industri hijau

Pengertian Industri Hijau: Tujuan, Manfaat, dan Contohnya

Penerapan industri hijau di tengah meningkatnya dampak perubahan iklim selayaknya angin segar yang memberikan kesejukan dalam upaya keberlanjutan. Sektor industri sebagai salah satu kontributor utama emisi gas rumah kaca (GRK) global seringkali didorong untuk dapat berkontribusi dalam langkah pengurangan emisi karbon atau dekarbonisasi. Maka dari itu, industri hijau sebagai bagian dari bisnis berkelanjutan dapat menjadi opsi yang bisa dipilih perusahaan dan entitas komersial lainnya dalam mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan keberlanjutan. Namun, apa itu industri hijau beserta tujuan, keuntungan, dan contohnya? Apa Itu Industri Hijau? Dilansir dari Tirto ID, menurut Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin RI), pengertian industri hijau adalah industri yang dalam proses produksinya mengutamakan upaya efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan. Sektor-sektor industri yang menerapkan konsep ini biasanya mengadopsi praktik yang lebih ramah lingkungan, termasuk mengurangi konsumsi energi dan air, meningkatkan efisiensi sumber daya, serta mengurangi emisi karbon dan limbah industri. Jika dibandingkan dengan bisnis berkelanjutan, industri hijau lebih berfokus pada aspek operasional dan teknis untuk menciptakan dampak lingkungan yang lebih rendah.  Bisnis berkelanjutan umumnya mengintegrasikan konsep keberlanjutan ke dalam ruang lingkup yang lebih luas yang mencakup aspek sosial dan ekonomi. Apa Tujuan dari Implementasi Industri Hijau? Tujuan utama dari penyelenggaraan industri hijau adalah mendorong aktivitas operasional berjalan secara efisien dan ramah lingkungan. Melalui upaya efisiensi sumber daya, industri diharapkan dapat menggunakan bahan baku, air, dan sumber daya lainnya secara efisien untuk mengurangi pemborosan dan dampak lingkungan. Ini berarti juga mendorong perusahaan untuk mendukung konsep ekonomi sirkular dengan mengutamakan daur ulang dan penggunaan kembali bahan sehingga limbah yang dihasilkan lebih sedikit. Apa Manfaat dari Industri Hijau? Industri hijau bukan hanya mendukung keberlanjutan. Konsep ini juga dapat meningkatkan efisiensi dan nilai ekonomi serta diharapkan menciptakan situasi yang menguntungkan bagi banyak pihak, salah satunya lingkungan. Manfaat dari penerapan industri hijau mencakup di antaranya: Melalui penerapan industri hijau, perusahaan juga mendukung tersedianya lingkungan yang sehat dan berkualitas bagi masyarakat sekitar, membantu meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas hidup.  Contoh Penerapan Industri Hijau di Indonesia Baca juga artikel lainnya : 5 Sertifikasi Keberlanjutan atau Label Hijau bagi Bisnis Anda Contoh penerapan industri hijau ialah seperti industri yang mulai beralih ke energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, dan biomassa serta mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dalam menjalankan operasionalnya. Di Indonesia sendiri, sejumlah perusahaan dan bisnis telah didorong untuk mengadopsi praktik industri hijau melalui berbagai sektor ekonomi. Pembuktian ini ditandai dengan pemberian penghargaan dan sertifikasi melalui program apresiasi Penganugerahan Penghargaan Industri Hijau oleh Kementerian Perindustrian dan diberikan kepada industri yang konsisten berkomitmen menjalankan prinsip hijau dalam operasionalnya. Sampai dengan tahun 2021, setidaknya terdapat lebih dari 170 perusahaan yang telah dianugerahi penghargaan dan sertifikat industri hijau atas dukungannya dalam konsep green economy, green technology dan green product. “Saatnya kita semua bersama-sama menjadi bagian dari transformasi menuju pembangunan industri berkelanjutan dengan mendukung penciptaan industri yang ramah lingkungan. Melalui upaya tersebut diharapkan daya saing industri nasional di kancah global terus meningkat,” ujar Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian RI. Turut Serta dalam Keberlanjutan Upaya lainnya yang dapat pelaku usaha, bisnis, dan perusahaan turut lakukan dalam hal keberlanjutan adalah dengan melakukan pengukuran dan pemantauan emisi karbon secara teratur serta melaporkannya secara transparan kepada publik. Aktivitas ini juga dapat membantu perusahaan memahami dampak lingkungan dari operasinya dan menetapkan target-target pengurangan emisi. Agar kegiatan pengukuran dan analisa emisi gas rumah kaca dapat dikerjakan secara lebih efektif, lakukan semua prosesnya bersama Satuplatform! Satuplatform merupakan platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG Management, Carbon Accounting, dan Sustainability Reporting. Kami dapat membantu Anda mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku.  Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang!  Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform. —- Referensi: – Terapkan Industri Hijau, Sektor Manufaktur Hemat Energi Hingga Rp3,2 Triliun   Similar Article 5 Istilah Penting yang Berkaitan dengan Perubahan Iklim Isu terkait perubahan iklim semakin menjadi pembahasan yang ramai diperbincangkan saat ini. Di seluruh dunia, masyarakat lintas generasi mulai menunjukkan ketertarikannya akan informasi tentang perubahan iklim. Hasil survei People’s Climate Vote 2024 menunjukkan bahwa sekitar 87 persen populasi dunia telah menaruh perhatian mereka pada isu ini. Sementara itu, 63 persen pengisi survei sudah mulai mempertimbangkan dampak perubahan iklim terhadap keputusan yang mereka buat. Melalui kondisi ini, bisa digambarkan bahwa perubahan iklim semakin memberikan pengaruhnya terhadap orang-orang di berbagai belahan dunia. Mengganggu mereka dengan beragam cara. Perubahan iklim tidak lagi sebatas konteks khusus bagi beberapa kalangan. Istilah ini perlu diumumkan lebih… Keuntungan Berlangganan Jasa Perhitungan Jejak Karbon bagi Perusahaan di Masa Kini Jejak karbon merupakan sejumlah emisi gas rumah kaca (GRK) yang lepas ke atmosfer dan bersumber dari berbagai kegiatan tertentu. Konsentrasi emisi karbon antropogenik atau yang dihasilkan dari aktivitas manusia adalah sumber yang paling dominan dalam menimbulkan dampak bagi lingkungan. Salah satunya berasal dari sektor industri yang disebut sebagai kontributor utama emisi karbon global.  Menurut laporan emisi CO2 tahun 2022 oleh IEA, emisi karbon dioksida global dari pembakaran energi dan proses industri telah mencapai level tertinggi sepanjang masa, yakni sebesar 36,8 Gt pada 2022. Meskipun produksi emisi karbon dari industri sempat menyusut 5 persen pada tahun 2020 karena pandemi Covid-19, akan… Pengertian Industri Hijau: Tujuan, Manfaat, dan Contohnya Penerapan industri hijau di tengah meningkatnya dampak perubahan iklim selayaknya angin segar yang memberikan kesejukan dalam upaya keberlanjutan. Sektor industri sebagai salah satu kontributor utama emisi gas rumah kaca (GRK) global seringkali didorong untuk dapat berkontribusi dalam langkah pengurangan emisi karbon atau dekarbonisasi. Maka dari itu, industri hijau sebagai bagian dari bisnis berkelanjutan dapat menjadi opsi yang bisa dipilih perusahaan dan entitas komersial lainnya dalam mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan keberlanjutan. Namun, apa itu industri hijau beserta tujuan, keuntungan, dan contohnya? Apa Itu Industri Hijau? Dilansir dari Tirto ID, menurut Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin RI), pengertian industri hijau adalah… Bagaimana Cara Tepat Memilih Carbon Accounting Software untuk Industri? Carbon Accounting – Seiring dengan meningkatnya sustainability awareness di berbagai kalangan, banyak pihak mulai turut serta menerapkan …

carbon accounting

Bagaimana Cara Tepat Memilih Carbon Accounting Software untuk Industri?

