Perubahan Iklim dan Flora Fauna: Apa yang Bisa Terjadi?

Perubahan Iklim dan Flora Fauna: Apa yang Bisa Terjadi?

Perubahan iklim telah menjadi peristiwa yang memberikan pengaruh signifikan bagi kehidupan di bumi. Berdampak baik itu pada manusia, flora, juga fauna. Baca Juga: 5 Hewan yang Paling Terdampak dan Terancam Punah Akibat Perubahan Iklim Pergeseran kondisi iklim yang awalnya terjadi secara alami ini semakin meningkat seiring waktu dengan turut meningkatnya pemanasan global. Kondisi ini juga dipercepat sejak manusia dalam aktivitasnya menghasilkan lebih banyak konsentrasi gas rumah kaca. Berdasarkan data oleh The World Counts, pada tahun 2019, sekitar 43,1 miliar ton CO2 dari aktivitas manusia dilepaskan ke atmosfer. Tertinggi sepanjang masa. Dengan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer yang besar saat ini, bumi pun akan terasa lebih hangat daripada di akhir tahun 1800-an. Data PBB menyebut bahwa satu dekade terakhir, tepatnya 2011-2020, merupakan rekor tahun terpanas yang pernah tercatat. Jika perubahan iklim dapat mempengaruhi kehidupan manusia termasuk kegiatan sehari-hari, lalu bagaimana perubahan iklim dapat turut mempengaruhi flora dan fauna di alam bebas? Baca Juga: Permafrost Mencair: Bom Waktu bagi Perubahan Iklim Dampak Perubahan Iklim pada Flora Berbagai penelitian oleh ilmuwan-ilmuwan dunia jelas menyatakan bahwa perubahan iklim, termasuk perubahan suhu, pola, curah hujan, dan faktor lingkungan lainnya, dapat memengaruhi habitat, pola migrasi, dan populasi keanekaragaman hayati di seluruh ekosistem.  Terjadinya peningkatan suhu rata-rata bumi, memaksa banyak spesies tanaman pindah ke habitat dengan kondisi yang lebih sejuk. Tanaman yang tidak mampu berpindah atau beradaptasi mungkin akan mengalami penurunan populasi atau kepunahan. Beberapa spesies tanaman tumbuh lebih umum, sedangkan yang lainnya menjadi lebih langka. Dilansir dari artikel Yale School of the Environment, tanaman yang tumbuh di lingkungan panas semakin tumbuh subur, seperti pohon palem yang dapat tumbuh di daerah beriklim tropis. Sementara, tanaman yang memerlukan kondisi iklim yang sangat spesifik untuk tumbuh berpotensi lebih terancam untuk punah. Migrasi yang dilakukan spesies tumbuhan sebagai respons terhadap perubahan iklim, seringkali merupakan masalah kelangsungan hidup. Hal itu dapat terjadi juga disebabkan adanya perubahan suhu dan pola curah hujan sehingga mempengaruhi musim tanam dan masa berbunga tanaman. Beberapa tanaman mungkin berbunga lebih awal atau lebih lambat dari biasanya, bahkan tidak sama sekali. Kondisi ini salah satunya terjadi pada tanaman Pinus Bristlecone, salah satu pohon tertua di dunia yang tumbuh di daerah pegunungan tinggi di Amerika Serikat. Perubahan iklim dapat mengganggu lingkungan alaminya, mengancam kelangsungan hidup spesies yang telah ada selama ribuan tahun ini. Fluktuasi suhu dan kelembaban udara dapat menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan organisme pengganggu, membuatnya lebih rentan terhadap penyakit dan hama.  Peningkatan panas terhadap iklim saat ini disebut-sebut terjadi 10 kali lebih cepat dari yang seharusnya. Akibatnya, pergeseran vegetasi yang ekstrem tidak lagi akan terjadi dalam hitungan abad atau milenium, melainkan dalam beberapa dekade, sebagaimana berdasarkan sebuah studi yang terbit tahun 2019. Dampak Perubahan Iklim pada Fauna Serupa dengan tumbuhan yang menyesuaikan kondisi tinggalnya, perubahan iklim juga membuat berbagai fauna terpaksa berpindah ke habitat yang lebih cocok saat habitat asli mereka menjadi tidak layak. Spesies yang tidak mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan iklim mungkin mengalami penurunan populasi. Ini termasuk spesies yang memiliki habitat terbatas atau ketergantungan yang tinggi pada kondisi iklim tertentu. Salah satunya terjadi pada hewan di Kutub Utara. Kehidupan satwa di wilayah Arktik disebut merupakan yang paling terdampak dari terjadinya perubahan iklim. World Wide Life (WWF) menyebut, bahwa selama 30 tahun terakhir, kedalaman salju es laut telah menurun lebih dari 33 persen di Arktik bagian barat. Menimbulkan risiko yang tidak bisa dianggap remeh bagi hewan yang sangat bergantung pada kondisi tersebut. Beruang kutub, walrus, paus narhwal, pinguin, rubah arktik, dan berbagai hewan kutub lainnya berisiko hilang atau mengalami penurunan populasi akibat pemanasan global. WWF memperkirakan, jika pemanasan terus terjadi, beruang kutub dapat menghadapi kelaparan dan kegagalan reproduksi pada tahun 2100. Selain perubahan habitat, perubahan iklim dapat mengganggu siklus hidup hewan, seperti waktu migrasi, reproduksi, dan pola makan yang disebabkan rantai makanan yang terhambat. Kondisi ini juga berkontribusi meningkatkan risiko penyebaran penyakit di antara hewan. Suhu yang lebih hangat dan kondisi cuaca yang berubah dapat mendukung penyebaran patogen baru. Berkontribusi Terhadap Keberlanjutan Pelaku usaha, bisnis, perusahaan juga dapat turut serta dalam perubahan menuju keberlanjutan. Salah satunya dengan melakukan pengukuran dan pemantauan emisi karbon secara teratur serta melaporkannya secara transparan kepada publik untuk dapat membantu perusahaan memahami dampak lingkungan dari operasinya dan menetapkan target-target pengurangan emisi. Agar kegiatan pengukuran dan analisa emisi gas rumah kaca dapat dikerjakan secara lebih efektif, lakukan semua prosesnya bersama Satuplatform! Satuplatform merupakan platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG Management, Carbon Accounting, dan Sustainability Reporting. Kami dapat membantu Anda mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku.  Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang!  Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform. /*! elementor – v3.18.0 – 20-12-2023 */ .elementor-heading-title{padding:0;margin:0;line-height:1}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title[class*=elementor-size-]>a{color:inherit;font-size:inherit;line-height:inherit}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-small{font-size:15px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-medium{font-size:19px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-large{font-size:29px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xl{font-size:39px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xxl{font-size:59px} Similar Article Kenali Warna Kemasan Limbah Medis Limbah medis adalah sisa kegiatan yang berasal dari fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes) yang mengandung potensi bahaya bagi kesehatan dan lingkungan contohnya jarum suntik bekas, kain kasa berdarah, organ tubuh, obat-obatan kedaluwarsa dan lain sebagainya. Oleh karena itu, pengelolaannya memiliki persyaratan khusus yang harus dipenuhi, salah satunya dalam hal pemilahan dan pengemasannya. Baca Juga: Limbah Medis dan B3: Sama atau Beda? Kategori Limbah Medis Umumnya limbah ini dikategorikan sebagai berikut: Limbah infeksius Limbah patologis Limbah benda tajam Limbah kimia Limbah farmasi Limbah sitotoksik Limbah radioaktif Baca Juga: Pengelolaan dan Sistem Tanggap Darurat Limbah Medis Pemilahan dan Pengemasan Pemilahan dilakukan mulai dari… Aquaculture for Sustainable Fishing Fishing practices that do not comply with sustainable principles have greatly damaged the balance of marine and aquatic ecosystems. In this case, aquaculture is present and hopeful in efforts to realize sustainable fishing practices that are better in maintaining environmental balance in the future. As demand for seafood increases globally, the role of aquaculture is becoming important while reducing pressure on wild fish populations. This article explores the role of aquaculture in supporting sustainability of today’s fishing practices, the impact to the environment, economy, and the …

