Menilik Seberapa Besar Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau di Singapura
Ruang Terbuka Hijau ‘Kota di dalam Taman’, telah menjadi julukan Singapura untuk mewakili keterlimpahan ruang terbuka hijau yang tersedia di sana. Singapura dikenal sebagai salah satu negara yang peduli akan pentingnya alam hijau untuk mendukung kehidupan berkelanjutan. Saat ini, Ibu Kota Singapura menjadi salah satu wilayah dengan pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH) terbaik di dunia. Kota ini memiliki berbagai taman, kebun, dan ruang hijau yang dirancang untuk meningkatkan kualitas hidup penduduk dan mendukung keberlanjutan lingkungan. Baca Juga: Melihat Upaya Singapura Jadi Salah Satu Kota Terhijau di Dunia Seberapa Banyak Ruang Terbuka Hijau di Singapura? Dilansir dari City Monitor, hampir lebih dari 47 persen wilayah kota merupakan ruang terbuka hijau. Sementara 30 persen lainnya tertutupi tutupan pohon yang menjadikannya lebih sejuk saat siang hari. Singapura adalah salah satu kota terhijau di dunia dengan pohon-pohon yang berjajar teratur di tengah dan pinggir jalanan. Hadir juga taman-taman di berbagai sudut kota, hingga hutan kota yang bisa dijangkau dengan mudah dari pusat kota. Gardens by the Bay adalah contoh ikonik dari integrasi teknologi dan alam, dengan pohon-pohon raksasa buatan yang berfungsi sebagai taman vertikal dan pengumpul energi surya. Selain itu, Singapore Botanic Gardens yang merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO, memiliki kebun anggrek nasional yang terkenal. Sebuah taman tropis yang luas dengan berbagai koleksi tanaman, danau, dan jalur berjalan kaki yang indah. Terdapat juga berbagai vegetasi hijau buatan yang tumbuh sangat subur dan asri, dibangun pemerintah setempat sebagai langkah menciptakan tempat tinggal yang bersih dan hijau, meskipun tidak ada hutan alami yang berdiri di sini. Singapura pun masih terus berinovasi dalam menciptakan dan mengelola ruang terbuka hijau, menjadikannya contoh utama kota hijau yang berkelanjutan di dunia. Alasan Di Balik Terciptanya Banyak Ruang Terbuka Hijau di Singapura Penciptaan ‘kota di dalam taman’ ala Singapura bukan sebuah ide untuk menambah estetika semata. Berdasarkan situs resmi SG 101, ruang terbuka hijau adalah fasilitas yang sangat penting untuk dibangun sebab pohon dan tanaman hijau berperan menghindarkan negara tersebut dari polusi. Selain itu, hal ini merupakan bagian dari upaya Singapura untuk membangun dirinya sebagai negara yang bersih dan hijau. Juga bertujuan untuk mencerminkan tata kelola yang baik dan menarik investor asing. Oleh karena itu, upaya penghijauan diiringi dengan kampanye seperti ‘Jaga Singapura Tetap Bersih’ dan ‘Hari Menanam Pohon’. Sejauh ini, Singapura memiliki kepadatan pohon perkotaan tertinggi di dunia. Sebanyak dua juta pohon berjejer di sepanjang jalan, memberi manfaat bagi lingkungan tempat tinggal dalam berbagai cara. Ini juga merupakan upaya untuk dapat tercipta tempat beristirahat nyaman bagi penduduk kota yang dikelilingi oleh bangunan beton dan kaca. Rancangan Singapore Green Plan 2030 Salah Satunya Ruang Terbuka Hijau Baca juga artikel lainnya : Cara Singapura Menjadi Lebih Hijau Lewat Singapore Green Plan 2030 Pengembangan pembangunan berkelanjutan yang dilakukan Singapura terancang sepenuhnya dalam Singapore Green Plan 2030. Lima strategi utama untuk mengubah Singapura menjadi Kota Bertema Alam, dibuat dan daftarnya ialah: Selain ruang terbuka hijau, pemerintah Singapura juga meningkatkan ruang biru di perkotaan dengan mengubah perairan menjadi biru dan jernih. Pemerintah berupaya memastikan semua limbah rumah tangga dan industri akan mengalir ke saluran pembuangan. Seluruh aksi ‘membersihkan Singapura’ tersebut bertujuan agar kota dapat menampung sebanyak mungkin curah hujan (95 inci per tahun). Singapore Green Plan 2030 adalah inisiatif ambisius oleh pemerintah Singapura untuk mempercepat agenda pembangunan berkelanjutan di negara tersebut selama dekade berikutnya. Program ini tidak