Bangga! Inisiatif Indonesia Wujudkan Transportasi Umum dan Berkelanjutan

Bangga! Inisiatif Indonesia Wujudkan Transportasi Umum dan Berkelanjutan

Diskursus mengenai transportasi saat ini tidak cukup hanya melihat pada mode yang digunakan oleh orang-orang untuk mobilisasi. Namun, penting pula untuk memperhatikan dampak yang diberikan terhadap lingkungan. Sebab, tidak dapat dipungkiri bahwa kini, sekitar 90% transportasi masih berupa petroleum-based yang dapat menyisakan jejak karbon Mengingat bahwa transportasi menjadi objek yang perlu diperhatikan karena telah memberikan dampak emisi gas sisa terhadap lingkungan, maka setiap negara-negara di dunia perlu untuk memperhatikan mode transportasi yang berjalan, terutama yang digunakan sebagai transportasi umum. Baca Juga: Beralih ke Transportasi Umum untuk Kurangi Emisi Transportasi Umum Transportasi Umum di Indonesia Indonesia sejak dahulu memiliki berbagai kendaraan umum sebagai transportasi publik. Mulai dari bus kota, mikrolet, kereta api, commuter line, hingga saat ini terdapat kereta cepat. Namun minat masyarakat untuk menggunakan transportasi publik tidak selalu tinggi. Bahkan, berdasarkan survei Litbang Kompas yang bertajuk Peningkatan Layanan Transportasi Umum Atasi Kemacetan Ibu Kota pada tahun 2023 diketahui bahwa sebanyak 40,9% dari total responden mengaku jarang memanfaatkan fasilitas publik. Kemudian 31,9% responden mengaku tidak pernah sama sekali menggunakan mode transportasi umum. Baca Juga: 4 Cara Tepat Kurangi Jejak Karbon Pribadi Kehadiran transportasi umum untuk menekan jumlah gas sisa kendaraan bermotor pada akhirnya masih kurang efektif. Oleh sebab itu, selain terus menghimbau penggunaan transportasi umum, pemerintah juga mulai beralih ke kendaraan umum yang lebih ramah lingkungan atau dikenal sebagai transportasi berkelanjutan. Menuju Transportasi Umum Berkelanjutan Indonesia merupakan salah satu negara yang berinisiatif untuk mewujudkan transportasi berkelanjutan di ASEAN. Di lingkup ASEAN sendiri transportasi berkelanjutan tengah menjadi perhatian utama dan dimuat dalam rencana strategis ASEAN 2016 – 2025. Adapun strategi yang dilakukan adalah meliputi penggunaan transportasi rendah emisi, efisiensi energi, sampai dengan penggunaan lahan yang terintegrasi. Indonesia sendiri menjalankan inisiatif transportasi berkelanjutan dengan melakukan dua upaya, yaitu dekarbonisasi dan pembiayaan kreatif non APBN. Sebagai contoh konkret dalam mengimplementasikan transportasi berkelanjutan adalah dengan membangun LRT, MRT, serta kereta cepat sebagai kendaraan umum masyarakat yang berbasis listrik dan berwawasan masa depan. Kendaraan umum berbasis transportasi berkelanjutan dapat mengurangi emisi dari sektor transportasi yang selama ini telah berkontribusi terhadap perubahan iklim dunia. Pada akhirnya, gerakan menuju transportasi berkelanjutan memang memerlukan komitmen dari berbagai pihak. Mulai dari pemerintah, sektor publik dan swasta, hingga pada masyarakat selaku individu.  Terutama untuk perusahaan transportasi, penting untuk memperhatikan perhitungan karbon yang dihasilkan. Agar penggunaan bahan bakar transportasi yang masih memakai bahan fosil dapat secara gradual beralih ke energi alternatif secara lebih efisien. Coba simulasi FREE DEMO dari Satuplatform sekarang juga Similar Article Bangga! Inisiatif Indonesia Wujudkan Transportasi Umum dan Berkelanjutan Diskursus mengenai transportasi saat ini tidak cukup hanya melihat pada mode yang digunakan oleh orang-orang untuk mobilisasi. Namun, penting pula untuk memperhatikan dampak yang diberikan terhadap lingkungan. Sebab, tidak dapat dipungkiri bahwa kini, sekitar 90% transportasi masih berupa petroleum-based yang dapat menyisakan jejak karbon Mengingat bahwa transportasi menjadi objek yang perlu diperhatikan karena telah memberikan dampak emisi gas sisa terhadap lingkungan, maka setiap negara-negara di dunia perlu untuk memperhatikan mode transportasi yang berjalan, terutama yang digunakan sebagai transportasi umum. Baca Juga: Beralih ke Transportasi Umum untuk Kurangi Emisi Transportasi Umum Transportasi Umum di Indonesia Indonesia sejak dahulu memiliki berbagai kendaraan… 3 Perusahaan Capai Ambisi Kurangi Gas Rumah Kaca Gas rumah kaca merupakan salah satu ancaman yang nyata bagi bumi. Berbagai upaya dilakukan oleh negara-negara di dunia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan. Termasuk pula dari negara-negara industri, mengingat bahwa sektor industri menyumbang sebanyak 23% emisi gas di dunia per tahun 2021. Baca Juga: Bursa Karbon Indonesia: Peluang dan Tantangan dalam Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) Emisi yang disumbangkan oleh industri tidak lain utamanya adalah datang dari aktivitas menghasilkan energi berbasis pembakaran bahan bakar fosil, serta dari reaksi-reaksi kimia tertentu dalam proses produksi bahan mentah. Baca Juga: Emisi Gas Rumah Kaca Scope 1, 2 dan 3… Terapkan Dekarbonisasi, 3 Perusahaan Ini Serius Tangani ESG Di tengah kondisi lingkungan yang semakin mengkhawatirkan karena masifnya dampak perubahan iklim, upaya untuk memperbaiki situasi perlu dilakukan secara bersama-sama oleh berbagai pihak. Mulai dari individu, entitas, maupun perusahaan. Terutama perusahaan dari sektor industri kelistrikan yang menyumbang sekitar 43% total emisi karbon terhadap lingkungan. Maupun juga untuk perusahaan dari sektor lainnya, penting untuk menyadari bahwa meningkatnya panas bumi akibat emisi gas karbon adalah hal yang serius. Dalam hal ini, praktik dekarbonisasi secara bertahap dapat mendorong perubahan ke arah yang lebih baik. Berikut 3 perusahaan yang sudah terapkan dekarbonisasi:  Dekarbonisasi: IKEA IKEA adalah salah satu contoh perusahaan yang secara serius tangani ESG… Beralih ke Transportasi Umum untuk Kurangi Emisi Dalam kehidupan, jejak karbon ditemukan dalam berbagai aktivitas. Salah satunya adalah dari aktivitas bepergian dengan menggunakan mode kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor sebagai bentuk transportasi memerlukan bahan bakar seperti bensin maupun solar untuk dapat beroperasi.  Sedikit disadari, bahwa transportasi dalam bentuk kendaraan bermesin dapat memberikan dampak buruk terhadap lingkungan dibandingkan transportasi umum. Baca Juga: Selebriti Dunia Ini Disebut Punya Jejak Emisi Jet Pribadi Terburuk Penyumbang utama emisi karbon Mengutip dari World Resource Institute pada tahun 2016, emisi karbon dioksida yang dihasilkan dari transportasi menyumbangkan seperlima dari total emisi karbon dioksida global. Diiringi dengan jumlah penggunaan transportasi pribadi yang tinggi, gas sisa… Fast Fashion dan Efeknya bagi Bumi Istilah fast fashion belakangan semakin dikenal seiring dengan meningkatnya pilihan akan tren dan mode dalam berpakaian. Silih berganti tren fashion mendorong pada meningkatnya limbah pakaian yang sayangnya dapat berdampak buruk bagi bumi. Bahkan, limbah fashion akibat tren ini disebut-sebut menyumbang polusi yang tinggi. Oleh sebab itu, tren ini dianggap membahayakan sebab limbahnya yang belum dapat tertangani dengan baik. Baca Juga: Merek Fashion Berkelanjutan dari Seluruh Dunia Fast Fashion Apa Itu Fast Fashion? Industri mode cepat atau fast fashion merupakan istilah yang digunakan untuk mendefinisikan pakaian murah dan trendi yang diproduksi dan dipasarkan secara cepat dan massal untuk memaksimalkan tren saat… 5 Daerah di Indonesia dengan Deforestasi Terparah Tahun 2023 Deforestasi menjadi satu dari sekian masalah terkait lingkungan di Indonesia yang perlu mendapat perhatian serius. Sebab berdasarkan data terbaru, luas hutan alam di Indonesia terus mengalami penyusutan setiap tahunnya dan mengancam keberlangsungan ekosistem. Baca Juga: Deforestasi: Apa itu, Penyebab, Dampak, dan Pencegahan Dikutip dari data perhitungan Deforestasi Indonesia 2023 oleh Auriga …