Permafrost Mencair: Bom Waktu bagi Perubahan Iklim

Permafrost Mencair: Bom Waktu bagi Perubahan Iklim

Menghangatnya Benua Antartika akibat perubahan iklim telah lama menimbulkan kekhawatiran bagi para ilmuwan akan banyak hal. Tidak hanya semakin mengurangi jumlah lapisan es laut di Kutub, kondisi ini juga berperan dalam mempercepat permafrost mencair. Permafrost menyimpan bukti sejarah yang kuat atas sisa-sisa kehidupan terdahulu yang pernah berlangsung di Kutub Utara. Termasuk tanaman, hewan, dan mikroba, yang apabila terurai dapat turut melepaskan gas rumah kaca dalam jumlah besar dan berdampak signifikan bagi kehidupan. Baca Juga: Waspadai Peningkatan Penyakit Akibat Perubahan Iklim Apa Itu Permafrost dan Mengapa Penting? Permafrost yang merupakan singkatan dari permanent frost, adalah lapisan tanah yang membeku secara permanen di bawah permukaan bumi, terdiri dari berbagai macam tanah, kerikil, dan pasir, yang diikat oleh es. Permafrost mengandung bahan organik yang telah terperangkap selama ribuan tahun. Dilansir dari laman Earth.org, permafrost menyimpan cadangan karbon global yang sangat besar. Jumlahnya diperkirakan sekitar 1.400 miliar ton karbon, hampir dua kali lipat jumlah yang ada di atmosfer. Berdasarkan studi oleh Knoblauch et al . 2018, tanah permafrost dari kutub utara akan menghasilkan satu gigaton, atau 1000 juta ton metana  pada tahun 2100.  Ketika permafrost mencair dan mulai terurai, ia akan turut melepaskan sejumlah besar gas rumah kaca, terutama karbon dioksida (CO2) dan metana (CH4), ke atmosfer. Metana, khususnya, adalah gas rumah kaca yang jauh lebih kuat daripada karbon dioksida dalam hal potensial pemanasan global.  Metana bertanggung jawab atas sekitar seperenam dari pemanasan global yang terjadi beberapa dekade terakhir. Mengutip dari Earth.org, perkiraan emisi metana Arktik telah meningkat dari 0,5 juta ton menjadi 3,8 juta ton per tahun pada tahun 2006, kemudian naik menjadi 17 juta ton pada tahun 2013.  Apa Dampak dari Permafrost yang Mencair terhadap Lingkungan dan Perubahan Iklim? Para ilmuwan menyatakan bahwa permafrost yang mencair merupakan ancaman yang perlu diwaspadai. Permafrost memainkan peran penting dalam ekosistem kutub hingga memperlambat laju terjadinya perubahan iklim. Pemanasan global yang menyebabkan permafrost mencair lebih cepat dapat mengakibatkan pelepasan gas rumah kaca dan berkontribusi pada perubahan iklim lebih lanjut. Pembekuan yang terjadi pada permafrost membantu bumi menyimpan cadangan karbon yang besar di bawah tanah.  Permafrost yang mencair juga dapat menyebabkan tanah menjadi tidak stabil, mengakibatkan kerusakan pada infrastruktur seperti jalan, bangunan, dan pipa. Berdampak pula terhadap kondisi ekosistem, menyebabkan tanah longsor dan erosi, mempengaruhi pola aliran sungai dan danau, serta mengubah habitat dan mempengaruhi ekosistem lokal.  Jika mencairnya permafrost terjadi di hutan atau vegetasi lebat, tanah akan bergelombang dan pohon menjadi tidak beraturan. Disebut juga sebagai hutan mabuk. Berbagai ekosistem di dalamnya, termasuk satwa liar akan turut terganggu. Langkah Mitigasi dan Adaptasi Para ilmuwan memperingatkan bahwa percepatan pencairan permafrost akan terus terjadi seiring dengan naiknya suhu bumi. Kondisi ini disebut akan menghilangkan dua pertiga bagian permafrost di permukaan pada tahun 2100. Dikutip dari laman VOA Indonesia, berdasarkan laporan studi yang dirilis Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), jika emisi bahan bakar fosil masih terus meningkat hingga 50 tahun ke depan, maka diperkirakan sebanyak 70 persen permafrost dapat menghilang sepenuhnya.  Oleh karena itu, mengurangi jejak karbon dan berkomitmen tinggi terhadap Perjanjian Paris dalam menurunkan emisi karbon dunia merupakan salah satu hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi potensi mencairnya permafrost.  Pelaku usaha, bisnis, perusahaan juga dapat turut serta dalam melakukan pengukuran dan pemantauan emisi karbon secara teratur serta melaporkannya secara transparan kepada publik untuk dapat membantu perusahaan memahami dampak lingkungan dari operasinya dan menetapkan target-target pengurangan emisi. Agar kegiatan pengukuran dan analisa emisi gas rumah kaca dapat dikerjakan secara lebih efektif, lakukan semua prosesnya bersama Satuplatform! Satuplatform merupakan platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG Management, Carbon Accounting, dan Sustainability Reporting. Kami dapat membantu Anda mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku.  Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang!  Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform. /*! elementor – v3.18.0 – 20-12-2023 */ .elementor-heading-title{padding:0;margin:0;line-height:1}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title[class*=elementor-size-]>a{color:inherit;font-size:inherit;line-height:inherit}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-small{font-size:15px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-medium{font-size:19px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-large{font-size:29px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xl{font-size:39px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xxl{font-size:59px} Similar Article Kenali Warna Kemasan Limbah Medis Limbah medis adalah sisa kegiatan yang berasal dari fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes) yang mengandung potensi bahaya bagi kesehatan dan lingkungan contohnya jarum suntik bekas, kain kasa berdarah, organ tubuh, obat-obatan kedaluwarsa dan lain sebagainya. Oleh karena itu, pengelolaannya memiliki persyaratan khusus yang harus dipenuhi, salah satunya dalam hal pemilahan dan pengemasannya. Baca Juga: Limbah Medis dan B3: Sama atau Beda? Kategori Limbah Medis Umumnya limbah ini dikategorikan sebagai berikut: Limbah infeksius Limbah patologis Limbah benda tajam Limbah kimia Limbah farmasi Limbah sitotoksik Limbah radioaktif Baca Juga: Pengelolaan dan Sistem Tanggap Darurat Limbah Medis Pemilahan dan Pengemasan Pemilahan dilakukan mulai dari… Aquaculture for Sustainable Fishing Fishing practices that do not comply with sustainable principles have greatly damaged the balance of marine and aquatic ecosystems. In this case, aquaculture is present and hopeful in efforts to realize sustainable fishing practices that are better in maintaining environmental balance in the future. As demand for seafood increases globally, the role of aquaculture is becoming important while reducing pressure on wild fish populations. This article explores the role of aquaculture in supporting sustainability of today’s fishing practices, the impact to the environment, economy, and the implementation in Indonesia. Sustainable Fishing Today The practice of fishing that happens everywhere often… 3 Negara Teratas Dalam Upaya Dekarbonisasi di Dunia Dekarbonisasi telah menjadi satu dari beberapa langkah mitigasi yang diperlukan untuk mengurangi emisi karbon dioksida (CO2) dan gas rumah kaca lainnya dari atmosfer secara signifikan. Sejak diresmikannya penandatanganan Perjanjian Paris atau Paris Agreement pada Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP21) di Paris tahun 2015 lalu, negara-negara di seluruh dunia terus berupaya menyelaraskan langkah masing-masing dengan target yang direncanakan sebagaimana komitmen mereka dalam perjanjian aksi iklim tersebut. Berbagai langkah untuk membatasi peningkatan suhu rata-rata global hingga 1,5 derajat Celcius sejak era pra-industri, sebagai bagian dari tujuan utama Perjanjian Paris, semakin gencar dilakukan. Mulai dari adopsi energi terbarukan, efisiensi energi, dekarbonisasi sektor transportasi,… Perubahan Iklim dan Flora Fauna: Apa yang Bisa Terjadi? Perubahan iklim telah menjadi peristiwa yang memberikan pengaruh signifikan bagi …

Sektor Perekonomian Dunia Terancam Merugi Akibat Gelombang Panas

Sektor Perekonomian Dunia Terancam Merugi Akibat Gelombang Panas

Gelombang panas tampaknya tidak hanya menjadi dampak dari pemanasan global yang turut ‘menghangatkan’ makhluk hidup di berbagai belahan dunia, tetapi juga menimbulkan panas yang mengkhawatirkan perekonomian global.  Baca Juga: 4 Negara di Asia dengan Suhu Tertinggi Akibat Gelombang Panas Berdasarkan studi yang dilakukan Dartmouth terkait kondisi ini, ditemukan fakta bahwa gelombang panas akibat pemanasan global telah menimbulkan kerugian bagi ekonomi dunia hingga triliunan dolar sejak awal tahun 1990-an. Negara di wilayah tropis yang cenderung memiliki pendapatan per kapita lebih rendah disebut-sebut sebagai yang paling rentan dan menderita akibat peningkatan suhu yang tidak normal.  Bagaimana Gelombang Panas Mengancam Perekonomian? Selama paruh pertama 2024, gelombang panas telah melanda banyak wilayah di seluruh dunia. Dampaknya paling kuat dirasakan oleh negara-negara di Asia Tenggara dan Asia Selatan selama musim panas berlangsung. Menurut World Weather Attribution (WWA), akibat perubahan iklim, terjadinya fenomena gelombang panas disebut akan meningkat hingga 25 kali lebih sering dibanding sebelumnya. Mempengaruhi berbagai kondisi, salah satunya perekonomian negara dan global.  “Panas ekstrem dapat menyebabkan lebih banyak kunjungan ke rumah sakit , penurunan tajam produktivitas di bidang konstruksi dan pertanian, berkurangnya hasil pertanian, dan bahkan kerusakan langsung pada infrastruktur,” ungkap Phys.org, sebagaimana dikutip dari World Economic Forum. Baca Juga: 3 Tragedi Akibat Gelombang Panas Ekstrem Ancaman Ekonomi Sektor Pertanian Hingga Infrastruktur Pada sektor pertanian, suhu tinggi berpotensi mengakibatkan penurunan hasil panen atau bahkan kegagalan panen total akibat gangguan pada tanaman. Petani bisa mengalami kerugian yang besar dan kondisi tersebut juga dapat menyebabkan kekurangan pangan yang memicu krisis pangan serta kenaikan harga bahan makanan. Gelombang panas juga dapat meningkatkan penggunaan listrik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terkait pendingin udara. Sektor pariwisata juga kemungkinan besar akan terkena dampak dari terjadinya penurunan jumlah wisatawan akibat suhu ekstrem. Kondisi panas yang tinggi juga dapat merusak infrastruktur seperti jalan, rel kereta api, dan bangunan, meningkatkan biaya perawatan dan perbaikan. Mengambil contoh di Bangladesh, cuaca panas ekstrem di sana telah memunculkan berbagai ancaman signifikan terhadap ekonomi negara tersebut. Memberi dampak ekonomi yang sangat besar, yang memengaruhi pertanian, industri, kesehatan, infrastruktur, dan produktivitas secara keseluruhan serta memperburuk kerentanan sosial-ekonomi, sebagaimana dijelaskan oleh The Financial Express. Setidaknya dibutuhkan kebijakan yang kuat, investasi dalam teknologi hijau, dan peningkatan kesadaran masyarakat adalah langkah-langkah penting untuk menghadapi tantangan ekonomi yang ditimbulkan oleh gelombang panas. Turut Serta Memitigasi Gelombang Panas Mengatasi gelombang panas memerlukan upaya bersama dari pemerintah, komunitas, individu, dan sektor swasta. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menjelaskan bahwa dampak negatif perubahan iklim meningkat jauh lebih cepat daripada yang diprediksi para ilmuwan kurang dari satu dekade lalu. Oleh karena itu, menurut para ahli, salah satu hal penting yang bisa dilakukan untuk memitigasi kondisi ini ialah dengan mempercepat peralihan ke sumber energi bersih. Berbagai pihak juga diharapkan dapat mempersiapkan diri dan beradaptasi dengan meningkatnya kondisi panas yang terjadi saat ini. Hal ini termasuk membuka lebih banyak ruang hijau, menerapkan desain bangunan ramah iklim, mengembangkan regulasi terkait emisi karbon dan praktik ramah lingkungan, serta bekerja sama dalam mengurangi emisi gas rumah kaca. Pelaku usaha, bisnis, perusahaan juga dapat turut serta dalam melakukan pengukuran dan pemantauan emisi karbon secara teratur serta melaporkannya secara transparan kepada publik untuk dapat membantu perusahaan memahami dampak lingkungan dari operasinya dan menetapkan target-target pengurangan emisi. Agar kegiatan pengukuran dan analisa emisi gas rumah kaca dapat dikerjakan secara lebih efektif, lakukan semua prosesnya bersama Satuplatform! Satuplatform merupakan platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG Management, Carbon Accounting, dan Sustainability Reporting. Kami dapat membantu Anda mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku.  Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang!  Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform. Similar Article 5 Istilah Penting yang Berkaitan dengan Perubahan Iklim Isu terkait perubahan iklim semakin menjadi pembahasan yang ramai diperbincangkan saat ini. Di seluruh dunia, masyarakat lintas generasi mulai menunjukkan ketertarikannya akan informasi tentang perubahan iklim. Hasil survei People’s Climate Vote 2024 menunjukkan bahwa sekitar 87 persen populasi dunia telah menaruh perhatian mereka pada isu ini. Sementara itu, 63 persen pengisi survei sudah mulai mempertimbangkan dampak perubahan iklim terhadap keputusan yang mereka buat. Melalui kondisi ini, bisa digambarkan bahwa perubahan iklim semakin memberikan pengaruhnya terhadap orang-orang di berbagai belahan dunia. Mengganggu mereka dengan beragam cara. Perubahan iklim tidak lagi sebatas konteks khusus bagi beberapa kalangan. Istilah ini perlu diumumkan lebih… Keuntungan Berlangganan Jasa Perhitungan Jejak Karbon bagi Perusahaan di Masa Kini Jejak karbon merupakan sejumlah emisi gas rumah kaca (GRK) yang lepas ke atmosfer dan bersumber dari berbagai kegiatan tertentu. Konsentrasi emisi karbon antropogenik atau yang dihasilkan dari aktivitas manusia adalah sumber yang paling dominan dalam menimbulkan dampak bagi lingkungan. Salah satunya berasal dari sektor industri yang disebut sebagai kontributor utama emisi karbon global.  Menurut laporan emisi CO2 tahun 2022 oleh IEA, emisi karbon dioksida global dari pembakaran energi dan proses industri telah mencapai level tertinggi sepanjang masa, yakni sebesar 36,8 Gt pada 2022. Meskipun produksi emisi karbon dari industri sempat menyusut 5 persen pada tahun 2020 karena pandemi Covid-19, akan… Pengertian Industri Hijau: Tujuan, Manfaat, dan Contohnya Penerapan industri hijau di tengah meningkatnya dampak perubahan iklim selayaknya angin segar yang memberikan kesejukan dalam upaya keberlanjutan. Sektor industri sebagai salah satu kontributor utama emisi gas rumah kaca (GRK) global seringkali didorong untuk dapat berkontribusi dalam langkah pengurangan emisi karbon atau dekarbonisasi. Maka dari itu, industri hijau sebagai bagian dari bisnis berkelanjutan dapat menjadi opsi yang bisa dipilih perusahaan dan entitas komersial lainnya dalam mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan keberlanjutan. Namun, apa itu industri hijau beserta tujuan, keuntungan, dan contohnya? Apa Itu Industri Hijau? Dilansir dari Tirto ID, menurut Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin RI), pengertian industri hijau adalah… Bagaimana Cara Tepat Memilih Carbon Accounting Software untuk Industri? Carbon Accounting – Seiring dengan meningkatnya sustainability awareness di berbagai kalangan, banyak pihak mulai turut serta menerapkan praktik-praktik kebelanjutan melalui berbagai cara.  Peningkatan dampak perubahan iklim seakan menjadi ‘alarm’ yang mendorong masyarakat untuk bergabung dalam upaya mitigasi iklim. Utamanya dari sektor …

