Faktor Penerapan Sustainable Business Reduce Pada prinsip Reduce adalah mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan. Menurut United States Environmental Protection Agency, manfaat yang dapat diperoleh dari reduce antara lain: Reuse Tahap kedua prinsip Reuse adalah menggunakan atau memanfaatkan kembali produk yang akan dibuang. Manfaat dari Reuse antara lain: Recycle Pilihan terakhir dari penanganan sampah yaitu prinsip Recycle, yang berarti mendaur ulang. Daur ulang adalah proses mengubah sampah menjadi produk baru yang bernilai ekonomis dan estetik. Hasil daur ulang sampah dapat berupa produk akhir atau bahan baku. Penerapan Recycle memiliki berbagai manfaat yaitu: Your All-in-One Sustainability Platform Satuplatform hadir untuk mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku. Satuplatform adalah platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG management, carbon accounting, dan sustainability reporting. Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Mengumpulkan dan menganalisis data ESG secara akurat dan efisien Melacak emisi karbon dan menetapkan target pengurangan emisi Menyusun laporan ESG yang memenuhi standar internasional dan nasional Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang! Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform. Similar Article Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Lingkungan Perusahaan Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan upaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan atau penyakit akibat kerja. Menurut PP Nomor 50 Tahun 2012, K3 adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Sedangkan berdasarkan OHSAS 18001:2007, K3 didefinisikan sebagai kondisi dan faktor yang mempengaruhi atau akan mempengaruhi keselamatan dan kesehatan pekerja, tamu atau orang lain di tempat kerja. Baca Juga: Dampak Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Peraturan yang mengatur terkait pelaksanaan K3 antara lain: Undang-Undang Nomor… Company Culture Suatu Perusahaan Company Culture  Company culture adalah nilai, tujuan, sikap, dan praktik bersama yang menjadi nilai dan ciri perusahaan atau organisasi. Aspek-aspek yang dapat dilihat seperti lingkungan kerja, kebijakan perusahaan, dan perilaku karyawan. Budaya perusahaan seringkali hanya tersirat, tidak difefinisikan secara tertulis dan tegas, mengikuti perkembangan dari waktu ke waktu. Baca Juga: Green Supply Chain Dalam Perusahaan Company Culture Faktor yang Mempengaruhi  Company culture tidak terlepas dari beberapa faktor berikut:  Nilai perusahaan Sejarah perusahaan Visi dan misi perusahaan Praktik nilai-nilai perusahaan Sumber daya manusia  Tempat kerja  Jenis Budaya Perusahaan Kebudayaan Klan (Clan Culture) Budaya perusahaan klan biasanya terjadi di perusahaan dimana anggota staf… Hak Asasi Manusia Bagi Setiap Individu Pengertian Menurut UU Nomor 39 Tahun 1999, Hak Asasi Manusia (HAM) atau human rights merupakan seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Setiap orang wajib untuk menghormati, menjunjung tinggi dan melindungi haknya setiap individu manusia serta tidak dapat dirampas oleh siapapun karena dilindungi secara nasional (Undang-Undang) maupun internasional (PBB). Baca Juga: Hak Pekerja yang Dilindungi UU Ketenagakerjaan Hak Asasi Manusia Hal yang perlu diperhatikan terkait HAM antara lain: Tidak dapat dicabut Tidak dapat dipisahkan Semua hak saling bergantung Cerminan dari kebutuhan hidup Selain hak, setiap orang juga memiliki tanggung jawab untuk menghormati… Supply Chain Management Apa Itu Supply Chain Management? Supply chain management adalah proses mengelola flow barang dan jasa suatu bisnis, termasuk setiap langkah yang terlibat dalam mengubah bahan baku dan komponen menjadi produk akhir serta mengirimkannya kepada pelanggan utama. Supply chain management dikatakan efektif apabila dapat membantu menyederhanakan aktivitas perusahaan agar dapat menghilangkan pemborosan, memaksimalkan nilai pelanggan, dan memperoleh keunggulan kompetitif di market. Baca Juga: Green Supply Chain Dalam Perusahaan supply chain management Bagaimana Fase Supply Chain Management?  Perencanaan (Planning) Pada tahap ini, meliputi proses menyusun perencanaan agar dapat membantu flow Supply Chain agar lebih efisien. Proses ini umumnya berkaitan dengan pengumpulan data dan… Sustainability Report dan Fungsinya Apa Itu Sustainability Report?  