Jejak Karbon : Cara Perhitungan dalam Perusahaan

Jejak Karbon : Cara Perhitungan dalam Perusahaan

Pengertian Jejak karbon adalah ukuran total emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh suatu aktivitas, baik individu maupun organisasi. Emisi gas rumah kaca ini dapat berasal dari berbagai sumber, seperti konsumsi energi, transportasi, produksi makanan, dan pengelolaan limbah. Baca Juga: Dampak Peningkatan Gas Rumah Kaca Terhadap Dunia Jejak karbon Cara Menghitung Jejak Karbon dalam Sebuah Perusahaan Ada beberapa cara untuk menghitung jejak karbon dalam sebuah perusahaan. Salah satu cara yang paling umum adalah dengan menggunakan metode Life Cycle Assessment (LCA). LCA adalah metode yang digunakan untuk menganalisis dampak lingkungan dari suatu produk atau aktivitas sepanjang siklus hidupnya, mulai dari bahan baku, produksi, konsumsi, hingga pembuangan. Baca Juga: Memahami Jejak Karbon Dalam melakukan perhitungan dengan metode LCA, perusahaan perlu mengumpulkan data tentang berbagai sumber emisi di dalam perusahaan, seperti: Konsumsi energi Transportasi Produksi makanan Pengelolaan limbah Data-data tersebut kemudian dimasukkan ke dalam rumus LCA untuk menghitung total emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh perusahaan. Contoh Rumus LCA Berikut adalah contoh rumus LCA untuk menghitung jejak karbon dari konsumsi energi: Jejak Karbon = Konsumsi Energi * Faktor Emisi Dimana: Konsumsi Energi adalah jumlah energi yang dikonsumsi oleh perusahaan dalam satuan metrik ton ekuivalen CO2 (MTCO2e) Faktor Emisi adalah koefisien yang menunjukkan jumlah emisi CO2 yang dihasilkan dari setiap satuan energi yang dikonsumsi Misalnya, jika sebuah perusahaan menggunakan 10.000 MWh listrik dalam setahun, dan faktor emisi untuk listrik adalah 0,67 MTCO2e/MWh, maka jejak karbon dari konsumsi energi perusahaan tersebut adalah: Jejak Karbon = 10.000 MWh * 0,67 MTCO2e/MWh = 6.700 MTCO2e Metode Perhitungan Lainnya Selain metode LCA, ada beberapa metode lain yang dapat digunakan untuk menghitung jejak karbon dalam sebuah perusahaan. Beberapa metode tersebut antara lain: Metode Emission Inventory: Metode ini dilakukan dengan mengumpulkan data tentang sumber-sumber emisi di dalam perusahaan, kemudian menghitung total emisi dari masing-masing sumber. Metode Carbon Footprint Calculation Tool: Metode ini menggunakan alat bantu untuk menghitung jejak karbon. Alat bantu ini biasanya tersedia secara online dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Pilihan metode yang digunakan untuk perhitungan tergantung pada berbagai faktor, seperti kompleksitas aktivitas perusahaan, ketersediaan data, dan anggaran. Dengan mengetahui jejak karbonnya, perusahaan dapat mengambil langkah-langkah untuk mengurangi emisi dan berkontribusi pada upaya mitigasi perubahan iklim. Hal ini dapat meningkatkan kesadaran akan dampak lingkungan, menemukan peluang untuk mengurangi emisi, dan meningkatkan kredibilitas perusahaan. Your All-in-One Sustainability Platform Satuplatform hadir untuk mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku. Satuplatform adalah platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG management, carbon accounting, dan sustainability reporting. Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Mengumpulkan dan menganalisis data ESG secara akurat dan efisien Melacak emisi karbon dan menetapkan target pengurangan emisi Menyusun laporan ESG yang memenuhi standar internasional dan nasional Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang! Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform. Similar Article CollaborAction Satuplatform dalam Langkah Membumi Festival Satuplatform, platform yang mendukung inisiatif keberlanjutan khususnya pada Carbon & ESG Management, dengan bangga mengumumkan keterlibatannya sebagai Ecopreneur Partner dalam acara Langkah Membumi Festival, yang diselenggarakan oleh Ecoxyztem dan Blibli Tiket Action pada 2-3 November 2024 di Senayan Park, Jakarta. Acara ini bertujuan untuk memperkuat kesadaran akan pentingnya keberlanjutan lingkungan dan menginspirasi tindakan positif untuk bumi melalui berbagai kegiatan, diskusi, dan aksi nyata. Dalam festival yang penuh semangat ini, untuk itu Satuplatform berkomitmen dalam memperkenalkan dan mendukung berbagai produk serta inisiatif ramah lingkungan yang berfokus pada perhitungan reduksi emisi karbon dan arah keberlanjutan. Tak hanya itu, Satuplatform juga mengkampanyekan aksi… 5 Istilah Penting yang Berkaitan dengan Perubahan Iklim Isu terkait perubahan iklim semakin menjadi pembahasan yang ramai diperbincangkan saat ini. Di seluruh dunia, masyarakat lintas generasi mulai menunjukkan ketertarikannya akan informasi tentang perubahan iklim. Hasil survei People’s Climate Vote 2024 menunjukkan bahwa sekitar 87 persen populasi dunia telah menaruh perhatian mereka pada isu ini. Sementara itu, 63 persen pengisi survei sudah mulai mempertimbangkan dampak perubahan iklim terhadap keputusan yang mereka buat. Melalui kondisi ini, bisa digambarkan bahwa perubahan iklim semakin memberikan pengaruhnya terhadap orang-orang di berbagai belahan dunia. Mengganggu mereka dengan beragam cara. Perubahan iklim tidak lagi sebatas konteks khusus bagi beberapa kalangan. Istilah ini perlu diumumkan lebih… Keuntungan Berlangganan Jasa Perhitungan Jejak Karbon bagi Perusahaan di Masa Kini Jejak karbon merupakan sejumlah emisi gas rumah kaca (GRK) yang lepas ke atmosfer dan bersumber dari berbagai kegiatan tertentu. Konsentrasi emisi karbon antropogenik atau yang dihasilkan dari aktivitas manusia adalah sumber yang paling dominan dalam menimbulkan dampak bagi lingkungan. Salah satunya berasal dari sektor industri yang disebut sebagai kontributor utama emisi karbon global.  Menurut laporan emisi CO2 tahun 2022 oleh IEA, emisi karbon dioksida global dari pembakaran energi dan proses industri telah mencapai level tertinggi sepanjang masa, yakni sebesar 36,8 Gt pada 2022. Meskipun produksi emisi karbon dari industri sempat menyusut 5 persen pada tahun 2020 karena pandemi Covid-19, akan… Pengertian Industri Hijau: Tujuan, Manfaat, dan Contohnya Penerapan industri hijau di tengah meningkatnya dampak perubahan iklim selayaknya angin segar yang memberikan kesejukan dalam upaya keberlanjutan. Sektor industri sebagai salah satu kontributor utama emisi gas rumah kaca (GRK) global seringkali didorong untuk dapat berkontribusi dalam langkah pengurangan emisi karbon atau dekarbonisasi. Maka dari itu, industri hijau sebagai bagian dari bisnis berkelanjutan dapat menjadi opsi yang bisa dipilih perusahaan dan entitas komersial lainnya dalam mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan keberlanjutan. Namun, apa itu industri hijau beserta tujuan, keuntungan, dan contohnya? Apa Itu Industri Hijau? Dilansir dari Tirto ID, menurut Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin RI), pengertian industri hijau adalah… Bagaimana Cara Tepat Memilih Carbon Accounting Software untuk Industri? Carbon Accounting – Seiring dengan meningkatnya sustainability awareness di berbagai kalangan, banyak pihak mulai turut serta menerapkan praktik-praktik kebelanjutan melalui berbagai cara.  Peningkatan dampak perubahan iklim seakan menjadi ‘alarm’ yang mendorong masyarakat untuk bergabung dalam upaya mitigasi iklim. Utamanya dari sektor industri sebagai salah satu kontributor utama emisi gas rumah kaca (GRK) global. Kegiatan industri diketahui menyumbang paling banyak emisi karbon ke atmosfer. Di Indonesia saja, sekitar 70 persen penyumbang emisi karbon …