3 Tragedi Akibat Gelombang Panas Ekstrem

3 Tragedi Akibat Gelombang Panas Ekstrem

Gelombang panas telah menjadi fenomena cuaca ekstrem yang semakin sering terjadi akibat perubahan iklim. Para ilmuwan menyebut bahwa peluang terjadinya peristiwa semacam ini dalam satu tahun tertentu bisa meningkat sekitar 10% di berbagai daerah. Baca Juga: Asia Disebut Paling Terdampak oleh Gelombang Panas Ekstrem Suhu yang semakin tinggi sekarang ini berdampak signifikan terhadap kegiatan sehari-hari manusia. Salah satunya berpengaruh pada penyelenggaraan beberapa acara berikut ini. Apa saja itu? 1. Jambore Pramuka Dunia di Tengah Gelombang Panas Ekstrem di Korea Selatan Pada pertengahan tahun 2023 lalu, Korea Selatan dihadapkan pada kondisi cuaca panas dengan suhu melebihi 30 derajat Celcius. Di tengah kondisi tersebut, berlangsung sebuah kegiatan yaitu World Scout Jamboree atau Jambore Pramuka Dunia ke-25 yang menjadikan Korea Selatan sebagai tuan rumahnya. Acara empat tahun sekali ini diadakan di Provinsi Joella Utara yang saat itu tengah mencapai suhu 35 derajat Celcius. Akibatnya, dari sekitar 43 ribu peserta dari seluruh dunia yang turut serta, 600 orang di antaranya jatuh sakit, kelelahan parah, dan dirawat di rumah sakit darurat karena penyakit terkait panas. Sebagian besar mengalami gejala ringan seperti sakit kepala, pusing, dan mual, menurut petugas setempat. Kondisi ini juga membuat beberapa negara dari sekitar 155 negara yang hadir menarik anggotanya dari acara tersebut. Beberapa lainnya terpaksa merelokasi ribuan orang ke tempat yang lebih aman dengan biaya dan sumber daya sendiri. Sebagai upaya mengatasi hal tersebut, Perdana Menteri Korea Han Duck-soo memerintahkan 30 dokter militer dan 60 perawat untuk pergi ke kamp guna menangani keadaan darurat. Ambulans, mobil pendingin, serta bus antar-jemput juga dikerahkan untuk membantu mengamankan jalannya kegiatan jambore. Baca Juga: Jarang Disadari, Bahaya Gelombang Panas Ekstrem Terhadap Lingkungan dan Kesehatan 2. Gelombang Panas Ekstrem Menyelimuti Konser Taylor Swift di Brasil Gelombang panas ekstrem yang melanda sebagian wilayah Brasil juga berdampak pada Konser The Eras Tour yang diadakan Taylor Swift di Kota Rio de Jenairo, pada November 2023 lalu. Konser yang berlangsung di bawah terik matahari dengan suhu mencapai 41 derajat Celcius tersebut, menyebabkan banyak penonton menderita kepanasan yang parah. Akibatnya, beberapa orang pingsan sampai mendapatkan perawatan di pusat medis terdekat. Kondisi tersebut juga salah satunya menyebabkan seorang penggemar meninggal dunia setelah pingsan dan dilarikan ke rumah sakit. Menurut Departemen Kesehatan Brazil, gadis tersebut mengalami cardiorespiratory arrest atau henti jantung dan pernafasan karena terpapar panas yang disebut-sebut paling tidak manusiawi sepanjang sejarah. Dikutip dari laman NBC News, berdasarkan pantauan oleh MetSul Meteorologia Brasil, heat index di Kota Rio de Jenairo “terasa seperti” di angka 59 derajat celcius. Suhu yang sangat panas di Brasil ini telah berlangsung selama sekitar seminggu. Mencatatkan serangkaian rekor suhu tertinggi bulanan dan sepanjang masa. 3. Cuaca Panas Ekstrem Selama Pelaksanaan Haji 2024 di Arab Saudi  Salah satu ibadah tahunan umat Islam, yakni ibadah haji di Arab Saudi, berlangsung dengan dibarengi terjadinya suhu panas yang ekstrem, sebagaimana dikutip dari laman DW. Menurut Lembaga Meteorologi Nasional Arab Saudi, iklim yang menyelimuti kegiatan haji tahun ini diperkirakan mengalami peningkatan suhu rata-rata 1,5 sampai 2 derajat Celcius. Berada di atas suhu normal Kota Mekkah dan Madinah. Di Mekkah sendiri, tercatat suhu berada di sekitar angka 44-51,8 derajat Celcius di siang hari. Di lokasi lainnya, cuaca panas juga sama hebatnya. Kondisi panas ini menyelimuti sekitar 2 juta jamaah haji yang terus bergerak ke banyak lokasi sebagai bagian dari tata laksana ibadah haji. Berdasarkan data yang dihimpun CNN, cuaca panas ekstrem yang terjadi selama musim haji tahun 2024 telah menyebabkan sekitar 480 jemaah dari seluruh dunia meninggal dunia akibat kelelahan dan sakit terkait panas. Terdapat juga ratusan orang yang dirawat karena sengatan panas, pusing, dan kondisi lainnya.  Sebelumnya, pemerintah setempat telah menghimbau para jemaah dan petugas terkait potensi suhu tinggi yang akan terjadi. Oleh karena itu, para petugas haji juga berupaya mengerahkan segala teknologi dan usaha untuk membantu mengurangi panas, seperti memasang kipas angin uap air, stasiun air portable, sampai melengkapi tenda-tenda dengan AC. Para jemaah juga dihimbau menjaga kondisi tubuh masing-masing, menghindari diri dari dehidrasi dan kelelahan berlebih. Perubahan iklim telah banyak mengubah kondisi dan kebiasaan masyarakat dalam beraktivitas. Suhu bumi yang semakin tinggi memberikan tantangan yang besar bagi banyak pihak, salah satunya penyelenggara acara dalam menerapkan acara yang mendukung langkah-langkah adaptasi serta mitigasi, keselamatan dan kenyamanan peserta terhadap kondisi cuaca yang tidak menentu. Pelaku usaha, bisnis, perusahaan juga dapat turut serta dalam melakukan pengukuran dan pemantauan emisi karbon secara teratur serta melaporkannya secara transparan kepada publik untuk dapat membantu perusahaan memahami dampak lingkungan dari operasinya dan menetapkan target-target pengurangan emisi. Agar kegiatan pengukuran dan analisa emisi gas rumah kaca dapat dikerjakan secara lebih efektif, lakukan semua prosesnya bersama Satuplatform! Satuplatform merupakan platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG Management, Carbon Accounting, dan Sustainability Reporting. Kami dapat membantu Anda mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku.  Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang!  Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform. /*! elementor – v3.18.0 – 20-12-2023 */ .elementor-heading-title{padding:0;margin:0;line-height:1}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title[class*=elementor-size-]>a{color:inherit;font-size:inherit;line-height:inherit}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-small{font-size:15px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-medium{font-size:19px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-large{font-size:29px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xl{font-size:39px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xxl{font-size:59px} Similar Article Gas Metana dari Sampah Organik: Ancaman Tersembunyi Lapisan Ozon Sampah organik, seperti sisa makanan dan limbah pertanian, sering kali dianggap sebagai masalah lingkungan yang perlu dikelola dengan baik untuk menghindari pencemaran. Namun, ancaman yang ditimbulkan oleh sampah organik tidak hanya terbatas pada pencemaran tanah dan air. Salah satu bahaya yang kurang diperhatikan adalah emisi gas metana yang dihasilkan dari dekomposisi sampah organik, yang memiliki dampak serius terhadap lapisan ozon dan perubahan iklim global. Baca Juga: 5 Organisasi Atasi Masalah Sampah di Indonesia Gas Metana (CH4) adalah gas rumah kaca yang sangat kuat dengan potensi pemanasan global yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan karbon dioksida (CO2). Meski metana hanya bertahan… Sektor Perekonomian Dunia Terancam Merugi Akibat Gelombang Panas Gelombang panas nampaknya tidak hanya menjadi dampak dari pemanasan global yang turut ‘menghangatkan’ makhluk hidup di berbagai belahan dunia, tetapi juga menimbulkan panas yang mengkhawatirkan perekonomian global.  Berdasarkan studi yang dilakukan Dartmouth terkait kondisi ini, ditemukan fakta bahwa gelombang panas akibat …