Sustainability report atau laporan keberlanjutan merupakan sebuah praktik terkait pengukuran, pengungkapan, dan upaya akuntabilitas kinerja perusahaan atau organisasi dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) yang ditujukan kepada pemangku kepentingan secara internal maupun eksternal. Singkatnya, sustainability report merupakan laporan yang didasarkan pada konsep sustainability development. Baca Juga: Sustainability dan Sustainable Business Sustainability Report Untuk implementasinya, laporan ini didukung oleh UU Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007. Secara global mengacu pada Global Reporting Initiative (GRI), sementara di Indonesia mengacu pada National Center for Corporate …

Audit Lingkungan: Prinsip dan Pedomannya

Gas Rumah Kaca: Definisi dan Jenisnya

Pengertian Gas Rumah Kaca Gas rumah kaca atau greenhouse gas adalah gas-gas alami yang terdapat di atmosfer bumi dan memiliki kemampuan menyerap radiasi inframerah dari matahari dan bumi.  Gas rumah kaca menyebabkan efek rumah kaca, yaitu kemampuan untuk mempertahankan sebagian panas yang terpancar dari bumi. Hal ini membuat suhu di permukaan bumi menjadi hangat dan menjadi layak dihuni. Gas rumah kaca memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan, terutama dalam menjaga suhu di permukaan Bumi agar tidak terlalu dingin atau terlalu panas sehingga mendukung kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya di Bumi.  Tanpa efek rumah kaca, suhu di permukaan Bumi akan sangat dingin dan tidak memungkinkan terjadinya kehidupan seperti yang kita kenal sekarang. Namun, meningkatnya jumlah gas rumah kaca di atmosfer, menyebabkan efek rumah kaca menjadi semakin kuat. Alhasil, terjadi peningkatan suhu global di bumi yang mengakibatkan perubahan iklim, seperti naiknya permukaan laut, perubahan pola curah hujan, dan meningkatnya frekuensi serta intensitas fenomena cuaca ekstrem. Beberapa contoh gas rumah kaca yang paling umum adalah karbon dioksida (CO2), metana (CH₄), Dinitrogen monoksida (N2O), dan gas-gas lain yang berasal dari aktivitas manusia dan alam. Jenis Gas Rumah Kaca Uap Air (H2O) Sumber: Uap air adalah gas yang paling melimpah di atmosfer dan diproduksi oleh proses evaporasi dari permukaan air di bumi, seperti lautan, danau, sungai, dan tanah basah. Uap air juga dapat dilepaskan melalui proses transpirasi oleh tanaman dan tumbuhan.  Bahaya: Meskipun uap air tidak diklasifikasikan sebagai gas rumah kaca karena tidak memiliki efek langsung pada pemanasan global, namun kelebihan uap air di atmosfer dapat meningkatkan intensitas efek rumah kaca. Hal ini dikarenakan uap air adalah gas yang dapat menyerap dan memancarkan radiasi inframerah, yang merupakan panas yang terperangkap di atmosfer dan meningkatkan suhu bumi. Jumlah uap air yang meningkat di atmosfer juga dapat berkontribusi pada perubahan pola cuaca dan peningkatan curah hujan yang ekstrem. Selain itu, perubahan pola curah hujan yang disebabkan oleh kelebihan uap air dapat menyebabkan banjir dan longsor, serta mengganggu ekosistem air dan darat. Karbon dioksida (CO2)   Sumber: Pembakaran bahan bakar fosil (seperti batu bara, minyak, dan gas alam), deforestasi, dan aktivitas manusia lainnya. Bahaya: Peningkatan suhu global, perubahan iklim seperti kenaikan permukaan laut, perubahan pola curah hujan, dan intensitas fenomena cuaca ekstrem. Jika konsentrasi CO2 terus meningkat, akan terjadi pemanasan global yang dapat berdampak buruk pada kehidupan manusia dan ekosistem. Metana (CH4)   Sumber: Pemrosesan limbah, produksi dan penggunaan energi fosil, peternakan, dan perkebunan. Bahaya: Metana adalah gas rumah kaca yang lebih kuat daripada CO2. Jika jumlahnya meningkat, akan memperkuat efek rumah kaca dan mempercepat perubahan iklim, serta berdampak negatif pada lingkungan dan kesehatan manusia. Nitrogen oksida (NOx)   Sumber: Kendaraan bermotor, pembangkit listrik, dan industri. Bahaya: Nitrogen oksida dapat menimbulkan polusi udara dan berkontribusi pada pembentukan hujan asam. Jika terpapar dalam jangka waktu lama, dapat menyebabkan gangguan pernapasan dan kesehatan manusia. Dinitrogen monoksida (N2O)   Sumber: Pertanian, limbah industri, dan penggunaan pupuk sintetis. Bahaya: Dinitrogen monoksida adalah gas rumah kaca yang lebih kuat daripada CO2 dan memiliki masa hidup yang lebih lama di atmosfer. Jika jumlahnya meningkat, akan