Beralih ke Transportasi Umum untuk Kurangi Emisi

Dalam kehidupan, jejak karbon ditemukan dalam berbagai aktivitas. Salah satunya adalah dari aktivitas bepergian dengan menggunakan mode kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor sebagai bentuk transportasi memerlukan bahan bakar seperti bensin maupun solar untuk dapat beroperasi.  Sedikit disadari, bahwa transportasi dalam bentuk kendaraan bermesin dapat memberikan dampak buruk terhadap lingkungan dibandingkan transportasi umum. Baca Juga: Selebriti Dunia Ini Disebut Punya Jejak Emisi Jet Pribadi Terburuk Penyumbang utama emisi karbon Mengutip dari World Resource Institute pada tahun 2016, emisi karbon dioksida yang dihasilkan dari transportasi menyumbangkan seperlima dari total emisi karbon dioksida global. Diiringi dengan jumlah penggunaan transportasi pribadi yang tinggi, gas sisa pembakaran dari bahan bakar fosil seperti bensin secara akumulatif menyumbangkan jejak karbon ke lingkungan dalam jumlah yang signifikan. Bahan bakar fosil sendiri memiliki berbagai macam bentuk, seperti gas alam, batu bara, maupun minyak bumi (petroleum). Dalam bentuk minyak bumi, bahan bakar tersebut didapatkan dari hasil ekstraksi melalui pengeboran sumur minyak dan kemudian diolah menjadi berbagai produk, termasuk bensin, diesel, dan minyak tanah. Produk-produk tersebut yang kemudian digunakan oleh mode transportasi, mengalami proses pembakaran hingga menghasilkan gas sisa ke atmosfer. Baca Juga: 5 Perusahaan yang Berkomitmen Kurangi Emisi Karbon Bahan Bakar Fosil dalam Proses Industri Di samping bensin sebagai bahan bakar fosil yang paling umum dikenal untuk kendaraan bermotor, bahan bakar fosil lainnya juga sering digunakan untuk proses industri dan ikut menyumbang kontribusi nilai jejak karbon di lingkungan. Seperti contohnya untuk pembangkit listrik, bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak bumi, maupun gas alam, digunakan secara luas untuk menghasilkan energi listrik di pembangkit termal. Contoh lainnya adalah dalam industri kimia dan manufaktur, minyak bumi digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan plastik, pelumas, dan produk kimia lainnya. Penggunaan Transportasi Umum Di tengah aktivitas industri dan gas sisa kendaraan bermotor yang dihasilkan setiap hari, bertransformasi ke transportasi umum merupakan salah satu bentuk upaya untuk mengurangi jumlah emisi yang dihasilkan. Studi dari Greenpeace pada tahun 2022 menunjukkan bahwa pengurangan emisi maksimal yang dapat dicapai pada tahun 2050 adalah sebesar sekian 88,5% atau sebesar 20,2 juta ton CO2e lebih sedikit dibandingkan emisi saat ini. Untuk mencapai kondisi tersebut salah satunya perlu didukung oleh transportasi publik atau umum sebagai mode kendaraan yang paling rendah emisi.  Dalam kurun waktu hampir 5 tahun ini, jumlah mode transportasi umum mengalami peningkatan. Seperti contohnya untuk transportasi di Jakarta yaitu bus Transjakarta, yang mencapai 4.395 unit bus beroperasi sepanjang Januari 2024, meningkat 14,07 persen dibanding Januari 2023. Sebelumnya, pada saat Pandemi Covdid di 2020 bus Transjakarta beroperasi sebanyak 2.725 unit.  Berbicara mengenai saat ini, telah banyak pula inisiatif pemerintah untuk memfasilitasi transportasi melalui berbagai mode seperti kereta cepat dan kereta listrik untuk mendorong transformasi secara berkelanjutan.  Di samping itu, menuju emisi nol, bagi pelaku industri penting pula untuk mulai menghitung besaran emisi yang ditimbulkan dari beragam aktivitas industri untuk dapat memproyeksikan rencana pengurangan emisi karbon yang lebih terukur.  Saat ini, telah hadir Satuplatform sebagai all-in-one sustainability platform yang memberikan FREE DEMO kepada perusahaan dan entitas untuk menghitung simulasi emisi karbon. Cek sekarang juga! Similar Article Beralih ke Transportasi Umum untuk Kurangi Emisi Dalam kehidupan, jejak karbon ditemukan dalam berbagai aktivitas. Salah satunya adalah dari aktivitas bepergian dengan menggunakan mode kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor sebagai bentuk transportasi memerlukan bahan bakar seperti bensin maupun solar untuk dapat beroperasi.  Sedikit disadari, bahwa transportasi dalam bentuk kendaraan bermesin dapat memberikan dampak buruk terhadap lingkungan dibandingkan transportasi umum. Baca Juga: Selebriti Dunia Ini Disebut Punya Jejak Emisi Jet Pribadi Terburuk Penyumbang utama emisi karbon Mengutip dari World Resource Institute pada tahun 2016, emisi karbon dioksida yang dihasilkan dari transportasi menyumbangkan seperlima dari total emisi karbon dioksida global. Diiringi dengan jumlah penggunaan transportasi pribadi yang tinggi, gas sisa… Fast Fashion dan Efeknya bagi Bumi Istilah fast fashion belakangan semakin dikenal seiring dengan meningkatnya pilihan akan tren dan mode dalam berpakaian. Silih berganti tren fashion mendorong pada meningkatnya limbah pakaian yang sayangnya dapat berdampak buruk bagi bumi. Bahkan, limbah fashion akibat tren ini disebut-sebut menyumbang polusi yang tinggi. Oleh sebab itu, tren ini dianggap membahayakan sebab limbahnya yang belum dapat tertangani dengan baik. Baca Juga: Merek Fashion Berkelanjutan dari Seluruh Dunia Fast Fashion Apa Itu Fast Fashion? Industri mode cepat atau fast fashion merupakan istilah yang digunakan untuk mendefinisikan pakaian murah dan trendi yang diproduksi dan dipasarkan secara cepat dan massal untuk memaksimalkan tren saat… 5 Daerah di Indonesia dengan Deforestasi Terparah Tahun 2023 Deforestasi menjadi satu dari sekian masalah terkait lingkungan di Indonesia yang perlu mendapat perhatian serius. Sebab berdasarkan data terbaru, luas hutan alam di Indonesia terus mengalami penyusutan setiap tahunnya dan mengancam keberlangsungan ekosistem. Baca Juga: Deforestasi: Apa itu, Penyebab, Dampak, dan Pencegahan Dikutip dari data perhitungan Deforestasi Indonesia 2023 oleh Auriga Nusantara, sepanjang tahun 2023, Indonesia telah mengalami kehilangan wilayah hutan seluas 257.384 ha.  Angka deforestasi tersebut mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya yakni tahun 2022, di mana ada sekitar 230.760 ha luas hutan alam Indonesia yang hilang. Indonesia yang dikenal sebagai salah satu paru-paru dunia karena memiliki wilayah hutan yang… 3 Perkembangan Teknologi terkait Iklim di Asia Berbagai inovasi teknologi terus dikembangkan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, meningkatkan efisiensi energi, dan memperkuat adaptasi terhadap dampak perubahan iklim. Baca Juga: 3 Teknologi Atasi Perubahan Iklim Teknologi memainkan peran penting dan membuka jalan bagi masa depan bumi yang berkelanjutan. Dunia bahkan terus berlomba-lomba dalam menciptakan solusi ramah lingkungan untuk mengatasi krisis iklim yang semakin melanda. Teknologi Iklim Berdasarkan informasi dari Earth, berikut adalah tiga perkembangan teknologi terkait iklim di Asia. Baca Juga: 3 Mitos dan Fakta terkait Perubahan Iklim 1. Perdagangan Kredit Karbon Penerapan perdagangan karbon di Asia kini telah banyak dilakukan oleh negara-negara yang mewakili lebih dari… 3 Teknologi Atasi Perubahan Iklim Iklim di bumi pada dasarnya telah mengalami perubahan berkali-kali sejak waktu yang lama. Terjadi dalam kurun waktu ratusan bahkan hingga ribuan tahun. Baca Juga: Sejauh Mana Upaya Indonesia Melawan Krisis Perubahan Iklim? Akan tetapi, ilmuwan meyakini bahwa laju perubahan iklim semakin terus mengalami percepatan dalam beberapa dekade terakhir. Kenaikan suhu global mempercepat peningkatan permukaan laut, penyusutan es abadi dan gletser, juga salah satunya meningkatkan potensi terjadinya cuaca esktrem.   Meningkatnya fenomena perubahan …