Ancaman Polusi Udara dari Asap Industri

5 Fakta Gas Metana Sebagai Kontributor Pemanasan Global

Kita mengenal karbon dioksida (CO2) sebagai penyebab meningkatnya suhu rata-rata bumi. Akan tetapi, terdapat senyawa utama lain yaitu gas metana (CH4) yang juga merupakan kontributor utama pemanasan global.  Baca Juga: Mampukah Kegiatan Menanam Pohon Membantu Melawan Pemanasan Global? Gas metana merupakan komponen utama gas alam yang bersifat sangat mudah terbakar, tidak memiliki warna serta bau. Metana umumnya dapat diproduksi secara alami oleh alam melalui proses metanogenesis, terutama dari dekomposisi anaerob, juga dipengaruhi oleh aktivitas manusia, disebut juga antropogenik, meliputi kegiatan pertanian, tempat pembuangan sampah, dan lainnya. Keberadaan metana di atmosfer dapat mempengaruhi suhu dan sistem iklim bumi. Para ilmuwan menemukan bahwa metana telah berkontribusi besar atas terjadinya 30 persen pemanasan global sejak Revolusi Industri. Konsentrasinya bahkan terus meningkat lebih dari 200 kali lipat, menurut NASA. Oleh karena memiliki dampak yang signifikan terhadap kondisi bumi, yuk kita ketahui beberapa fakta penting terkait gas metana. 1. Gas Metana Lebih Kuat Daripada Karbon Dioksida Dibandingkan karbon dioksida, satu molekul metana memiliki efek pemanasan yang jauh lebih besar dan kuat sampai dengan 28 kali lipatnya dalam periode 100 tahun, menurut Environment Protection Agency (US EPA).  Metana yang lepas dan terperangkap di atmosfer menyerap radiasi inframerah (IR) yang dipancarkan oleh permukaan bumi. Setelah menyerap radiasi ini, molekul metana memancarkan kembali energi dalam bentuk panas, yang meningkatkan suhu atmosfer. Bertindak seperti selimut yang menjaga panas. Metana memiliki masa hidup di atmosfer yang relatif singkat, sekitar 10 tahun dan akan pecah menjadi karbon dioksida dan air setelahnya. Namun, kekuatannya dalam menghasilkan dampak terhadap pemanasan global sangat kuat selama periode itu.  2. Jumlah Gas Metana Melimpah di Alam Metana dapat dihasilkan dari sumber alami juga oleh aktivitas manusia. Rawa-rawa, sawah, dan hewan pemamah biak, serta produksi dan transportasi minyak dan gas alam, tempat pembuangan sampah, dan penambangan batu bara, seluruhnya menghasilkan jumlah metana yang beragam. Seperti produksi dan penggunaan bahan bakar fosil menghasilkan hampir 120 juta ton emisi metana pada tahun 2023 atau 10 juta ton emisi metana lainnya berasal dari bioenergi, sebagaimana berdasarkan laporan terbaru dari International Energy Agency (IEA). Kemudian, menurut perhitungan Statistika, jika dilihat secara menyeluruh, kelimpahan metana di atmosfer global yang dirata-ratakan setiap bulan mencapai titik tertinggi 1.924,65 bagian per miliar (ppb) per bulan Desember 2022. Konsentrasi metana atmosfer tahunan yang dirata-ratakan secara global telah meningkat secara signifikan selama tiga dekade terakhir. Berdasarkan fakta pada penjelasan sebelumnya, ilmuwan berpendapat bahwa metana telah bertanggung jawab atas sepertiga kondisi panas yang terjadi saat ini. Tanpa tindakan pengurangan yang pasti, emisi metana antropogenik global diproyeksikan akan meningkat hingga 13% antara tahun 2020 dan 2030. 3. Gas Metana Mempengaruhi Kualitas Udara Selain berkontribusi terhadap pemanasan global, metana juga dapat mempengaruhi kualitas udara karena dapat menyebabkan kerusakan ozon di permukaan tanah (troposfer). Saat metana dilepaskan ke udara, ia bereaksi dengan beberapa cara yang berbahaya. Ketika bereaksi dengan nitrogen oksida (NOx) di bawah sinar matahari, metana dapat menghasilkan ozon troposferik, yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Menimbulkan potensi gangguan saluran pernapasan, penyakit paru-paru, serangan asma, meningkatkan angka kelahiran prematur, morbiditas dan mortalitas kardiovaskular, dan meningkatkan risiko stroke.  4. Sektor Industri Energi Berperan Besar Menghasilkan Gas Metana Sumber emisi metana umumnya lebih banyak dihasilkan dari aktivitas manusia, utamanya adalah sektor industri. Menurut hasil analisis IEA, ditemukan bahwa industri energi global bertanggung jawab atas 135 juta ton metana yang dilepaskan ke atmosfer pada tahun 2022. Saat ini, sektor energi menyumbang sekitar 40% dari total emisi metana yang disebabkan oleh aktivitas manusia, kedua setelah pertanian. 5. Gas Metana Bermanfaat Sebagai Sumber Energi Alternatif Meskipun gas metana (CH4) dikenal luas karena dampaknya sebagai gas rumah kaca yang kuat, ia juga memiliki beberapa manfaat penting. Sebagai komponen utama gas alam, metana merupakan sumber energi penting untuk pemanasan, pembangkit listrik, dan memasak. Menghasilkan lebih sedikit emisi karbon dioksida (CO2) dibandingkan dengan batu bara atau minyak ketika dibakar, menjadikannya pilihan yang lebih bersih untuk pembangkit energi. Metana juga dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk kendaraan dalam bentuk gas alam terkompresi (CNG) atau gas alam cair (LNG). Metana yang dihasilkan dari proses pencernaan anaerobik bahan organik (seperti limbah pertanian, kotoran hewan, dan limbah makanan) pun dapat dikumpulkan sebagai biogas. Mengumpulkan dan memanfaatkan metana dari berbagai sumbernya dapat membantu mengurangi emisi metana yang tidak terkendali ke atmosfer. Penting untuk tetap memperhatikan pengelolaan yang baik dan teknologi canggih untuk meminimalkan kebocoran dan emisi metana yang tidak terkendali. Kesimpulan  Pelaku usaha, bisnis, perusahaan juga dapat turut serta dalam melakukan pengukuran dan pemantauan emisi karbon secara teratur serta melaporkannya secara transparan kepada publik untuk dapat membantu perusahaan memahami dampak lingkungan dari operasinya dan menetapkan target-target pengurangan emisi. Agar kegiatan pengukuran dan analisa emisi gas rumah kaca dapat dikerjakan secara lebih efektif, lakukan semua prosesnya bersama Satuplatform! Satuplatform merupakan platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG Management, Carbon Accounting, dan Sustainability Reporting. Kami dapat membantu Anda mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku.  Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang!  Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform. Similar Article 5 Fakta Gas Metana Sebagai Kontributor Pemanasan Global Kita mengenal karbon dioksida (CO2) sebagai penyebab meningkatnya suhu rata-rata bumi. Akan tetapi, terdapat senyawa utama lain yaitu gas metana (CH4) yang juga merupakan kontributor utama pemanasan global.  Baca Juga: Mampukah Kegiatan Menanam Pohon Membantu Melawan Pemanasan Global? Gas metana merupakan komponen utama gas alam yang bersifat sangat mudah terbakar, tidak memiliki warna serta bau. Metana umumnya dapat diproduksi secara alami oleh alam melalui proses metanogenesis, terutama dari dekomposisi anaerob, juga dipengaruhi oleh aktivitas manusia, disebut juga antropogenik, meliputi kegiatan pertanian, tempat pembuangan sampah, dan lainnya. Keberadaan metana di atmosfer dapat mempengaruhi suhu dan sistem iklim bumi. Para ilmuwan menemukan… 5 Cara Menjadikan Rumah Sejuk Tanpa AC Menciptakan rumah sejuk tanpa AC sepertinya menjadi upaya yang membutuhkan usaha besar di kondisi sekarang ini. Khususnya bagi masyarakat yang tinggal di wilayah perkotaan dengan minim vegetasi. Baca Juga: Panduan Memulai Kebiasaan Ramah Lingkungan dalam Keseharian Dilihat secara total, tercatat …