memperkuat efek rumah kaca dan mempercepat perubahan iklim, serta berdampak negatif pada lingkungan dan kesehatan manusia. Hidrofluorokarbon (HFC)   Sumber: Pendingin udara, sistem AC, dan bahan kimia lainnya. Bahaya: HFC adalah gas rumah kaca yang kuat dan berkontribusi signifikan pada perubahan iklim. Jika jumlahnya meningkat, akan memperkuat efek rumah kaca dan mempercepat perubahan iklim, serta berdampak negatif pada lingkungan dan kesehatan manusia. Klorofluorokarbon (CFC) dan Hidroklorofluorokarbon (HCFC)   Sumber: Refrigeran, propelan aerosol, dan bahan kimia lainnya Bahaya: CFC dan HCFC menyebabkan kerusakan lapisan ozon di stratosfer, yang dapat memperburuk efek rumah kaca dan meningkatkan radiasi ultraviolet yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Sulfur heksafluorida (SF6)   Sumber: Industri energi listrik, pembuatan semikonduktor, dan insulasi listrik. Bahaya: SF6 adalah gas rumah kaca yang sangat kuat dan memiliki masa hidup yang sangat lama di atmosfer. Jika jumlahnya meningkat, akan memperkuat efek rumah kaca dan mempercepat perubahan iklim, serta berdampak negatif pada lingkungan dan kesehatan manusia. Perfluorocarbon (PFC)   Sumber: Industri semikonduktor, pembuatan aluminium, dan produksi bahan bakar sintetis. Bahaya: PFC adalah gas rumah kaca yang sangat kuat dan memiliki masa hidup yang sangat lama di atmosfer. Jika jumlahnya meningkat, akan memperkuat efek rumah kaca dan mempercepat perubahan iklim, serta berdampak negatif pada lingkungan dan kesehatan manusia. Ozon (O3)   Sumber: Interaksi oksigen dengan sinar ultraviolet dan aktivitas bersifat elektris di atmosfer. Bahaya: Ozon di lapisan atmosfer yang rendah dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti gangguan pernapasan dan iritasi mata. Namun, ozon di lapisan stratosfer sangat penting karena melindungi Bumi dari radiasi ultraviolet berbahaya. Jika konsentrasi ozon di stratosfer menurun, maka radiasi ultraviolet dapat meningkat, berdampak buruk pada lingkungan dan kesehatan manusia. Sumber Gas Rumah Kaca Sumber gas rumah kaca dari aktivitas manusia Gas rumah kaca seperti karbon dioksida, metana, dan nitrogen oksida diproduksi oleh aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil, pengolahan limbah, dan kegiatan pertanian / peternakan.  Aktivitas manusia seperti penggunaan kendaraan bermotor, produksi listrik, dan penggunaan bahan bakar fosil lainnya menghasilkan emisi karbon dioksida yang besar.  Aktivitas pertanian seperti penggunaan pupuk dan gas buang hasil proses pencernaan ternak menghasilkan emisi metana dan nitrogen oksida yang signifikan.  Pengolahan limbah seperti pembuangan sampah di tempat pembuangan akhir dan pengolahan limbah industri juga menghasilkan emisi gas rumah kaca seperti metana dan karbon dioksida. Sumber gas rumah kaca dari aktivitas alam Gas rumah kaca juga diproduksi secara alami melalui aktivitas vulkanik, proses dekomposisi organik, dan kebakaran hutan.  Vulkanisme menghasilkan emisi gas seperti karbon dioksida, sulfur dioksida, dan uap air yang berdampak pada iklim global. Proses dekomposisi organik seperti pembusukan tanaman dan hewan juga menghasilkan emisi gas rumah kaca seperti metana.  Kebakaran hutan dan lahan juga menghasilkan emisi gas rumah kaca seperti karbon monoksida dan karbon dioksida. Meskipun emisi gas rumah kaca dari aktivitas alam lebih kecil dari emisi yang dihasilkan oleh aktivitas manusia, kontribusi mereka tetap signifikan dan dapat memperburuk efek rumah kaca. Your All-in-One Sustainability Platform Satuplatform hadir untuk mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku. Satuplatform adalah platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG management, carbon accounting, dan sustainability reporting. Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Mengumpulkan dan menganalisis data ESG secara …

Penilaian Daur Hidup (LCA) Untuk Menciptakan Bisnis Berkelanjutan

Penilaian Daur Hidup (LCA) Untuk Menciptakan Bisnis Berkelanjutan