Fast Fashion dan Efeknya bagi Bumi

Fast Fashion dan Efeknya bagi Bumi

Istilah fast fashion belakangan semakin dikenal seiring dengan meningkatnya pilihan akan tren dan mode dalam berpakaian. Silih berganti tren fashion mendorong pada meningkatnya limbah pakaian yang sayangnya dapat berdampak buruk bagi bumi. Bahkan, limbah fashion akibat tren ini disebut-sebut menyumbang polusi yang tinggi. Oleh sebab itu, tren ini dianggap membahayakan sebab limbahnya yang belum dapat tertangani dengan baik. Baca Juga: Merek Fashion Berkelanjutan dari Seluruh Dunia Fast Fashion Apa Itu Fast Fashion? Industri mode cepat atau fast fashion merupakan istilah yang digunakan untuk mendefinisikan pakaian murah dan trendi yang diproduksi dan dipasarkan secara cepat dan massal untuk memaksimalkan tren saat ini. Menurut Earth, istilah ini pertama kali digunakan pada awal tahun 1990-an oleh New York Times untuk menggambarkan kegiatan produksi dan penjualan pakaian yang singkat. Produsen fast fashion terbesar di dunia meliputi Zara, UNIQLO, Forever 21, dan H&M. Tren ini umumnya menghadirkan pakaian atau mode yang sangat dibutuhkan oleh tren pada masa itu. Karena diproduksi secara massal, persediaannya pun banyak dengan koleksi yang beragam. Sayangnya, ketika tren berganti dan produk tidak lagi diminati, produk tersebut akan disingkirkan dan diganti dengan tren yang baru. Baca Juga: Tanda-Tanda Perusahaan Lakukan Greenwashing Dampak Fast Fashion Meskipun tren ini dianggap memiliki demand yang tinggi dan pakaian memang merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditinggalkan, namun fast fashion memiliki dampak yang kurang baik bagi keberlanjutan lingkungan Menurut analisis UNECE PBB, industri fashion menyumbang sampai dengan 10% dari total emisi karbon global. Berasal dari beragam proses salah satunya proses produksi dan penanganan limbah pasca pakai. Angka ini lebih besar jika dibandingkan dengan gabungan emisi dari sektor penerbangan dan pelayaran. Tren ini juga dikatakan mengonsumsi air dan energi dalam jumlah besar untuk memenuhi demand-nya. Dibutuhkan sekitar 700 galon air untuk memproduksi satu kemeja katun. Belum lagi dengan penggunaan serat alami seperti kapas yang jumlahnya tidak sedikit. Begitu tren berganti, pakaian-pakaian yang tidak lagi diminati kebanyakan belum dikelola dengan baik. Menyebabkan penumpukan limbah dan sampah pakaian yang tidak sedikit. BBC menjelaskan bahwa baru sekitar 12% saja sampah fashion yang berhasil didaur ulang secara global.  Mengurangi Dampak dari Fast Fashion Masyarakat diharapkan dapat lebih bijak dalam berpakaian dengan memaksimalkan apa-apa saja yang ada dalam lemari mereka. Menerapkan capsule wardrobe dan membeli pakaian yang timeless dapat membantu individu mengoptimalkan masa pakai pakaian yang dimiliki. Dalam rangka mencegah dampak dari industri fashion, PBB mendorong setiap produsen di industri ini untuk dapat mulai menerapkan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam kegiatan produksi. Beberapa hal yang bisa dilakukan misalnya mengerem produksi yang berlebihan, bijak terhadap penggunaan sumber daya alam, memanfaatkan material dan sumber daya terbarukan, dan menghindari pembuangan limbah yang tidak semestinya. Ditambah dengan memastikan kondisi kerja yang aman dan adil serta memperhatikan hak-hak bagi para pekerja. Dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip ESG ke dalam strategi bisnis, produsen fashion dapat memainkan peran penting dalam mengurangi dampak negatif fast fashion. Berkontribusi pada pembangunan industri fashion yang lebih berkelanjutan dan bertanggung jawab.  Your All-in-One Sustainability Platform Dalam upaya mengoptimalkan dan mengelola pencapaian ESG secara tepat, Satuplatform hadir membantu perusahaan mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku.  Satuplatform sebagai platform all-in-one menyediakan solusi komprehensif untuk ESG Management, Carbon Accounting, dan Sustainability Reporting. Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Mengumpulkan dan menganalisis data ESG secara akurat dan efisien Melacak emisi karbon dan menetapkan target pengurangan emisi Menyusun laporan ESG yang memenuhi standar internasional dan nasional Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang! Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform. /*! elementor – v3.18.0 – 20-12-2023 */ .elementor-heading-title{padding:0;margin:0;line-height:1}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title[class*=elementor-size-]>a{color:inherit;font-size:inherit;line-height:inherit}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-small{font-size:15px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-medium{font-size:19px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-large{font-size:29px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xl{font-size:39px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xxl{font-size:59px} Similar Article Fast Fashion dan Efeknya bagi Bumi Istilah fast fashion belakangan semakin dikenal seiring dengan meningkatnya pilihan akan tren dan mode dalam berpakaian. Silih berganti tren fashion mendorong pada meningkatnya limbah pakaian yang sayangnya dapat berdampak buruk bagi bumi. Bahkan, limbah fashion akibat tren fast fashion disebut-sebut menyumbang polusi yang tinggi. Oleh sebab itu, fast fashion dianggap membahayakan sebab limbahnya yang belum dapat tertangani dengan baik. Apa Itu Fast Fashion? Industri mode cepat atau fast fashion merupakan istilah yang digunakan untuk mendefinisikan pakaian murah dan trendi yang diproduksi dan dipasarkan secara cepat dan massal untuk memaksimalkan tren saat ini. Menurut Earth, istilah fast fashion pertama kali digunakan… 5 Daerah di Indonesia dengan Deforestasi Terparah Tahun 2023 Deforestasi menjadi satu dari sekian masalah terkait lingkungan di Indonesia yang perlu mendapat perhatian serius. Sebab berdasarkan data terbaru, luas hutan alam di Indonesia terus mengalami penyusutan setiap tahunnya dan mengancam keberlangsungan ekosistem. Baca Juga: Deforestasi: Apa itu, Penyebab, Dampak, dan Pencegahan Dikutip dari data perhitungan Deforestasi Indonesia 2023 oleh Auriga Nusantara, sepanjang tahun 2023, Indonesia telah mengalami kehilangan wilayah hutan seluas 257.384 ha.  Angka deforestasi tersebut mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya yakni tahun 2022, di mana ada sekitar 230.760 ha luas hutan alam Indonesia yang hilang. Indonesia yang dikenal sebagai salah satu paru-paru dunia karena memiliki wilayah hutan yang… 3 Perkembangan Teknologi terkait Iklim di Asia Berbagai inovasi teknologi terus dikembangkan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, meningkatkan efisiensi energi, dan memperkuat adaptasi terhadap dampak perubahan iklim. Baca Juga: 3 Teknologi Atasi Perubahan Iklim Teknologi memainkan peran penting dan membuka jalan bagi masa depan bumi yang berkelanjutan. Dunia bahkan terus berlomba-lomba dalam menciptakan solusi ramah lingkungan untuk mengatasi krisis iklim yang semakin melanda. Teknologi Iklim Berdasarkan informasi dari Earth, berikut adalah tiga perkembangan teknologi terkait iklim di Asia. Baca Juga: 3 Mitos dan Fakta terkait Perubahan Iklim 1. Perdagangan Kredit Karbon Penerapan perdagangan karbon di Asia kini telah banyak dilakukan oleh negara-negara yang mewakili lebih dari… 3 Teknologi Atasi Perubahan Iklim Iklim di bumi pada dasarnya telah mengalami perubahan berkali-kali sejak waktu yang lama. Terjadi dalam kurun waktu ratusan bahkan hingga ribuan tahun. Baca Juga: Sejauh Mana Upaya Indonesia Melawan Krisis Perubahan Iklim? Akan tetapi, ilmuwan meyakini bahwa laju perubahan iklim semakin terus mengalami percepatan dalam beberapa dekade terakhir. Kenaikan suhu global mempercepat peningkatan permukaan laut, penyusutan es abadi dan gletser, juga salah satunya meningkatkan …

