Upaya Uni Eropa Melawan Perubahan Iklim
Beberapa wilayah di Eropa sendiri disebut merupakan pusat dari berbagai risiko iklim
Selamat datang di kategori Lingkungan di blog Satuplatform. Di sini, kami berbagi informasi tentang langkah-langkah nyata yang dapat diambil oleh perusahaan untuk menjaga lingkungan, mengurangi jejak ekologi, dan berkontribusi pada keberlanjutan global. Dapatkan wawasan tentang isu-isu lingkungan yang relevan dan solusi yang dapat diterapkan oleh bisnis untuk mencapai dampak positif jangka panjang.
Topik Pilihan di Kategori Lingkungan:
Mari bergabung dengan Satuplatform untuk menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan bagi generasi mendatang.
Beberapa wilayah di Eropa sendiri disebut merupakan pusat dari berbagai risiko iklim
Isu lingkungan masih menjadi salah satu topik permasalahan yang didorong untuk segera diselesaikan pemerintah
Perubahan iklim menjadi ancaman serius yang dapat membahayakan keberlanjutan bumi, lingkungan, juga masa depan manusia. Hal ini perlu dihadapi dengan serius oleh seluruh negara yang ada, termasuk Indonesia. Baca Juga: 3 Fakta Terbaru Kondisi Perubahan Iklim Menurut Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan RI, pada acara The 11th Indonesia EBTKE Conference and Exhibition 2023, menyampaikan bahwa perubahan iklim bisa sangat berisiko signifikan bagi keberlangsungan dunia. Terutama negara berpenghasilan rendah dan negara berkembang. Di Indonesia sendiri, menurut data BMKG, suhu udara rata-rata di Indonesia per Oktober 2023 mencapai 27,7 derajat Celcius. Mengalami kenaikan sebanyak 0,7 derajat Celcius dibandingkan periode rata-rata kurun 1991-2020 yang sebesar 26.8 deraja Celcius. Suhu ini juga merupakan yang tertunggi untuk bulan yang sama sejak 1981. Baca Juga: 3 Mitos dan Fakta terkait Perubahan Iklim Lalu, bagaimana pemerintah mengatasi percepatan perubahan iklim yang semakin nampak? Apa saja upaya yang sudah dilakukan Indonesia sejauh ini dalam upaya melawan dampak pemanasan global? Perubahan Iklim Perubahan Iklim – Menyusun dan Mengimplementasikan NDC Indonesia diketahui telah menyusun dan mengumumkan Nationally Determined Contributions (NDC) sebagai komitmen dalam perjanjian Perubahan Iklim Paris. NDC Indonesia mencakup target pengurangan emisi gas rumah kaca dan upaya adaptasi. Dalam target NDC yang diperbarui pada 2022 lalu, Indonesia berkomitmen menurunkan emisi GRK sebesar 31,89% dengan kemampuan sendiri dan dapat mencapai 43,20% pada 2030 dengan dukungan internasional. Diimplementasikan dalam bidang pendanaan, teknologi, maupun peningkatan kapasitas. Perubahan Iklim – Menetapkan Rencana NZE 2060 Indonesia juga telah menyampaikan visi dan formulasi jangka panjang dalam upaya menurunkan jumlah emisi melalui dokumen Long-Term Strategy for Low Carbon and Climate Resilience (LTS-LCCR 2050). Dalam hal ini, ditetapkan rencana Net Zero Emission 2060, dengan sektor energi dan Forestry and Other Land Use (FOLU) menjadi tulang punggung pengurangan emisi gas rumah kaca Indonesia. Perubahan Iklim – Program Reduksi Emisi dari Deforestasi dan Degradasi Hutan (REDD+) Indonesia diketahui terlibat dalam inisiatif REDD+ untuk mengurangi emisi dari deforestasi dan degradasi hutan. Program ini mencakup konservasi hutan, rehabilitasi lahan gambut, dan pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan. Dalam mengimlementasikan REDD+, Indonesia memiliki peran yang cukup penting mengingat jumlah hutan alam tropis yang cukup luas sekaligus memiliki potensi ancaman deforestasi yang cukup tinggi. Indonesia juga aktif menyuarakan kepada negara-negara maju akan pentingnya menunaikan kewajiban membantu negara berkembang mempertahankan hutan alam. Keberhasilan Indonesia dalam mengimpelementasikan REDD+ dan menerima Result Based Contribution (RBP) telah diakui dan menjadi contoh baik bagi negara-negara lain. Pengalaman ini dinilai layak untuk dipelajari. Perubahan Iklim – Pengembangan Energi Terbarukan Indonesia mempercepat pengembangan energi terbarukan, termasuk pembangunan pembangkit listrik tenaga surya, tenaga angin, dan jenis lainnya. Sektor energi disebut memiliki peran strategis dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik. Oleh karena itu, Indonesia menghadirkan percepatan dalam upaya transisi energi menuju energi baru terbarukan dan konservasi energi. Berdasarkan data Ditjen Energi Baru Terbarukan (EBKTE), Rencana Pengembangan PLT berbasis EBT pada Green RUPTL PLN 2021-2030 akan menghasilkan total investasi sekitar USD 55,18 miliar, mengurangi 89 juta ton CO2e, dan membuka lapangan kerja baru sebanyak 281.566 kesempatan. Itulah beberapa upaya Indonesia dalam mengatasi perubahan iklim dan melawan dampaknya yang kian terlihat. Tentu, hal ini perlu didukung oleh masyarakat dan pihak berkepentingan lainnya sehingga target pengurangan emisi karbon dioksida dan gas rumah kaca lainnya yang direncanakan bisa tercapai. Your All-in-One Sustainability Platform Satuplatform hadir untuk mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku. Satuplatform adalah platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG management, carbon accounting, dan sustainability reporting. Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Mengumpulkan dan menganalisis data ESG secara akurat dan efisien Melacak emisi karbon dan menetapkan target pengurangan emisi Menyusun laporan ESG yang memenuhi standar internasional dan nasional Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang! Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform. /*! elementor – v3.18.0 – 20-12-2023 */ .elementor-heading-title{padding:0;margin:0;line-height:1}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title[class*=elementor-size-]>a{color:inherit;font-size:inherit;line-height:inherit}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-small{font-size:15px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-medium{font-size:19px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-large{font-size:29px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xl{font-size:39px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xxl{font-size:59px} Similar Article Sejauh Mana Upaya Indonesia Melawan Krisis Perubahan Iklim? Penerapan Energi Bersih di Indonesia Ditengah ketergantungan dunia terhadap energi konvensional yang semakin terbatas, diperlukan sebuah perubahan yang mendorong masyarakat beralih ke penggunaan energi yang berkelanjutan. Transisi menuju energi bersih adalah salah satu yang bisa dilakukan. Baca Juga: Energi Baru Terbarukan yang Diterapkan di Indonesia Energi bersih merupakan sumber energi dan teknologi yang mengandung gas rumah kaca lebih rendah bahkan nol dibandingkan sumber energi konvensional. Energi bersih umumnya memiliki dampak lingkungan yang lebih rendah, berbeda dengan energi dari bahan bakar fosil. Energi Bersih Penggunaan energi bersih bertujuan mengurangi emisi gas rumah kaca, meningkatkan keberlanjutan, dan meminimalisir dampak negatif penggunaannya terhadap lingkungan. Beberapa jenis energi bersih… Emisi GRK dalam Kegiatan Pertanian Sektor pertanian merupakan salah satu tonggak penting dalam perekonomian suatu negara. Meski begitu, sektor pertanian juga menjadi salah satu kontributor yang ikut menghasilkan emisi gas rumah kaca (GRK) bagi bumi. Baca Juga: Jejak Karbon di Industri Pangan Telah sejak lama, sektor pertanian mengalami perkembangan pesat di mana hadir pertanian modern yang menggabungkan antara prinsip agronomi modern, pemuliaan tanaman, agrochemicals, dan perkembangan teknologi. Sayangnya, perkembangan ini belum sejalan dengan upaya perlindungan terhadap lingkungan. Dikutip dari Low Carbon Development Indonesia, terdapat beberapa isu lingkungan ekologi yang dihadapi sektor pertanian. Degradasi lingkungan karena penggunaan bahan kimia yang masif, Hilangnya biodiversitas karena budidaya pertanian… Greenhouse Gas (GHG) Protocol: Upaya Dunia Mereduksi Emisi GRK GHG Protocol – Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) menjadi salah satu faktor yang dapat memperparah dampak perubahan iklim. Gas-gas tersebut menciptakan efek rumah kaca dan berperan dalam peningkatan suhu global. Beberapa gas rumah kaca yang meliputi Karbon Dioksida (CO2), Metana (CH4), Nitrous Oksida (N2O), Hidrofluorokarbon (HFC), Perfluorokarbon (PFC), dan Sulfur Hexafluoride (SF6) umumnya diproduksi dari berbagai sumber aktivitas manusia. Hal inilah yang perlu dibatasi demi meminimalisir krisis perubahan iklim dan mewujudkan masa depan yang cerah. Oleh karena itu, diperlukan riwayat penghitungan dan pencatatan produksi emisi GRK guna menjalankan upaya pengurangan dan melakukan efisiensi emisi GRK dalam kegiatan industri. Baca Juga:… Emisi CO2 Uni Eropa Capai Titik Terendah dalam 60 Tahun, Kok Bisa? Upaya Uni Eropa dalam mengurangi produksi emisi karbon dioksida (CO2) dan melawan krisis …
Read more “Sejauh Mana Upaya Indonesia Melawan Krisis Perubahan Iklim?”