Carbon Accounting – Seiring dengan meningkatnya sustainability awareness di berbagai kalangan, banyak pihak mulai turut serta menerapkan praktik-praktik kebelanjutan melalui berbagai cara.  Peningkatan dampak perubahan iklim seakan menjadi ‘alarm’ yang mendorong masyarakat untuk bergabung dalam upaya mitigasi iklim. Utamanya dari sektor industri sebagai salah satu kontributor utama emisi gas rumah kaca (GRK) global. Kegiatan industri diketahui menyumbang paling banyak emisi karbon ke atmosfer. Di Indonesia saja, sekitar 70 persen penyumbang emisi karbon adalah industri, sehingga sektor ini diharapkan mampu terlibat untuk mengurangi emisi karbon dan membantu mencapai Net Zero Emission yang direncanakan. Oleh karena itu, untuk dapat berkontribusi dalam upaya netralitas iklim dan dekarbonisasi industri, pelaku industri mungkin perlu menggunakan teknologi penghitung jejak karbon untuk dapat menemukan solusi yang dibutuhkan dari data keluaran sendiri. Baca juga artikel lainnya : Peran Carbon Accounting dalam Mencapai Target Net Zero Emissions Perangkat lunak akuntansi karbon atau carbon accounting software dirancang untuk membantu organisasi mengukur, mengelola, dan melaporkan emisi gas rumah kaca (GRK) mereka secara akurat dan sesuai dengan standar internasional. Memilih software penghitung jejak karbon yang tepat adalah keputusan yang penting, terutama bagi perusahaan, karena hasilnya akan berdampak pada langkah-langkah ke depan dalam upaya mengurangi emisi karbon. Lalu, sudahkah Anda mengetahui cara tepat memilih kalkulator jejak karbon untuk industri Anda? Mari simak terus artikel ini untuk menemukan yang sesuai! 1. Identifikasi Kebutuhan Bisnis dan Cakupan Emisi Anda Langkah pertama untuk menentukan kalkulator jejak karbon yang tepat adalah dengan mengidentifikasi kebutuhan bisnis dan cakupan perhitungan emisi secara terperinci. Tentukan jenis emisi yang perlu dilacak oleh bisnis Anda: Cakupan 1 (emisi langsung), Cakupan 2 (emisi tidak langsung dari energi), dan/atau Cakupan 3 (emisi tidak langsung di luar perusahaan). Perhatikan juga kebutuhan utama yang diperlukan bisnis, seperti kepatuhan peraturan, perencanaan dekarbonisasi, real-time dashboard, dan sebagainya. Dengan mengetahui prioritas perhitungan karbon, Anda dapat mengantisipasi fitur-fitur yang dibutuhkan. Mengurangi potensi ketidaksesuaian hasil yang diharapkan di masa mendatang. 2. Periksa Standarisasi Pelaporan dengan Kerangka Global Saat ini dapat kita jumpai berbagai kerangka pelaporan yang menjadi standarisasi aktivitas pelaporan, seperti Protokol GHG, TCFD, GRI, dan yang lainnya. Cari perangkat lunak yang selaras dengan standar yang diterima secara luas untuk membantu Anda memastikan kepatuhan terhadap kerangka pelaporan global.  Perusahaan yang menggunakan standarisasi pelaporan yang sesuai dapat membantu Anda mengurangi kekhawatiran akan hasil yang tidak layak. Pilihlah perusahaan dengan rekam jejak yang baik. 3. Evaluasi Kemampuan Integrasi Data dan Kemudahan Fitur Kemampuan integrasi data tentu sangat dibutuhkan untuk memudahkan pengiriman data dari satu media ke yang lainnya serta meningkatkan update yang relevan. Pilih perangkat lunak yang terintegrasi dengan baik dengan sistem yang ada seperti ERP, CRM, atau alat manajemen energi untuk menyederhanakan pengumpulan data.  Periksa apakah perangkat lunak mendukung umpan data waktu nyata dan perhitungan otomatis, yang mengurangi kesalahan entri manual dan menghemat waktu, serta menjadikannya lebih tersusun dan efisien. Selain itu, evaluasi juga apakah perangkat lunak menawarkan kemampuan pelaporan yang terperinci dan dapat disesuaikan untuk mendukung transparansi dan analisis emisi yang mendalam. Pastikan perangkat lunak didukung fitur antarmuka intuitif yang sesuai dengan tingkat keterampilan teknis tim Anda. Meningkatkan solusi fleksibilitas. 4. Tinjau Faktor Keamanan, Kepatuhan, dan Biaya Keamanan data adalah hal penting untuk menghindarkan Anda dari bahaya dan ancaman yang tidak diharapkan. Pastikan perangkat lunak memiliki fitur keamanan yang kuat, terutama jika data Anda sangat sensitif. Ketahui juga apakah perangkat lunak perhitungan jejak karbon membuktikan bahwa mereka mematuhi persyaratan lingkungan. Kemudian, konfirmasikan hal-hal terkait apakah perangkat lunak tersebut memiliki struktur biaya yang transparan dan apakah itu mencakup pelatihan atau dukungan pelanggan.  7. Evaluasi Reputasi Pengalaman penggunaan carbon accounting software yang berasal dari pengguna lain dapat membantu menentukan kelayakan perangkat bagi industri Anda. Dukungan pelanggan yang andal adalah kunci untuk menangani potensi masalah dan memanfaatkan kemampuan perangkat lunak sepenuhnya.  Pada akhirnya, solusi carbon accounting software yang tepat untuk Anda adalah yang memenuhi kebutuhan unik Anda, melayani industri Anda, dan membantu Anda mengambil tindakan nyata terhadap dekarbonisasi. Salah satu perangkat lunak perhitungan karbon yang bisa Anda pertimbangkan ialah Satuplatform! Satuplatform merupakan platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG Management, Carbon Accounting, dan Sustainability Reporting. Kami dapat membantu Anda mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku.  Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang!  Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform. Similar Article 5 Istilah Penting yang Berkaitan dengan Perubahan Iklim Isu terkait perubahan iklim semakin menjadi pembahasan yang ramai diperbincangkan saat ini. Di seluruh dunia, masyarakat lintas generasi mulai menunjukkan ketertarikannya akan informasi tentang perubahan iklim. Hasil survei People’s Climate Vote 2024 menunjukkan bahwa sekitar 87 persen populasi dunia telah menaruh perhatian mereka pada isu ini. Sementara itu, 63 persen pengisi survei sudah mulai mempertimbangkan dampak perubahan iklim terhadap keputusan yang mereka buat. Melalui kondisi ini, bisa digambarkan bahwa perubahan iklim semakin memberikan pengaruhnya terhadap orang-orang di berbagai belahan dunia. Mengganggu mereka dengan beragam cara. Perubahan iklim tidak lagi sebatas konteks khusus bagi beberapa kalangan. Istilah ini perlu diumumkan lebih… Keuntungan Berlangganan Jasa Perhitungan Jejak Karbon bagi Perusahaan di Masa Kini Jejak karbon merupakan sejumlah emisi gas rumah kaca (GRK) yang lepas ke atmosfer dan bersumber dari berbagai kegiatan tertentu. Konsentrasi emisi karbon antropogenik atau yang dihasilkan dari aktivitas manusia adalah sumber yang paling dominan dalam menimbulkan dampak bagi lingkungan. Salah satunya berasal dari sektor industri yang disebut sebagai kontributor utama emisi karbon global.  Menurut laporan emisi CO2 tahun 2022 oleh IEA, emisi karbon dioksida global dari pembakaran energi dan proses industri telah mencapai level tertinggi sepanjang masa, yakni sebesar 36,8 Gt pada 2022. Meskipun produksi emisi karbon dari industri sempat menyusut 5 persen pada tahun 2020 karena pandemi Covid-19, akan… Pengertian Industri Hijau: Tujuan, Manfaat, dan Contohnya Penerapan industri hijau di tengah meningkatnya dampak perubahan iklim selayaknya angin segar yang memberikan kesejukan dalam upaya keberlanjutan. Sektor industri sebagai salah satu kontributor utama emisi gas rumah kaca (GRK) global seringkali didorong untuk dapat berkontribusi dalam langkah pengurangan emisi karbon atau dekarbonisasi. Maka dari itu, …

