Dekarbonisasi Industri Untuk Kejar Target Net Zero Emission Indonesia
Indonesia terus berupaya mengejar target pengurangan emisi dan mewujudkan komitmen Net Zero Emission (NZE) pada 2060. Dekarbonisasi industri menjadi salah satu cara yang diupayakan demi mencapai ambisi ini. Sektor industri sampai saat ini masih menjadi penyumbang emisi karbon terbesar untuk Indonesia. Sekitar 70 persen dari total emisi gas rumah kaca tahunan berasal dari bidang industri seperti besi dan baja, semen, kimia, dan petrokimia. Jumlah emisi GRK di sepanjang 2022 berada di angka 887,23 ton CO2e. Dilansir dari World Resources Institute (WRI) Indonesia, emisi sektor industri Indonesia diproyeksikan dapat melonjak dua kali lipat pada 2030. Oleh karena itu, keterlibatan sektor ini dalam mencapai pengurangan emisi diyakini dapat menciptakan perubahan yang signifikan. Pendekatan dalam Pengelolaan Emisi Karbon Industri Mewujudkan dekarbonisasi industri, berarti mendorong perusahaan menjalankan konsep bisnis yang berkelanjutan yang menghasilkan seminimal mungkin emisi karbon. Baca juga artikel lainnya : Peran Carbon Accounting dalam Mencapai Target Net Zero Emissions Salah satu yang dapat dilakukan oleh industri dalam menjalankan langkah dekarbonisasi ialah seperti mulai meningkatkan efisiensi energi di fasilitas industri. Ini termasuk penggunaan teknologi hemat energi, sistem manajemen energi, dan optimalisasi proses produksi agar lebih efisien. Perusahaan juga mungkin perlu beralih dari bahan bakar fosil ke sumber energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, atau biomassa. Ini bertujuan mengurangi ketergantungan pada energi karbon-intensif, yang pada akhirnya mengurangi emisi karbon. Kemudian melalui strategi elektrifikasi yang mendorong peralihan penggunaan bahan bakar fosil ke listrik untuk mendukung transisi energi bersih. Bidang manufaktur dan pengolahan, dapat beralih dari mesin yang menggunakan bahan bakar fosil ke peralatan berbasis listrik yang didukung dengan sumber terbarukan seperti angin dan matahari. Perusahaan juga dapat memanfaatkan teknologi CCS menangkap karbon dioksida (CO₂) dari proses industri sebelum mencapai atmosfer dan kemudian menyimpannya di bawah tanah. Langkah ini yang juga diterapkan oleh Badan Iklim Eropa dalam meningkatkan pengelolaan emisi karbon industri yang optimal serta untuk mencapai target dekarbonisasi Uni Eropa Tantangan dalam Mewujudkan Dekarbonisasi Industri Dekarbonisasi industri terdengar seperti cara yang legit dalam menyelesaikan masalah emisi gas rumah kaca. Dibalik solusinya yang besar, tantangan dalam mengimplementasikan dekarbonisasi industri menjadi fokus yang perlu mendapat perhatian. Menurut artikel terbitan Kumparan terkait pembahasan ini, diperlukan adanya inovasi dan teknologi yang berkelanjutan yang dapat mendukung perusahaan menjalankan dekarbonisasi. Green Hydrogen adalah salah satu yang sedang dikembangkan. Green Hydrogen hadir sebagai bahan bakar ramah lingkungan yang berguna bagi sektor transportais dan pembangkit listrik. Inovasi ini dapat diproduksi melalui proses elektrolisis air menggunakan energi terbarukan, sehingga tidak menghasilkan emisi karbon. Akan tetapi, dibutuhkan biaya produksi yang tinggi untuk memproduksinya dan keterbatasan infrastruktur menjadi kendala lain yang perlu dikendalikan. Selain itu, implementasi dekarbonisasi industri perlu melibatkan seluruh rantai nilai perusahaan yang turut melibatkan emisi karbon dari operasi, pemasok, dan pelanggan. Pencatatan yang menyeluruh dan kolaborasi menjadi kunci untuk mewujudkan dekarbonisasi industri yang optimal. Implementasi Dekarbonisasi Industri Pada Perusahaan Langkah dekarbonisasi industri sudah mulai dijalankan oleh banyak perusahaan di seluruh Indonesia. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh PT Perkebunan Nusantara (PTPN) Group. Dikutip dari Kumparan, PTPN telah menginisiasi beberapa proyek berkelanjutan dan berhasil menurunkan emisi CO2 sebesar 2,32 juta ton CO2e pada 2021. Selain perusahaan milik negara, sektor swasta diharapkan juga semakin berminat untuk terlibat dalam upaya ini. Sektor swasta diyakini punya peranan penting dalam membantu Indonesia mencapai target pengurangan emisi karbon mendatang. Mulai Hitung Data Emisi Bisnis Anda Pelaku usaha, bisnis, dan perusahaan juga dapat turut serta dalam keberlanjutan dengan melakukan pengukuran dan pemantauan emisi karbon secara teratur serta melaporkannya secara transparan kepada publik. Aktivitas ini dapat membantu perusahaan memahami dampak lingkungan dari operasinya dan menetapkan target-target pengurangan emisi. Agar kegiatan pengukuran dan analisa emisi gas rumah kaca dapat dikerjakan secara lebih efektif, lakukan semua prosesnya bersama Satuplatform! Satuplatform merupakan platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG Management, Carbon Accounting, dan Sustainability Reporting. Kami dapat membantu Anda mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku. Dengan fitur-fitur Satuplatform mulai dari Carbon & ESG Management, Supplier Sustainability Management, Carbon Economy Service, Anda dapat: Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang! Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform. Similar Article Emisi Karbon Jet Pribadi: Dampaknya Terhadap Kondisi Iklim Pesawat jet pribadi seringkali menjadi pilihan moda transportasi yang dianggap efisien dan cepat bagi beberapa orang untuk memudahkan perjalanan. Dibalik kemudahannya, jet pribadi ternyata punya dampak terhadap iklim yang sangat buruk, memperburuk emisi sektor penerbangan. Menurut data dari situs Our World in Data, emisi karbon global dari sektor penerbangan telah meningkat empat kali sejak tahun 1960-an. Menyumbang sekitar 2,5 persen emisi CO2 dari pembakaran bahan bakar fosil dan penggunaan lahan. Penggunaan jet pribadi dianggap memiliki dampak yang tidak proporsional terhadap lingkungan. Laporan dari T&E menjumpai bahwa jet pribadi atau private jet punya dampak polusi sekitar 5 hingga 14 kali lebih… Hari Bebas Kendaraan Bermotor: 5 Fakta Terkait Emisi Sektor Transportasi Tanggal 22 September kemarin diperingati sebagai Hari Bebas Kendaraan Bermotor Sedunia atau World Car Free Day. Di Indonesia sendiri, car free day sudah menjadi bagian dari rutinitas masyarakat, salah satunya di Jakarta pada tiap akhir pekan. Tujuan dari penyelenggaraan ini guna mendorong seluruh masyarakat dunia untuk turut serta meninggalkan kendaraan bermotor pribadi mereka selama sehari penuh dan beralih ke transportasi publik atau berjalan kaki. Acara ini menyoroti berbagai manfaat yang bisa tercipta dari “berkegiatan tanpa mobil” bagi masyarakat. Salah satu yang diharapkan dari terselenggaranya Car Free Day atau CFD adalah untuk dapat mencapai kualitas udara yang lebih baik yang tidak… Dekarbonisasi Industri Untuk Kejar Target Net Zero Emission Indonesia Indonesia terus berupaya mengejar target pengurangan emisi dan mewujudkan komitmen Net Zero Emission (NZE) pada 2060. Dekarbonisasi industri menjadi salah satu cara yang diupayakan demi mencapai ambisi ini. Sektor industri sampai saat ini masih menjadi penyumbang emisi karbon terbesar untuk Indonesia. Sekitar 70 persen dari total emisi gas rumah kaca tahunan berasal dari bidang industri seperti besi dan baja, semen, kimia, dan petrokimia. Jumlah emisi GRK di sepanjang 2022 berada di angka 887,23 ton CO2e. Dilansir dari World Resources Institute (WRI) Indonesia, emisi …
Read more “Dekarbonisasi Industri Untuk Kejar Target Net Zero Emission Indonesia”