Ditengah ketergantungan dunia terhadap energi konvensional yang semakin terbatas, diperlukan sebuah perubahan yang mendorong masyarakat beralih ke penggunaan energi yang berkelanjutan. Transisi menuju energi bersih adalah salah satu yang bisa dilakukan. Baca Juga: Energi Baru Terbarukan yang Diterapkan di Indonesia Energi bersih merupakan sumber energi dan teknologi yang mengandung gas rumah kaca lebih rendah bahkan nol dibandingkan sumber energi konvensional. Energi bersih umumnya memiliki dampak lingkungan yang lebih rendah, berbeda dengan energi dari bahan bakar fosil. Energi Bersih Penggunaan energi bersih bertujuan mengurangi emisi gas rumah kaca, meningkatkan keberlanjutan, dan meminimalisir dampak negatif penggunaannya terhadap lingkungan. Beberapa jenis energi bersih dan terbarukan beserta teknologinya, seperti: Energi Surya, pemanfaatan panas matahari. Energi Angin, pemanfaatan tenaga angin. Energi Hidro, pemanfaatan energi air Energi Panas Bumi, pemanfaatan panas bumi Bioenergi, pemanfaatan bahan-bahan organik seperti biomassa, bioetanol, dan biogas. Energi Nuklir, pemanfaatan reaktor nuklir. Energi Laut, pemanfaatan ombak dan arus laut. Hidrogen Bersih, pemrosesan elektrolisis air atau hidrokarbon. Energi bersih memiliki peran kunci dalam memitigasi perubahan iklim dan menciptakan sistem energi yang lebih berkelanjutan. Baca Juga: Mereduksi Konsumsi Energi pada Bangunan, Bagaimana? Tren Transisi Menuju Energi Bersih dan Berkelanjutan Menurut Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Dadan Kusdiana, tren global saat ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin tertarik beralih ke energi bersih. Seperti hal nya industri dan perusahaan yang menunjukkan hal yang sama. Di Indonesia sendiri, potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) disebut dapat mencapai 3.687 gigawatt dari energi surya, hidro, bioenergi, panas bumi, dan laut. Pemanfaatan EBT ditargetkan pemerintah dalam kebijakan energi nasional sebesar 23% pada 2025. Melalui impelementasi EBT, pemerintah menargetkan dapat menurunkan emisi pada 2030 sebesar 358 juta ton CO2. Dengan jangka panjangnya adalah nol emisi karbon (NZE) di tahun 2060. Sejauh ini, Indonesia telah melakukan sejumlah langkah dalam upaya penerapan energi bersih. Beberapa inisiatif dan kebijakannya di antaranya. Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Terbarukan (PLTT) Berdasarkan laporan PLN, Indonesia setidaknya memiliki 421 unit pembangkit listrik dengan energi terbarukan di seluruh Indonesia pada 2021. Total kapasitas terpasang adalah 4.189 megawatt (MW). Namun, jumlah tersebut baru terealisasi 6,5% dari total kapasitas terpasang pembangkit listrik nasional yang mencapai 64.553 MW pada tahun lalu. Kendala pendanaan dan investasi menjadi hambatan utama dalam sektor ini. Pengembangan Energi Panas Bumi Indonesia disebut memiliki potensi besar dalam pengembangan energi panas bumi. Menurut perhitungan Carbon Neutral Calculator, keberadaan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) dapat mengurangi efek gas rumah kaca hingga 14,91 juta ton CO2 per tahun. Saat ini, Indonesia memiliki beberapa PLTP yang tersebar di berbagai nusantara. Salah satu yang terbesar adalah PLTP Lahendong di Tomohon, Sulawesi Utara yang memiliki kapasitas terpasang sebesar 120 MW. Program Energi Bersih di Sektor Transportasi Inisiatif ini melibatkan pengembangan transportasi berbasis listrik (kendaraan listrik dan kendaraan listrik hibrida) dan upaya-upaya untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar. Indonesia diketahui semakin serius memperbanyak penggunaan mobil listrik sebagai moda transportasi ramah lingkungan. Pemerintah juga melakukan percepatan penggunaan mobil listrik di tengah-tengah masyarakat bahkan instansi pemerintahan. Diharapkan penerapan program ini dapat mendukung upaya dalam mengurangi pencemaran lingkungan. Meskipun telah ada kemajuan, tantangan tetap ada, termasuk infrastruktur yang masih perlu ditingkatkan, keterbatasan sumber daya, dan koordinasi lintas-sektor yang lebih baik. Dengan komitmen dan langkah-langkah lebih lanjut, Indonesia dapat terus memperkuat penerapan energi bersih untuk mendukung keberlanjutan dan mengurangi dampak perubahan iklim. Your All-in-One Sustainability Platform Satuplatform hadir untuk mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku. Satuplatform adalah platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG management, carbon accounting, dan sustainability reporting. Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Mengumpulkan dan menganalisis data ESG secara akurat dan efisien Melacak emisi karbon dan menetapkan target pengurangan emisi Menyusun laporan ESG yang memenuhi standar internasional dan nasional Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang! Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform. /*! elementor – v3.18.0 – 20-12-2023 */ .elementor-heading-title{padding:0;margin:0;line-height:1}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title[class*=elementor-size-]>a{color:inherit;font-size:inherit;line-height:inherit}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-small{font-size:15px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-medium{font-size:19px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-large{font-size:29px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xl{font-size:39px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xxl{font-size:59px} Similar Article Penerapan Energi Bersih di Indonesia Emisi GRK dalam Kegiatan Pertanian Sektor pertanian merupakan salah satu tonggak penting dalam perekonomian suatu negara. Meski begitu, sektor pertanian juga menjadi salah satu kontributor yang ikut menghasilkan emisi gas rumah kaca (GRK) bagi bumi. Baca Juga: Jejak Karbon di Industri Pangan Telah sejak lama, sektor pertanian mengalami perkembangan pesat di mana hadir pertanian modern yang menggabungkan antara prinsip agronomi modern, pemuliaan tanaman, agrochemicals, dan perkembangan teknologi. Sayangnya, perkembangan ini belum sejalan dengan upaya perlindungan terhadap lingkungan. Dikutip dari Low Carbon Development Indonesia, terdapat beberapa isu lingkungan ekologi yang dihadapi sektor pertanian. Degradasi lingkungan karena penggunaan bahan kimia yang masif, Hilangnya biodiversitas karena budidaya pertanian… Greenhouse Gas (GHG) Protocol: Upaya Dunia Mereduksi Emisi GRK GHG Protocol – Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) menjadi salah satu faktor yang dapat memperparah dampak perubahan iklim. Gas-gas tersebut menciptakan efek rumah kaca dan berperan dalam peningkatan suhu global. Beberapa gas rumah kaca yang meliputi Karbon Dioksida (CO2), Metana (CH4), Nitrous Oksida (N2O), Hidrofluorokarbon (HFC), Perfluorokarbon (PFC), dan Sulfur Hexafluoride (SF6) umumnya diproduksi dari berbagai sumber aktivitas manusia. Hal inilah yang perlu dibatasi demi meminimalisir krisis perubahan iklim dan mewujudkan masa depan yang cerah. Oleh karena itu, diperlukan riwayat penghitungan dan pencatatan produksi emisi GRK guna menjalankan upaya pengurangan dan melakukan efisiensi emisi GRK dalam kegiatan industri. Baca Juga:… Emisi CO2 Uni Eropa Capai Titik Terendah dalam 60 Tahun, Kok Bisa? Upaya Uni Eropa dalam mengurangi produksi emisi karbon dioksida (CO2) dan melawan krisis perubahan iklim, akhir-akhir ini nampaknya membuahkan hasil positif. Baca Juga: Pengertian Emisi Karbon: Sumber, Dampak, dan Cara Mengatasinya Pasalnya, berdasarkan analisis yang dilakukan oleh Centre for Research on Energy and Clean Air’s (CREA), yang terbit pada Januari 2024 kemarin, menyebut bahwa tingkat emisi CO2 tahunan Uni Eropa dari bahan bakar fosil pada 2023 mengalami penurunan sebesar 8% dibandingkan tahun 2022. Penurunan terbesar kedua yang pernah tercatat sejak 1960an. Pada saat yang sama, emisi dari batu bara di Uni Eropa mengalami penurunan sebesar 25%, emisi terkait gas turun… Emisi GRK Scope 3 Scope emissions merupakan istilah yang digunakan …
