5 Brand Kosmetik yang Dukung ESG

5 Brand Kosmetik yang Dukung ESG

Berbagai jenis dan varian dari produk kosmetik yang tersebar luas, menimbulkan potensi sampah kemasan yang menumpuk di landfill. Tidak hanya itu, produksi kosmetik juga digadang-gadang banyak yang melukai hewan dan habitatnya. Sehingga, inisiatif ESG yang saat ini menjadi perhatian para bisnis, kini juga menjadi concern dari brand-brand konsmetik.  Baca Juga: 5 Green-fluencer yang Dukung Keberlanjutan Lingkungan Mari simak, bagaimana brand kosmetik berikut ini dukung aspek dalam ESG (Environmental, Social, and Governance) untuk keberlanjutan bisnisnya. Wardah Sebagai brand kosmetik halal asli dari Indonesia, Wardah memiliki tempat tersendiri di hati para masyarakat. Brand kosmetik yang telah berdiri sejak tahun 1995 ini memiliki kepedulian yang tinggi terhadap isu lingkungan dan sosial. Wardah percaya bahwa tanggungjawab untuk menjaga kelestarian lingkungan adalah tugas bersama.  Di lihat dari produknya sendiri, Wardah berkomitmen untuk menerapkan nilai kebermanfaatan dan menjauhi dampak kerusakan. Hal ini diwujudkan melalui produk halal yang cruelty-free, no animal testing, dan limbah produksinya dikelola dengan low energy consumption. Di samping itu, Wardah juga hadir dengan branding Beauty Moves You, yang bertujuan untuk mendorong langkah positif dari perempuan Indonesia agar membawa manfaat kepada sekitar. Sementara dari program Corporate Social Responsibility (CSR) sendiri, Wardah memiliki program unik yang diberi nama Wardah Inspiring Movement (WIM). Berbeda dari program CSR pada umumnya yang hanya berfokus pada lingkungan dan sosial, Wardah mencoba untuk menyasar partisipasi individu, kelompok, maupun organisasi agar bersama-sama berkontribusi terhadap pembangunan Indonesia di 4 bidang yaitu pendidikan, kesehatan, pemberdayaan perempuan, dan lingkungan. Sari Ayu Sari Ayu sebagai produk dari Martha Tilaar Group telah dikenal secara luas dengan produknya yang mengutamakan ‘natural beauty’. Bahan-bahan dari Sari Ayu sendiri diambil dari bahan herbal, dan brand ini telah berkomitmen sejak awal didirikan untuk memanfaatkan kekayaan alam asli Indonesia untuk kecantikan perempuan Indonesia.  Dalam membuat produk kosmetiknya, Sari Ayu melakukan kemitraan berkelanjutan dengan para petani lokal untuk riset dan penanaman tanaman, dedaunan, bunga, maupun buah. Kemitraan tersebut berbasis pada SDGs (Sustainable Development Goals). Kepedulian Sari Ayu terhadap aspek keberlanjutan telah sejak lama menjadi spirit bisnisnya. Seperti di tahun 2013, Sari Ayu Martha Tilaar sempat menjalin kerja sama dengan Majalah Kartini untuk melaksanakan program CSR di Kota Lasem, Jawa Tengah. Program CSR ini bertujuan untuk melestarikan Batik Pesisir Indonesia yang menggunakan pewarna alami dalam pembuatannya.  Emina Hadir sebagai brand kosmetik untuk perempuan remaja, Emina sejak tahun 2021 telah melakukan inisiatif CSR dan sustainability dengan kontinyu. Melalui program yang diberi nama #EminaGotYourBack, brand kosmetik ini mengajak para remaja Indonesia untuk melakukan inisiatif sosial dan lingkungan, yaitu berupa kegiatan berdonasi buku dan mengumpulkan sampah produk kosmetik mereka yang nantinya didaur ulang.  Terkait dengan sampah produk kosmetiknya, Emina bekerja sama dengan Guardian untuk menyediakan beauty dust bin di gerai-gerai Guardian Indonesia. Beauty dust bin tersebut yang akan digunakan untuk menaruh sampah kemasan produk kosmetik Emina.  Somethinc Brand kosmetik dan perawatan kulit Somethinc yang merupakan local brand dari Indonesia ini juga memiliki gerakan untuk mendukung inisiatif ESG. Menggaet organisasi LindungiHutan.com, brand Somethinc melakukan aksi penanaman bibit mangrove pada tahun 2021.  Pada aksi penanaman dengan tajuk “Tree of Life” ini, Something bersama LindungiHutan telah berhasil memberikan 10.001 bibit mangrove di Demak, Jawa Tengah. Sementara untuk kemasan produknya, Somethinc juga mempertimbangkan dampak sampah kemasan terhadap lingkungan. Sehingga untuk menanganinya, Somethinc bekerjasama dengan BeautyHaul untuk menaruh bin di gerai-gerai BeautyHaul sembari mengampanyekan pengurangan sampah melalui 3R (Reduce, Reuse, Recycle).  Scarlett Brand kecantikan berikutnya yang juga peduli dan dukung ESG adalah Scarlett. Brand milik Felicya Angelista ini memiliki inisiatif lingkungan untuk dukung pelestarian alam melalui kampanye alam bertajuk #SayangiDiriSayangiBumi.  Dalam rangka menyambut Hari Gerakan Sejuta Pohon, Scarlett berkolaborasi dengan LindungiHutan.com untuk melakukan penanaman pohon mangrove sekitar lebih dari 3.000 pohon di berbagai daerah, mulai dari Kendal, Bontang, Semarang, hingga Demak.  Baca Juga: 3 Titik Paru-Paru Dunia yang Berperan Menyerap Emisi Gas Rumah Kaca Baik itu brand kosmetik, atau bisnis dalam bidang apa pun, setiap perusahaan dapat aktif mendukung inisiatif dan program lingkungan untuk dukung komitmen ESG. Terlebih lagi saat ini telah hadir berbagai platform yang dapat membantu perusahaan untuk merencanakan dan mengkalkulasi dampak lingkungan dengan signifikan. Seperti layanan dari Satuplatform yang dapat membantu perusahaan untuk hitung emisi karbon yang dihasilkan. Coba FREE DEMOnya sekarang juga! /*! elementor – v3.18.0 – 20-12-2023 */ .elementor-heading-title{padding:0;margin:0;line-height:1}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title[class*=elementor-size-]>a{color:inherit;font-size:inherit;line-height:inherit}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-small{font-size:15px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-medium{font-size:19px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-large{font-size:29px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xl{font-size:39px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xxl{font-size:59px} Similar Article Tren Investasi Berbasis ESG: Apakah Worth It? Investasi adalah instrumen yang penting dalam bisnis. Sebagai salah satu strategi finansial dalam bisnis, biasanya para pihak dalam perusahaan akan sangat detail dan teliti dalam mempertimbahkan jenis investasi apa yang akan dijalankan. Di tengah kondisi perubahan iklim dan ketidakpastian lingkungan, investasi berbasis ESG kini muncul sebagai bentuk ambisi untuk mendorong masa depan lingkungan yang lebih baik. Mari simak, seperti investasi berbasis ESG untuk perusahaan dan apakah investasi tersebut akan menguntungkan bagi para investor? Investasi Berbasis ESG Investasi yang berbasis ESG (Environmental, Social, and Governance) berarti investasi berupa emiten-emiten yang memperhatikan faktor lingkungan, sosial, dan tata kelola. Jenis investasi ESG kini… ESG Trends 2023: Sustainability Efforts in Driving Business As the world struggles with climate change, inclusivity, and health problems, ESG has now become more necessary than ever for businesses and investors. The existence of ESG is a big hope to  attain a remarkable brand reputation, gain tremendous customer loyalty, and reduce risk while contributing to a more sustainable future.  As ESG has gained more popularity, businesses and investors are adopting a more comprehensive strategy by integrating ESG factors into their business plans. For businesses, ESG now is not only a ‘nice-to-have’ factor but essentially become a fundamental point of their decision-making procedures. Let’s take a look back at… Capai Gaya Hidup Ramah Lingkungan Lewat Gadget, Ini Caranya! Di era digital seperti saat ini, penggunaan gadget telah menjadi bagian esensial di kehidupan sehari-hari. Kini, hampir setiap aktifitas melibatkan penggunaan gadget. Dengan kondisi ketergantungan hidup terhadap gadget, ternyata ada potensi emisi jejak karbon yang dihasilkan. Oleh karena itu, penting untuk kita semua menjadi lebih bijak dalam menggunakan gadget. Dalam artikel ini akan dibahas mengenai bagaimana dampak lingkungan yang dihasilkan dari penggunaan gadget, serta apa cara yang dapat ditempuh untuk menggunakan gadget dengan lebih ramah lingkungan.  Gadget Sumber Emisi Karbon Penelitian berjudul ‘Journal of …