Mengenal Perdagangan Karbon dan Implementasinya di Indonesia

Mengenal Perdagangan Karbon dan Implementasinya di Indonesia

Kondisi lingkungan merupakan tanggung jawab bersama yang harus dijaga oleh berbagai pihak. Upaya menjaga lingkungan dapat ditunjukkan pada berbagai sasaran, seperti contohnya yang menyasar pada pengurangan emisi gas rumah kaca. Dalam hal ini, salah satu pendekatan untuk mengurangi emisi yang dihasilkan adalah dengan menerapkan perdagangan karbon. Berbagai negara-negara di dunia telah menerapkan konsep perdagangan karbon, termasuk Indonesia. Baca Juga: Sejarah Penerapan Pajak Karbon Perdagangan Karbon Perdagangan Karbon Perdagangan karbon atau yang juga disebut sebagai carbon trading adalah suatu sistem ketika izin untuk menghasilkan emisi gas rumah kaca diperdagangkan di pasar terbuka. Salah satu mekanisme yang dikenal untuk perdagangan karbon adalah carbon offset. Skema dalam carbon offset memungkinkan individu dan perusahaan untuk berinvestasi dalam proyek-proyek lingkungan yang berfokus untuk mengendalikan jumlah emisi karbon. Perusahaan yang berinvestasi dalam proyek lingkungan secara tidak langsung telah terlibat dalam aktivitas perdagangan karbon. Dalam perdagangan karbon, pemerintah  mengeluarkan izin emisi karbon kepada perusahaan maupun entitas. Izin yang dikeluarkan oleh pemerintah mewakili jumlah yang diatur dalam batasan tertentu. Untuk perusahaan maupun entitas yang berhasil mengurangi emisinya lebih dari yang diizinkan dapat menjual kelebihan izin mereka kepada perusahaan lain.  Mekanisme ini akan menciptakan insentif bagi perusahaan atau entitas yang berhasil mengurangi emisi tersebut. Melalui mekanisme ini pula secara gradual dapat mendorong inovasi teknologi yang lebih ramah lingkungan. Baca Juga: 5 Cara Mengurangi Jejak Karbon dari Aktivitas Kantor Implementasi Perdagangan Karbon di Indonesia Sebagai salah satu negara yang mengimplementasikan perdagangan karbon untuk mendukung pengurangan gas rumah kaca, Indonesia meregulasi perdagangan karbon melalui Permen LHK No. 7 Tahun 2023. Kemudian secara ekonomi, diregulasi oleh POJK Nomor 14 Tahun 2023 tentang Perdagangan Karbon melalui Bursa Karbon.  Implementasi dari carbon offset sebagai mekanisme perdagangan karbon di Indonesia adalah suatu potensi untuk menyokong masa depan lingkungan yang berwawasan ekonomi berkelanjutan. Merujuk pada Indonesian Carbon Trade Association (IDCTA), potensi ekonomi karbon di Indonesia dapat mencapai sekitar Rp 8.488 triliun sehingga perdagangan karbon perlu untuk terus ditingkatkan. Ketika perdagangan karbon diterapkan di Indonesia, ini akan mendorong semangat dari berbagai sektor untuk menjunjung prinsip-prinsip taksonomi hijau, terutama kepada lembaga keuangan, investor, dan pemilik proyek. Meskipun demikian, memang tidak dapat dipungkiri bahwa pasar karbon di Indonesia masih tergolong baru sehingga penyebaran informasi kepada khalayak masih menjadi tantangan yang nyata. Di samping itu, pemantauan dan evaluasi berkala akan sangat diperlukan untuk menjaga agar perdagangan karbon di Indonesia berada di jalur yang benar. Sehingga, secara tidak langsung Indonesia dapat berkontribusi untuk menciptakan kondisi bumi yang lebih ramah lingkungan sebagai tempat tinggal makhluk hidup. Perusahaan maupun organisasi Anda juga dapat berupaya untuk berkontribusi dalam menciptakan masa depan lingkungan yang lebih baik. Upaya tersebut dapat dimulai dengan melakukan simulasi pengukuran emisi yang perusahaan Anda hasilkan dengan memanfaatkan platform all-in-one dari Satuplatform, dapatkan FREE DEMO di sini! /*! elementor – v3.18.0 – 20-12-2023 */ .elementor-heading-title{padding:0;margin:0;line-height:1}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title[class*=elementor-size-]>a{color:inherit;font-size:inherit;line-height:inherit}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-small{font-size:15px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-medium{font-size:19px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-large{font-size:29px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xl{font-size:39px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xxl{font-size:59px} Similar Article 5 Perusahaan Di Dunia yang Berkomitmen Kurangi Emisi KarbonKurangi Emisi Karbon Banyak perusahaan saat ini telah berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon sebagai bagian dari strategi berkelanjutan mereka.  Komitmen terhadap keberlanjutan ini menunjukkan kepedulian perusahaan untuk mengurangi dampak perubahan iklim, mematuhi regulasi lingkungan yang semakin ketat, dan meningkatkan efisiensi operasional. Tidak hanya itu, dengan mengambil langkah-langkah ini dan terlibat secara aktif dalam pelestarian lingkungan, diharapkan dapat terbentuk citra yang bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan dan mendorong upaya kolaboratif dari berbagai sektor untuk mengatasi tantangan lingkungan dan membangun masa depan yang lebih berkelanjutan bagi generasi mendatang. Berikut ini adalah perusahaan-perusahaan dunia yang berkomitmen mengurangi jejak emisi karbon dan menghadirkan solusi inovatif dalam… Perjalanan Panjang Fenomena Global Warming Global warming atau pemanasan global adalah fenomena peningkatan suhu rata-rata atmosfer bumi dan lautan. Pemanasan global telah berlangsung selama beberapa dekade terakhir dan terus meningkat secara bertahap. Belakangan ini, terpantau bahwa pemanasan global, untuk pertama kalinya dalam sejarah, menembus ambang batas 1,5 derajat Celcius pada periode Februari 2023 hingga Januari 2024. Data dari Copernicus Climate Change Service Uni Eropa menunjukkan bahwa suhu global terus meningkat sejak era pra-industri. Hal ini kian mengkhawatirkan. Sejarah Global Warming Istilah global warming pertama kali diperkenalkan oleh ilmuwan bernama Wallace Smith Broecker pada tahun 1975 dalam sebuah makalah ilmiah. Makalah tersebut berjudul “Climate Change: Are… Memahami Green Computing Green computing atau komputasi hijau memiliki peran yang penting dalam mewujudkan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang berkelanjutan.  Meningkatnya tren “Go Green” di tengah masyarakat menjadikan green computing opsi terbaik dan efektif dalam memanfaatkan TIK. Sebab berdasarkan data dari IT Services Oxford University, TIK yang digunakan selama delapan jam dapat menghasilkan emisi gas rumah kaca (GRK) setara 70g CO2e yang timbul dari listrik yang dikonsumsi. Green computing pun dianggap menjadi langkah yang tepat unutk mengurangi dampak lingkungan dari penggunaan TIK. Pengertian dan Tujuan Green Computing Green computing adalah praktik yang menerapkan taktik ramah lingkungan dalam penggunaan teknologi informasi dan… Mengenal Perdagangan Karbon dan Implementasinya di Indonesia Kondisi lingkungan merupakan tanggungjawab bersama yang harus dijaga oleh berbagai pihak. Upaya menjaga lingkungan dapat ditunjukkan pada berbagai sasaran, seperti contohnya yang menyasar pada pengurangan emisi gas rumah kaca. Dalam hal ini, salah satu pendekatan untuk mengurangi emisi yang dihasilkan adalah dengan menerapkan perdagangan karbon. Berbagai negara-negara di dunia telah menerapkan konsep perdagangan karbon, termasuk Indonesia. Perdagangan Karbon Perdagangan karbon atau yang juga disebut sebagai carbon trading adalah suatu sistem ketika izin untuk menghasilkan emisi gas rumah kaca diperdagangkan di pasar terbuka. Salah satu mekanisme yang dikenal untuk perdagangan karbon adalah carbon offset. Skema dalam carbon offset memungkinan individu dan… Satuplatform Bersama DLH Jabar Gelar Webinar Perhitungan Emisi Karbon  Jakarta, 14 Maret 2024 – Untuk dukung Implementasi menuju Net Zero Emission 2060, Satuplatform gandeng DLH Jawa Barat untuk bersama tingkatkan kesadaran pentingnya menghitung besaran produksi emisi karbon dengan memanfaatkan peran teknologi dalam perhitungan dan pengelolaan emisi industri. Pelaksanaan webinar bertemakan “Perhitungan Emisi Karbon Industri & Peran Teknologi dalam Era Pengelolaan Karbon” ini turut dihadiri oleh berbagai perusahaan di Jawa Barat dan sekitarnya dengan total peserta sebanyak 1.009. Pemaparan materi disampaikan oleh Carbon Expert, Randy Ismail dan CEO Satuplatform, Bobby Simon.  Atas tujuan dukung implementasi Net Zero Emission 2060, webinar ini diharapkan mampu memberikan aksi nyata dari para pemegang keputusan… Carbon Capture and …