Perubahan iklim saat ini tidak hanya sekedar pembahasan sampingan, namun telah menjadi topik utama yang seringkali dibicarakan di berbagai level masyarakat. Kian ramai dibahas oleh karena tanda-tandanya yang juga semakin terlihat. Baca Juga: 3 Fakta Terbaru Kondisi Perubahan Iklim Sayangnya, isu perubahan iklim masih seringkali dikelilingi oleh berbagai mitos dan kesalahpahaman. Informasi yang simpang siur tentu menyesatkan, menjadikan upaya pencegahannya menjadi kurang tepat. Lalu, apa saja mitos perubahan iklim yang umum dibicarakan di masyarakat? Perubahan Iklim Mitos #1: “Perubahan iklim hanyalah siklus alamiah bumi.” Fakta: Meskipun iklim bumi telah berubah bahkan sejak 4,5 miliar tahun yang lalu, perubahan yang terjadi seharusnya memakan waktu selama ratusan ribu tahun. Perubahan iklim yang terjadi saat ini justru berlangsung sangat cepat hanya beberapa dekade, sebagaimana dikutip dari WWF. Pemanasan global juga lebih cepat meningkat sejak revolusi industri dimulai. Sebagaimana hal ini meningkatkan jumlah karbon dioksida dan gas-gas rumah kaca laain yang lepas ke atmosfer. Bisa dilihat bahwa semuanya terjadi kebanyakan karena aktivitas manusia. Baca Juga: Memahami Istilah Tobat Ekologis Mitos #2: “Pemanasan global tidak akan berdampak serius dalam waktu dekat.” Fakta: Sayangnya, dampak pemanasan global sudah mulai terlihat sejak lama hingga sekarang ini. Hanya saja manusia kadang tidak menyadarinya. Kenaikan suhu, kenaikan rata-rata permukaan air laut, cuaca ekstrem, dan perubahan pola iklim merupakan beberapa dampak perubahan iklim yang bisa diperhatikan. Terlebih lagi, ancaman es di kutub yang akan terus mencair dan habis jika pemanasan global mencapai 2 derajat Celcius. Mitos #3: “Menanam pohon dapat mengatasi perubahan iklim.” Fakta: Melindungi hutan dan memperbanyak pepohonan di berbagai titik tentu merupakan hal yang baik untuk dilakukan. Namun, hal itu tidak sesederhana itu. Berdasarkan hasil penelitian dari Science berjudul “The Global Tree Restoration Potential”, menanam satu triliun pohon baru dapat menghilangkan seperempat karbon dioksida yang ada diudara. Akan tetapi, tentu perlu menunggu waktu pohon berada dalam usia yang cukup. Belum lagi, ada lebih banyak aktivitas deforestasi dilakukan dibandingkan menjaga hutan itu sendiri. Oleh karena itu, dibutuhkan upaya lainnya dalam rangka mengurangi produksi emisi gas rumah kaca untuk membantu pohon memainkan perannya. Untuk mencegah dampak perubahan iklim yang lebih serius, masyarakat dunia perlu lebih serius bekerja sama mengatasi masalah yang ada. Penting untuk mengatasi perubahan iklim dengan berdasarkan pada fakta ilmiah. Mengurangi emisi gas rumah kaca, meningkatkan keberlanjutan, dan mengadopsi energi terbarukan adalah langkah-langkah penting dalam menghadapi tantangan perubahan iklim. Your All-in-One Sustainability Platform Satuplatform hadir untuk mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku. Satuplatform adalah platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG management, carbon accounting, dan sustainability reporting. Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Mengumpulkan dan menganalisis data ESG secara akurat dan efisien Melacak emisi karbon dan menetapkan target pengurangan emisi Menyusun laporan ESG yang memenuhi standar internasional dan nasional Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang! Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform. /*! elementor – v3.18.0 – 20-12-2023 */ .elementor-heading-title{padding:0;margin:0;line-height:1}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title[class*=elementor-size-]>a{color:inherit;font-size:inherit;line-height:inherit}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-small{font-size:15px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-medium{font-size:19px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-large{font-size:29px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xl{font-size:39px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xxl{font-size:59px} Similar Article 3 Mitos dan Fakta terkait Perubahan Iklim Perubahan iklim saat ini tidak hanya sekedar pembahasan sampingan, namun telah menjadi topik utama yang seringkali dibicarakan di berbagai level masyarakat. Kian ramai dibahas oleh karena tanda-tandanya yang juga semakin terlihat. Sayangnya, isu perubahan iklim masih seringkali dikelilingi oleh berbagai mitos dan kesalahpahaman. Informasi yang simpang siur tentu menyesatkan, menjadikan upaya pencegahannya menjadi kurang tepat. Lalu, apa saja mitos perubahan iklim yang umum dibicarakan di masyarakat? Mitos #1: “Perubahan iklim hanyalah siklus alamiah bumi.” Fakta: Meskipun iklim bumi telah berubah bahkan sejak 4,5 miliar tahun yang lalu, perubahan yang terjadi seharusnya memakan waktu selama ratusan ribu tahun. Perubahan iklim yang… 3 Fakta Terbaru Kondisi Perubahan Iklim Isu perubahan iklim kian mendapatkan perhatian serius di berbagai tingkat pemerintah, sektor bisnis, dan masyarakat hingga global. Percepatan pemanasan global menimbulkan kekhawatiran akan dampak lain yang mungkin bisa terjadi lebih parah dari sekarang. Baca Juga: Memahami Istilah Tobat Ekologis Terdapat banyak bukti yang menunjukkan bagaimana perubahan iklim semakin berkembang ke arah yang kurang baik selama beberapa tahun ke belakang. Beberapa di antaranya seperti terjadinya suhu ekstrem, meningkatnya permukaan air laut, peningkatan curah hujan, dan perubahan habitat bagi flora dan fauna. Lalu, apa saja fakta terbaru terkait kondisi perubahan iklim yang perlu kita ketahui? Perubahan Iklim Fakta Perubahan Iklim: Kenaikan Suhu… 5 Alasan Wujudkan Laporan Keberlanjutan yang Terintegrasi bersama Satuplatform Sudahkah Anda mempersiapkan pelaporan ESG dan laporan keberlanjutan serta inisiatif berkelanjutan secara tepat dan berkualitas? Baca Juga: Keberlanjutan Bisnis : Bagaimana kita memulainya? Laporan ESG (Environmental, Social, and Governance) dan laporan keberlanjutan saat ini memainkan peran yang semakin krusial dalam dunia bisnis dan keuangan. Oleh karena itu, dokumen ini perlu dibuat dengan memberikan informasi yang terbuka dan dapat dipercaya guna mendorong perubahan positif menuju bisnis yang lebih berkelanjutan. Keberlanjutan Semua itu dapat diwujudkan dengan mudah bersama Satuplatform sebagai platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG management, carbon accounting, dan sustainability reporting. Membantu Anda mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang… Pentingnya Transparansi dalam Laporan ESG dan Keberlanjutan Laporan ESG (Environmental, Social, and Governance) dan laporan keberlanjutan (Sustainability Report) saat ini memainkan peran yang semakin krusial dalam dunia bisnis dan keuangan. Fungsinya lebih dari sekadar memberikan visibilitas dan informasi terhadap praktik berkelanjutan dalam bisnis. Baca Juga: Daftar Kebijakan dan Peraturan terkait ESG di Indonesia Laporan ESG Hal ini didukung oleh semakin meningkatnya kesadaran konsumen akan perusahaan yang yang senantiasa memikirkan dampak aktivitas mereka dan komitmen mereka terhadap lingkungan. Termasuk juga dorongan dari investor, karyawan, mitra, dan pemangku kepetingan lainnya yang peduli akan isu keberlanjutan. Seiring dengan meningkatnya permintaan akan informasi ESG, pelaporan yang lebih baik, yang dibagikan secara… Memahami Istilah Tobat Ekologis Istilah tobat ekologis menjadi pembahasan populer pasca calon wakil presiden nomor urut 01, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, menyebutkannya dalam sesi debat cawapres beberapa waktu lalu. Baca Juga: Greenhushing: Pengertian, Dampak, dan Cara Menghindarinya Dalam pernyataannya, Cak Imin menyampaikan bahwa tobat ekologis perlu dilakukan sebab bencana ekologis sedang marak terjadi saat ini. Kerusakan lingkungan perlu dihentikan dan masyarakat diharapkan dapat hidup …