Financed Emission: Mendukung Transisi Emisi Nol Bersih

Financed Emission: Mendukung Transisi Emisi Nol Bersih

Bank memiliki peran penting dalam mendukung transisi emisi nol bersih. Hal ini karena bank memberikan kredit dan investasi kepada berbagai sektor ekonomi, termasuk sektor-sektor yang menghasilkan emisi gas rumah kaca (GRK). Dengan mengelola financed emission, bank dapat membantu nasabahnya untuk mengurangi emisi GRK dan berkontribusi pada upaya global untuk mengurangi perubahan iklim. Baca Juga: Mengenal Green Accounting Financed Emissison Apa itu Financed Emission? Financed emission adalah emisi GRK yang dihasilkan oleh nasabah bank. Emisi ini dapat berasal dari berbagai kegiatan, seperti produksi, konsumsi, dan transportasi. Bank dapat mengelola financed emission dengan menerapkan berbagai strategi, seperti: Mengukur dan melaporkan financed emission nasabahnya. Hal ini penting untuk memahami dampak lingkungan dari kegiatan usaha nasabah. Mengembangkan kebijakan dan praktik yang mendorong nasabah untuk mengurangi emisi GRK. Kebijakan ini dapat mencakup, misalnya, persyaratan untuk nasabah untuk melaporkan emisi GRK mereka dan untuk mengambil langkah-langkah untuk mengurangi emisi. Menawarkan produk dan layanan yang mendukung transisi emisi nol bersih, seperti kredit untuk proyek energi terbarukan dan investasi dalam proyek-proyek yang bertujuan untuk mengurangi emisi GRK. Financed Emission Bank Dapat Mendukung Transisi Emisi Nol Bersih Ada beberapa cara yang dapat dilakukan bank untuk mendukung transisi emisi nol bersih, antara lain: Menerapkan kebijakan dan praktik yang mendorong nasabah untuk mengurangi emisi GRK, seperti persyaratan untuk nasabah untuk melaporkan emisi GRK mereka dan untuk mengambil langkah-langkah untuk mengurangi emisi. Menawarkan produk dan layanan yang mendukung transisi emisi nol bersih, seperti kredit untuk proyek energi terbarukan dan investasi dalam proyek-proyek yang bertujuan untuk mengurangi emisi GRK. Mendukung pengembangan teknologi rendah karbon, seperti energi terbarukan dan penyimpanan energi. Bermitra dengan pemangku kepentingan lain, seperti pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan perusahaan, untuk mendukung transisi emisi nol bersih. Your All-in-One Sustainability Platform Satuplatform hadir untuk mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku. Satuplatform adalah platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG management, carbon accounting, dan sustainability reporting. Baca Juga: Prinsip-Prinsip Etika Keuangan dan Akuntansi dalam Perusahaan Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Mengumpulkan dan menganalisis data ESG secara akurat dan efisien Melacak emisi karbon dan menetapkan target pengurangan emisi Menyusun laporan ESG yang memenuhi standar internasional dan nasional Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang! Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform. Similar Article Sustainability Report dan Fungsinya Apa Itu Sustainability Report?  Sustainability report atau laporan keberlanjutan merupakan sebuah praktik terkait pengukuran, pengungkapan, dan upaya akuntabilitas kinerja perusahaan atau organisasi dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) yang ditujukan kepada pemangku kepentingan secara internal maupun eksternal. Singkatnya, sustainability report merupakan laporan yang didasarkan pada konsep sustainability development. Baca Juga: Sustainability dan Sustainable Business Sustainability Report Untuk implementasinya, laporan ini didukung oleh UU Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007. Secara global mengacu pada Global Reporting Initiative (GRI), sementara di Indonesia mengacu pada National Center for Corporate Reporting (NCSR) yang merupakan organisasi pertama yang mengembangkan sustainability report di Indonesia. Baca Juga:… Jejak Karbon : Cara Perhitungan dalam Perusahaan Pengertian Jejak karbon adalah ukuran total emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh suatu aktivitas, baik individu maupun organisasi. Emisi gas rumah kaca ini dapat berasal dari berbagai sumber, seperti konsumsi energi, transportasi, produksi makanan, dan pengelolaan limbah. Baca Juga: Dampak Peningkatan Gas Rumah Kaca Terhadap Dunia Jejak karbon Cara Menghitung Jejak Karbon dalam Sebuah Perusahaan Ada beberapa cara untuk menghitung jejak karbon dalam sebuah perusahaan. Salah satu cara yang paling umum adalah dengan menggunakan metode Life Cycle Assessment (LCA). LCA adalah metode yang digunakan untuk menganalisis dampak lingkungan dari suatu produk atau aktivitas sepanjang siklus hidupnya, mulai dari bahan… Financed Emission: Mendukung Transisi Emisi Nol Bersih Bank memiliki peran penting dalam mendukung transisi emisi nol bersih. Hal ini karena bank memberikan kredit dan investasi kepada berbagai sektor ekonomi, termasuk sektor-sektor yang menghasilkan emisi gas rumah kaca (GRK). Dengan mengelola financed emission, bank dapat membantu nasabahnya untuk mengurangi emisi GRK dan berkontribusi pada upaya global untuk mengurangi perubahan iklim. Financed Emissison   Apa itu Financed Emission? Financed emission adalah emisi GRK yang dihasilkan oleh nasabah bank. Emisi ini dapat berasal dari berbagai kegiatan, seperti produksi, konsumsi, dan transportasi. Bank dapat mengelola financed emission dengan menerapkan berbagai strategi, seperti: Mengukur dan melaporkan financed emission nasabahnya. Hal ini penting untuk memahami dampak… Green Supply Chain Dalam Perusahaan Definisi dan Konsep Green supply chain adalah salah satu pendekatan strategis dalam bidang supply chain yang berfokus pada praktek berkelanjutan dalam setiap aspek rantai pasok dalam perusahaan. Tujuan utamanya untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan mempromosikan penggunaan sumber daya yang lebih efisien. Green supply chain selalu mempertimbangkan serta menyisipkan prinsip-prinsip keberlanjutan dan keberlangsungan lingkungan hidup dalam proses pengadaan, produksi, transportasi, penyimpanan, hingga distribusi produk. Hal ini mencakup pemilihan bahan baku yang ramah lingkungan, penggunakan energi terbarukan, pengurangan limbah, pengelolaan limbah yang bertanggung jawab, dan pengoptimalan logistik untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Dalam hal ini merupakan pengintegrasian perspektif lingkungan… Green Marketing dan Penerapannya Di Indonesia Pengertian Green marketing adalah sebuah konsep yang meliputi pengembangan seluruh kegiatan pemasaran untuk merangsang dan mempertahankan perilaku konsumen yang ramah lingkungan. Proses marketing ini harus memiliki keuntungan bagi lingkungan dan alam. Produk yang dipromosikan dengan green marketing adalah produk yang ramah lingkungan. Proses produksinya pun harus tidak merusak lingkungan. Misalnya produk yang bebas dari materi yang bersifat beracun dan berbahaya bagi lingkungan. Bisa juga produk yang terbuat dari bahan yang bisa didaur ulang atau produk yang didesain supaya bisa dipakai kembali. Baca Juga : Mengenal Green Accounting Tujuan Perusahaan Melakukan Investasi di Green Marketing? Tujuan green marketing dapat merujuk pada… Dampak Peningkatan Gas Rumah Kaca Terhadap Dunia Pengertian Gas Rumah Kaca Gas rumah kaca adalah gas alami yang terdapat di atmosfer bumi dan memiliki kemampuan menyerap radiasi inframerah dari matahari dan bumi. Gas rumah kaca menyebabkan efek rumah kaca, yaitu kemampuan untuk mempertahankan sebagian panas yang terpancar dari bumi. Hal ini membuat suhu di permukaan bumi menjadi hangat dan menjadi layak dihuni. Gas rumah kaca umumnya terdiri dari: Penyebab Peningkatan Gas Rumah Kaca Beberapa faktor yang menyebabkan peningkatan gas rumah …