5 Cara Menjadikan Rumah Sejuk Tanpa AC

5 Cara Menjadikan Rumah Sejuk Tanpa AC

Menciptakan rumah sejuk tanpa AC sepertinya menjadi upaya yang membutuhkan usaha besar di kondisi sekarang ini. Khususnya bagi masyarakat yang tinggal di wilayah perkotaan dengan minim vegetasi. Baca Juga: Panduan Memulai Kebiasaan Ramah Lingkungan dalam Keseharian Dilihat secara total, tercatat sekitar 1,6 miliar unit AC beroperasi di seluruh dunia, menurut laporan International Energy Agency (IEA). Cuaca panas yang kian terasa mendorong konsumsi akan barang ini semakin tinggi. Kini, AC pun sudah menjadi barang penting yang dibutuhkan masyarakat dan diperkirakan jumlah penggunaannya akan melonjak tiga kali lipat selama 30 tahun ke depan.  Di Indonesia sendiri, konsumsi masyarakat terhadap pendingin udara modern ini juga berada dalam angka yang tinggi. Tingginya suhu udara di Indonesia pada siang, bahkan malam hari turut mendorong setidaknya 240 ribu unit AC terjual setiap tahunnya. Penggunaan AC di rumah pun dipilih sebagai sebuah solusi untuk menurunkan suhu dan menjadikan ruangan lebih nyaman. Namun, di sisi lain penggunaan AC yang tidak terkendali juga dapat menimbulkan bahaya bagi iklim. Sebab AC mengonsumsi banyak energi dan refrigerantnya berpotensi menyebabkan pemanasan global. World Economic Forum bahkan menyebut bahwa, pada akhir abad ini, emisi gas rumah kaca dari AC akan menyebabkan kenaikan suhu global hingga 0,5 derajat Celcius. Baca Juga: Capai Gaya Hidup Ramah Lingkungan Lewat Gadget, Ini Caranya! Lalu, bisakah kita menjadikan rumah sejuk tanpa AC? Atau setidaknya menggunakan AC secara efisien untuk berkontribusi menyelamatkan iklim. Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan. 1. Maksimalkan Sirkulasi Udara Ventilasi rumah merupakan bagian penting sebagai jalan keluar masuknya udara secara alami dan hemat energi. Sebab ventilasi rumah yang buruk dapat membuat ruangan terasa pengap dan menimbulkan hawa panas. Optimalkan ventilasi di rumah dengan memasang jendela besar dan lubang angin untuk memaksimalkan sirkulasi udara. Selain menjadikan rumah sejuk tanpa AC berkat udara alami, hadirnya ventilasi yang baik mendukung terciptanya lingkungan yang sehat dan nyaman. 2. Gunakan Kipas Angin dan Exhaust Fan Kipas angin telah menjadi salah satu pilihan lainnya untuk pendingin udara yang juga banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia selain AC.  Melalui pemasangan kipas angin di titik yang tepat, seperti langit-langit, dapat membantu menurunkan suhu ruangan menjadi lebih sejuk. Kipas angin juga memiliki daya listrik yang lebih kecil sehingga lebih hemat energi. Dikutip dari The Conversation, mengurangi penggunaan AC dengan memanfaatkan kipas angin dalam mendinginkan rumah dapat mengurangi konsumsi energi rumah tangga hingga lebih dari 20 persen. Selain itu, memasang exhaust fan atau kipas jendela juga bisa mendukung terjadinya sirkulasi udara yang baik di rumah. Exhaust fan membantu menghisap keluar udara pengap di dalam ruangan menjadikannya lebih bersih dan segar. 3. Pakai Tirai Anti Tembus Pandang Penggunaan tirai jendela dengan material yang dapat menghalangi sinar matahari masuk ke rumah, merupakan hal yang bisa dilakukan untuk menjadikan rumah lebih sejuk. Beberapa jenis tirai seperti tirai roller shade dengan bahan solar window, tirai jendela louvered, dan tirai tebal atau gorden blackout berfungsi menghalangi sinar matahari masuk ke dalam rumah. Memungkinkan sedikit saja sinar UV matahari dan panas memerangkap ruangan. 4. Tanam Pohon dan Tanaman Lainnya Selain menghalangi sinar matahari dengan penggunaan tirai yang tepat, pemanfaatan tanaman juga dapat membantu menciptakan penghalang antara bangunan dan sinar matahari secara langsung. Menanam pohon di depan rumah dapat menjadikan area rumah lebih teduh dan mengurangi suhu udara di sekitarnya. Tidak hanya itu, tanaman rambat pada dinding atau pergola juga bisa menjadi media yang menahan rumah terpapar langsung sinar matahari. Dikutip dari Science Direct, tanaman terbukti menurunkan suhu permukaan dinding hingga 9 derajat Celcius. 5. Gunakan Material Bangunan Pilihan Beberapa material bangunan memiliki fungsi yang andal dalam mendinginkan rumah secara alami.  Seperti batu bata yang memiliki kemampuan menyerap dan melepaskan panas secara perlahan, dapat membantu menjaga suhu dalam rumah tetap stabil. Kemudian kayu, bambu, dan tanah liat yang memiliki sifat isolasi yang baik sehingga mampu mencegah panas ke dalam rumah. Melalui langkah yang tepat, kita dapat menciptakan rumah sejuk tanpa perlu mengandalkan AC sebagai pilihan utama, sekaligus berkontribusi pada pengurangan konsumsi energi dan emisi karbon. /*! elementor – v3.18.0 – 20-12-2023 */ .elementor-heading-title{padding:0;margin:0;line-height:1}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title[class*=elementor-size-]>a{color:inherit;font-size:inherit;line-height:inherit}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-small{font-size:15px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-medium{font-size:19px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-large{font-size:29px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xl{font-size:39px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xxl{font-size:59px} Similar Article 5 Fakta Terkait Gas Metana Sebagai Kontributor Pemanasan Global Kita mengenal karbon dioksida (CO2) sebagai penyebab meningkatnya suhu rata-rata bumi. Akan tetapi, terdapat senyawa utama lain yaitu metana (CH4) yang juga merupakan kontributor utama pemanasan global.  Gas metana merupakan komponen utama gas alam yang bersifat sangat mudah terbakar, tidak memiliki warna serta bau. Metana umumnya dapat diproduksi secara alami oleh alam melalui proses metanogenesis, terutama dari dekomposisi anaerob, juga dipengaruhi oleh aktivitas manusia, disebut juga antropogenik, meliputi kegiatan pertanian, tempat pembuangan sampah, dan lainnya. Keberadaan metana di atmosfer dapat mempengaruhi suhu dan sistem iklim bumi. Para ilmuwan menemukan bahwa metana telah berkontribusi besar atas terjadinya 30 persen pemanasan global… 5 Cara Menjadikan Rumah Sejuk Tanpa AC Menciptakan rumah sejuk tanpa AC sepertinya menjadi upaya yang membutuhkan usaha besar di kondisi sekarang ini. Khususnya bagi masyarakat yang tinggal di wilayah perkotaan dengan minim vegetasi. Dilihat secara total, tercatat sekitar 1,6 miliar unit AC beroperasi di seluruh dunia, menurut laporan International Energy Agency (IEA). Cuaca panas yang kian terasa mendorong konsumsi akan barang ini semakin tinggi. Kini, AC pun sudah menjadi barang penting yang dibutuhkan masyarakat dan diperkirakan jumlah penggunaannya akan melonjak tiga kali lipat selama 30 tahun ke depan.  Di Indonesia sendiri, konsumsi masyarakat terhadap pendingin udara modern ini juga berada dalam angka yan tinggi. Tingginya suhu… 4 Negara di Asia dengan Suhu Tertinggi Akibat Gelombang Panas Sebagian besar negara-negara di wilayah Asia, terutama Asia Tenggara dan Asia Selatan, terus dilanda gelombang panas belakangan ini. Beberapa daerah bahkan telah memecahkan rekor suhu tertinggi atau ekstrem yang berdampak pada banyak aktivitas masyarakat dan kondisi kehidupan. Menurut Organisasi Meteorologi Dunia PBB, Asia memanas lebih cepat daripada rata-rata global. Panas ekstrem telah menyebabkan ratusan juta jiwa kepanasan dalam suhu di atas 40 derajat Celcius. Kondisi ini bahkan berlangsung dalam beberapa minggu di sebagian besar wilayah Asia. Baca Juga: 5 Hewan yang Paling Terdampak dan Terancam Punah Akibat Perubahan Iklim Di salah satu daerah di India, suhu sempat mencapai hampir 46… Membangun Kemitraan Bisnis yang Berkelanjutan Kemitraan bisnis berkelanjutan semakin menjadi fokus utama dalam strategi …

