5 Alasan Penting Terjadinya Daur Karbon
Siklus karbon atau daur karbon menjadi suatu siklus biogeokimia yang alami terjadi dan telah dimulai sejak ratusan tahun yang lalu. Daur karbon menggambarkan sebuah proses bertukarnya karbon antara atmosfer, tanah, perairan, organisme, sampai akhirnya kembali lagi ke atmosfer. Daur karbon juga memungkinkan sebagian besar karbon disimpan dalam sedimen dan batuan sebagai cadangan di masa depan. Pada dasarnya karbon, merupakan elemen dasar yang menopang kehidupan bumi dan seisinya. Karbon adalah elemen kunci kehidupan dan mendukung berbagai proses biologis dan ekosistem. Meski begitu, hadirnya siklus karbon berfungsi menjaga keseimbangan atmosfer sehingga tidak terjadi kekurangan atau kelebih karbon yang justru mengancam lingkungan. Baca juga artikel lainnya : Mikroorganisme dan Perannya dalam Menyeimbangkan Daur Karbon Berikut ini adalah alasan penting dibalik terjadinya daur karbon : 1. Menjaga Keseimbangan Gas di Atmosfer Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, daur karbon membantu alam mengendalikan kadar karbon dioksida (CO2) di atmosfer. Sebab terdapat konsekuensi jika jumlahnya tidak sesuai kebutuhan. Apabila CO2 terlalu banyak dilepas ke atmosfer dan terperangkap di dalamnya, efek rumah kaca pun akan terjadi. Hal ini bisa meningkatkan risiko pemanasan global dan membuat dampaknya menjadi lebih buruk. Sebaliknya, bumi yang kekurangan CO2 bisa membuat suhu turun dan menjadi dingin. Karbon yang mengandung panas berperan menghangatkan bumi dan seisinya sehingga kehidupan pun berjalan baik. Daur oksigen juga terjadi untuk memastikan pasokan oksigen (O2) tetap tersedia untuk makhluk hidup yang bergantung pada respirasi aerobik. Manusia dan hewan adalah contoh di antaranya. 2. Mendukung Kehidupan Makhluk Hidup Karbon dibutuhkan selain untuk menghangatkan bumi juga salah satunya untuk fotosintesis. Tumbuhan dan fitoplankton menyerap karbon dioksida melalui proses fotosintesis yang kemudian melepaskan senyawa oksigen yang digunakan oleh makhluk hidup untuk respirasi. Dalam proses sebaliknya, hewan dan manusia menghirup oksigen untuk respirasi dan mengeluarkan karbon dioksida yang akan kembali digunakan oleh tumbuhan untuk melakukan fotosintesis. 3. Mengatur Suhu Bumi Melalui daur karbon, alam mencegah penumpukan karbon dioksida di atmosfer yang bisa memerangkap panas berlebih. Kelebihan emisi karbon dapat membuat bumi lebih panas dan menyebabkan perubahan iklim. Tanpa daur karbon, bumi bisa menjadi terlalu panas atau malah terlalu dingin. Hal ini tentu akan mengganggu kehidupan dan membahayakan makhluk hidup. 4. Mendukung Ekosistem Laut & Darat Daur karbon juga berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem di darat dan laut. Di lautan, fitoplankton yang merupakan makanan bagi banyak organisme laut, melakukan fotosintesis dengan menyerap karbon dioksida dari atmosfer dan menghasilkan oksigen. Ketika fitoplankton mati atau dimakan, karbon juga akan turut mengendap di dasar laut yang kemudian tersimpan dalam sedimen laut selama ribuan hingga jutaan tahun (carbon sequestration). Sementara di daratan, pohon dan tumbuhan menyerap karbon dioksida melalui fotosintesis dan menyimpannya dalam biomassa (batang, daun, akar). Proses ini juga membantu menghasilkan oksigen yang dibutuhkan oleh hewan dan manusia untuk bernapas. 