Pengertian Menurut SNI ISO 14040:2016 dan 14044:2017, Penilaian Daur Hidup atau Life Cycle Assessment (LCA) merupakan kompilasi dan evaluasi masukan (input), keluaran (output) serta dampak lingkungan potensial dari sistem produk/jasa di seluruh daur hidupnya secara kuantitatif. Baca Juga : Mengenal ISO 14001 Sebagai Sistem Manajemen Lingkungan Kegunaan Penilaian Daur Hidup Menjadi dasar pengambilan sebuah keputusan berbasis data dan fakta dengan berbagai macam kegunaan, diantaranya: Prinsip Dasar Penilaian Daur Hidup Terdapat 7 (tujuh) prinsip dasar yaitu sebagai berikut: Kerangka Kerja Penilaian Daur Hidup Kerangka kerjanya terdiri dari 4 (empat) tahapan, diantaranya: Penting dilakukan di awal sebagai dasar penilaian dampak lingkungan Dilakukan pengumpulan dan kuantifikasi (perhitungan) masukan dan keluaran dari suatu produk/jasa sepanjang daur hidupnya. Masukan terdiri dari: Sedangkan keluaran terdiri dari: Semua masukan dan keluaran yang telah dianalisis pada tahap sebelumnya akan digunakan untuk mengevaluasi besaran potensi dampak lingkungan sepanjang daur hidupnya. Tahap akhir ini berisi terkait beberapa hal, diantaranya: Penilaian Daur Hidup (LCA) Menjadi Bagian dari Penilaian PROPER Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup atau PROPER merupakan evaluasi ketaatan dan kinerja suatu usaha dan/atau kegiatan sebagai bentuk tanggung jawab terhadap pengendalian pencemaran lingkungan. PROPER yang dicanangkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) ini dilakukan setiap tahun terhadap perusahaan yang terdaftar. Pada tahun 2021, penilaian ini ditambahkan sebagai salah satu kriteria dalam PROPER dengan tujuan untuk mengidentifikasi: Your All-in-One Sustainability Platform Dari sekian banyak dokumen lingkungan yang harus dipenuhi sebagai salah satu bentuk tanggung jawab terhadap pengendalian pencemaran lingkungan, maka diperlukan pemantauan terhadap penerapan LCA tersebut. Bersama Satuplatform, Anda dapat memantau kelengkapan dokumen lingkungan secara detail. Satuplatform hadir untuk mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku. Satuplatform adalah platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG management, carbon accounting, dan sustainability reporting. Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Mengumpulkan dan menganalisis data ESG secara akurat dan efisien Melacak emisi karbon dan menetapkan target pengurangan emisi Menyusun laporan ESG yang memenuhi standar internasional dan nasional Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang! Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform. Similar Article Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Lingkungan Perusahaan Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan upaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan atau penyakit akibat kerja. Menurut PP Nomor 50 Tahun 2012, K3 adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Sedangkan berdasarkan OHSAS 18001:2007, K3 didefinisikan sebagai kondisi dan faktor yang mempengaruhi atau akan mempengaruhi keselamatan dan kesehatan pekerja, tamu atau orang lain di tempat kerja. Baca Juga: Dampak Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Peraturan yang mengatur terkait pelaksanaan K3 antara lain: Undang-Undang Nomor… Company Culture Suatu Perusahaan Company Culture  Company culture adalah nilai, tujuan, sikap, dan praktik bersama yang menjadi nilai dan ciri perusahaan atau organisasi. Aspek-aspek yang dapat dilihat seperti lingkungan kerja, kebijakan perusahaan, dan perilaku karyawan. Budaya perusahaan seringkali hanya tersirat, tidak difefinisikan secara tertulis dan tegas, mengikuti perkembangan dari waktu ke waktu. Baca Juga: Green Supply Chain Dalam Perusahaan Company Culture Faktor yang Mempengaruhi  Company culture tidak terlepas dari beberapa faktor berikut:  Nilai perusahaan Sejarah perusahaan Visi dan misi perusahaan Praktik nilai-nilai perusahaan Sumber daya manusia  Tempat kerja  Jenis Budaya Perusahaan Kebudayaan Klan (Clan Culture) Budaya perusahaan klan biasanya terjadi di perusahaan dimana anggota staf… Hak Asasi Manusia Bagi Setiap Individu Pengertian Menurut UU Nomor 39 Tahun 1999, Hak Asasi Manusia (HAM) atau human rights merupakan seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Setiap orang wajib untuk menghormati, menjunjung tinggi dan melindungi haknya setiap individu manusia serta tidak dapat dirampas oleh siapapun karena dilindungi secara nasional (Undang-Undang) maupun internasional (PBB). Baca Juga: Hak Pekerja yang Dilindungi UU Ketenagakerjaan Hak Asasi Manusia Hal yang perlu diperhatikan terkait HAM antara lain: Tidak dapat dicabut Tidak dapat dipisahkan Semua hak saling bergantung Cerminan dari kebutuhan hidup Selain hak, setiap orang juga memiliki tanggung jawab untuk menghormati… Supply Chain Management Apa Itu Supply Chain Management? Supply chain management adalah proses mengelola flow barang dan jasa suatu bisnis, termasuk setiap langkah yang terlibat dalam mengubah bahan baku dan komponen menjadi produk akhir serta mengirimkannya kepada pelanggan utama. Supply chain management dikatakan efektif apabila dapat membantu menyederhanakan aktivitas perusahaan agar dapat menghilangkan pemborosan, memaksimalkan nilai pelanggan, dan memperoleh keunggulan kompetitif di market. Baca Juga: Green Supply Chain Dalam Perusahaan supply chain management Bagaimana Fase Supply Chain Management?  