5 Green-fluencer  yang Dukung Keberlanjutan Lingkungan

5 Green-fluencer  yang Dukung Keberlanjutan Lingkungan

Issue lingkungan yang kini semakin kompleks telah menjadi kekhawatiran bagi setiap pihak untuk ikut andil menjaga lingkungan. Dalam kondisi ini, mulai bermunculan influencer baik itu dari kalangan selebriti maupun pegiat  industri perfilman yang peduli lingkungan hijau, atau disebut green-fluencer. Baca Juga: 5 Musisi yang Aktif pada Gerakan Lingkungan Mari simak, 5 green-fluencer berikut yang secara aktif dukung keberlanjutan lingkungan! Green-fluencer: Hamish Daud Hamish Daud termasuk salah-satu green-fluencer Indonesia yang mulai dikenal sejak menjadi presenter acara My Trip My Adventure. Bentuk kepeduliannya terhadap lingkungan hijau dibuktikan dengan menggagas Indonesia Ocean Pride (IOP). Yayasan yang mempunyai fokus terhadap pemeliharaan lingkungan laut tersebut aktif melakukan berbagai gerakan maupun kampanye untuk menyelamatkan ekosistem laut. Bukan hanya sebatas gerakan sosial saja, namun Hamish Daud juga ikut mendukung dari segi sustainability bisnis dengan membuat Platform Octopus. Platform ekonomi sirkular ini berfokus pada penanggulangan sampah secara terpadu.  Green-fluencer: Tasya Kamila Tasya Kamila merupakan green-fluencer yang memang telah dikenal memiliki jejak pendidikan yang cemerlang. Namun belum banyak diketahui, sejak menjadi penyanyi cilik, Tasya Kamila telah mengemban tugas sebagai duta lingkungan hidup dari KLHK sejak 2005.  Tasya juga merupakan pendiri Yayasan Green Movement yang menjadi tempat bagi para penggiat lingkungan. Program yang Tasya upayakan dari Yayasan Green Movement adalah seperti aktivitas penanaman pohon.  Green-fluencer: Cinta Laura Kiehl Cinta Kuara Kiehl kini menjadi green-fluencer yang juga aktif mendukung keberlanjutan lingkungan. Melalui gerakan #ActofLove dan #AoLKiehlers, Cinta mengajak para generasi muda untuk bersama-sama memulai kebiasaan ramah lingkungan seperti mengurangi penggunaan sampah plastik. Dari gerakan lingkungan tersebut, Cinta mendorong kesadaran anak muda untuk tidak mengabaikan dampak negatif terhadap lingkungan yang kerap ditimbulkan dari usaha atau bisnis. Cinta juga menyoroti bahwa isu lingkungan saat ini semakin kompleks seperti masih kurangnya fasilitas daur ulang dan pengelolaan limbah yang perlu, hingga kurangnya kesadaran akan gaya hidup berkelanjutan. Green-fluencer: Nicholas Saputra Pemeran film Ada Apa Dengan Cinta (AADC), Nicholas Saputra, merupakan green-fluencer selanjutnya yang juga peduli terhadap keberlanjutan lingkungan.  Melalui proses karirnya yang sudah lama di dunia perfilman,  Nicholas Saputra memproduksi film dokumenter bertema lingkungan dengan judul Semesta. Film ini dibuat sebagai upaya untuk menyadarkan semua orang akan isu iklim dan pentingnya membangun lingkungan berkelanjutan. Dengan concernya pada isu lingkungan, Nicholas Saputra juga sempat ditunjuk oleh UNICEF Indonesia sebagai Duta Nasional pada tahun 2019.  Green-fluencer: Nadya Hutagalung Green-fluencer berikutnya yang juga aktif pada gerakan peduli lingkungan adalah Nadya Hutagalung. Cara Nadya Hutagalung untuk peduli terhadap lingkungan adalah dengan membangun sekolah alam bernama Green Kampong di Bali. Tempat yang menjadi pusat informasi seputar hidup ramah lingkungan dan bebas diakases siapa pun. Baca Juga: 5 Film Bertema Lingkungan Supaya Makin Sadar Alam Sekitar Keterlibatan para green-fluencer ini tidak dapat dipungkiri sangat reaktif bagi publik. Di mana suara-suara mereka mudah menjangkau masyarakat dan lebih dapat memotivasi khalayak. Di samping itu, untuk mendapatkan wawasan lebih mengenai lingkungan kini telah hadir Satuplatform.com. Dapatkan pula  FREE DEMOnya sekarang! /*! elementor – v3.18.0 – 20-12-2023 */ .elementor-heading-title{padding:0;margin:0;line-height:1}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title[class*=elementor-size-]>a{color:inherit;font-size:inherit;line-height:inherit}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-small{font-size:15px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-medium{font-size:19px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-large{font-size:29px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xl{font-size:39px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xxl{font-size:59px} Similar Article Tren Investasi Berbasis ESG: Apakah Worth It? Investasi adalah instrumen yang penting dalam bisnis. Sebagai salah satu strategi finansial dalam bisnis, biasanya para pihak dalam perusahaan akan sangat detail dan teliti dalam mempertimbahkan jenis investasi apa yang akan dijalankan. Di tengah kondisi perubahan iklim dan ketidakpastian lingkungan, investasi berbasis ESG kini muncul sebagai bentuk ambisi untuk mendorong masa depan lingkungan yang lebih baik. Mari simak, seperti investasi berbasis ESG untuk perusahaan dan apakah investasi tersebut akan menguntungkan bagi para investor? Investasi Berbasis ESG Investasi yang berbasis ESG (Environmental, Social, and Governance) berarti investasi berupa emiten-emiten yang memperhatikan faktor lingkungan, sosial, dan tata kelola. Jenis investasi ESG kini… ESG Trends 2023: Sustainability Efforts in Driving Business As the world struggles with climate change, inclusivity, and health problems, ESG has now become more necessary than ever for businesses and investors. The existence of ESG is a big hope to  attain a remarkable brand reputation, gain tremendous customer loyalty, and reduce risk while contributing to a more sustainable future.  As ESG has gained more popularity, businesses and investors are adopting a more comprehensive strategy by integrating ESG factors into their business plans. For businesses, ESG now is not only a ‘nice-to-have’ factor but essentially become a fundamental point of their decision-making procedures. Let’s take a look back at… Capai Gaya Hidup Ramah Lingkungan Lewat Gadget, Ini Caranya! Di era digital seperti saat ini, penggunaan gadget telah menjadi bagian esensial di kehidupan sehari-hari. Kini, hampir setiap aktifitas melibatkan penggunaan gadget. Dengan kondisi ketergantungan hidup terhadap gadget, ternyata ada potensi emisi jejak karbon yang dihasilkan. Oleh karena itu, penting untuk kita semua menjadi lebih bijak dalam menggunakan gadget. Dalam artikel ini akan dibahas mengenai bagaimana dampak lingkungan yang dihasilkan dari penggunaan gadget, serta apa cara yang dapat ditempuh untuk menggunakan gadget dengan lebih ramah lingkungan.  Gadget Sumber Emisi Karbon Penelitian berjudul ‘Journal of Cleaner Production’, menguak bahwa terdapat kontribusi dari ICT (Information and Communication Technology) dalam bentuk produk PC,… The Role of Technology in Sustainable Business The business landscape of the 21st century is undergoing a major shift, driven by the dual forces of technology and innovation. Technology stands out as a pivotal enabler, offering innovative solutions that help businesses reduce their environmental footprint while also enhancing efficiency and profitability.  With sustainability now a key element of corporate strategy, these technological developments are essential in facilitating sustainable practices. This article will go through how technology is transforming sustainable business practices and the various ways it contributes to a greener future.  Renewable Energy Technologies One of the most significant contributions of technology to sustainability is in the… 5 Brand Kosmetik yang Dukung ESG Berbagai jenis dan varian dari produk kosmetik yang tersebar luas, menimbulkan potensi sampah kemasan yang menumpuk di landfill. Tidak hanya itu, produksi kosmetik juga digadang-gadang banyak yang melukai hewan dan habitatnya. Sehingga, inisiatif ESG yang saat ini menjadi perhatian para bisnis, kini juga menjadi concern dari brand-brand konsmetik.  Mari simak, bagaimana brand kosmetik berikut ini dukung aspek dalam ESG (Environmental, Social, and Governance) untuk keberlanjutan bisnisnya. Wardah Sebagai brand kosmetik halal asli dari Indonesia, Wardah memiliki tempat tersendiri di hati …

Sustainable Business dan 5 Pelatihan Online

Kemitraan Bisnis yang Berkelanjutan: Menghadapi Tantangan dan Peluang di Era Globalisasi

Di tengah era globalisasi dan digitalisasi yang semakin masif, bisnis mengalami tantangan yang semakin kompleks. Ditambah lagi dengan isu lingkungan seperti perubahan iklim dan pemanasan global, bisnis kini berada di posisi vital untuk ikut serta membangun lingkungan berkelanjutan. Bisnis saat ini bukan hanya sekedar mempertimbangkan keuntungan finansial saja, namun tren ESG telah menjadi faktor yang diperhitungkan. Mengintegrasikan aspek environmental, social, and governance (ESG) kepada keputusan bisnis adalah poin yang esensial untuk mencapai misi keberlanjutan. Seiring dengan hal ini, inisiatif kemitraan bisnis yang berkelanjutan dapat menjadi bekal dalam menghadapi tantangan dan peluang di era globalisasi.  Baca Juga: 5 Perusahaan yang Mendorong Kemitraan Bisnis yang Berkelanjutan Artikel ini akan mengulas mengenai pentingnya kemitraan bisnis yang berkelanjutan pada untuk mendukung ekonomi dan lingkungan di era globalisasi. Ketidakpastian Ekonomi dan Lingkungan Pasca Covid19, dunia mengalami ketidakpastian ekonomi yang semakin nyata. Hal ini terlihat dari rantai pasok yang mengalami gangguan dari segi produksi maupun distribusi. Sementara itu, dari segi lingkungan, krisis energi telah menjadi tantangan yang dari segi harga yang fluktuatif dan keberadaan sumber energi yang menipis. Inflasi juga terjadi secara signifikan dan memaksa bank sentral di berbagai negara untuk menaikkan suku bunga, hingga kemudian memperlambat pertumbuhan ekonomi. Belum lagi, degradasi lingkungan dan eksploitasi berlebihan mengarah pada kelangkaan sumber daya alam, lalu mempengaruhi produksi dan harga. Di tengah ketidakpastian ekonomi dan lingkungan ini, bisnis perlu menyusun strategi yang efektif agar dapat terus bertahan dan memberikan dampak positif baik bagi lingkungan, masyarakat dan komunitas, maupun secara moral kepada para pegawainya. Baca Juga: Dampak Risiko ESG terhadap Bisnis Berkelanjutan Manfaat Nilai Keberlanjutan bagi Bisnis Berkelanjutan Kini, diskursus mengenai aspek sustainability atau keberlanjutan menjadi topik yang penting untuk dibahas termasuk pada aktivitas bisnis. Nilai keberlanjutan sendiri diuraikan oleh United Nations/PBB melalui 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals atau SDGs), yang mencakup ‘efforts’ untuk melindungi planet bumi, dan memastikan kesejahteraan bagi semua. Bagi bisnis, nilai keberlanjutan dapat mendorong berbagai manfaat yang tidak hanya mencakup tanggung jawab sosial dan lingkungan, tetapi juga menciptakan peluang bisnis yang berkelanjutan dan kompetitif. Di tengah ketidakpastian global, bisnis yang berkomitmen pada nilai keberlanjutan akan berpeluang untuk memperoleh berbagai manfaat sebagai berikut; Kemitraan Bisnis Berkelanjutan Pada bisnis yang memahami dan menyadari pentingnya nilai keberlanjutan, strategi bisnis biasanya akan menyelenggarakan kemitraan bisnis berkelanjutan. Kemitraan bisnis berkelanjutan adalah kolaborasi antara perusahaan, organisasi non-profit, pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya dengan tujuan mencapai tujuan ekonomi, sosial, dan lingkungan yang berkelanjutan. Kemitraan ini berfokus pada menciptakan nilai bersama yang tidak hanya menguntungkan para mitra bisnis tetapi juga masyarakat dan lingkungan. Perusahaan besar di dunia seperti Nike, telah menyongsong kemitraan bisnis berkelanjutan yang bertujuan untuk Mengurangi dampak lingkungan dari industri tekstil dengan bermitra bersama Sustainable Appareal Coalition (SAC) dalam yang mengembangkan alat pengukuran seperti Higg Index untuk menilai dampak lingkungan dan sosial dari produk fashion dan alas kaki. Contoh lainnya adalah kemitraan bisnis berkelanjutan antara Tesla dan Panasonic untuk memproduksi baterai lithium-ion dalam skala besar yang diperlukan untuk mendukung pertumbuhan kendaraan listrik dan solusi energi terbarukan. Integrasi Pilar Kemitraan Bisnis Berkelanjutan Untuk bisnis yang akan menjalankan kemitraan berkelanjutan, penting untuk memahami pilar-pilar bisnis berkelanjutan yang dapat diintegrasikan ke dalam kemitraan yang dijalankan. Pilar utama yang paling fundamental adalah metrik ESG. Metrik ESG menjadi suatu hal yang penting sebab mampu memberikan gambaran holistik mengenai kesehatan suatu perusahaan, serta menyoroti potensi risiko dan peluang yang mungkin terabaikan. Bisnis dapat pula mengimplementasikan standar ESG seperti Global Reporting Initiative (GRI), Sustainability Accounting Standards Board (SASB), Task Force on Climate-related Financial Disclosures (TCFD), ISO 14001, United Nation Global Compact, dan lain sebagainya. Masa Depan Kemitraan Bisnis Berkelanjutan  Menyoroti kondisi ekonomi, lingkungan, dan sosial saat ini, masa depan kemitraan bisnis berkelanjutan terlihat akan terus eksis di tengah tantangan globalisasi. Sebab, melalui kemitraan berkelanjutan, bisnis dapat menerjemahkan tantangan menjadi peluang yang bernilai positif.  Setidaknya, masa depan kemitraan bisnis berkelanjutan dapat terlihat dari segi; peningkatan inovasi, pengaruh pada kehidupan masyarakat/komunitas, peningkatan tanggung jawab sosial korporat (CSR), serta penerapan teknologi digital untuk mendukung misi keberlanjutan dan penanganan emisi.  Untuk mendukung kemitraan bisnis berkelanjutan, Satuplatform hadir sebagai all-in-one solution yang memberikan simulasi perhitungan emisi bagi perusahaan agar dapat mendukung inisiatif dan program ESGnya. Coba FREE DEMO dari Satuplatform sekarang juga!  /*! elementor – v3.18.0 – 20-12-2023 */ .elementor-heading-title{padding:0;margin:0;line-height:1}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title[class*=elementor-size-]>a{color:inherit;font-size:inherit;line-height:inherit}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-small{font-size:15px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-medium{font-size:19px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-large{font-size:29px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xl{font-size:39px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xxl{font-size:59px} Similar Article Tren Investasi Berbasis ESG: Apakah Worth It? Investasi adalah instrumen yang penting dalam bisnis. Sebagai salah satu strategi finansial dalam bisnis, biasanya para pihak dalam perusahaan akan sangat detail dan teliti dalam mempertimbahkan jenis investasi apa yang akan dijalankan. Di tengah kondisi perubahan iklim dan ketidakpastian lingkungan, investasi berbasis ESG kini muncul sebagai bentuk ambisi untuk mendorong masa depan lingkungan yang lebih baik. Mari simak, seperti investasi berbasis ESG untuk perusahaan dan apakah investasi tersebut akan menguntungkan bagi para investor? Investasi Berbasis ESG Investasi yang berbasis ESG (Environmental, Social, and Governance) berarti investasi berupa emiten-emiten yang memperhatikan faktor lingkungan, sosial, dan tata kelola. Jenis investasi ESG kini… ESG Trends 2023: Sustainability Efforts in Driving Business As the world struggles with climate change, inclusivity, and health problems, ESG has now become more necessary than ever for businesses and investors. The existence of ESG is a big hope to  attain a remarkable brand reputation, gain tremendous customer loyalty, and reduce risk while contributing to a more sustainable future.  As ESG has gained more popularity, businesses and investors are adopting a more comprehensive strategy by integrating ESG factors into their business plans. For businesses, ESG now is not only a ‘nice-to-have’ factor but essentially become a fundamental point of their decision-making procedures. Let’s take a look back at… Capai Gaya Hidup Ramah Lingkungan Lewat Gadget, Ini Caranya! Di era digital seperti saat ini, penggunaan gadget telah menjadi bagian esensial di kehidupan sehari-hari. Kini, hampir setiap aktifitas melibatkan penggunaan gadget. Dengan kondisi ketergantungan hidup terhadap gadget, ternyata ada potensi emisi jejak karbon yang dihasilkan. Oleh karena itu, penting untuk kita semua menjadi lebih bijak dalam menggunakan gadget. Dalam artikel ini akan dibahas mengenai bagaimana dampak lingkungan yang dihasilkan dari penggunaan gadget, serta apa cara yang dapat ditempuh untuk menggunakan gadget dengan lebih ramah lingkungan.  Gadget Sumber Emisi …