Dampak Peningkatan Gas Rumah Kaca Terhadap Dunia

Dampak Peningkatan Gas Rumah Kaca Terhadap Dunia

Pengertian Gas Rumah Kaca Gas rumah kaca adalah gas alami yang terdapat di atmosfer bumi dan memiliki kemampuan menyerap radiasi inframerah dari matahari dan bumi. Gas rumah kaca menyebabkan efek rumah kaca, yaitu kemampuan untuk mempertahankan sebagian panas yang terpancar dari bumi. Hal ini membuat suhu di permukaan bumi menjadi hangat dan menjadi layak dihuni. Gas rumah kaca umumnya terdiri dari: Penyebab Peningkatan Gas Rumah Kaca Beberapa faktor yang menyebabkan peningkatan gas rumah kaca adalah sebagai berikut: Dampak Negatif Gas Rumah Kaca Terhadap Bumi Tanpa disadari, peningkatan gas rumah kaca yang tidak tekontrol dapat meningkatkan efek rumah kaca dan memberikan dampak negatif terhadap bumi, diantaranya: Gas Rumah Kaca dan Kenaikan Suhu Global Kenaikan suhu global atau dikenal sebagai pemanasan global (global warming) merupakan fenomena peningkatan suhu global yang terjadi di atmosfer dan permukaan bumi. Jika lingkungan mengalami perubahan suhu akan mengubah bentuk tatanan ekosistem, diantaranya: Menurut BBC News Indonesia, Ilmuwan telah memprediksi bahwa suhu di bumi akan melewati ambang batas yang telah ditetapkan yaitu 1,5 derajat Celcius antara saat ini sampai dengan tahun 2027. Tetapi para ilmuwan menekankan bahwa kemungkinan hanya terjadi sementara, walaupun situasi tersebut tetap mengkhawatirkan. Maksud dari prediksi di atas adalah bahwa bumi akan menjadi 1,5 derajat Celcius lebih hangat dibandingkan dengan paruh kedua abad ke-19. Jika hal ini terjadi, maka akan memberikan dampak seperti gelombang panas yang akan terjadi lebih lama, fenomena badai yang lebih intens sampai dengan kebakaran hutan. Fenomena ini disebabkan oleh peningkatan efek rumah kaca. Baca Juga : Upaya Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca Gas Rumah Kaca dan Perubahan Iklim Global Perubahan iklim yang signifikan seperti suhu udara dan curah hujan. Dampak dari fenomena pemanasan global yang disebabkan oleh efek rumah kaca. Iklim berubah karena beberapa faktor yang disebabkan oleh alam dan aktivitas manusia, diantaranya: Jika iklim mengalami perubahan secara terus menerus akan memberikan dampak sebagai berikut: Peningkatan Intensitas Cuaca Ekstrem Perubahan iklim berdampak pada cuaca ekstrem seperti curah hujan yang tinggi dan musim kemarau yang berkepanjangan. Cuaca ekstrem sendiri diartikan sebagai keadaan iklim yang berubah cepat dan menimbulkan bencana alam di mana penyebab utamanya adalah efek rumah kaca. Baca Juga : Memahami Jejak Karbon Indonesia menjadi salah satu negara yang merasakan hal ini seperti: Dampak dari fenomena cuaca ekstrem ini diantaranya: Gas Rumah Kaca dan Kenaikan Permukaan Air Laut Kenaikan permukaan air laut adalah fenomena naiknya kenaikan air laut di mana penyebab utamanya adalah efek rumah kaca. Fenomena ini terjadi karena dua hal, yaitu: Menurut Kompas, sekitar 900 juta orang yang tinggal di pesisir di seluruh dunia akan menjadi korban dari kenaikan permukaan air laut ini yang berjalan lebih cepat sejak tahun 1900. Dampak dari kenaikan permukaan air laut adalah sebagai berikut: Your All-in-One Sustainability Platform Satuplatform hadir untuk mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku. Satuplatform adalah platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG management, carbon accounting, dan sustainability reporting. Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Mengumpulkan dan menganalisis data ESG secara akurat dan efisien Melacak emisi karbon dan menetapkan target pengurangan emisi Menyusun laporan ESG yang memenuhi standar internasional dan nasional Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang! Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform. Similar Article Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Lingkungan Perusahaan Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan upaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan atau penyakit akibat kerja. Menurut PP Nomor 50 Tahun 2012, K3 adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Sedangkan berdasarkan OHSAS 18001:2007, K3 didefinisikan sebagai kondisi dan faktor yang mempengaruhi atau akan mempengaruhi keselamatan dan kesehatan pekerja, tamu atau orang lain di tempat kerja. Baca Juga: Dampak Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Peraturan yang mengatur terkait pelaksanaan K3 antara lain: Undang-Undang Nomor… Company Culture Suatu Perusahaan Company Culture  Company culture adalah nilai, tujuan, sikap, dan praktik bersama yang menjadi nilai dan ciri perusahaan atau organisasi. Aspek-aspek yang dapat dilihat seperti lingkungan kerja, kebijakan perusahaan, dan perilaku karyawan. Budaya perusahaan seringkali hanya tersirat, tidak difefinisikan secara tertulis dan tegas, mengikuti perkembangan dari waktu ke waktu. Baca Juga: Green Supply Chain Dalam Perusahaan Company Culture Faktor yang Mempengaruhi  Company culture tidak terlepas dari beberapa faktor berikut:  Nilai perusahaan Sejarah perusahaan Visi dan misi perusahaan Praktik nilai-nilai perusahaan Sumber daya manusia  Tempat kerja  Jenis Budaya Perusahaan Kebudayaan Klan (Clan Culture) Budaya perusahaan klan biasanya terjadi di perusahaan dimana anggota staf… Hak Asasi Manusia Bagi Setiap Individu Pengertian Menurut UU Nomor 39 Tahun 1999, Hak Asasi Manusia (HAM) atau human rights merupakan seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Setiap orang wajib untuk menghormati, menjunjung tinggi dan melindungi haknya setiap individu manusia serta tidak dapat dirampas oleh siapapun karena dilindungi secara nasional (Undang-Undang) maupun internasional (PBB). Baca Juga: Hak Pekerja yang Dilindungi UU Ketenagakerjaan Hak Asasi Manusia Hal yang perlu diperhatikan terkait HAM antara lain: Tidak dapat dicabut Tidak dapat dipisahkan Semua hak saling bergantung Cerminan dari kebutuhan hidup Selain hak, setiap orang juga memiliki tanggung jawab untuk menghormati… Supply Chain Management Apa Itu Supply Chain Management? Supply chain management adalah proses mengelola flow barang dan jasa suatu bisnis, termasuk setiap langkah yang terlibat dalam mengubah bahan baku dan komponen menjadi produk akhir serta mengirimkannya kepada pelanggan utama. Supply chain management dikatakan efektif apabila dapat membantu menyederhanakan aktivitas perusahaan agar dapat menghilangkan pemborosan, memaksimalkan nilai pelanggan, dan memperoleh keunggulan kompetitif di market. Baca Juga: Green Supply Chain Dalam Perusahaan supply chain management Bagaimana Fase Supply Chain Management?  Perencanaan (Planning) Pada tahap ini, meliputi proses menyusun perencanaan agar dapat membantu flow Supply Chain agar lebih efisien. Proses ini umumnya berkaitan dengan pengumpulan data dan… Sustainability Report dan Fungsinya Apa Itu Sustainability Report?  Sustainability report atau laporan keberlanjutan merupakan sebuah praktik terkait pengukuran, pengungkapan, dan upaya akuntabilitas kinerja perusahaan atau organisasi dalam mencapai tujuan …