Perencanaan (Planning) Pada tahap ini, meliputi proses menyusun perencanaan agar dapat membantu flow Supply Chain agar lebih efisien. Proses ini umumnya berkaitan dengan pengumpulan data dan… Sustainability Report dan Fungsinya Apa Itu Sustainability Report?  Sustainability report atau laporan keberlanjutan merupakan sebuah praktik terkait pengukuran, pengungkapan, dan upaya akuntabilitas kinerja perusahaan atau organisasi dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) yang ditujukan kepada pemangku kepentingan secara internal maupun eksternal. Singkatnya, sustainability report merupakan laporan yang didasarkan pada konsep sustainability development. Baca Juga: Sustainability dan Sustainable Business Sustainability Report Untuk implementasinya, laporan ini didukung oleh UU Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007. Secara global mengacu pada Global Reporting Initiative (GRI), sementara di Indonesia mengacu pada National Center for Corporate Reporting (NCSR) yang merupakan organisasi pertama yang mengembangkan sustainability report di Indonesia. Baca Juga:… Jejak Karbon : Cara Perhitungan dalam Perusahaan Pengertian Jejak karbon adalah ukuran total emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh suatu aktivitas, baik individu maupun organisasi. Emisi gas rumah kaca ini dapat berasal dari berbagai sumber, seperti konsumsi energi, transportasi, produksi makanan, dan pengelolaan limbah. Baca Juga: Dampak Peningkatan Gas Rumah Kaca Terhadap Dunia Jejak karbon Cara Menghitung Jejak Karbon dalam Sebuah Perusahaan Ada beberapa cara untuk menghitung jejak karbon dalam sebuah perusahaan. Salah satu cara yang paling umum adalah dengan menggunakan metode Life Cycle Assessment (LCA). LCA adalah metode yang digunakan untuk menganalisis dampak lingkungan dari suatu produk atau aktivitas sepanjang siklus hidupnya, mulai dari bahan…

Persetujuan Teknis Pengelolaan Limbah B3

Persetujuan Teknis Pengelolaan Limbah B3

Pengertian Persetujuan Teknis Limbah B3 Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Persetujuan Teknis (Pertek) adalah persetujuan dari Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah berupa ketentuan mengenai standar perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan/atau analisis mengenai dampak lalu lintas usaha dan/atau kegiatan sesuai peraturan perundang-undangan, salah satunya adalah Persetujuan Teknis Limbah B3. Baca Juga : Persetujuan Teknis Air Limbah Pengertian Surat Kelayakan Operasional Sedangkan Surat Kelayakan Operasional (SLO) merupakan surat yang memuat pernyataan pemenuhan mengenai standar perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup usaha dan/atau kegiatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pertek dan SLO adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan dalam sebuah proses persetujuan lingkungan. Dasar Hukum Persetujuan Teknis Dan SLO Limbah B3 Dasar hukum Pertek dan SLO pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) adalah sebagai berikut: Kegiatan Pengelolaan Limbah B3 Pertek Limbah B3 harus memberikan informasi bahwa infrastruktur dan kebutuhan lain yang diperlukan telah memadai dan tidak mencemari lingkungan. Kegiatan pengelolaan limbah B3 yang wajib memiliki Pertek dan SLO Limbah B3 diantaranya: Mekanisme Penerbitan Persetujuan Teknis Dan SLO Limbah B3 Sebelum penerbitan Pertek dan SLO Limbah B3, diperlukan kelengkapan dokumen untuk mengajukan permohonan Pertek. Penerbitan Pertek dan SLO Limbah B3 mengikuti mekanisme atau prosedur sebagai berikut: Your All-in-One Sustainability Platform Dari sekian banyak dokumen lingkungan hidup yang harus dipenuhi sebagai salah satu syarat pembangunan sebuah proyek, maka diperlukan pemantauan terhadap kelengkapan dokumen tersebut. Bersama Satuplatform, Anda dapat memantau kelengkapan dokumen lingkungan hidup secara detail. Satuplatform hadir untuk mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku. Satuplatform adalah platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG management, carbon accounting, dan sustainability reporting. Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Mengumpulkan dan menganalisis data ESG secara akurat dan efisien Melacak emisi karbon dan menetapkan target pengurangan emisi Menyusun laporan ESG yang memenuhi standar internasional dan nasional Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang! Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform. Similar Article Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Lingkungan Perusahaan Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan upaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan atau penyakit akibat kerja. Menurut PP Nomor 50 Tahun 2012, K3 adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Sedangkan berdasarkan OHSAS 18001:2007, K3 didefinisikan sebagai kondisi dan faktor yang mempengaruhi atau akan mempengaruhi keselamatan dan kesehatan pekerja, tamu atau orang lain di tempat kerja. Baca Juga: Dampak Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Peraturan yang mengatur terkait pelaksanaan K3 antara lain: Undang-Undang Nomor… Company Culture Suatu Perusahaan Company Culture  Company culture adalah nilai, tujuan, sikap, dan praktik bersama yang menjadi nilai dan ciri perusahaan atau organisasi. Aspek-aspek yang dapat dilihat seperti lingkungan kerja, kebijakan perusahaan, dan perilaku karyawan. Budaya perusahaan seringkali hanya tersirat, tidak difefinisikan secara tertulis dan tegas, mengikuti perkembangan dari waktu ke waktu. Baca Juga: Green Supply Chain Dalam Perusahaan Company Culture Faktor yang Mempengaruhi  Company culture tidak terlepas dari beberapa faktor berikut:  Nilai perusahaan Sejarah perusahaan Visi dan misi perusahaan Praktik nilai-nilai perusahaan Sumber daya manusia  Tempat kerja  Jenis Budaya Perusahaan Kebudayaan Klan (Clan Culture) Budaya perusahaan klan biasanya terjadi di perusahaan dimana anggota staf… Hak Asasi Manusia Bagi Setiap Individu Pengertian Menurut UU Nomor 39 Tahun 1999, Hak Asasi Manusia (HAM) atau human rights merupakan seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Setiap orang wajib untuk menghormati, menjunjung tinggi dan melindungi haknya setiap individu manusia serta tidak dapat dirampas oleh siapapun karena dilindungi secara nasional (Undang-Undang) maupun internasional (PBB). Baca Juga: Hak Pekerja yang Dilindungi UU Ketenagakerjaan Hak Asasi Manusia Hal yang perlu diperhatikan terkait HAM antara lain: Tidak dapat dicabut Tidak dapat dipisahkan Semua hak saling bergantung Cerminan dari kebutuhan hidup Selain hak, setiap orang juga memiliki tanggung jawab untuk menghormati… Supply Chain Management Apa Itu Supply Chain Management? Supply chain management adalah proses mengelola flow barang dan jasa suatu bisnis, termasuk setiap langkah yang terlibat dalam mengubah bahan baku dan komponen menjadi produk akhir serta mengirimkannya kepada pelanggan utama. Supply chain management dikatakan efektif apabila dapat membantu menyederhanakan aktivitas perusahaan agar dapat menghilangkan pemborosan, memaksimalkan nilai pelanggan, dan memperoleh keunggulan kompetitif di market. Baca Juga: Green Supply Chain Dalam Perusahaan supply chain management Bagaimana Fase Supply Chain Management?  Perencanaan (Planning) Pada tahap ini, meliputi proses menyusun perencanaan agar dapat membantu flow Supply Chain agar lebih efisien. Proses ini umumnya berkaitan dengan pengumpulan data dan… Sustainability Report dan Fungsinya Apa Itu Sustainability Report?  