Isu perubahan iklim kian mendapatkan perhatian serius di berbagai tingkat pemerintah, sektor bisnis, dan masyarakat hingga global. Percepatan pemanasan global menimbulkan kekhawatiran akan dampak lain yang mungkin bisa terjadi lebih parah dari sekarang. Baca Juga: Memahami Istilah Tobat Ekologis Terdapat banyak bukti yang menunjukkan bagaimana perubahan iklim semakin berkembang ke arah yang kurang baik selama beberapa tahun ke belakang. Beberapa di antaranya seperti terjadinya suhu ekstrem, meningkatnya permukaan air laut, peningkatan curah hujan, dan perubahan habitat bagi flora dan fauna. Lalu, apa saja fakta terbaru terkait kondisi perubahan iklim yang perlu kita ketahui? Perubahan Iklim Fakta Perubahan Iklim: Kenaikan Suhu Bumi Tembus Ambang Batas Untuk pertama kalinya dalam sejarah, pemanasan global telah menembus 1,52 Celcius selama periode Februari 2023 dan Januari 2024. Akibatnya, tahun tersebut dinyatakan sebagai tahun terpanas bumi yang pernah tercatat. Sesuai Perjanjian Iklim 2015 di Paris, para pemimpin dunia berusaha untuk membatasi kenaikan suhu jangka panjang di bawah 1,5 C. Hal ini penting untuk diperhatikan guna menghindari dampak paling merugikan dari perubahan iklim. Sumber: BBC Oleh karena itu, para ilmuwan menghimbau bahwa mengurangi emisi karbon menjadi salah satu langkah yang bisa dilakukan untuk memperlambat pemanasan global. Baca Juga: Emisi Gas Rumah Kaca Scope 1, 2 dan 3 Fakta Perubahan Iklim: Tahun 2023 Dicatat sebagai Tahun Terpanas Badan iklim Uni Eropa berhasil mencatat bahwa tahun 2023 menjadi tahun di mana suhu udara global menghangat ketimbang rata-rata suhu era pra-industri tahun 1850-1900. Rekor ini semakin mendekatkan dunia kepada pelanggaran terhadap target-target utama iklim internasional. Dikutip dari BBC Indonesia, di Indonesia sendiri BMKG mengamati fakta yang menunjukkan suhu udara rata-rata tahun 2023 sebesar 27,2 C, sehingga anomali suhu udara rata-rata tahun 2023 sebesar 0,5 C dibanding suhu udara rata-rata periode 1991-2020. Terjadinya peningkatan suhu baru-baru ini disebut berkaitan dengan peralihan cepat ke kondisi El Niño. Selain pemanasan jangka panjang yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Fakta Perubahan Iklim: Karbon Dioksida 50% Lebih Tinggi dari Era Pra-Industri Berdasarkan pengukuran oleh NOAA’s Mauna Loa Atmospheric Baseline Observatory, konsentrasi karbon dioksida (CO2) di atmosfer per Mei 2022, adalah yang tertinggi dalam sejarah manusia. Berada di angka rata-rata 420,99 ppm, meningkat 1,8 ppm dibandingkan tahun 2021. Sebelum terjadinya Revolusi Industri, tingkat CO2 secara konsisten berada di sekitar 280 ppm selama hampir 6.000 tahun peradaban manusia. Sejak itu, manusia diperkirakan menghasilkan 1,5 triliun ton polusi CO2 lokasi, yang sebagian besar akan terus menghangatkan atmosfer selama ribuan tahun. Polusi CO2 dari pembakaran bahan bakar fosil, aktivitas produksi semen, penggundulan hutan, dan praktik tidak ramah lingkungan lainnya menyebabkan atmosfer bumi terus menghangat. Menimbulkan serangkaian dampak lain yang harus segera ditahan untuk menghindari hal buruk lainnya. Your All-in-One Sustainability Platform Satuplatform hadir untuk mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku. Satuplatform adalah platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG management, carbon accounting, dan sustainability reporting. Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Mengumpulkan dan menganalisis data ESG secara akurat dan efisien Melacak emisi karbon dan menetapkan target pengurangan emisi Menyusun laporan ESG yang memenuhi standar internasional dan nasional Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang! Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform. /*! elementor – v3.18.0 – 20-12-2023 */ .elementor-heading-title{padding:0;margin:0;line-height:1}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title[class*=elementor-size-]>a{color:inherit;font-size:inherit;line-height:inherit}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-small{font-size:15px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-medium{font-size:19px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-large{font-size:29px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xl{font-size:39px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xxl{font-size:59px} Similar Article 3 Fakta Terbaru Kondisi Perubahan Iklim Isu perubahan iklim kian mendapatkan perhatian serius di berbagai tingkat pemerintah, sektor bisnis, dan masyarakat hingga global. Percepatan pemanasan global menimbulkan kekhawatiran akan dampak lain yang mungkin bisa terjadi lebih parah dari sekarang. Baca Juga: Memahami Istilah Tobat Ekologis Terdapat banyak bukti yang menunjukkan bagaimana perubahan iklim semakin berkembang ke arah yang kurang baik selama beberapa tahun ke belakang. Beberapa di antaranya seperti terjadinya suhu ekstrem, meningkatnya permukaan air laut, peningkatan curah hujan, dan perubahan habitat bagi flora dan fauna. Lalu, apa saja fakta terbaru terkait kondisi perubahan iklim yang perlu kita ketahui? Kenaikan Suhu Bumi Tembus Ambang Batas Untuk… 5 Alasan Wujudkan Laporan Keberlanjutan yang Terintegrasi bersama Satuplatform Sudahkah Anda mempersiapkan pelaporan ESG dan laporan keberlanjutan serta inisiatif berkelanjutan secara tepat dan berkualitas? Baca Juga: Keberlanjutan Bisnis : Bagaimana kita memulainya? Laporan ESG (Environmental, Social, and Governance) dan laporan keberlanjutan saat ini memainkan peran yang semakin krusial dalam dunia bisnis dan keuangan. Oleh karena itu, dokumen ini perlu dibuat dengan memberikan informasi yang terbuka dan dapat dipercaya guna mendorong perubahan positif menuju bisnis yang lebih berkelanjutan. Keberlanjutan Semua itu dapat diwujudkan dengan mudah bersama Satuplatform sebagai platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG management, carbon accounting, dan sustainability reporting. Membantu Anda mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang… Pentingnya Transparansi dalam Laporan ESG dan Keberlanjutan Laporan ESG (Environmental, Social, and Governance) dan laporan keberlanjutan (Sustainability Report) saat ini memainkan peran yang semakin krusial dalam dunia bisnis dan keuangan. Fungsinya lebih dari sekadar memberikan visibilitas dan informasi terhadap praktik berkelanjutan dalam bisnis. Baca Juga: Daftar Kebijakan dan Peraturan terkait ESG di Indonesia Laporan ESG Hal ini didukung oleh semakin meningkatnya kesadaran konsumen akan perusahaan yang yang senantiasa memikirkan dampak aktivitas mereka dan komitmen mereka terhadap lingkungan. Termasuk juga dorongan dari investor, karyawan, mitra, dan pemangku kepetingan lainnya yang peduli akan isu keberlanjutan. Seiring dengan meningkatnya permintaan akan informasi ESG, pelaporan yang lebih baik, yang dibagikan secara… Memahami Istilah Tobat Ekologis Istilah tobat ekologis menjadi pembahasan populer pasca calon wakil presiden nomor urut 01, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, menyebutkannya dalam sesi debat cawapres beberapa waktu lalu. Baca Juga: Greenhushing: Pengertian, Dampak, dan Cara Menghindarinya Dalam pernyataannya, Cak Imin menyampaikan bahwa tobat ekologis perlu dilakukan sebab bencana ekologis sedang marak terjadi saat ini. Kerusakan lingkungan perlu dihentikan dan masyarakat diharapkan dapat hidup secara berkelanjutan. Namun, apa itu tobat ekologis? Apa hubungannya terhadap keberlanjutan alam? Tobat Ekologis Apa Itu Tobat Ekologis? Tobat ekologis atau pertobatan ekologis (ecological conversion) merupakan istilah populer oleh Paus Fransiskus yang secara khusus dimuat dalam Ensiklik Laudato Si.… Kenapa CEO Perlu Jadikan Greenwashing dan Greenhushing jadi Isu Prioritas? Tanpa disadari, meningkatnya penerapan inisiatif berkelanjutan oleh organisasi atau perusahaan dapat menyebabkan …