pemutihan karang

Upaya Konservasi dan Restorasi Terhadap Pemutihan Karang

Pemutihan terumbu karang merupakan suatu fenomena terjadinya perubahan warna pada karang laut menjadi putih pucat, akibat lepasnya alga di dalam dirinya yang disebabkan oleh perubahan lingkungan. Suhu air laut yang tinggi, paparan sinar matahari yang ekstrem, serta pemanasan global yang kian parah akibat perubahan iklim menjadi faktor utama penyebab pemutihan karang.  Pemutihan karang atau coral bleaching dapat menyebabkan karang sakit dan kelaparan. Zooxanthellae atau alga yang hidup di dalam jaringan karang memiliki peran penting bagi karang untuk bertahan hidup. Jika kondisi tersebut terus berlanjut, karang akan mati pada akhirnya. Pemutihan karang perlu mendapatkan perhatian dan penanganan khusus. Karang-karang laut sebagai bagian dari ekosistem lautan merupakan rumah yang penting bagi organisme laut juga sumber daya yang diandalkan manusia. Oleh karena itu, pelestarian terumbu karang perlu dilakukan. Pentingnya Menjaga dan Melestarikan Terumbu Karang Terumbu karang sangatlah berharga dan banyak sekali makhluk hidup yang bergantung pada keberadaannya. Terumbu karang menyediakan habitat bagi ikan dan spesies laut, merupakan tempat tinggal yang dibutuhkan bagi mereka untuk berkembang biak dan mencari perlindungan. Karang lautan juga menjadi sumber daya yang berharga bagi masyarakat pesisir. Keindahannya pun mampu menjadi daya tarik dalam kegiatan pariwisata, meningkatkan perekonomian masyarakat dan negara. Menurut Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional AS (NOAA), terumbu karang tercatat menyumbang perekonomian sekitar $10 triliun per tahun secara global. Maka dari itu, ekosistem terumbu karang sangatlah penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan lainnya. Upaya Konservasi Terumbu Karang Konservasi terumbu karang merupakan langkah yang dilakukan bertujuan melindungi dan menjaga ekosistem terumbu karang laut dari ancaman kerusakan dan kehancuran. Baca juga artikel lainnya : erubahan Iklim dan Terumbu Karang: Apa yang Bisa Terjadi? Upaya konservasi terumbu karang mencakup banyak aktivitas untuk memastikan keberlanjutan dan kelestarian terumbu karang serta keanekaragaman hayati di dalamnya. Perlindungan kawasan ialah salah satu cara untuk menjaga terumbu karang dari potensi kegiatan yang merusak. Caranya yakni dengan menetapkan Kawasan Konservasi Laut (Marine Protected Areas) untuk membatasi aktivitas seperti penangkapan ikan yang berlebihan, polusi, dan pembangunan pesisir. Pengawasan terhadap praktik penangkapan ikan dan kegiatan wisata serta pengetatan kebijakan juga turut dilakukan untuk menghindarkan terumbu karang dari kepunahan. Kita dapat bersama-sama meningkatkan kesadaran dan menyediakan edukasi yang berguna bagi masyarakat tentang pentingnya pelestarian terumbu karang. Melaksanakan Restorasi Terumbu Karang Restorasi terumbu karang merupakan bagian dari konservasi terumbu karang yang bertujuan memperbaiki atau memulihkan ekosistem terumbu karang yang rusak atau terdegradasi.  Upaya ini umumnya melibatkan metode untuk mempercepat pertumbuhan karang dan memulihkan fungsi ekosistemnya. Salah satunya melalui kegiatan transplantasi. Metode restorasi terumbu karang seperti transplantasi karang yakni dilakukan dengan mengambil karang yang sehat dari daerah lain, memotongnya menjadi fragmen, untuk kemudian ditransplantasikan ke terumbu karang yang rusak.  Kegiatan pencangkokan atau transplantasi ini bertujuan untuk membantu regenerasi terumbu karang yang rusak dan memulihkannya melalui pembentukan terumbu karang alami.  Di Indonesia, kegiatan transplantasi terumbu karang rutin dilakukan salah satunya oleh Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih (BBTNTC). Dilansir dari survei Reef Health Monitoring, kegiatan transplantasi oleh BBTNTC berhasil meningkatkan tutupan karang dari sekitar 33,65 persen menjadi 34,63 persen. Kemudian, terdapat metode restorasi terumbu karang melalui floating nursery. Karang-karang akan dibiakkan di pusat pembudidayaan (nursery) sebelum akhirnya dipindahkan kembali ke laut. Pemutihan terumbu karang akan mempengaruhi kemampuannya menyerap karbon, mengurangi dampak perubahan iklim, meningkatkan kualitas sumber daya, hingga membuka peluang ekonomi yang luas di bidang wisata bahari. —- Referensi: – Konservasi Terumbu Karang – Restoring Coral Reefs – Menjaga Terumbu Karang Sebagai Upaya Konservasi Sumber Daya Laut Similar Article 5 Istilah Penting yang Berkaitan dengan Perubahan Iklim Isu terkait perubahan iklim semakin menjadi pembahasan yang ramai diperbincangkan saat ini. Di seluruh dunia, masyarakat lintas generasi mulai menunjukkan ketertarikannya akan informasi tentang perubahan iklim. Hasil survei People’s Climate Vote 2024 menunjukkan bahwa sekitar 87 persen populasi dunia telah menaruh perhatian mereka pada isu ini. Sementara itu, 63 persen pengisi survei sudah mulai mempertimbangkan dampak perubahan iklim terhadap keputusan yang mereka buat. Melalui kondisi ini, bisa digambarkan bahwa perubahan iklim semakin memberikan pengaruhnya terhadap orang-orang di berbagai belahan dunia. Mengganggu mereka dengan beragam cara. Perubahan iklim tidak lagi sebatas konteks khusus bagi beberapa kalangan. Istilah ini perlu diumumkan lebih… Keuntungan Berlangganan Jasa Perhitungan Jejak Karbon bagi Perusahaan di Masa Kini Jejak karbon merupakan sejumlah emisi gas rumah kaca (GRK) yang lepas ke atmosfer dan bersumber dari berbagai kegiatan tertentu. Konsentrasi emisi karbon antropogenik atau yang dihasilkan dari aktivitas manusia adalah sumber yang paling dominan dalam menimbulkan dampak bagi lingkungan. Salah satunya berasal dari sektor industri yang disebut sebagai kontributor utama emisi karbon global.  Menurut laporan emisi CO2 tahun 2022 oleh IEA, emisi karbon dioksida global dari pembakaran energi dan proses industri telah mencapai level tertinggi sepanjang masa, yakni sebesar 36,8 Gt pada 2022. Meskipun produksi emisi karbon dari industri sempat menyusut 5 persen pada tahun 2020 karena pandemi Covid-19, akan… Pengertian Industri Hijau: Tujuan, Manfaat, dan Contohnya Penerapan industri hijau di tengah meningkatnya dampak perubahan iklim selayaknya angin segar yang memberikan kesejukan dalam upaya keberlanjutan. Sektor industri sebagai salah satu kontributor utama emisi gas rumah kaca (GRK) global seringkali didorong untuk dapat berkontribusi dalam langkah pengurangan emisi karbon atau dekarbonisasi. Maka dari itu, industri hijau sebagai bagian dari bisnis berkelanjutan dapat menjadi opsi yang bisa dipilih perusahaan dan entitas komersial lainnya dalam mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan keberlanjutan. Namun, apa itu industri hijau beserta tujuan, keuntungan, dan contohnya? Apa Itu Industri Hijau? Dilansir dari Tirto ID, menurut Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin RI), pengertian industri hijau adalah… Bagaimana Cara Tepat Memilih Carbon Accounting Software untuk Industri? Seiring dengan meningkatnya sustainability awareness di berbagai kalangan, banyak pihak mulai turut serta menerapkan praktik-praktik kebelanjutan melalui berbagai cara.  Peningkatan dampak perubahan iklim seakan menjadi ‘alarm’ yang mendorong masyarakat untuk bergabung dalam upaya mitigasi iklim. Utamanya dari sektor industri sebagai salah satu kontributor utama emisi gas rumah kaca (GRK) global. Kegiatan industri diketahui menyumbang paling banyak emisi karbon ke atmosfer. Di Indonesia saja, sekitar 70 persen penyumbang emisi karbon adalah industri, sehingga sektor ini diharapkan mampu terlibat untuk mengurangi emisi karbon dan membantu mencapai Net Zero Emission yang direncanakan. Oleh karena itu, untuk dapat berkontribusi dalam upaya netralitas iklim dan… Memahami Istilah Global Stocktake dalam Aksi Iklim Internasional …

coral bleaching

Pengertian Coral Bleaching, Penyebab, hingga Dampaknya Bagi Kehidupan

Saat terumbu karang yang indah di seluruh dunia mulai berubah warna menjadi putih pucat, saat itulah perlu diwaspadai terjadinya pemutihan karang atau coral bleaching. Terumbu karang merupakan makhluk yang penting bagi bumi. Dengan strukturnya yang luas dan beragam, ia menampung sekitar 25 persen spesies lautan dan menjadi rumah yang aman bagi mereka. Karang yang memutih dan kehilangan warnanya menjadi salah satu petunjuk dunia tidak dalam kondisi baik-baik saja. Memberi sinyal bahwa dampak perubahan iklim semakin meningkat dan membahayakan. Namun, apa itu pemutihan karang? Apa Itu Pemutihan Terumbu Karang atau Coral Bleaching? Pemutihan karang merupakan fenomena yang menyebabkan terumbu karang lautan kehilangan warnanya dan berubah menjadi putih. Kondisi ini terjadi ketika karang mengalami stres atau terbebani oleh perubahan lingkungan, sehingga mengusir keluar zooxanthellae, alga yang memberikan warna pada karang, dan menyebabkan hilangnya warna pada karang. Dua organisme tersebut hadir untuk saling memberikan keuntungan yang dapat membantu keduanya bertahan hidup. Zooxanthellae hidup di dalam jaringan karang, bertugas menyediakan makanan dan energi bagi karang. Baca juga artikel lainnya : Upaya Konservasi dan Restorasi Terhadap Pemutihan Karang Apabila alga keluar dan meninggalkan karang, karang akan tampak transparan dan menampakkan kerangka putihnya. Tanpa alga, karang pun berpotensi kelaparan dan mudah terserang penyakit hingga mati pada akhirnya. Dalam kondisi memutih, terumbu karang yang sehat punya kesempatan untuk dapat pulih dalam waktu dan kondisi tertentu. Namun, dibutuhkan setidaknya satu dekade dalam kondisi lingkungan normal untuk karang dapat pulih sepenuhnya. Apa yang Menyebabkan Terjadinya Pemutihan Karang? Pemutihan karang terjadi ketika karang mengalami stres. Faktor utamanya disebabkan oleh perubahan lingkungan akibat perubahan iklim. Terumbu karang akan sedikit demi sedikit mengalami keputihan jika lingkungan lautan tidak mendukung keberlangsungan hidupnya. Kondisi ini mencakup peningkatan suhu lautan, pemanasan global, radiasi UV yang tinggi, polusi udara, sampai emisi gas rumah kaca. Setiap kenaikan suhu 1 derajat Celcius dapat sangat mempengaruhi terjadinya pemutihan karang. Suhu di atas 2 derajat Celcius dapat membuat karang mati hanya dalam waktu 1 bulan setelah melepaskan alga. Kejadian tersebut pernah berlangsung antara tahun 2014 hingga 2016, melanda terumbu karang di Great Barrier Reef. Menurut Program Lingkungan PBB (UNEP), pemutihan karang secara global tersebut menghilangkan sekitar 29 sampai dengan 50 persen terumbu karang di sana. Kejadian yang belum pernah terjadi sebelumnya ini disebabkan oleh temperatur tinggi di laut.  Bagaimana Dampak yang Timbul dari Pemutihan Karang? Terdapat beragam dampak yang timbul dari terjadinya pemutihan karang, terutama mengingat perannya yang begitu penting bagi ekosistem laut. Terumbu karang menyediakan habitat bagi banyak spesies laut. Ketika karang memutih dan mati, ekosistem akan runtuh, menyebabkan berkurangnya populasi ikan dan organisme laut lainnya yang bergantung pada terumbu karang untuk perlindungan dan makanan. Kehancuran terumbu karang akibat pemutihan juga dapat mengurangi hasil tangkapan ikan dan mengurangi daya tarik wisata, yang berdampak pada pendapatan lokal. Banyak komunitas pesisir bergantung pada terumbu karang untuk perikanan dan pariwisata. Terumbu karang juga berfungsi sebagai pelindung alami garis pantai. Mereka dapat membantu menyerap energi gelombang dan mengurangi dampak erosi pantai, sehingga hilangnya terumbu karang membuat pantai menjadi lebih rentan terhadap badai dan naiknya permukaan laut. Kegiatan manusia lainnya, seperti polusi dan kegiatan perikanan yang merusak, juga berkontribusi pada degradasi terumbu karang. Oleh karena itu, mari kita lebih memahami bahwa tindakan kita dapat mempengaruhi setiap kondisi organisme dan ekosistem di bumi. —- Referensi: – Coral Bleaching – Everything You Need to Know about Coral Bleaching—And How We Can Stop It – Climate Change Is The Biggest Threat To Coral Reefs Similar Article 5 Istilah Penting yang Berkaitan dengan Perubahan Iklim Isu terkait perubahan iklim semakin menjadi pembahasan yang ramai diperbincangkan saat ini. Di seluruh dunia, masyarakat lintas generasi mulai menunjukkan ketertarikannya akan informasi tentang perubahan iklim. Hasil survei People’s Climate Vote 2024 menunjukkan bahwa sekitar 87 persen populasi dunia telah menaruh perhatian mereka pada isu ini. Sementara itu, 63 persen pengisi survei sudah mulai mempertimbangkan dampak perubahan iklim terhadap keputusan yang mereka buat. Melalui kondisi ini, bisa digambarkan bahwa perubahan iklim semakin memberikan pengaruhnya terhadap orang-orang di berbagai belahan dunia. Mengganggu mereka dengan beragam cara. Perubahan iklim tidak lagi sebatas konteks khusus bagi beberapa kalangan. Istilah ini perlu diumumkan lebih… Keuntungan Berlangganan Jasa Perhitungan Jejak Karbon bagi Perusahaan di Masa Kini Jejak karbon merupakan sejumlah emisi gas rumah kaca (GRK) yang lepas ke atmosfer dan bersumber dari berbagai kegiatan tertentu. Konsentrasi emisi karbon antropogenik atau yang dihasilkan dari aktivitas manusia adalah sumber yang paling dominan dalam menimbulkan dampak bagi lingkungan. Salah satunya berasal dari sektor industri yang disebut sebagai kontributor utama emisi karbon global.  Menurut laporan emisi CO2 tahun 2022 oleh IEA, emisi karbon dioksida global dari pembakaran energi dan proses industri telah mencapai level tertinggi sepanjang masa, yakni sebesar 36,8 Gt pada 2022. Meskipun produksi emisi karbon dari industri sempat menyusut 5 persen pada tahun 2020 karena pandemi Covid-19, akan… Pengertian Industri Hijau: Tujuan, Manfaat, dan Contohnya Penerapan industri hijau di tengah meningkatnya dampak perubahan iklim selayaknya angin segar yang memberikan kesejukan dalam upaya keberlanjutan. Sektor industri sebagai salah satu kontributor utama emisi gas rumah kaca (GRK) global seringkali didorong untuk dapat berkontribusi dalam langkah pengurangan emisi karbon atau dekarbonisasi. Maka dari itu, industri hijau sebagai bagian dari bisnis berkelanjutan dapat menjadi opsi yang bisa dipilih perusahaan dan entitas komersial lainnya dalam mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan keberlanjutan. Namun, apa itu industri hijau beserta tujuan, keuntungan, dan contohnya? Apa Itu Industri Hijau? Dilansir dari Tirto ID, menurut Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin RI), pengertian industri hijau adalah… Bagaimana Cara Tepat Memilih Carbon Accounting Software untuk Industri? Seiring dengan meningkatnya sustainability awareness di berbagai kalangan, banyak pihak mulai turut serta menerapkan praktik-praktik kebelanjutan melalui berbagai cara.  Peningkatan dampak perubahan iklim seakan menjadi ‘alarm’ yang mendorong masyarakat untuk bergabung dalam upaya mitigasi iklim. Utamanya dari sektor industri sebagai salah satu kontributor utama emisi gas rumah kaca (GRK) global. Kegiatan industri diketahui menyumbang paling banyak emisi karbon ke atmosfer. Di Indonesia saja, sekitar 70 persen penyumbang emisi karbon adalah industri, sehingga sektor ini diharapkan mampu terlibat untuk mengurangi emisi karbon dan membantu mencapai Net Zero Emission yang direncanakan. Oleh karena itu, untuk dapat berkontribusi dalam upaya netralitas iklim dan… Memahami Istilah Global Stocktake dalam …