Sustainability report atau laporan keberlanjutan merupakan sebuah praktik terkait pengukuran, pengungkapan, dan upaya akuntabilitas kinerja perusahaan atau organisasi dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) yang ditujukan kepada pemangku kepentingan secara internal maupun eksternal. Singkatnya, sustainability report merupakan laporan yang didasarkan pada konsep sustainability development. Baca Juga: Sustainability dan Sustainable Business Sustainability Report Untuk implementasinya, laporan ini didukung oleh UU Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007. Secara global mengacu pada Global Reporting Initiative (GRI), sementara di Indonesia mengacu pada National Center for Corporate Reporting (NCSR) yang merupakan organisasi pertama yang mengembangkan sustainability report di Indonesia. Baca Juga:… Jejak Karbon : Cara Perhitungan dalam Perusahaan Pengertian Jejak karbon adalah ukuran total emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh suatu aktivitas, baik individu maupun organisasi. Emisi gas rumah kaca ini dapat berasal dari berbagai sumber, seperti konsumsi energi, transportasi, produksi makanan, dan pengelolaan limbah. Baca Juga: Dampak Peningkatan Gas Rumah Kaca Terhadap Dunia Jejak karbon Cara Menghitung Jejak Karbon dalam Sebuah Perusahaan Ada beberapa cara untuk menghitung jejak karbon dalam sebuah perusahaan. Salah satu cara yang paling umum adalah dengan menggunakan metode Life Cycle Assessment (LCA). LCA adalah metode yang digunakan untuk menganalisis dampak lingkungan dari suatu produk atau aktivitas sepanjang siklus hidupnya, mulai dari bahan…

Konservasi Energi: Pengertian, Tujuan, dan Langkah untuk Mewujudkannya

Konservasi Energi: Pengertian, Tujuan, dan Langkah untuk Mewujudkannya

Menjaga lingkungan adalah tugas setiap mahluk hidup yang ada di planet bumi ini, termasuk manusia, dan konsep konservasi energi adalah salah satu metode yang saat ini sudah mulai digunakan untuk menjaga lingkungan. Tapi coba jelaskan, apa itu konservasi energi? Pengertian Konservasi Energi Konservasi Energi adalah langkah usaha yang dilakukan untuk mengurangi konsumsi energi dengan cara meminimalisir penggunaan energi yang tidak diperlukan. Apapun metode caranya, contoh seperti memanfaatkan teknologi terbaru yang hemat energi dan praktis, kita dapat mencapai efisiensi energi yang lebih tinggi dan menciptakan dampak positif bagi dunia serta akan signifikan terasa. Tujuan dan Manfaat Konservasi Energi Beberapa tujuan umum dari konservasi energi yang paling terasa adalah untuk menjaga lingkungan hidup, menjaga ketersediaan energi serta efisiensi ekonomi. Mengadopsi sistem konservasi energi dapat mengurangi biaya operasional bagi perusahaan. Masih terkait bisnis, dengan mengurangi konsumsi energi, perusahaan dapat menghemat biaya listrik, yang pada gilirannya meningkatkan keuntungan bagi bisnis itu sendiri. Kita sebagai masyarakat juga dapat menghemat uang dengan menggunakan peralatan rumah tangga yang lebih efisien energi. Beberapa tujuan melakukan konservasi energi secara spesifik antara lain: Mengurangi penggunaan energi fosil yang tidak dapat terbarukan seperti minyak bumi dan batu bara. Mengurangi dampak negatif pada lingkungan akibat konsumsi energi yang berlebihan, seperti pemanasan global dan polusi udara. Mengurangi emisi gas rumah kaca. Menekan biaya untuk belanja (impor) energi. Membantu menjamin ketersediaan (ketahanan) energi nasional. Ada beberapa informasi dan materi tentang konservasi energi yang terpercaya, seperti menurut Peraturan Pemerintah No 70 Tahun 2009, arti konservasi energi didefinisikan sebagai upaya sistematis, terencana dan terpadu guna melestarikan sumber daya energi dalam negeri serta meningkatkan efisiensi pemanfaatannya. Hukum mengatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan (dibuat) ataupun dimusnahkan akan tetapi dapat berubah bentuk dari bentuk yang satu ke bentuk lainnya. Energi sendiri adalah kemampuan untuk melakukan kerja yang dapat berupa panas, cahaya, mekanika, kimia dan elektromagnetika. Baca Juga : Prinsip dan Pedoman Pelaksanaan Audit Lingkungan Contoh Langkah Konservasi Energi Sehari-hari Penghematan dan pengurangan dalam menggunakan energi dapat kita lakukan mulai dari lingkungan kita sehari-hari. Berikut adalah contohnya: Jangan menyalakan peralatan (seperti AC, keran air, lampu, TV, dan lain-lain) apabila tidak digunakan. Manfaat penerangan alami untuk meminimalisir penggunaan lampu pada siang hari. Gunakan peralatan yang hemat energi.  