4 Negara di Asia dengan Suhu Tertinggi Akibat Gelombang Panas

4 Negara di Asia dengan Suhu Tertinggi Akibat Gelombang Panas

Sebagian besar negara-negara di wilayah Asia, terutama Asia Tenggara dan Asia Selatan, terus dilanda gelombang panas belakangan ini. Beberapa daerah bahkan telah memecahkan rekor suhu tertinggi atau ekstrem yang berdampak pada banyak aktivitas masyarakat dan kondisi kehidupan. Menurut Organisasi Meteorologi Dunia PBB, Asia memanas lebih cepat daripada rata-rata global. Panas ekstrem telah menyebabkan ratusan juta jiwa kepanasan dalam suhu di atas 40 derajat Celcius. Kondisi ini bahkan berlangsung dalam beberapa minggu di sebagian besar wilayah Asia. Baca Juga: 5 Hewan yang Paling Terdampak dan Terancam Punah Akibat Perubahan Iklim Di salah satu daerah di India, suhu sempat mencapai hampir 46 derajat Celcius, dikutip dari CBS News. Kondisi tersebut membuat pemerintah India mengeluarkan peringatan siaga merah akan panas ekstrem dan menghimbau masyarakat untuk waspada akan kemungkinan penyakit yang bisa terjadi. Berikut ini adalah rekor suhu panas tertinggi akibat gelombang panas yang tercatat sepanjang tahun 2024 di beberapa negara Asia, dikumpulkan dari berbagai sumber. 1. Gelombang Panas di Tiongkok Negara matahari terbit, Tiongkok, mengalami gelombang panas ekstrem di banyak wilayah di negaranya, sebagian besar terjadi di wilayah Tiongkok Utara. Berdasarkan informasi dari Pusat Meteorologi Nasional Tiongkok, pada Juni lalu terjadi lonjakan suhu hingga 40 derajat Celcius di provinsi pesisir Shandong, provinsi utara Hebei, dan wilayah barat Xinjiang.  Beijing yang juga mengalami kenaikan suhu tinggi di musim panas kemarin, membuat pemerintah setempat mengeluarkan peringatan akan suhu ekstrem dan memperingatkan warganya agar menghindari keluar rumah selama waktu tersebut jika tidak ada keperluan mendesak.  Dari kondisi tersebut, badan pemerintahan terkait iklim di Tiongkok mengklaim bahwa tahun 2024 menjadi musim semi dengan suhu terpanas yang pernah tercatat. Suhu rata-rata nasional antara Maret dan Mei mencapai 12,3 derajat Celcius, tertinggi sejak dimulainya pencatatan pada 1961. Baca Juga: Perubahan Iklim Dan Ketahanan Pangan 2. Gelombang Panas di Myanmar Bersumber dari Associated Press, departemen meteorologi Myanmar menyatakan bahwa pada April lalu, tujuh kota di wilayah Magway, Mandalay, Sagaing dan Bago mengalami suhu tertinggi yang pernah tercatat. Beberapa kota di Myanmar minggu lalu masuk dalam daftar tempat terpanas di seluruh dunia. Daerah Chauk di Magway, yang secara historis merupakan daerah terpanas di negara itu, mencatat suhu tertinggi di Myanmar sebesar 48,2 derajat Celsius. Angka tersebut memecahkan rekor yang pernah ditetapkan sebelumnya pada tahun 1968, yakni sebesar 47,4 derajat Celsius. Cuaca panas yang melanda Myanmar mendorong masyarakat untuk mengurangi aktivitas di bawah sinar matahari, menghambat kegiatan sehari-hari karena panas dapat meningkatkan potensi kelelahan. 3. Gelombang Panas di Filipina Filipina juga dihadapkan pada kondisi panas ekstrem yang mendorong pemerintah setempat menutup sementara sekolah umum untuk aktivitas pembelajaran tatap muka. Menurut badan iklim setempat, pada April lalu terjadi lonjakan suhu hingga mencapai 38,8 derajat Celcius di wilayah ibukota Filipina, Manila. Angka tersebut melampaui rekor yang pernah dicapai sebelumnya, yaitu 38,6 derajat Celcius. Sementara itu, wilayah Tarlac juga mencatat suhu terpanas pada tahun 2024 sebesar 40,3 derajat Celcius. Begitu pun di beberapa daerah lainnya dan menimbulkan dampak yang beragam terhadap banyak sektor. Akibat dari terjadinya panas ekstrem, Departemen Pendidikan Filipina memerintahkan siswa di lebih dari 47 ribu sekolah negeri untuk menerapkan pembelajaran daring atau online untuk menghindari terik matahari yang dinilai dapat membahayakan kesehatan.    4. Gelombang Panas di India India sebagai negara dengan penduduk terbanyak di dunia turut dilanda panas ekstrem di beberapa wilayah. CBS News melaporkan bahwa Ibu kota New Delhi mencatat suhu tertinggi sepanjang masa di negara itu yang mencapai 52,9 derajat Celsius pada Mei lalu. Belum lagi di beberapa wilayah lain yang mencatatkan suhu antara 47-50 derajat Celcius.  Terjadinya musim panas dengan suhu udara yang sangat tinggi ini menyebabkan banyak sekali dampak bagi masyarakat. Kondisi panas ekstrem ini menyebabkan sungai-sungai kering, krisis air, menghancurkan ratusan ribu hektar tanaman, bahkan menyebabkan kematian akibat sengatan panas. /*! elementor – v3.18.0 – 20-12-2023 */ .elementor-heading-title{padding:0;margin:0;line-height:1}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title[class*=elementor-size-]>a{color:inherit;font-size:inherit;line-height:inherit}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-small{font-size:15px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-medium{font-size:19px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-large{font-size:29px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xl{font-size:39px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xxl{font-size:59px} Similar Article 5 Fakta Terkait Gas Metana Sebagai Kontributor Pemanasan Global Kita mengenal karbon dioksida (CO2) sebagai penyebab meningkatnya suhu rata-rata bumi. Akan tetapi, terdapat senyawa utama lain yaitu metana (CH4) yang juga merupakan kontributor utama pemanasan global.  Gas metana merupakan komponen utama gas alam yang bersifat sangat mudah terbakar, tidak memiliki warna serta bau. Metana umumnya dapat diproduksi secara alami oleh alam melalui proses metanogenesis, terutama dari dekomposisi anaerob, juga dipengaruhi oleh aktivitas manusia, disebut juga antropogenik, meliputi kegiatan pertanian, tempat pembuangan sampah, dan lainnya. Keberadaan metana di atmosfer dapat mempengaruhi suhu dan sistem iklim bumi. Para ilmuwan menemukan bahwa metana telah berkontribusi besar atas terjadinya 30 persen pemanasan global… 5 Cara Menjadikan Rumah Sejuk Tanpa AC Menciptakan rumah sejuk tanpa AC sepertinya menjadi upaya yang membutuhkan usaha besar di kondisi sekarang ini. Khususnya bagi masyarakat yang tinggal di wilayah perkotaan dengan minim vegetasi. Dilihat secara total, tercatat sekitar 1,6 miliar unit AC beroperasi di seluruh dunia, menurut laporan International Energy Agency (IEA). Cuaca panas yang kian terasa mendorong konsumsi akan barang ini semakin tinggi. Kini, AC pun sudah menjadi barang penting yang dibutuhkan masyarakat dan diperkirakan jumlah penggunaannya akan melonjak tiga kali lipat selama 30 tahun ke depan.  Di Indonesia sendiri, konsumsi masyarakat terhadap pendingin udara modern ini juga berada dalam angka yan tinggi. Tingginya suhu… 4 Negara di Asia dengan Suhu Tertinggi Akibat Gelombang Panas Sebagian besar negara-negara di wilayah Asia, terutama Asia Tenggara dan Asia Selatan, terus dilanda gelombang panas belakangan ini. Beberapa daerah bahkan telah memecahkan rekor suhu tertinggi atau ekstrem yang berdampak pada banyak aktivitas masyarakat dan kondisi kehidupan. Menurut Organisasi Meteorologi Dunia PBB, Asia memanas lebih cepat daripada rata-rata global. Panas ekstrem telah menyebabkan ratusan juta jiwa kepanasan dalam suhu di atas 40 derajat Celcius. Kondisi ini bahkan berlangsung dalam beberapa minggu di sebagian besar wilayah Asia. Di salah satu daerah di India, suhu sempat mencapai hampir 46 derajat Celcius, dikutip dari CBS News. Kondisi tersebut membuat pemerintah India mengeluarkan peringatan… Membangun Kemitraan Bisnis yang Berkelanjutan Kemitraan bisnis berkelanjutan semakin menjadi fokus utama dalam strategi perusahaan di seluruh dunia. Melalui kemitraan ini, perusahaan dapat menjalin kolaborasi yang kokoh dengan para mitra yang sejalan dengan nilai-nilai keberlanjutan. Munculnya kemitraan bisnis berkelanjutan ini didorong oleh meningkatnya kesadaran akan pentingnya keberlanjutan dan tuntutan konsumen untuk praktik bisnis yang …