5. Mencegah Ketidakseimbangan Ekologis Siklus karbon yang terganggu, misalnya oleh aktivitas manusia yang menghasilkan terlalu banyak CO2 ke lingkungan, bisa menyebabkan ketidakseimbangan ekologis. Hal-hal yang bisa terjadi di antaranya perubahan iklim, pengasaman laut, dan punahnya spesies. Pengasaman laut dapat merusak ekosistem laut, yang membahayakan terumbu karang dan organisme dengan cangkang kalsium karbonat,seperti kerang dan plankton. Ini adalah kewajiban bagi kita untuk turut serta mencegah terjadinya ketidakseimbangan ekologis. Anda juga bisa mulai menerapkan konsep sustainability management dalam kegiatan operasional perusahaan atau organisasi. Jalankan rencana tersebut dengan lebih mudah bersama Satuplatform! Satuplatform merupakan platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG management, carbon accounting, dan sustainability reporting. Kami dapat membantu Anda mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku. Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang! Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform. Similar Article Food Loss dan Dampaknya terhadap Iklim dan Lingkungan Food loss atau kehilangan pangan adalah salah satu masalah besar yang sering luput dari perhatian. Food loss mengacu pada makanan yang hilang di sepanjang rantai pasok sebelum mencapai konsumen, seperti saat panen, penyimpanan, transportasi, dan distribusi. Berbeda dengan food waste, yang merujuk pada makanan yang dibuang oleh konsumen atau ritel, food loss lebih banyak terjadi di hulu rantai pasok. Meski tidak selalu disadari, kehilangan pangan memiliki dampak signifikan terhadap lingkungan dan perubahan iklim. Baca Juga: Food Loss vs Food Waste Fakta dan Data Mengenai Food Loss Menurut laporan Food and Agriculture Organization (FAO), sekitar 14% dari seluruh makanan yang diproduksi… YONO: Tren Gaya Hidup Ala Gen Z Tahun 2025 Di tahun 2025, tren gaya hidup terus berkembang, terutama di kalangan Gen Z yang dikenal adaptif terhadap perubahan sosial dan teknologi. Salah satu fenomena terbaru yang menjadi perbincangan hangat adalah YONO, sebuah konsep hidup yang semakin populer di berbagai belahan dunia. YONO, singkatan dari You Only Need One, adalah filosofi hidup yang menekankan kesederhanaan, efisiensi, dan keberlanjutan dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari fashion, teknologi, hingga kebiasaan konsumsi. Baca Juga: Gen Z’s Initiatives Towards A Better Environment Asal Usul dan Filosofi YONO Konsep YONO lahir dari kesadaran generasi muda terhadap konsumsi berlebihan dan dampak lingkungan yang ditimbulkan. Dibandingkan dengan tren… Penyerap Karbon Luar Biasa: Pohon Mangrove, Petai, dan Durian Dalam menghadapi perubahan iklim dan meningkatnya kadar karbon dioksida (CO2) di atmosfer, peran pohon sebagai penyerap karbon alami menjadi semakin penting. Beberapa spesies pohon memiliki kapasitas luar biasa dalam menyerap dan menyimpan karbon, membantu menyeimbangkan ekosistem serta mengurangi dampak pemanasan global. Di antara banyaknya pohon yang memiliki fungsi ini, mangrove, petai, dan durian menonjol sebagai spesies yang efektif sebagai penyerap karbon. Baca Juga: Program Rehabilitasi Mangrove, Mengapa Penting dan Cerita dari Kampung Laut Cilacap 1. Pohon Penyerap Karbon Mangrove: Sang Penjaga Pesisir Mangrove adalah salah satu jenis pohon yang paling efisien dalam menyerap karbon. Hutan mangrove dapat menyimpan karbon 3–5… Waste to Energy (WTE) : Negara Swedia Lakukan Impor Sampah Di tengah kondisi bumi yang semakin ‘overwhelmed’ dengan limbah di lingkungan, impor sampah menjadi suatu mekanisme yang kini mulai semakin diperhitungkan. Impor sampah merujuk pada praktik suatu negara menerima limbah dari negara lain untuk diolah, didaur ulang, atau digunakan sebagai sumber energi. Beberapa negara-negara di dunia melakukan impor sampah, termasuk …