pencemaran udara

Bagaimana Upaya Singapura Mengatasi Pencemaran Udara?

Singapura dikenal sebagai negara yang sangat memperhatikan kebersihan lingkungan, menjadikannya salah satu kota juga negara paling bersih dan hijau di dunia. Terdapat banyak sekali aturan atau kebijakan terkait kebersihan dan pelestarian lingkungan hidup dibuat untuk dapat mewujudkan kawasan Singapura bebas dari pencemaran. Kebijakan tersebut bahkan mencakup aturan merokok dan permen karet sampai vandalisme. Selain itu, Singapura juga menaruh fokusnya untuk memantau dan meminimalkan polusi udara. Pemerintah Singapura berupaya memastikan kualitas udara di seluruh wilayah dalam kondisi baik, demi mendukung kualitas hidup yang layak bagi masyarakat. Menurut data stasiun pemantau kualitas udara setempat, Indeks Standar Polutan (PSI) Singapura dalam 10 tahun terakhir konsisten menunjukkan status ‘Baik’ dan Sedang’. Data serupa juga muncul pada data pantauan kualitas udara tahun 2022. Meskipun kualitas udara di sana relatif baik, kekhawatiran akan jumlah polutan seperti partikulat, PM2.5, dan PM10 yang tinggi juga masih terus menjadi perhatian. Untuk mengatasi masalah ini, berbagai strategi lintas sektor diciptakan untuk membantu memastikan bahwa kualitas udara tetap baik meskipun lanskap perkotaan Singapura padat dan basis industrinya besar. Lalu, bagaimana langkah Pemerintah Singapura menangani isu pencemaran udara dan menghadirkan udara bersih yang aman bagi warganya? 1. Undang-Undang Udara Bersih (Clean Air Act) The Clean Air Act merupakan salah satu peraturan yang dibuat Pemerintah Singapura untuk mengendalikan polusi udara. Baca juga artikel lainnya : Melihat Upaya Singapura Jadi Salah Satu Kota Terhijau di Dunia Pembuatan peraturan tersebut dilatarbelakangi oleh industrialisasi yang semakin pesat di Singapura dan disahkan pada tahun 1971. Pemerintah menyoroti kemungkinan peningkatan polusi udara yang bisa terjadi dan berupaya mencegah situasi lebih buruk berkembang. Singapura menetapkan target untuk mencapai standar kualitas udara yang baik dan sesuai dengan pedoman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Ini termasuk pengendalian emisi dari sektor transportasi, industri, dan pembangkit listrik. 2. Kebijakan Energi dan Emisi Singapura juga berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dari berbagai sektor, utamanya dari industri dan energi.  Salah satunya adalah dengan memperkenalkan pajak karbon (pajak karbon) pada tahun 2019, yang dikenakan kepada perusahaan dengan emisi besar. Ini menandai langkah ambisius menuju pengendalian emisi secara sistematis dan terukur. Pajak karbon yang berlaku di Singapura berada di angka S$5/tCO2e hingga tahun 2023 dan diperkirakan akan naik menjadi S$10-15/tCO2e pada tahun 2030.  Selain itu, pendekatan tentang pertimbangan lingkungan pada industri juga dilakukan dengan menetapkan syarat pembangunan dan fasilitas yang mendukung pengendalian polusi dan standar emisi udara National Environment Agency (NEA). Satuplatform merupakan platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG Management, Carbon Accounting, dan Sustainability Reporting. Kami dapat membantu industri di Indonesia mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku.  Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang!  3. Proyek Transportasi Berkelanjutan Singapura terus berinvestasi dalam transportasi umum untuk mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi yang berkontribusi besar terhadap emisi karbon.  Program Electric Vehicle Vision dibentuk untuk mendorong penerapan kendaraan listrik melalui insentif dan penyediaan infrastruktur pengisian daya. Mendukung tujuan nol emisi bersih yang diharapkan. Proyek ini juga menjadi bagian dari Singapore Green Plan 2030 yang merupakan rencana untuk mewujudkan Singapura yang lebih hijau melalui pengurangan emisi dari sektor transportasi.  Rencananya, akan hadir sekitar 60 ribu EV charging point untuk mendukung elektrifikasi transportasi di Singapura, mengurangi kebutuhan akan energi fosil, dan mengalihkan masyarakat ke kendaraan listrik.   4. Sistem Pengelolaan Asap Polusi asap lintas batas atau transfrontier pollution adalah salah satu isu yang menyulitkan Pemerintah Singapura dalam mengatasi permasalahan udara. Melihat letak geografisnya, Singapura menjadi negara yang sering terkena dampak polusi kabut asap akibat kebakaran lahan, salah satunya dari Indonesia. Untuk mengatasi hal ini, Singapura memberlakukan Undang-Undang Polusi Asap, yang memungkinkan pemerintah mengambil tindakan terhadap perusahaan yang menyebabkan polusi asap di dalam atau luar negeri. Kebijakan ini dibentuk untuk menangani polusi asap lintas batas yang sering terjadi akibat kebakaran hutan di negara-negara tetangga. Diberlakukan sejak tahun 2014, peraturan ini telah beberapa kali menjerat beberapa perusahaan yang terbukti bersalah atas pelanggaran pencemaran. —- Referensi: – Clean Air Act of 1971 – Air Quality – Our Clean Air Policy in a Nutshell – Singapore in Efforts to Increase the Air Pollution Index – Our EV Vision   Similar Article 5 Istilah Penting yang Berkaitan dengan Perubahan Iklim Isu terkait perubahan iklim semakin menjadi pembahasan yang ramai diperbincangkan saat ini. Di seluruh dunia, masyarakat lintas generasi mulai menunjukkan ketertarikannya akan informasi tentang perubahan iklim. Hasil survei People’s Climate Vote 2024 menunjukkan bahwa sekitar 87 persen populasi dunia telah menaruh perhatian mereka pada isu ini. Sementara itu, 63 persen pengisi survei sudah mulai mempertimbangkan dampak perubahan iklim terhadap keputusan yang mereka buat. Melalui kondisi ini, bisa digambarkan bahwa perubahan iklim semakin memberikan pengaruhnya terhadap orang-orang di berbagai belahan dunia. Mengganggu mereka dengan beragam cara. Perubahan iklim tidak lagi sebatas konteks khusus bagi beberapa kalangan. Istilah ini perlu diumumkan lebih… Keuntungan Berlangganan Jasa Perhitungan Jejak Karbon bagi Perusahaan di Masa Kini Jejak karbon merupakan sejumlah emisi gas rumah kaca (GRK) yang lepas ke atmosfer dan bersumber dari berbagai kegiatan tertentu. Konsentrasi emisi karbon antropogenik atau yang dihasilkan dari aktivitas manusia adalah sumber yang paling dominan dalam menimbulkan dampak bagi lingkungan. Salah satunya berasal dari sektor industri yang disebut sebagai kontributor utama emisi karbon global.  Menurut laporan emisi CO2 tahun 2022 oleh IEA, emisi karbon dioksida global dari pembakaran energi dan proses industri telah mencapai level tertinggi sepanjang masa, yakni sebesar 36,8 Gt pada 2022. Meskipun produksi emisi karbon dari industri sempat menyusut 5 persen pada tahun 2020 karena pandemi Covid-19, akan… Pengertian Industri Hijau: Tujuan, Manfaat, dan Contohnya Penerapan industri hijau di tengah meningkatnya dampak perubahan iklim selayaknya angin segar yang memberikan kesejukan dalam upaya keberlanjutan. Sektor industri sebagai salah satu kontributor utama emisi gas rumah kaca (GRK) global seringkali didorong untuk dapat berkontribusi dalam langkah pengurangan emisi karbon atau dekarbonisasi. Maka dari itu, industri hijau sebagai bagian dari bisnis berkelanjutan dapat menjadi opsi yang bisa dipilih perusahaan dan entitas komersial lainnya dalam mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan keberlanjutan. Namun, apa itu industri hijau beserta tujuan, keuntungan, dan contohnya? …