Istilah tobat ekologis menjadi pembahasan populer pasca calon wakil presiden nomor urut 01, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, menyebutkannya dalam sesi debat cawapres beberapa waktu lalu. Baca Juga: Greenhushing: Pengertian, Dampak, dan Cara Menghindarinya Dalam pernyataannya, Cak Imin menyampaikan bahwa tobat ekologis perlu dilakukan sebab bencana ekologis sedang marak terjadi saat ini. Kerusakan lingkungan perlu dihentikan dan masyarakat diharapkan dapat hidup secara berkelanjutan. Namun, apa itu tobat ekologis? Apa hubungannya terhadap keberlanjutan alam? Tobat Ekologis Apa Itu Tobat Ekologis? Tobat ekologis atau pertobatan ekologis (ecological conversion) merupakan istilah populer oleh Paus Fransiskus yang secara khusus dimuat dalam Ensiklik Laudato Si. Istilah ini dimaksudkan pertobatan yang diimplementasikan dengan tindakan mencintai lingkungan hidup. Dikutip dari Kompas, pada poin ke-217 Ensiklik Laudato Si’, Paus Fransiskus menyerukan “tobat ekologis” sebagai pertobatan pribadi di tengah kondisi krisis ekologis. Tobat ekologis disebutnya sebagai salah satu langkah mengembangkan tindakan umat dalam mengatasi masalah-masalah duniawi sebagai persembahan kepada tuhan. Konsep “tobat ekologis” mencerminkan upaya individu atau kelompok untuk memahami dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, serta bergerak menuju perilaku yang lebih berkelanjutan. Salah satunya sebagai upaya mengatasi krisis akibat perubahan iklim. Baca Juga: Kenapa CEO Perlu Jadikan Greenwashing dan Greenhushing jadi Isu Prioritas? Langkah Menerapkan Tobat Ekologis Sebagai upaya melestarikan lingkungan, pertobatan ekolohis tidak cukup dilakukan secara individual. Gotong royong dan kontribusi beramai-ramai dapat menjadikan upaya ini terlaksana secara maksimal. Seperti yang disebutkan pada paragraf ke-219 Ensiklik Laudato Si’, pertama-tama yang harus dilakukan adalah menumbuhkan semangat perlindungan yang murah hati dan penuh kelembutan bagi manusia dan ciptaan-ciptaan lain yang kondisinya rentan. Tidak lupa juga untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga juga merawat lingkungan melalui penerapan kehidupan yang ramah lingkungan. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi dampak negatif suatu tindakan terhadap alam sekitar. Contoh Penerapan Tobat Ekologis? Cak Imin dalam paparannya menyampaikan bahwa pembangunan mendatang di Indonesia mesti memerhatikan aspek lingkungan dan keseimbangan ekosistem masing-masing daerah. Secara khusus, ia menyoroti ihwal hilirasis nikel yang dalam beberapa tahun ke belakang sudah dijalankan pemerintah. Menurutnya, aktivitas ini belum dilakukan dengan berorientasi pada lingkungan. Contoh lain penerapan tobat ekologis yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari adalah mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, memprioritaskan penggunaan transportasi umum dan berkelanjutan, melakukan penghematan energi, beralih ke sumber energi terbarukan, bijak dalam mengolah sumber daya alam, hingga berpartisipasi dalam mempromosikan kesadaran lingkungan. Dengan kesadaran dan komitmen, setiap individu dapat berkontribusi pada pembentukan dunia yang lebih berkelanjutan dan seimbang secara ekologis. Your All-in-One Sustainability Platform Satuplatform hadir untuk mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku. Satuplatform adalah platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG management, carbon accounting, dan sustainability reporting. Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Mengumpulkan dan menganalisis data ESG secara akurat dan efisien Melacak emisi karbon dan menetapkan target pengurangan emisi Menyusun laporan ESG yang memenuhi standar internasional dan nasional Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang! Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform. /*! elementor – v3.18.0 – 20-12-2023 */ .elementor-heading-title{padding:0;margin:0;line-height:1}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title[class*=elementor-size-]>a{color:inherit;font-size:inherit;line-height:inherit}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-small{font-size:15px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-medium{font-size:19px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-large{font-size:29px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xl{font-size:39px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xxl{font-size:59px} Similar Article Memahami Istilah Tobat Ekologis Kenapa CEO Perlu Jadikan Greenwashing dan Greenhushing jadi Isu Prioritas? Tanpa disadari, meningkatnya penerapan inisiatif berkelanjutan oleh organisasi atau perusahaan dapat menyebabkan peningkatan pada praktik greenwashing atau greenhushing. Baca Juga: Greenhushing: Pengertian, Dampak, dan Cara Menghindarinya Kedua hal tersebut merupakan tantangan dalam aktivitas keberlanjutan dan tanggung jawab sosial yang dapat berdampak kurang baik bagi citra perusahaan. Lebih dari itu, greenwashing maupun greenhuhing turut berpotensi mengurangi kepercayaan konsumen dan menimbulkan hal buruk lainnya. Lalu, mengapa organisasi atau perusahaan perlu memprioritaskan penanganan praktik greenwashing dan greenhushing? Greenwashing dan Greenhushing Masalah yang Timbul Akibat dari Praktik Greenwashing dan Greenhushing Greenwashing dan greenhushing merupakan dua fenomena yang berkaitan dengan upaya organisasi atau perusahaan untuk… Greenhushing: Pengertian, Dampak, dan Cara Menghindarinya Seiring dengan meningkatnya pembahasan terkait topik lingkungan dan penerapan praktik ramah lingkungan dalam aktivitas bisnis, muncul kekhawatiran terkait tindakan mengelabui sebagai upaya mempermudah klaim keberlanjutan. Selain greenwashing, kini terdapat istilah greenhushing yang perlu untuk diketahui mendalam. Baca Juga: Green Marketing dan Penerapannya Di Indonesia Greenwashing merujuk pada praktik di mana organisasi atau perusahaan mencoba melakukan klaim menyesatkan, berlebih, hingga tidak berdasar atas tindakan berkelanjutan atau ramah lingkungan yang dilakukan. Umumnya bertujuan untuk meningkatkan penjualan melalui penggunaan simbol keberlanjutan tanpa adanya substansi. Namun, lain halnya dengan istilah greenhushing yang mengacu pada upaya perusahaan menyembunyikan kegiatan berkelanjutan. Greenhushing Apa Itu Greenhushing? Greenhushing… Daftar Negara yang Menerapkan Inisiatif Bursa Karbon Sudah terhitung 7 bulan sejak ide Bursa Karbon Indonesia diluncurkan pertama kalinya oleh Presiden Joko Widodo pada September 2023 lalu. Langkah ini membuktikan komitmen Indonesia dalam upaya menekan emisi gas rumah kaca (GRK) dan mendorong transisi energi. Baca Juga: Bursa Karbon: Pengertian, Cara Kerja, dan Dampaknya Berdasarkan rencana, Indonesia memiliki target untuk dapat menurunkan emisi GRK sebesar 31,89 persen secara mandiri dan 43,2 persen dengan dukungan internasional pada 2030. Hal ini sebagaimana tercantum dalam ratifikasi Paris Agreement yang mengajak dunia untuk bekerja sama melawan krisis akibat perubahan iklim melalui pengurangan emisi karbon. Jika Indonesia baru akan mulai memfungsikan perdagangan karbon… Daftar Kebijakan dan Peraturan terkait ESG di Indonesia Indonesia terus bersiap dalam mendorong industri usaha memandang penting prinsip berkelanjutan dalam aktivitas mereka. Untuk dapat mengoptimalkan praktik Environment, Social, and Governance (ESG) oleh organisasi atau perusahaan, Pemerintah pun menerbitkan sejumlah kebijakan untuk mendukung hal tersebut. Baca Juga: Siapa Saja yang Seharusnya Terlibat dalam Penerapan ESG di Indonesia? Sebab jika dilihat berdasarkan survei APINDO, baru sekitar 35% pelaku usaha yang paham dan mau menerapkan ESG. Padahal isu ESG akan menjadi kewajiban di masa depan dalam berbagai hal. Berikut ini beberapa kebijakan dan peraturan terkait ESG di Indonesia yang perlu diketahui untuk dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan pentingnya penerapan ESG.… Bursa Karbon: Pengertian, Cara Kerja, dan Dampaknya Indonesia resmi melakukan peluncuran dan pembukaan perdagangan Bursa Karbon Indonesia atau IDX Carbon yang diresmikan secara langsung oleh Presiden Joko Widodo pada 26 September 2023, di Main Hall Bursa Efek Indonesia. Baca Juga: Bursa Karbon Indonesia: Peluang dan Tantangan dalam Mengurangi …