3 Ancaman Terbesar terhadap Ketahanan Pangan Global Di Masa Sekarang

5 Tantangan Besar Sektor Pertanian

Pertanian adalah bagian penting dari suatu negara. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor ekonomi yang penting di banyak negara, termasuk Indonesia,  karena memainkan peran vital dalam ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Namun, sektor pertanian juga menghadapi tantangan signifikan terkait banyak hal. Di Indonesia sendiri, lebih dari 60 persen penduduk hidup dari pertanian. Mayoritas rumah tangga juga menggantungkan hidupnya dari sektor ini, dibagi menjadi rumah tangga miskin sebanyak 51,33 persen dan rumah tangga tidak miskin sebanyak 31,60 persen, sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS).  Sektor pertanian berperan penting dalam menyediakan berbagai produk pangan yang dibutuhkan masyarakat. Pertanian yang kuat juga membantu memastikan keamanan pangan dengan memproduksi cukup makanan bagi kebutuhan penduduk. Di bidang pertanian banyak jutaan orang bekerja dan menjadikannya sumber pendapatan utama. Melalui kegiatan ekspor, produk pertanian yang menjadi komoditas dapat memberikan pendapatan devisa yang penting bagi negara. Baca Juga: Permakultur : Konsep Pertanian Berkelanjutan Banyak lagi peran lainnya dari sektor pertanian. Namun, berbagai tantangan seperti perubahan iklim, teknologi, ketersediaan lahan, dan emisi gas rumah kaca. Untuk memastikan keberlanjutan sektor pertanian, perlu ada upaya terus-menerus dalam mengadopsi praktik pertanian berkelanjutan, teknologi inovatif, dan manajemen sumber daya yang lebih baik. 1. Perubahan Iklim Perubahan iklim menyebabkan ketidakpastian dalam pola cuaca, yang berdampak negatif pada hasil panen dan produktivitas pertanian. Perubahan pola cuaca, cuaca ekstrem, kekeringan, sampai dengan banjir dapat merusak lahan pertanian dan mengurangi produksi, menimbulkan kekhawatiran terkait kerawanan pangan. Dampaknya terhadap hasil produksi mencakup penurunan kualitas, ketersediaan terbatas, aksesibilitas sumber daya berkurang, dan juga stabilitas terhadap sistem pangan. Pertanian sangat bergantung pada kondisi iklim dan cuaca. Dikutip dari Earth.org, rata-rata hasil panen jagung diproyeksikan akan turun hingga 24 persen dalam 60 tahun akibat kondisi ini.  2. Ketersediaan Lahan Degradasi lahan adalah salah satu isu penting yang mengancam sektor pertanian. Penggunaan lahan yang tidak berkelanjutan dapat menyebabkan degradasi tanah dan penurunan kesuburan tanah.  Berdasarkan laman Earth.org, dari sekitar 1,38 miliar hektar lahan subur yang tersedia di seluruh dunia, lebih dari se-perempatnya mengalami kerusakan karena konversi lahan dan metode pertanian. Menyebabkan erosi tanah, penggurunan, dan salinisasi. Selain itu, ekspansi wilayah perkotaan terbukti semakin mengurangi lahan pertanian yang tersedia. Meningkatnya urbanisasi menjadikan masyarakat membutuhkan lebih banyak lahan untuk diubah menjadi bangunan demi mendukung aktivitas mereka.  3. Pertumbuhan Penduduk Meningkatnya populasi dunia berarti juga akan meningkatkan kebutuhan akan pangan. Jika pertanian tidak dapat mengimbanginya, akan ada banyak orang kelaparan. Akan tetapi, kegiatan pertanian yang intensif dapat menyebabkan tekanan pada sektor pertanian untuk memproduksi lebih banyak pangan dan peningkatan eksploitasi tanah pertanian, yang bisa menyebabkan degradasi tanah dan penurunan kesuburan tanah. Pertumbuhan populasi meningkatkan kebutuhan air, baik untuk konsumsi langsung maupun untuk irigasi lahan pertanian. Kekurangan air dapat mempengaruhi produktivitas pertanian.  4. Hilangnya Keanekaragaman Hayati Ada banyak sekali manfaat dari keanekaragaman hayati yang hidup di bumi ini. Dalam hal pertanian, mikroorganisme tanah berperan membantu menjaga keseimbangan ekosistem tanah, dekomposisi bahan organik, dan siklus nutrisi Salah satu dampak utama dari hilangnya keanekaragaman hayati adalah menurunnya ketahanan tanaman terhadap hama dan penyakit. Tanaman yang ditanam dalam monokultur atau dengan keragaman genetik yang rendah lebih rentan terhadap serangan hama dan penyakit.  Tanaman dan pohon yang beragam juga membantu menjaga struktur tanah dan mengurangi erosi. Kehilangan vegetasi penutup tanah dapat meningkatkan risiko erosi dan degradasi tanah. Mengurangi kesuburan tanah dan menghambat pertumbuhan tanaman. Kehadiran predator alami, seperti burung pemangsa dan serangga predator, membantu mengontrol populasi hama tanaman tanpa perlu menggunakan pestisida kimia yang berlebihan. Hilangnya keanekaragaman hayati dapat mengganggu keseimbangan ekosistem dan meningkatkan ketergantungan pada pestisida. 5. Minimnya Teknologi dan Investasi Minimnya teknologi dan investasi di sektor pertanian menjadi salah satu tantangan besar dalam meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan keberlanjutan pertanian. Tanpa akses ke teknologi modern seperti mesin pertanian, irigasi cerdas, dan teknik budidaya yang efisien, petani sering kali mengalami produktivitas yang rendah. Banyak petani masih menggunakan metode tradisional yang kurang efisien dan tidak ramah lingkungan. Metode yang tidak optimal dapat menyebabkan kerusakan lingkungan dan penurunan kesuburan tanah. Peningkatan investasi dalam teknologi pertanian dapat membantu menciptakan sistem pertanian yang lebih produktif, efisien, dan berkelanjutan, yang pada akhirnya dapat memastikan ketahanan pangan global dan kesejahteraan petani. /*! elementor – v3.18.0 – 20-12-2023 */ .elementor-heading-title{padding:0;margin:0;line-height:1}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title[class*=elementor-size-]>a{color:inherit;font-size:inherit;line-height:inherit}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-small{font-size:15px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-medium{font-size:19px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-large{font-size:29px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xl{font-size:39px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xxl{font-size:59px} Similar Article Tren Investasi Berbasis ESG: Apakah Worth It? Investasi adalah instrumen yang penting dalam bisnis. Sebagai salah satu strategi finansial dalam bisnis, biasanya para pihak dalam perusahaan akan sangat detail dan teliti dalam mempertimbahkan jenis investasi apa yang akan dijalankan. Di tengah kondisi perubahan iklim dan ketidakpastian lingkungan, investasi berbasis ESG kini muncul sebagai bentuk ambisi untuk mendorong masa depan lingkungan yang lebih baik. Mari simak, seperti investasi berbasis ESG untuk perusahaan dan apakah investasi tersebut akan menguntungkan bagi para investor? Investasi Berbasis ESG Investasi yang berbasis ESG (Environmental, Social, and Governance) berarti investasi berupa emiten-emiten yang memperhatikan faktor lingkungan, sosial, dan tata kelola. Jenis investasi ESG kini… ESG Trends 2023: Sustainability Efforts in Driving Business As the world struggles with climate change, inclusivity, and health problems, ESG has now become more necessary than ever for businesses and investors. The existence of ESG is a big hope to  attain a remarkable brand reputation, gain tremendous customer loyalty, and reduce risk while contributing to a more sustainable future.  As ESG has gained more popularity, businesses and investors are adopting a more comprehensive strategy by integrating ESG factors into their business plans. For businesses, ESG now is not only a ‘nice-to-have’ factor but essentially become a fundamental point of their decision-making procedures. Let’s take a look back at… Capai Gaya Hidup Ramah Lingkungan Lewat Gadget, Ini Caranya! Di era digital seperti saat ini, penggunaan gadget telah menjadi bagian esensial di kehidupan sehari-hari. Kini, hampir setiap aktifitas melibatkan penggunaan gadget. Dengan kondisi ketergantungan hidup terhadap gadget, ternyata ada potensi emisi jejak karbon yang dihasilkan. Oleh karena itu, penting untuk kita semua menjadi lebih bijak dalam menggunakan gadget. Dalam artikel ini akan dibahas mengenai bagaimana dampak lingkungan yang dihasilkan dari penggunaan gadget, serta apa cara yang dapat ditempuh untuk menggunakan gadget dengan lebih ramah lingkungan.  Gadget Sumber Emisi Karbon Penelitian berjudul ‘Journal of Cleaner Production’, menguak bahwa terdapat kontribusi dari ICT (Information and Communication …

