Lautan Sebagai Penyerap Karbon Alami

Laut telah menjadi salah satu ekosistem penting di bumi yang memiliki berbagai manfaat bagi kehidupan. Lebih dari itu, lautan yang komposisinya menempati lebih dari 70 persen permukaan bumi ini juga berperan penting sebagai penyerap karbon dari atmosfer.

Lautan diketahui menyimpan karbon 60 kali lebih banyak dibandingkan atmosfer dan menyerap hampir 30 persen emisi karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan manusia. Dikutip dari Media Indonesia, saat ini diperkirakan ada sekitar 39.000 Gigaton CO2 yang tersimpan di lautan.

Baca Juga: Dekarbonisasi untuk Energi Bersih

Melihat fungsinya, lautan berperan penting dalam menyerap karbon secara alami. Penyerap karbon terbesar kedua di bumi setelah lapisan batuan. Mengurangi dampak perubahan iklim dan menstabilkan sistem iklim bumi. Akan tetapi, jika melihat kondisi lautan saat ini, apakah kemampuannya masih dapat diandalkan?

Proses Penyerapan Karbon Dioksida (CO2) oleh Lautan

Dikutip dari CSIRO, sekitar 10 miliar ton emisi karbon dilepaskan ke atmosfer setiap tahunnya. Berkat perannya, lautan kemudian menyerap sekitar 3 miliar ton emisi tersebut dan melarutkannya untuk membantu menjadikan iklim lebih sejuk.

Proses penyerapan karbon oleh lautan terjadi di permukaan laut, karbon dioksida diserap langsung dari atmosfer melalui proses difusi dan terlarut ke dalam air laut dengan melibatkan suhu air, salinitas, angin, gelombang dan arus laut. 

Kemudian terjadi proses pompa biologis oleh fitoplankton dan pompa fisik oleh yang menyerap CO2 dari permukaan laut ke kedalaman laut. Karbon dioksida atau CO2 tersebut tenggelam ke dasar laut ketika fitoplankton mati atau dimakan oleh organisme lain. Lalu tersimpan dalam sedimen laut.

Pada saat yang sama, angin dan gelombang juga turut mencampurkan air permukaan untuk menyeimbangkan konsentrasi karbon dioksida di lapisan atas air. Arus laut menjaga massa air tetap bergerak, memastikan bahwa pengangkatan air laut dari kedalaman ke permukaan (proses upwelling) dan penurunan air permukaan ke kedalaman (proses downwelling), yakni memindahkan air yang kaya CO2 dari permukaan ke kedalaman laut, terus terjadi.

Karbon tersimpan dalam sedimen laut ketika organisme seperti karang, moluska, dan beberapa jenis plankton mati. Organisme tersebut menggunakan ion kalsium dan karbonat dari air laut untuk membentuk cangkang dan kerangka untuk membantu menyiapkan tempat bagi karbon.

Sebagai reservoir karbon, lautan dan atmosfer berada dalam kondisi pertukaran karbon yang konstan. Lebih dari 150 miliar ton karbon dalam bentuk gas rumah kaca CO2 berpindah bolak-balik antara laut dan atmosfer setiap tahunnya. Pertukaran gas alami antara air laut dan atmosfer dilakukan untuk mencapai keseimbangan tekanan-tekanan parsial di laut dan atmosfer.

Akan tetapi, menurut Aksi Iklim PBB, peningkatan emisi gas rumah kaca mempunyai konsekuensi bagi lautan. Kondisi tersebut berdampak pada penurunan kesehatan laut berupa pemanasan dan pengasaman air laut yang merugikan kehidupan bawah air serta mengurangi kemampuannya untuk menyerap karbon.

Dampak Peningkatan Emisi GRK Terhadap Lautan

Pengasaman laut menjadi salah satu dampak utama yang terjadi dari meningkatnya emisi gas rumah kaca. Diikuti juga dengan peningkatan suhu air laut, perubahan pola sirkulasi laut yang dapat menciptakan kondisi yang lebih sulit bagi banyak organisme lautan.

Dikutip dari National Oceanographic, emisi CO2 yang diserap oleh lautan akan bereaksi untuk membentuk asam karbonat. Jika terjadi secara kontinu, akumulasi jumlah asam ini akan meningkatkan kadar asam serta menurunkan nilai pH air laut. Menyebabkan terjadinya asidifikasi.

Terjadinya asidifikasi atau penurunan pH air laut dapat mengganggu keseimbangan kimia laut. Hal ini mempengaruhi organisme laut yang bergantung pada kalsium karbonat untuk membuat cangkang dan tulang pada kerang, terumbu karang, dan beberapa plankton. Degradasi terumbu karang dapat mengurangi habitat penting bagi banyak spesies ikan, mengganggu rantai makanan laut, dan menurunkan keanekaragaman hayati. 

Meningkatnya emisi gas rumah kaca yang berdampak pada kondisi iklim juga dapat meningkatkan suhu global dan air laut. Efeknya terumbu karang mengalami pemutihan jika suhu air terlalu tinggi dan spesies laut yang sensitif terhadap suhu pun perlu bermigrasi ke perairan yang lebih dingin, mengganggu ekosistem lokal.

Pemanasan global turut mempengaruhi pola arus laut yang dapat mengganggu alur distribusi nutrisi dan rantai makanan laut. Juga menyebabkan ekspansi termal air laut dan menyebabkan cairnya gletser dan lapisan es. Meningkatkan permukaan air laut.

Kesimpulan

Lautan berperan penting dalam menyerap karbon secara alami, membantu mengurangi dampak perubahan iklim dan menstabilkan sistem iklim bumi. 

Namun, tantangan seperti asidifikasi laut dan perubahan ekosistem laut menuntut perhatian dan tindakan konservasi yang lebih besar. Bertujuan untuk memastikan lautan tetap sehat dan mampu menjalankan perannya sebagai penyerap karbon.

Upaya global untuk mengurangi emisi CO2 dan melindungi ekosistem laut sangat penting dalam mencapai keberlanjutan lingkungan jangka panjang.

Pelaku usaha, bisnis, perusahaan juga dapat turut serta dalam melakukan pengukuran dan pemantauan emisi karbon secara teratur serta melaporkannya secara transparan kepada publik untuk dapat membantu perusahaan memahami dampak lingkungan dari operasinya dan menetapkan target-target pengurangan emisi.

Agar kegiatan pengukuran dan analisa emisi gas rumah kaca dapat dikerjakan secara lebih efektif, lakukan semua prosesnya bersama Satuplatform!

Satuplatform merupakan platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG Management, Carbon Accounting, dan Sustainability Reporting. Kami dapat membantu Anda mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku. 

Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat:

  1. Mengumpulkan dan menganalisis data ESG secara akurat dan efisien
  2. Melacak emisi karbon dan menetapkan target pengurangan emisi
  3. Menyusun laporan ESG yang memenuhi standar internasional dan nasional

Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang! 

Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform.

Similar Article

5 Brand Kosmetik yang Dukung ESG

Berbagai jenis dan varian dari produk kosmetik yang tersebar luas, menimbulkan potensi sampah kemasan yang menumpuk di landfill. Tidak hanya…