Standar Emisi Euro – Euro 2, 3, 4, 5, dan 6

Standar Emisi Euro – Euro 2, 3, 4, 5, dan 6

Apa Itu Standar Emisi Euro? Standar emisi euro merupakan standar yang digunakan negara eropa untuk kualitas udara di negara eropa. Semakin tinggi standar euro yang ditetapkan maka semakin kecil batas kandungan yang didalamnya. Seperti gas karbon dioksida, nitrogen oksida, karbon monoksida, volatil hidrokarbon, dan partikel lain yang berdampak negatif kepada manusia dan lingkungan. Baca Juga : Persetujuan Teknis (Pertek) Pembuangan Emisi Sesuai dengan Baku Mutu Standar Emisi Euro 2 Dimulai pada tahun 1996, euro 2 memperkenalkan batas emisi yang berbeda untuk mesin bensin dan diesel pada parameter emisi. Standar Emisi Euro 3 Dimulai pada tahun 2000, memperkenalkan batas terpisah untuk emisi hidrokarbon dan nitrogen oksida untuk mesin bensin dan mesin diesel. Standar Emisi Euro 4 Kemudian pada tahun 2005, euro 4 mulai diperkenalkan. Euro 4 mengurangi secara signifikan ambang batas untuk partikulat dan nitrogen oksida di dalam mesin diesel. Beberapa mobil bermesin diesel baru memperoleh saringan partikel diesel yang dapat menangkap 99% partikulat. Standar Emisi Euro 5 Pada tahun 2009, euro 5 mengenalkan diesel particulate filters untuk semua mobil diesel. Batas partikulat dapat juga diperkenalkan untuk mesin bensin direct injection. Standar Emisi Euro 6 Kemudian pada tahun 2014, mengenalkan penurunan hingga 67% tingkat nitrogen oksida yang diizinkan pada bahan bakar diesel dan pengenalan batas jumlah partikel untuk bensin. Produsen menggunakan dua metode untuk memenuhi batas-batas diesel pada Euro 6. Metode pertama melalui reduksi katalitik selektif yang melibatkan cairan pengubah nitrogen oksida menjadi air dan nitrogen yang disemprotkan ke dalam knalpot mobil. Metode kedua sistem resirkulasi gas buang dipasang menggantikan sebagian gas buang untuk mengurangi jumlah nitrogen yang dapat diubah menjadi NOx. Batas Emisi di Indonesia Batas emisi kendaraan bermotor di Eropa juga diadopsi di beberapa negara dengan berbagai modifikasi tidak terkecuali di Indonesia. Indonesia saat ini memberlakukan batas emisi euro 4 melalui peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 20 Tahun 2017 dan berlaku dua tahun setelahnya untuk kendaraan bermotor tipe M, N, dan O. Kendaraan bermotor tipe M yaitu mobil angkutan orang, tipe N mobil angkutan barang, dan tipe O untuk kendaraan bermotor gandengan atau tempel. Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral bersama Pertamina bertugas mengembangkan bahan bakar yang sesuai dengan spesifikasi euro 4. Namun saat ini Indonesia belum bisa memberlakukan batas emisi euro 5 ataupun euro 6 karena bahan bakarnya yang belum tersedia. Baca Juga : Baku Mutu Emisi dan Penerapannya Your All-in-One Sustainability Platform Satuplatform hadir untuk mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku. Satuplatform adalah platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG management, carbon accounting, dan sustainability reporting. Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Mengumpulkan dan menganalisis data ESG secara akurat dan efisien Melacak emisi karbon dan menetapkan target pengurangan emisi Menyusun laporan ESG yang memenuhi standar internasional dan nasional Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang! Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform. Similar Article Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Lingkungan Perusahaan Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan upaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan atau penyakit akibat kerja. Menurut PP Nomor 50 Tahun 2012, K3 adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Sedangkan berdasarkan OHSAS 18001:2007, K3 didefinisikan sebagai kondisi dan faktor yang mempengaruhi atau akan mempengaruhi keselamatan dan kesehatan pekerja, tamu atau orang lain di tempat kerja. Baca Juga: Dampak Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Peraturan yang mengatur terkait pelaksanaan K3 antara lain: Undang-Undang Nomor… Company Culture Suatu Perusahaan Company Culture  Company culture adalah nilai, tujuan, sikap, dan praktik bersama yang menjadi nilai dan ciri perusahaan atau organisasi. Aspek-aspek yang dapat dilihat seperti lingkungan kerja, kebijakan perusahaan, dan perilaku karyawan. Budaya perusahaan seringkali hanya tersirat, tidak difefinisikan secara tertulis dan tegas, mengikuti perkembangan dari waktu ke waktu. Baca Juga: Green Supply Chain Dalam Perusahaan Company Culture Faktor yang Mempengaruhi  Company culture tidak terlepas dari beberapa faktor berikut:  Nilai perusahaan Sejarah perusahaan Visi dan misi perusahaan Praktik nilai-nilai perusahaan Sumber daya manusia  Tempat kerja  Jenis Budaya Perusahaan Kebudayaan Klan (Clan Culture) Budaya perusahaan klan biasanya terjadi di perusahaan dimana anggota staf… Hak Asasi Manusia Bagi Setiap Individu Pengertian Menurut UU Nomor 39 Tahun 1999, Hak Asasi Manusia (HAM) atau human rights merupakan seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Setiap orang wajib untuk menghormati, menjunjung tinggi dan melindungi haknya setiap individu manusia serta tidak dapat dirampas oleh siapapun karena dilindungi secara nasional (Undang-Undang) maupun internasional (PBB). Baca Juga: Hak Pekerja yang Dilindungi UU Ketenagakerjaan Hak Asasi Manusia Hal yang perlu diperhatikan terkait HAM antara lain: Tidak dapat dicabut Tidak dapat dipisahkan Semua hak saling bergantung Cerminan dari kebutuhan hidup Selain hak, setiap orang juga memiliki tanggung jawab untuk menghormati… Supply Chain Management Apa Itu Supply Chain Management? Supply chain management adalah proses mengelola flow barang dan jasa suatu bisnis, termasuk setiap langkah yang terlibat dalam mengubah bahan baku dan komponen menjadi produk akhir serta mengirimkannya kepada pelanggan utama. Supply chain management dikatakan efektif apabila dapat membantu menyederhanakan aktivitas perusahaan agar dapat menghilangkan pemborosan, memaksimalkan nilai pelanggan, dan memperoleh keunggulan kompetitif di market. Baca Juga: Green Supply Chain Dalam Perusahaan supply chain management Bagaimana Fase Supply Chain Management?  Perencanaan (Planning) Pada tahap ini, meliputi proses menyusun perencanaan agar dapat membantu flow Supply Chain agar lebih efisien. Proses ini umumnya berkaitan dengan pengumpulan data dan… Sustainability Report dan Fungsinya Apa Itu Sustainability Report?  Sustainability report atau laporan keberlanjutan merupakan sebuah praktik terkait pengukuran, pengungkapan, dan upaya akuntabilitas kinerja perusahaan atau organisasi dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) yang ditujukan kepada pemangku kepentingan secara internal maupun eksternal. Singkatnya, sustainability report merupakan laporan yang didasarkan pada konsep sustainability development. Baca Juga: Sustainability dan Sustainable Business Sustainability Report Untuk implementasinya, laporan ini didukung oleh UU Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007. Secara global mengacu pada Global Reporting Initiative (GRI), sementara di Indonesia mengacu pada …