Ancaman yang Bisa Timbul dari Tindakan Pembabatan Hutan Papua

Berbagai Keanekaragaman Hayati di Balik Ancaman Pembabatan Hutan Papua

“All Eyes On Papua” dan Keanekaragaman Hayati Munculnya tagar “All Eyes On Papua” sebagai upaya penolakan atas isu pembabatan hutan adat Papua yang memiliki beragam keanekaragaman hayati, memunculkan beragam respon dari berbagai pihak. Ramai masyarakat dengan suaranya mendesak pemerintah untuk mulai memikirkan ulang rencana, sebab dikhawatirkan akan banyak dampak yang bisa terjadi dari dijalankannya proyek tersebut. Isu bermula dari rencana pembabatan hutan Papua, tepatnya di Boven Digeol, yang akan dilakukan untuk membangun perkebunan kelapa sawit oleh PT Indo Asiana Lestari. Rencana tersebut kemudian mendapat penolakan keras dari masyarakat adat suku Awyu dari Boven Digoel dan Suku Moi dari Sorong. Baca Juga: 3 Ancaman Terbesar terhadap Ketahanan Pangan Global Di Masa Sekarang Penolakan Pembabatan Hutan yang Mengganggu Keanekaragaman Hayati Penolakan oleh masyarakat adat dilakukan karena hutan adat merupakan sumber penghidupan yang penting dan utama bagi masyarakat setempat. Hutan seluas 36 ribu hektar tersebut, yang luasnya setara dengan separuh wilayah DKI Jakarta, telah secara turun temurun mendukung kehidupan mereka dan hilangnya hutan berpotensi menghilangkan hak hidup masyarakat adat. Setelah berbagai upaya yang dilakukan, dikutip dari Antara, per Juni 2024, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tengah mengerjakan pengembalian status hutan adat wilayah yang masuk dalam hutan primer. Setelahnya KLHK menyebut status tersebut tidak dapat dibuka lagi oleh perusahaan swasta, termasuk di Kabupaten Boven Digoel. Lalu, apa saja keanekaragaman hayati yang ada di balik hutan Papua yang disebut salah satu surganya beragam flora dan fauna di dunia?  Keanekaragaman Hayati di Hutan Papua Dikutip dari situs Lestari Papua, Kabupaten Boven Digoel memiliki keanekaragaman ekosistem yang bervariasi dan masuk ke dalam Daerah Burung Endemik (DBE). Hutan di bagian utara memiliki vegetasi yang lebih kompleks seperti rawa, danau, mangrove, hingga hutan hujan tropis. Sedangkan di bagian selatan lebih banyak variasi jenis burung, seperti beragam spesies cendrawasih, kaswari, dan lainnya.  Keanekaragaman kupu-kupu juga cukup tinggi di sini. Kupu-kupu dianggap merupakan hewan peka terhadap perubahan habitat dan dapat dijadikan indikator keseimbangan atau kerusakan ekosistem. Selain itu, ada Kemudian dikutip dari Econusa, kawasan ini juga diketahui memiliki keanekaragaman hayati tinggi. Pada area hutan rawa gambut, terdapat bermacam flora seperti sagu, gaharu, gambir, masohi, dan bus, bahan-bahan alami yang dibutuhkan masyarakat lokal. Terdapat juga beragam fauna seperti ikan, babi, rusa, hingga hewan bertubuh besar lain yang menjadi sumber penghidupan masyarakat. Keanekaragaman hayati di hutan Papua sangat penting untuk ekologi global dan juga memiliki nilai budaya yang tinggi bagi masyarakat adat setempat. Pembabatan hutan ini mengancam keberlangsungan berbagai spesies dan ekosistem yang unik, serta kehidupan masyarakat adat yang bergantung pada hutan untuk mata pencaharian dan budaya mereka. Similar Article Berbagai Keanekaragaman Hayati di Balik Ancaman Pembabatan Hutan Papua “All Eyes On Papua” dan Keanekaragaman Hayati Munculnya tagar “All Eyes On Papua” sebagai upaya penolakan atas isu pembabatan hutan adat Papua yang memiliki beragam keanekaragaman hayati, memunculkan beragam respon dari berbagai pihak. Ramai masyarakat dengan suaranya mendesak pemerintah untuk mulai memikirkan ulang rencana, sebab dikhawatirkan akan banyak dampak yang bisa terjadi dari dijalankannya proyek tersebut. Isu bermula dari rencana pembabatan hutan Papua, tepatnya di Boven Digeol, yang akan dilakukan untuk membangun perkebunan kelapa sawit oleh PT Indo Asiana Lestari. Rencana tersebut kemudian mendapat penolakan keras dari masyarakat adat suku Awyu dari Boven Digoel dan Suku Moi dari Sorong. Baca… 5 Titik Paru-Paru Dunia yang Berperan Menyerap Emisi Gas Rumah Kaca Hutan sering disebut sebagai “paru-paru dunia” karena peran vital mereka dalam menghasilkan oksigen dan menyerap karbon dioksida (CO2) dari atmosfer.  Hutan hujan salah satunya, mendukung keanekaragaman terbesar spesies tumbuhan dan hewan. Wilayah ini juga menjadi rumah bagi beragam suku dan kelompok masyarakat adat. Hutan berperan penting dalam membantu mengatur iklim lokal dan melawan pemanasan global. Berikut ini adalah 3 hutan hujan di dunia yang punya peran menyerap emisi gas rumah kaca di atmosfer. 1. Hutan Hujan Amazon Amazon merupakan hutan hujan tropis terbesar dan paling terkenal di dunia dengan luas mencapai 526 juta hektar. Lokasinya terletak di Amerika Selatan dan… 3 Inspirasi Desain Bangunan Gedung Hijau dari Seluruh Dunia Semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup di tengah lingkungan yang asri, mendorong berbagai inisiatif dan langkah berkelanjutan dari berbagai pihak demi mendukung terciptanya kondisi tersebut. Bangunan gedung hijau pun menjadi salah satu pilihan yang menawarkan berbagai manfaat ekonomi, lingkungan, dan kesehatan. Bangunan dengan konsep hijau, umumnya dibangun dan dioperasikan dengan tujuan yang tidak hanya baik bagi penghuni, namun juga aman bagi alam sekitar. Didukung fitur-fitur yang mendukung efisiensi energi dan sumber daya, terciptanya kualitas udara yang baik, pengelolaan limbah yang efektif, sampai dengan fasilitas untuk gaya hidup ramah lingkungan. Sebab, menurut UN Environment Programme (UNEP), sektor bangunan dan konstruksi… Implementasi Bangunan Gedung Hijau di Wilayah DKI Jakarta Bangunan gedung hijau, atau dikenal juga sebagai bangunan ramah lingkungan, hadir dengan konsep struktur yang dirancang, dibangun, dan dioperasikan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan meningkatkan kualitas hidup penghuninya.  Bangunan dengan konsep ini umumnya berdiri dengan pendekatan konstruksi yang mencakup seluruh siklus hidup bangunan. Hal ini termasuk di antaranya penentuan lokasi, desain konstruksi, pengoperasian, pemeliharaan, renovasi, sampai dengan pembongkaran. Sebuah bangunan tidak dapat disebut sebagai bangunan hijau atau gedung hijau begitu saja sebelum dapat memastikan kriterianya terpenuhi. Green Building Council Indonesia (GBCI) yang merupakan lembaga yang berwenang menyelenggarakan sertifikasi bangunan hijau di Indonesia, telah merilis beberapa kriteria untuk menentukan… Bangunan Gedung Hijau: Pengertian, Kriteria, hingga Manfaatnya Di tengah meningkatnya dampak perubahan iklim dan pemanasan global, manusia didorong untuk dapat beraktivitas dengan cara yang paling aman bagi alam. Termasuk dalam konteks pembangunan melalui implementasi bangunan gedung hijau sebagai salah satu upaya berkelanjutan. Bangunan gedung hijau atau green building diyakini memiliki berbagai manfaat secara ekonomi, lingkungan, dan kesehatan. Dengan desain yang bijak dan penggunaan teknologi ramah lingkungan, bangunan hijau membantu menciptakan lingkungan yang lebih sustainable, sehingga akan meningkatkan kualitas hidup penghuninya. Namun, bagaimana konsep bangunan gedung hijau sebenarnya? Apa Itu Bangunan Gedung Hijau? Bangunan hijau atau gedung hijau merupakan struktur yang dirancang, dibangun, dan dioperasikan untuk mengurangi dampak… Waspadai Peningkatan Penyakit Akibat Perubahan Iklim Disadari atau tidak, perubahan iklim telah menjadi isu lingkungan yang berdampak signifikan bagi banyak makhluk hidup di bumi. Keberlangsungan hidup beragam vegetasi dan spesies hewan, serta kehidupan manusia dalam kondisi terancam, …