hanya bertujuan untuk mengatasi tantangan lingkungan, tetapi juga untuk menciptakan peluang ekonomi baru dan meningkatkan kualitas hidup warga Singapura melalui pembangunan yang berkelanjutan dan inovatif. /*! elementor – v3.23.0 – 05-08-2024 */ .elementor-heading-title{padding:0;margin:0;line-height:1}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title[class*=elementor-size-]>a{color:inherit;font-size:inherit;line-height:inherit}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-small{font-size:15px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-medium{font-size:19px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-large{font-size:29px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xl{font-size:39px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xxl{font-size:59px} Similar Article Industri dan Jejak Karbon: Bagaimana Perusahaan Besar Mengelola Emisi Mereka Jejak karbon merupakan jumlah karbon atau gas emisi rumah kaca yang dihasilkan dari berbagai kegiatan manusia pada kurun waktu tertentu. Operasional sebuah bisnis atau industri tidak terlepas dari memproduksi jejak karbon yang berdampak terhadap kondisi iklim saat ini. Dilansir dari Our World in Data, sektor industri telah menjadi penyumbang emisi global terbesar setiap tahunnya sejak era Revolusi Industri dimulai. Kondisi ini tentu berbeda di setiap negara, terutama wilayah yang termasuk penghasil komoditas pertanian. Jejak karbon dari sektor energi, pada tahun lalu, mencapai rekor tertingginya dan meningkat 6 persen dari tahun 2020. Pasca pandemi COVID-19, emisi sektor ini melonjak menjadi 36,3… Pendidikan dan Kesadaran: Mendidik Generasi Muda Tentang Jejak Karbon Generasi muda adalah pemimpin masa depan yang diyakini memiliki kemampuan untuk mengubah dunia melalui pendidikan yang diraihnya. Hal ini jugalah yang perlu dilakukan dalam menangani perubahan iklim dan mengurangi jejak karbon. Selain pengajaran dasar di institusi pendidikan, generasi muda sekarang perlu turut diajarkan tentang edukasi dan kesadaran akan kondisi iklim yang terjadi belakangan ini. Salah satunya ialah terkait upaya mengurangi jejak karbon, emisi gas rumah kaca yang umum dihasilkan dalam aktivitas harian sebagai bagian dalam langkah memerangi perubahan iklim. Pentingnya Edukasi Perubahan Iklim pada Generasi Muda Pemahaman yang lebih baik tentang perubahan iklim dapat mendorong dukungan untuk kebijakan yang mendukung… 10 Tips Efektif untuk Mengurangi Limbah di Tempat Kerja, Praktekin Yuk! Sadar ga sih, bahwa lingkungan kerja sering kali menjadi tempat yang menghasilkan banyak limbah, mulai dari kertas, plastik, elektronik hingga limbah makanan. Untuk itu, kesadaran terhadap pentingnya menjaga kelestarian lingkungan perlu juga lho ditingkatkan, dengan demikian memicu perusahaan-perusahaan mulai mencari cara untuk mengurangi jejak limbah mereka. Perlu diingat juga ya, mengurangi limbah itu tidak hanya membantu menjaga lingkungan, tetapi juga dapat menghemat biaya operasional. Terus harus mulai dari mana ? Nah, upaya dalam mengurangi limbah di tempat kerja ini merupakan langkah penting untuk melindungi dan menjaga lingkungan, dan tidak hanya itu, manfaat lainnya yang dirasakan yaitu dapat menghemat biaya, meningkatkan… Menilik Seberapa Besar Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau di Singapura ‘Kota di dalam Taman’, telah menjadi julukan Singapura untuk mewakili keterlimpahan ruang terbuka hijau yang tersedia di sana. Singapura dikenal sebagai salah satu negara yang peduli akan pentingnya alam hijau untuk mendukung kehidupan berkelanjutan. Saat ini, Ibu Kota Singapura menjadi salah satu wilayah dengan pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH) terbaik di dunia. Kota ini memiliki berbagai taman, kebun, dan ruang hijau yang dirancang untuk meningkatkan kualitas hidup penduduk dan mendukung keberlanjutan lingkungan. Seberapa Banyak Ruang Terbuka Hijau …
Read more “Menilik Seberapa Besar Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau di Singapura”