Efek Domino Penggunaan Plastik Sekali Pakai Tidak Bertanggung Jawab

Efek Domino Penggunaan Plastik Sekali Pakai Tidak Bertanggung Jawab

Plastik telah menjadi material khusus yang mendukung kehidupan sehari-hari kebanyakan orang. Implementasinya di banyak produk menimbulkan kecenderungan manusia terhadap penggunaan plastik, namun hal ini turut memberikan masalah yang mengkhawatirkan.  Mulai dari kantong belanja, alat makan, bungkus makanan, atau produk lainnya, didominasi oleh plastik sebagai bahan pembuatnya. Mereka biasanya hanya akan digunakan satu kali saja, sebelum akhirnya dibuang.  Akan tetapi, jumlah penggunaan plastik dari tahun ke tahun terus meningkat dan sangatlah tinggi. Berdasarkan data Making Oceans Plastic Free, rata-rata penggunaan kantong plastik sekali pakai di Indonesia mencapai 182,7 miliar lembar setiap tahunnya. Angka tersebut belum mewakili konsumsi plastik dalam bentuk kemasan, multi-layer plastic, dan jenis lainnya. Di antara milyaran lembar plastik yang terpakai tersebut, kebanyakan tidak akan diolah kembali atau didaur ulang. Menyebabkan timbulan sampah plastik yang dapat mencemari lingkungan, bocor ke lautan, sampai dengan membahayakan hewan dan manusia. Pengelolaan sampah plastik bertanggung jawab, meliputi pemilahan sampah sampai dengan daur ulang sampah, juga belum dapat secara maksimal dilakukan. Di Indonesia sendiri, tingkat daur ulang sampah plastik masih terhitung sangat rendah. Dilansir dari data Sustainable Waste Indonesia (SWI), sampah plastik yang mampu terdaur ulang hanya mencapai kurang dari 10 persen. Sebagian besarnya lagi berakhir di tempat pembuangan akhir dan bocor ke siungai, danau, dan laut. Melihat kondisi ini, kita perlu menyadari adanya konsekuensi dari penggunaan plastik sekali pakai. Memahami dampak dari pengelolaan plastik yang tidak bertanggung jawab mungkin dapat membantu kita mulai mengurangi dan menghindari pemakaiannya untuk beralih ke produk yang lebih berkelanjutan. 1. Masalah akibat Plastik Sekali Pakai Sesuai sebutannya, plastik sekali pakai sering kali hanya akan digunakan satu kali sepanjang siklus hidupnya untuk kemudian dibuang dan menjadi sampah. Sampah plastik yang tidak dikelola inilah yang saat ini menimbulkan masalah, sebab jumlahnya semakin banyak dan sulit dikendalikan. Sampah plastik disebut jarang dapat didaur ulang. Terlebih jika kondisinya kotor dan tidak layak olah, sehingga kebanyakan berakhir di tempat pembuangan sampah atau lingkungan. Baca juga artikel lainnya : Melawan Polusi Sampah Plastik Karena sifatnya yang tidak dapat terurai secara alami, sampah plastik akan bertahan di lingkungan selama ratusan tahun. Menyebabkan masalah besar terasa seperti efek domino bagi banyak hal.  2. Gangguan Sampah Plastik terhadap Ekosistem Lingkungan Bocornya sampah plastik ke ekosistem alam adalah salah satu hal yang patut dikhawatirkan. Menurut data Our World in Data, sampah plastik yang bocor ke lingkungan mencapai 19 juta ton setiap tahunnya. Sekitar 6 juta ton sampah plastik juga terbawa hingga ke perairan, sebagian besarnya justru ditangani dengan tidak berkelanjutan. Sampah plastik tersebut sudah pasti dapat mencemari lingkungan melalui materialnya yang luruh bercampur dengan sekitarnya. Plastik yang tidak terurai dengan cepat mengendap di tanah dan perairan. Di lautan, plastik sering kali dimakan oleh hewan laut seperti ikan, burung, dan mamalia, yang keliru menganggapnya sebagai makanan. Hal ini bisa menyebabkan luka internal, keracunan, atau kematian bagi hewan tersebut. 3. Mikroplastik Ancam Kesehatan Makhluk Hidup Sampah plastik yang terurai menjadi mikroplastik masuk ke dalam rantai makanan, membahayakan kesehatan manusia dan satwa.  Mikroplastik yang ditemukan dalam air dan makanan juga dapat membawa bahan kimia beracun yang berdampak negatif pada kesehatan manusia. Ada banyak bahan kimia dalam plastik yang dapat mengganggu fungsi organ. Menimbulkan beragam efek, salah satunya kemungkinan karsinogen bagi manusia, menurut US EPA. Konsekuensi dari menggunakan plastik dalam kehidupan sehari-hari adalah dengan bersedia turut serta mengelolanya secara bertanggung jawab. Kita dapat mulai dengan melakukan pemilahan sampah, memisahkan antara sampah organik dan anorganik untuk menjadikan sampah plastik bebas kotor dan lebih bernilai.  Kemudian, sampah plastik yang sudah dipilah bisa diserahkan ke fasilitas daur ulang yang tersedia di sekitar kita. Pilihan lainnya yakni dengan mengolahnya menjadi barang-barang seperti ecobrick dan sebagainya.  Namun, ketika opsi daur ulang terasa sulit dilakukan, hal utama yang bisa kita lakukan ialah dengan mengurangi penggunaan plastik. Beralih ke produk dengan material yang lebih ramah lingkungan adalah salah satu inisiatif bijak yang bisa diterapkan. Mendukung gaya hidup yang berkelanjutan. —- Referensi: – Single-Use Plastics 101 – Plastik Sekali Pakai, Tidak Ramah Lingkungan dan Berbahaya Bagi Kesehatan – Wow 182,7 Miliar Kantong Plastik Dipakai di Indonesia Setiap Tahun Similar Article 5 Istilah Penting yang Berkaitan dengan Perubahan Iklim Isu terkait perubahan iklim semakin menjadi pembahasan yang ramai diperbincangkan saat ini. Di seluruh dunia, masyarakat lintas generasi mulai menunjukkan ketertarikannya akan informasi tentang perubahan iklim. Hasil survei People’s Climate Vote 2024 menunjukkan bahwa sekitar 87 persen populasi dunia telah menaruh perhatian mereka pada isu ini. Sementara itu, 63 persen pengisi survei sudah mulai mempertimbangkan dampak perubahan iklim terhadap keputusan yang mereka buat. Melalui kondisi ini, bisa digambarkan bahwa perubahan iklim semakin memberikan pengaruhnya terhadap orang-orang di berbagai belahan dunia. Mengganggu mereka dengan beragam cara. Perubahan iklim tidak lagi sebatas konteks khusus bagi beberapa kalangan. Istilah ini perlu diumumkan lebih… Keuntungan Berlangganan Jasa Perhitungan Jejak Karbon bagi Perusahaan di Masa Kini Jejak karbon merupakan sejumlah emisi gas rumah kaca (GRK) yang lepas ke atmosfer dan bersumber dari berbagai kegiatan tertentu. Konsentrasi emisi karbon antropogenik atau yang dihasilkan dari aktivitas manusia adalah sumber yang paling dominan dalam menimbulkan dampak bagi lingkungan. Salah satunya berasal dari sektor industri yang disebut sebagai kontributor utama emisi karbon global.  Menurut laporan emisi CO2 tahun 2022 oleh IEA, emisi karbon dioksida global dari pembakaran energi dan proses industri telah mencapai level tertinggi sepanjang masa, yakni sebesar 36,8 Gt pada 2022. Meskipun produksi emisi karbon dari industri sempat menyusut 5 persen pada tahun 2020 karena pandemi Covid-19, akan… Pengertian Industri Hijau: Tujuan, Manfaat, dan Contohnya Penerapan industri hijau di tengah meningkatnya dampak perubahan iklim selayaknya angin segar yang memberikan kesejukan dalam upaya keberlanjutan. Sektor industri sebagai salah satu kontributor utama emisi gas rumah kaca (GRK) global seringkali didorong untuk dapat berkontribusi dalam langkah pengurangan emisi karbon atau dekarbonisasi. Maka dari itu, industri hijau sebagai bagian dari bisnis berkelanjutan dapat menjadi opsi yang bisa dipilih perusahaan dan entitas komersial lainnya dalam mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan keberlanjutan. Namun, apa itu industri hijau beserta tujuan, keuntungan, dan contohnya? Apa Itu Industri Hijau? Dilansir dari Tirto ID, menurut Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin RI), pengertian industri hijau adalah… Bagaimana Cara Tepat Memilih Carbon Accounting Software untuk Industri? Seiring dengan meningkatnya sustainability …