Upaya Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca

Upaya Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca

Gas rumah kaca (GRK) merupakan gas di atmosfer (terbentuk secara alami maupun antropogenik) yang menyerap dan memancarkan radiasi inframerah. Berbagai aktivitas manusia, khususnya sejak masa pra-industrialisasi, mendorong bertambahnya emisi GRK di atmosfer. Baca Juga : Mengenal Gas Rumah Kaca Pemerintah juga berupaya mengurangi emisi GRK sebesar 314-398 juta ton CO2 pada 2030 mendatang. Dalam upaya mengurangi emisi yang dihasilkan gas rumah kaca, terdapat beberapa yang dapat dilakukan seperti berikut ini Pengurangan Penggunaan Bahan Bakar Fosil Aspermigas menyebut ada dua bentuk energi yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dalam bentuk listrik dan Bahan Bakar Minyak (BBM) ataupun Bahan Bakar Gas (BBG). Energi listrik sangat dibutuhkan untuk industri dan perumahan. Energi dalam bentuk listrik tersebut juga menggunakan sumber-sumber energi seperti fosil (batubara, minyak bumi, gas bumi), dan non fosil atau Energi Baru dan Terbarukan (EBT) seperi (Air, Geothermal, Angin, Matahari, Nuklir, Biofuel), yang akan didistribusikan melalui jaringan tegangan tinggi. Sementara, energi BBM/BBG sangat dibutuhkan untuk industri transportasi, rumah tangga, minyak bumi, gas bumi, syntectic fuel, batubara (coal gasification dan coal liquidfaction), Biofuel, Biogas, Hidrogen yang akan didistribusikan melalui pipa/pengangkutan. Di sektor kelistrikan, Indonesia berupaya untuk menurunkan emisi gas rumah kaca (CO2) serta harus meningkatkan, di antaranya : Peningkatan Efisiensi Energi Efisiensi energi atau first fuel merupakan inti dan tumpuan untuk transisi menuju energi bersih oleh hampir seluruh negara di dunia. Efisiensi energi merupakan sumber daya energi yang melimpah, tidak memerlukan penggunaan bahan bakar, dan murah untuk diekstraksi. Pemerintah Indonesia mendorong implementasi efisiensi energi dalam memenuhi target reduksi emisi sesuai Nationally Determined Contributions (NDC) dan mencapai Net-Zero Emissions (NZE) di tahun 2060. Baca Juga : Konservasi Energi – Pengertian, Tujuan, dan Langkah untuk Mewujudkannya Pengembangan Proyek Efisiensi Energi Pemanfaatan Energi Terbarukan Energi terbarukan adalah sumber energi yang asalnya dari sumber daya alam dan tidak akan habis. Di Indonesia, pemanfaatan sumber daya terbarukan terus mengalami peningkatkan sejak 2015 silam. Menurut Badan Pusat Statistik yang menyebutkan bahwa bauran energi terbarukan Indonesia meningkat dari 4,4,% di 2015 menjadi 11,5% di 2020. Kementerian ESDM menargetkan bauran energi terbarukan mencapai 15% pada tahun 2021 dan 23% di tahun 2025. Memprediksi potensi energi terbarukan Indonesia mencapai 417,8 gigawatt (GW). Potensi energi terbarukan sebagai berikut : Penggunaan Teknologi Hijau Teknologi hijau adalah teknik untuk menghasilkan energi dan/atau produk yang tidak mencemari lingkungan hidup. Teknologi hijau bertujuan menghasilkan berbagai produk dan jasa dengan memanfaatkan sumber daya alam yang dapat diperbarui dan tidak menghasilkan limbah yang membahayakan lingkungan. Ada 6 prinsip yang diterapkan pada konsep teknologi hijau, yaitu: Contoh Teknologi Hijau Your All-in-One Sustainability Platform Satuplatform hadir untuk mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku. Satuplatform adalah platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG management, carbon accounting, dan sustainability reporting. Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Mengumpulkan dan menganalisis data ESG secara akurat dan efisien Melacak emisi karbon dan menetapkan target pengurangan emisi Menyusun laporan ESG yang memenuhi standar internasional dan nasional Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang! Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform. Similar Article Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Lingkungan Perusahaan Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan upaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan atau penyakit akibat kerja. Menurut PP Nomor 50 Tahun 2012, K3 adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Sedangkan berdasarkan OHSAS 18001:2007, K3 didefinisikan sebagai kondisi dan faktor yang mempengaruhi atau akan mempengaruhi keselamatan dan kesehatan pekerja, tamu atau orang lain di tempat kerja. Baca Juga: Dampak Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Peraturan yang mengatur terkait pelaksanaan K3 antara lain: Undang-Undang Nomor… Company Culture Suatu Perusahaan Company Culture  Company culture adalah nilai, tujuan, sikap, dan praktik bersama yang menjadi nilai dan ciri perusahaan atau organisasi. Aspek-aspek yang dapat dilihat seperti lingkungan kerja, kebijakan perusahaan, dan perilaku karyawan. Budaya perusahaan seringkali hanya tersirat, tidak difefinisikan secara tertulis dan tegas, mengikuti perkembangan dari waktu ke waktu. Baca Juga: Green Supply Chain Dalam Perusahaan Company Culture Faktor yang Mempengaruhi  Company culture tidak terlepas dari beberapa faktor berikut:  Nilai perusahaan Sejarah perusahaan Visi dan misi perusahaan Praktik nilai-nilai perusahaan Sumber daya manusia  Tempat kerja  Jenis Budaya Perusahaan Kebudayaan Klan (Clan Culture) Budaya perusahaan klan biasanya terjadi di perusahaan dimana anggota staf… Hak Asasi Manusia Bagi Setiap Individu Pengertian Menurut UU Nomor 39 Tahun 1999, Hak Asasi Manusia (HAM) atau human rights merupakan seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Setiap orang wajib untuk menghormati, menjunjung tinggi dan melindungi haknya setiap individu manusia serta tidak dapat dirampas oleh siapapun karena dilindungi secara nasional (Undang-Undang) maupun internasional (PBB). Baca Juga: Hak Pekerja yang Dilindungi UU Ketenagakerjaan Hak Asasi Manusia Hal yang perlu diperhatikan terkait HAM antara lain: Tidak dapat dicabut Tidak dapat dipisahkan Semua hak saling bergantung Cerminan dari kebutuhan hidup Selain hak, setiap orang juga memiliki tanggung jawab untuk menghormati… Supply Chain Management Apa Itu Supply Chain Management? Supply chain management adalah proses mengelola flow barang dan jasa suatu bisnis, termasuk setiap langkah yang terlibat dalam mengubah bahan baku dan komponen menjadi produk akhir serta mengirimkannya kepada pelanggan utama. Supply chain management dikatakan efektif apabila dapat membantu menyederhanakan aktivitas perusahaan agar dapat menghilangkan pemborosan, memaksimalkan nilai pelanggan, dan memperoleh keunggulan kompetitif di market. Baca Juga: Green Supply Chain Dalam Perusahaan supply chain management Bagaimana Fase Supply Chain Management?  Perencanaan (Planning) Pada tahap ini, meliputi proses menyusun perencanaan agar dapat membantu flow Supply Chain agar lebih efisien. Proses ini umumnya berkaitan dengan pengumpulan data dan… Sustainability Report dan Fungsinya Apa Itu Sustainability Report?  Sustainability report atau laporan keberlanjutan merupakan sebuah praktik terkait pengukuran, pengungkapan, dan upaya akuntabilitas kinerja perusahaan atau organisasi dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) yang ditujukan kepada pemangku kepentingan secara internal maupun eksternal. Singkatnya, sustainability report merupakan laporan yang didasarkan pada konsep sustainability development. Baca Juga: Sustainability dan Sustainable Business Sustainability Report Untuk …