Penerapan Energi Bersih di Indonesia

Penerapan Energi Bersih di Indonesia

Ditengah ketergantungan dunia terhadap energi konvensional yang semakin terbatas, diperlukan sebuah perubahan yang mendorong masyarakat beralih ke penggunaan energi yang berkelanjutan. Transisi menuju energi bersih adalah salah satu yang bisa dilakukan. Baca Juga: Energi Baru Terbarukan yang Diterapkan di Indonesia Energi bersih merupakan sumber energi dan teknologi yang mengandung gas rumah kaca lebih rendah bahkan nol dibandingkan sumber energi konvensional. Energi bersih umumnya memiliki dampak lingkungan yang lebih rendah, berbeda dengan energi dari bahan bakar fosil. Energi Bersih Penggunaan energi bersih bertujuan mengurangi emisi gas rumah kaca, meningkatkan keberlanjutan, dan meminimalisir dampak negatif penggunaannya terhadap lingkungan. Beberapa jenis energi bersih dan terbarukan beserta teknologinya, seperti: Energi Surya, pemanfaatan panas matahari. Energi Angin, pemanfaatan tenaga angin. Energi Hidro, pemanfaatan energi air Energi Panas Bumi, pemanfaatan panas bumi Bioenergi, pemanfaatan bahan-bahan organik seperti biomassa, bioetanol, dan biogas. Energi Nuklir, pemanfaatan reaktor nuklir. Energi Laut, pemanfaatan ombak dan arus laut. Hidrogen Bersih, pemrosesan elektrolisis air atau hidrokarbon. Energi bersih memiliki peran kunci dalam memitigasi perubahan iklim dan menciptakan sistem energi yang lebih berkelanjutan. Baca Juga: Mereduksi Konsumsi Energi pada Bangunan, Bagaimana? Tren Transisi Menuju Energi Bersih dan Berkelanjutan Menurut Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Dadan Kusdiana, tren global saat ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin tertarik beralih ke energi bersih. Seperti hal nya industri dan perusahaan yang menunjukkan hal yang sama. Di Indonesia sendiri, potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) disebut dapat mencapai 3.687 gigawatt dari energi surya, hidro, bioenergi, panas bumi, dan laut. Pemanfaatan EBT ditargetkan pemerintah dalam kebijakan energi nasional sebesar 23% pada 2025. Melalui impelementasi EBT, pemerintah menargetkan dapat menurunkan emisi pada 2030 sebesar 358 juta ton CO2. Dengan jangka panjangnya adalah nol emisi karbon (NZE) di tahun 2060. Sejauh ini, Indonesia telah melakukan sejumlah langkah dalam upaya penerapan energi bersih. Beberapa inisiatif dan kebijakannya di antaranya. Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Terbarukan (PLTT) Berdasarkan laporan PLN, Indonesia setidaknya memiliki 421 unit pembangkit listrik dengan energi terbarukan di seluruh Indonesia pada 2021. Total kapasitas terpasang adalah 4.189 megawatt (MW). Namun, jumlah tersebut baru terealisasi 6,5% dari total kapasitas terpasang pembangkit listrik nasional yang mencapai 64.553 MW pada tahun lalu. Kendala pendanaan dan investasi menjadi hambatan utama dalam sektor ini. Pengembangan Energi Panas Bumi Indonesia disebut memiliki potensi besar dalam pengembangan energi panas bumi. Menurut perhitungan Carbon Neutral Calculator, keberadaan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) dapat mengurangi efek gas rumah kaca hingga 14,91 juta ton CO2 per tahun.  Saat ini, Indonesia memiliki beberapa PLTP yang tersebar di berbagai nusantara. Salah satu yang terbesar adalah PLTP Lahendong di Tomohon, Sulawesi Utara yang memiliki kapasitas terpasang sebesar 120 MW. Program Energi Bersih di Sektor Transportasi Inisiatif ini melibatkan pengembangan transportasi berbasis listrik (kendaraan listrik dan kendaraan listrik hibrida) dan upaya-upaya untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar. Indonesia diketahui semakin serius memperbanyak penggunaan mobil listrik sebagai moda transportasi ramah lingkungan. Pemerintah juga melakukan percepatan penggunaan mobil listrik di tengah-tengah masyarakat bahkan instansi pemerintahan. Diharapkan penerapan program ini dapat mendukung upaya dalam mengurangi pencemaran lingkungan. Meskipun telah ada kemajuan, tantangan tetap ada, termasuk infrastruktur yang masih perlu ditingkatkan, keterbatasan sumber daya, dan koordinasi lintas-sektor yang lebih baik. Dengan komitmen dan langkah-langkah lebih lanjut, Indonesia dapat terus memperkuat penerapan energi bersih untuk mendukung keberlanjutan dan mengurangi dampak perubahan iklim. Your All-in-One Sustainability Platform Satuplatform hadir untuk mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku. Satuplatform adalah platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG management, carbon accounting, dan sustainability reporting. Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Mengumpulkan dan menganalisis data ESG secara akurat dan efisien Melacak emisi karbon dan menetapkan target pengurangan emisi Menyusun laporan ESG yang memenuhi standar internasional dan nasional Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang! Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform. /*! elementor – v3.18.0 – 20-12-2023 */ .elementor-heading-title{padding:0;margin:0;line-height:1}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title[class*=elementor-size-]>a{color:inherit;font-size:inherit;line-height:inherit}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-small{font-size:15px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-medium{font-size:19px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-large{font-size:29px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xl{font-size:39px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xxl{font-size:59px} Similar Article Penerapan Energi Bersih di Indonesia Emisi GRK dalam Kegiatan Pertanian Sektor pertanian merupakan salah satu tonggak penting dalam perekonomian suatu negara. Meski begitu, sektor pertanian juga menjadi salah satu kontributor yang ikut menghasilkan emisi gas rumah kaca (GRK) bagi bumi. Baca Juga: Jejak Karbon di Industri Pangan Telah sejak lama, sektor pertanian mengalami perkembangan pesat di mana hadir pertanian modern yang menggabungkan antara prinsip agronomi modern, pemuliaan tanaman, agrochemicals, dan perkembangan teknologi. Sayangnya, perkembangan ini belum sejalan dengan upaya perlindungan terhadap lingkungan. Dikutip dari Low Carbon Development Indonesia, terdapat beberapa isu lingkungan ekologi yang dihadapi sektor pertanian. Degradasi lingkungan karena penggunaan bahan kimia yang masif, Hilangnya biodiversitas karena budidaya pertanian… Greenhouse Gas (GHG) Protocol: Upaya Dunia Mereduksi Emisi GRK GHG Protocol – Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) menjadi salah satu faktor yang dapat memperparah dampak perubahan iklim. Gas-gas tersebut menciptakan efek rumah kaca dan berperan dalam peningkatan suhu global. Beberapa gas rumah kaca yang meliputi Karbon Dioksida (CO2), Metana (CH4), Nitrous Oksida (N2O), Hidrofluorokarbon (HFC), Perfluorokarbon (PFC), dan Sulfur Hexafluoride (SF6) umumnya diproduksi dari berbagai sumber aktivitas manusia.  Hal inilah yang perlu dibatasi demi meminimalisir krisis perubahan iklim dan mewujudkan masa depan yang cerah. Oleh karena itu, diperlukan riwayat penghitungan dan pencatatan produksi emisi GRK guna menjalankan upaya pengurangan dan melakukan efisiensi emisi GRK dalam kegiatan industri. Baca Juga:… Emisi CO2 Uni Eropa Capai Titik Terendah dalam 60 Tahun, Kok Bisa? Upaya Uni Eropa dalam mengurangi produksi emisi karbon dioksida (CO2) dan melawan krisis perubahan iklim, akhir-akhir ini nampaknya membuahkan hasil positif. Baca Juga: Pengertian Emisi Karbon: Sumber, Dampak, dan Cara Mengatasinya Pasalnya, berdasarkan analisis yang dilakukan oleh Centre for Research on Energy and Clean Air’s (CREA), yang terbit pada Januari 2024 kemarin, menyebut bahwa tingkat emisi CO2 tahunan Uni Eropa dari bahan bakar fosil pada 2023 mengalami penurunan sebesar 8% dibandingkan tahun 2022. Penurunan terbesar kedua yang pernah tercatat sejak 1960an. Pada saat yang sama, emisi dari batu bara di Uni Eropa mengalami penurunan sebesar 25%, emisi terkait gas turun… Emisi GRK Scope 3 Scope emissions merupakan istilah yang digunakan …