Gunakan peralatan yang tepat. Pengelolaan limbah memerlukan energi yang besar, oleh karena itu, kurangi produksi limbah dan tingkatkan daur ulang limbah. Kurangi penggunaan kendaraan pribadi dengan beralih ke transportasi umum, bersepeda, atau berjalan kaki untuk bepergian. Ketika membangun rumah atau gedung, perhatikan sirkulasi dan isolasi di dalam bangunan. Hal ini membantu regulasi suhu, sehingga mengurangi penggunaan pendingin atau pemanas. Pagi perusahaan atau bisnis, bisa konsultasi dengan pihak-pihak terkait semisal dengan konsultan karbon untuk efisiensi dampak lingkungan dan energi. Contoh Kasus Konservasi Energi Dari informasi sebuah perusahaan manufaktur di benua Asia yaitu negara Jepang, negara ini berhasil mengurangi penggunaan atau konsumsi energinya hingga 30% dengan cara mengadopsi teknologi yang hemat energi, yang akhirnya memperbaiki efisiensi operasional bisnis mereka. Perusahaan menggunakan sensor otomatis untuk mengontrol pencahayaan dan HVAC, serta mengoptimalkan proses produksi untuk mengurangi limbah energi. Mulai gunakan teknologi baru dengan tingkat konsumsi rendah energi Teknologi terbaru yang mendukung konservasi energi sasngat banyak, tidak hanya dalam bentuk teknologi, tetapi pada umumnya, hal terkait teknologi ini yang mudah untuk kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari, contohnya meliputi: Smart Grids: Sistem jaringan listrik pintar yang memungkinkan distribusi energi lebih efisien dan mengurangi kehilangan energi. LED Lighting: Lampu LED yang menggunakan energi jauh lebih sedikit dibandingkan lampu pijar. Energy Management Systems (EMS): Sistem manajemen energi yang memungkinkan monitoring dan pengendalian penggunaan energi secara real-time. Peran & Tanggung Jawab Masyarakat, Pemerintah, dan Pengusaha dalam Hal Konservasi Energi Konservasi energi menjadi tanggung jawab pemerintah, pengusaha dan masyarakat dalam pelaksanaannya sesuai dengan rencana induk konservasi energi nasional. Rencana induk disusun dan di tetapak oleh Menteri yang memuat paling sedikit tentang sasaran, pokok-pokok kebijakan, program dan langkah. Rencana induk ini juga akan ditinjau setiap tahun sesuai keperluan. 1. Tanggung Jawab Masyarakat Masyarakat bertanggungjawab dalam mendukung dan melaksanakan program-program yang dilakukan oleh pemerintah dan pengusaha. 2. Tanggung Jawab Pemerintah Bentuk tanggung jawab pemerintah sebagai berikut : Merumuskan dan menetapkan kebijakan, strategi, dan program yang akan digunakan Mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas di bidang konservasi energi. Melakukan sosialisasi secara menyeluruh dan komprehensif untuk penggunaan teknologi yang menerapkan konservasi energi. Mengkaji, menyusun dan menetapkan kebijakan serta mengalokasikan dana dalam rangka pelaksanaan program konservasi. Memberikan kemudahan dan insentif dalam rangka pelaksanaan program. Beberapa negara maju seperti Jerman dan Denmark telah menerapkan kebijakan ketat terkait konservasi energi. Misalnya, Jerman menawarkan insentif pajak untuk perusahaan yang mengadopsi praktik hemat energi dan telah menetapkan target ambisius untuk mengurangi emisi karbon. 3. Tanggung Jawab Pengusaha Tanggung jawab Pengusaha dan bisnis sebagai berikut : Melakukan konservasi energi dalam setiap tahap pelaksanaan usaha. Menggunakan teknologi yang efisien energi. Menghasilkan produk dan jasa yang hemat energi. Your All-in-One Sustainability Platform Satuplatform hadir untuk mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku. Satuplatform adalah platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG management, carbon accounting, dan sustainability reporting. Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Mengumpulkan dan menganalisis data ESG secara akurat dan efisien Melacak emisi karbon dan menetapkan target pengurangan emisi Menyusun laporan ESG yang memenuhi standar internasional dan nasional Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang! Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatfor Similar Article 5 Istilah Penting yang Berkaitan dengan Perubahan Iklim Isu terkait perubahan iklim semakin menjadi pembahasan yang ramai diperbincangkan saat ini. Di seluruh dunia, masyarakat lintas generasi mulai menunjukkan ketertarikannya akan informasi tentang perubahan iklim. Hasil survei People’s Climate Vote 2024 menunjukkan bahwa sekitar 87 persen populasi dunia telah menaruh perhatian mereka pada isu ini. Sementara itu, 63 persen pengisi survei sudah mulai mempertimbangkan dampak perubahan iklim terhadap keputusan yang mereka buat. Melalui kondisi ini, bisa digambarkan bahwa perubahan iklim semakin memberikan pengaruhnya terhadap orang-orang di berbagai belahan dunia. Mengganggu mereka dengan beragam cara. Perubahan iklim tidak lagi sebatas konteks khusus bagi beberapa kalangan. Istilah ini perlu diumumkan …