Tanpa disadari, meningkatnya penerapan inisiatif berkelanjutan oleh organisasi atau perusahaan dapat menyebabkan peningkatan pada praktik greenwashing atau greenhushing. Baca Juga: Greenhushing: Pengertian, Dampak, dan Cara Menghindarinya Kedua hal tersebut merupakan tantangan dalam aktivitas keberlanjutan dan tanggung jawab sosial yang dapat berdampak kurang baik bagi citra perusahaan. Lebih dari itu, greenwashing maupun greenhuhing turut berpotensi mengurangi kepercayaan konsumen dan menimbulkan hal buruk lainnya. Lalu, mengapa organisasi atau perusahaan perlu memprioritaskan penanganan praktik greenwashing dan greenhushing? Greenwashing dan Greenhushing Masalah yang Timbul Akibat dari Praktik Greenwashing dan Greenhushing Greenwashing dan greenhushing merupakan dua fenomena yang berkaitan dengan upaya organisasi atau perusahaan untuk membentuk citra yang terkait dengan keberlanjutan. Meskipun keduanya memiliki cara pendekatan yang berbeda, namun masalah yang ditimbulkan tetap dapat merugikan citra perusahaan, menyesatkan konsumen, hingga menyulitkan perusahaan atau produk yang benar-benar berkomitmen pada praktik keberlanjutan. Baca Juga: Etika Keuangan dan Akuntansi dalam Perusahaan Berikut ini adalah dampak negatif greenwashing dan greenhushing terhadap bisnis: 1. Merusak Citra Brand Meskipun dengan menjalankan tanggung jawab sosial dan inisiatif keberlanjutan dapat menjadikan perusahaan nampak hijau, namun klaim yang tidak sesuai realita dapat berbanding sebaliknya. Konsumen mungkin akan merasa ditipu dan disesatkan. Perusahaan pun akan diragukan kredibilitasnya, bahkan jika sudah meminta maaf atau melakukan perubahan sekalipun 2. Menghilangkan Kepercayaan Konsumen Greenwashing dapat mengurangi kepercayaan konsumen terhadap perusahaan. Lebih dari itu, mereka dapat menjadi lebih skeptis terhadap upaya keberlanjutan secara umum. 3. Berdampak terhadap Lingkungan Informasi yang menyesatkan dapat mengarahkan konsumen mengambil pilihan yang membahayakan lingkungan juga mendorong perusahaan mengembangkan produk dan layanan yang tidak sesuai klaim. Contohnya, konsumen yang percaya bahwa suatu produk terbuat dari bahan daur ulang lalu mereka membelinya berulang kali. Meskipun kenyataannya produk tersebut bukan pilihan yang ramah lingkungan. Dampaknya polusi meningkat, sumber daya alam menipis, dan juga memperparah emisi gas rumah kaca yang menyebabkan perubahan iklim. 4. Menyulitkan Perusahaan yang Jujur Dengan semakin maraknya perusahaan yang mengadopsi praktik keberlanjutan, konsumen mungkin akan mengalami kesulitan membedakan antara perusahaan yang benar-benar berkomitmen pada keberlanjutan dan yang hanya membuat klaim tanpa dasar. Alhasil, konsumen akan meminta bukti lebih dan perusahaan akan didorong lebih tranpsaran sehingga dibutuhkan upaya lain untuk membuktikannya. 5. Regulasi yang Semakin Ketat Apabila greenwashing dan greenhushing kian meningkat, bukan tidak mungkin pemerintah akan mengeluarkan regulasi atau aturan yang lebih ketat terkait klaim keberlanjutan. Hal ini untuk menghindari praktik kebohongan yang semakin menjadi. Sebagaimana yang terjadi di Amerika Serikat, di mana pada tahun 2024, the Securities and Exchange Commission akan memperketat peraturan pelaporan keberlanjutan. Hal ini dilakukan untuk memberikan lebih sedikit pilihan bagi pihak manapun yang berusaha melakukan praktik greenhushing. Alasan Mengapa Isu Greenwashing dan Greenhushing Perlu Dicegah Greenwashing dan greenhushing adalah isu yang penting untuk segera diatasi oleh perusahaan. Tindakan ini perlu diprioritaskan dalam rangka menciptakan keberlanjutan yang nyata dan membangun kepercayaan masyarakat. Selain karena dapat memperburuk citra perusahaan, melakukan pencegahan terjadinya praktik greenwashing dan greenhushing dalam kegiatan bisnis juga mencerminkan integritas dan etika yang menunjukkan bahwa perusahaan memang berkomitmen tegas terhadap tanggung jawab sosial dan lingkungan. Hal itu juga dapat dimanfaatkan sebagai diferensiasi dalam meningkatkan daya saing, menunjukkan keunggulan menarik kepada konsumen. Dengan memprioritaskan penanganan greenwashing dan greenhushing, perusahaan dapat menciptakan praktik keberlanjutan yang lebih otentik dan membangun hubungan yang lebih baik dengan pemangku kepentingan. Your All-in-One Sustainability Platform Satuplatform hadir untuk mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku. Satuplatform adalah platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG management, carbon accounting, dan sustainability reporting. Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Mengumpulkan dan menganalisis data ESG secara akurat dan efisien Melacak emisi karbon dan menetapkan target pengurangan emisi Menyusun laporan ESG yang memenuhi standar internasional dan nasional Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang! Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform. /*! elementor – v3.18.0 – 20-12-2023 */ .elementor-heading-title{padding:0;margin:0;line-height:1}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title[class*=elementor-size-]>a{color:inherit;font-size:inherit;line-height:inherit}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-small{font-size:15px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-medium{font-size:19px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-large{font-size:29px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xl{font-size:39px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xxl{font-size:59px} Similar Article Kenapa CEO Perlu Jadikan Greenwashing dan Greenhushing jadi Isu Prioritas? Greenhushing: Pengertian, Dampak, dan Cara Menghindarinya Seiring dengan meningkatnya pembahasan terkait topik lingkungan dan penerapan praktik ramah lingkungan dalam aktivitas bisnis, muncul kekhawatiran terkait tindakan mengelabui sebagai upaya mempermudah klaim keberlanjutan. Selain greenwashing, kini terdapat istilah greenhushing yang perlu untuk diketahui mendalam. Baca Juga: Green Marketing dan Penerapannya Di Indonesia Greenwashing merujuk pada praktik di mana organisasi atau perusahaan mencoba melakukan klaim menyesatkan, berlebih, hingga tidak berdasar atas tindakan berkelanjutan atau ramah lingkungan yang dilakukan. Umumnya bertujuan untuk meningkatkan penjualan melalui penggunaan simbol keberlanjutan tanpa adanya substansi. Namun, lain halnya dengan istilah greenhushing yang mengacu pada upaya perusahaan menyembunyikan kegiatan berkelanjutan. Greenhushing Apa Itu Greenhushing? Greenhushing… Daftar Negara yang Menerapkan Inisiatif Bursa Karbon Sudah terhitung 7 bulan sejak ide Bursa Karbon Indonesia diluncurkan pertama kalinya oleh Presiden Joko Widodo pada September 2023 lalu. Langkah ini membuktikan komitmen Indonesia dalam upaya menekan emisi gas rumah kaca (GRK) dan mendorong transisi energi. Baca Juga: Bursa Karbon: Pengertian, Cara Kerja, dan Dampaknya Berdasarkan rencana, Indonesia memiliki target untuk dapat menurunkan emisi GRK sebesar 31,89 persen secara mandiri dan 43,2 persen dengan dukungan internasional pada 2030. Hal ini sebagaimana tercantum dalam ratifikasi Paris Agreement yang mengajak dunia untuk bekerja sama melawan krisis akibat perubahan iklim melalui pengurangan emisi karbon. Jika Indonesia baru akan mulai memfungsikan perdagangan karbon… Daftar Kebijakan dan Peraturan terkait ESG di Indonesia Indonesia terus bersiap dalam mendorong industri usaha memandang penting prinsip berkelanjutan dalam aktivitas mereka. Untuk dapat mengoptimalkan praktik Environment, Social, and Governance (ESG) oleh organisasi atau perusahaan, Pemerintah pun menerbitkan sejumlah kebijakan untuk mendukung hal tersebut. Baca Juga: Siapa Saja yang Seharusnya Terlibat dalam Penerapan ESG di Indonesia? Sebab jika dilihat berdasarkan survei APINDO, baru sekitar 35% pelaku usaha yang paham dan mau menerapkan ESG. Padahal isu ESG akan menjadi kewajiban di masa depan dalam berbagai hal. Berikut ini beberapa kebijakan dan peraturan terkait ESG di Indonesia yang perlu diketahui untuk dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan pentingnya penerapan ESG.… Bursa Karbon: Pengertian, Cara Kerja, dan Dampaknya Indonesia resmi melakukan peluncuran dan pembukaan perdagangan Bursa Karbon Indonesia atau IDX …
Read more “Kenapa CEO Perlu Jadikan Greenwashing dan Greenhushing jadi Isu Prioritas?”