Greenhushing: Pengertian, Dampak, dan Cara Menghindarinya

Greenhushing: Pengertian, Dampak, dan Cara Menghindarinya

Seiring dengan meningkatnya pembahasan terkait topik lingkungan dan penerapan praktik ramah lingkungan dalam aktivitas bisnis, muncul kekhawatiran terkait tindakan mengelabui sebagai upaya mempermudah klaim keberlanjutan. Selain greenwashing, kini terdapat istilah greenhushing yang perlu untuk diketahui mendalam. Baca Juga: Green Marketing dan Penerapannya Di Indonesia Greenwashing merujuk pada praktik di mana organisasi atau perusahaan mencoba melakukan klaim menyesatkan, berlebih, hingga tidak berdasar atas tindakan berkelanjutan atau ramah lingkungan yang dilakukan. Umumnya bertujuan untuk meningkatkan penjualan melalui penggunaan simbol keberlanjutan tanpa adanya substansi.  Namun, lain halnya dengan istilah greenhushing yang mengacu pada upaya perusahaan menyembunyikan kegiatan berkelanjutan. Greenhushing Apa Itu Greenhushing? Greenhushing mengacu pada fenomena di mana sebuah organisasi atau perusahaan sebenarnya telah melakukan upaya signifikan dalam praktik keberlanjutan, namun memilih diam atau tidak bersuara mengenai tindakannya tersebut. Menurut Xavier Font, Professor of Sustainability Marketing di Universitas Surrey, UK, alasan dibalik greenhushing yang dilakukan perusahaan adalah karena khawatir inisiatif berkelanjutan yang dilakukan terlihat kurang kompeten dan dapat menimbulkan konsekuensi negatif bagi perusahaan.  Selain itu, praktik greenhushing juga bisa jadi dilakukan perusahaan untuk menghindarkan mereka dari perhatian publik. Tidak dibahas membuat mereka merasa lebih aman. Menurutnya, dibandingkan dengan praktik greenwashing, greenhushing mungkin lebih sering terjadi daripada yang masyarakat sadari. Hanya saja tidak terlihat karena disembunyikan. Sebagai contoh, sebuah perusahaan telah berkontribusi mengurangi jejak karbon secara substansial serta mengadopsi praktik kepedulian lingkungan. Namun, hanya sebagian atau sedikit saja dari tindakan atau pencapaian ini yang dimuat dalam laporan keberlanjutan dan dihadirkan kepada publik. Dengan demikian, tidak banyak yang dapat diketahui konsumen terkait apa-apa saja yang sudah perusahaan lakukan. Dampak dari Greenhushing Meskipun berbanding terbalik dari praktik greenwashing, fenomena ini juga dapat menimbulkan kerugian yang berdampak bagi perusahaan. Baca Juga: Company Culture Suatu Perusahaan Greenhushing menyebabkan laporan keberlanjutan kurang transparan karena informasi yang diberikan perusahaan sangat terbatas. Fenomena ini juga dapat menjadikan perusahaan tampak tidak berkontribusi dalam aksi perlindungan lingkungan karena mereka memilih diam dan menyembunyikannya. Lebih dari pada itu, greenhushing juga berdampak pada praktik yang mungkin keliru karena tidak adanya pengawasan yang tepat terhadap perusahaan. Konsumen jadi sulit untuk mengidentifikasi dan mendukung perusahaan yang melakukan praktik keberlanjutan secara tepat.  Cara Menghindari Greenhushing Untuk mencegah terjadinya greenhushing –juga greenwashing–, penting bagi perusahaan untuk mempraktikkan transparansi, menyediakan bukti konkret terkait upaya keberlanjutan mereka, dan mengadopsi sertifikasi atau label keberlanjutan yang terverifikasi. Penegakan hukum yang lebih ketat juga dapat memungkinkan dan memberikan lebih sedikit pilihan bagi organisasi atau perusahaan untuk melakukan praktik greenhushing. Target keberlanjutan yang jelas dan terarah dapat membantu perusahaan mewujudkan upaya tersebut secara efektif. Your All-in-One Sustainability Platform Satuplatform hadir untuk mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku. Satuplatform adalah platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG management, carbon accounting, dan sustainability reporting. Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Mengumpulkan dan menganalisis data ESG secara akurat dan efisien Melacak emisi karbon dan menetapkan target pengurangan emisi Menyusun laporan ESG yang memenuhi standar internasional dan nasional Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang! Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform. /*! elementor – v3.18.0 – 20-12-2023 */ .elementor-heading-title{padding:0;margin:0;line-height:1}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title[class*=elementor-size-]>a{color:inherit;font-size:inherit;line-height:inherit}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-small{font-size:15px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-medium{font-size:19px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-large{font-size:29px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xl{font-size:39px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xxl{font-size:59px} Similar Article Greenhushing: Pengertian, Dampak, dan Cara Menghindarinya Daftar Negara yang Menerapkan Inisiatif Bursa Karbon Sudah terhitung 7 bulan sejak ide Bursa Karbon Indonesia diluncurkan pertama kalinya oleh Presiden Joko Widodo pada September 2023 lalu. Langkah ini membuktikan komitmen Indonesia dalam upaya menekan emisi gas rumah kaca (GRK) dan mendorong transisi energi. Baca Juga: Bursa Karbon: Pengertian, Cara Kerja, dan Dampaknya Berdasarkan rencana, Indonesia memiliki target untuk dapat menurunkan emisi GRK sebesar 31,89 persen secara mandiri dan 43,2 persen dengan dukungan internasional pada 2030. Hal ini sebagaimana tercantum dalam ratifikasi Paris Agreement yang mengajak dunia untuk bekerja sama melawan krisis akibat perubahan iklim melalui pengurangan emisi karbon. Jika Indonesia baru akan mulai memfungsikan perdagangan karbon… Daftar Kebijakan dan Peraturan terkait ESG di Indonesia Indonesia terus bersiap dalam mendorong industri usaha memandang penting prinsip berkelanjutan dalam aktivitas mereka. Untuk dapat mengoptimalkan praktik Environment, Social, and Governance (ESG) oleh organisasi atau perusahaan, Pemerintah pun menerbitkan sejumlah kebijakan untuk mendukung hal tersebut. Baca Juga: Siapa Saja yang Seharusnya Terlibat dalam Penerapan ESG di Indonesia? Sebab jika dilihat berdasarkan survei APINDO, baru sekitar 35% pelaku usaha yang paham dan mau menerapkan ESG. Padahal isu ESG akan menjadi kewajiban di masa depan dalam berbagai hal. Berikut ini beberapa kebijakan dan peraturan terkait ESG di Indonesia yang perlu diketahui untuk dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan pentingnya penerapan ESG.… Bursa Karbon: Pengertian, Cara Kerja, dan Dampaknya Indonesia resmi melakukan peluncuran dan pembukaan perdagangan Bursa Karbon Indonesia atau IDX Carbon yang diresmikan secara langsung oleh Presiden Joko Widodo pada 26 September 2023, di Main Hall Bursa Efek Indonesia. Baca Juga: Bursa Karbon Indonesia: Peluang dan Tantangan dalam Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) Presiden menyebut bahwa Bursa Karbon Indonesia merupakan kontribusi nyata Indonesia dalam upaya melawan krisis akibat perubahan iklim. Sebab, nantinya hasil perdagangan karbon akan direinvestasikan pada aktivitas untuk menjaga lingkungan, utamanya adalah pengurangan emisi karbon. Bursa Karbon Pengertian dan Fungsi Bursa Karbon Bursa karbon merupakan sistem berbasis pasar yang mengatur perdagangan kredit karbon berupa izin… Bursa Karbon Indonesia: Peluang dan Tantangan dalam Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) Presiden Joko Widodo telah secara resmi meluncurkan Bursa Karbon Indonesia pada 26 September 2023 lalu. Hal ini sebagai bagian dari upaya Indonesia dalam melawan krisis dunia akibat perubahan iklim. Sebelumnya, izin penyelenggaraan bursa karbon juga telah dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Surat Keputusan nomor KEP-77/D.04/2023 kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 18 September 2023. Ini membuktikan bahwa Indonesia kian serius berkontribusi mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) melalui skema perdagangan kredit karbon. Baca Juga: Pengertian Emisi Karbon: Sumber, Dampak, dan Cara Mengatasinya Emisi GRK Peran Bursa Karbon Indonesia dalam Mengurangi Emisi GRK Hadirnya Bursa Karbon Indonesia merupakan salah… Tantangan Utama dalam Menyiapkan Laporan Keberlanjutan Sustainability report atau laporan keberlanjutan merupakan salah satu instrumen pelaporan khusus yang kehadirannya saat ini begitu dibutuhkan, terutama bagi …

Mengetahui Perbedaan ESG dan CSR

Mengetahui Perbedaan ESG dan CSR

Beberapa dari kita masih belum mengetahui perbedaan antara ESG dan CSR. Kedua istilah tersebut telah menjadi topik hangat beberapa tahun ke belakang dan seringkali digunakan dalam konteks keberlanjutan dan tanggung jawab sosial perusahaan. Baca Juga: ESG: 3 Kriteria yang Harus Perusahaan Penuhi Meskipun ESG (Environmental, Social, and Governance) dan CSR (Corporate Social Responsibility) memiliki keterkaitan dengan konsep sustainability dan dampak sosial, namun keduanya memiliki perbedaan dalam cakupan dan fokus. Sederhananya, CSR adalah kerangka keberlanjutan yang digunakan perusahaan, sementara ESG mengukur tingkat keberlanjutan dari perusahaan. ESG dan CSR Apa Itu ESG? ESG mengacu pada kriteria yang digunakan untuk menilai dampak perusahaan terhadap tiga kriteria utama di dalamnya untuk menentukan investasi mereka pada suatu perusahaan. Tiga kriteria tersebut dianggap penting dalam mengevaluasi kinerja keberlanjutan dan tanggung jawab sosial perusahaan, diantaranya: Faktor-faktor terkait dampak lingkungan dari kegiatan perusahaan, seperti emisi karbon, manajemen limbah, dan keberlanjutan sumber daya alam. Aspek sosial yang mencakup hubungan dengan karyawan, hak asasi manusia, hubungan dengan masyarakat, dan dampak sosial positif perusahaan. Praktik tata kelola perusahaan, termasuk struktur dewan direksi, kebijakan etika, transparansi, dan akuntabilitas. ESG digunakan sebagai kerangka kerja untuk mengukur dan menilai kinerja keberlanjutan dan dampak sosial perusahaan secara lebih luas. Saat mengevaluasi investasi, banyak investor tidak hanya melihat metrik keuangan tradisional suatu perusahaan tetapi juga peringkat ESG-nya.  Bahkan dalam beberapa tahun terakhir, ESG menjadi syarat penting yang menyumbang nilai penting investasi. Dikutip dari survei oleh Barnett Waddingham, respons terhadap peraturan dan persyaratan hukum yang terus berkembang merupakan pendorong nomor satu dalam mempertimbangkan ESG dalam keputusan dan implementasi investasi.  Apa Itu CSR? CSR mengacu pada tanggung jawab sosial perusahaan dan praktik-praktik bisnis yang memperhatikan dampaknya terhadap masyarakat, lingkungan, dan ekonomi. Semua aspek ini biasanya diringkas ke dalam satu pernyataan tujuan perusahaan. Dalam penerapannya, CSR tidak diatur secara eksternal dan hanya dirancang oleh badan internal saja. Kegiatan yang termasuk ke dalam CSR bisa dibilang sukarela dan dilakukan untuk masyarakat dan lingkungan, diantaranya seperti donasi amal, program keberlanjutan, kebijakan kerja yang adil, dan lain sebagainya. Baca Juga: Mengenal Corporate Social Responsibility Kerjasama Antara ESG dan CSR Perbedaan utama antara ESG dan CSR adalah bahwa ESG lebih bersifat evaluatif dan mengukur kinerja keberlanjutan secara holistik. Sementara CSR lebih merinci praktik konkrit yang dilakukan oleh perusahaan untuk memberikan dampak positif pada lingkungan dan masyarakat. Meski begitu, perlu diingat bahwa kedua konsep ini sering kali terkait erat dan dapat saling melengkapi. Perusahaan yang mengintegrasikan baik ESG maupun CSR dalam strategi bisnis mereka dapat mencapai keberlanjutan yang lebih komprehensif dan berkelanjutan. Integrasi CSR dan ESG memungkinkan untuk menciptakan kerangka kerja yang holistik untuk menjalankan bisnis secara bertanggung jawab, membantu meningkatkan transparansi perusahaan, meningkatkan keterlibatan pemangku kepentingan, mendorong perusahaan menciptakan inovasi berkelanjutan, menciptakan nilai jangka panjang, serta berperan dalam merespon tantangan global. Your All-in-One Sustainability Platform Satuplatform hadir untuk mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku. Satuplatform adalah platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG Management, Carbon Accounting, dan Sustainability Reporting. Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Mengumpulkan dan menganalisis data ESG secara akurat dan efisien Melacak emisi karbon dan menetapkan target pengurangan emisi Menyusun laporan ESG yang memenuhi standar internasional dan nasional Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang! Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform. Similar Article Sejarah Penerapan Pajak Karbon Penerapan pajak karbon dilakukan sebagai salah satu upaya dalam mewujudkan pengurangan emisi karbon dan menekan perubahan iklim Pajak Karbon: Pengertian, Manfaat, hingga Contoh Penerapannya Berbagai manfaat bisa diperoleh dari pajak karbon dalam upaya mengatasi perubahan iklim dan mendorong transisi menuju ekonomi berkelanjutan 3 Isu Lingkungan Berikut Ini Didorong untuk Segera Ditangani Isu lingkungan masih menjadi salah satu topik permasalahan yang didorong untuk segera diselesaikan pemerintah 5 Cara Mengurangi Jejak Karbon dari Aktivitas Perkantoran Jejak karbon salah satunya dapat bersumber dari aktivitas kantor/perkantoran dan disebabkan oleh banyak faktor. Sejauh Mana Upaya Indonesia Melawan Krisis Perubahan Iklim? Perubahan iklim menjadi ancaman serius yang dapat membahayakan keberlanjutan bumi, lingkungan, juga masa depan manusia. Hal ini perlu dihadapi dengan serius oleh seluruh negara yang ada, termasuk Indonesia. Baca Juga: 3 Fakta Terbaru Kondisi Perubahan Iklim  Menurut Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan RI, pada acara The 11th Indonesia EBTKE Conference and Exhibition 2023, menyampaikan bahwa perubahan iklim bisa sangat berisiko signifikan bagi keberlangsungan dunia. Terutama negara berpenghasilan rendah dan negara berkembang.  Di Indonesia sendiri, menurut data BMKG, suhu udara rata-rata di Indonesia per Oktober 2023 mencapai 27,7 derajat Celcius. Mengalami kenaikan sebanyak 0,7 derajat Celcius dibandingkan periode rata-rata kurun 1991-2020… Penerapan Energi Bersih di Indonesia Ditengah ketergantungan dunia terhadap energi konvensional yang semakin terbatas, diperlukan sebuah perubahan yang mendorong masyarakat beralih ke penggunaan energi yang berkelanjutan. Transisi menuju energi bersih adalah salah satu yang bisa dilakukan. Baca Juga: Energi Baru Terbarukan yang Diterapkan di Indonesia Energi bersih merupakan sumber energi dan teknologi yang mengandung gas rumah kaca lebih rendah bahkan nol dibandingkan sumber energi konvensional. Energi bersih umumnya memiliki dampak lingkungan yang lebih rendah, berbeda dengan energi dari bahan bakar fosil. Energi Bersih Penggunaan energi bersih bertujuan mengurangi emisi gas rumah kaca, meningkatkan keberlanjutan, dan meminimalisir dampak negatif penggunaannya terhadap lingkungan. Beberapa jenis energi bersih…