Memahami Jejak Karbon

Memahami Jejak Karbon

Pengertian Jejak Karbon Jejak karbon atau Carbon footprint adalah jumlah karbon atau gas emisi yang dihasilkan dari berbagai kegiatan manusia pada kurun waktu tertentu. Menjadi suatu instrumen penting dalam mengukur kontribusi individu, komunitas, industri, produk, dan lainnya terhadap perubahan iklim. Dengan menghitung jejak karbon, suatu industri dapat mengetahui sumber emisinya dan dapat meminimalkan penggunaannya sejak dini. Baca Juga : Dekarbonisasi: Menuju Emisi Nol Karbon Dampak Jejak Karbon Cuaca Ekstrim dan Bencana Alam Semakin tinggi jejak karbon yang dihasilkan, semakin tinggi pula dampak negatif yang berikan terhadap bumi. Dapat menyebabkan kenaikan suhu bumi yang sangat ekstrim Peningkatan suhu 0,45-0,75°C yang dapat menimbulkan badai tropis (siklon) serta berbagai bencana alam seperti banjir atau kekeringan. Terdapat perubahan curah hujan ± 2,5 mm/hari Perubahan Produksi Rantai Makanan Perubahan iklim yang disebabkan oleh jejak karbon juga menimbulkan perubahan produksi rantai makanan. Beberapa tanaman sulit untuk tumbuh dengan baik. Daerah yang memproduksi padi (beras) jadi kehilangan kemampuan karena iklim semakin panas. Penyebaran Penyakit Jejak Karbon juga berpengaruh terhadap kesehatan tubuh, misalnya penyebaran penyakit menular seperti malaria. Hal ini disebabkan oleh semakin luasnya pergeseran wilayah tropis ke wilayah sub-tropis, berbagai penyakit tropis juga akan menyebar di berbagai daerah. Rusaknya Ekosistem Laut Semakin banyak gas emisi yang diserapkan oleh laut, akan menyebabkan kadar asam semakin tinggi dan merusak berbagai ekosistem laut. Berbagai hewan laut akan sulit untuk bertahan hidup. Selain itu menimbulkan pula kenaikan air muka laut dan kenaikan suhu di 5,8 juta km2 wilayah perairan Indonesia. Hal ini berbahaya bagi kapal nelayan <10GT. Es di Kutub Mencair Kenaikan suhu bumi yang disebabkan oleh semakin tingginya jejak karbon, juga mengakibatkan lapisan es di kutub semakin menipis. Hal ini menyebabkan ekosistem di kutub menjadi terganggu dan naiknya permukaan laut. Berkurangnya Air Bersih Semakin tingginya jejak karbon dan berpotensi membuat suhu bumi meningkat dan naiknya permukaan air laut. Dampak lain yang biasa kita rasakan yaitu kekeringan. Penyebab Jejak Karbon Carbon footprint berasal dari berbagai sektor-sektor kehidupan yang mana setiap sektor menghasilkan carbon footprint yang berbeda-beda, berikut adalah penyebab yang menghasilkan Carbon footprint Penggunaan transportasi Berbagai aktivitas yang dilakukan sehari-hari menggunakan aneka transportasi, seperti sepeda motor, mobil, bus, hingga pesawat. Kendaraan ini menghasilkan polusi dan emisi yang memperburuk kualitas udara. Berdasarkan data dari International Energy Agency pada tahun 2015, 30% dari total emisi CO2 yang dihasilkan di Indonesia berasal dari sektor transportasi. Dari jumlah itu, 88%-nya berasal dari transportasi darat.   Untuk dapat mengurangi emisi di sektor transportasi adalah memakai angkutan umum jika jarak yang dituju cukup jauh, dan memakai sepeda jika tempat tujuan dekat. Apabila perjalanan mengharuskan membawa kendaraan pribadi gunakanlah kendaraan yang kecil dan konsumsi bahan bakarnya tidak boros. Penggunaan energi listrik Semakin banyak listrik yang digunakan, maka semakin banyak pula emisi karbon yang dihasilkan dari  pembakaran bahan bakar fosil di pembangkit tenaga listrik. Menggunakan listrik secara bijak dengan mematikannya saat tidak digunakan sangat membantu mengurangi jejak karbon. Terlebih jika hal tersebut dilakukan secara berkala Produksi, konsumsi, dan sampah makanan Jejak karbon makanan ialah emisi gas rumah kaca yang dihasilkan selama proses tersebut, mulai dari penghasilan bahan baku, pengolahannya, hingga pembuangannya. Kemudian, saat sisa makanan menumpuk dan membusuk di tempat pembuangan akhir menghasilkan emisi gas rumah kaca. Data dari Badan Pangan Dunia  (FAO) menunjukkan bahwa setiap tahunnya sampah makanan menghasilkan sekitar 3,3 miliar ton gas rumah kaca yang kemudian terlepas ke atmosfer. Cara mengurangi jejak karbon untuk masalah ini adalah dengan mengurangi konsumsi daging dan produk susu. Memilih konsumsi makanan lokal dan mengurangi konsumsi pangan impor juga dapat memangkas emisi karbon. Baca Juga : Persetujuan Teknis (Pertek) Pembuangan Emisi Sesuai dengan Baku Mutu Your All-in-One Sustainability Platform Satuplatform hadir untuk mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku. Satuplatform adalah platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG management, carbon accounting, dan sustainability reporting. Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Mengumpulkan dan menganalisis data ESG secara akurat dan efisien Melacak emisi karbon dan menetapkan target pengurangan emisi Menyusun laporan ESG yang memenuhi standar internasional dan nasional Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang! Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform. Similar Article Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Lingkungan Perusahaan Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan upaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan atau penyakit akibat kerja. Menurut PP Nomor 50 Tahun 2012, K3 adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Sedangkan berdasarkan OHSAS 18001:2007, K3 didefinisikan sebagai kondisi dan faktor yang mempengaruhi atau akan mempengaruhi keselamatan dan kesehatan pekerja, tamu atau orang lain di tempat kerja. Baca Juga: Dampak Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Peraturan yang mengatur terkait pelaksanaan K3 antara lain: Undang-Undang Nomor… Company Culture Suatu Perusahaan Company Culture  Company culture adalah nilai, tujuan, sikap, dan praktik bersama yang menjadi nilai dan ciri perusahaan atau organisasi. Aspek-aspek yang dapat dilihat seperti lingkungan kerja, kebijakan perusahaan, dan perilaku karyawan. Budaya perusahaan seringkali hanya tersirat, tidak difefinisikan secara tertulis dan tegas, mengikuti perkembangan dari waktu ke waktu. Baca Juga: Green Supply Chain Dalam Perusahaan Company Culture Faktor yang Mempengaruhi  Company culture tidak terlepas dari beberapa faktor berikut:  Nilai perusahaan Sejarah perusahaan Visi dan misi perusahaan Praktik nilai-nilai perusahaan Sumber daya manusia  Tempat kerja  Jenis Budaya Perusahaan Kebudayaan Klan (Clan Culture) Budaya perusahaan klan biasanya terjadi di perusahaan dimana anggota staf… Hak Asasi Manusia Bagi Setiap Individu Pengertian Menurut UU Nomor 39 Tahun 1999, Hak Asasi Manusia (HAM) atau human rights merupakan seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Setiap orang wajib untuk menghormati, menjunjung tinggi dan melindungi haknya setiap individu manusia serta tidak dapat dirampas oleh siapapun karena dilindungi secara nasional (Undang-Undang) maupun internasional (PBB). Baca Juga: Hak Pekerja yang Dilindungi UU Ketenagakerjaan Hak Asasi Manusia Hal yang perlu diperhatikan terkait HAM antara lain: Tidak dapat dicabut Tidak dapat dipisahkan Semua hak saling bergantung Cerminan dari kebutuhan …

Dekarbonisasi: Menuju Emisi Nol Karbon (Zero Emisi)

Dekarbonisasi: Menuju Emisi Nol Karbon (Zero Emisi)