Bangunan Gedung Hijau: Pengertian, Kriteria, hingga Manfaatnya

Bangunan Gedung Hijau: 3 Inspirasinya di Seluruh Dunia

Semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup di tengah lingkungan yang asri, mendorong berbagai inisiatif dan langkah berkelanjutan dari berbagai pihak demi mendukung terciptanya kondisi tersebut. Bangunan gedung hijau pun menjadi salah satu pilihan yang menawarkan berbagai manfaat ekonomi, lingkungan, dan kesehatan. Baca Juga: Bangunan Gedung Hijau: Pengertian, Kriteria, hingga Manfaatnya Bangunan dengan konsep hijau, umumnya dibangun dan dioperasikan dengan tujuan yang tidak hanya baik bagi penghuni, namun juga aman bagi alam sekitar. Didukung fitur-fitur yang mendukung efisiensi energi dan sumber daya, terciptanya kualitas udara yang baik, pengelolaan limbah yang efektif, sampai dengan fasilitas untuk gaya hidup ramah lingkungan. Sebab, menurut UN Environment Programme (UNEP), sektor bangunan dan konstruksi telah menjadi salah satu kontributor emisi gas rumah kaca (GRK) terbesar bagi bumi. Menyumbang sekitar 37 persen emisi global. Melalui efisiensi energi pada bangunan, proyeksi menunjukkan bahwa emisi operasional akan berkurang dari 75 persen penjadi 50 persen dalam beberapa dekade mendatang. Baca Juga: Implementasi Bangunan Gedung Hijau di Wilayah DKI Jakarta Mari ketahui berbagai inspirasi bangunan gedung hijau dari seluruh dunia yang punya arsitektur menarik dan unik. Bersumber dari laman BBC, berikut ini adalah lima pilihannya. 1. Bangunan Gedung Hijau di Sony City, Jepang Adalah gedung departemen penelitian dan pengembangan Sony yang terletak di Sony City, Osaki, Tokyo. Gedung ini dirancang oleh firma arsitektur, perencanaan, dan teknik, Nikken Sekkei, yang telah mengerjakan lebih dari 25 ribu proyek di lebih dari 50 negara. Gedung ini dirancang sebagai pendingin besar, berfungsi seperti hutan alami karena dapat membuat udara tetap sejuk meski matahari terik. Hal ini bisa terjadi karena panel surya dari fasad selatan yang menghasilkan panas akan melindungi area tersebut. Bangunan ini dilapisi dengan Bioskin, dapat mendinginkan area luar saat air hujan yang terkumpul dari atap dialirkan ke dalam tabung. 2. Bangunan Gedung Hijau di Sekolah Hijau, Indonesia Sekolah eskperimental yang berfokus pada pengajaran tentang material-material berkelanjutan ini punya desain yang unik dan menawan. Dibangun dengan memanfaatkan bambu sebagai material utamanya. Sisi bangunan yang terbuka berfungsi sebagai ventilasi alami, membuat area dalam dan luar saling terhubung tidak bersekat. Dalam hal energi listrik, sekolah ini juga sudah menggunakan energi terbarukan dari sistem mikro-hidro dan panel surya. Digunakan juga Bio Bus sebagai transportasi antar jemput, yang menggunakan minyak goreng bekas atau jelantah sebagai bahan bakarnya. 3. Bangunan Gedung Hijau di Ospedale dell’Angelo, Italia Bangunan ini merupakan sebuah rumah sakit ramah umum ramah lingkungan pertama di dunia. Dibangun selama 40 tahun oleh arsitek Italia, Emilio Ambasz. Bangunan ini sangat luas dan besar sebab memiliki aula masuk setinggi 30 meter dan panjang 200 meter. Menggunakan atap hijau untuk setiap ruangannya. Dilengkapi dengan taman besar dengan berbagai jenis tanaman, menghadap ke ruang tunggu dan sebagian kamar pasien di setiap lantai. Bagaimana menurutmu? Bangunan hijau mana lagi yang bisa menjadi inspirasi dalam keberlanjutan? Pelaku usaha, bisnis, perusahaan juga dapat turut serta berkontribusi dalam pencegahan krisis iklim dengan melakukan pengukuran dan pemantauan emisi karbon secara teratur serta melaporkannya secara transparan kepada publik untuk dapat membantu perusahaan memahami dampak lingkungan dari operasinya dan menetapkan target-target pengurangan emisi. Agar kegiatan pengukuran dan analisa emisi gas rumah kaca dapat dikerjakan secara lebih efektif, lakukan semua prosesnya bersama Satuplatform! Satuplatform merupakan platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG Management, Carbon Accounting, dan Sustainability Reporting. Kami dapat membantu Anda mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku.  Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang!  Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform. /*! elementor – v3.18.0 – 20-12-2023 */ .elementor-heading-title{padding:0;margin:0;line-height:1}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title[class*=elementor-size-]>a{color:inherit;font-size:inherit;line-height:inherit}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-small{font-size:15px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-medium{font-size:19px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-large{font-size:29px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xl{font-size:39px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xxl{font-size:59px} Similar Article Berbagai Keanekaragaman Hayati di Balik Ancaman Pembabatan Hutan Papua “All Eyes On Papua” dan Keanekaragaman Hayati Munculnya tagar “All Eyes On Papua” sebagai upaya penolakan atas isu pembabatan hutan adat Papua yang memiliki beragam keanekaragaman hayati, memunculkan beragam respon dari berbagai pihak. Ramai masyarakat dengan suaranya mendesak pemerintah untuk mulai memikirkan ulang rencana, sebab dikhawatirkan akan banyak dampak yang bisa terjadi dari dijalankannya proyek tersebut. Isu bermula dari rencana pembabatan hutan Papua, tepatnya di Boven Digeol, yang akan dilakukan untuk membangun perkebunan kelapa sawit oleh PT Indo Asiana Lestari. Rencana tersebut kemudian mendapat penolakan keras dari masyarakat adat suku Awyu dari Boven Digoel dan Suku Moi dari Sorong. Baca… 5 Titik Paru-Paru Dunia yang Berperan Menyerap Emisi Gas Rumah Kaca Hutan sering disebut sebagai “paru-paru dunia” karena peran vital mereka dalam menghasilkan oksigen dan menyerap karbon dioksida (CO2) dari atmosfer.  Hutan hujan salah satunya, mendukung keanekaragaman terbesar spesies tumbuhan dan hewan. Wilayah ini juga menjadi rumah bagi beragam suku dan kelompok masyarakat adat. Hutan berperan penting dalam membantu mengatur iklim lokal dan melawan pemanasan global. Berikut ini adalah 3 hutan hujan di dunia yang punya peran menyerap emisi gas rumah kaca di atmosfer. 1. Hutan Hujan Amazon Amazon merupakan hutan hujan tropis terbesar dan paling terkenal di dunia dengan luas mencapai 526 juta hektar. Lokasinya terletak di Amerika Selatan dan… Bangunan Gedung Hijau: 3 Inspirasinya di Seluruh Dunia Semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup di tengah lingkungan yang asri, mendorong berbagai inisiatif dan langkah berkelanjutan dari berbagai pihak demi mendukung terciptanya kondisi tersebut. Bangunan gedung hijau pun menjadi salah satu pilihan yang menawarkan berbagai manfaat ekonomi, lingkungan, dan kesehatan. Bangunan dengan konsep hijau, umumnya dibangun dan dioperasikan dengan tujuan yang tidak hanya baik bagi penghuni, namun juga aman bagi alam sekitar. Didukung fitur-fitur yang mendukung efisiensi energi dan sumber daya, terciptanya kualitas udara yang baik, pengelolaan limbah yang efektif, sampai dengan fasilitas untuk gaya hidup ramah lingkungan. Sebab, menurut UN Environment Programme (UNEP), sektor bangunan dan konstruksi… Implementasi Bangunan Gedung Hijau di Wilayah DKI Jakarta Bangunan gedung hijau, atau dikenal juga sebagai bangunan ramah lingkungan, hadir dengan konsep struktur yang dirancang, dibangun, dan dioperasikan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan meningkatkan kualitas hidup penghuninya.  Bangunan dengan konsep ini umumnya berdiri dengan pendekatan konstruksi yang mencakup seluruh siklus hidup bangunan. Hal ini termasuk di antaranya penentuan lokasi, desain …