Membangun Kemitraan Bisnis yang Berkelanjutan

Membangun Kemitraan Bisnis yang Berkelanjutan

Kemitraan bisnis berkelanjutan semakin menjadi fokus utama dalam strategi perusahaan di seluruh dunia. Melalui kemitraan ini, perusahaan dapat menjalin kolaborasi yang kokoh dengan para mitra yang sejalan dengan nilai-nilai keberlanjutan. Munculnya kemitraan bisnis berkelanjutan ini didorong oleh meningkatnya kesadaran akan pentingnya keberlanjutan dan tuntutan konsumen untuk praktik bisnis yang lebih ramah lingkungan. Menyusun rencana kemitraan bisnis berkelanjutan memerlukan perencanaan strategis dan kolaborasi yang efektif antara semua pihak yang terlibat. Dengan merancang kemitraan yang terstruktur dan berkomitmen, perusahaan dapat memperluas dampak positif mereka dalam mengurangi jejak karbon, mempromosikan keadilan sosial, dan meningkatkan efisiensi ekonomi secara bersama-sama. Baca Juga: 5 Perusahaan yang Mendorong Kemitraan Bisnis yang Berkelanjutan Berikut hal-hal yang penting untuk diperhatikan ketika perusahaan ingin membangun kemitraan bisnis yang berkelanjutan: Identifikasi Mitra Strategis Langkah awal yang krusial dalam implementasi kemitraan bisnis untuk keberlanjutan lingkungan adalah identifikasi mitra strategis. Mitra strategis ini harus memiliki komitmen yang kuat terhadap praktik bisnis berkelanjutan dan nilai-nilai yang sejalan dengan visi perusahaan. Mitra strategis dapat datang dari pemasok berkelanjutan, komunitas lokal, universitas dan lembaga riset, atau Non-Governmental Organization (NGO). Ketika perusahaan hendak membangun kemitraan dengan pihak-pihak tersebut, pastikan pula mitra telah memiliki track record sustainability yang baik, sehingga hubungan kemitraan ke depannya dapat terhindar dari risiko-risiko yang tak terduga. Menyusun Rencana Keberlanjutan Bersama Setelah perusahaan menemukan mitra bisnis berkelanjutan yang tepat, berikutnya perusahaan dan mitra perlu melakukan penyusunan dan pengembangan rencana keberlanjutan bersama. Pada rencana yang disusun secara bersama-sama oleh kedua belah pihak ini, perlu mencakup setidaknya: tujuan yang ingin dicapai, aktivitas/tindakan dari inisiatif keberlanjutan, indikator keberhasilan, dan cost dari tiap inisiatif yang dijalankan. Rencana keberlanjutan tersebut sangat krusial untuk disusun dengan penuh perhatian yang mendetail. Sebab, rencana yang telah disusun nantinya akan menjadi ‘baseline’ atau panduan yang jelas untuk perusahaan dan mitra agar dapat fokus pada langkah-langkah yang membawa dampak nyata. Monitoring dan Evaluasi Kemitraan Poin berikutnya yang juga penting dalam membangun kemitraan bisnis yang berkelanjutan adalah monitoring dan evaluasi. Untuk mendukung kemitraan bisnis berjalan efektif, perusahaan perlu untuk memiliki monitoring dan evaluasi yang baik.  Dari adanya monitoring dan evaluasi terhadap program kemitraan yang dijalankan, ini memungkinkan perusahaan dan mitra untuk melacak kemajuan, mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan, dan memastikan bahwa tujuan keberlanjutan tercapai dengan efisien. Komunikasi Terbuka dan Transparan Membangun kemitraan bisnis berkelanjutan juga tidak boleh mengabaikan komunikasi yang terbuka dan transparan. Sebab salah satu kunci sukses dari kemitraan yang berkelanjutan adalah berkat adanya komunikasi yang terbuka antara semua pihak terkait, termasuk mitra, karyawan, dan pemangku kepentingan lainnya. Dari adanya keterbukaan ini, akan tercipta pemahaman bersama dan mendukung kolaborasi yang efektif. Di samping itu, membangun komunikasi yang transparan juga berarti bahwa perusahaan dan mitra harus membuat laporan ESG serta laporan hasil kemitraan bisnis berkelanjutan dengan jelas. Sehingga, hasil dari kemitraan dapat diketahui bersama dan menjadi tolok ukur keberhasilan bisnis dalam menjalankan inisiatif berkelanjutan. Refreshment Keberlanjutan Di samping langkah-langkah untuk membangun kemitraan bisnis berkelanjutan di atas, perusahaan juga perlu untuk mempertimbangkan aktivitas refreshment untuk membekali mitra dan karyawan dengan informasi dan pengetahuan ter-update mengenai inisiatif berkelanjutan. Pembekalan ini juga berfungsi untuk memastikan bahwa semua pihak terlibat memahami dan menerapkan praktik-praktik yang mendukung keberlanjutan lingkungan. Refreshment melalui pembekalan maupun pelatihan dapat mencakup aspek teknis maupun aspek non-teknis untuk lebih meningkatkan wawasan berkelanjutan. Sehingga seluruh pihak dapat lebih ’aware’ akan pentingnya penerapan nilai-nilai keberlanjutan pada aktivitas bisnis di tengah era globalisasi dan perubahan iklim akibat jejak karbon dan emisi dari proses industri dan aktivitas sehari-hari. Untuk mendukung kemitraan bisnis berkelanjutan, saat ini telah hadir Satuplatform sebagai all-in-one solution yang memberikan simulasi perhitungan emisi bagi perusahaan agar dapat mendukung inisiatif dan program ESGnya. Coba FREE DEMO dari Satuplatform sekarang juga!  /*! elementor – v3.18.0 – 20-12-2023 */ .elementor-heading-title{padding:0;margin:0;line-height:1}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title[class*=elementor-size-]>a{color:inherit;font-size:inherit;line-height:inherit}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-small{font-size:15px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-medium{font-size:19px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-large{font-size:29px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xl{font-size:39px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xxl{font-size:59px} Similar Article 5 Fakta Terkait Gas Metana Sebagai Kontributor Pemanasan Global Kita mengenal karbon dioksida (CO2) sebagai penyebab meningkatnya suhu rata-rata bumi. Akan tetapi, terdapat senyawa utama lain yaitu metana (CH4) yang juga merupakan kontributor utama pemanasan global.  Gas metana merupakan komponen utama gas alam yang bersifat sangat mudah terbakar, tidak memiliki warna serta bau. Metana umumnya dapat diproduksi secara alami oleh alam melalui proses metanogenesis, terutama dari dekomposisi anaerob, juga dipengaruhi oleh aktivitas manusia, disebut juga antropogenik, meliputi kegiatan pertanian, tempat pembuangan sampah, dan lainnya. Keberadaan metana di atmosfer dapat mempengaruhi suhu dan sistem iklim bumi. Para ilmuwan menemukan bahwa metana telah berkontribusi besar atas terjadinya 30 persen pemanasan global… 5 Cara Menjadikan Rumah Sejuk Tanpa AC Menciptakan rumah sejuk tanpa AC sepertinya menjadi upaya yang membutuhkan usaha besar di kondisi sekarang ini. Khususnya bagi masyarakat yang tinggal di wilayah perkotaan dengan minim vegetasi. Dilihat secara total, tercatat sekitar 1,6 miliar unit AC beroperasi di seluruh dunia, menurut laporan International Energy Agency (IEA). Cuaca panas yang kian terasa mendorong konsumsi akan barang ini semakin tinggi. Kini, AC pun sudah menjadi barang penting yang dibutuhkan masyarakat dan diperkirakan jumlah penggunaannya akan melonjak tiga kali lipat selama 30 tahun ke depan.  Di Indonesia sendiri, konsumsi masyarakat terhadap pendingin udara modern ini juga berada dalam angka yan tinggi. Tingginya suhu… 4 Negara di Asia dengan Suhu Tertinggi Akibat Gelombang Panas Sebagian besar negara-negara di wilayah Asia, terutama Asia Tenggara dan Asia Selatan, terus dilanda gelombang panas belakangan ini. Beberapa daerah bahkan telah memecahkan rekor suhu tertinggi atau ekstrem yang berdampak pada banyak aktivitas masyarakat dan kondisi kehidupan. Menurut Organisasi Meteorologi Dunia PBB, Asia memanas lebih cepat daripada rata-rata global. Panas ekstrem telah menyebabkan ratusan juta jiwa kepanasan dalam suhu di atas 40 derajat Celcius. Kondisi ini bahkan berlangsung dalam beberapa minggu di sebagian besar wilayah Asia. Di salah satu daerah di India, suhu sempat mencapai hampir 46 derajat Celcius, dikutip dari CBS News. Kondisi tersebut membuat pemerintah India mengeluarkan peringatan… Membangun Kemitraan Bisnis yang Berkelanjutan Kemitraan bisnis berkelanjutan semakin menjadi fokus utama dalam strategi perusahaan di seluruh dunia. Melalui kemitraan ini, perusahaan dapat menjalin kolaborasi yang kokoh dengan para mitra yang sejalan dengan nilai-nilai keberlanjutan. Munculnya kemitraan bisnis berkelanjutan ini didorong oleh meningkatnya kesadaran akan pentingnya keberlanjutan dan tuntutan konsumen untuk praktik bisnis yang lebih ramah lingkungan. Menyusun rencana kemitraan bisnis berkelanjutan memerlukan perencanaan strategis …

Adapting Environmental Performance Monitoring for Small and Medium Enterprises (SMEs)

Adapting Environmental Performance Monitoring for Small and Medium Enterprises (SMEs)

In today’s business landscape, environmental performance monitoring (EPM) has become a crucial aspect of corporate responsibility and sustainability. However, for small and medium enterprises (SMEs), implementing and maintaining an effective EPM system can be challenging due to limited resources and expertise.  Despite these challenges, SMEs can adapt EPM practices to fit their unique needs and constraints. In this article, we will see how to adapt EPM for Small and Medium Enterprises. Read More: How Environmental Transparency Benefits Corporate Sustainability 1. Understand the Importance of Environmental Performance Monitoring for SMEs Environmental performance monitoring is not just for large corporations. SMEs also have a significant role to play in sustainability. Take example in Indonesia, the rapid growth of SMEs by 2022 has reached up to 64.2 million Micro SMEs that contribute significantly to Indonesia’s GDP. Those SMEs are potentially contributing to a better future of sustainability by implementing EPM. The implementation of EPM in SMEs could be developed in these areas: 2. Identify Key Environmental Metrics to Implement Environmental Performance Monitoring When SMEs agree to implement the EPM, next to do is to identify key environmental metrics to effectively monitor environmental performance. SMEs should adapt EPM by understanding what are the key metrics that align with their operations and sustainability goals.  Some essential metrics will include; energy consumption, water usage, waste management, and carbon emissions.  Read More: Technology in Sustainable Business 3. Leverage Cost-Effective Tools and Technologies to adapt Environmental Performance Monitoring SMEs often operate with tight budgets, so investing in expensive monitoring systems might not be feasible. However, there are cost-effective tools and technologies available when SMEs decide to adapt EPM. The tools and technology that SMEs can utilize, for instance is  Environmental Management Software. This tool will help SMEs for tracking and reporting environmental performance without the need for large capital investments.  4. Collaborate with External Partners In implementing EPM, SMEs can benefit from external expertise and resources by collaborating with partners. Partners for EPM could come from; (1) Industry Associations, by joining industry associations that offer resources, training, and networking opportunities focused on sustainability, (2) Consultant, by engaging environmental consultants who can provide tailored advice and support for implementing EPM practices, and/or (3) Government Programs, to get exposure and chance to explore government grants and programs that support SMEs in their sustainability efforts. Many governments offer financial incentives and resources to help businesses reduce their environmental impact. 5. Evaluate and Continuously Improve After all, setting realistic and achievable goals is vital for the success of EPM in SMEs. But carrying out the evaluation and continuously improving the sustainability initiatives are also fundamental to be done. This activity will include the measurement of achievement and report building, as well as putting sustainability as a life-journey, not an end destination.  Now, SMEs can use the All-In-One Solution service from Satuplatform to support environmental initiatives. Try this FREE DEMO now! Similar Article 5 Fakta Terkait Gas Metana Sebagai Kontributor Pemanasan Global Kita mengenal karbon dioksida (CO2) sebagai penyebab meningkatnya suhu rata-rata bumi. Akan tetapi, terdapat senyawa utama lain yaitu metana (CH4) yang juga merupakan kontributor utama pemanasan global.  Gas metana merupakan komponen utama gas alam yang bersifat sangat mudah terbakar, tidak memiliki warna serta bau. Metana umumnya dapat diproduksi secara alami oleh alam melalui proses metanogenesis, terutama dari dekomposisi anaerob, juga dipengaruhi oleh aktivitas manusia, disebut juga antropogenik, meliputi kegiatan pertanian, tempat pembuangan sampah, dan lainnya. Keberadaan metana di atmosfer dapat mempengaruhi suhu dan sistem iklim bumi. Para ilmuwan menemukan bahwa metana telah berkontribusi besar atas terjadinya 30 persen pemanasan global… 5 Cara Menjadikan Rumah Sejuk Tanpa AC Menciptakan rumah sejuk tanpa AC sepertinya menjadi upaya yang membutuhkan usaha besar di kondisi sekarang ini. Khususnya bagi masyarakat yang tinggal di wilayah perkotaan dengan minim vegetasi. Dilihat secara total, tercatat sekitar 1,6 miliar unit AC beroperasi di seluruh dunia, menurut laporan International Energy Agency (IEA). Cuaca panas yang kian terasa mendorong konsumsi akan barang ini semakin tinggi. Kini, AC pun sudah menjadi barang penting yang dibutuhkan masyarakat dan diperkirakan jumlah penggunaannya akan melonjak tiga kali lipat selama 30 tahun ke depan.  Di Indonesia sendiri, konsumsi masyarakat terhadap pendingin udara modern ini juga berada dalam angka yan tinggi. Tingginya suhu… 4 Negara di Asia dengan Suhu Tertinggi Akibat Gelombang Panas Sebagian besar negara-negara di wilayah Asia, terutama Asia Tenggara dan Asia Selatan, terus dilanda gelombang panas belakangan ini. Beberapa daerah bahkan telah memecahkan rekor suhu tertinggi atau ekstrem yang berdampak pada banyak aktivitas masyarakat dan kondisi kehidupan. Menurut Organisasi Meteorologi Dunia PBB, Asia memanas lebih cepat daripada rata-rata global. Panas ekstrem telah menyebabkan ratusan juta jiwa kepanasan dalam suhu di atas 40 derajat Celcius. Kondisi ini bahkan berlangsung dalam beberapa minggu di sebagian besar wilayah Asia. Di salah satu daerah di India, suhu sempat mencapai hampir 46 derajat Celcius, dikutip dari CBS News. Kondisi tersebut membuat pemerintah India mengeluarkan peringatan… Membangun Kemitraan Bisnis yang Berkelanjutan Kemitraan bisnis berkelanjutan semakin menjadi fokus utama dalam strategi perusahaan di seluruh dunia. Melalui kemitraan ini, perusahaan dapat menjalin kolaborasi yang kokoh dengan para mitra yang sejalan dengan nilai-nilai keberlanjutan. Munculnya kemitraan bisnis berkelanjutan ini didorong oleh meningkatnya kesadaran akan pentingnya keberlanjutan dan tuntutan konsumen untuk praktik bisnis yang lebih ramah lingkungan. Menyusun rencana kemitraan bisnis berkelanjutan memerlukan perencanaan strategis dan kolaborasi yang efektif antara semua pihak yang terlibat. Dengan merancang kemitraan yang terstruktur dan berkomitmen, perusahaan dapat memperluas dampak positif mereka dalam mengurangi jejak karbon, mempromosikan keadilan sosial, dan meningkatkan efisiensi ekonomi secara bersama-sama. Berikut hal-hal yang penting untuk… Adapting Environmental Performance Monitoring for Small and Medium Enterprises (SMEs) In today’s business landscape, environmental performance monitoring (EPM) has become a crucial aspect of corporate responsibility and sustainability. However, for small and medium enterprises (SMEs), implementing and maintaining an effective EPM system can be challenging due to limited resources and expertise.  Despite these challenges, SMEs can adapt EPM practices to fit their unique needs and constraints. In this article, we will see how to adapt EPM for Small and Medium Enterprises. Read More: How Environmental Transparency Benefits Corporate …