Pengertian Dekarbonisasi Dekarbonisasi adalah suatu proses pengurangan emisi karbon dioksida dan gas-gas rumah kaca lainnya dari aktivitas manusia. Proses ini bertujuan untuk mengurangi kontribusi manusia terhadap perubahan iklim global yang semakin memprihatinkan. Mengapa Dekarbonisasi itu Penting? Perubahan iklim global yang semakin terasa dampaknya seperti kenaikan suhu bumi, peningkatan intensitas bencana alam, serta ancaman terhadap keberlangsungan ekosistem, menjadi bukti bahwa tindakan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca harus dilakukan secepatnya. Dekarbonisasi merupakan salah satu cara untuk menurunkan emisi gas rumah kaca yang berasal dari berbagai sektor, seperti industri, transportasi, dan sektor energi. Bagaimana Kontribusi Emisi Karbon Terhadap Perubahan Iklim? Emisi karbon berasal dari deforestasi dan penggunaan bahan bakar fosil. Sedangkan emisi gas rumah kaca berasal dari berbagai sektor, seperti industri, transportasi, dan sektor energi. Semakin tinggi tingkat emisi karbon, semakin besar dampaknya terhadap perubahan iklim global.  Perubahan iklim global menyebabkan kenaikan suhu bumi dan perubahan pola cuaca yang tidak terduga, yang berakibat pada terjadinya bencana alam seperti banjir, tanah longsor, kekeringan, dan naiknya permukaan air laut.  Dampak dari perubahan iklim juga meliputi berkurangnya jumlah air bersih, berkurangnya lahan pertanian, dan ancaman terhadap keanekaragaman hayati. Roadmap Dekarbonisasi atau Tahapan Menuju Emisi Nol Karbon (Zero Emisi) Berikut adalah beberapa langkah yang dapat ditempuh untuk mencapai Emisi Nol Karbon, kondisi di mana tidak ada lagi emisi karbon atau gas rumah kaca lainnya dari aktivitas manusia. Terwujudnya Emisi Nol Karbon memerlukan kerjasama dan komitmen dari berbagai pihak. Evaluasi Emisi untuk Dekarbonisasi Pertama-tama, kita perlu mengevaluasi emisi dari berbagai sektor, seperti industri, transportasi, dan sektor energi. Hal ini akan memberikan gambaran mengenai sumber emisi dan tingkat emisi dari masing-masing sektor, sehingga bisa dilakukan tindakan yang tepat untuk mengurangi emisi. Meningkatkan Efisiensi Energi Meningkatkan efisiensi energi adalah langkah penting untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Ini bisa dilakukan dengan cara menggunakan teknologi yang lebih efisien, melakukan perawatan secara teratur pada mesin dan peralatan, serta mengadopsi praktik ramah lingkungan dalam aktivitas sehari-hari. Beralih ke Energi Terbarukan untuk Dekarbonisasi Beralih ke energi terbarukan seperti energi matahari, angin, dan air dapat mengurangi emisi karbon dioksida. Energi terbarukan merupakan sumber energi yang tidak terbatas dan tidak menghasilkan emisi karbon dioksida atau gas rumah kaca lainnya. Mengadopsi Teknologi Hijau dalam Menerapkan Dekarbonisasi Mengadopsi teknologi hijau seperti kendaraan listrik, baterai yang dapat didaur ulang, dan teknologi pengolahan limbah yang lebih efektif dapat membantu mengurangi emisi karbon dioksida. Mengubah Perilaku Konsumen Mengubah perilaku konsumen dalam penggunaan energi dan sumber daya juga sangat penting. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengedukasi konsumen tentang praktik yang ramah lingkungan, seperti penggunaan kantong belanja yang dapat digunakan kembali, mematikan peralatan listrik ketika tidak digunakan, dan mengurangi konsumsi daging. Kolaborasi Global Kolaborasi global dalam mencapai zero emisi sangat penting. Semua negara harus bekerja sama dalam mengurangi emisi karbon dan memperkenalkan kebijakan yang mendukung penggunaan energi terbarukan dan teknologi hijau. Kolaborasi global juga dapat mendorong investasi dalam teknologi hijau dan mempercepat proses dekarbonisasi secara global. Pengendalian Emisi Gas Rumah Kaca Terakhir, pengendalian emisi gas rumah kaca juga merupakan langkah penting untuk mencapai zero emisi. Hal ini bisa dilakukan dengan cara menangkap dan menyimpan gas-gas tersebut agar tidak masuk ke atmosfer, atau dengan cara memperkenalkan teknologi baru yang mengurangi emisi gas rumah kaca.   Peran Pemerintah dan Masyarakat dalam Mewujudkan Dekarbonisasi Apa saja peran pemerintah dalam mewujudkan Emisi Nol Karbon? Pemerintah sebagai Pengatur. Pemerintah dapat mengambil peran sebagai pengatur dalam mengurangi emisi gas rumah kaca. Pemerintah dapat memperkenalkan peraturan dan kebijakan yang mendukung dekarbonisasi, seperti peraturan tentang penggunaan energi terbarukan, teknologi hijau, dan pengurangan emisi gas rumah kaca. Pemerintah sebagai Investor. Pemerintah juga dapat berperan sebagai investor dalam membiayai inovasi teknologi hijau dan infrastruktur yang mendukung dekarbonisasi. Investasi ini dapat membantu mempercepat proses dekarbonisasi dan menciptakan lapangan kerja baru di sektor hijau. Pemerintah sebagai Penggerak. Pemerintah dapat berperan sebagai penggerak dalam mempercepat proses dekarbonisasi dengan memperkenalkan program yang mendukung penggunaan energi terbarukan dan beralih dari sumber energi fosil ke sumber energi terbarukan. Apa saja peran masyarakat dalam mewujudkan Emisi Nol Karbon? Masyarakat sebagai Konsumen. Masyarakat dapat berperan dalam dekarbonisasi dengan mengubah perilaku konsumen. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memilih produk yang lebih berkelanjutan, mengadopsi praktik yang ramah lingkungan, dan mengurangi penggunaan energi. Masyarakat sebagai Investor. Masyarakat juga dapat berperan sebagai investor dalam membiayai teknologi hijau dan infrastruktur yang mendukung dekarbonisasi. Investasi ini dapat membantu mempercepat proses dekarbonisasi dan menciptakan lapangan kerja baru di sektor hijau. Masyarakat sebagai Penggerak. Masyarakat dapat menjadi penggerak dalam dekarbonisasi dengan memperjuangkan kebijakan dan peraturan yang mendukung pengurangan emisi gas rumah kaca, serta mengedukasi orang lain tentang cara mengurangi emisi karbon dan gas rumah kaca. Hal ini dapat dilakukan melalui gerakan sosial, kampanye, dan aksi lingkungan. Tantangan Dekarbonasi Dalam rangka mewujudkan Emisi Nol Karbon, kita memiliki banyak tantangan, mulai dari masalah teknis hingga politik dan sosial. Teknologi dan Infrastruktur. Dekarbonisasi memerlukan teknologi dan infrastruktur yang tepat dan terintegrasi untuk beralih dari sumber energi fosil. Biaya. Dekarbonisasi memerlukan biaya yang besar, baik untuk investasi dalam teknologi terbarukan dan infrastruktur, maupun untuk biaya operasional dan pemeliharaan. Kebijakan dan Regulasi. Kebijakan dan regulasi yang mendukung dekarbonisasi sangat penting untuk mempercepat proses dekarbonisasi. Diperlukan kebijakan dan regulasi yang tepat dan memastikan bahwa mereka diterapkan secara konsisten, agar praktik emisi nol karbon terwujud diterapkan di seluruh sektor. Perilaku Konsumen. Perilaku konsumen dapat menjadi penghalang dalam dekarbonisasi, terutama jika konsumen kurang peduli dengan lingkungan dan tidak memiliki kesadaran tentang pentingnya pengurangan emisi gas rumah kaca. Peran Negara Berkembang. Negara-negara berkembang seringkali mengalami tantangan dalam mengadopsi teknologi terbarukan dan mendapatkan akses ke dana dan sumber daya yang diperlukan untuk dekarbonisasi.  Resistensi Politik. Tantangan politik juga dapat menjadi penghalang dalam dekarbonisasi, terutama jika ada kelompok yang dirugikan dari gerakan dekarbonisasi.  Penerapan Dekarbonasi Bagi Perusahaan Dekarbonisasi berarti pengurangan total emisi karbon, pada semua lingkup emisi karbon. Setiap perusahaan harus menetapkan strategi dekarbonisasi yang sejalan dengan industrinya. Penting bagi perusahaan untuk mengevaluasi jumlah emisi yang secara langsung atau tidak langsung dihasilkan dari operasi bisnisnya, lalu mengidentifikasi opsi untuk menguranginya. Banyak perusahaan yang menghasilkan produk pasti menghasilkan karbon dan mengidentifikasi sumber dan cara mengurangi karbon. Suatu perusahaan memiliki konsultan untuk mengukur dan mengatur karbon yang dikeluarkan. Melalui konsultasi tersebut, suatu perusahaan dapat membangun jalur dekarbonisasi. Baca Juga : Mengenal …

