5 Langkah untuk Mulai Memahami Perubahan Iklim
Narasi tentang perubahan iklim sudah semakin sering kita temui di banyak saluran informasi. Pembahasan tentang ini juga sudah secara perlahan disisipkan dalam aktivitas dan sekolah di banyak negara. Baca juga artikel lainnya : Urgensi Menciptakan Kesadaran tentang Perubahan Iklim di Masyarakat Salah satunya Italia yang sejak tahun 2019 mulai menjadikan perubahan iklim sebagai mata pelajaran wajib dalam kurikulum nasional. Sekolah-sekolah di sana diwajibkan untuk memberi sekitar 33 jam pendidikan setiap tahunnya bagi anak-anak usia 6 sampai 19 tahun. Namun, inisiatif ini belum banyak diterapkan di negara lainnya. Berdasarkan data UNESCO pada tahun 2021, dari 100 kurikulum nasional yang dianalisis, baru setengahnya saja yang memasukkan mata pelajaran terkait. Itu pun hanya pembahasan mendasar. Kondisi yang menunjukkan kurangnya pengajaran terkait perubahan iklim ini juga didukung oleh survei PBB yang menyebut bahwa sekitar 70 persen anak muda tidak memiliki pengetahuan sama sekali terkait hal tersebut. Situasi yang memprihatinkan di tengah meningkatnya dampak perubahan iklim terhadap bumi dan kehidupan. Oleh karena itu, kita perlu berinisiatif belajar dan memahami untuk dapat berkontribusi dalam pencegahan dan turut beradaptasi dengan kondisinya. Berikut adalah lima langkah penting yang bisa dilakukan untuk memahami perubahan iklim. 1. Meningkatkan Literasi dan Pengetahuan Kita dapat mulai dengan mempelajari konsep dasar terkait iklim, atmosfer, siklus karbon, dan gas rumah kaca. Poin tersebut adalah hal-hal penting yang berkaitan dengan perubahan iklim dan sering termasuk dalam pembahasannya. Akses sumber informasi terpercaya. Bisa mengandalkan artikel, buku, dan laporan dari sumber-sumber kredibel seperti lembaga resmi atau universitas untuk memberikan kita informasi yang tepat. Terhindar dari hoaks atau informasi palsu. 2. Memahami Penyebab Perubahan Iklim Sebelum membahas lebih jauh, sudahkah kamu atau kita mengetahui faktor-faktor penyebab dari terjadinya perubahan iklim. Hal ini penting untuk diketahui untuk membantu kita memahami sekaligus menghindarinya. Meskipun sudah berlangsung sejak waktu yang lama, perubahan iklim mulai meningkat lebih cepat sejak Revolusi Industri dimulai, yang artinya aktivitas manusia berkontribusi besar terhadap kondisi sekarang. Pelajari bagaimana kegiatan manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan penggunaan lahan, berkontribusi pada peningkatan emisi gas rumah kaca. 3. Memahami Dampak Perubahan Iklim Pelajari bagaimana krisis iklim ini mempengaruhi ekosistem, keanekaragaman hayati, pola cuaca, kenaikan permukaan laut, dan fenomena cuaca ekstrem. Termasuk juga pengaruhnya terhadap kehidupan manusia. Menurut laporan terbaru IPCC tentang adaptasi iklim, salah satu dampak dari perubahan iklim adalah turut meningkatkan terjadinya bencana dan menjadikannya lebih buruk dari yang diperkirakan para ilmuwan sebelumnya. World Wild Life menyebut, risiko bencana pun diperkirakan akan meningkat pada tahun-tahun mendatang akibat kondisi ini. 4. Mempraktikkan Gaya Hidup Ramah Lingkungan Selanjutnya, kita bisa naik satu tingkat dengan melakukan tindakan kecil seperti mengurangi konsumsi energi, mendaur ulang, dan memilih produk ramah lingkungan. Menerapkannya dalam keseharian. Kita juga bisa terlibat dalam kampanye keberlanjutan yang dapat mendorong masyarakat luas ke arah perubahan. Dengan memahami perubahan iklim secara mendalam, individu dan masyarakat dapat mengambil langkah-langkah yang lebih tepat dan efektif dalam upaya mitigasi dan adaptasi terhadap dampaknya. Baca Juga: Memitigasi Perubahan Iklim Melalui Program CSR (Corporate Social Responsibility) 5. Turut Serta dalam Keberlanjutan Pelaku usaha, bisnis, perusahaan juga dapat turut serta dalam melakukan pengukuran dan pemantauan emisi karbon secara teratur serta melaporkannya secara transparan kepada publik untuk dapat membantu perusahaan memahami dampak lingkungan dari operasinya dan menetapkan target-target pengurangan emisi. Agar kegiatan pengukuran dan analisa emisi gas rumah kaca dapat dikerjakan secara lebih efektif, lakukan semua prosesnya bersama Satuplatform! Satuplatform merupakan platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG Management, Carbon Accounting, dan Sustainability Reporting. Kami dapat membantu Anda mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku. Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang! Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform. /*! elementor – v3.23.0 – 05-08-2024 */ .elementor-heading-title{padding:0;margin:0;line-height:1}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title[class*=elementor-size-]>a{color:inherit;font-size:inherit;line-height:inherit}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-small{font-size:15px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-medium{font-size:19px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-large{font-size:29px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xl{font-size:39px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xxl{font-size:59px} Similar Article 5 Langkah untuk Mulai Memahami Perubahan Iklim Narasi tentang perubahan iklim sudah semakin sering kita temui di banyak saluran informasi. Pembahasan tentang ini juga sudah secara perlahan disisipkan dalam aktivitas dan sekolah di banyak negara. Baca juga artikel lainnya : Urgensi Menciptakan Kesadaran tentang Perubahan Iklim di Masyarakat Salah satunya Italia yang sejak tahun 2019 mulai menjadikan perubahan iklim sebagai mata pelajaran wajib dalam kurikulum nasional. Sekolah-sekolah di sana diwajibkan untuk memberi sekitar 33 jam pendidikan setiap tahunnya bagi anak-anak usia 6 sampai 19 tahun. Namun, inisiatif ini belum banyak diterapkan di negara lainnya. Berdasarkan data UNESCO pada tahun 2021, dari 100 kurikulum nasional yang dianalisis, baru… Pengelolaan Limbah Industri: Upaya Mengurangi Emisi Karbon Limbah Industri Limbah industri menjadi satu dari sekian jenis limbah yang bisa berupa bahan padat, cair, juga gas. Limbah industri juga mencakup bahan berbahaya dan beracun atau limbah B3. Seluruhnya memerlukan pengelolaan yang tepat dan aman. Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Indonesia menghasilkan sekitar 81,87 juta ton limbah B3 dari berbagai sektor. Pertambangan, energi, minyak dan gas, industri manufaktur, agroindustri, sampai dengan medis. Berbeda dari limbah rumah tangga, limbah industri punya karakteristik yang cukup berbeda. Pengelolaannya pun perlu dilakukan dengan aman sebab beberapa material bisa membahayakan jika mencemari lingkungan dan terkontaminasi manusia. Baca Juga: Persetujuan Teknis Pengelolaan… Waste to Energy : Kelebihan dan Kekurangan Mengubah sampah menjadi energi atau dikenal juga dengan Waste to Energy (WtE) merupakan sebuah inovasi dalam pengelolaan sampah untuk menjadikannya lebih bermanfaat. Kita tahu bahwa sampah, limbah, dan segala barang sisa penggunaan dari aktivitas manusia seringkali dianggap sebagai produk ‘habis’ yang tidak lagi dibutuhkan. Dibuang begitu saja, masih jarang dipilah, sampai pada akhirnya saling bercampur di Tempat Pembuangan Akhir sampah. Kondisi ini menjadikan sampah tercemar satu sama lain. Jika kegiatan daur ulang berfungsi untuk mengolah kembali suatu material berharga menjadi produk baru lainnya, kegiatan mengolah sampah menjadi energi adalah pilihan lain yang bisa dilakukan untuk mengolah material yang berdasarkan kondisinya… 3 Contoh Program Corporate Social Responsibility untuk Dukung Kelestarian Lingkungan Corporate Social Responsibility atau CSR merupakan istilah yang tidak asing. Ini menjadi sebuah program yang dilakukan perusahaan dalam rangka memenuhi tanggung jawab sosial dan lingkungan. Baca juga artikel lainnya : …