Fakta terkait Cuaca Ekstrem dan Banjir Parah yang Melanda Dubai

Fakta terkait Cuaca Ekstrem dan Banjir Parah yang Melanda Dubai

Uni Emirat Arab (UEA) dilanda kondisi cuaca ekstrem yang memprihatinkan pada pertengahan 2024 lalu. Banjir parah sampai dengan suhu panas tinggi, sempat menciptakan keadaan yang sulit bagi masyarakat setempat. Tepatnya pada bulan April, beberapa daerah di Kota Dubai mengalami lebih dari 250 mm hujan dalam waktu kurang dari 24 jam. Kondisi ini melampaui semua rekor curah hujan harian yang pernah terjadi dalam 75 tahun terakhir.  Beberapa bulan setelahnya, fenomena gelombang panas tinggi juga menghampiri kota tersebut dan sejumlah daerah lain. Laporan cuaca menyebut, suhu yang tercatat melonjak hingga 62 derajat Celcius. Kombinasi mematikan antara kelembaban tinggi dan suhu udara intens mendorong indeks panas ke tingkat yang berbahaya. Dua kejadian tersebut menimbulkan dampak yang cukup membebani aktivitas masyarakat. Hujan badai dan panas ekstrem menimbulkan gangguan terhadap mobilitas darat, ratusan jadwal penerbangan udara, aktivitas di kantor, sekolah, dan pertokoan, hingga menyebabkan kematian. Lalu, apa yang sebenarnya terjadi? Baca juga artikel lainnya : Cuaca Panas Landa Sumatera, Apa Penyebabnya? Apa Kata Para Ilmuwan tentang Cuaca Ekstrem yang Melanda Dubai? Sebagai negara dengan iklim gurun kering yang sangat dominan, UEA tentu tidak asing dengan suhu cuaca yang sangat tinggi. Kondisi ini umumnya berlangsung sepanjang waktu, dapat meningkat terutama selama musim panas.  Negara di tengah Jazirah Arab ini seringnya didominasi oleh panas matahari. Temperatur kotanya berkisar di angka 26 hingga 33,5 derajat Celcius, bisa juga menyentuh 50 derajat Celcius di waktu dan wilayah tertentu. Sementara itu, UEA biasanya menerima sangat sedikit hujan, antara 100 mm dan 120 mm per tahun. Curah hujan bersifat sporadis dan rata-rata terkonsentrasi selama bulan-bulan musim dingin saja. Namun, terjadinya cuaca ekstrem dan suhu tinggi di UEA kemarin disebut-sebut sangat tidak biasa. Menimbulkan pernyataan tentang latar belakang dan penyebabnya. Dilansir dari Reuters, menurut para ahli, curah hujan yang tinggi kemungkinan besar disebabkan oleh sistem cuaca normal. Namun, kondisi ini diperburuk dengan adanya perubahan iklim.  Sistem tekanan rendah di atmosfer atas dan di permukaan menekan udara diperkuat oleh kontras antara suhu yang lebih hangat di permukaan tanah dan suhu yang lebih dingin di tempat yang lebih tinggi.  Kondisi ini meningkatkan potensi hujan badai. Perubahan iklim juga berkontribusi memperparah cuaca ekstrem, termasuk curah hujan yang tinggi. Sementara itu, intensitas gelombang panas yang juga meningkat, dengan tingkat kelembapan yang tinggi terjadi karena kedekatannya dengan Teluk Persia dan tren perubahan iklim global yang turut menjadi faktor penyebabnya.  Peran Perubahan Iklim terhadap Cuaca Ekstrem Perubahan iklim secara signifikan mempengaruhi peningkatan frekuensi dan intensitas cuaca ekstrem di seluruh dunia, termasuk Dubai dan sekitarnya. Peningkatan suhu global akibat akumulasi gas rumah kaca menyebabkan frekuensi dan intensitas gelombang panas meningkat. Menyebabkan masalah seperti heatstroke dan kekeringan. Pemanasan atmosfer juga meningkatkan kemampuan udara untuk menahan lebih banyak uap udara yang menyebabkan intensitas hujan lebat yang lebih tinggi. Perubahan iklim mendukung pola cuaca yang biasa terjadi dan meningkatkan kesehatan di banyak wilayah, mempengaruhi ketahanan pangan, kebersihan udara, dan kesejahteraan manusia secara keseluruhan. Mewaspadai Kondisi Cuaca di Masa Mendatang Meningkatnya dampak perubahan iklim tentu berpengaruh pada kondisi cuaca di masa mendatang. Seiring dengan kenaikan suhu global, gelombang panas mungkin akan terjadi lebih sering dan intens dibanding sebelumnya. Hal ini diikuti oleh fenomena lainnya, termasuk curah hujan tinggi, kekeringan, badai ekstrem, hingga kebakaran hutan. Melakukan adaptasi terhadap perubahan iklim menjadi kunci untuk menghadapi kondisi ini. Penting bagi masyarakat untuk menyiapkan rencana tanggap darurat, memperkuat pengelolaan lingkungan dan strategi lainnya, juga membangun kesadaran dalam masyarakat. —- Referensi: – What caused Dubai floods? Experts cite climate change, not cloud seeding – Deadly Dubai floods made worse by climate change – Dubai heatwave: Temperature feels like 62°C as scientists explain extreme conditions  Similar Article 5 Istilah Penting yang Berkaitan dengan Perubahan Iklim Isu terkait perubahan iklim semakin menjadi pembahasan yang ramai diperbincangkan saat ini. Di seluruh dunia, masyarakat lintas generasi mulai menunjukkan ketertarikannya akan informasi tentang perubahan iklim. Hasil survei People’s Climate Vote 2024 menunjukkan bahwa sekitar 87 persen populasi dunia telah menaruh perhatian mereka pada isu ini. Sementara itu, 63 persen pengisi survei sudah mulai mempertimbangkan dampak perubahan iklim terhadap keputusan yang mereka buat. Melalui kondisi ini, bisa digambarkan bahwa perubahan iklim semakin memberikan pengaruhnya terhadap orang-orang di berbagai belahan dunia. Mengganggu mereka dengan beragam cara. Perubahan iklim tidak lagi sebatas konteks khusus bagi beberapa kalangan. Istilah ini perlu diumumkan lebih… Keuntungan Berlangganan Jasa Perhitungan Jejak Karbon bagi Perusahaan di Masa Kini Jejak karbon merupakan sejumlah emisi gas rumah kaca (GRK) yang lepas ke atmosfer dan bersumber dari berbagai kegiatan tertentu. Konsentrasi emisi karbon antropogenik atau yang dihasilkan dari aktivitas manusia adalah sumber yang paling dominan dalam menimbulkan dampak bagi lingkungan. Salah satunya berasal dari sektor industri yang disebut sebagai kontributor utama emisi karbon global.  Menurut laporan emisi CO2 tahun 2022 oleh IEA, emisi karbon dioksida global dari pembakaran energi dan proses industri telah mencapai level tertinggi sepanjang masa, yakni sebesar 36,8 Gt pada 2022. Meskipun produksi emisi karbon dari industri sempat menyusut 5 persen pada tahun 2020 karena pandemi Covid-19, akan… Pengertian Industri Hijau: Tujuan, Manfaat, dan Contohnya Penerapan industri hijau di tengah meningkatnya dampak perubahan iklim selayaknya angin segar yang memberikan kesejukan dalam upaya keberlanjutan. Sektor industri sebagai salah satu kontributor utama emisi gas rumah kaca (GRK) global seringkali didorong untuk dapat berkontribusi dalam langkah pengurangan emisi karbon atau dekarbonisasi. Maka dari itu, industri hijau sebagai bagian dari bisnis berkelanjutan dapat menjadi opsi yang bisa dipilih perusahaan dan entitas komersial lainnya dalam mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan keberlanjutan. Namun, apa itu industri hijau beserta tujuan, keuntungan, dan contohnya? Apa Itu Industri Hijau? Dilansir dari Tirto ID, menurut Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin RI), pengertian industri hijau adalah… Bagaimana Cara Tepat Memilih Carbon Accounting Software untuk Industri? Seiring dengan meningkatnya sustainability awareness di berbagai kalangan, banyak pihak mulai turut serta menerapkan praktik-praktik kebelanjutan melalui berbagai cara.  Peningkatan dampak perubahan iklim seakan menjadi ‘alarm’ yang mendorong masyarakat untuk bergabung dalam upaya mitigasi iklim. Utamanya dari sektor industri sebagai salah satu kontributor utama emisi gas rumah kaca (GRK) global. Kegiatan industri diketahui menyumbang paling banyak emisi karbon ke atmosfer. Di Indonesia saja, sekitar 70 persen penyumbang emisi karbon adalah industri, sehingga sektor ini diharapkan mampu …