Pentingnya Pelaporan ESG kepada Investor

Tren Investasi Berbasis ESG: Apakah Worth It?

Investasi adalah instrumen yang penting dalam bisnis. Sebagai salah satu strategi finansial dalam bisnis, biasanya para pihak dalam perusahaan akan sangat detail dan teliti dalam mempertimbangkan jenis investasi apa yang akan dijalankan, salah satunya ESG. Baca Juga: ESG Trends 2023: Sustainability Efforts in Driving Business Di tengah kondisi perubahan iklim dan ketidakpastian lingkungan, investasi berbasis ESG kini muncul sebagai bentuk ambisi untuk mendorong masa depan lingkungan yang lebih baik. Mari simak, seperti investasi berbasis ESG untuk perusahaan dan apakah investasi tersebut akan menguntungkan bagi para investor? Investasi Berbasis ESG Investasi yang berbasis ESG (Environmental, Social, and Governance) berarti investasi berupa emiten-emiten yang memperhatikan faktor lingkungan, sosial, dan tata kelola. Jenis investasi ESG kini sedang banyak diminati. Per tahun 2018, diketahui total dana kelolaan global untuk investasi ESG telah mencapai USD 31 triliun. Dengan angka tersebut, diperkirakan bahwa investasi ESG akan terus memiliki nilai peningkatan yang signifikan. Investasi berbasis ESG sendiri telah populer di negara-negara maju di benua Eropa, di sana persentase investasi ESG yaitu sebesar 46% di tahun 2018. Australia juga banyak melakukan investasi ESG dengan persentase 63%. Lalu Jepang juga ikut melakukan mengikuti tren investasi berbasis ESG dengan persentasenya sebanyak 18%. Baca Juga: Dampak Risiko ESG terhadap Bisnis Berkelanjutan Profil ESG Perusahaan untuk Tentukan Investasi Dalam menentukan investasi ESG, penting untuk memahami secara detail profil ESG perusahaan tempat berinvestasi. Pastikan memilih perusahaan berdasarkan skor ESG dan laporan ESG yang baik. Perusahaan yang memiliki skor ESG tinggi secara konkrit berarti memiliki manajemen risiko yang lebih baik. Perusahaan seperti ini dapat dipastikan memiliki ‘cost of capital’ yang rendah dan memiliki valuasi yang tinggi. Sehingga, dengan fundamental perusahaan yang sehat, valuasi yang tinggi tersebut akan membukukan investasi yang lebih tinggi lagi.  Pengelolaan Risiko yang Terjamin Perusahaan dengan profil ESG yang baik juga menjadi tempat investasi yang menjanjikan, sebab risiko dari investasi juga dapat lebih dikendalikan. Untuk menilai pengendalian risiko investasi yang berbasis ESG pada perusahaan, semakin mudah dengan melihat indikator dari inisiatif yang dijalankan oleh perusahaan. Investor dapat melihat, apakah perusahaan ikut andil dalam inisiatif United Nations Principles of Responsible Investments (UNPRI) terkait ‘fiduciary duty’ yang perlu mengintegrasikan faktor-faktor ESG di dalam keputusan-keputusan investasi yang mereka buat. Selain itu, dapat dilihat pula dari banyaknya bursa saham ESG yang diikuti oleh perusahaan, seperti bursa di Hong Kong (HKEX) dan Singapura (SGX). Bursa saham semacam ini mengharuskan perusahaan-perusahaan yang terdaftar untuk menyampaikan laporan ESG tahunan untuk melihat kepiawaian perusahaan dalam mengelola risiko dan menjamin emiten ESG nya. Investasi Kekinian yang Menjanjikan Menurut Laporan Asset and Wealth Management Revolution 2022 dari PwC terkait dengan ESG yang ditangani para aset manager secara gkibak, Aset kelolaan ESG diperkirakan akan naik menjadi 33,9 USD triliun pada tahun 2026. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perubahan drastis dan berkelanjutan dalam industri aset manajemen dan kekayaan yang kini dipengaruhi oleh tren ESG.  Dari laporan tersebut pula, sembilan dari sepuluh aset manajer yang disurvei meyakini bahwa mengintegrasikan ESG ke dalam strategi investasinya akan meningkatkan imbal hasil secara keseluruhan. Sebanyak 60% investor institusi juga melaporkan bahwa investasi ESG telah menghasilkan pengembalian (return) yang lebih tinggi dibandingkan dengan investasi non-ESG yang setara. Sebagai investasi kekinian yang menawarkan return kompetitif, investasi ESG juga mulai mengalami peningkatan di Indonesia. Terhitung per Januari 2020, dana kelolaan ESG telah mencapai 1.8 triliun rupiah, atau melonjak drastis dari 132 miliar Rupiah pada tahun 2017.  Kontribusi Terhadap Lingkungan Berinvestasi pada perusahaan-perusahaan yang berfokus pada ESG berarti juga turut serta dalam penyelamatan lingkungan serta mitigasi perubahan iklim. Sebagai contoh, investasi perusahaan rel kereta api yang berupaya mengurasi emisi karbon. Transportasi kereta api dapat menghasilkan emisi gas rumah kaca 75% lebih sedikit daripada transportasi lainnya. Dengan demikian, investasi pada perusahaan ini dapat menghasilkan peluang untuk turut mengurangi emisi gas rumah kaca. Tidak dapat dipungkiri, perusahaan memang memiliki peran besar dalam membangun masa depan lingkungan yang lebih berkelanjutan. Setiap investasi ESG adalah sangat berarti bagi bumi sebagai tempat hidup seluruh umat. Saat ini telah hadir Satuplatform all-in-one solution yang dapat memberikan simulasi perhitungan emisi bagi perusahaan. Coba FREE DEMO dari Satuplatform sekarang juga! /*! elementor – v3.18.0 – 20-12-2023 */ .elementor-heading-title{padding:0;margin:0;line-height:1}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title[class*=elementor-size-]>a{color:inherit;font-size:inherit;line-height:inherit}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-small{font-size:15px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-medium{font-size:19px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-large{font-size:29px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xl{font-size:39px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xxl{font-size:59px} Similar Article Tren Investasi Berbasis ESG: Apakah Worth It? Investasi adalah instrumen yang penting dalam bisnis. Sebagai salah satu strategi finansial dalam bisnis, biasanya para pihak dalam perusahaan akan sangat detail dan teliti dalam mempertimbahkan jenis investasi apa yang akan dijalankan. Di tengah kondisi perubahan iklim dan ketidakpastian lingkungan, investasi berbasis ESG kini muncul sebagai bentuk ambisi untuk mendorong masa depan lingkungan yang lebih baik. Mari simak, seperti investasi berbasis ESG untuk perusahaan dan apakah investasi tersebut akan menguntungkan bagi para investor? Investasi Berbasis ESG Investasi yang berbasis ESG (Environmental, Social, and Governance) berarti investasi berupa emiten-emiten yang memperhatikan faktor lingkungan, sosial, dan tata kelola. Jenis investasi ESG kini… ESG Trends 2023: Sustainability Efforts in Driving Business ESG Trends – As the world struggles with climate change, inclusivity, and health problems, ESG has now become more necessary than ever for businesses and investors. The existence of ESG is a big hope to attain a remarkable brand reputation, gain tremendous customer loyalty, and reduce risk while contributing to a more sustainable future.  Read More: ESG Excellence: A Digital Handbook for Monitoring and Enhancing Corporate Sustainability As ESG has gained more popularity, businesses and investors are adopting a more comprehensive strategy by integrating ESG factors into their business plans. For businesses, ESG now is not only a ‘nice-to-have’ factor… Capai Gaya Hidup Ramah Lingkungan Lewat Gadget, Ini Caranya! Gaya Hidup Ramah Lingkungan – Di era digital seperti saat ini, penggunaan gadget telah menjadi bagian esensial di kehidupan sehari-hari. Kini, hampir setiap aktivitas melibatkan penggunaan gadget. Dengan kondisi ketergantungan hidup terhadap gadget, ternyata ada potensi emisi jejak karbon yang dihasilkan. Oleh karena itu, penting untuk kita semua menjadi lebih bijak dalam menggunakan gadget. Dalam artikel ini akan dibahas mengenai bagaimana dampak lingkungan yang dihasilkan dari penggunaan gadget, serta apa cara yang dapat ditempuh untuk menggunakan gadget dengan lebih ramah lingkungan.  Baca Juga: Panduan Memulai Kebiasaan Ramah Lingkungan dalam Keseharian Gadget Sumber Emisi Karbon Penelitian berjudul ‘Journal of Cleaner …