Audit Lingkungan: Prinsip dan Pedomannya

Gas Rumah Kaca: Definisi dan Jenisnya

Pengertian Gas Rumah Kaca Gas rumah kaca atau greenhouse gas adalah gas-gas alami yang terdapat di atmosfer bumi dan memiliki kemampuan menyerap radiasi inframerah dari matahari dan bumi.  Gas rumah kaca menyebabkan efek rumah kaca, yaitu kemampuan untuk mempertahankan sebagian panas yang terpancar dari bumi. Hal ini membuat suhu di permukaan bumi menjadi hangat dan menjadi layak dihuni. Gas rumah kaca memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan, terutama dalam menjaga suhu di permukaan Bumi agar tidak terlalu dingin atau terlalu panas sehingga mendukung kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya di Bumi.  Tanpa efek rumah kaca, suhu di permukaan Bumi akan sangat dingin dan tidak memungkinkan terjadinya kehidupan seperti yang kita kenal sekarang. Namun, meningkatnya jumlah gas rumah kaca di atmosfer, menyebabkan efek rumah kaca menjadi semakin kuat. Alhasil, terjadi peningkatan suhu global di bumi yang mengakibatkan perubahan iklim, seperti naiknya permukaan laut, perubahan pola curah hujan, dan meningkatnya frekuensi serta intensitas fenomena cuaca ekstrem. Beberapa contoh gas rumah kaca yang paling umum adalah karbon dioksida (CO2), metana (CH₄), Dinitrogen monoksida (N2O), dan gas-gas lain yang berasal dari aktivitas manusia dan alam. Jenis Gas Rumah Kaca Uap Air (H2O) Sumber: Uap air adalah gas yang paling melimpah di atmosfer dan diproduksi oleh proses evaporasi dari permukaan air di bumi, seperti lautan, danau, sungai, dan tanah basah. Uap air juga dapat dilepaskan melalui proses transpirasi oleh tanaman dan tumbuhan.  Bahaya: Meskipun uap air tidak diklasifikasikan sebagai gas rumah kaca karena tidak memiliki efek langsung pada pemanasan global, namun kelebihan uap air di atmosfer dapat meningkatkan intensitas efek rumah kaca. Hal ini dikarenakan uap air adalah gas yang dapat menyerap dan memancarkan radiasi inframerah, yang merupakan panas yang terperangkap di atmosfer dan meningkatkan suhu bumi. Jumlah uap air yang meningkat di atmosfer juga dapat berkontribusi pada perubahan pola cuaca dan peningkatan curah hujan yang ekstrem. Selain itu, perubahan pola curah hujan yang disebabkan oleh kelebihan uap air dapat menyebabkan banjir dan longsor, serta mengganggu ekosistem air dan darat. Karbon dioksida (CO2)   Sumber: Pembakaran bahan bakar fosil (seperti batu bara, minyak, dan gas alam), deforestasi, dan aktivitas manusia lainnya. Bahaya: Peningkatan suhu global, perubahan iklim seperti kenaikan permukaan laut, perubahan pola curah hujan, dan intensitas fenomena cuaca ekstrem. Jika konsentrasi CO2 terus meningkat, akan terjadi pemanasan global yang dapat berdampak buruk pada kehidupan manusia dan ekosistem. Metana (CH4)   Sumber: Pemrosesan limbah, produksi dan penggunaan energi fosil, peternakan, dan perkebunan. Bahaya: Metana adalah gas rumah kaca yang lebih kuat daripada CO2. Jika jumlahnya meningkat, akan memperkuat efek rumah kaca dan mempercepat perubahan iklim, serta berdampak negatif pada lingkungan dan kesehatan manusia. Nitrogen oksida (NOx)   Sumber: Kendaraan bermotor, pembangkit listrik, dan industri. Bahaya: Nitrogen oksida dapat menimbulkan polusi udara dan berkontribusi pada pembentukan hujan asam. Jika terpapar dalam jangka waktu lama, dapat menyebabkan gangguan pernapasan dan kesehatan manusia. Dinitrogen monoksida (N2O)   Sumber: Pertanian, limbah industri, dan penggunaan pupuk sintetis. Bahaya: Dinitrogen monoksida adalah gas rumah kaca yang lebih kuat daripada CO2 dan memiliki masa hidup yang lebih lama di atmosfer. Jika jumlahnya meningkat, akan memperkuat efek rumah kaca dan mempercepat perubahan iklim, serta berdampak negatif pada lingkungan dan kesehatan manusia. Hidrofluorokarbon (HFC)   Sumber: Pendingin udara, sistem AC, dan bahan kimia lainnya. Bahaya: HFC adalah gas rumah kaca yang kuat dan berkontribusi signifikan pada perubahan iklim. Jika jumlahnya meningkat, akan memperkuat efek rumah kaca dan mempercepat perubahan iklim, serta berdampak negatif pada lingkungan dan kesehatan manusia. Klorofluorokarbon (CFC) dan Hidroklorofluorokarbon (HCFC)   Sumber: Refrigeran, propelan aerosol, dan bahan kimia lainnya Bahaya: CFC dan HCFC menyebabkan kerusakan lapisan ozon di stratosfer, yang dapat memperburuk efek rumah kaca dan meningkatkan radiasi ultraviolet yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Sulfur heksafluorida (SF6)   Sumber: Industri energi listrik, pembuatan semikonduktor, dan insulasi listrik. Bahaya: SF6 adalah gas rumah kaca yang sangat kuat dan memiliki masa hidup yang sangat lama di atmosfer. Jika jumlahnya meningkat, akan memperkuat efek rumah kaca dan mempercepat perubahan iklim, serta berdampak negatif pada lingkungan dan kesehatan manusia. Perfluorocarbon (PFC)   Sumber: Industri semikonduktor, pembuatan aluminium, dan produksi bahan bakar sintetis. Bahaya: PFC adalah gas rumah kaca yang sangat kuat dan memiliki masa hidup yang sangat lama di atmosfer. Jika jumlahnya meningkat, akan memperkuat efek rumah kaca dan mempercepat perubahan iklim, serta berdampak negatif pada lingkungan dan kesehatan manusia. Ozon (O3)   Sumber: Interaksi oksigen dengan sinar ultraviolet dan aktivitas bersifat elektris di atmosfer. Bahaya: Ozon di lapisan atmosfer yang rendah dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti gangguan pernapasan dan iritasi mata. Namun, ozon di lapisan stratosfer sangat penting karena melindungi Bumi dari radiasi ultraviolet berbahaya. Jika konsentrasi ozon di stratosfer menurun, maka radiasi ultraviolet dapat meningkat, berdampak buruk pada lingkungan dan kesehatan manusia. Sumber Gas Rumah Kaca Sumber gas rumah kaca dari aktivitas manusia Gas rumah kaca seperti karbon dioksida, metana, dan nitrogen oksida diproduksi oleh aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil, pengolahan limbah, dan kegiatan pertanian / peternakan.  Aktivitas manusia seperti penggunaan kendaraan bermotor, produksi listrik, dan penggunaan bahan bakar fosil lainnya menghasilkan emisi karbon dioksida yang besar.  Aktivitas pertanian seperti penggunaan pupuk dan gas buang hasil proses pencernaan ternak menghasilkan emisi metana dan nitrogen oksida yang signifikan.  Pengolahan limbah seperti pembuangan sampah di tempat pembuangan akhir dan pengolahan limbah industri juga menghasilkan emisi gas rumah kaca seperti metana dan karbon dioksida. Sumber gas rumah kaca dari aktivitas alam Gas rumah kaca juga diproduksi secara alami melalui aktivitas vulkanik, proses dekomposisi organik, dan kebakaran hutan.  Vulkanisme menghasilkan emisi gas seperti karbon dioksida, sulfur dioksida, dan uap air yang berdampak pada iklim global. Proses dekomposisi organik seperti pembusukan tanaman dan hewan juga menghasilkan emisi gas rumah kaca seperti metana.  Kebakaran hutan dan lahan juga menghasilkan emisi gas rumah kaca seperti karbon monoksida dan karbon dioksida. Meskipun emisi gas rumah kaca dari aktivitas alam lebih kecil dari emisi yang dihasilkan oleh aktivitas manusia, kontribusi mereka tetap signifikan dan dapat memperburuk efek rumah kaca. Your All-in-One Sustainability Platform Satuplatform hadir untuk mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku. Satuplatform adalah platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG management, carbon accounting, dan sustainability reporting. Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Mengumpulkan dan menganalisis data ESG secara …