Jarang Disadari, Bahaya Gelombang Panas Ekstrem Terhadap Lingkungan dan Kesehatan
Bahaya gelombang panas merupakan suatu hal yang nyatanya kurang banyak disadari oleh masyarakat. Terdapat berbagai dampak yang bisa muncul dari terpapar panas ekstrem yang tidak normal, meskipun tidak selalu langsung terlihat. Baca Juga: 3 Tragedi Akibat Gelombang Panas Ekstrem Belakangan ini, fenomena gelombang panas terus melanda banyak wilayah di seluruh dunia. Pada April sampai dengan Mei lalu terjadi peningkatan suhu melebihi 40 derajat Celcius di sebagian besar wilayah Asia, termasuk Thailand, India, China, Filipina, Vietnam, juga Palestina. Kondisi tersebut juga dirasakan di benua lainnya. Al Jazeera melaporkan bahwa panas mematikan baru-baru ini turut menyelimuti wilayah Amerika Serikat, Meksiko, dan Amerika Tengah. Tepatnya terjadi pada bulan Mei dan Juni. Menurut para ahli, gelombang panas yang terjadi di berbagai wilayah diperkirakan akan semakin sering terjadi akibat pemanasan global. Sebuah studi yang dilakukan pada 2021 lalu menemukan bahwa paparan panas ekstrem di atas 30 derajat Celcius terus tumbuh hingga tiga kali lipat antara tahun 1983 dan 2016. Meningkatkan dampak yang sudah signifikan bagi kondisi di bumi. Baca Juga: Asia Disebut Paling Terdampak oleh Gelombang Panas Ekstrem Bahaya Gelombang Panas Terhadap Kesehatan Kondisi gelombang panas yang menyebabkan suhu semakin tinggi memiliki bahaya yang besar bagi kesehatan masyarakat, khususnya mereka yang terpapar secara langsung terus menerus. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut bahwa gelombang panas menjadi salah satu bencana alam yang paling berbahaya, tetapi jarang disadari sebab efeknya tidak selalu terlihat dalam waktu yang singkat. Akan tetapi, konsisten terpapar dapat mengancam kesehatan sampai menimbulkan kematian. Dampak langsung yang berpotensi dirasakan manusia akibat terpapar suhu yang tinggi ialah kelelahan hebat, pusing, mual, keram hingga sakit kepala. Terjadi akibat tubuh kehilangan air dan garam melalui keringat berlebih. Kemudian, apabila tubuh mengalami kesusahan dalam mengatur suhu internalnya dan naik dengan cepat, dapat terjadi heatstroke berupa kulit panas, kebingungan, kejang, dan kehilangan kesadaran. Gelombang panas juga umumnya akan menyebabkan cairan tubuh berkurang lebih cepat. Jika lebih parah, kondisi ini dapat memperburuk kondisi jantung dan meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Dikutip dari Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), diperkirakan saat ini terdapat lebih dari 200 juta orang terpapar gelombang panas. Kondisi ini menjadi lebih berbahaya terutama bagi kelompok rentan termasuk orang tua, penderita penyakit kronis, wanita hamil, anak-anak, pekerja luar ruangan, juga orang dengan akses ke fasilitas perlindungan yang terbatas. Bersumber dari WHO, berdasarkan sebuah jurnal penelitian yang dirilis tahun 2021, dari tahun 2000 sampai dengan 2019, terjadi sekitar 489.000 kematian akibat panas setiap tahunnya. Oleh karena itu, dibutuhkan langkah-langkah pencegahan dan edukasi yang dilakukan masyarakat agar risiko kesehatan yang ditimbulkan oleh gelombang panas dapat diminimalkan. Bahaya Gelombang Panas Terhadap Lingkungan Tidak hanya berdampak pada kesehatan manusia, bahaya gelombang panas juga menyasar dan membawa konsekuensi serius bagi lingkungan. Mengakibatkan masalah ekologis yang patut diwaspadai. Cuaca panas yang terjadi dapat mengancam keberlangsungan flora dan fauna yang ada di alam liar. Perubahan suhu ekstrem memaksa hewan untuk beradaptasi, seperti bermigrasi ke daerah yang lebih sejuk dan mendorong mereka menemukan air dan makanan yang cukup. Pola tumbuh tanaman juga bisa jadi terganggu akibat kondisi cuaca ekstrem, sehingga mengganggu keseimbangan ekosistem Suhu tinggi juga dapat meningkatkan konsentrasi polutan di udara, memburuk efek pulau panas perkotaan, merusak infrastruktur, menyebabkan kekeringan di berbagai daerah khususnya pertanian, dan menghilangkan kesuburan yang berdampak pada degradasi tanah dan gagal panen, Kebakaran hutan merupakan salah satu yang sering