3 Contoh Program Corporate Social Responsibility untuk Dukung Kelestarian Lingkungan

Solusi Berkelanjutan Emisi Metana dalam Pertanian

Emisi metana diketahui semakin menjadi salah pendorong utama krisis iklim di bumi dan pengurangan produksi gas metana merupakan kunci penting melawan perubahan iklim. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO), yang menyebut bahwa emisi metana dari aktivitas antropogenik berkontribusi masif terhadap pemanasan global, sekitar 0,5 derajat. Kegiatan pertanian merupakan salah satu sumber terbesarnya. Baca Juga: 5 Fakta Gas Metana Sebagai Kontributor Pemanasan Global Dari Mana Sumber Metana Pertanian Berasal? Emisi gas metana pertanian dapat berasal dari berbagai hal, seperti halnya dari peternakan yang menyumbang sekitar 32 persen emisi metana serta 14,5 persen emisi GRK global yang disebabkan oleh manusia.  Limbah gastroenterik pada ruminansia akan sulit terhindarkan mengingat hewan ternak merupakan salah satu kebutuhan primer. Berdasarkan data yang dihimpun FAO, populasi hewan ruminansia telah meningkat hampir dua kali lipat dari tahun 1960 hingga 2017. Diproyeksikan akan tumbuh lebih jauh hingga 70 persen pada tahun 2050, yang berdampak pada memburuknya emisi metana dan gas rumah kaca. Selain itu, pertanian juga menyumbang emisi metana dari pengelolaan pupuk kandang dan sawah melalui aktivitas penanaman padi. Kondisi ini dapat terus menyumbang jumlah gas metana yang lebih banyak jika tidak ditangani secara berkelanjutan. Apa Dampak Berbahaya dari Emisi Metana? Metana merupakan gas yang terdiri dari senyawa karbon dan hidrogen (CH4), memiliki sifat mudah terbakar.  Dalam konteks iklim, metana menjadi sebuah gas rumah kaca yang sangat kuat. Metana memiliki peran besar dalam meningkatkan pemanasan dan memengaruhi perubahan iklim. Selain pertanian, sumber utama metana berasal dari tempat pembuangan sampah terbuka yang sayangnya masih banyak terdapat di wilayah Indonesia. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan banyak ilmuwan, metana telah berkontribusi 80 kali lebih kuat menghangatkan atmosfer selama periode 20 tahun. Lebih kuat dibandingkan karbon dioksida dan terus meningkat sejak masa pra-industri berlangsung.  Selain berkontribusi terhadap pemanasan lingkungan, emisi metana juga dapat memengaruhi pembentukan ozon, menurunkan kualitas udara, menyumbang berbagai masalah kesehatan pada makhluk hidup, sampai dengan mengurangi produktivitas hasil panen pertanian. Bagaimana Solusi Mengatasi Emisi Metana Pertanian? Pengurangan emisi metana adalah hal yang penting untuk mencegah berbagai bahaya yang bisa timbul. Pertanian tentu dapat turut berkontribusi dalam hal ini. Dilansir dari Honey Well, menurut the Global Methane Assessment, pengurangan 45 persen emisi metana yang disebabkan oleh aktivitas manusia dapat mengurangi terjadinya 255 ribu kematian dini, 775 ribu potensi ancaman kesehatan, sampai dengan hilangnya 26 juta ton hasil panen. Salah satu solusi dalam masalah ini ialah dengan mengurangi metanogenesis enterik oleh hewan ruminansia melalui modifikasi pakan ternak. Mengubah komposisi pakan ternak menjadi lebih efisien dalam proses pencernaan dapat mengurangi produksi metana. Pakan dengan gizi tertentu, seperti berbasis rumput laut, biji minyak, atau pakan dengan suplemen khusus, dapat memberikan lebih banyak energi dan kesehatan bagi hewan ternak, sembari menghasilkan metana yang lebih rendah.  Pengelolaan kotoran ternak yang lebih efisien juga dapat membantu mencegah emisi metana dilepaskan langsung ke atmosfer. Bisa dilakukan dengan mengolahnya menjadi kompos, melalui metode anaerobic digestion untuk biogas, dan atau cara lainnya selain membiarkannya terbuka di alam. Kemudian, para petani juga dapat mengubah teknik irigasi sawah dengan metode seperti Alternate Wetting and Drying (AWD) yang dapat mengurangi pembentukan metana pada sawah yang terendam air secara berkelanjutan. Praktik pengelolaan air yang tepat membantu mengurangi emisi dari lahan basah. Turut Serta dalam Keberlanjutan Tidak hanya sektor pertanian, pekerja di bidang bisnis dan industri juga dapat turut serta dalam keberlanjutan dengan memberikan perhatian terhadap produksi emisi karbon perusahaan. Lakukan pengukuran dan pemantauan emisi karbon secara teratur serta melaporkannya secara transparan kepada publik. Aktivitas ini dapat membantu perusahaan memahami dampak lingkungan dari operasinya dan menetapkan target-target pengurangan emisi. Agar kegiatan pengukuran dan analisa emisi gas rumah kaca dapat dikerjakan secara lebih efektif, lakukan semua prosesnya bersama Satuplatform! Satuplatform merupakan platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG Management, Carbon Accounting, dan Sustainability Reporting. Kami dapat membantu Anda mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku.  Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang!  Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform. Similar Article 5 Istilah Penting yang Berkaitan dengan Perubahan Iklim Isu terkait perubahan iklim semakin menjadi pembahasan yang ramai diperbincangkan saat ini. Di seluruh dunia, masyarakat lintas generasi mulai menunjukkan ketertarikannya akan informasi tentang perubahan iklim. Hasil survei People’s Climate Vote 2024 menunjukkan bahwa sekitar 87 persen populasi dunia telah menaruh perhatian mereka pada isu ini. Sementara itu, 63 persen pengisi survei sudah mulai mempertimbangkan dampak perubahan iklim terhadap keputusan yang mereka buat. Melalui kondisi ini, bisa digambarkan bahwa perubahan iklim semakin memberikan pengaruhnya terhadap orang-orang di berbagai belahan dunia. Mengganggu mereka dengan beragam cara. Perubahan iklim tidak lagi sebatas konteks khusus bagi beberapa kalangan. Istilah ini perlu diumumkan lebih… Keuntungan Berlangganan Jasa Perhitungan Jejak Karbon bagi Perusahaan di Masa Kini Jejak karbon merupakan sejumlah emisi gas rumah kaca (GRK) yang lepas ke atmosfer dan bersumber dari berbagai kegiatan tertentu. Konsentrasi emisi karbon antropogenik atau yang dihasilkan dari aktivitas manusia adalah sumber yang paling dominan dalam menimbulkan dampak bagi lingkungan. Salah satunya berasal dari sektor industri yang disebut sebagai kontributor utama emisi karbon global.  Menurut laporan emisi CO2 tahun 2022 oleh IEA, emisi karbon dioksida global dari pembakaran energi dan proses industri telah mencapai level tertinggi sepanjang masa, yakni sebesar 36,8 Gt pada 2022. Meskipun produksi emisi karbon dari industri sempat menyusut 5 persen pada tahun 2020 karena pandemi Covid-19, akan… Pengertian Industri Hijau: Tujuan, Manfaat, dan Contohnya Penerapan industri hijau di tengah meningkatnya dampak perubahan iklim selayaknya angin segar yang memberikan kesejukan dalam upaya keberlanjutan. Sektor industri sebagai salah satu kontributor utama emisi gas rumah kaca (GRK) global seringkali didorong untuk dapat berkontribusi dalam langkah pengurangan emisi karbon atau dekarbonisasi. Maka dari itu, industri hijau sebagai bagian dari bisnis berkelanjutan dapat menjadi opsi yang bisa dipilih perusahaan dan entitas komersial lainnya dalam mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan keberlanjutan. Namun, apa itu industri hijau beserta tujuan, keuntungan, dan contohnya? Apa Itu Industri Hijau? Dilansir dari Tirto ID, menurut Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin …

Metode Integrated Environment Performance Measurement System (IEPMS) untuk Mengukur Kinerja Lingkungan

Metode Integrated Environment Performance Measurement System (IEPMS) untuk Mengukur Kinerja Lingkungan

Pada era di mana perhatian terhadap agenda keberlanjutan semakin meningkat, aktivitas pengukuran kinerja lingkungan menjadi elemen kunci bagi perusahaan. Terutama untuk perusahaan-perusahaan yang ingin bertanggung jawab secara sosial dan ekologis. Salah satu pendekatan yang terbukti efektif dalam mengukur kinerja lingkungan adalah Metode Integrated Environment Performance Measurement System (IEPMS). Dengan menggabungkan berbagai aspek lingkungan dalam satu kerangka yang komprehensif, IEPMS membantu perusahaan tidak hanya memantau dampak operasional mereka terhadap lingkungan, tetapi juga meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan dalam jangka panjang. Pada artikel ini, akan dibahas mengenai metode untuk mengukur kinerja lingkungan dengan menggunakan IEPMS. Simak ulasannya berikut ini! Pentingnya Pemantauan Kinerja Lingkungan Untuk perusahaan yang secara aktif ingin berkontribusi untuk menciptakan kondisi lingkungan yang lebih baik, penggunaan Integrated Environment Performance Measurement System atau EIPMS dapat menjadi pilihan yang bagus dalam rangka melakukan pemantauan kinerja lingkungan. Namun sebelum itu, perusahaan perlu untuk memahami secara utuh bagaimana pentingnya pemantauan kinerja lingkungan itu sendiri. Secara operasional, pemantauan kinerja lingkungan dapat memberikan data yang essensial untuk mengelola risiko operasional. Dengan pemantauan ini, perusahaan dapat mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan, seperti pengurangan emisi karbon, efisiensi penggunaan sumber daya, dan pengelolaan limbah yang lebih baik. Hal ini tidak hanya membantu perusahaan memenuhi regulasi lingkungan yang ketat tetapi juga mengurangi risiko lingkungan yang dapat merugikan reputasi dan keuangan perusahaan. Pengertian dan Konsep Dasar IEPMS IEPMS merupakan suatu sistem yang mengintegrasikan berbagai indikator terkait lingkungan untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang kinerja lingkungan suatu entitas, baik itu perusahaan maupun organisasi. Metode ini tidak hanya fokus pada satu aspek lingkungan saja, tetapi mencakup berbagai parameter seperti kualitas udara, kualitas air, pengelolaan limbah, penggunaan energi, emisi gas rumah kaca, dan keanekaragaman hayati. Pendekatan yang komprehensif ini memungkinkan analisis yang lebih holistik terhadap dampak lingkungan, sehingga langkah-langkah perbaikan dapat diambil secara lebih tepat dan efektif. Baca juga artikel lainnya : Startup Lingkungan? Punya Potensi tetapi Apakah Diminati? Komponen Utama dalam IEPMS Dalam penerapan metode IEPMS bagi perusahaan, penting untuk mengetahui komponen-komponen utama dari IEPMS tersebut. Yakni sebagai berikut: 1.    Pengumpulan Data Lingkungan Data yang akurat dan relevan adalah salah satu komponen kunci dalam IEPMS. Dalam hal ini, data yang dikumpulkan adalah mencakup informasi berbagai aspek lingkungan yang ditimbulkan oleh perusahaan. Seperti data emisi polutan, konsumsi sumber daya, jumlah limbah serta jenis limbah yang dihasilkan. Untuk pengumpulan data lingkungan, pemanfaatan Internet of Things (IoT) dapat sangat membantu untuk melakukan pemantauan lingkungan secara real-time dan di berbagai lokasi. 2.    Analisis Data dan Indikator Kinerja Ketika data telah dikumpulkan, langkah berikutnya dalam IEPMS adalah terkait dengan analisis data untuk dapat menghasilkan indikator kinerja lingkungan. Indikator yang ditentukan dapat berupa ukuran spesifik seperti tingkat emisi per unit produksi atau jumlah limbah yang dapat didaur ulang dari setiap proses produksi. Dalam tahap ini, metode statistika dan algoritma akan sangat berguna untuk membantu analisis data. 3.    Integrasi dengan Sistem Manajemen Lingkungan Komponen berikutnya dalam IEPMS adalah terkait dengan sistem manajemen lingkungan (EMS). Sistem ini harus dapat terintegrasi secara menyeluruh dengan semua aktivitas pemantauan lingkungan. Integrasi ini memastikan bahwa setiap tindakan yang diambil berdasarkan hasil IEPMS dapat diimplementasikan dengan baik dan memberikan dampak positif yang nyata. 4.    Pelaporan dan Evaluasi Kinerja Komponen yang juga penting dalam IEPMS adalah terkait dengan proses pelaporan dan evaluasi kinerja lingkungan perusahaan. Aktivitas pelaporan ini akan sangat berguna termasuk untuk manajemen, pemangku kepentingan, maupun investor. Sementara untuk evaluasi kinerja, dapat dilakukan dengan membandingkan hasil yang dicapai dengan target yang telah ditetapkan. Keunggulan IEPMS dalam Pengukuran Kinerja Lingkungan Metode IEPMS sendiri memiliki beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan metode lainnya. Pertama, pendekatan terintegrasi dari IEPMS memungkinkan untuk menggabungkan data dari berbagai sumber dan indikator. Sehingga dengan metode IEPMS, bisa didapatkan gambaran yang komprehensif tentang kinerja lingkungan. Kedua, metode IEPMS memiliki kemampuan prediktif untuk melihat potensi dampak lingkungan perusahaan di masa depan berdasarkan analisis terhadap tren data yang ada saat ini. Ketiga, metode IEPMS memiliki keunggulan dari sifat fleksibilitas dan adabtabilitasnya. Fleksibilitas dan adaptabilitas ini memungkinkan IEPMS untuk dapat digunakan dalam berbagai sektor, mulai dari manufaktur, energi, pertanian, hingga layanan publik. Tantangan dalam Implementasi IEPMS Di samping keunggulan dari IEPMS, perlu diketahui pula bahwa terdapat pula tantangan dalam implementasi metode ini bagi perusahaan. Salah satu tantangan dari implementasi IEPMS adalah terkait dengan investasi awal yang tidak sedikit. Hal ini terkait dengan pengadaan teknologi dan system, serta pelatihan sumber daya manusia. Selain itu, untuk perusahaan yang belum memiliki kapasitas teknis yang memadai, kompleksitas analisis data dalam metode IEPMS juga mungkin akan menjadi tantangan. Sehingga, perencanaan yang matang akan sangat diperlukan lalu disertai dengan dukungan optimal dari pihak manajemen.Untuk perusahaan yang ingin berkomitmen untuk melakukan pemantauan kinerja lingkungan, seperti mengimplementasikan IEPMS, perusahaan dapat melakukan persiapan dengan berkonsultasi kepada para expert. Dalam hal ini, Satuplatform hadir sebagai all-in-one solution bagi para perusahaan yang berfokus pada isu keberlanjutan. Coba FREE DEMO sekarang. Similar Article 5 Istilah Penting yang Berkaitan dengan Perubahan Iklim Isu terkait perubahan iklim semakin menjadi pembahasan yang ramai diperbincangkan saat ini. Di seluruh dunia, masyarakat lintas generasi mulai menunjukkan ketertarikannya akan informasi tentang perubahan iklim. Hasil survei People’s Climate Vote 2024 menunjukkan bahwa sekitar 87 persen populasi dunia telah menaruh perhatian mereka pada isu ini. Sementara itu, 63 persen pengisi survei sudah mulai mempertimbangkan dampak perubahan iklim terhadap keputusan yang mereka buat. Melalui kondisi ini, bisa digambarkan bahwa perubahan iklim semakin memberikan pengaruhnya terhadap orang-orang di berbagai belahan dunia. Mengganggu mereka dengan beragam cara. Perubahan iklim tidak lagi sebatas konteks khusus bagi beberapa kalangan. Istilah ini perlu diumumkan lebih… Keuntungan Berlangganan Jasa Perhitungan Jejak Karbon bagi Perusahaan di Masa Kini Jejak karbon merupakan sejumlah emisi gas rumah kaca (GRK) yang lepas ke atmosfer dan bersumber dari berbagai kegiatan tertentu. Konsentrasi emisi karbon antropogenik atau yang dihasilkan dari aktivitas manusia adalah sumber yang paling dominan dalam menimbulkan dampak bagi lingkungan. Salah satunya berasal dari sektor industri yang disebut sebagai kontributor utama emisi karbon global.  Menurut laporan emisi CO2 tahun 2022 oleh IEA, emisi karbon dioksida global dari pembakaran energi dan proses industri telah mencapai level tertinggi sepanjang masa, yakni sebesar 36,8 Gt pada 2022. Meskipun produksi emisi karbon dari industri sempat menyusut 5 persen pada tahun …