Implementasi Bangunan Gedung Hijau di Wilayah DKI Jakarta

Implementasi Bangunan Gedung Hijau di Wilayah DKI Jakarta

Bangunan gedung hijau, atau dikenal juga sebagai bangunan ramah lingkungan, hadir dengan konsep struktur yang dirancang, dibangun, dan dioperasikan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan meningkatkan kualitas hidup penghuninya.  Bangunan dengan konsep ini umumnya berdiri dengan pendekatan konstruksi yang mencakup seluruh siklus hidup bangunan. Hal ini termasuk di antaranya penentuan lokasi, desain konstruksi, pengoperasian, pemeliharaan, renovasi, sampai dengan pembongkaran. Baca Juga: Bangunan Gedung Hijau: Pengertian, Kriteria, hingga Manfaatnya Sebuah bangunan tidak dapat disebut sebagai bangunan hijau atau gedung hijau begitu saja sebelum dapat memastikan kriterianya terpenuhi. Green Building Council Indonesia (GBCI) yang merupakan lembaga yang berwenang menyelenggarakan sertifikasi bangunan hijau di Indonesia, telah merilis beberapa kriteria untuk menentukan status hijau gedung atau bangunan tertentu. Enam kriteria tersebut yaitu: Lalu, di mana saja implementasi bangunan gedung hijau di Jakarta? 1. Masjid Istiqlal Berdasarkan laman resmi Masjid Istiqlal, Istiqlal menjadi tempat ibadah pertama di dunia yang meraih Sertifikat Green Building Excellence in Design for Greater Efficiencies (EDGE), dari International Finance Corporation (IFC) untuk konsep bangunan ramah lingkungan. Sertifikat ini diberikan setelah berbagai pertimbangan dan melihat upaya Istiqlal dalam hal keberlanjutan. Upaya tersebut di antaranya. Selain sertifikasi EDGE, Masjid Istiqlal juga memperoleh predikat Ecomasjid dari Majelis Ulama Indonesia serta menjalani penilaian GREENSHIP dari Green Building Council Indonesia (GBCI).  Country Manager IFC untuk Indonesia dan Timor-Leste, Azam Khan, menyampaikan bahwa inisiatif Masjid Istiqlal dalam menerapkan bangunan hijau merupakan langkah yang bijak dalam upaya melawan krisis iklim yang tengah terjadi. 2. Menara BCA BCA telah lama dikenal dengan program dan inisiatif berkelanjutannya di berbagai hal. Gedung Menara BCA Grand Indonesia bahkan menjadi salah satu gedung pertama di Indonesia yang meraih sertifikasi bangunan hijau GREENSHIP EB Plationum dari GBCI sejak tahun 2011 lalu. Berdasarkan laman berita lingkungan, sertifikasi ini berhasil diraih dengan melihat dari berbagai upaya yang dijalankan Menara BCA untuk dapat menjadi sebuah bangunan yang hijau dan ramah bagi lingkungan. Upaya tersebut di antaranya. Selain itu, diketahui juga bahwa Menara BCA menyediakan sejumlah fasilitas pendukung gaya hidup ramah lingkungan, penambahan aerator pada wastafel, alat pengukur kualitas udara, pelatihan internal bagi penghuni gedung, dan pengukuran real performance chiller. Inisiatif ini merupakan upaya yang bijak dalam hal mengurangi dampak dari bangunan. 3. Gedung Kementerian PUPR Kementerian PUPR menjadi salah satu lembaga yang berupaya konsisten akan komitmennya dalam hal pembangunan berkelanjutan. Mendukung penanggulangan perubahan iklim dan pengurangan dampak emisi karbon. Hal ini dibuktikan, salah satunya melalui peresmian Gedung G Kementerian PUPR yang menjadi salah satu gedung paling hijau se-ASEAN dan meraih penghargaan ASEAN Energy Awards- 2023. Yakni dalam Kategori Green Building Awards sub-kategori Large Building. Gedung G Kementerian PUPR diketahui menerapkan desain konsep bangunan hijau yang mampu menghemat listrik sekitar 59 persen terhadap Intensitas Konsumsi Energi (IKE) rata-rata gedung perkantoran, 29 persen terhadap IKE desain, serta penghematan konsumsi air sebesar 71,7 persen terhadap IKE SNI. Gedung tersebut dibangun dengan mempertimbangkan pencahayaan alami dan buatan, memanfaatkan sensor cahaya dan gerak. Gedung G Kementerian PUPR juga dilengkapi teknologi Air Siap Minum Proses Embun Harmag System, mampu menghasilkan air minum sehat dari kelembaban udara. Sebelumnya, Gedung Utama Kementerian PUPR juga telah menerima Penghargaan Subroto Bidang Efisiensi Energi (PSBE) 2021 dalam kategori Penghematan Energi di Instansi Pemerintah dengan sub-kategori Gedung Lama. Baca Juga: 3 Inspirasi Desain Bangunan Gedung Hijau dari Seluruh Dunia Masih banyak lagi bangunan gedung hijau di Jakarta yang turut mendukung terciptanya lingkungan yang asri serta mendukung penurunan emisi gas rumah kaca bagi bumi. Menerapkan berbagai fitur ramah lingkungan yang mencakup efisiensi energi, pengelolaan air, kualitas udara, dan penggunaan material yang berkelanjutan. Pelaku usaha, bisnis, perusahaan juga dapat turut serta dalam melakukan pengukuran dan pemantauan emisi karbon secara teratur serta melaporkannya secara transparan kepada publik untuk dapat membantu perusahaan memahami dampak lingkungan dari operasinya dan menetapkan target-target pengurangan emisi. Agar kegiatan pengukuran dan analisa emisi gas rumah kaca dapat dikerjakan secara lebih efektif, lakukan semua prosesnya bersama Satuplatform! Satuplatform merupakan platform all-in-one yang menyediakan solusi komprehensif untuk ESG Management, Carbon Accounting, dan Sustainability Reporting. Kami dapat membantu Anda mencapai tujuan keberlanjutan dengan menjadi yang terdepan sesuai regulasi yang berlaku.  Dengan fitur-fitur Satuplatform, Anda dapat: Satuplatform juga didukung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidang keberlanjutan bisnis. Tim ahli kami akan membantu memahami kebutuhan Anda dan mengimplementasikan solusi yang tepat. Hubungi Satuplatform dan dapatkan FREE DEMO sekarang!  Wujudkan bisnis yang berkelanjutan, berdaya saing, dan bertanggung jawab bersama Satuplatform. Similar Article 5 Istilah Penting yang Berkaitan dengan Perubahan Iklim Isu terkait perubahan iklim semakin menjadi pembahasan yang ramai diperbincangkan saat ini. Di seluruh dunia, masyarakat lintas generasi mulai menunjukkan ketertarikannya akan informasi tentang perubahan iklim. Hasil survei People’s Climate Vote 2024 menunjukkan bahwa sekitar 87 persen populasi dunia telah menaruh perhatian mereka pada isu ini. Sementara itu, 63 persen pengisi survei sudah mulai mempertimbangkan dampak perubahan iklim terhadap keputusan yang mereka buat. Melalui kondisi ini, bisa digambarkan bahwa perubahan iklim semakin memberikan pengaruhnya terhadap orang-orang di berbagai belahan dunia. Mengganggu mereka dengan beragam cara. Perubahan iklim tidak lagi sebatas konteks khusus bagi beberapa kalangan. Istilah ini perlu diumumkan lebih… Keuntungan Berlangganan Jasa Perhitungan Jejak Karbon bagi Perusahaan di Masa Kini Jejak karbon merupakan sejumlah emisi gas rumah kaca (GRK) yang lepas ke atmosfer dan bersumber dari berbagai kegiatan tertentu. Konsentrasi emisi karbon antropogenik atau yang dihasilkan dari aktivitas manusia adalah sumber yang paling dominan dalam menimbulkan dampak bagi lingkungan. Salah satunya berasal dari sektor industri yang disebut sebagai kontributor utama emisi karbon global.  Menurut laporan emisi CO2 tahun 2022 oleh IEA, emisi karbon dioksida global dari pembakaran energi dan proses industri telah mencapai level tertinggi sepanjang masa, yakni sebesar 36,8 Gt pada 2022. Meskipun produksi emisi karbon dari industri sempat menyusut 5 persen pada tahun 2020 karena pandemi Covid-19, akan… Pengertian Industri Hijau: Tujuan, Manfaat, dan Contohnya Penerapan industri hijau di tengah meningkatnya dampak perubahan iklim selayaknya angin segar yang memberikan kesejukan dalam upaya keberlanjutan. Sektor industri sebagai salah satu kontributor utama emisi gas rumah kaca (GRK) global seringkali didorong untuk dapat berkontribusi dalam langkah pengurangan emisi karbon atau dekarbonisasi. Maka dari itu, industri hijau sebagai bagian dari bisnis berkelanjutan dapat menjadi opsi yang bisa dipilih perusahaan dan entitas komersial …

Begini Cara Cermat Siapkan Laporan ESG Perusahaan Secara Efektif!

Bangunan Gedung Hijau: Pengertian, Kriteria, hingga Manfaatnya

Di tengah meningkatnya dampak perubahan iklim dan pemanasan global, manusia didorong untuk dapat beraktivitas dengan cara yang paling aman bagi alam. Termasuk dalam konteks pembangunan melalui implementasi bangunan gedung hijau sebagai salah satu upaya berkelanjutan Bangunan gedung hijau atau green building diyakini memiliki berbagai manfaat secara ekonomi, lingkungan, dan kesehatan. Dengan desain yang bijak dan penggunaan teknologi ramah lingkungan, bangunan hijau membantu menciptakan lingkungan yang lebih sustainable, sehingga akan meningkatkan kualitas hidup penghuninya. Baca Juga: 3 Inspirasi Desain Bangunan Gedung Hijau dari Seluruh Dunia Namun, bagaimana konsep bangunan gedung hijau sebenarnya? Apa Itu Bangunan Gedung Hijau? Bangunan hijau atau gedung hijau merupakan struktur yang dirancang, dibangun, dan dioperasikan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, memperhatikan keberlangsungan sekitarnya, sekaligus meningkatkan kualitas hidup penghuninya. Tujuan utama penerapan konsep hijau pada bangunan/gedung adalah untuk meminimalisir dampak keberadaannya bagi alam sekitar. Sebab, menurut UN Environment Programme (UNEP), sektor bangunan dan konstruksi telah menjadi salah satu penyumbang emisi gas rumah kaca (GRK) terbesar secara global. Sekitar 37 persen emisi global disumbang dari pembangunan sampai dengan pengoperasian sebuah gedung. Konsep bangunan hijau berfokus pada beragam aspek penting. Aspek-aspek tersebut di antaranya efisiensi energi dan air, kualitas udara dalam ruangan, pengelolaan limbah yang efektif, serta pemilihan lokasi yang strategis. Bangunan hijau juga tidak sembarang saja dibangun. Pendiriannya harus melibatkan material yang sekiranya memiliki dampak lingkungan yang rendah dan dapat didaur ulang, mengaplikasikan sistem energi terbarukan, menggunakan sistem pemanas dan pendingin yang hemat energi, serta menyediakan vegetasi atau ruang hijau. Bagaimana Kriteria Bangunan Gedung Hijau? Green Building Council Indonesia (GBCI) sebagai lembaga yang berwenang menyelenggarakan sertifikasi bangunan hijau di Indonesia, menerapkan beberapa kriteria untuk menentukan apakah sebuah bangunan termasuk dalam kategori hijau.  Dikutip dari Tirto, enam kriteria penilaian untuk bangunan dengan konsep green building berdasarkan GBCI di antaranya. Kriteria ini dimaksudkan untuk mendorong pentingnya ketersediaan ruang hijau di area gedung, bertujuan memperbaiki dan memanfaatkan lahan secara berkelanjutan. Penggunaan lahan tersebut ialah salah satunya dengan menyisihkan 30 persen bagian untuk dikelola dan difungsikan sebagai daerah resapan dan ruang terbuka hijau.  Kriteria ini menekankan pada penghematan dalam penggunaan energi dalam proses konstruksi bangunan hijau. Dapat dilakukan dengan cara melakukan penghematan listrik, penghematan konsumsi energi, dan beralih ke energi terbarukan. Kriteria ini mendorong pembangunan dan pengoperasi gedung untuk mengelola sumber air secara efisien serta menerapkan sistem daur ulang air hujan dan penggunaan perlengkapan hemat air.  Kriteria ini meliputi penggunaan material yang ramah lingkungan, pengelolaan sampah, pemilahan sampah, pengelolaan limbah B3, dan penyaluran barang bekas. Kriteria ini bertujuan mempertimbangkan kesehatan dan kenyamanan penghuni ketika beraktivitas di area bangunan. Penggunaan material bangunan yang ramah lingkungan bisa dilakukan untuk membantu menciptakan kualitas udara dalam ruangan yang lebih baik. Kriteria ini bertujuan mendorong pada peningkatan kualitas bangunan ke arah yang berkelanjutan. Dilakukan dengan menjaga keasrian lingkungan, menyediakan informasi terkait penerapan bangunan hijau untuk penghuni, sampai dengan menghadirkan manajemen kebersihan yang optimal. Baca Juga: Implementasi Bangunan Gedung Hijau di Wilayah DKI Jakarta Apa Manfaat Implementasi Bangunan Gedung Hijau? Melihat dari tujuannya, sudah tentu terdapat manfaat dari pengimplementasian konsep hijau pada sebuah gedung atau bangunan. Dengan diterapkannya konsep bangunan hijau, dapat mengurangi biaya operasional melalui efisiensi energi dan air, meningkatkan kesehatan penghuni melalui penyediaan fasilitas dan pengelolaan bangunan yang tepat, mengurangi jejak karbon melalui penggunaan material dan penerapan efisiensi energi, menciptakan nilai properti yang lebih tinggi karena statusnya, serta mengurangi dampak negatif bagi lingkungan. Investasi dalam bangunan hijau bisa disebut merupakan investasi dan memberikan pengembalian jangka panjang melalui pengurangan biaya operasional dan peningkatan nilai properti. /*! elementor – v3.18.0 – 20-12-2023 */ .elementor-heading-title{padding:0;margin:0;line-height:1}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title[class*=elementor-size-]>a{color:inherit;font-size:inherit;line-height:inherit}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-small{font-size:15px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-medium{font-size:19px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-large{font-size:29px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xl{font-size:39px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xxl{font-size:59px} Similar Article Berbagai Keanekaragaman Hayati di Balik Ancaman Pembabatan Hutan Papua “All Eyes On Papua” dan Keanekaragaman Hayati Munculnya tagar “All Eyes On Papua” sebagai upaya penolakan atas isu pembabatan hutan adat Papua yang memiliki beragam keanekaragaman hayati, memunculkan beragam respon dari berbagai pihak. Ramai masyarakat dengan suaranya mendesak pemerintah untuk mulai memikirkan ulang rencana, sebab dikhawatirkan akan banyak dampak yang bisa terjadi dari dijalankannya proyek tersebut. Isu bermula dari rencana pembabatan hutan Papua, tepatnya di Boven Digeol, yang akan dilakukan untuk membangun perkebunan kelapa sawit oleh PT Indo Asiana Lestari. Rencana tersebut kemudian mendapat penolakan keras dari masyarakat adat suku Awyu dari Boven Digoel dan Suku Moi dari Sorong. Baca… 5 Titik Paru-Paru Dunia yang Berperan Menyerap Emisi Gas Rumah Kaca Hutan sering disebut sebagai “paru-paru dunia” karena peran vital mereka dalam menghasilkan oksigen dan menyerap karbon dioksida (CO2) dari atmosfer.  Hutan hujan salah satunya, mendukung keanekaragaman terbesar spesies tumbuhan dan hewan. Wilayah ini juga menjadi rumah bagi beragam suku dan kelompok masyarakat adat. Hutan berperan penting dalam membantu mengatur iklim lokal dan melawan pemanasan global. Berikut ini adalah 3 hutan hujan di dunia yang punya peran menyerap emisi gas rumah kaca di atmosfer. 1. Hutan Hujan Amazon Amazon merupakan hutan hujan tropis terbesar dan paling terkenal di dunia dengan luas mencapai 526 juta hektar. Lokasinya terletak di Amerika Selatan dan… 3 Inspirasi Desain Bangunan Gedung Hijau dari Seluruh Dunia Semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup di tengah lingkungan yang asri, mendorong berbagai inisiatif dan langkah berkelanjutan dari berbagai pihak demi mendukung terciptanya kondisi tersebut. Bangunan gedung hijau pun menjadi salah satu pilihan yang menawarkan berbagai manfaat ekonomi, lingkungan, dan kesehatan. Bangunan dengan konsep hijau, umumnya dibangun dan dioperasikan dengan tujuan yang tidak hanya baik bagi penghuni, namun juga aman bagi alam sekitar. Didukung fitur-fitur yang mendukung efisiensi energi dan sumber daya, terciptanya kualitas udara yang baik, pengelolaan limbah yang efektif, sampai dengan fasilitas untuk gaya hidup ramah lingkungan. Sebab, menurut UN Environment Programme (UNEP), sektor bangunan dan konstruksi… Implementasi Bangunan Gedung Hijau di Wilayah DKI Jakarta Bangunan gedung hijau, atau dikenal juga sebagai bangunan ramah lingkungan, hadir dengan konsep struktur yang dirancang, dibangun, dan dioperasikan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan meningkatkan kualitas hidup penghuninya.  Bangunan dengan konsep ini umumnya berdiri dengan pendekatan konstruksi yang mencakup seluruh siklus hidup bangunan. Hal ini termasuk di antaranya penentuan lokasi, desain konstruksi, pengoperasian, pemeliharaan, renovasi, sampai dengan pembongkaran. Sebuah bangunan tidak dapat disebut sebagai bangunan hijau atau gedung hijau begitu saja sebelum dapat memastikan kriterianya terpenuhi. …