Seiring dengan meningkatnya pembahasan terkait topik lingkungan dan penerapan praktik ramah lingkungan dalam aktivitas bisnis, muncul kekhawatiran terkait tindakan mengelabui sebagai upaya mempermudah klaim keberlanjutan. Selain greenwashing, kini terdapat istilah greenhushing yang perlu untuk diketahui mendalam. Baca Juga: Green Marketing dan Penerapannya Di Indonesia Greenwashing merujuk pada praktik di mana organisasi atau perusahaan mencoba melakukan klaim menyesatkan, berlebih, hingga tidak berdasar atas tindakan berkelanjutan atau ramah lingkungan yang dilakukan. Umumnya bertujuan untuk meningkatkan penjualan melalui penggunaan simbol keberlanjutan tanpa adanya substansi. Namun, lain halnya dengan istilah greenhushing yang mengacu pada upaya perusahaan menyembunyikan kegiatan berkelanjutan. Greenhushing Apa Itu Greenhushing? Greenhushing mengacu pada fenomena di mana sebuah organisasi atau perusahaan sebenarnya telah melakukan upaya signifikan dalam praktik keberlanjutan, namun memilih diam atau tidak bersuara mengenai tindakannya tersebut. Menurut Xavier Font, Professor of Sustainability Marketing di Universitas Surrey, UK, alasan dibalik greenhushing yang dilakukan perusahaan adalah karena khawatir inisiatif berkelanjutan yang dilakukan terlihat kurang kompeten dan dapat menimbulkan konsekuensi negatif bagi perusahaan. Selain itu, praktik greenhushing juga bisa jadi dilakukan perusahaan untuk menghindarkan mereka dari perhatian publik. Tidak dibahas membuat mereka merasa lebih aman. Menurutnya, dibandingkan dengan praktik greenwashing, greenhushing mungkin lebih sering terjadi daripada yang masyarakat sadari. Hanya saja tidak terlihat karena disembunyikan. Sebagai contoh, sebuah perusahaan telah berkontribusi mengurangi jejak karbon secara substansial serta mengadopsi praktik kepedulian lingkungan. Namun, hanya sebagian atau sedikit saja dari tindakan atau pencapaian ini yang dimuat dalam laporan keberlanjutan dan dihadirkan kepada publik. Dengan demikian, tidak banyak yang dapat diketahui konsumen terkait apa-apa saja yang sudah perusahaan lakukan. Dampak dari Greenhushing Meskipun berbanding terbalik dari praktik greenwashing, fenomena ini juga dapat menimbulkan kerugian yang berdampak bagi perusahaan. Baca Juga: Company Culture Suatu Perusahaan Greenhushing menyebabkan laporan keberlanjutan kurang transparan karena informasi yang diberikan perusahaan sangat terbatas. Fenomena ini juga dapat menjadikan perusahaan tampak tidak berkontribusi dalam aksi perlindungan lingkungan karena mereka memilih diam dan menyembunyikannya. Lebih dari pada itu, greenhushing juga berdampak pada praktik yang mungkin keliru karena tidak adanya pengawasan yang tepat terhadap perusahaan. Konsumen jadi sulit untuk mengidentifikasi dan mendukung perusahaan yang melakukan praktik keberlanjutan secara tepat. Cara Menghindari Greenhushing Untuk mencegah terjadinya greenhushing –juga greenwashing–, penting bagi perusahaan untuk mempraktikkan transparansi, menyediakan bukti konkret terkait upaya keberlanjutan mereka, dan mengadopsi sertifikasi atau label keberlanjutan yang terverifikasi. Penegakan hukum yang lebih ketat juga dapat memungkinkan dan memberikan lebih sedikit pilihan bagi organisasi atau perusahaan untuk melakukan praktik greenhushing. Target keberlanjutan yang jelas dan terarah dapat membantu perusahaan mewujudkan upaya tersebut secara efektif. Your All-in-One Sustainability Platform Satuplatform hadir untuk mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku. Satuplatform adalah platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG management, carbon accounting, dan sustainability reporting. Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Mengumpulkan dan menganalisis data ESG secara akurat dan efisien Melacak emisi karbon dan menetapkan target pengurangan emisi Menyusun laporan ESG yang memenuhi standar internasional dan nasional Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang! Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform. /*! elementor – v3.18.0 – 20-12-2023 */ .elementor-heading-title{padding:0;margin:0;line-height:1}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title[class*=elementor-size-]>a{color:inherit;font-size:inherit;line-height:inherit}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-small{font-size:15px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-medium{font-size:19px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-large{font-size:29px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xl{font-size:39px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xxl{font-size:59px} Similar Article Greenhushing: Pengertian, Dampak, dan Cara Menghindarinya Daftar Negara yang Menerapkan Inisiatif Bursa Karbon Sudah terhitung 7 bulan sejak ide Bursa Karbon Indonesia diluncurkan pertama kalinya oleh Presiden Joko Widodo pada September 2023 lalu. Langkah ini membuktikan komitmen Indonesia dalam upaya menekan emisi gas rumah kaca (GRK) dan mendorong transisi energi. Baca Juga: Bursa Karbon: Pengertian, Cara Kerja, dan Dampaknya Berdasarkan rencana, Indonesia memiliki target untuk dapat menurunkan emisi GRK sebesar 31,89 persen secara mandiri dan 43,2 persen dengan dukungan internasional pada 2030. Hal ini sebagaimana tercantum dalam ratifikasi Paris Agreement yang mengajak dunia untuk bekerja sama melawan krisis akibat perubahan iklim melalui pengurangan emisi karbon. Jika Indonesia baru akan mulai memfungsikan perdagangan karbon… Daftar Kebijakan dan Peraturan terkait ESG di Indonesia Indonesia terus bersiap dalam mendorong industri usaha memandang penting prinsip berkelanjutan dalam aktivitas mereka. Untuk dapat mengoptimalkan praktik Environment, Social, and Governance (ESG) oleh organisasi atau perusahaan, Pemerintah pun menerbitkan sejumlah kebijakan untuk mendukung hal tersebut. Baca Juga: Siapa Saja yang Seharusnya Terlibat dalam Penerapan ESG di Indonesia? Sebab jika dilihat berdasarkan survei APINDO, baru sekitar 35% pelaku usaha yang paham dan mau menerapkan ESG. Padahal isu ESG akan menjadi kewajiban di masa depan dalam berbagai hal. Berikut ini beberapa kebijakan dan peraturan terkait ESG di Indonesia yang perlu diketahui untuk dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan pentingnya penerapan ESG.… Bursa Karbon: Pengertian, Cara Kerja, dan Dampaknya Indonesia resmi melakukan peluncuran dan pembukaan perdagangan Bursa Karbon Indonesia atau IDX Carbon yang diresmikan secara langsung oleh Presiden Joko Widodo pada 26 September 2023, di Main Hall Bursa Efek Indonesia. Baca Juga: Bursa Karbon Indonesia: Peluang dan Tantangan dalam Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) Presiden menyebut bahwa Bursa Karbon Indonesia merupakan kontribusi nyata Indonesia dalam upaya melawan krisis akibat perubahan iklim. Sebab, nantinya hasil perdagangan karbon akan direinvestasikan pada aktivitas untuk menjaga lingkungan, utamanya adalah pengurangan emisi karbon. Bursa Karbon Pengertian dan Fungsi Bursa Karbon Bursa karbon merupakan sistem berbasis pasar yang mengatur perdagangan kredit karbon berupa izin… Bursa Karbon Indonesia: Peluang dan Tantangan dalam Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) Presiden Joko Widodo telah secara resmi meluncurkan Bursa Karbon Indonesia pada 26 September 2023 lalu. Hal ini sebagai bagian dari upaya Indonesia dalam melawan krisis dunia akibat perubahan iklim. Sebelumnya, izin penyelenggaraan bursa karbon juga telah dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Surat Keputusan nomor KEP-77/D.04/2023 kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 18 September 2023. Ini membuktikan bahwa Indonesia kian serius berkontribusi mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) melalui skema perdagangan kredit karbon. Baca Juga: Pengertian Emisi Karbon: Sumber, Dampak, dan Cara Mengatasinya Emisi GRK Peran Bursa Karbon Indonesia dalam Mengurangi Emisi GRK Hadirnya Bursa Karbon Indonesia merupakan salah… Tantangan Utama dalam Menyiapkan Laporan Keberlanjutan Sustainability report atau laporan keberlanjutan merupakan salah satu instrumen pelaporan khusus yang kehadirannya saat ini begitu dibutuhkan, terutama bagi …