Mengenal Global Reporting Initiative

Mengenal Global Reporting Initiative

Global Reporting Initiative (GRI) merupakan standar pelaporan keberlanjutan yang membantu perusahaan, pemerintah, dan organisasi menginformasikan dampak operasi mereka terhadap keberlanjutan. Seiring dengan meningkatnya permintaan terkait informasi dampak lingkungan, ekonomi, dan sosial yang lebih transparan, laporan keberlanjutan pun menjadi semakin penting dan menjadi kebutuhan yang mendesak bagi perusahaan. Oleh karena itu, informasi dalam laporan keberlanjutan perlu disusun secara komprehensif dan transparan dengan format yang tepat. Baca Juga: Mengenal Bisnis Hijau: Apa dan Mengapa Penting? Global Reporting Initiative Pengertian Global Reporting Initiative Global Reporting Initiative (GRI) dikenal sebagai organisasi independen internasional yang menyediakan kerangka kerja pelaporan keberlanjutan dengan standar yang telah diakui secara luas. Standar tersebut mencakup topik terkait ekonomi, lingkungan, dan sosial yang dilakukan perusahaan untuk dilaporkan kinerja dan dampak keberlanjutannya. GRI didirikan pada tahun 1997 atas dasar kolaborasi antara United Nations Environment Programme (UNEP) dan The Coalition for Environmentally Responsible Economies (CERES). Setelah melewati berbagai persiapan, GRI kemudian menerbitkan rancangan pedoman pertamanya pada bulan Maret 1999. Baca Juga: Sustainability Report: Transparansi Membangun Kepercayaan Kerangka laporan kerbelanjutan GRI dapat diimplementasikan untuk berbagai bentuk dan jenis organisasi di dunia. Ada tiga struktur standar pelaporan keberlanjutan oleh GRI Standar Universal memberikan landasan bagi semua pelaporan GRI. Mereka mencakup topik-topik seperti tata kelola, strategi, dan pendekatan manajemen. Standar Sektor berfokus pada peningkatan kualitas, kelengkapan, dan konsistensi yang dirancang untuk organisasi di sektor tertentu, beberapa diantaranya adalah pertanian, manufaktur, minyak dan gas, serta jasa keuangan. Standar Topik memberikan panduan rinci mengenai topik tertentu, seperti perubahan iklim, hak asasi manusia, pengelolaan limbah, dan anti-korupsi. Fungsi Global Reporting Initiative Fokus utama GRI adalah menyediakan kerangka kerja untuk pelaporan keberlanjutan yang komprehensif dan transparan. Terdapat beberapa fungsi dari GRI yang berperan penting dalam membangun praktik pelaporan keberlanjutan yang efektif dan membantu membentuk budaya bisnis yang bertanggung jawab secara global. Membuat panduan kerangka kerja pelaporan Mendorong prinsip-prinsip transparansi Mengarahkan organisasi ke arah praktik-praktik terbaik dalam pelaporan keberlanjutan Memfasilitasi perbandingan kinerja untuk bahan evaluasi Mendorong inovasi untuk meningkatkan perbaikan berkelanjutan Menanggapi tantangan dan peluang global Manfaat Laporan Keberlanjutan oleh Global Reporting Initiative Hingga pada tahun 2023, standar pelaporan GRI telah digunakan oleh lebih dari 10.000 organisasi di lebih dari 100 negara. Penggunaan Standar GRI untuk pelaporan keberlanjutan dapat memberikan beberapa manfaat bagi organisasi, diantaranya: Meningkatkan transparansi dan kemudahan akses informasi yang membantu organisasi meningkatkan kepercayaan dan kredibilitas Membantu membangun hubungan dan meningkatkan keterlibatan pemangku kepentingan Membantu perusahaan mengidentifikasi dan mengelola risiko keberlanjutan Meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi dampak lingkungan Menarik minat investor dan lembaga keuangan yang memperhatikan faktor keberlanjutan Sesuai dengan persyaratan peraturan dan standar global terkait pelaporan keberlanjutan Meningkatkan citra perusahaan di mata konsumen, pelanggan, dan masyarakat Melalui manfaat-manfaat ini, GRI berfungsi sebagai alat penting yang membantu organisasi dalam melaporkan, mengelola, dan meningkatkan kinerja keberlanjutan mereka, sekaligus memberikan kontribusi pada tujuan pembangunan berkelanjutan secara global. Your All-in-One Sustainability Platform Satuplatform hadir untuk mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku. Satuplatform adalah platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG Management, Carbon Accounting, dan Sustainability Reporting. Standar GRI menjadi salah satu standar pelaporan keberlanjutan yang kami gunakan dalam menyusun laporan. Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Mengumpulkan dan menganalisis data ESG secara akurat dan efisien Melacak emisi karbon dan menetapkan target pengurangan emisi Menyusun laporan ESG yang memenuhi standar internasional dan nasional Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang! Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform. Similar Article Sejarah Penerapan Pajak Karbon Penerapan pajak karbon dilakukan sebagai salah satu upaya dalam mewujudkan pengurangan emisi karbon dan menekan perubahan iklim Pajak Karbon: Pengertian, Manfaat, hingga Contoh Penerapannya Berbagai manfaat bisa diperoleh dari pajak karbon dalam upaya mengatasi perubahan iklim dan mendorong transisi menuju ekonomi berkelanjutan 3 Isu Lingkungan Berikut Ini Didorong untuk Segera Ditangani Isu lingkungan masih menjadi salah satu topik permasalahan yang didorong untuk segera diselesaikan pemerintah 5 Cara Mengurangi Jejak Karbon dari Aktivitas Perkantoran Jejak karbon salah satunya dapat bersumber dari aktivitas kantor/perkantoran dan disebabkan oleh banyak faktor. Sejauh Mana Upaya Indonesia Melawan Krisis Perubahan Iklim? Perubahan iklim menjadi ancaman serius yang dapat membahayakan keberlanjutan bumi, lingkungan, juga masa depan manusia. Hal ini perlu dihadapi dengan serius oleh seluruh negara yang ada, termasuk Indonesia. Baca Juga: 3 Fakta Terbaru Kondisi Perubahan Iklim  Menurut Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan RI, pada acara The 11th Indonesia EBTKE Conference and Exhibition 2023, menyampaikan bahwa perubahan iklim bisa sangat berisiko signifikan bagi keberlangsungan dunia. Terutama negara berpenghasilan rendah dan negara berkembang.  Di Indonesia sendiri, menurut data BMKG, suhu udara rata-rata di Indonesia per Oktober 2023 mencapai 27,7 derajat Celcius. Mengalami kenaikan sebanyak 0,7 derajat Celcius dibandingkan periode rata-rata kurun 1991-2020… Penerapan Energi Bersih di Indonesia Ditengah ketergantungan dunia terhadap energi konvensional yang semakin terbatas, diperlukan sebuah perubahan yang mendorong masyarakat beralih ke penggunaan energi yang berkelanjutan. Transisi menuju energi bersih adalah salah satu yang bisa dilakukan. Baca Juga: Energi Baru Terbarukan yang Diterapkan di Indonesia Energi bersih merupakan sumber energi dan teknologi yang mengandung gas rumah kaca lebih rendah bahkan nol dibandingkan sumber energi konvensional. Energi bersih umumnya memiliki dampak lingkungan yang lebih rendah, berbeda dengan energi dari bahan bakar fosil. Energi Bersih Penggunaan energi bersih bertujuan mengurangi emisi gas rumah kaca, meningkatkan keberlanjutan, dan meminimalisir dampak negatif penggunaannya terhadap lingkungan. Beberapa jenis energi bersih…