The Impact of Fast Food to the Environment

The Impact of Fast Food to the Environment

The fast-food industry has become a defining feature of today’s modern society.  Its global reach has transformed the way people eat, making quick, affordable meals accessible to millions around the world. However, this convenience comes at a significant cost to the environment. Food production is one of the main contributors to climate change. It is estimated that a third of all human-made greenhouse gas (GHG) emissions came from the food production activity.  In this article, we will explore how the fast-food industry’s practices affect the environment, from resource extraction and land use to waste generation and energy consumption. Understanding these impacts is crucial for developing more sustainable food systems that prioritize both human and environmental health. Read other related articles : How Business Contribute to SDG 13: Climate Action 1. Agricultural Practices One of the most significant environmental impacts of the fast-food industry can be seen on agricultural practices, particularly in the large-scale deforestation associated with agricultural expansion. As the demand for fast food grows, so does the need for vast quantities of agricultural products, especially livestock and feed crops like soy and corn. To meet this demand, large areas of forests are cleared to make way for cattle ranching and monoculture plantations, which is known as deforestation. This deforestation not only results in the destruction of vital ecosystems but also leads to the displacement of wildlife and indigenous communities that rely on these forests for their livelihoods. 2. Greenhouse Gas Emissions Another impact of fast food production to the environment is about creating Greenhouse Gas Emission. The fast-food industry is a significant contributor to greenhouse gas emissions, particularly methane and carbon dioxide. Livestock farming, especially cattle, produces methane—a potent greenhouse gas that has a far greater warming potential than carbon dioxide. The emissions from manure, feed production, and transport further exacerbate this issue. In addition to livestock, the entire fast-food supply chain, including food production, packaging, refrigeration, and transportation, requires significant energy and depends heavily on fossil fuels. This dependence on non-renewable energy sources adds to the industry’s carbon footprint and accelerates climate change.  3. Water Consumption and Pollution Another environmental impact of fast food production is tied to water resources. The production of fast food, particularly meat, consumes significant amounts of water. For instance, approximately 1,800 gallons of water are required to produce a single pound of beef. This heavy water usage places additional pressure on local water supplies, particularly in regions already experiencing water shortages.  Along with excessive water consumption, the fast food industry also plays a role in water pollution. Runoff from livestock farms and crop fields, often containing fertilizers, pesticides, and animal waste, can contaminate rivers, lakes, and oceans. This leads to issues such as algal blooms, dead zones in aquatic ecosystems, and harm to marine life. 4. Excessive Packaging and Waste The convenience factor of fast food often comes with disposable containers, cups, straws, and cutlery that result in a huge amount of packaging waste. Much of this waste ends up in the environment, taking hundreds of years to decompose. Plastic waste, in particular, poses a serious threat to marine life, as animals can mistake it for food, leading to injury or death. Furthermore, the production of plastic packaging itself is energy-intensive and relies on fossil fuels, which contribute to greenhouse gas emissions. What Can Be Done? Addressing the environmental impact of fast food requires concerted efforts from multiple stakeholders, including governments, corporations, and consumers. Governments can play a crucial role by implementing stricter regulations on deforestation, greenhouse gas emissions, and waste management in the fast-food industry. Government regulation also have to be supported by people’s obedience. Supporting local and organic food options, reducing meat consumption, and avoiding single-use packaging can collectively drive demand for environmentally responsible fast-food alternatives. And most importantly, industries that produce fast food,  must take responsibility for their environmental impact by adopting more sustainable practices. This could include sourcing ingredients from environmentally friendly farms, reducing water usage, minimizing packaging, and investing in renewable energy. In this case, companies can utilize the Satuplatform service as an all-in-one for industry’s sustainability. Find out the FREE DEMO here! Similar Article 5 Istilah Penting yang Berkaitan dengan Perubahan Iklim Isu terkait perubahan iklim semakin menjadi pembahasan yang ramai diperbincangkan saat ini. Di seluruh dunia, masyarakat lintas generasi mulai menunjukkan ketertarikannya akan informasi tentang perubahan iklim. Hasil survei People’s Climate Vote 2024 menunjukkan bahwa sekitar 87 persen populasi dunia telah menaruh perhatian mereka pada isu ini. Sementara itu, 63 persen pengisi survei sudah mulai mempertimbangkan dampak perubahan iklim terhadap keputusan yang mereka buat. Melalui kondisi ini, bisa digambarkan bahwa perubahan iklim semakin memberikan pengaruhnya terhadap orang-orang di berbagai belahan dunia. Mengganggu mereka dengan beragam cara. Perubahan iklim tidak lagi sebatas konteks khusus bagi beberapa kalangan. Istilah ini perlu diumumkan lebih… Keuntungan Berlangganan Jasa Perhitungan Jejak Karbon bagi Perusahaan di Masa Kini Jejak karbon merupakan sejumlah emisi gas rumah kaca (GRK) yang lepas ke atmosfer dan bersumber dari berbagai kegiatan tertentu. Konsentrasi emisi karbon antropogenik atau yang dihasilkan dari aktivitas manusia adalah sumber yang paling dominan dalam menimbulkan dampak bagi lingkungan. Salah satunya berasal dari sektor industri yang disebut sebagai kontributor utama emisi karbon global.  Menurut laporan emisi CO2 tahun 2022 oleh IEA, emisi karbon dioksida global dari pembakaran energi dan proses industri telah mencapai level tertinggi sepanjang masa, yakni sebesar 36,8 Gt pada 2022. Meskipun produksi emisi karbon dari industri sempat menyusut 5 persen pada tahun 2020 karena pandemi Covid-19, akan… Pengertian Industri Hijau: Tujuan, Manfaat, dan Contohnya Penerapan industri hijau di tengah meningkatnya dampak perubahan iklim selayaknya angin segar yang memberikan kesejukan dalam upaya keberlanjutan. Sektor industri sebagai salah satu kontributor utama emisi gas rumah kaca (GRK) global seringkali didorong untuk dapat berkontribusi dalam langkah pengurangan emisi karbon atau dekarbonisasi. Maka dari itu, industri hijau sebagai bagian dari bisnis berkelanjutan dapat menjadi opsi yang bisa dipilih perusahaan dan entitas komersial lainnya dalam mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan keberlanjutan. Namun, apa itu industri hijau beserta tujuan, keuntungan, dan contohnya? Apa Itu Industri Hijau? Dilansir …