Waspadai Peningkatan Penyakit Akibat Perubahan Iklim

Waspadai Peningkatan Penyakit Akibat Perubahan Iklim

Disadari atau tidak, perubahan iklim telah menjadi isu lingkungan yang berdampak signifikan bagi banyak makhluk hidup di bumi. Keberlangsungan hidup beragam vegetasi dan spesies hewan, serta kehidupan manusia dalam kondisi terancam, salah satunya dipengaruhi faktor peningkatan penyakit akibat perubahan iklim. Meningkatnya krisis iklim global dapat berdampak buruk terhadap kesehatan dan kesejahteraan makhluk hidup, dalam hal ini manusia sebagai konteksnya. Selain meningkatkan penyakit dan potensi kematian, perubahan iklim di sisi lainnya juga turut memberikan tekanan yang signifikan terhadap sistem kesehatan.  Baca Juga: 5 Hewan yang Paling Terdampak dan Terancam Punah Akibat Perubahan Iklim Berbagai Cara Perubahan Iklim Mengancam Kesehatan dan Menyebabkan Penyakit Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan bahwa perubahan iklim dapat mempengaruhi kesehatan manusia melalui berbagai cara. Mengancam unsur-unsur krusial seperti kondisi kesehatan yang baik, udara bersih, air minum aman, pasokan makanan bergizi, hingga ke ketersediaan tempat tinggal. Cara-cara utama bagaimana perubahan iklim berdampak pada kesehatan di antaranya: 1. Menurunnya kualitas udara akibat polusi udara, termasuk ozon dan partikel halus (PM2.5), yang dapat memicu masalah pernapasan dan memperburuk orang yang sebelumnya sudah terpapar kondisi tersebut. 2. Terjadinya kondisi suhu ekstrem yang menyebabkan gangguan panas seperti heatstroke, dehidrasi, serta hipertemia akibat suhu yang dingin. 3. Berubahnya pola cuaca yang dapat meningkatkan intensitas bencana alam dan terjadinya kekeringan. Kekeringan dapat menyebabkan kekurangan air bersih dan makanan, meningkatkan risiko malnutrisi dan penyakit menular di air. 4. Mempengaruhi ketersediaan, kondisi pangan, dan kualitas nutrisi yang terkandung pada makanan dan dapat mengakibatkan defisiensi nutrisi dan malnutrisi. 5. Menyebabkan perubahan ekosistem alami dan distribusi spesies, sehingga dapat mempengaruhi prevalensi dan distribusi penyakit zoonosis (penyakit yang ditularkan hewan ke manusia). Baca Juga: Daftar Profesi dan Pekerja yang Terdampak Krisis Iklim Peningkatan Penyakit Akibat Perubahan Iklim Perubahan iklim memiliki dampak mendalam pada kesehatan manusia dan sistem kesehatan global. Kondisi ini juga berkontribusi meningkatkan risiko berbagai penyakit dan kondisi kesehatan.  1. Penyakit Terkait Suhu Ekstrem Heatstroke dan dehidrasi merupakan gangguan kesehatan yang disebabkan oleh gelombang panas akibat peningkatan suhu global. Kondisi ini juga dapat memberikan tekanan tambahan pada sistem kardiovaskular, meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. 2. Penyakit Menular Perubahan iklim memperluas habitat serangga seperti nyamuk dan kutu, yang merupakan vektor untuk penyakit seperti malaria, demam berdarah, zika, dan penyakit Lyme. Kondisi lainnya seperti kolera, diare, dan leptospirosis juga penyakit yang dikhawatirkan dapat timbul dari tercemarnya sumber air bersih akibat dari peningkatan banjir dan badai. Laman The Conversation menyebut bahwa perubahan iklim dapat memperburuk 58 persen penyakit menular yang berhubungan dengan manusia di seluruh dunia.  3. Penyakit Pernapasan Perubahan iklim dapat memperburuk kualitas udara dengan meningkatkan konsentrasi polutan dan alergen seperti serbuk sari, memperburuk kondisi pernapasan seperti asma dan alergi. Polusi udara yang lebih buruk juga dapat memperburuk kondisi PPOK dan penyakit pernapasan lainnya. Sayangnya, ada lebih banyak populasi dunia yang menghirup udara dengan kadar polusi yang melebihi batas WHO dibandingkan sebaliknya. Membuktikan bahwa ada lebih banyak udara tercemar di bumi ini. 4. Kesehatan Mental Bencana alam yang lebih sering dan parah seperti badai, banjir, dan kebakaran hutan dapat menyebabkan stres, trauma, dan gangguan kesehatan mental lainnya. Oleh karena itu, terapi dibutuhkan untuk merilis beban yang ada pada masyarakat. 5. Penyakit Terkait Makanan Perubahan iklim juga mempengaruhi produksi pangan, menyebabkan kelangkaan makanan dan peningkatan harga pangan, yang dapat menyebabkan malnutrisi dan penyakit terkait gizi. 6. Pengaruh Terhadap Sistem Kesehatan Bencana alam dan peningkatan beban penyakit dapat menambah tekanan pada sistem kesehatan, mengganggu layanan kesehatan dan meningkatkan kebutuhan sumber daya medis. Oleh karena itu, mitigasi dan adaptasi yang efektif terhadap perubahan iklim sangat penting untuk mengurangi dampak kesehatan ini. Upaya ini termasuk meningkatkan kesiapan dan respons sistem kesehatan, serta mempromosikan kebijakan yang berkelanjutan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan melindungi kesehatan masyarakat. /*! elementor – v3.18.0 – 20-12-2023 */ .elementor-heading-title{padding:0;margin:0;line-height:1}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title[class*=elementor-size-]>a{color:inherit;font-size:inherit;line-height:inherit}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-small{font-size:15px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-medium{font-size:19px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-large{font-size:29px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xl{font-size:39px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xxl{font-size:59px} Similar Article Berbagai Keanekaragaman Hayati di Balik Ancaman Pembabatan Hutan Papua “All Eyes On Papua” dan Keanekaragaman Hayati Munculnya tagar “All Eyes On Papua” sebagai upaya penolakan atas isu pembabatan hutan adat Papua yang memiliki beragam keanekaragaman hayati, memunculkan beragam respon dari berbagai pihak. Ramai masyarakat dengan suaranya mendesak pemerintah untuk mulai memikirkan ulang rencana, sebab dikhawatirkan akan banyak dampak yang bisa terjadi dari dijalankannya proyek tersebut. Isu bermula dari rencana pembabatan hutan Papua, tepatnya di Boven Digeol, yang akan dilakukan untuk membangun perkebunan kelapa sawit oleh PT Indo Asiana Lestari. Rencana tersebut kemudian mendapat penolakan keras dari masyarakat adat suku Awyu dari Boven Digoel dan Suku Moi dari Sorong. Baca… 5 Titik Paru-Paru Dunia yang Berperan Menyerap Emisi Gas Rumah Kaca Hutan sering disebut sebagai “paru-paru dunia” karena peran vital mereka dalam menghasilkan oksigen dan menyerap karbon dioksida (CO2) dari atmosfer.  Hutan hujan salah satunya, mendukung keanekaragaman terbesar spesies tumbuhan dan hewan. Wilayah ini juga menjadi rumah bagi beragam suku dan kelompok masyarakat adat. Hutan berperan penting dalam membantu mengatur iklim lokal dan melawan pemanasan global. Berikut ini adalah 3 hutan hujan di dunia yang punya peran menyerap emisi gas rumah kaca di atmosfer. 1. Hutan Hujan Amazon Amazon merupakan hutan hujan tropis terbesar dan paling terkenal di dunia dengan luas mencapai 526 juta hektar. Lokasinya terletak di Amerika Selatan dan… 3 Inspirasi Desain Bangunan Gedung Hijau dari Seluruh Dunia Semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup di tengah lingkungan yang asri, mendorong berbagai inisiatif dan langkah berkelanjutan dari berbagai pihak demi mendukung terciptanya kondisi tersebut. Bangunan gedung hijau pun menjadi salah satu pilihan yang menawarkan berbagai manfaat ekonomi, lingkungan, dan kesehatan. Bangunan dengan konsep hijau, umumnya dibangun dan dioperasikan dengan tujuan yang tidak hanya baik bagi penghuni, namun juga aman bagi alam sekitar. Didukung fitur-fitur yang mendukung efisiensi energi dan sumber daya, terciptanya kualitas udara yang baik, pengelolaan limbah yang efektif, sampai dengan fasilitas untuk gaya hidup ramah lingkungan. Sebab, menurut UN Environment Programme (UNEP), sektor bangunan dan konstruksi… Implementasi Bangunan Gedung Hijau di Wilayah DKI Jakarta Bangunan gedung hijau, atau dikenal juga sebagai bangunan ramah lingkungan, hadir dengan konsep struktur yang dirancang, dibangun, dan dioperasikan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan meningkatkan kualitas hidup penghuninya.  Bangunan dengan konsep ini umumnya berdiri dengan pendekatan konstruksi yang mencakup seluruh siklus hidup …