dikhawatirkan apabila cuaca sangat panas dan kondisi kering. Kebakaran hutan bisa berdampak pada hilangnya keanekaragaman hayati, memusnahkan spesies endemik di suatu vegetasi. Untuk mengurangi dampak negatif ini, diperlukan tindakan kolektif untuk memitigasi perubahan iklim, mengadopsi praktik pertanian berkelanjutan, meningkatkan manajemen air, dan memperkuat kebijakan perlindungan lingkungan. /*! elementor – v3.18.0 – 20-12-2023 */ .elementor-heading-title{padding:0;margin:0;line-height:1}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title[class*=elementor-size-]>a{color:inherit;font-size:inherit;line-height:inherit}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-small{font-size:15px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-medium{font-size:19px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-large{font-size:29px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xl{font-size:39px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xxl{font-size:59px} Similar Article Gas Metana dari Sampah Organik: Ancaman Tersembunyi Lapisan Ozon Sampah organik, seperti sisa makanan dan limbah pertanian, sering kali dianggap sebagai masalah lingkungan yang perlu dikelola dengan baik untuk menghindari pencemaran. Namun, ancaman yang ditimbulkan oleh sampah organik tidak hanya terbatas pada pencemaran tanah dan air. Salah satu bahaya yang kurang diperhatikan adalah emisi gas metana yang dihasilkan dari dekomposisi sampah organik, yang memiliki dampak serius terhadap lapisan ozon dan perubahan iklim global. Baca Juga: 5 Organisasi Atasi Masalah Sampah di Indonesia Gas Metana (CH4) adalah gas rumah kaca yang sangat kuat dengan potensi pemanasan global yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan karbon dioksida (CO2). Meski metana hanya bertahan… Sektor Perekonomian Dunia Terancam Merugi Akibat Gelombang Panas Gelombang panas nampaknya tidak hanya menjadi dampak dari pemanasan global yang turut ‘menghangatkan’ makhluk hidup di berbagai belahan dunia, tetapi juga menimbulkan panas yang mengkhawatirkan perekonomian global. Berdasarkan studi yang dilakukan Dartmouth terkait kondisi ini, ditemukan fakta bahwa gelombang panas akibat pemanasan global telah menimbulkan kerugian bagi ekonomi dunia hingga triliunan dolar sejak awal tahun 1990-an. Negara di wilayah tropis yang cenderung memiliki pendapatan per kapita lebih rendah disebut-sebut sebagai yang paling rentan dan menderita akibat peningkatan suhu yang tidak normal. Bagaimana Gelombang Panas Mengancam Perekonomian? Selama paruh pertama 2024, gelombang panas telah melanda banyak wilayah di seluruh dunia. Dampaknya… Jarang Disadari, Bahaya Gelombang Panas Ekstrem Terhadap Lingkungan dan Kesehatan Bahaya gelombang panas merupakan suatu hal yang nyatanya kurang banyak disadari oleh masyarakat. Terdapat berbagai dampak yang bisa muncul dari terpapar panas ekstrem yang tidak normal, meskipun tidak selalu langsung terlihat. Belakangan ini, fenomena gelombang panas terus melanda banyak wilayah di seluruh dunia. Pada April sampai dengan Mei lalu terjadi peningkatan suhu melebihi 40 derajat Celcius di sebagian besar wilayah Asia, termasuk Thailand, India, China, Filipina, Vietnam, juga Palestina. Kondisi tersebut juga dirasakan di benua lainnya. Al Jazeera melaporkan bahwa panas mematikan baru-baru ini turut menyelimuti wilayah Amerika Serikat, Meksiko, dan Amerika Tengah. Tepatnya terjadi pada bulan Mei dan Juni.… 3 Tragedi Akibat Gelombang Panas Ekstrem Gelombang panas telah menjadi fenomena cuaca ekstrem yang semakin sering terjadi akibat perubahan iklim. Para ilmuwan menyebut bahwa peluang terjadinya peristiwa semacam ini dalam satu tahun tertentu bisa meningkat sekitar 10% di berbagai daerah. Baca Juga: Asia Disebut Paling Terdampak oleh Gelombang Panas Ekstrem Suhu yang semakin tinggi sekarang ini berdampak signifikan terhadap kegiatan sehari-hari manusia. Salah satunya berpengaruh pada penyelenggaraan beberapa acara berikut ini. Apa saja itu? 1. …
Read more “Jarang Disadari, Bahaya Gelombang Panas Ekstrem Terhadap Lingkungan dan Kesehatan”