Read more “Greenhushing: Pengertian, Dampak, dan Cara Menghindarinya”
Aktivitas manusia sehari-hari faktanya dapat menghasilkan jejak karbon yang berdampak pada kondisi iklim global. Selain sektor transportasi dan industri yang umumnya menggunakan bahan bakar fosil dalam kegiatannya, bangunan juga mempunyai dampak lingkungan yang setara kegiatan tersebut. Menurut US Green Building Council, bangunan mewakili setidaknya 39% emisi karbon dunia secara langsung dan tidak langsung. Lebih besar dibandingkan jejak emisi yang dihasilkan transportasi dan aktivitas industri. Baca Juga: Energi Baru Terbarukan yang Diterapkan di Indonesia Terdapat dua cara emisi karbon diproduksi dari sebuah bangunan. Dihasilkan ketika proses pembangunan dilakukan (embodied CO2 emissions) dan emisi karbon yang berasal pada saat pemanfaatan bangunan. Untuk itulah konsep green building menjadi salah satu pendekatan ramah lingkungan yang dapat dilakukan untuk membantu mengurangi dampak negatif bangunan bagi lingkungan. Sebab salah satu indikatornya adalah bangunan diharuskan mengkonsumsi energi secara efisien sampai dengan zero energy. Energi Kontribusi Bangunan Dalam Menghasilkan Jejak Karbon Bangunan dapat melepaskan karbon dioksida secara langsung maupun tidak langsung dan keduanya memberikan dampak terhadap lingkungan dan perubahan iklim. Emisi bangunan langsung dapat berasal dari konsumsi energi dalam bangunan, seperti penggunaan listrik, pemanasan, dan pendinginan. Sayangnya, bagian tersebut bertanggung jawab atas sebagian besar konsumsi di gedung, mencapai 50 sampai 60 persen. Selain itu, dapat juga berasal dari proses pembuatan, transportasi, dan instalasi material konstruksi, kegiatan operasional dan perawatan bangunan, serta pengelolaan gedung. Umumnya seluruh proses hampir menggunakan hal ini yang juga memiliki dampak terhadap lingkungan. Oleh karena itu, sebagai upaya mitigasi terhadap pemanasan global, sudah saatnya, besarnya emisi CO2 yang dihasilkan oleh bangunan dikendalikan. Upaya untuk mengurangi emisi langsung dapat melibatkan peningkatan efisiensinya dalam operasional bangunan dan beralih ke sumber energi terbarukan. Baca Juga: Konservasi Energi: Pengertian, Tujuan, dan Langkah untuk Mewujudkannya Melakukan Efisiensi Energi pada Bangunan Melakukan efisiensi pada bangunan adalah langkah yang penting untuk mengurangi dampak lingkungan. Manfaat lainnya adalah dapat membantu menekan biaya operasional dan meningkatkan kenyamanan penghuni. Terdapat beberapa strategi yang bisa dilakukan untuk meningkatkan efisiensi ini pada bangunan. 1. Perawatan Berkala Sistem HVAC Salah satu langkah efektif dalam menghemat penggunaannya pada bangunan adalah dengan secara rutin melakukan pemeliharaan sistem HVAC (Heating, Ventilation, and Air Conditioning). Kegiatan ini termasuk memeriksa dan membersihkan berbagai bagian sistem secara menyeluruh, seperti filter yang tersumbat, saluran dan kumparan yang kotor, ventilasi yang dipenuhi serpihan, dan bagian yang lelah. Dengan mengatasi permasalahan ini, sistem HVAC dapat bekerja lebih efisien dan mencapai suhu yang disetel dengan lebih mudah, sehingga menghasilkan penghematan energi. 2. Isolasi Termal Pemasangan isolasi termal pada dinding, lantai, dan atap dapat membantu mempertahankan suhu di dalam bangunan. Ini dapat mengurangi kebutuhan pemanasan atau pendinginan dan penghematan. Menurut EPA, langkah ini juga dapat membantu menghemat hingga 10 persen tagihan energi. 3. Penggunaan Material Berkelanjutan Dengan memanfaatkan material konstruksi yang memiliki efisiensi yang tinggi dan ramah lingkungan dapat membantu mengurangi emisi energi yang terkait dengan siklus hidup bangunan. 4. Pemanfaatan Sinar Matahari Memaksimalkan pendayagunaan sinar matahari dapat mengurangi ketergantungan pada penerangan buatan dan pemanasan alami. 5. Beralih ke Perangkat Hemat Energi Menggunakan perangkat penghemat energi seperti termostat pintar, sensor gerak untuk pencahayaan, dan peralatan elektronik yang efisien dapat membantu mengurangi pemborosan. 6. Meningkatkan Pemahaman akan Efisiensi Energi Pendidikan dan keterlibatan penghuni sangat penting. Memastikan bahwa penghuni mengetahui cara menggunakan fasilitas dengan efisien dan mengadopsi praktik berkelanjutan dapat membantu meningkatkan efisiensi energi. Your All-in-One Sustainability Platform Satuplatform hadir untuk mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku. Satuplatform adalah platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG Management, Carbon Accounting, dan Sustainability Reporting. Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Mengumpulkan dan menganalisis data ESG secara akurat dan efisien Melacak emisi karbon dan menetapkan target pengurangan emisi Menyusun laporan ESG yang memenuhi standar internasional dan nasional Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang! Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform. Similar Article Sejarah Penerapan Pajak Karbon Penerapan pajak karbon dilakukan sebagai salah satu upaya dalam mewujudkan pengurangan emisi karbon dan menekan perubahan iklim Pajak Karbon: Pengertian, Manfaat, hingga Contoh Penerapannya Berbagai manfaat bisa diperoleh dari pajak karbon dalam upaya mengatasi perubahan iklim dan mendorong transisi menuju ekonomi berkelanjutan 3 Isu Lingkungan Berikut Ini Didorong untuk Segera Ditangani Isu lingkungan masih menjadi salah satu topik permasalahan yang didorong untuk segera diselesaikan pemerintah 5 Cara Mengurangi Jejak Karbon dari Aktivitas Perkantoran Jejak karbon salah satunya dapat bersumber dari aktivitas kantor/perkantoran dan disebabkan oleh banyak faktor. Sejauh Mana Upaya Indonesia Melawan Krisis Perubahan Iklim? Perubahan iklim menjadi ancaman serius yang dapat membahayakan keberlanjutan bumi, lingkungan, juga masa depan manusia. Hal ini perlu dihadapi dengan serius oleh seluruh negara yang ada, termasuk Indonesia. Baca Juga: 3 Fakta Terbaru Kondisi Perubahan Iklim Menurut Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan RI, pada acara The 11th Indonesia EBTKE Conference and Exhibition 2023, menyampaikan bahwa perubahan iklim bisa sangat berisiko signifikan bagi keberlangsungan dunia. Terutama negara berpenghasilan rendah dan negara berkembang. Di Indonesia sendiri, menurut data BMKG, suhu udara rata-rata di Indonesia per Oktober 2023 mencapai 27,7 derajat Celcius. Mengalami kenaikan sebanyak 0,7 derajat Celcius dibandingkan periode rata-rata kurun 1991-2020… Penerapan Energi Bersih di Indonesia Ditengah ketergantungan dunia terhadap energi konvensional yang semakin terbatas, diperlukan sebuah perubahan yang mendorong masyarakat beralih ke penggunaan energi yang berkelanjutan. Transisi menuju energi bersih adalah salah satu yang bisa dilakukan. Baca Juga: Energi Baru Terbarukan yang Diterapkan di Indonesia Energi bersih merupakan sumber energi dan teknologi yang mengandung gas rumah kaca lebih rendah bahkan nol dibandingkan sumber energi konvensional. Energi bersih umumnya memiliki dampak lingkungan yang lebih rendah, berbeda dengan energi dari bahan bakar fosil. Energi Bersih Penggunaan energi bersih bertujuan mengurangi emisi gas rumah kaca, meningkatkan keberlanjutan, dan meminimalisir dampak negatif penggunaannya terhadap lingkungan. Beberapa jenis energi bersih…