Kentut Sapi dan Pemanasan Global

Kentut Sapi dan Pemanasan Global

Flatulensi atau kentut pada dasarnya merupakan aktivitas normal yang diperlukan makhluk hidup untuk melepaskan gas berlebih yang terperangkap di dalam sistem pencernaan. Akan tetapi, kentut sapi disebut-sebut dapat berkontribusi terhadap pemanasan global. Begitu juga dengan sendawanya. Bagaimana bisa? Baca Juga: Berbagai Sumber Energi Biomassa dan Proses Konversinya Kentut Sapi dan Pemanasan Global Kentut sapi, atau lebih tepatnya, emisi metana dari sapi, merupakan masalah penting dalam konteks pemanasan global. Sapi serta hewan ruminansia lainnya menghasilkan metana melalui proses pencernaan yang disebut enteric fermentation. Kotorannya menghasilkan gas metana (CH4), senyawa dengan kemampuan memerangkap panas di atmosfer 80 kali lebih kuat dibandingkan karbon dioksida (CO2). Berkontribusi terhadap pemanasan global dan perubahan iklim. Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO), kegiatan peternakan bertanggung jawab atas sekitar 14,5 persen emisi gas rumah kaca global, dengan perkiraan sebanyak 1,5 miliar sapi hidup di bumi ini. Produksi metana dari sapi pun menjadi kontributor utama metana secara global. Dikutip dari laman Environmental Protection Agency (EPA), berdasarkan data Our World in Data, seekor sapi kemungkinan dapat menghasilkan antara 154 hingga 264 pon gas metana per tahunnya. Dari total 1,5 miliar sapi yang diternak di berbagai belahan dunia, setidaknya dihasilkan 231 miliar pon metana ke atmosfer setiap tahunnya. Baca Juga: Mengenal Biomassa dan Manfaat Penggunaannya Dampak dari Metana Sapi Terhadap Pemanasan Global Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, emisi metana dari sapi berkontribusi terhadap pemanasan global 80 kali lebih besar daripada karbon dioksida. Semakin banyak metana diproduksi, semakin meningkat pula dampak perubahan iklim, salah satunya adalah suhu rata-rata bumi yang semakin tinggi Seiring dengan meningkatnya pemanasan global dan perubahan iklim, kondisi ini dapat mempengaruhi pola cuaca. Menyebabkan peningkatan frekuensi dan intensitas badai, perubahan pola hujan, serta peningkatan kejadian cuaca ekstrem seperti gelombang panas dan kekeringan. Suhu yang semakin tinggi juga dapat mempercepat cairnya es di kutub dan gletser. Menyebabkan naiknya permukaan laut. Selain itu, perubahan iklim yang dipicu oleh emisi metana dapat mengganggu ekosistem, mengganggu ketahanan pangan, mengurangi ketersediaan air, hingga berdampak pada kesehatan manusia akibat peningkatan penyakit terkait panas dan bencana alam. Mengurangi Emisi Metana dari Sapi untuk Mengurangi Pemanasan Global Dikutip dari Republika, sebuah studi dari Australia menemukan bahwa mengembangbiakkan sapi yang lebih sedikit kentut dapat secara signifikan mencegah peningkatan pemanasan global.  Demi menemukan solusi dari masalah ini, tim peneliti dari Curtin University Sustainability Police Institute menganalisis 27 publikasi akademis yang relevan. Strategi yang ditemukan dari penelitian tersebut ialah di antaranya dengan mengubah pakan sapi menjadi lebih banyak biji-bijian daripada rumput, memasukkan kacang-kacangan, rumput laut, serta senyawa lain ke pakan sapi, meningkatkan pengelolaan air limbah di pabrik pengolahan daging sapi, dan menyediakan air ozonasi. Selain mengurangi emisi metana dari sapi secara langsung, upaya lain yang bisa dilakukan ialah dengan mengurangi konsumsi daging dan produk susu, serta beralih ke sumber protein nabati. Hal ini dapat membantu menurunkan permintaan global terhadap produksi sapi dan, dengan demikian, mengurangi emisi metana. Mengelola dan mengurangi emisi metana dari sektor peternakan adalah langkah penting dalam upaya global untuk mengatasi perubahan iklim.   /*! elementor – v3.18.0 – 20-12-2023 */ .elementor-heading-title{padding:0;margin:0;line-height:1}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title[class*=elementor-size-]>a{color:inherit;font-size:inherit;line-height:inherit}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-small{font-size:15px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-medium{font-size:19px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-large{font-size:29px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xl{font-size:39px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xxl{font-size:59px} Similar Article Berbagai Keanekaragaman Hayati di Balik Ancaman Pembabatan Hutan Papua “All Eyes On Papua” dan Keanekaragaman Hayati Munculnya tagar “All Eyes On Papua” sebagai upaya penolakan atas isu pembabatan hutan adat Papua yang memiliki beragam keanekaragaman hayati, memunculkan beragam respon dari berbagai pihak. Ramai masyarakat dengan suaranya mendesak pemerintah untuk mulai memikirkan ulang rencana, sebab dikhawatirkan akan banyak dampak yang bisa terjadi dari dijalankannya proyek tersebut. Isu bermula dari rencana pembabatan hutan Papua, tepatnya di Boven Digeol, yang akan dilakukan untuk membangun perkebunan kelapa sawit oleh PT Indo Asiana Lestari. Rencana tersebut kemudian mendapat penolakan keras dari masyarakat adat suku Awyu dari Boven Digoel dan Suku Moi dari Sorong. Baca… 5 Titik Paru-Paru Dunia yang Berperan Menyerap Emisi Gas Rumah Kaca Hutan sering disebut sebagai “paru-paru dunia” karena peran vital mereka dalam menghasilkan oksigen dan menyerap karbon dioksida (CO2) dari atmosfer.  Hutan hujan salah satunya, mendukung keanekaragaman terbesar spesies tumbuhan dan hewan. Wilayah ini juga menjadi rumah bagi beragam suku dan kelompok masyarakat adat. Hutan berperan penting dalam membantu mengatur iklim lokal dan melawan pemanasan global. Berikut ini adalah 3 hutan hujan di dunia yang punya peran menyerap emisi gas rumah kaca di atmosfer. 1. Hutan Hujan Amazon Amazon merupakan hutan hujan tropis terbesar dan paling terkenal di dunia dengan luas mencapai 526 juta hektar. Lokasinya terletak di Amerika Selatan dan… 3 Inspirasi Desain Bangunan Gedung Hijau dari Seluruh Dunia Semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup di tengah lingkungan yang asri, mendorong berbagai inisiatif dan langkah berkelanjutan dari berbagai pihak demi mendukung terciptanya kondisi tersebut. Bangunan gedung hijau pun menjadi salah satu pilihan yang menawarkan berbagai manfaat ekonomi, lingkungan, dan kesehatan. Bangunan dengan konsep hijau, umumnya dibangun dan dioperasikan dengan tujuan yang tidak hanya baik bagi penghuni, namun juga aman bagi alam sekitar. Didukung fitur-fitur yang mendukung efisiensi energi dan sumber daya, terciptanya kualitas udara yang baik, pengelolaan limbah yang efektif, sampai dengan fasilitas untuk gaya hidup ramah lingkungan. Sebab, menurut UN Environment Programme (UNEP), sektor bangunan dan konstruksi… Implementasi Bangunan Gedung Hijau di Wilayah DKI Jakarta Bangunan gedung hijau, atau dikenal juga sebagai bangunan ramah lingkungan, hadir dengan konsep struktur yang dirancang, dibangun, dan dioperasikan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan meningkatkan kualitas hidup penghuninya.  Bangunan dengan konsep ini umumnya berdiri dengan pendekatan konstruksi yang mencakup seluruh siklus hidup bangunan. Hal ini termasuk di antaranya penentuan lokasi, desain konstruksi, pengoperasian, pemeliharaan, renovasi, sampai dengan pembongkaran. Sebuah bangunan tidak dapat disebut sebagai bangunan hijau atau gedung hijau begitu saja sebelum dapat memastikan kriterianya terpenuhi. Green Building Council Indonesia (GBCI) yang merupakan lembaga yang berwenang menyelenggarakan sertifikasi bangunan hijau di Indonesia, telah merilis beberapa kriteria untuk menentukan… Bangunan Gedung Hijau: Pengertian, Kriteria, hingga Manfaatnya Di tengah meningkatnya dampak perubahan iklim dan pemanasan global, manusia didorong untuk dapat beraktivitas dengan cara yang paling aman bagi alam. Termasuk dalam konteks pembangunan melalui implementasi bangunan gedung hijau sebagai salah satu upaya berkelanjutan. Bangunan gedung hijau atau green building diyakini memiliki berbagai manfaat secara ekonomi, lingkungan, dan kesehatan. Dengan desain yang bijak …