Upah Minimum Provinsi di Indonesia Tahun 2023

Upah Minimum Provinsi di Indonesia Tahun 2023

Seperti diketahui upah minimum merupakan standar minimum yang digunakan oleh pelaku usaha untuk memberikan upah kepada para pekerjanya. Penetapan upah minimun bertujuan untuk melindungi kepentingan pekerja agar tidak ada pekerja yang menerima upah di luar kebijakan yang telah ditetapkan seperti upah minimum provinsi yang diterapkan diseluruh Indonesia. Baca Juga : Mengenal Manajemen Karir di Perusahaan Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 36 tahun 2021 pasal 23 ayat (1) dan (2) tentang Pengupahan, upah minimum adalah upah bulanan terendah yang terdiri atas: Jenis upah minimum beragam, yaitu Upah Minimum Nasional (UMN), Upah Minimum Provinsi (UMP) dan lain sebagainya. Pengertian Upah Minimum Provinsi Upah Minimum Provinsi atau UMP adalah upah minimum yang berlaku di seluruh kabupaten/kota di dalam satu provinsi. Upah minimum dibayarkan sesuai jam kerja yang ditetapkan, yaitu 40 jam per minggunya. Baca Juga : Indikator Kondisi Kerja Karyawan Terdapat dua opsi umum dalam pembagian jam kerja, diantaranya: Mekanisme Penentuan Upah Minimum Provinsi Dalam mekanisme penghitungan Upah Minimum Provinsi diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 78 tahun 2015 tentang Upah Minimum dengan rumus sebagai berikut: UMP tahun depan = UMP tahun berjalan + (UMP tahun berjalan x (Inflasi + Pertumbuhan)) Perbedaan Upah Minimum Provinsi dan Kabupaten Upah Minimum Provinsi atau UMP berlaku untuk seluruh kabupaten/kota di dalam satu provinsi, sedangkan Upah Minimum Kabupaten (UMK) merupakan upah yang berlaku hanya di satu kabupaten/kota. Besaran Upah Minimum Provinsi Tahun 2023 Di Indonesia besaran Upah Minimum Provinsi (UMP) tahun 2023 telah berlaku sejak 1 Januari 2023 dengan kenaikan maksimal hampir 10%. Persentase kenaikan UMP 2023 tertinggi adalah provinsi Sumatera Barat yaitu sebesar 9,15%, sedangkan kenaikan UMP 2023 terendah adalah provinsi Maluku Utara yaitu sebesar 4%. Sementara itu, provinsi dengan nilai UMP 2023 tertinggi adalah DKI Jakarta yaitu sebesar Rp 4.901.798. Berikut ini besaran UMP tahun 2023 untuk 34 provinsi dibagi berdasarkan kepulauan Indonesia Sumatera No. Provinsi UMP Awal UMP Tahun 2023 Persentasi Kenaikan 1. Aceh Rp 3.166.460 Rp 3.413.666 7,8% 2. Sumatera Utara Rp 2.522.609 Rp 2.710.493 7,45% 3. Sumatera Barat Rp 2.512.539 Rp 2.742.476 9,15% 4. Kepulauan Riau Rp 3.050.172 Rp 3.279.194 7,51% 5. Bangka Belitung Rp 3.264.884 Rp 3.498.479 7,15% 6. Riau Rp 2.938.564 Rp 3.191.662 8,61% 7. Bengkulu Rp 2.238.094 Rp 2.418.280 8,1% 8. Sumatera Selatan Rp 3.144.446 Rp 3.404.177 8,26% 9. Jambi Rp 2.649.034 Rp 2.943.000 9,04% 10. Lampung Rp 2.440.486 Rp 2.633.284 7,89% Jawa No. Provinsi UMP Awal UMP Tahun 2023 Persentasi Kenaikan 1. Banten Rp 2.501.203 Rp 2.661.280 6,4% 2. DKI Jakarta Rp 4.573.845 Rp 4.900.798 5,6% 3. Jawa Barat Rp 1.841.487 Rp 1.986.670 7,88% 4. Jawa Tengah Rp 1.812.935 Rp 1.958.169 8,01% 5. Daerah Istimewa Yogyakarta Rp 1.840.915 Rp 1.981.782 7,65% 6. Jawa Timur Rp 1.891.567 Rp 2.040.244 7,8% Bali dan Nusa Tenggara No. Provinsi UMP Awal UMP Tahun 2023 Persentasi Kenaikan 1. Bali Rp 2.516.971 Rp 2.713.672 7,81% 2. Nusa Tenggara Barat Rp 2.207.212 Rp 2.371.407 7,44% 3. Nusa Tenggara Timur Rp 1.975.000 Rp 2.123.994 7,54% Kalimantan No. Provinsi UMP Awal UMP Tahun 2023 Persentasi Kenaikan 1. Kalimantan Barat Rp 2.434.328 Rp 2.608.601 7,16% 2. Kalimantan Tengah Rp 2.922.516 Rp 3.181.013 8,84% 3. Kalimantan Selatan Rp 2.906.473 Rp 3.149.977 8,38% 4. Kalimantan Timur Rp 3.014.497 Rp 3.201.396 6,2% 5. Kalimantan Utara Rp 3.016.738 Rp 3.251.702 7,79% Sulawesi No. Provinsi UMP Awal UMP Tahun 2023 Persentasi Kenaikan 1. Sulawesi Tengah Rp 2.390.739 Rp 2.599.546 8,73% 2. Sulawesi Tenggara Rp 2.576.016 Rp 2.758.984 8,73% 3. Sulawesi Utara Rp 3.310.723 Rp 3.485.000 5,24% 4. Sulawesi Selatan Rp 3.165.876 Rp 3.385.145 6,96% 5. Gorontalo Rp 2.800.850 Rp 2.989.350 6,74% 6. Sulawesi Barat Rp 2.678.863 Rp 2.871.794 7,2% 7. Maluku Rp 2.618.312 Rp 2.812.827 7,39% 8. Maluku Utara Rp 2.862.231 Rp 2.976.720 4% Papua No. Provinsi UMP Awal UMP Tahun 2023 Persentasi Kenaikan 1. Papua Rp 3.516.700 Rp 3.864.696 8,5% 2. Papua Barat Rp 3.200.000 Rp 3.282.000 2,56% Sumber data: CNBC & Kompas Tentang Satuplatform Satuplatform adalah platform penilaian keberlanjutan bagi bisnis dan korporasi. Melalui Satuplatform dapat melakukan evaluasi aspek lingkungan, tenaga kerja dan HAM, etika, dan rantai suplai bisnis yang dilakukan secara digital, serta dapatkan rencana tindakan perbaikan guna mewujudkan bisnis yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Satuplatform didirikan untuk membantu bisnis dan korporasi untuk dapat bertransisi menjadi bisnis yang berkelanjutan dimana setiap keputusan bisnis yang diambil selalu mempertimbangkan aspek keberlanjutan. Metodologi penilaian yang digunakan didasarkan pada penilaian para ahli dari berbagai macam bidang berdasarkan pedoman internasional seperti Global Reporting Initiative (GRI), International Organization for Standardization (ISO), International Labour Organization (ILO), UN Global Compact (UNGC), dan pedoman nasional yaitu Undang-undang dan peraturan-peraturan yang berlaku.  Ingin informasi lebih lanjut terkait informasi lebih lanjut bisa cek disini. Siap untuk Mewujudkan Bisnis yang Berkelanjutan? Similar Article Upah Minimum Provinsi di Indonesia Tahun 2023 Seperti diketahui upah minimum merupakan standar minimum yang digunakan oleh pelaku usaha untuk memberikan upah kepada para pekerjanya. Penetapan upah… Organisasi yang Menangani Masalah Lingkungan Isu lingkungan merupakan salah satu topik yang menarik perhatian banyak pihak. Seperti diketahui, hal itu lantaran pencemaran lingkungan yang marak… Training Need Analysis Untuk Perusahaan Apa itu Training Need Analysis (TNA)? Training Need Analysis (TNA) atau analisis kebutuhan pelatihan adalah suatu langkah yang dilakukan sebelum… Upaya Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca Gas rumah kaca (GRK) merupakan gas di atmosfer (terbentuk secara alami maupun antropogenik) yang menyerap dan memancarkan radiasi inframerah. Berbagai… Etika Keuangan dan Akuntansi Perusahaan Pengertian Etika keuangan dan akuntansi perusahaan memainkan peran penting dalam menjaga integritas dan kepercayaan para pemangku kepentingan dalam bisnis. Cara… Konsep DEI (Diversity, Equality, dan Inclusion) di Tempat Karja: Apa itu, Keuntungan, dan Penerapannya Pengertian DEI (Diversity, Equality, Inclusion) di tempat kerja adalah sebuah konsep yang terdiri dari serangkaian nilai dan praktik untuk memastikan…